Proses Bisnis:
1. Persediaan BBM Terminal BBM Teluk Kabung dipasok oleh beberapa kilang di Indonesia yaitu Kilang Balongan, Cilacap, dan Dumai. Karena pasokan dalam negeri tidak memenuhi permintaan BBM dalam negeri, TBBM Teluk Kabung juga melakukan import BBM khususnya premium dari Singapura dan Malaysia.
2. Selain penyaluran ke SPBU, Terminal BBM Teluk Kabung juga melakukan konsinyasi ke depot-depot di Wilayah Barat Sumatera seperti Depot Simeuleu, Krueng Raya, Sabang, Meulaboh, Sibolga, Sitoli, dan Bengkulu. Pengiriman dilakukan dengan kapal tanker kapasitas 3500 – 6000 DWT.
oleh costumer (SPBU/APMS/Industri). Kemudian Bank tersebut konfirmasi pembayaran dengan mengeluarkan SO (Sales Order). Tetapi pada beberapa Industri yang menerapkan sistem kredit, sistem order dilakukan dengan membuat PO (Purchasing Order) yang diberikan ke bagian Marketing Industri tersebut. Dari marketing Industri kemudian diberikan kepada layanan jual untuk dikeluarkan SO secara manual oleh layanan jual.
4. SPBU juga melakukan pemesanan BBM (Premium/Solar) serta pelaporan stock dengan sms satu hari sebelum pengiriman dilakukan.
5. SMS laporan stock dan permintaan BBM diterima oleh server Pertamina. Kemudian layanan Jual dari Terminal BBM teluk kabung monitoring data stock dan order dari sms tersebut dari MS2 (Manajement Stock SPBU). Berdasarkan data stock dan permintaan tersebut, layanan jual mengeluarkan LO (Loading Order) dan membuat perencanaan penjualan sehari sebelum penyaluran oleh bagian distribusi.
6. Rencana penjualan BBM yang telah disusun oleh layanan jual kemudian diserahkan ke Bagian distribusi. Bagian distribusi menyerahkan rencana penyaluran kepada PT. Elnusa Petrofin Selaku pengelola Mobil Tanki untuk melakukan pengiriman BBM ke SPBU. 7. PT. Elunas P. kemudian mengatur pengiriman ke masing-masing SPBU maupun industri
termasuk penugasan mobil tanki dengan tujuan seluruh perencanaan penyaluran yang telah dibuat bagian distribusi dapat terlaksana pada hari tersebut.
8. Dalam pengiriman BBM ini digunakan mobil tanki dengan kapasitas yang berbeda-beda yaitu kapasitas 14 KL, 16 KL, dan 20 KL. Tipe mobil tanki yang digunakan terdiri dari pola sewa dan pola tarif (dedicated dan non dedicated). Pelaksanaan pengiriman BBM dilakukan oleh awak mobil tanki yang terdiri dari 1 orang supir dan 1 orang kernet. 9. Setiap kali dilakukan pembongkaran atau unloading untuk satu kompartemen dan seluruh