RIVIEW PAPER
ANALISA PROSES BISNIS SISTEM PENGGAJIAN DAN PINJAMAN
PEGAWAI STUDI KASUS PERUSAHAAN INDUSTRI KERTAS
PT.UNIPA DAYA
Ririn Ikana Desanti, Suryasari, Grecia Puspita Gunawan Jurusan Sistem Informasi Universitas Pelita Harapan
Jl. MH. Thamrin Boulevard No. 2, Lippo Karawaci – Tangerang 15811 Telp (021) 5460901 Ext. 1355
e-mail : ririn.desanti@staff.uph.edu, suryasari@staff.uph.edu, gesa_pusguna@yahoo.com
1. PENDAHULUAN
Paper ini membahas tentang sistem penggajian dan pinjaman khusus untuk pegawai pada PT.UNIPA DAYA. Dimana PT tersebut bergerak pada bidang industri kertas. Paper ini lebih memfokuskan pada pengolahan data pegawai yang meliputi penambahan pegawai, data absensi pegawai, data penggajian pegawai, data pengjuan cuti pegawai, dan data peminjaman pegawai.
Tujuan dari penelitian yang dilakukan melalui paper ini adalah mengkomputerisasikan data pegawai khususnya sistem penggajian serta mengakomodir pinjaman pegawai tersebut.
2. METODE PENELITIAN
Berdasarkan requirement yang telah dijabarkan pada paper, maka requirement tersebut adalah:
a. Data pegawai dapat ditambah dan dimutakhirkan.
b. Sistem menyediakan perubahan status pegawai aktif atau tidak aktif.
c. Petugas absensi dapat memasukkan dan memutakhirkan data absensi pegawai
d. Terdapat beberapa status absensi yg dapat disimpan yaitu masuk, tidak masuk tanpa keterangan, cuti, dan ijin.
e. Pegawai dapat mengisi form pengajuan cuti.
f. Kepala Unit memiliki akses untuk menyetujui atau menolak pengajuan cuti pegawai. g. Petugas absensi dapat mencetak form pengajuan cuti per pegawai yang telah disetujui. h. Pegawai dapat melihat sisa jatah cuti.
i. Sistem dapat menampilkan status pengajuan cuti pegawai jika disetujui ataupun ditolak.
j. Secara otomatis, sistem akan memotong jatah cuti pegawai jika pengajuan cuti telah disetujui.
k. Petugas absensi dapat menambah dan memutakhirkan data penggajian pegawai. l. Sistem mampu menghitung rekapitulasi gaji pegawai per minggu secara otomatis. m. Sistem dapat melakukan pemotongan gaji jika data absensi pegawai masih mengalami
n. Petugas absensi dapat mencetak laporan penggajian untuk masing-masing pegawai. o. Pegawai memiliki akses untuk mengisi formulir pengajuan pinjaman dana.
p. Petugas koperasi memiliki akses untuk menyetujui atau menolak pengajuan pinjaman dana.
q. Petugas koperasi dapat mencetak formulir pengajuan pinjaman dana yang telah disetujui.
r. Pegawai dapat melihat status pinjaman dana yaitu lunas atau belum lunas.
s. Pegawai dapat melihat status pengajuan pinjaman dana yaitu disetujui atau ditolak. t. Sistem mampu mengubah status pinjaman dana secara otomatis menjadi lunas
jika pegawai sudah melunasi seluruh pinjaman
u. Sistem mampu mengubah status pinjaman dana secara otomatis menjadi belum lunas jika pengajuan pinjaman dana pegawai telah disetujui.
Requiment tersebut dapat digambarkan dalam bentuk use case diagram menjadi:
Melihat penggambaran sistem lama melalui suatu diagram use case, kelompok kami menilai penggambaran tersbut dirasakan kurang cocok. Hal ini disebabkan karena adanya hubungan antara aktor / user langsung dengan aktor / user lainnya. Jika hubungan / relasi tersebut bersifat perluasan maka perluasan tersebut haruslah dikuatkan dalam class diagram. Namun paper ini tidak menggambarkan class diagram dalam perancangannya.
Menurut kelompok kami, sebaiknya requirement sistem lama digambarkan dengan flowmap (jika lokus tersebut menggunakan salah satu bahasa pemrograman terstruktur) atau dengan usecase tetapi disertakan / diperkuat dengan ditampilkannya class diagram.
membandingkan sistem lama dengan sistem baru apabila dilihat dari sudut pandang use case diagram yang dihasilkan.
3. Kesimpulan