KEPEMIMPINAN:
teori, konsep, dan model
“Trust men and they will be true to you; treat them greatly and they will show themselves to be great.”
kebijakan dan kepemimpinan
• Pada dasarnya terma kebijakan digunakan untuk menunjuk
perilaku aktor atau sejumlah aktor dalam suatu kegiatan tertentu kegiatan sebagai arah atau pola, bukan sekedar keputusan untuk melakukan sesuatu
• Penting untuk membedakan apa yang diputuskan untuk
dilakukan dengan apa yang sebenarnya dilakukan
• Kebijakan adalah arah tindakan yang memiliki tujuan yang
kebijakan dan kepemimpinan
Pandangan mengenai kebijakan
•
Kebijakan publik = tindakan pemerintah
•
Fokus pada pelaksanaan
– Kebijakan sebagai keputusan yang mempunyai
tujuan serangkaian instruksi dari pembuat
keputusan kepada pelaksana dengan menjelaskan tujuan dan cara mencapai tujuan tersebut
– Kebijakan sebagai hipotesis yg mengandung
kebijakan sebagai arah tindakan
• Tuntutan kebijakan (policy demands): tuntutan yang
dibuat oleh aktor (pemerintah dan swasta) yg ditujukan pada pengambil kebijakan berupa desakan untuk
mengambil atau tidak mengambil tindakan
• Keputusan kebijakan (policy decisions): keputusan yang
• Pernyataan kebijakan (policy statements): pernyataan
resmi/artikulasi kebijakan UU, Perpres
• Hasil-hasil kebijakan (policy outputs): merujuk pada
manifestasi nyata dari kebijakan publik apa yg dilakukan oleh pengambil kebijakan
• Dampak kebijakan (policy outcomes): merujuk pada
Dimensi, fungsi, dan implementasi
•
Dimensi
– Berkenaan dengan kemampuan mengarahkan
– Berkenaan dengan tingkat dukungan dan keterlibatan
•
Fungsi
– Instruksi bersifat komunikasi satu arah
– Konsultasi bersifat komunikasi dua arah
– Partisipasi bersifat melibatkan banyak pihak
– Delegasi bersifat rasa percaya
•
Implementasi
– Berkewajiban menjabarkan program kerja – Mampu memberikan petunjuk yang jelas
– Berusaha mengembangkan kebebasan berpikir
dan mengeluarkan pendapat
– Mengembangkan kerja sama yang harmonis – Menyelesaikan masalah dan mengambil
keputusan
– Menumbuhkembangkan kemampuan mengambil
tanggungjawab
– Mendayagunakan pengawasan sebagai alat
m
od
el
• Autoritarian
Menempatkan kekuasaan di tangan satu orang. Gaya utamanya bersifat direktif, kontrol dan paksaan dalam melaksanakan aturan, regulasi, aktivitas maupun
hubungan dalam lingkungan kerja Karakteristik:
– Menetapkan tujuan, kebijakan dan prosedur secara sepihak – Komunikasi satu arah
– Mengontrol diskusi – Mendominasi interaksi
– Memimpin secara langsung penyelesaian tugas – Jarang memberikan umpan balik yang baik
– Tidak pernah memberikan pujian, namun selalu memberikan hukuman
– Tidak pernah mendengarkan masukan
Mengapa model otoritarian mulai “ditinggalkan”?
• Revolusi ICT dan globalisasi mendorong inklusi
demokratisasi
• Terlibatnya berbagai aktor, termasuk aktor internasional
seperti MNC’s, UN bodies, WB, WTO dalam perumusan kebijakan publik
• Semakin menguatnya kelompok masyarakat sebagai
pressure group yg muncul sebagai akibat dari inklusi ICT, melahirkan masyarakat yang semakin kritis, aktif dan
m
od
el
• Paternalistik
Menempatkan bawahan sebagai “anak” yang harus dilindungi. Gaya utamanya bersifat
responsif, interaktif, protektif. Karakteristik:
– Menjadikan model patron-client
– Karena pemimpin memposisikan diri sebagai “ayah”, maka bawahan dituntut untuk taat, loyal, sekaligus mandiri dalam melaksanakan tiugas-tugasnya
– Bawahan lebih diperlakukan sebagai keluarga, dengan menghilangkan batasan formalitas
– Fokus pada interaksi dan diskusi dengan bawahan – Memberikan saran dan alternatif untuk
penyelesaian tugas
m
od
el
• Demokratik
Menempatkan manusia sebagai faktor utama dan terpenting. Gaya utamanya bersifat kolaboratif, responsif, interaksi dengan bawahan.
Karakteristik
– Melibatkan bawahan dalam menentukan tujuan – Mempergunakan komunikasi dua arah
– Fokus pada interaksi dan diskusi dengan bawahan
– Mengumpulkan masukan terkait kebijakan dan prosedur – Memberikan saran dan alternatif untuk penyelesaian
tugas
– Sering memberikan umpan balik postif
– Memberikan “hadiah” dan “hukuman” secara
proporsional
– Mau mendengarkan masukan
m
od
el
• Transaksional
Menempatkan bawahan sebagai rekan (yg tidak setara). Berfokus pada pola hubungan pemimpin dan pengikut
Karakteristik:
– Memberikan petunjuk dan motivasi untuk mencapai
tujuan secara jelas dan terstruktur
– Contingent reward: memberikan “hadiah” berdasarkan
usaha, performa, dan pencapaian pengikut
– Management by Exception (aktif): secara aktif melihat
dan memantau peraturan dan standar, mengkoreksi jika ada kesalahan
– Management by Exception (pasif): hanya
m
od
el
• Transformasional (karismatik)
menempatkan bawahan sebagai rekan (yg
setara). Berfokus pada pencapaian visi, misi dan tujuan dalam upaya mentransformasi bawahan
sesuai visi, misi, dan tujuan. Karakteristik:
– Idealized Influence: menyediakan visi dan misi,
mendorong harga diri, penghormatan, dan kepercayaan
– Inspiration: mengkomunikasikan harapan, mendorong
usaha dan tujuan dengan cara yang sederhana
– Intellectual Stimulation: mempromosikan intelegensia,
rasionalitas, dan penyelesaian masalah
– Individualized Consideration: memberikan atensi
m
od
el
• Laissez-faire
Menempatkan diri sendiri sebagai pusat sekaligus menolak tanggungjawab. Gaya utamanya bersifat egois, di mana pemimpin gagal untuk mengambil tanggungjawab untuk dirinya sendiri.
Karakteristik
– Membolehan bawahan untuk secara bebas menentukan tujuannya masing-masing
– Tidak memiliki komitmen penuh, komunikasi superfisial – Menghindari diskusi dengan bawahan untuk menentukan
kebijakan dan prosedur – Menghindari interaksi
– Menyediakan saran dan alternatif hanya jika diminta – Sangat jarang memberikan umpan balik