• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA SEVOFLURAN DAN PROPOFOL TERHADAP KADAR PROKALSITONIN PADA PEMELIHARAAN ANESTESI TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBEDAAN PENGARUH ANTARA SEVOFLURAN DAN PROPOFOL TERHADAP KADAR PROKALSITONIN PADA PEMELIHARAAN ANESTESI TESIS"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user i

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA SEVOFLURAN DAN PROPOFOL TERHADAP KADAR PROKALSITONIN PADA PEMELIHARAAN

ANESTESI

TESIS

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Kedokteran Keluarga

Oleh :

Oleh: Andy Nugroho

S. 501102005

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2015

(2)

commit to user ii

(3)

commit to user iii

(4)

commit to user iv

(5)

commit to user v

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa :

1. Tesis yang berjudul : “PERBEDAAN PENGARUH ANTARA SEVOFLURAN DAN PROPOFOL TERHADAP KADAR PROKALSITONIN PADA

PEMELIHARAAN ANESTESI” ini adalah karya penelitian saya sendiri dan

bebas plagiat, serta tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis digunakan sebagai acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber acuan serta daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (Permendiknas No.17, tahun 2010).

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi tesis pada jurnal atau forum ilmiah lain harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan Program Pasca Sarjana UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu semester (enam bulan sejak pengesahan tesis) saya tidak melakukan publikasi dari sebagian atau keseluruhan tesis ini, maka Prodi Kedokteran Keluarga berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Prodi Kedokteran Keluarga Program Pasca Sarjana UNS. Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.

Surakarta, April 2015 Mahasiswa

Andy Nugroho S. 501102005

(6)

commit to user vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Perbedaan Pengaruh antara Sevofluran dan Propofol Terhadap Kadar Prokalsitonin pada Pemeliharaan Anestesi”

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari sempurna, maka, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Atas kesempatan, bantuan dan bimbingan yang diberikan kepada penulis, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar–besarnya kepada yang terhormat :

1. Rektor Universitas Sebelas Maret Prof. Dr. Ravik Karsidi yang telah memberi kesempatan pada penulis untuk mengikuti pendidikan di UNS.

2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, MS, yang telah memberi kesempatan pada penulis untuk mengikuti pendidikan di Pasca Sarjana UNS.

3. Direktur RSUD Dr. Moewardi Surakarta, dr. Endang Agustinar,M.Kes , yang telah memberi kesempatan pada penulis untuk menerapkan ilmu anestesi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

4. Dekan Fakultas Kedokteran UNS, Prof. Dr. dr. Zainal Arifin Adnan, Sp.PD-KR, FINASIM., yang telah memberi kesempatan pada penulis untuk mengikuti pendidikan di Fakuktas Kedokteran UNS.

5. Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga, Dr. dr. Hari Wujoso, Sp F, MM, yang telah memberi kesempatan pada penulis untuk mengikuti pendidikan dan menyelesaikan karya tulis ini.

6. Kepala Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNS, Dr.M.H. Sudjito, Sp. An, KNA, atas segala bimbingan dan masukan yang diberikan pada penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.

(7)

commit to user vii

7. Kepala Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNS, dr. Marthunus Judin, Sp.An, KAP, atas segala bimbingan dan masukan yang diberikan pada penulis dalam menyelesaikan karya tulis.

8. Kepala SMF Anestesiologi dan Terapi Intensif RSUD Dr. Moewardi sekaligus pembimbing, dr. Sugeng Budi Santosa, SpAn,KMN atas segala bimbingan dan masukan yang diberikan pada penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.

9. Prof. dr. Bhisma Murti, MPH, M.Sc., Ph.D. selaku pembimbing tesis atas bimbingan dan masukan yang diberikan pada penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.

10. Seluruh staf dan konsulen Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNS/RSUD Dr. Moewardi yang tidak pernah lelah mendidik, dan memberi kesempatan penulis untuk menimba ilmu di PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif UNS.

11. Orang tua dan mertua penulis yang sangat penulis hormati dan sayangi, selalu memberi dukungan, bantuan, perhatian, kasih sayang, dan tidak bosan-bosannya berdoa untuk penulis agar penulis cepat dapat menyelesaikan pendidikan.

12. Istri tercinta, dr. Betty Widi S dan putri tersayang kami, Alifya Azzahra W, yang tak pernah lelah memberi dukungan, doa, cinta, kasih sayang, pengertian, perhatian dan pengorbanan selama penulis menjalani pendidikan.

13. Sahabat-sahabat seangkatan, teman sejawat PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif, atas dukungan dan bantuan agar penulis dapat menyelesaikan pendidikan.

14. Semua pihak yang terlibat dan memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.

Surakarta, April 2015

(8)

commit to user viii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... ……. i

Halaman Pengesahan Pembimbing ... ……. ii

Halaman Pengesahan Tesis………... iii

Pernyataan Orisinalitas Dan Publikasi Isi Tesis ... ……. iv

Kata Pengantar………... v

Daftar Isi………... vii

Daftar Gambar ... …… xi

Daftar Tabel……….. ... ……. xii

Daftar Lampiran……….. ... …… xiii

Daftar Singkatan ... …… xiv

Abstrak………. xv

BAB I. PENDAHULUAN ... ... 1

A.Latar belakang masalah ... ... 1

B.Rumusan masalah ... ... 2

C.Tujuan Penelitian ... ... 2

D.Manfaat penelitian ... ... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... ... 4

A.Kajian teori ... ... 4

1. Inflamasi ... …… 4

2. Prokalsitonin ... ……. 7

(9)

commit to user ix

b.Regulasi prokalsitonin ... ... 8

c.Sumber prokalsitonin ”inflamasi” ... ... 10

3. Sevofluran ... ……. 11

a.Farmakokinetik ... ... 12

b.Efek kardiovaskuler ... ... 13

c.Efek respirasi ... ... 14

d.Efek sistem saraf pusat ... ... 14

e.Efek neuromuskuler... 14

f.Efek renal... 14

g.Efek hepatik... 14

h.Efek sistem imun... 14

i. Kontraindikasi... 16

j. Interaksi obat... 16

4. Propofol... 16

a.Mekanisme kerja... ... 17

b.Farmakokinetik... 17

c.Efek sistem saraf pusat... 18

d.Efek kardiovaskuler... 18

e.Efek respirasi... 18

f.Fungsi hepatik dan renal... 19

g.Efek sistem imun... 19

h.Penggunaan klinis... 20

(10)

commit to user x j. Efek lainnya... 22 B.Kerangka berpikir ... ... 23 C.Kerangka konsep ... ... 24 D.Hipotesis ... ... 25

BAB III. METODE PENELITIAN ... ….... 26

A.Rancangan penelitian ... ... 26

B.Populasi penelitian ... ... 26

C.Besar sampel... ... ... 27

D.Waktu dan tempat penelitian ... ... 27

E.Variabel penelitian ... ... 27

F.Definisi operasional... ... ... 28

G.Perijinan penelitian... ... ... 29

H.Alur penelitian ... ... 30

I. Jalannya penelitan ... ... 31

J. Alat dan bahan ... ... 31

K.Teknik pengumpulan data ... ... 32

L.Pengolahan data ... …… 35

M. Jadwal kegiatan dan organisasi penelitian... …… 36

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……… ……. 37

A. Hasil penelitian………. ... …… 37

B. Keterbatasan penelitian………. ... …… 41

C. Pembahasan……….. ... …… 41

(11)

commit to user xi A. Kesimpulan………... ... …… 44 B. Saran……… ... …… 44 DAFTAR PUSTAKA………. …… 45 LAMPIRAN……… 49

(12)

commit to user xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Imunofisiologi nyeri inflamasi………. 5 Gambar 2.2 Perjalanan induksi dari berbagai sitokin inflamasi, CRP, dan PCT

setelah trauma pembedahan (bedah thorax)……….. 10 Gambar 2.3 Perbandingan ekspresi CALC-1 dan sekresi pada sel lemak dan sel

C tiroid………. 11 Gambar 2.4 Struktur kimia Propofol………... 17 Gambar 2.5 Simulasi kadar plasma Propofol setelah dosis induksi 2 mg/kg…… 21 Gambar 2.6 Kerangka berpikir ………. 23 Gambar 2.7 Kerangka konsep ……… 24 Gambar 3.1 Alur penelitian………. 30

(13)

commit to user xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan agen anestesi inhalasi………. 12

Tabel 3.1 Pengenceran standar set………. 34

Tabel 4.1 Karakteristik sampel data kontinu kelompok sevofluran……… 37

Tabel 4.2 Karakteristik sampel data kontinu kelompok propofol……….. 38

Tabel 4.3 Karakteristik sampel tentang jenis kelamin………... 38

Tabel 4.4 Karakteristik sampel tentang transfusi……… 38

Tabel 4.5 Karakteristik sampel tentang pemberian kortikosteroid……….. 39

Tabel 4.6 Hasil uji normalitas data perbedaan peningkatan prokalsitonin sesudah-sebelum perlakuan dengan Shapiro-Wilk………. 40

Tabel 4.7 Hasil Uji Mann-Whitney U pada perbedaan peningkatan prokalsitonin sesudah-sebelum perlakuan………... 40

(14)

commit to user xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Ethical Clearance………. 49 Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian………...……. 50 Lampiran 3 Penjelasan Penelitian………...……… 51 Lampiran 4 Formulir Persetujuan Mengikuti Penelitian dan Tindakan Medis…... 52 Lampiran 5 Formulir Data sampel penelitian “perbedaan pengaruh antara

sevofluran dan propofol terhadap kadar prokalsitonin pada pemeliharaan anestesi”………...

53 Lampiran 6 Data dasar sampel………..………..……… 54 Lampiran 7 Hasil Perhitungan Menggunakan SPSS 17.0………... 55

(15)

commit to user xv

DAFTAR SINGKATAN

ADO Aliran Darah Otak

ASA American Society of Anesthesiologists CD11b Cluster of Differentiation 95b

CD18 Cluster of Differentiation 18 CGRP calcitonin gene-related peptide

CMRO2 Cerebral Metabolic Rate of Oxygen CRP C-reactive protein

EEG Elektroensefalografi GABA Gamma Aminobutyric Acid

ICAM-1 Intercellular Adhesion Molecule-1 IFN-γ Interferon-gamma

IL-1 Interleukin-1 IL-1ß Interleukin-1beta

IL-2 Interleukin-2 IL-4 Interleukin-4 IL-6 Interleukin-6 IL-8 Interleukin-8

iNOS inducible Nitric Oxide Synthase

IV Intra Vena kDa kilo Dalton

LPS Lipopolisakarida SIRS systemic inflammatory response syndrome

MAC Minimal Alveolar Concentration

mRNA messenger Ribonucleic Acid

NK Natural killer

NO Nitric Oxide

PCT Prokalsitonin

RSUD Rumah Sakit Umum Daerah

TFA Trifluoroasetic

Th1 T helper 1 Th2 T helper 2

TNF Tumor Necrosing Factor ROS Reactive Oxygen Species

TNF-α Tumor Necrosing Factor-alpha

(16)

commit to user xvi

Andy Nugroho, S501102005. 2015. Perbedaan Pengaruh antara Sevofluran dan Propofol Terhadap Kadar Prokalsitonin pada Pemeliharaan Anestesi. TESIS, Pembimbing I: Prof. Bhisma Murti, dr., MPH, MSc, Ph.D. Pembimbing II: Sugeng Budi Santosa, dr., Sp. An, KMN. Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran UNS, Program Studi Magister Kedokteran Keluarga, Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ABSTRAK

Latar Belakang : Sebagian besar operasi dilakukan dibawah anestesi umum, dimana paskaoperasi mempunyai risiko terjadinya systemic inflammatory response syndrome

(SIRS) . Agen anestesi dan teknik anestesi diperkirakan menghambat berbagai aspek proses respons inflamasi, baik secara langsung melalui mengganggu fungsi sel-sel kekebalan tubuh atau secara tidak langsung melalui modulasi respons stress. Prokalsitonin (PCT) merupakan salah satu penanda proses inflamasi yang perjalanannya berbanding lurus dengan beratnya proses inflamasi. Secara umum sel-sel imunokompeten lebih peka terhadap agen anestesi sevofluran dibandingkan dengan propofol. Beberapa penelitian sebelumnya tentang efek agen anestesi inhalasi dan intravena terhadap modulasi sistem kekebalan tubuh dan inflamasi masih menunjukkan hasil yang kontradiktif.

Tujuan : Meneliti apakah ada perbedaan pengaruh antara sevofluran dan propofol terhadap kadar prokalsitonin pada pemeliharaan anestesi.

Metode : Merupakan penelitian uji klinik dengan desain randomized controlled trial

double blind.30 pasien dibagi menjadi dua kelompok, K1 merupakan kelompok yang

pemeliharaan anestesinya menggunakan sevofluran yang terdiri dari 15 pasien, dan K2 merupakan kelompok yang menggunakan propofol terdiri dari 15 pasien. Pemeriksaan kadar PCT diambil pada waktu sebelum premedikasi dan 24 jam paskaoperasi, kemudian diperiksa dengan metode ELISA.

Hasil : Menunjukkan adanya perbedaan yang secara statistik mendekati bermakna diantara kedua kelompok dengan p=0,101 (p>0,05). Dimana peningkatan kadar PCT dari kelompok dengan pemeliharaan anestesi propofol memperlihatkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok dengan pemeliharaan anestesi propofol.

Kesimpulan : Pemeliharaan anestesi menggunakan propofol meningkatkan kadar PCT lebih tinggi yang secara statistik mendekati signifikan daripada sevofluran.

(17)

commit to user xvii

Andy Nugroho, S501102005. 2015. The Difference of The Effect between Sevoflurane and Propofol to Procalcitonin Level in Anesthesia Maintenance. THESIS, Consultant I: Prof. Bhisma Murti, dr.,MPH, MSc, Ph.D. Consultant II: Sugeng Budi Santosa, dr., Sp. An, KMN. Anesthesiology And Intensive Care Department, Faculty of Medicine, Post Graduate Program, The University of Sebelas Maret, Surakarta.

ABSTRACT

Background : Most surgeries were done under general anesthesia, which the post surgery had a risk to become systemic inflammatory response syndrome (SIRS). Anesthesia agents and techniques are thought to block several inflammation process aspects, directly by disturbing the function of body immune cells or undirectly by stress response modulation. Procalcitonin (PCT) is one of the markers of inflammation process which the process is synergy with the severity of the inflammation process. Generally immunocompetence cells are more sensitive to the sevoflurane anesthesia compares with propofol. Some previous researches about the effect of inhalation anesthesia agent and intravenous to immune system modulation and inflammation still shows contradictive result.

Objective : To analyze whether there is difference between sevoflurane and propofol to procalcitonin level in anesthesia maintenenance.

Methods : Is clinical trial research with randomized controlled trial double blind design. 30 patients were divided into two groups, K1 is a group which the maintenance was using sevoflurane was consisted of 15 patients, and K2 is a group which was using propofol was consisted of 15 patients. The examination of PCT level was taken before premedication and 24 hour after surgery, then it was examined using ELISA method.

Result : It showed that there was difference statistically almost significantly between two groups with p=0.101 (p>0.05). Which the increase of PCT level in a group with anesthesia maintenance using propofol showed a higher result compares with sevoflurane.

Conclusion : Anesthesia maintenance using propofol increases PCT level higher which is not statistically significant than using sevoflurane.

Gambar

Gambar 2.1  Imunofisiologi nyeri inflamasi…………………………………….  5

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillahirobil‘alamin , puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis yang berjudul “ ANALISIS KADAR BESI

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul

Dengan mengucap alhamdulillah penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis yang

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis dengan judul