• Tidak ada hasil yang ditemukan

proses transpirasi air pada tanamah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "proses transpirasi air pada tanamah"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Kecepatan Transpirasi Aneka Pembuluh

LAPORAN PRAKTIKUM

Oleh : Kelompok 2

1. Yoko Simbolon (131510501090)

2. FitriDwi L. (101510501122)

3. ElmyMahmudiyah (131510501058)

4. MerisRonauliManik (131510501065)

5. EdyaPutri (131510501074)

6. Baruna Rachmat W. (131510501076)

7. ErawatiPutri (131510501084)

8. HenidiyahAyu (131510501097)

9. Rima Silvina (131510501207)

10.HamzahArif (131510501093)

11.NovantaraSunuPamungkas (131510501094) 12.NgabdulRo’is (131510501159)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER

(2)

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuhan secara utuh yang tersusun atas bagian akar, batang, daun, dan bagian penyusun lainnya merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam kehidupan ini. Daun merupakan salah satu bagian tanaman yang berfungsi sebagai alat fotosintesis dan respirasi. Kandungan utama yang dimiliki oleh daun yakni kloroplas yang terdiri dari klorofil dan mesofil. Yang kemudian menyerap energi dan diubah menjadi energi kimia dan selanjutkan terjadi pembentukan metabolisme pada tanaman.

Proses penyerapan air bagi tanaman utamanya akan dilakukan oleh jaringan xilem dan kemudian ditransfer keseluruh bagian tanaman. Setelah terjadi proses transfer tersebut bagian tanaman terutama daun akan mengolah kandungan air dengan mengubah menjadi gas CO2. Stomata merupakan bagian yang berperan pada saat kondisi tersebut karena akan mengatur proses membuka dan menutupnya saluran air yang telah ditransfer

Kegiatan dalam penyerapan air juga akan dipengaruhi oleh proses osmosis dan difusi untuk mengetahui proses pergerakan air dari tanah hingga ke bagian atas tanaman. Terjadinya kenaikkan air melalui jaringan xilem tentu akan terlibat dengan peranan-peranan bagian fisiologi tumbuhan seperti jaringan semi permeabel, jaringan permeabel, jaringan floem, dan proses symplas dan appoplas. Sehingga air yang ditransfer keseluruh bagian tanaman akan dipengaruhi oleh proses transpirasi. Yakni proses penguapan yang terjadi pada bagian dalam tanaman yang dipengaruhi oleh O2 dan CO2. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi transpirasi seperti suhu, keadaan air, jenis daun atau tanaman, stomata, tingkat kelembaban dan keadaan sinar matahari.

(3)

praktikum kali ini dapat ditentukan bahwa jenis tanaman mana yang memiliki jaringan yang lebih cepat mengalami proses transpirasi.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui kecepatan proses transpirasi pada beberapa macam pembuluh tanaman

(4)

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Daun merupakan bagian dari tanaman yang memiliki fungsi sebagai alat untuk absorbsi zat-zat makanan, pengolahan makanan(asimilasi), pernapasan(respirasi), dan penguapan air(transpirasi). Stomata (mulut daun) merupakan bagian tanaman yang memiliki celah yang halus yang berfungsi terhadap pengambilan gas CO2 atau zat makanan (Tjitrosoempomo, 2009).Ketersediaan air yang cukup bagi tanaman akan membantu tanaman untuk tumbuh lebih optimal baik dalam proses pembentukan metabolisme, fotosintesis, respirasi, dan lain-lain (Sarief, 1985)

Transpirasi adalah suatu keadaan dimana hilangnya air dengan bentuk uap air dari jaringan tanaman. Namun, dalam proses transpirasi terjadinya kehilangan air yang disebabkan oleh stomata lebih besar daripada jaringan pada tanaman (Zulfita, 2012). Manzoni et al (2012), juga menyatakan bahwa transpirasi memiliki hubungan dengan CO2 yang berpadu terhadap penukaran gas antara stomata didalam daun dan diudara. Menurut Ai dan Banyo (2011), bahwa kekurangan air akan mempengaruhi segala kegiatan pertumbuhan tanaman yang terdiri dari proses fisiologi, anatomi, morfologi, dan proses biokimia. Hal tersebut juga dinyatakan oleh Ai dan Torey (2013), bahwa kekurangan air merupakan bagian pembatas yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan maupun hasil produksi tanaman.

(5)

Hal tersebut juga dinyatakan oleh Ratnakumar et al (2009), bahwa lebih dari 90% air hasil proses evavontranspirasi kemudian digunakan untuk tanaman dalam proses transpirasi.

(6)

BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum kecepatan transpirasi aneka pembuluh dilaksanakan pada hari Kamis, 2 Oktober 2014 pukul 15.15 WIB – selesai, bertempat di Lab. Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jember.

3.2 Alat dan bahan 3.2.1 Alat

1. Pisau Tajam 2. Penggaris 3. Botol Kaca

4. Botol air mineral (16 buah)

3.2.2 Bahan

1. Tanaman pacar air, mawar, kangkung, dan cabai (masing-masing 4 tanaman) 2. Air

3. Parafin padat

3.3 Cara Kerja

1. Menyiapkan batang tumbuhan pacar air, mawar, kangkung, dan cabai sepanjang 20 cm (daun dan bunga seluruhnya) dan batang tumbuhan pacar air, mawar, kangkung, dan cabai sepanjang 20 cm dengan membiarkan organ-organ seperti daun dan bunga

2. Memotong miring pangkal pucuk batang tanaman tersebut di dalam air dengan pisau yang tajam dan segera memasukkan potongan tanaman pada botol yang berisi air yang telah diketahui volumenya (a ml). Memberi jarak ± 2 cm pangkal bawah batang dari dasar botol.

(7)
(8)

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN berdasarkan pemotongan ujung pelepah lidah buaya

Sumber : Zulfita, 2012

(9)

Sumber : Purwanto dan Agustono (2010)

Tabel 4. Pengaruh interaksi antara interval dan penyiraman terhadap laju transpirasi tanaman nilam.

Sumber : Setiawan dkk (2013)

4.2 Pembahasan

(10)

yang berbeda setiap perlakuannya (b ml). Secara umum dari beberapa tanaman yang ditetapkan bahwa perlakuan tanaman dengan kondisi daun tanpa dikupir mengalami penurunan jumlah air yang lebih besar dibandingkan dikupir. Menurut penelitian Zulfita (2012), pengurangan atau pemotongan bagian daun akan membantu untuk mengurangi laju transpirasi pada tanaman. Jika dibandingkan dengan hasil data yang didapat bahwa benar setiap tanaman yang telah dikupir atau dipotong bagiannya dapat mengurangi penguapan air yang berlebihan. Sedangkan pembeda terhadap perlakuan jenis tanaman, tanaman yang mengalami banyak kehilangan air yakni tanaman mawar, kangkung, dan pacar air. Sedangkan tanaman cabai merupakan bagian yang lebih sedikit mengalami kehilangan air. Sehingga dapat diambil satu acuan bahwa setiap sifat tanaman yang dilakukan pada percobaan kali ini berbeda-beda proses transpirasinya. Untuk perbedaan fase yang ditempatkan pada tempat gelap dan tempat terang secara umum penguapan lebih banyak terdapat ditempat gelap.

(11)

dengan metode perbedaan interval penyiraman 1,3,6, dan 9 sehingga didapat data jenis varietas Lhoksumawe dan Bio-4 merupakan bagian yang paling kecil dalam mengalami respirasi. Jika dibandingkan dengan data hasil praktikum yang telah dilakukan dengan penerapan beberapa jenis tanaman. Jelas bahwa setiap jenis tanaman memiliki sifat dalam laju transpirasi.

Transpirasi merupakan suatu proses terjadinya penguapan air dari tanaman ke atmosfer. Secara umum tanaman kehilangan air dari daun melalui stomata. Stomata merupakan tempat yang terpenting untuk membuka dan menutupnya air yang masuk kedalam daun tanaman. Transpirasi memiliki dua bentuk yaitu transpirasi stomata dan transpirasi kutikular. Transpiarasi stomata yaitu pori-pori stomata daun akan melepas air, sedangkan transpirasi kutikular, air akan mengalami penguapan langsung ke atmosfir melalui kutikula. Terjadinya transpirasi dipengaruhi oleh karakteristik tanaman, pengolahan tanah, dan aspek lingkungan.

Pada dasarnya Penguapan air pada tanaman diubah menjadi berupa gas oleh stomata. Umumnya stomata akan membuka pada saat siang hari untuk menangkap CO2 dan mengubahnya dalam proses fotosintesis sehingga menghasilkan O2 namun, stomata akan menutup jika kondisi tidak ada cahaya atau gelap. Terbukanya celah stomata akibat dari melekatnya sel penutup satu sama lain yang menyebabkan kedua ujung selulosa memanjnang dan menyerap air, sehingga akan terbentuk lengkungan ke arah luar. Sel penutup akan akan mengontrol diameter yang terdapat pada stomata dengan melebarkan dan menyempitkan celah antara kedua sel. Terdapat 3 tipe stomata berdasarkan letak penebalan sel penutupnya :

1. Tipe Amaryllidaceae, sel penutup berbentuk seperti ginjal. Memiliki dinding punggung yang tipis, namum pada dinding perut tebal. Adanya penebalan yang terdapat pada dinding atas dan dinding bawah.

2. Tipe Helleborus, sel penutup berbentuk seperti ginjal, namum pada dinding punggung dan perut tipis. Sehingga pada dinding atas lebih tebal.

(12)

Menurut Hariyanti dan Meirana (2009), pengaruh dari terbuka dan tertutup nya stomata dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti konsentrasi CO2, intensitas cahaya, dan asam absisat. Faktor internal seperti jam biologis yang menyebabkan terbukanya stomata, dan malam penyebab tertutupnya stomata. Oleh sebab itu antara transpirasi dan stomata memiliki hubungan yang sangat berpengaruh terhadap hilangnya air yang berlebihan pada tanaman.

(13)

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa:

1. Kecepatan tranpirasi dari yang dimiliki beberapa tanaman mengalami perbedaan dalam kehilangan jumlah volume air.

2. Tanaman yang dilakukan pemotongan, mengalami penurunan jumlah volume air yang lebih sedikit daripada yang tidak dipotong.

3. Pemotongan bagian dari ujung pangkal daun dapat membantu menghambat laju transpirasi yang berlebihan pada tanaman.

4. Stomata merupakan tempat yang paling utama dalam proses terjadinya transpirasi pada tanaman.

5. Fakor-faktor yang mempengaruhi laju transpirasi merupakan salah satu teknis untuk mempelajari agar bagaimana caranya untuk mengurangi kehilangan air pada tanaman.

5.2 Saran

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Adisyahputra, Sudarsono, dan Setiawan. K.2011. Pewarisan Sifat Densitas Stomata dan Laju Kehilangan Air Daun (rate leaf water loss RWL) pada Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.). Natur Indonesia. 14(1): 73-75

Ai, .N.S. 2011. Biomassa dan Kandungan Klorofil Total Daun Jahe (Zingiber officinale L.) yang Mengalami Cekaman Kekeringan. Ilmiah Sains, 11(1):1-2

Ai, N.S, dan Banyo.Y. 2011. Konsentrasi Klorofil Daun Sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman. Ilmiah Sains, 11(2): 166-167

Ai, N.S, dan Torey. P. 2013. Karakter Morfologi Akar Sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman. Bioslogos, 3(1): 31-35

Haryanti, .S dan Meirina, .T. 2009. Optimalisasi Pembukaan Porus Stomata Daun Kedelai (Glycine max (L) merril) pada Pagi Hari dan Sore. Bioma, 11(1): 18-20

Kashiwagi, .J, Krishnamurthy .L, Singh .S., Gaur .PM., Upadhyaya .HD., Panwar .JDS., Ito .O.,and Tobita .S. 2010 Relationship between Transpiration Efficiency and Carbon Isotope Discrimination in Chickpea (C. Arietinun L). SAT ,2(2):5-9

Liu, .G., Li .Y., and Alva A.K. 2012. Water Potential vs. Pressure in Relation to Water Movement and Transpiration in Plants. Agron. Plant. Prod, 3(10): 369-375

Manzoni, .S., Vico .G., Katul .G., Palmroth .S., Jackson .R.B., and Porporato .A. 2012. New Phytologist. 2(198): 169-178

Purwanto, dan Agustono .T. 2010. Kajian Fisiologi Tanaman Kedelai pada Kondisi Cekaman Kekeringan dan Berbagai Kepadatan Gulma Teki.

Agrosains, 12(1):24-27

Ratnakumar .P., Vadez .V., Nigam N., and Krishnamurthy .L. 2009. Assessement of Transpiration Efficiency in Peanut (Arachis hypogaea L) under Drought Using a Lysimeter System. Plant Biology, 1(11): 6-10

Sarief .S. 1985. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian.: Pustaka Buana. Bandung

(15)

Tjitrosoepomo .G. 2009. Morfologi Tumbuhan.: Gajah Mada University Press. Yogyakarta

Vahdati .K, and Leslie .C. 2013. Abiotic Stress-Plant Responses and Application in Agriculture, : InTech. Croatia

Zulfita .D. 2012. Kajian Fisiologi Tanaman Lidah Buaya dengan Pemotongan Ujung Pelepah pada Kondisi Cekaman Kekeringan. Perkebunan dan

(16)

LAMPIRAN DATA

Sumber : Zulfita, 2012

Sumber : Purwanto dan Agustono (2010)

Gambar

Tabel 2. Pengaruh stress dan kekurangan air pada tanaman kedelai
Tabel  4.  Pengaruh  interaksi  antara  interval  dan  penyiraman  terhadap  laju  transpirasi tanaman nilam.

Referensi

Dokumen terkait

Pemanfaatan jenis tumbuhan sebagai obat tradisional memang digunakan masyarakat setempat secara turun temurun.Sayangnya masyarakat yang menggunakan obat tradisional hanya

In conclusion, teaching English grammar (passive voice) using grammar discovery technique gave significant effect on the st udents‟ passive voice mastery at the eleventh

Nilai yang terkandung dalam ideologi menjadi cita-cita atau tujuan yang hendak diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat.. Sebagai pemersatu masyarakat dan juga menjadi prosedur

Diagnostic Question Cluster tipe three-tier test yang digunakan dalam penelitian ini dalam 1 pertanyaan mengandung 3 level. Pada level 1 pertanyaan akan bersifat

Bentang air asin kawasan Asia Tenggara terdiri dari lautan (samudera), teluk, laut dan selat. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa sebagian dari kawasan Asia

Kondisi ini memberi implikasi bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi adopsi teknologi pemilihan varietas Way Apo Buru adalah biaya sarana produksi, jumlah tenaga kerja

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, perumusan masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh aktiva produktif, dana pihak

Pada Domain Orientasi Masa Depan, ukuran dan strategi dari domain ini adalah (1) Sistem ICT yang Mutakhir, dimana indikator pencapaian kinerja dinyatakan dengan