• Tidak ada hasil yang ditemukan

7 Sendi Dan Kartilago

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan " 7 Sendi Dan Kartilago"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Artikulasio atau Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-tulang ini dipadukan dengan berbagai cara, misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligament, tendon, fasia, atau otot.

Sebagian besar sendi kita adalah sendi sinovial. Permukaan tulang yang bersendi diselubungi oleh tulang rawan yang lunak dan licin. Keseluruhan daerah sendi dikelilingi sejenis kantong, terbentuk dari jaringan berserat yang disebut kapsul. Jaringan ini dilapisi membran sinovial yang menghasilkan cairan sinovial untuk meminyaki sendi. Bagian luar kapsul diperkuat oleh ligamen berserat yang melekat pada tulang, menahannya kuat-kuat di tempatnya dan membatasi gerakan yang dapat dilakukan.

(2)

ini berfungsi memberi kelenturan dan menyokong jaringan tulang rawan. Tulang rawan ini terdapat pada embrio, laring, telinga luar, dan epiglottis. Pada tulang rawan fibroblas terdapat matriks yang tersusun atas kolagen dengan warna gelap dan keruh. Simaklah Gambar3. Secara struktural, jaringan ini merupakan jaringan tulang rawan yang terkuat. Biasanya terdapat pada hubungan antar tulang belakang dan tendon. Fungsi adalah sebagai pelindung dan penyokong jaringan.

B.

Rumusan Masalah

Dalam makalah ini kami mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

a. Apa yang dimaksud dengan penyakit Artikulasio dan Kartilago b. Jelaskan Struktur Artikulasio dan Kartilago

c. Jelaskan Fungsi Artikulasio dan Kartilago

C.

Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

a.

Memenuhi tugas mata kuliah Sistem Muskuloskeletal

b.

Mampu memahami dan menjelaskan kembali Tentang Artikulasio

dan Kartilago

c.

Meningkatkan pemahaman tentang Artikulasio dan Kartilago

D.

Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :

a. Memperoleh ilmu tentang Artikulasio dan Kartilago

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

(4)

Artikulasio atau Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-tulang ini dipadukan dengan berbagai cara, misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligament, tendon, fasia, atau otot. Sendi diklasifikasikan sesuai dengan strukturnya. Struktur Persendian:

(5)

masuk dengan pas seperti dua plana yang saling menyatu. Satu-satunya sendi plana sejati yang ada pada tubuh adalah persendian antara tulang karpal daan metacarpal pada ibu jari.

(6)
(7)

D. Sendi ellipsoid Permukaan sendi berbentuk konveks elips sehingga pergerakan (fleksi, ekstensi, abduksi, dan adduksi) dapat dilakukan, tetapi rotasi tidak bisa dilakukan misalnya sendi ibu jari.

(8)

Klasifikasi persendian secara struktural terbagi menjadi :

1. Persendian fibrosa (sendi mati), yaitu persendian yang tidak dapat digerakkan, diimana letak tulang-tulangnya sangat berdekatan dan hanya dipisahkan oleh selapis jaringan ikat fibrosa. Contohnya : sutura diantara tulang-tulang tengkorak.

2. Persendian kartilago (sendi yang bergerak sedikit), yaitu persendian yang tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan jaringan kartilago. Pergerakan dari sendi ini terbatas, dimana tulang-tulangnya dihubungkan oleh tulang rawan hialin, contohnya tulang iga.

3. Persendian sinovial (sendi yang bergerak bebas), yaitu persendian yang memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan kapsul dan ligamen artikular yang membungkusnya. Pergerakannya bebas, contohnya sendi bahu dan panggul, siku dan lutut, sendi pada tulang-tulang jari tangan dan kaki, pergelangan tangan dan kaki.

Klasifikasi persendian menurut fungsinya terbagi menjadi :

1. Sendi sinartosis (sendi mati)

Sendi ini dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa atau kartilago. Sendi jenis ini antara lain adalah :

a. Sutura, yaitu sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat yang hanya ditemukan pada tulang tengkorak. Contoh : sutura sagital dan parietal.

b. Sinkondrosis, yaitu sendi yang tulang-tulangnya dihubungkan dengan kartilago hialin. Contoh : lempeng epifisis sementara antara epifisis dan diafisis pada tulang panjang anak.

2. Sendi amfiartosis (sendi dengan pergerakan terbatas)

(9)

a. Simfisis, adalah sendi yang kedua tulangnya dihubungkan dengan diskus kartilago, yang menjadi bantalan sendi dan memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Contoh : simpisis pubis.

b. Sindesmosis, terbentuk saat tulang-tulang yang berdekatan dihubungkan dengan serat-serat jaringan ikat kolagen.

Contoh : ditemukan pada tulang yang bersisihan eperti radius dan ulna, serta tibia dan fibula.

c. Gomposis, adalah sendi dimana tulang berbentuk kerucut masuk dengan pas dalan kantong tulang, seperti pada gigi yang tertanam pada tulang rahang.

3. Sendi diartosis (sendi dengan pergerakan bebas) disebut juga sendi sinovial

Sendi ini memiliki rongga sendi yang berisi cairan sinovial. Klasifikasi persendian sinovial terdiri dari :

a. Sendi sferoidal, yang terdiri dari sebuah tulang yang masuk kedalam rongga berbentuk cangkir pada tulang kain.

Contoh : sendi panggul dan bahu.

b. Sendi engsel, terdiri dari sebuah tulang yang masuk dengan pas pada permukaan konkaf tulang kedua, sehingga memungkinkan gerakan kesatu arah.

Contoh : sendi lutut dan siku.

c. Sendi kisar, yaitu tulang bentuk kerucut yang masuk pas cekungan tulang kedua dan dapat berputar kesemua arah.

Contoh : tulang atlas, persendian bagian kepala.

d. Sendi kondiloid, merupakan sendi biaksial, yang memungkinkan gerakan kedua arah disudut kanan setiap tulang.

Contoh : sendi antara tulang radius dan tulang karpal.

e. Sendi pelana, permukaan tulang yang berartikulasi berbentuk konkaf pada sisi lain, sehingga tulang akan masuk dengan pas seperti dua pelana yang saling menyatu. Satu-satunya sendi pelana sejati yang ada dalam tubuh adalah persendian antara tulang karpal dan metakarpal pada ibu jari.

(10)

meluncur antara satu tulang dengan tulang yang lainnya. Persendian semacam ini disebut sendi nonaksia.

Misalnya : persendian intervertebrata, dan persendian antara tulang-tulang karpal dan tulang-tulang-tulang-tulang tarsal.

Pergerakan sendi

Pergerakan sendi merupakan hasil kerja otot rangka yang melekat pada tulang yang membentuk artikulasi dengan cara memberikan tenaga. Tulang hanya berfungsi sebagai pengungkit dan sendi sebagai penumpu.

Beberapa pergerakan sendi antara lain adalah :

1. Fleksi, adalah gerakan memperkecil sudut antara dua tulang.

Contoh : saat menekuk siku, menekuk lutut atau menekuk torso kearah samping.

a. Dorsofleksi, adalah gerakan menekuk telapak kaki dipergelangan kearah depan (meninggalkan daerah dorsal kaki).

b. Plantar fleksi, adalah gerakan meluruskan telapak kaki pada pergelangan kaki

2. Ekstensi, adalah gerakan yang memperbesar sudut antara dua tulang.

3. Abduksi, adalah gerakan bagian tubuh menjauhi garis tengah tubuh, seperti gerakan abduksi jari tangan dan jari kaki.

4. Aduksi, adalah gerakan bagian tubuh saat kembali keaksis utama tubuh (kebalikan dari gerakan abduksi).

5. Rotasi, adalah gerakan tulang yang berputar disekitar aksis pusat tulang itu sendiri tanpa mengalami dislokasi lateral, seperti saat menggelengkan kepala untuk menyatakan tidak.

a. Pronasi, adalah rotasi medial lengan bawah dalam posisi anatomis, yang mengakibatkan telapak tangan menghadap kebelakang. b. Supinasi, yaitu rotasi lateral lengan bawah, yang mengakibatkan

(11)

6. Sirkumduksi, adalah kombinasi dari semua gerakan angular dan berputar untuk membuat suatu ruang berbetuk kerucut, seperti saat mengayunkan lengan berbentuk putaran.

7. Inversi, adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kaki menghadap kedalam atau kearah medial.

8. Eversi, adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kaki menghadap kearah luar.

9. Protaksi, adalah memajukan bagian tubuh, seperti saat menonjolkan rahang bawah kedepan atau memfleksi girdel pektoral untuk

membusungkan dada.

10. Retraksi, adalah gerakan menarik bagian tubuh kearah belakang, seperti saat meretraksi mandibula.

11. Elevasi, adalah pergerakan struktur kearah superior, seperti saat mengatupkan mulut.

12. Depresi, adalah menggerakan suatu struktur kearah inferior, seperti saat membuka mulut.

Sebagian besar sendi kita adalah sendi sinovial. Permukaan tulang yang bersendi diselubungi oleh tulang rawan yang lunak dan licin. Keseluruhan daerah sendi dikelilingi sejenis kantong, terbentuk dari jaringan berserat yang disebut kapsul. Jaringan ini dilapisi membran sinovial yang menghasilkan cairan sinovial untuk meminyaki sendi. Bagian luar kapsul diperkuat oleh ligamen berserat yang melekat pada tulang, menahannya kuat-kuat di tempatnya dan membatasi gerakan yang dapat dilakukan.

(12)

Matriks terdiri atas dua tipe makromolekul, yaitu proteoglikan meliputi 10% berat kering rawan sendi, mengandung 70-80% air. Hal inilah yang menyebabkan tahan terhadap tekanan dan memungkinkan rawan sendi elastis

Kolagen yaitu komponen ini meliputi 50% berat kering rawan sendi, sangat tahan terhadap tarikan. Makin ke arah ujung rawan sendi makin tebal, sehingga rawan sendi yang tebal kolagennya akan tahan terhadap tarikan. Di samping itu matriks juga mengandung mineral, air, dan zat organik lain seperti enzim.

Bagian-bagian Sendi :

SENDI-SENDI KEPALA

Sendi temporomandibular, antara tulang temporal dan kepala mandibula, adalah satu-satunya sendi kepala yang bisa bergerak dan uniknya gerakan bisa terjadi pada tiga bidang : ke atas dan ke bawah, ke depan dn ke belakang, dan dari sisi ke sisi.

Fontanela anterior merupakan fontanela terbesar dan terletak pada pertemuan dua tulang parietal dengan tulang frontal. Fontanela ini berbentuk permata dan tidak menutup sempurna sampai usia 15-18 bulan.

(13)

SENDI BATANG TUBUH

Terdapat sejumlah sendi di antara semua vertebra dari servikal kedua sampai sakrum. Sendi kartilaginosa terdapat di antara badan vertebra, dan sendi sinovial, di antara lengkung vertebra. Karena jumlah sendi sangat banyak, kolumna spinalis secara keseluruhan mempunyai gerakan yang cukup bermakna. Ligamen longitudinal anterior dan posterior membentang dari ujung atas kolumna spinalis sampai sakrum dan berfungsi memperkuat kolumna. Ligamen-ligamen yang lain terletak di antara lengkung vertebra. Di antara tulang iga dan vertebra terdapat sendi kostovertebral yang memungkinkan gerakan meluncur. Pada sendi sternokostal juga terjadi gerakan yang sama. akromion skapula dan biasanya berhubungan dengan gerakan bahu.

(14)

oleh suatu batas fibrokartilago (labrum glenoid) yang melingkari mangkuk tersebut.

Sendi siku, adalah kombinasi sendi pelana dan sendi pivot. Terdapat ligamen-ligamen yang kuat di antara ketiga tulang tersebut dan sebuah ligamen-ligamen sirkular (ligamen anular) yang mempertahankan kepala radius pada ceruk radial ulna. Ujung bawah radius juga membentuk sendi pivot dengan ulna.

Sendi pergelangan tangan, dibentuk oleh ujung bawah radius dengan tulang-tulang skafoid, lunatum, dan triquetrum. Bersama dengan sendi-sendi si antara tulang karpalia, dapat dilakukan gerakan fleksi, ekstensi, aduksi (deviasi ulna), abduksi (deviasi radius), dan sirkumduksi.

Sendi-sendi metakarpofalangeus, juga dapat melakukan semua gerakan seperti sendi pergelangan tangan, tetapi sendi-sendi interfalangeus merupakan sendi pelana dan hanya memberi gerakan fleksi dan ekstensi.

SENDI EKSKREMITAS BAWAH

Sendi sakroiliaka, merupakan sendi sinovial yang memungkinkan sedikit gerakan rotasi ketika batang tubuh melakukan fleksi dan ekstensi.

(15)

Sendi pinggul (pangkal paha), merupakan sendi bola dan mangkuk yang dibentuk oleh kepala femur yang masuk ke dalam asetabulum yang berbentuk mangkuk. Permukaan sendi ini dilapisi tulang rawan sendi dan asetabulum (seperti halnya mangkuk glenoid) diperdalam oleh suatu batas fibrokartilago yang disebut labrum asetabular. Ligamen kepala femur melekat pada celah kecil kasar (fovea) dekat pusat kepala femur dan membentang ke asetabulum. Sendi ini memiliki kapsul fibrosa yang kuat dan banyak ligamen, yang salah satunya ligamen iliofemoral, terletak di depan sendi dan mencegah ekstensi sendi pinggul melebihi garis lurus terhadap batang tubuh.

Sendi lutut, merupakan sendi terbesar pada tubuh manusia. Sendi ini merupakan sendi gabungan: sebuah sendi kondilar yang terjadi antara kondilus femur dan tibia dan sebuah sendi plana antara patela dan femur. Sendi ini mempunyai sebuah kapsul fibrosa di bagian depan struktur yang dimasuki patela dan yang dilapisi membran sinovial.

Sendi tibiofibular atas, merupakan sendi plana sinovial yang memungkinkan sedikit gerakan meluncur sedangkan pada ujung bawah kedua tulang tersebut terdapat sedikit terdapat sedikit rotasi fibula ketika sendi pergelangan kaki bergerak.

Sendi pergelangan kaki, merupakan sendi pelana yang dibentuk oleh tibia, fibula, dan talus. Gerakan sendi ini adalah fleksi dan ekstensi yang biasanya disebut dorsifleksi (mengangkat kaki) dan fleksi plantar (mengangkat tumit).

(16)

B.Struktur Dan Fungsi Jaringan Tulang Rawan

(Kartilago)

(17)

Gambar 1. Jaringan tulang rawan hialin

(18)

Gambar 3. Jaringan tulang rawan elastis

Tulang rawan adalah bentuk jaringan ikat khusus terdiri atas sel-sel, disebut kondrosit, terbesar berjaauhan dalam matriks ekstrasel mirip-jel padat. Jaringan ini tidak diterobos saraf atau pembuluh darah. Sel-selnya, terisolasi dalam rongga kecil atau lacuna, mendapat makanan secara difusi melalui fase air dari matriks dari kapilar dalam jaringan sekitar tulang rawan. Sifat viskoelastis dari matriks ekstrasel member tulang rawan kekuatan dan kekenyalan luar biasa. Ia sanggup bertumbuh cepat dan tetap mempertahankan kekuatannya, suatu sifat yang merupakan materi sangat cocok untuk embrio yang berkembang. Sebagian besar kerangka aksial dan apendikular pada awalnya dibentuk dari tulang rawan dan kemudian diganti oleh tulang.

(19)

Dapat dibedakan tiga jenis tulang rawan, hialin, elastic, dan fibrokartilago, berdasarkan jumblah matriks ekstrasel dan jumlah relatife serat kolagen dan elastin dalam matriks. Tulang rawan hialin adalah bentukl yang paling banyak dijumpai, dan yang lain dapat dianggap sebagai varian dari struktur dasarnya.

A.

Tulang Rawan Hialin

Struktur Dan Fungsi Kartilago Hialin

Struktur dan Fungsi Kartilago – Kartilago hialin mengandung serabut kolagen yang halus, bewarna putih kebirubiruan, dan tembus cahaya. Kartilago hialin terdapat pada ujung tulang keras, cakram epifisis, persendian, dan saluran pernapasan (dari hidung sampai dengan bronkus). Kartilago hialin berfungsi untuk member kekuatan, menyokong rangka embrionik, menyokong bagian tertentu rangka dewasa, dan membantu pergerakan persendian. Anda dapat mengamati penampang kartilago hialin pada Gambar 1.

(20)

Pada orang dewasa, tulang rawan hialin ditemukan dicincin trakea, hidung dan laring, permukaan sendi dan ujung ventral iga yang menghubungkannya pada sternum. Ia merupakan jarinagn semi-translusen dengan warna kelabu-kebiruan. Struktur mikroskopiknya paling mudah dimengerti dengan mempelajari perkembangannya dalam embrio.

Kartilago hyalin segar berwarna putih kebiruan dan translusen. Pada embrio berfungsi sebagai kerangka sementara hingga secara berangsur-ahgsur hilang diganti dengan tulang. Sedangkan pada mamalia dewasa , kartilago hyalin terdapat di permukaan sendi pada sendi yang dapat bergerak, dinding jalan nafas yang lebih besar (hidung,laring,trakea,bronki), dan ujung ventral iga, tempat berartikulasi dengan sternum, dan pada lempeng epifise.

Matriks

Komponen penting dari matriks kartilago adalah kondronektin,sebuah makromolekul yang membantu perlekatan kondrosit pada kolagen matriks. Matriks kartilago yang tepat ,mengelilingi setiap kondrosit banyak mengandung glikosaminoglikan dan sedikit kolagen.

Perikondrium

(21)

Terdiri dari dua lapisan : lapisan fibrosa dan lapisan khondrogenik

Kondrocyt

Pada tepian kartilago hyalin, kondrosit muda berbentuk lonjong, dengan sumbu panjang paralel dengan permukaan. Lebih ke dalam bentuknya bulat, dan dapat berkelompok hingga 8 sel, kesemuanya adalah hasil dari pembelahan mitosis dari kondrosit. Kelompok demikian disebut dengan kelompok isogen.

(22)

Kartilago elastis berfungsi untuk memberi fleksibilitas dan sebagai penyokong. Anda dapat mengamati penampang kartilago elastis pada Gambar 1.

Gambar 1. Penampang kartilago elastis

Tulang rawan elastis ditemukan pada telinga luar, dinding liang telinga dan liang eustachii, epiglotis dan tulang rawan kornikulata dan kuneifrom dari laring. Ia berbeda dari tulang rawan hialin karena lebih keruh, warna kuning, dan lebih fleksibel.

Kondrositnya serupa dengan yang ditulang rawan hialin dan menempati lakuna tersebar satu-satu atau dalam kelompok isogen dua-dua atau empat. Matriksnya kurang banyak dan sebagian substansinya terdiri atas serat elastin yang banyak bercabang. Pada sediaan yang dipulas terhadap elastin, serat-serat itu begitu rapatnya hingga menutupi komponen proteoglikan amorf dari matriks. Di tepian, anyaman elastinnya lebih longgar dan seratnya tampak berlajut ke dalam perikondrium.

(23)

dan berkas serat yang tidak dimiliki cirri kolagen maupun elastin. Serat biasa ini kemudian memperoleh ciri pemulasan elastin dan sel-sel mesenkim menyusutkan cabang-cabangnya dan berkembang menjadi kondrosit, mensekresi matriks disekitarnya dan sekitar serat. Pemadatan jaringan ikat sekitar tepian membentuk perikondrium.

Meskipun matriksnya kurang banyak disbanding tulang rawan hialin, ia sama pentingnya bagi sifat mekanik jaringan. Hal ini secara dramatis diperlihatkan dalam percobaansederhana berikut. Bila papain mentah disuntikan secara intravena kedalam kelinci muda, proteoglikan matriks mengalami degradasi sebagian dan telinganya jatuh. Tetapi kondrosit dengan cepat berespons dengan mensekresi komponen matriks baru dan telinganya sebagian besar pulih kembali dalam 48 jam.

C.

Fibrokartilago

Struktur dan Fungsi Kartilago Fibrosa

(24)

Gambar 1. Penampang kartilago fibrosa

(25)

pada tulang rawan hialin vertebra yang dihubunginya. Berkas serat dalam lamel berseblahan terorientasi tegak lurus, menghasilkan susunan yang member fibrokartilago kemampuan besar menahan kekuatan yang hendak menggeser vertebra satu terhadap lainnya. Nukleus pulposus, terkurung diantara vertebra dan ditahan oleh anulus fibrosus di tepiannya, membantali kekuatan kompresif sepanjang sumbu tulang belakang.

(26)

BAB III

PENUTUP

A.

Kesimpulan

Sistim muskuloskeletal pada manusia terdiri dari tulang, otot dan persendian (dibantu oleh tendon, ligamen dan tulang rawan). Sistem ini memungkinkan Anda untuk duduk, berdiri, berjalan atau melakukan kegiatan lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Selain sebagai penunjang dan pembentuk tubuh, tulang juga berfungsi sebagai pelindung organ dalam. Tempat pertemuan 2 tulang adalah persendian, yang berperan dalam mempertahankan kelenturan kerangka tubuh. Tanpa persendian, Anda tidak mungkin bisa melakukan berbagai gerakan. Sedangkan yang berfungsi menarik tulang pada saat Anda bergerak adalah otot, yang merupakan jaringan elastik yang kuat.

Sel kartilago terdiri dari kondrosit dan kondroblasl. Serat dan substansi dasar membentuk substansi interselular atau matriks. Matriks merupakan suatu wujud kaku bahkan keras, yang substansi dasarnya terdiri atas proteoglikans yang mengandung kondroitin sulfat untuk kartilago.

(27)

DAFTAR PUSTAKA

 Rochmah, S. N., Sri Widayati, M. Miah. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 246

Judul : Struktur dan Fungsi Jaringan Tulang Rawan

 Purnomo, Sudjiono, T. Joko, dan S. Hadisusanto. 2009. Biologi Kelas

XI untuk SMA dan MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 386.

 http://id.wikipedia.org/wiki/Sendi

Setiadi, (2004) “Fisiologi Manusia Untuk Perawat”

Surabaya: Akper Hang Tuah

Sloana, Ethel, . (2004) Anatomi dan Fisiologi. Jakarta :EGC

 Evelyn C. Pearce. 1979. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Penerbit PT. Gramedia, Jakarta

Syaifudin,.(2006). Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa

Gambar

Gambar 1. Jaringan tulang rawan hialin
Gambar 3. Jaringan tulang rawan elastis
Gambar 1. Penampang kartilago hialin
Gambar 1. Penampang kartilago elastis
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sendi fbrosa merupakan sendi yang tidak dapat bergerak. Sendi fbrosa tidak memiliki tulang rawan, dan tulang yang satu dengan tulang yang lainnya dihubungkan

Perancangan alat bantu operasi pemasang artificial knee joint yang handal membutuhkan banyak pertimbangan yang teliti mengenai bagian-bagian tulang sendi lutut yang harus

1) Sendi peluru, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan kesela arah. Contohnya adalah antara tulang paha dan gelangg panggul, antara tulang lengan atas

OCA telah menunjukkan hasil klinis yang konsisten dan dapat digunakan untuk terapi berbagai defek kartilago sendi lutut dengan menggunakan donor alograf dari kadaver yang

peneliti menyimpulkan bahwa ketika lansia melakukan gerakan Latihan gerak sendi lutut secara bertahap maka akan berdampak pada penurunan nyeri sendi dikarenakan

1) Sendi peluru, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan kesela arah. Contohnya adalah antara tulang paha dan gelangg panggul, antara tulang lengan atas

Sendi lutut merupakan sendi yang kompleks bila dibandingkan dengan sendi- sendi lainnya pada tubuh manusia karena berkaitan dengan tulang yang membentuk sendi, aktivitas

Gerakan-gerakan yang terjadi digelang bahu dimungkinkan oleh sejumlah sendi yangsaling berhubungan erat, misalnya sendi kostovertebral atas, sendi akromioklavikular, permukaan