• Tidak ada hasil yang ditemukan

biologi SET 16 ALAT GERAK DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. RANGKA TUBUH VERTEBRATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "biologi SET 16 ALAT GERAK DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. RANGKA TUBUH VERTEBRATA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

biologi

16

MATERI D

AN LATIHAN SO AL SBMPTN ADVANCE AND

TOP LE VEL

SET 16 ALAT GERAK

A. RANGKA TUBUH VERTEBRATA

Tulang-tulang yang membangun rangka tubuh hewan vertebrata terlindungi oleh otot- otot dan kulit. Jenis tulang yang membangun rangka vertebrata umumnya adalah tulang keras (osteon) sebagian lagi adalah tulang rawan (kondrin atau kartilago).

a. Fungsi Rangka

Fungsi rangka di antaranya sebagai berikut:

1. Tulang sebagai penunjang dan pemberi bentuk tubuh.

2. Tulang sebagai alat gerak pasif.

3. Tulang sebagai alat pelindung alat-alat vital yang lunak.

4. Tulang sebagai tempat pembentukan sel-sel darah.

b. Rangka Tubuh Manusia

Tulang-tulang dikelompokkan menjadi tulang sumbu (aksial) dan tulang tambahan (apendikular).

(2)

2

Tengkorak Orbit Tulang selangka Tulang belikat

Tulang selangka Tulang leher

Tulang dada

Tulang pinggang Tulang panggul Sakrum Rahang bawah

Tulang lengan Tulang pengumpil Tulang lengan

Tulang hasta Tulang telapak

Tulang kering

Tulang paha Tulang tempurung lutut

Tulang betis Tulang pergelangan kaki Tulang arus

jari tangan

Gambar Kerangka manusia Sumber: Atlas anatomi

1. Tulang Aksial

Tulang-tulang kelompok ini terdiri atas tulang kepala (tengkorak), ruas-ruas tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk. Vertebrae berjumlah 33 buah, tulang ini berfungsi sebagai pelindung sumsum tulang belakang, penegak kepala, dan untuk menggerakkan kepala. Vertebrae terdiri atas 7 tulang leher (servik), 12 tulang punggung (torak), 5 tulang pinggang (lumbar), 4 tulang ekor (koksigea), dan 5 tulang sakrum. Tulang rusuk berjumlah 12 pasang. Tulang ini terdiri atas 7 pasang rusuk sejati, 3 pasang rusuk palsu, 2 pasang rusuk melayang. Fungsi tulang ini sama dengan fungsi tulang dada.

2. Tulang Apendikular

Tulang apendikular merupakan tulang selain tulang aksial. Tulang ini terdiri atas tulang anggota gerak (tungkai), tulang bahu, dan tulang pinggul. Tungkai terdiri atas tungkai depan dan tungkai belakang. Tungkai depan terdiri atas tulang lengan atas (humerus), lengan bawah yang terdiri atas pengumpil (radius) dan hasta (ulna), 8 pergelangan tangan (karpal), 5 telapak tangan (metakarpal), dan 14 ruas jari tangan (falangs). Adapun tungkai belakang terdiri atas tulang paha (femur), tempurung lutut (patela), tulang kering (tibia), betis (fi bula), 7 ruas pergelangan kaki (tarsal), 5 telapak kaki (metatarsal), 14 ruas jari kaki (falangs). Tulang bahu terletak di pangkal humerus.

(3)

3

Tulang bahu terdiri atas tulang selangka (klavikula) dan belikat (skalpula). Di tulang selangka tulang apendikular berhubungan dengan tulang aksial, yaitu tulang dada.

Adapun tulang belikat merupakan penghubung tulang bahu dengan tungkai bawah.

Tulang pinggul terdiri atas persatuan yang padu (fusi) antara 6 ruas tulang sehingga tampak seperti satu tulang. Tulang pinggul sangat penting untuk menunjang sistem reproduksi.

c. Macam Bentuk Tulang

Berdasarkan bentuknya, tulang dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek.

1. Tulang Pipa

Tulang ini berbentuk panjang, berongga, dan biasanya berisi sumsum kuning. Sebuah tulang pipa terdiri 3 bagian, yaitu bagian tengah yang disebut diafi se dan ujungnya disebut epifi se atas dan bawah. Contoh tulang pipa adalah tulang lengan dan tulang paha.

2. Tulang Pipih

Tulang ini berbentuk pipih dan rongganya berisi sumsum merah. Contoh tulang pipih adalah tulang rusuk dan tulang tengkorak.

3. Tulang Pendek

Tulang ini berbentuk pendek tidak beraturan dengan rongga berisi sumsum merah.

Contoh tulang pendek adalah tulang telapak tangan dan ruas-ruas tulang belakang.

d. Proses Pembentukan Tulang

Rangka tubuh manusia terbentuk pada akhir bulan kedua kehamilan berupa kartilago.

Kartilago dibentuk oleh jaringan embrional yang disebut mesenkim. Kartilago akan dirusak oleh kondrioblas sehingga di dalamnya terbentuk rongga. Rongga ini akan terisi oleh osteoblas, yaitu sel pembentuk tulang keras. Osteoblas juga akan mengisi jaringan sekelilingnya dan membentuk sel-sel tulang (osteosit). Sel-sel tulang dibentuk dari dalam ke luar (konsentris). Akibatnya akan terbentuk lapisan-lapisan yang disebut lamela. Antara sel tulang yang satu dan sel tulang yang lain dihubungkan oleh juluran-juluran sitoplasma yang disebut kanalikuli. Setiap satuan sel tulang ini mengelilingi pembuluh darah dan serabut saraf membentuk saraf sistem Havers.

e. Hubungan Antartulang

Tulang-tulang tersebut saling bergabung melalui hubungan antartulang atau persendian (artikulasi). Tulang-tulang tersebut dapat saling bergabung karena saling dihubungkan oleh jaringan-jaringan berupa jaringan ikat. Secara keseluruhan bagian-bagian suatu sendi adalah kepala sendi, rongga sendi, kapsul sendi, dan ligamen.

Berdasarkan dapat bergerak atau tidaknya hubungan antartulang, persendian dikelompokkan menjadi sinartrosis, amfi artrosis, dan diartrosis.

(4)

4

1. Sinartrosis

Sinartrosis merupakan persendian yang tidak dapat digerakkan, misalnya persendian pada tulang-tulang kepala. Sinartrosis dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan jaringan yang menghubungkannya, yaitu sinartrosis sinfi brosis dan sinartrosis sinkondrosis.

2. Amfi artrosis

Pada persendian jenis ini, tulang-tulang pembentuknya dapat digerakkan tetapi dengan gerakan yang terbatas, contoh hubungan antartulang rusuk dan antartulang belakang.

3. Diartrosis

Jenis persendian yang paling bebas geraknya. Permukaan antara dua tulang yang saling berhubungan berbentuk sedemikian rupa sehingga memungkinkan berbagai gerakan bebas, seperti memutar, berbalik, ataupun gerak maju dan mundur.

• Sendi peluru, yaitu sendi yang dapat digerakkan ke segala arah. Contoh hubungan antara tulang lengan atas dan tulang belikat ataupun antara tulang paha dan tulang pinggul.

• Sendi engsel, sendi engsel merupakan sendi yang memungkinkan gerak seperti engsel, yaitu bisa dilipat ke depan tetapi tidak bisa dilipat sebaliknya, misalnya hubungan tulang pada siku, dan hubungan tulang pada lulut.

• Sendi putar, sendi putar merupakan sendi-sendi yang memungkinkan gerak memutar. Contoh gerak memutar kepala dan gerak memutar pangkal lengan yang berhubungan dengan tulang pengumpil.

• Sendi pelana, sendi pelana merupakan nama sendi yang mengacu pada bentuk tulang pembentuknya. Hubungan antartulang jari tangan merupakan sendi pelana.

Sendi Putar

Sendi Engsel

Sendi Pelana

Sendi Elipsoidea

Gambar Macam sendi Sumber: Atlas Anatomi

(5)

5

B. GANGGUAN RANGKA GERAK

Gangguan pada rangka gerak dapat berupa gangguan pada tulang, persendian, ruas tulang belakang, dan gangguan tulang akibat gangguan psikologis.

a. Gangguan Fisik

Yang paling sering terjadi adalah patah tulang (fraktura). Gangguan ini dapat mengalami reduksi. Artinya, tulang yang patah tersebut tersambung seperti sediakala. Fraktura ini ada yang hanya retak dan ada pula yang sampai remuk. Beberapa tipe fraktura adalah patah tulang tertutup, patah tulang terbuka, remuk dan retak.

Gambar pola Patahan Tulang Sumber: 1.bp.blogspot.com b. Gangguan Persendian

Gangguan persendian dapat berupa pergeseran sendi (dislokasi), terkilir, sendi tidak dapat digerakkan (ankilosis), dan peradangan sendi (artritis). Dislokasi dan terkilir dapat disebabkan oleh sobek atau tertariknya jaringan ikat ligamen. Artritis dapat disebabkan oleh beberapa hal. Artritis yang disebabkan oleh penyakit pada jaringan penghubung sendi dinamakan reumatoid. Artritis yang disebabkan oleh menipisnya tulang rawan pelindung sendi dinamakan osteoartritis. Adapun artritis yang disebabkan kegagalan metabolisme asam urat dinamakan “gout” artritis. Gangguan terakhir ini berciri membesarnya ruas jari- jari akibat tertimbunnya asam urat di tempat tersebut.

c. Gangguan pada Ruas-ruas Tulang Belakang

Jika ruas tulang belakang melengkung ke arah samping akan menyebabkan skoliosis.

Jika batang tulang belakang bagian punggung akan menyebabkan kifosis. Adapun jika melengkungnya di bagian luar akan menyebabkan lordosis.

C. OTOT SEBAGAI ALAT GERAK AKTIF

Otot merupakan bagian terbesar tubuh. Bagian yang dalam bahasa sehari-hari dinamakan daging ini, berperan lebih dari 25% berat tubuh. Otot merupakan alat gerak aktif, karena dapat menyebabkan pergerakan dari hasil kontraksi dan relaksasi. Gerak tersebut dapat

(6)

6

berpindah tempat (lokomosi) ataupun gerak sebagian atau organ tubuh tertentu, seperti gerak usus, jantung, dan paru-paru.

a. Macam-macam Otot

Pada dasarnya seluruh otot yang menyusun tubuh terdiri atas 3 macam, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung.

1. Otot Lurik

Otot ini dinamakan otot lurik karena tampak berlurik-lurik jika dilihat menggunakan mikroskop. Otot ini biasa dinamakan otot rangka atau otot skelet karena otot ini menempel pada rangka. Aktivitas kerja otot ini dipengaruhi oleh saraf sadar. Satu miofi bril dibungkus oleh membran sel (sarkolema). Miofi bril terdiri atas miofi lamen dan miofi lamen terdiri atas fi lamen tipis dan fi lamen tebal. Filamen tipis terdiri atas 3 macam protein, yaitu: aktin, troponin, dan tropomiosin, sedangkan fi lamen tebal terdiri atas protein jenis miosin. Filamen tipis dan fi lamen tebal membentuk satu kesatuan yang disebut sarkomer.

2. Otot Polos

Otot ini dinamakan otot polos karena penampilannya memang polos, tidak berlurik- lurik. Sel otot polos hanya mempunyai satu inti (mononukleus) yang terletak di tengah- tengah sel. Otot polos tidak menempel pada tulang. Otot ini menyusun organ-organ dalam, seperti saluran pencernaan, pembuluh darah, dan kulit. Sifat khas otot polos adalah gerakannya lambat namun bertahan dalam waktu yang lama sehingga tidak mengalami kelelahan. Aktivitas otot ini dipengaruhi saraf tidak sadar. Artinya, gerak otot ini dikendalikan saraf tidak sadar.

3. Otot Jantung

Otot jantung serupa dengan otot rangka, karena memiliki lurik-lurik dan bercabang.

Namun, otot ini memiliki inti sel di tengah. Otot jantung bekerja secara tak sadar (otonom) yang dikendalikan oleh saraf simpatik dan parasimpatik.

b. Macam-macam Gerak 1. Gerak Sinergis

Gerak ini terjadi jika sekelompok atau pasangan otot berkontraksi ataupun berelaksasi dalam waktu yang bersamaan dan mengakibatkan satu gerak bagian tubuh.

Contohnya, gerak otot-otot punggung dan otot-otot leher.

2. Gerak Antagonis

Pada lengan terdapat otot bisep dan trisep yang menyebabkan gerakan pada siku.

Jika bisep berkontraksi, trisep akan berelaksasi sehingga siku dapat menekuk lengan bawah. Begitu pun sebaliknya, jika trisep berkontraksi, bisep akan berelaksasi sehingga siku dapat menjadi lurus

(7)

7

Gambar macam gerak antagonis Sumber: 4.bp.blogspot.com

D. MEKANISME KONTRAKSI OTOT a. Model Pergeseran Filamen

Pada saat penerimaan impuls, sinapsis atau daerah hubungan antara saraf dengan serabut otot dipenuhi oleh asetilkolin. Asetilkolin ini akan merembeskan ion-ion kalsium (Ca2+) ke serabut otot. Ion kalsium akan bersenyawa dengan molekul troponin dan tropomiosin yang menyebabkan adanya sisi aktif pada fi lamen. Gabungan sisi aktif dengan kepala miosin disebut jembatan, jumlah energi dan mengarahkan energi tersebut ke arah fi lamen tipis. Proses ini menyebabkan fi lamen tipis mengerut. Secara keseluruhan sarkomer akan mengerut. Akibatnya, otot pun berkerut.

b. Energi Untuk Kontraksi Otot

Adenosin trifosfat (ATP) merupakan sumber energi bagi otot. Akan tetapi, jumlah yang tersedia hanya dapat digunakan untuk kontraksi dalam waktu beberapa detik. Berikut reaksi sederhana pembentukan ATP dari ADP dan kreatin fosfat.

Jika kontraksi otot tidak terus-menerus, glukosa dapat dioksidasi sempurna menghasilkan CO2 dan H2O melalaui respirasi aerob. Jika kontraksi terus-menerus, suplai oksigen darah ke dalam otot tidak cepat untuk mengoksidasikan glukosa. Oleh karena itu, perlu dilakukan respirasi anaerob (tidak memerlukan oksigen). Selama respirasi anaerob, glukosa diubah menjadi asam laktat dengan melepaskan sejumlah energi.

E. GANGGUAN PADA OTOT

a. Atrofi otot, merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau karena kehilangan kemampuan berkontraksi, misalnya lumpuh.

b. Distorsi otot, penyakit ini diperkirakan merupakan penyakit genetis dan bersifat kronis pada otot anak- anak.

c. Hipertrofi otot, merupakan kelainan otot yang menyebabkan otot menjadi lebih besar dan lebih kuat karena sering digunakan, misalnya pada binaragawan.

d. Hernia abdominal, kelainan ini terjadi apabila dinding otot abdominal sobek dan menyebabkan usus melorot masuk ke rongga perut.

(8)

8

e. Kelelahan otot, karena kontraksi secara terus-menerus menyebabkan kram atau kejang.

f. Tetanus, merupakan penyakit yang menyebabkan otot menjadi kejang karena bakteri tetanus.

LATIHAN SOAL

1. Tulang disebut alat gerak pasif, sebab ....

A. melekat pada otot rangka

B. saling berhubungan membentuk sendi C. tidak mempunyai kemampuan berkontraksi D. sebagai tempat pembentukan sel-sel darah

E. merupakan penopang dan penunjang bentuk tubuh

2. Saat perkembangan embrio, rangka tubuh masih berupa tulang rawan. Selanjutnya rongga dalam tulang rawan tersebut akan terisi oleh sel-sel pembentuk tulang yang disebut ....

A. osteoblas B. osteosit C. kondrosit D. kondroblas E. kondrin

3. Perhatikan jenis-jenis tulang berikut.

1. tulang pipa 4. tulang pendek 2. tulang rawan 5. tulang spons 3. tulang pipih

Kelompok tulang berdasarkan bentuknya ditunjukkan oleh nomor ....

A. 1, 2 dan 3 B. 1, 3 dan 4 C. 2, 3 dan 4 D. 2, 3 dan 5 E. 3, 4 dan 5

4. Pada proses osifi kasi, terjadi pengisian matriks tulang oleh ....

A. protein dan lemak B. sulfat dan fosfor C. kapur dan fosfor

(9)

9

D. kapur dan karbon E. karbon dan hidrogen

5. Perhatikan beberapa jenis tulang berikut!

1. tulang usus 2. tulang selangka 3. ulang duduk 4. tulang kemaluan 5. tulang belikat

Gelang panggul merupakan persatuan dari tulang-tulang ....

A. 1, 3 dan 4 B. 1, 4 dan 5 C. 2, 3 dan 5 D. 2, 4 dan 5 E. 3, 4 dan 5

6. Sendi yang menghubungkan tulang-tulang tengkorak disebut ....

A. amfi artrosis B. diartrosis C. sinkondrosis D. sinostosis E. sutura

7. Antara tengkorak dengan tulang atlas dihubungkan oleh sendi ....

A. pelana B. putar C. engsel D. peluru E. geser

8. Perhatikan ciri-ciri gangguan sistem gerak berikut ini!

• Rasa nyeri pada jaringan pengikat.

• Sendi menjadi bengkak.

• Terjadi kekejangan pada otot-otot penggerak.

• Tulang rawan mengalami degenerasi.

Berdasarkan ciri-ciri di atas, jenis gangguan pada sistem gerak tersebut disebut ....

A. reumathoid B. osteoartritis C. layuh semu

(10)

10

D. rakhitis E. ”gout” artritis

9. Otot lurik disebut juga sebagai otot serat lintang karena ....

A. otot lurik mampu berkontraksi B. mempunyai percabangan

C. miofi bril dalam plasma berwarna gelap dan terang D. berbentuk gelendong

E. berinti banyak dan terletak di tepi

10. Perbedaan struktur otot polos dengan otot yang lain, yaitu ....

A. mempunyai percabangan yang menghubungkan sel satu dengan yang lain B. membentuk gelendong

C. berinti banyak dan terletak di tengah D. tersusun atas serabut-serabut E. dilindungi oleh fasia propia

Gambar

Gambar Kerangka manusia Sumber: Atlas anatomi
Gambar Macam sendi Sumber: Atlas Anatomi
Gambar pola Patahan Tulang Sumber: 1.bp.blogspot.com b.   Gangguan Persendian

Referensi

Dokumen terkait

Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori keagenan, teori kebijakan dividen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, tingkat suku bunga, PDB asset

Like other projects discussed in this volume, the Views from the North atlas uses Nunaliit, a Cybercartographic Atlas Framework technology that has been developed under the

Biasanya kesan positif menjadi sebuah kesan yang memberikan apresiasi yang tinggi bahwa dalam menilai sebuah layanan yang baik harus tumbuh dari kesan yang positif tentang

Gagasan utama haruslah ada dalam setiap paragraf yang baik akan tetapi, tidak demikian halnya dengan kalimat topik. Meskipun kalimat topik memuat gagasan utama, hal itu

Untuk sekolah yang tingkat kemampuan siswanya tinggi, guru perlu memberikan pengayaan kepada para siswa yang telah menguasai materi pada bab III terkait dengan dampak

Secara rinci kemampuan mahasiswa semester V angkatan 2007 dalam mendeskripsikan objek wisata budaya di kota Semarang ke dalam bahasa Prancis dapat dilihat per kriteria

Pengambilan sebagian simplisia obat umumnya masih dilaku- kan dengan cara pemungutan di hutan-hutan sekitar desa, Untuk mengetahui pe- ranan dan spesies tumbuhan obat-obatan yang

Hal ini menunjukkan bahwakonsentrasi ammonia dan nitrat relatif tidak mempengaruhi nilai koefisien pelarutan, dimana konsentrasi dan waktu kontak sarna-sarna berperan penting