• Tidak ada hasil yang ditemukan

Otot Sendi dan Ligamen yang Terlibat Dal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Otot Sendi dan Ligamen yang Terlibat Dal"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Otot, Sendi dan Ligamen yang Terlibat Dalam Menyebabkan

Pergerakan Terbatas di Kepala

Nur Umira binti Mohd Yatim

Mahasiswa Semester 1

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Alamat Korespondensi: Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510

Abstract

The mechanism of muscle contraction is how the process works just fine on the basis of whim or command us (volunteers) and without our command (in volunteer). Bone and muscle is a tissue that fills most of the human body. Bone is the body tissue which serves to support the body and its parts. Muscle function to move the body parts. Muscle contraction can occur through a series of impulses travel. The muscle will contract when exposed to stimuli. After muscle contraction, to be followed by the relaxation . Ligaments are fibrous connective tissue that connects one bone to another.

Keywords: bone, muscle, contraction, ligaments

Abstract

Mekanisme kontraksi merupakan proses bagaimana otot dapat bekerja baik atas dasar kemauan atau perintah kita (volunteer) maupun tanpa kita perintah (involunteer). Tulang dan otot merupakan jaringan yang paling banyak mengisi tubuh manusia. Tulang merupakan jaringan tubuh yang berfungsi untuk menopang tubuh dan bagian-bagiannya. Otot berfungsi untuk menggerakkan bagian-bagian tubuh. Kontraksi otot dapat terjadi melalui serangkaian perjalanan impuls. Otot akan berkontraksi apabila terkena rangsang. Setelah otot mengalami kontraksi, harus diikuti dengan adanya relaksasi. Ligamen adalah jaringan ikat fibrosa yang menghubungkan satu tulang yang lain.

(2)

Pendahuluan

Pelajaran tentang anggota badan adalah satu pelajaran yang melibatkan banyak aspek serta cabang-cabangnya kerana dalam anggota badan kita sangat banyak yang boleh dikaji seperti struktur dan nama tulang, otot, saraf, vena, arteri dan sebagainya. Dalam badan kita juga terjadi begitu banyak proses yang membuatkan semua struktur-struktur yang ada dalam badan bisa berfungsi dengan baik. Cabang studi dalam mendalami ilmu tentang badan ini ada banyak, contohnya anatomi, fisiologi, histologi, biokimia dan sebagainya. Dalam setiap cabang, terdapat pelbagai penjelasan tentang proses-proses dalam tubuh tetapi berdasarkan teori yang sama.

Dewasa ini, dalam diri kita mempunyai alat gerak, sehingga kita dapat bergerak . Alat gerak ini dibagi menjadi dua bagian, yakni alat gerak aktif dan alat gerak pasif. Yang termasuk dalam alat gerak aktif adalah otot, karena otot dapat berkontraksi dan berelaksasi. Sedangkan yang termasuk dalam alat gerak pasif adalah tulang. Hal ini disebabkan karena tulang hanya dapat bergerak bila digerakkan oleh otot.

Otot berdasarkan strukturnya, yang dapat membangun tubuh dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu otot polos, otot lurik atau otot rangka, dan otot jantung. Jadi, pembahasan dalam makalah ini, secara anatomi makroskopiknya melibatkan struktur tulang dan otot serta secara mikroskopik berkaitan dengan histologi. Dari segi fisiologi dan biokomia pula dibahas mengenai mekanisme kontraksi otot dan saraf dan pembentukan energi ATP untuk kontraksi otot itu sendiri.

Pembahasan 1. Tulang

Tulang dan otot merupakan jaringan yang paling banyak mengisi tubuh manusia. Tulang merupakan jaringan tubuh yang berfungsi untuk menopang tubuh dan bagian-bagiannya. Otot berfungsi untuk menggerakkan bagian-bagian tubuh. Ada yang untuk menggerakkan tulang dan sendi, ada yang untuk menggerakkan organ tubuh, dan ada yang khusus untuk memompa darah di jantung. Macam-macam bentuk tulang:1

(3)

pada jenis ini bagian tengah tulang pipa yang berbentuk silindris dan berongga disebut diafise. Di antara epifise dan diafise terdapat bagian yang disebut metafise. Metafise tersusun atas tulang rawan. Bagian metafise ini terdapat cakra epifise, yang memiliki kemampuan memanjang. Di dalam rongga tulang pipa, terdapat bagian yang disebut sumsum tulang. Sumsum tulang tersusun dari pembuluh darah dan pembuluh saraf. Tulang pipa memiliki dua sumsum tulang yakni sumsum tulang merah dan kuning. Tempat sel-sel darah dibentuk berada di dalam sumsum tulang merah. Adapun tempat pembentukan sel-sel lemak terdapat pada sumsum tulang kuning.1,2

Tulang jenis pendek memiliki bentuk mirip kubus, pendek tak beraturan, atau bulat. Adanya tulang ini dimungkinkan goncangan yang keras dapat diredam dan gerakan tulang yang bebas dapat dilakukan. Sebagai contoh, tulang telapak kaki dan telapak tangan.1,2

Tulang pipih bentuk gepeng dan berupa lempengan-lempengan lebar. Tulang pipih ini tersusun atas dua lapisan tulang kompak yaitu lamina eksterna dan interna ossis karnii. Di antara dua lapisan ini terdapat lapisan spongiosa yang dinamakan diploe. Peran tulang pipih adalah melindungi struktur tubuh yang berada di bawahnya. Contoh tulang pipih adalah tulang tengkorak, tulang rusuk, dan tulang belikat.1,2

A. Tulang Belakang

Tulang belakang adalah susunan terintegrasi dari jaringan tulang, ligamen, otot, saraf dan pembuluh darah yang terbentang mulai dari dasar tengkorak (basis cranii), leher, dada, pinggang bawah hingga panggul dan tulang ekor. Fungsinya adalah sebagai penopang tubuh bagian atas serta pelindung bagi struktur saraf dan pembuluh-pembuluh darah yang melewatinya.3

Tulang belakang tersusun dari tulang-tulang pendek berupa ruas-ruas tulang sejumlah lebih dari 30 buah. Tulang-tulang tersebut berjajar dari dasar tengkorak sampai ke tulang ekor dengan lubang di tengah-tengah setiap ruas tulang (canalis vertebralis), sehingga susunannya menyerupai seperti terowongan panjang. Saraf dan pembuluh darah tersebut berjalan melewati canalis vertebralis dan terlindung oleh tulang belakang dari segala ancaman yang dapat merusaknya.2,3

(4)

breaker kendaraan kita. Di setiap ruas tulang juga terdapat 2 buah lubang di tepi kanan dan kiri belakang tulang bernama foramen intervertebra, yaitu sebuah lubang tempat berjalannya akar saraf dari canalis vertebra menuju ke seluruh tubuh. Saraf-saraf tersebut keluar melalui lubang itu dan mempersarafi seluruh tubuh baik dalam koordinasi gerakan maupun sensasi sesuai daerah persarafannya.2,3

Gambar 1 Tulang Belakang.4

(Lihat gambar 1) Tulang belakang terdiri dari 4 segmen, yaitu segmen servikal (terdiri dari 7 ruas tulang), segmen torakal (terdiri dari 12 ruas tulang), segmen lumbal (terdiri dari 5 ruas tulang) serta segmen sakrococygeus (terdiri dari 9 ruas tulang). Diskus intervertebra terletak mulai dari ruas tulang servikal ke-2 (C2) hingga ruas tulang sakrum pertama (S1).4

Di luar susunan tulang belakang, terdapat ligamen yang menjaga posisi tulang belakang agar tetap kompak dan tempat melekatnya otot-otot punggung untuk pergerakan tubuh kita. Ligamen dan otot tulang belakang berfungsi sebagai koordinator pergerakan tubuh.4

(5)

B. Tulang Tengkorak

Gambar 2. Tulang Tengkorak.5

(Lihat gambar 2) Tulang kepala ataupun cranium terdiri daripada dua bagian iaitu neurocranium dan viscerocranium. Neurocranium pula terdiri atas tulang pipih cranium dan basis cranii yang meliputi os frontale, os occipitale, os ethmoidale, os parietale dan os temporale.5

Manakala, viscerocranium pula terdiri atas tulang wajah seperti mandibula, vomer, os lacrimale, os nasale, os platinum, os concha nasalis inferior, os maxilla dan os zygomaticum. Fungsinya untuk melindungi otak, mata, telinga dan membentuk wajah.5

2. Sendi

Sendi adalah pertemuan antara dua atau beberapa tulang kerangka. Sendi diklasifikasikan menurut kemungkinan geraknya iaitu sendi fibrus/ mati (sinartroses) adalah sendi yang tidak dapat bergerak/ mereka ikat, maka tidak mungkin ada gerakan diantara tulang-tulangnya.6

Sendi tulang rawan/ kaku (amfiartroses) adalah sendi dengan gerakan sedikit, dan permukaan persendiannya dipisahkan bahan antara dan hanya mungkin sedikit gerakan.6

(6)

tangan. Sendi Geser memungkinkan pergeseran antar tulang, misalnya sendi yang terdapat pada tulang belakang. Sendi Putar, pada sendi ini, gerakan salah satu tulang dapat bergerak terhadap tulang yang lain sebagai poros sendi, contohnya pada hubungan antar tulang atlas pada leher dan tulang tengkorak serta antara tulang hasta dan pengumpil. Sendi Peluru, sendi ini dapat bergerak ke segala arah karena salah satu tulang berbentuk bonggol yang masuk ke dalam tulang lain, contohnya hubungan antar tulang gelang bahu dan tulang lengan atas serta antara gelang panggul dan tulang paha.6

A. Articulatio Atlanto-Occipitales

Gambar 3. Articulatio Atlanto-Occipitales.7

(7)

B. Articulatio Atlantoaxialis

Gambar 4. Articulatio Atlantoaxialis.7

(Lihat gambar 4) Articulatio atlantoaxialis merupakan persendian antara atlas (C1) dan axis (C2) yang meliputi dua articulatio atlantoaxialis lateralis, antara facies inferior C1 dan facies superior C2, dan satu articulatio atlantoaxialis mediana, di antara arcus anterior C1 dan den C2. Sendi ini membolehkan untuk menolehkan kepala dari sisi ke sisi. Sendi ini juga merupakan sendi synovialis dan tidak memiliki discus intervertebralis. Ligamentum Alaria, yang membentang dari sisi dens menuju tepi foramen magnum, membatasi gerak rotasi kepala dan atlas yang berlebihan.7

3. Otot

Struktur secara mikroskopik, tulang terdiri dari dua jenis jaringan yaitu jaringan kompak (padat) dan jaringan seperti spons. Jaringan kompak tulang keras dan padat. Dijumpai dalam tulang pipih dan tulang pipa dan sebagai lapisan tipis penutup semua tulang. Jaringan tulang berbentuk jala mempunyai struktur seperti spon. Dijumpai terutama pada ujung tulang pipa, dalam tulang pendek dan sebagai lapisan tengah antara dua lapisan kompak pada tulang pipih seperti pada scapula, cranium, sternum dan iga-iga.6

Secara mikroskopik, otot berdasarkan strukturnya yang membangun tubuh dapat dibedakan menjadi otot polos, otot rangka (lurik), dan otot jantung.7

(8)

diseluruh panjang otot, kecuali di sekitar dua persen serabut itu. Masing-masing serabut dipersyarafi hanya oleh satu ujung syaraf yang terletak ditengah serabut.8

Otot lurik berhubungan dengan tulang dan berfungsi menggerakan tulang. Bila diamati di bawah mikroskop maka tampak adanya garis garis melintang yang terang diseling gelap, sehingga disebut otot seran lintang. Otot lurik tersusun atas serabut-serabut otot atau miofibril yang berinti banyak dan terletak di pinggir.7

Miofibril ini berkumpul membentuk kumpulan serabut, kemudian kumpulan serabut membentuk otot. Ujung otot lurik umumnya mengecil dan mengeras disebut tendon. Setiap otot memiliki dua atau lebih tendon, yaitu tendon yang melekat pada tulang bergerak disebut insersio. Tendon yang melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut origo.7

Bagian tengah otot lurik mengembang disebut empal atau ventrikel. Bagian ini dapat mengkerut atau mengendor. Mengkerut ini disebut dengan kontraksi, dan mengendor ini disebut dengan relaksasi. Cara kerja otot lurik adalah sadar, karena dipengaruhi oleh pusat saraf sadar. Otot lurik ini juga mudah lelah dan reaksi terhadap rangsang cepat. Bila terjadi kerusakan sedikit pada otot lurik bisa ada perbaikan, namun jika kerusakan banyak tidak ada perbaikan dan akan menjadi jaringan parut atau fibrosis.6,7,8

A. Otot Leher

(9)

Rajah 5. Otot Sternocleidomastoid.9

(Lihat gambar 4) Otot sternocleidomastoid adalah otot yang memiliki dua utama tindakan, tergantung apakah kedua otot berkontraksi atau hanya satu. Jika kedua-duanya berkontraksi, kepala akan melakukan fleksi manakala jika cuma salah satu kontrak kepala akan berputar (rotasi). Seterusnya, otot splenius capitis juga memiliki dua tindakan utama. Jika kedua otot berkontraksi, kepala memanjang dan jika hanya satu otot kontraksi, kepala berputar. Ketika kedua splenius capitis otot kontrak bersama-sama, mereka bertindak sebagai antagonis dari sternocleidomastoids. Namun, salah satu capitis splenius otot dapat bekerja sebagai asynergist dengan salah satu sternocleidomastoids untuk memutar kepala.9

4. Ligamen

(10)

mencegah kapsul anterior dari sendi permukaan makhluk menggigit dalam rongga sendi selama gerakan. Ligamentum nuchae adalah padat, bilaminar, segitiga garis tengah fibroelastik septum intermuskularis.6,7 Ini membentang dari oksipital tonjolan eksternal untuk tulang belakang dari C7 dan menempel pada bagian median dari puncak oksipital eksternal, tuberkulum posterior C1 dan aspek medial duri bifida serviks. Berbeda dari ligamen supraspinata dan interspinous, ligamen terbentuk terutama dari lampiran aponeurotic dari otot-otot leher yang berdekatan dan yg terletak di bawah. Dalam hiperfleksi (> 10 derajat dari vertikal), ligamen interspinous serviks, yang menyatu dengan ligamentum nuchae, diperluas ke berbagai fisiologis maksimal dan dinyatakan rentan terhadap sobek.10

Gambar 5. Ligamentum flavum yang menghubungkan lamina vertebra yang berdekatan dari C2 ke S1.10

5. Fisiologi Mekanisme Kerja Otot

(11)

menghalangi pita H. Panjang sarkomer memendek saat kontraksi dan pemendekan sarkomer akan memperpendek serabut otot individual dan keseluruhan otot.11

Molekul miosin mempunyai bentuk yang tertentu. Bagian ekor rantai yang berta berpilin satu sam alain dengan dua kepala protein globular atau crossbridge, menonjol di salah satu ujungnya. Crossbridge ini menghubungkan filamen tebal ke filamen tipis. Setiap crossbridge memiliki sisi pengikat aktin, sisi pengikat ATP dan aktivitas ATPase yaitu enzim yang menghidrolisis aktivitas ATP.7,11

Pada molekul aktin pula tersusun dari tiga protein yaitu pertama F-aktin fibrosa yang terbentuk dari dua rantai globular G-aktin yang berpilin antara satu sama lain. Kedua adalah molekul tropomiosin membentuk filamen yang memanjang melebihi subunit aktin dan melapisi sisi yang berikatan dengan crossbridge miosin. Protein yang ketiga adalah molekul troponin yang berikatan dengan molekul tropomiosin dan menstabilkan posisi penghalang pada molekul tropomiosin. Troponin adalah satu kompleks yang tersusun dari satu polipeptida yang mengikat tropomiosin, satu pilipeptida yang mengikat aktin dan satu polipeptida yang mengikat ion-ion kalsium. Jika ion kalsium (Ca2+ ) tidak ada, tropomiosin dan troponin mencegah terjadinya ikatan antara aktin dan miosin. Jika adanya kalsium, maka reorganisasi troponin-tropomiosin memungkinkan terjadinya hubungan antara aktin dan miosin.7,11

(12)

Kesimpulan

Gerakan seperti rotasi, fleksi dan ekstensi pada kepala memerlukan bantuan dari otot, ligament dan juga sendi. Pada kepala, otot sternocleidomastoid dan otot splenius capitas adalah otot yang memiliki dua utama tindakan, tergantung apakah kedua otot berkontraksi atau hanya satu. Ligamen yang memainkan peran penting dalam menggerakan kepala adalah ligamentum flavum dan ligamentum nuchae. Persendian seperti articulation atlanto occipitales berfungsi saat menganggukan kepala dan memiringkan kepala ke samping. Atlantoaxialis lateralis juga melakukan kerja yang sama penting ketika menolehkan kepala dari sisi ke sisi.

Daftar Pustaka

1. 1. Wibowo DS. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Grasindo; 2004.h. 32-40 2. Alfiansyah M. Macam & Jenis Tulang Berdasarkan Bentuknya. Diunduh dari:

http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/macam-jenis-tulang-berdasarkan.html#.VRVTY-GLGJc. (23 maret 2017)

3. Tulang belakang. Diunduh dari https://www.singhealth.com.sg/PatientCare/Overseas-Referral/bh/Conditions/Pages/Spine.aspx (23 maret 2017)

4. Kurniawan A. Struktur tulang belakang dan fungsinya. Diunduh dari

http://www.gurupendidikan.com/106-struktur-tulang-belakang-pada-tubuh-manusia-dan-fungsinya/ (23 maret 2017)

5. Bentuk-bentuk tulang, gambar dan keterangannya. Diunduh dari

http://www.ebiologi.com/2016/02/bentuk-bentuk-tulang.html (23 maret 2017)

6. Pearce EC. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia; 2013.h. 104-7 7. Indriani K, Mirza I, Kindangen K, Gunardi S, Salim D, Winata H, et al.

Muskuloskeletal. Jakarta: FK Ukrida; 2016. hal 58-9.

8. Guyton AC. Fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC. 2003.h.171-5. 9. Sistem muskularis otot tubuh manusia. Diunduh dari

https://abineoagus.wordpress.com/2010/12/03/sistem-muscularis-otot-tubuh-manusia/ (23 maret 2017)

10. Dean NA and Mitchell BS. Anatomic relation between the nuchal ligament (ligamentum nuchae) and the spinal dura mater in the craniocervical region. 2002. Clin. Anat. 15:182-185

Gambar

Gambar 1 Tulang Belakang.4
Gambar 2. Tulang Tengkorak.5
Gambar 3. Articulatio Atlanto-Occipitales.7
Gambar 4. Articulatio Atlantoaxialis.7
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kustodian Sentral Efek Indonesia announces ISIN codes for the following securities :..

Like other projects discussed in this volume, the Views from the North atlas uses Nunaliit, a Cybercartographic Atlas Framework technology that has been developed under the

Biasanya kesan positif menjadi sebuah kesan yang memberikan apresiasi yang tinggi bahwa dalam menilai sebuah layanan yang baik harus tumbuh dari kesan yang positif tentang

Hal ini menunjukkan bahwakonsentrasi ammonia dan nitrat relatif tidak mempengaruhi nilai koefisien pelarutan, dimana konsentrasi dan waktu kontak sarna-sarna berperan penting

Jika signifikan akan didapatkan model terbaik, jika tidak hasil dari uji serentak akan diregresikan lgi menggunakan regresi stepwise untuk mencari variabel-variabel

Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori keagenan, teori kebijakan dividen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, tingkat suku bunga, PDB asset

Adapaun batas lokasi penelitian pada SMP Negeri 4 Takengon yaitu Sebelah timur berbatasan dengan SMP Negeri 2 takengon, dan Sebelah barat dibatasi jalan

Untuk sekolah yang tingkat kemampuan siswanya tinggi, guru perlu memberikan pengayaan kepada para siswa yang telah menguasai materi pada bab III terkait dengan dampak