ix Lampiran:
SINOPSIS NOVEL HABIBIE DAN AINUN
Dalam novel ini, diceritakan tentang kisah cinta, karir, politik, dan juga
bagaimana perjalanan hidup tokoh Habibie dan Ainun. Cerita dimulai dari pertemuan
pertama mereka di sekolah yang saling mengejek hingga detik-detik maut yang
memisahkan cinta keduanya.
Cinta mereka lahir dengan tulus dan sederhana. Sebenarnya, Ainun dan
Habibie saat duduk di bangku sekolah dasar, bersekolah di tempat yang sama.
Namun, karena mereka yang masih kecil dan belum memahami tentang kehidupan.
Mereka pun suka saling mengejek karena Ainun berbadan gemuk dan kulitnya
berwarna gelap. Habibie pun suka mengejek Ainun bahkan menjuluki Ainun dengan
sebutan gula jawa. Karena sifat mereka berdua, guru-guru mereka juga ingin
menjodohkan mereka.
Rasa cinta Habibie pada Ainun lahir ketika mereka melanjutkan cita-cita
masing-masing. Habibie yang melanjutkan sekolah jurusan teknik di Jerman dan
Ainun yang menjadi seorang dokter muda yang cantik. Namun, mereka berhasil
dipertemukan pada saat Fanny, saudara Habibie, mengajaknya untuk berkunjung ke
kediaman keluarga Ainun. Ainun pun berubah menjadi seorang gadis cantik. Saat
pertama kali melihat Ainun, Habibie langsung merasakan getaran hatinya. Cinta
Habibie juga disambut oleh Ainun, karena Ainun juga mencintainya. Mereka pun
langsung pacaran, pada malam hari di dalam becak dengan ditutupi jok (seperti
x
sering bertemu di Bandung dan Jakarta. Cuti Habibie tidak berlangsung lama tetapi
mereka mengusahakan untuk saling bertemu. Setiap pertemuan dan perpisahan yang
disertai pandangan mata mereka, mencerminkan kerinduan untuk pertemuan yang
akan datang dan perasaan yang menggetarkan hati.
Tidak lama kemudian, keduanya merencanakan untuk melanjutkan hubungan
mereka ke jenjang lebih serius lagi. Habibie datang di bulan Januari atau Februari.
Mereka akhirnya memulai hidup baru untuk saling bersama bulan Mei.
Mereka pindah ke Jerman. Di sinilah perjuangan mereka dimulai. Habibie
merintis karirnya mulai dari nol. Berkat kegigihan dan cinta dari Ainun kepadanya,
mereka berhasil melalui masa-masa sulit yang menguras tenaga dan emosi. Akhirnya
Habibie memperlihatkan prestasi yang membuat ia dikagumi banyak orang di Jerman
dengan behasil membuat sebuah pesawat yang sudah merupakan cita-citanya sejak
lama.
Kisah di dalam novel ini juga menyisipkan nilai nasionalisme. Bapak Habibie
bercerita mengenai kepeduliannya pada bangsa, hanya saja beberapa kendala politik
sehingga membuatnya susah. Namun, berkat niatnya yang tulus dan usaha yang tidak
kenal lelah, Habibie kemudian berhasil menjadi Presiden Republik Indonesia.
Kisah ini tidak fokus mengisahkan bagaimana Habibie memimpin Indonesia,
tetapi seberapa kuat Ainun mendampingi beliau yang sangat sibuk. Perannya sebagai
istri dan juga Ibu Negara dijalankan dengan baik. Walaupun mereka tidak sering lagi
xi
berbicara sering mereka dapat berkomunikasi langsung dan mengerti isi hati dan
kehendak mereka masing-masing.
Kisah ini menggambarkan keberhasilan cinta yang terjalin dan berkembang
sampai 48 tahun 10 hari dari sepasang intelektual muda hingga lanjut usia, menjadi
eyang dari enam orang cucu. Hal yang menonjol dari perjalanan bahtera cinta Habibie
dan Ainun adalah bukan saja perubahan kehidupan atau karir tetapi juga materi,
keilmuan, profesi, dan kedudukan yang begitu luar biasa. Di samping juga,
bagaimana pasangan ini telah menyatu. Habibie menyebutkannya sebagai
”kemanunggalan” dalam jiwa, roh, batin, dan nurani mereka yang terjadi karena cinta
yang Tuhan anugerahkan kepada mereka.
Mereka tidak dapat saling bersama, akibat kematian Ainun, akibat kanker
yang dideritanya selama bertahun-tahun. Salah satu kisah paling mengharukan dalam
kisah ini adalah pada saat Ibu Ainun hendak dioperasi. Biasanya Habibie selalu
datang menjenguknya di waktu yang sama. Hanya saja karena hari itu Habibie tidak
diperkenankan masuk ruangan tempat Ibu Ainun dirawat. Hal ini kemudian
mengguncang jiwa Ainun. Habibie menangis sedih karena ia berpikir ada hal buruk
yang membuat suaminya belum datang. Ainun adalah sosok wanita penyabar, masih
mengkhawatirkan suaminya meski ia sedang sekarat. Begitulah cinta yang terjadi
tulus untuk ikhlas.
Pada tanggal 22 Maret 2010 Ainun meninggal dunia. Ainun harus pergi
meninggalkan Habibie dan kedua anak yang disayanginya Ilham dan Thareq.
xii
ketabahan Habibie yang selalu mendampigi istrinya sampai Ainun meninggal dunia.