• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh likuiditas, kualitas aset, sensitivitas pasar, Efisiensi, dan profitabilitas terhadap capital Adequacy ratio pada bank kelompok buku 1 - Perbanas Institutional Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh likuiditas, kualitas aset, sensitivitas pasar, Efisiensi, dan profitabilitas terhadap capital Adequacy ratio pada bank kelompok buku 1 - Perbanas Institutional Repository"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Undang-Undang No. 10 tahun 1998 menyatakan bahwa bank adalah

suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

dan menyalurkannya kepada masyarakat kembali dalam rangka meningkatkan taraf

hidup rakyat banyak. Bank berfungsi sebagai lembaga yang menjadi perantara

antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana

dan memberikan jasa-jasa lainnya, sehingga bank membutuhkan modal yang cukup

untuk menjalankan fungsinya tersebut.

Modal merupakan salah satu hal penting yang digunakan bank untuk

melindungi dari risiko yang timbul akibat kegiatan operasional bank sehari-hari,

sehingga diperlukan pengelolaan modal yang baik untuk meminimalisir risiko yang

terjadi. Tingkat permodalan suatu bank dapat diukur dengan menggunakan rasio

keuangan, antara lain yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR).

CAR merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank dalam

mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam

mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko-risiko yang timbul

sehingga dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank (Mudrajad Kuncoro dan

Suhardjono, 2012:519). CAR minimum suatu bank yaitu sebesar 8 persen dan

semakin tinggi rasio CAR maka semakin baik posisi modal bank tersebut.

CAR sebuah bank seharusnya mengalami peningkatan dari tahun ke

(2)

lima tahun terakhir seperti yang ditunjukkan pada tabel 1.1.

Tabel 1.1

POSISI CAPITAL ADEQUACY RATIO PADA BANK KELOMPOK BUKU 1 PERIODE TAHUN 2012 – TAHUN 2017

(Dalam Persentase)

Sumber : Majalah Biro Riset Infobank Edisi Maret 2017 dan Laporan Publikasi Otoritas Jasa Keuangan (data diolah), *Posisi Juni 2017

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa tren CAR periode triwulan I tahun 2012

sampai dengan triwulan II tahun 2017 pada Bank Kelompok Buku 1 cenderung

mengalami peningkatan yang dibuktikan dengan rata-rata tren sebesar 0,49 persen,

namun pada peningkatan tersebut masih terdapat penurunan tren CAR pada sepuluh

Bank Kelompok Buku 1. Bank yang mengalami penurunan tren CAR yang

dimaksud adalah Bank Banten sebesar 0,45 persen, Bank Amar Indonesia sebesar

NO. NAMA BANK 2012 2013 TREN 2014 TREN 2015 TREN 2016 TREN *2017 TREN

RATA-RATA TREN 1 Bank Sulawesi Tenggara 22,53 22,38 -0,15 23,83 1,45 23,87 0,04 24,69 0,82 22,57 -2,12 0,01 2 Bank Sulawesi Utara dan Gorontalo 14,70 17,27 2,57 14,26 -3,01 13,79 -0,47 17,11 3,32 16,19 -0,92 0,30 3 Bank Kalimantan Tengah 23,75 24,52 0,77 29,15 4,63 31,19 2,04 26,79 -4,40 29,49 2,70 1,15 4 Bank Banten 13,27 11,43 -1,84 10,05 -1,38 8,02 -2,03 13,22 5,20 11,04 -2,18 -0,45 5 Bank Maluku Utara Malut 14,29 15,69 1,40 17,34 1,65 18,66 1,32 19,53 0,87 22,03 2,50 1,55 6 Bank Amar Indonesia 135,59 181,38 45,79 94,42 -86,96 145,81 51,39 125,65 -20,16 97,69 -27,96 -7,58 8 Bank Fama International 26,33 24,59 -1,74 24,26 -0,33 27,33 3,07 25,96 -1,37 26,22 0,26 -0,02 9 Bank Lampung 19,29 19,44 0,15 18,87 -0,57 23,46 4,59 20,39 -3,07 20,03 -0,36 0,15 10 Bank Mandiri Taspen Pos 20,67 20,56 -0,11 20,45 -0,11 43,34 22,89 31,32 -12,02 23,12 -8,20 0,49 11 Bank Maspion 13,46 21,00 7,54 19,45 -1,55 19,33 -0,12 24,32 4,99 23,87 -0,45 2,08 12 Bank Prima 17,05 15,38 -1,67 14,18 -1,20 18,75 4,57 17,47 -1,28 17,92 0,45 0,17 13 Bank Sulawesi Tengah 32,29 22,60 -9,69 25,16 2,56 27,85 2,69 28,15 0,30 22,06 -6,09 -2,05 15 Bank Artos Indonesia 27,72 21,62 -6,10 16,99 -4,63 19,16 2,17 22,87 3,71 22,02 -0,85 -1,14 16 Bank Ina Perdania 16,05 16,71 0,66 24,91 8,20 19,66 -5,25 30,36 10,70 76,14 45,78 12,02 17 Bank Harda International 13,49 15,78 2,29 15,66 -0,12 21,90 6,24 21,73 -0,17 22,42 0,69 1,79 18 Bank Yudha Bhakti 12,89 15,95 3,06 15,22 -0,73 15,70 0,48 21,38 5,68 19,79 -1,59 1,38 19 Bank Kesejahteraan Ekonomi 12,11 12,28 0,17 13,74 1,46 16,13 2,39 22,23 6,10 17,00 -5,23 0,98 20 Bank Jambi 24,41 28,10 3,69 29,48 1,38 28,43 -1,05 20,90 -7,53 22,36 1,46 -0,41 21 Bank Bengkulu 15,84 17,00 1,16 17,25 0,25 21,39 4,14 19,08 -2,31 16,58 -2,50 0,15 22 Bank Mitraniaga 22,25 24,48 2,23 18,53 -5,95 15,20 -3,33 17,91 2,71 18,76 0,85 -0,70 23 Bank Agris 27,98 17,86 -10,12 17,48 -0,38 17,35 -0,13 16,81 -0,54 17,70 0,89 -2,06 24 Bank Bisnis Internasional 36,52 28,89 -7,63 31,39 2,50 47,54 16,15 55,55 8,01 52,32 -3,23 3,16 25 Bank Royal Indonesia 43,59 33,30 -10,29 28,51 -4,79 35,55 7,04 30,66 -4,89 31,31 0,65 -2,46 26 Bank Andara 40,88 33,87 -7,01 44,18 10,31 28,60 -15,58 77,76 49,16 88,49 10,73 9,52 27 Bank Dinar Indonesia 55,58 44,02 -11,56 31,24 -12,78 30,50 -0,74 26,84 -3,66 26,81 -0,03 -5,75

(3)

7,58 persen, Bank Fama International sebesar 0,02 persen. Bank Sulawesi Tengah

mengalami penurunan sebesar 2,05 persen, Bank Artos Indonesia sebesar 1,14

persen, Bank Jambi sebesar 0,41 persen, Bank Mitraniaga sebesar 0,70 persen,

Bank Agris sebesar 2,06 persen, Royal Bank Indonesia sebesar 2,46 persen, dan

Bank Dinar Indonesia sebesar 5,75 persen.

Fenomena tersebut menunjukkan bahwa terdapat masalah pada CAR

Bank Kelompok Buku 1, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mencari tahu

faktor-faktor yang menyebabkan penurunan pada CAR Bank Kelompok Buku 1.

Masalah inilah yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini yaitu penelitian

tentang CAR dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada Bank Kelompok

Buku 1.

CAR suatu bank dapat mengalami peningkatan atau penurunan, salah

satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut diantaranya adalah kinerja keuangan

bank yang meliputi kinerja likuiditas, kualitas aset, sensitivitas pasar, efisiensi, dan

profitabilitas.

Likuiditas adalah kemampuan manajemen bank dalam menyediakan

dana yang cukup untuk memenuhi kewajibannya setiap saat (Veithzal Rivai, dkk,

2013: 145). Likuiditas dapat diukur menggunakan rasio menurut Veithzal Rivai

(2013: 153) yaitu Loan to Deposit Ratio (LDR), Loan to Asset Ratio (LAR) dan

Investing Policy Ratio (IPR).

LDR adalah rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang

diberikan bank dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat yang berhasil

dihimpun oleh bank. LDR menggambarkan kemampuan bank kemampuan bank

(4)

diberikan. LDR dapat memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap CAR. LDR

memiliki pengaruh positif terhadap CAR, karena jika LDR meningkat disebabkan

oleh peningkatan total kredit dengan persentase lebih besar dibanding persentase

peningkatan dana pihak ketiga. Peningkatan LDR ini akan menyebabkan

peningkatan pendapatan bunga lebih besar dibanding peningkatan biaya bunga,

sehingga laba bank naik dan modal bank naik dengan asumsi ATMR tetap

maka CAR bank akan meningkat. LDR memiliki pengaruh negatif terhadap

CAR, karena jika LDR meningkat disebabkan peningkatan total kredit dengan

persentase lebih besar dibanding persentase peningkatan dana pihak ketiga.

Peningkatan LDR ini akan menyebabkan ATMR yang meningkat dengan

asumsi modal bank tetap maka mengakibatkan CAR akan menurun.

LAR merupakan rasio untuk mengukur besarnya kredit yang diberikan

bank dengan besarnya total aset yang dimiliki bank. Rasio ini menggambarkan

kemampuan bank dalam memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total

aset yang dimiliki bank. LAR dapat memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap

CAR. LAR memiliki pengaruh positif terhadap CAR, karena jika LAR suatu bank

meningkat mengindikasikan telah terjadi peningkatan total kredit yang diberikan

dengan persentase lebih besar dibandingkan persentase peningkatan total asset yang

dimiliki suatu bank. Peningkatan LAR ini akan mengakibatkan peningkatan

pendapatan bunga lebih besar dibanding peningkatan biaya, sehingga laba bank

akan naik dan modal juga naik dengan asumsi ATMR tetap maka CAR bank akan

meningkat. LAR memiliki pengaruh negatif terhadap CAR, karena jika LAR suatu

bank meningkat berarti mengindikasikan terjadi peningkatan total kredit yang

(5)

dimiliki bank. Peningkatan LAR ini menyebabkan ATMR meningkat dengan

asumsi modal bank tetap maka menyebabkan CAR akan menurun.

IPR merupakan kemampuan bank dalam melunasi kewajibannya

kepada para deposannya dengan cara melikuidasi surat-surat berharga yang

dimilikinya. IPR dapat memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap CAR. IPR

memiliki pengaruh positif terhadap CAR, karena jika IPR mengalami peningkatan

berarti mengindikasikan terjadi peningkatan investasi pada surat-surat berharga

dengan persentase lebih besar daripada persentase peningkatan dana pihak ketiga.

Peningkatan IPR ini mengakibatkan peningkatan pendapatan bunga yang diterima

bank dari investasi surat berharga lebih besar dibanding biaya bunga, sehingga laba

bank meningkat dan modal juga meningkat dengan asumsi ATMR tetap

mengakibatkan CAR akan meningkat. IPR memiliki pengaruh negatif terhadap

CAR, karena jika IPR meningkat maka mengindikasikan telah terjadi peningkatan

investasi pada surat berharga dengan persentase lebih besar dibanding persentase

peningkatan dana pihak ketiga. Peningkatan IPR ini akan menyebabkan ATMR

meningkat dengan asumsi modal tetap maka menyebabkan CAR menurun.

Kualitas Aset merupakan kualitas aset sehubungan dengan risiko kredit

yang dihadapi bank sebagai akibat dari pemberian kredit dan investasi dana bank

pada portfolio yang berbeda, dengan menentukan tingkat kolektibilitasnya

termasuk lancar, kurang lancar, diragukan, atau macet (Mudrajad Kuncoro dan

Suhardjono, 2012: 519). Kualitas aset dapat diukur menggunakan rasio keuangan

yaitu Non Performing Loan (NPL) dan Aktiva Produktif Bermasalah (APB).

NPL merupakan kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan, dan

(6)

2014:177). NPL memiliki pengaruh negatif terhadap CAR, hal ini terjadi ketika

NPL mengalami kenaikan berarti telah terjadi peningkatan total kredit bermasalah

dengan persentase yang lebih besar dibanding dengan persentase total kredit,

sehingga mengakibatkan terjadinya peningkatan biaya pencadangan penghapusan

kredit bermasalah yang lebih besar dibanding pendapatan bunga. Peningkatan biaya

tersebut mengakibatkan laba bank menurun, modal bank dan CAR juga menurun.

APB merupakan aktiva produktif yang tingkat tagihan atau tingkat

kolektibilitas lancar, diragukan, dan macet (Veithzal Rivai,dkk, 2013:474). APB

berpengaruh negatif terhadap CAR, karena ketika APB meningkat berarti telah

terjadi peningkatan pada total aktiva produktif bermasalah dengan persentase lebih

besar dibanding persentase peningkatan total aktiva produktif, sehingga

mengakibatkan peningkatan biaya yang digunakan sebagai pencadangan

penghapusan aktiva produktif bermasalah lebih besar dibanding pendapatan bunga.

Hal tersebut mengakibatkan laba bank mengalami penurunan, serta modal dan CAR

bank menurun pula.

Sensitivitas terhadap pasar merupakan kemampuan bank dalam

mengcover potensi kerugian sebagai akibat fluktuasi (adverse movement) suku

bunga dan nilai tukar serta kecukupan penerapan sistem manajemen risiko pasar

(Veithzal Rivai,dkk, 2013:485). Sensitivitas terhadap pasar dapat diukur dengan

menggunakan rasio antara lain Interest Rate Risk (IRR).

IRR merupakan risiko yang timbul karena adanya perubahan tingkat

suku bunga (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2012:273). IRR dapat memiliki

pengaruh positif atau negatif terhadap CAR, karena apabila IRR meningkat maka

(7)

persentase peningkatan IRSL, ketika tingkat suku bunga cenderung mengalami

peningkatan maka pendapatan bunga akan mengalami kenaikan yang lebih besar

dibandingkan dengan kenaikan biaya bunga, sehingga kondisi tersebut

menyebabkan laba bank meningkat, modal pada bank juga meningkat, dan CAR

juga meningkat. IRR memiliki pengaruh negatif, ketika tingkat suku bunga

cenderung menurun maka pendapatan bunga akan mengalami penurunan yang lebih

besar dibanding penurunan biaya bunga sehingga mengakibatkan laba suatu bank

menurun, modal bank ikut menurun, dan CAR juga menurun.

Efisiensi digunakan untuk mengukur kinerja manajemen bank dalam

menggunakan semua faktor produksinya dengan baik dan efisiensi penggunaan

biaya operasional. Efisiensi dapat diukur dengan menggunakan rasio menurut

Veithzal Rivai (2013: 482) yaitu Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO) dan Fee Based Income Ratio (FBIR).

BOPO merupakan perbandingan antara biaya operasional dengan

pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank

dalam melakukan kegiatan operasinya. BOPO dapat memiliki pengaruh negatif

terhadap CAR, karena ketika BOPO meningkat maka telah terjadi peningkatan

biaya operasional dengan persentase yang lebih besar dibanding persentase

peningkatan pendapatan operasional. Peningkatan biaya operasional tersebut

mengakibatkan laba bank menurun, modal dan CAR bank juga ikut menurun.

FBIR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur pendapatan

operasional diluar bunga. FBIR memiliki pengaruh positif terhadap CAR, karena

ketika FBIR mengalami kenaikan maka telah terjadi kenaikan pendapatan

(8)

kenaikan pendapatan operasional, sehingga hal ini akan mengakibatkan laba bank

naik, modal naik, dan CAR juga naik.

Profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam

mencari keuntungan dalam suatu periode tertentu (Kasmir,2012:345). Profitabilitas

dapat diukur menggunakan rasio menurut Veithzal Rivai (2013: 480-481) yaitu

Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) dan Net Interest Margin (NIM).

ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. ROA memiliki pengaruh

positif terhadap CAR, karena apabila ROA meningkat maka telah terjadi

peningkatan laba sebelum pajak dengan persentase yang lebih besar dibanding

persentase peningkatan total aset, sehingga mengakibatkan laba bersih naik, modal

meningkat dan CAR juga mengalami meningkat.

ROE merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam

memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran deviden. ROE

memiliki pengaruh positif terhadap CAR, karena apabila ROE mengalami

peningkatan maka terjadi peningkatan laba setelah pajak dengan persentase yang

lebih besar dibanding dengan persentase peningkatan modal sendiri, sehingga

mengakibatkan modal meningkat dan CAR juga meningkat.

NIM adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan

earning assets dalam menghasilkan pendapatan bunga. NIM dapat memiliki

pengaruh positif terhadap CAR, karena apabila NIM mengalami kenaikan yang

disebabkan oleh kenaikan pendapatan bunga bersih dengan persentase lebih besar

dibanding persentase kenaikan aktiva produktif dengan meningkatnya pendapatan

(9)

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah berdasarkan pada latar belakang dalam penelitian

ini, dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah variabel LDR, LAR, IPR, NPL, APB, IRR, BOPO, FBIR, ROA, ROE,

dan NIM secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap CAR

pada Bank Kelompok Buku 1 ?

2. Apakah variabel LDR secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap CAR pada Bank Kelompok Buku 1 ?

3. Apakah variabel LAR secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap CAR pada Bank Kelompok Buku 1 ?

4. Apakah variabel IPR secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

CAR pada Bank Kelompok Buku 1 ?

5. Apakah variabel NPL secara parsial memiliki pengaruh negatif yang signifikan

terhadap CAR pada Bank Kelompok Buku 1 ?

6. Apakah variabel APB secara parsial memiliki pengaruh negatif yang signifikan

terhadap CAR pada Bank Kelompok Buku 1 ?

7. Apakah variabel IRR secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

CAR pada Bank Kelompok Buku 1 ?

8. Apakah variabel BOPO secara parsial memiliki pengaruh negatif yang

signifikan terhadap CAR pada Bank Kelompok Buku 1 ?

9. Apakah variabel FBIR secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan

terhadap CAR pada Bank Kelompok Buku 1 ?

10.Apakah variabel ROA secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan

(10)

11.Apakah variabel ROE secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan

terhadap CAR pada Bank Kelompok Buku 1 ?

12.Apakah variabel NIM secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan

terhadap CAR pada Bank Kelompok Buku 1 ?

13.Variabel manakah diantara LDR, LAR, IPR, NPL, APB, IRR, BOPO, FBIR,

ROA, ROE, NIM yang memiliki pengaruh dominan terhadap CAR pada Bank

Kelompok Buku 1 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berdasarkan dari rumusan masalah, maka dapat

diuraikan tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Mengetahui signifikansi pengaruh LDR, LAR, IPR, NPL, APB, IRR, BOPO,

FBIR, ROA, ROE, dan NIM secara simultan terhadap CAR Bank Kelompok

Buku 1.

2. Mengetahui signifikansi pengaruh LDR secara parsial terhadap CAR pada Bank

Kelompok Buku 1.

3. Mengetahui signifikansi pengaruh LAR secara parsial terhadap CAR pada Bank

Kelompok Buku 1.

4. Mengetahui signifikansi pengaruh IPR secara parsial terhadap CAR pada Bank

Kelompok Buku 1.

5. Mengetahui signifikansi pengaruh negatif NPL secara parsial terhadap CAR

pada Bank Kelompok Buku 1.

6. Mengetahui signifikansi pengaruh negatif APB secara parsial terhadap CAR

(11)

7. Mengetahui signifikansi pengaruh IRR secara parsial terhadap CAR pada Bank

Kelompok Buku 1.

8. Mengetahui signifikansi pengaruh negatif BOPO secara parsial terhadap CAR

pada Bank Kelompok Buku 1.

9. Mengetahui signifikansi pengaruh positif FBIR secara parsial terhadap CAR

pada Bank Kelompok Buku 1.

10.Mengetahui signifikansi pengaruh positif ROA secara parsial terhadap CAR

pada Bank Kelompok Buku 1.

11.Mengetahui signifikansi pengaruh positif ROE secara parsial terhadap CAR

pada Bank Kelompok Buku 1.

12.Mengetahui signifikansi pengaruh positif NIM secara parsial terhadap CAR

pada Bank Kelompok Buku 1.

13.Mengetahui diantara LDR, LAR, IPR, NPL, APB, IRR, BOPO, FBIR, ROA,

ROE, dan NIM yang memiliki pengaruh dominan terhadap CAR pada Bank

Kelompok Buku 1.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yaitu :

1. Bagi Bank Kelompok Buku 1

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu Bank Kelompok Buku 1 untuk

mengetahui permasalahan yang terjadi pada permodalan utamanya pada CAR

dan faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya masalah peningkatan atau

penurunan pada CAR serta dapat dijadikan pertimbangan dalam mengatasi dan

(12)

2. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan dibidang

perbankan khususnya mengenai permodalan yaitu CAR dan cara menganalisis

permasalahan dibidang perbankan, serta faktor yang dapat mempengaruhi

peningkatan atau penurunan CAR pada Bank Kelompok Buku 1.

3. Bagi STIE Perbanas Surabaya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa untuk

dijadikan referensi dalam mengerjakan skripsi khususnya yang mengambil

topik mengenai permodalan yaitu CAR dan dapat menambah koleksi bacaan di

perpustakaan STIE Perbanas Surabaya.

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan skripsi ini disajikan dalam lima bab yang saling

berkaitan, yang dijabarkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan skripsi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang penelitian terdahulu, landasan teori,

kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang rancangan penelitian, batasan

(13)

pengukuran variabel, populasi, sampel dan teknik pengambilan

sampel, data dan metode pengumpulan data, teknik analisis data.

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Bab ini menjelaskan tentang gambaran subyek penelitian, analisis

data secara deskriptif dan pengujian hipotesis, serta pembahasan.

BAB V PENUTUP

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian,

Referensi

Dokumen terkait

We can set the disabled state of the ButtonGroup to false , just like we did with the Reset and Submit Buttons, but instead of attaching a listener for the click event on the

Melanjutkan kontribusi kami pada proses rekonstruksi Yogyakarta dan Jawa Tengah pasca gempa bumi, bulan Juni 2008 yang lalu telah diresmikan tujuh pusat kebudayaan di

This page uses an AJAX ReorderList control to allow the user to change the order of the to-do items using drag handles. Each to-do item has an item name, a full descrip- tion, and

Akurasi terbaik yang didapatkan pada sistem ini adalah sebesar 76,1194% dengan spesifikasi level black and white sebesar 0,7 pada preproccessing dengan multiclass

Pendekatan yang digunakan untuk mendeteksi kesalahan tracker berdasarkan pada forward-backward consistency asumption yang mana tracking yang benar seharusnya menjadi

Salah satu permasalahan yang ada di masyarakat Desa Kradenan, Papringan, dan Pager, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang adalah kurangnya kesadaran perilaku hidup bersih dan

Berdasarkan data dan hasil uji penelitian ini dapat diambil kesimpulan ada pengaruh positif dan signifikan budaya organisasi terhadap komitmen organisasional

Setelah dilakukan penelitian dalam perancangan antena log periodik mikrostrip pada frekuensi KU-Band untuk ESM (Electronic Support Measure) untuk tugas akhir ini,