• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berpikir dan Menulis Ilmiah 2. Presentas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Berpikir dan Menulis Ilmiah 2. Presentas"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Berpikir dan Menulis Ilmiah

2. Presentasi Memukau

Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo

http://www.unusida.ac.id

Senin, 06 Februari 2017

Sifaun Nadiro

(2)

Menyusun Kerangka Presentasi

Untuk menemukan metode yang paling tepat dan efektif untuk menyampaikan presentasi kita harus membuat kerangka presentasi. Dimulai dengan judul, gunakan judul yang mengajak orang untuk berpikir atau bertindak, sekaligus juga menarik perhatian.

A. Topik, Tujuan, dan Audiensnya: Identifikasi

“menyusun kerangka presentasi akan jauh lebih mudah jika anda terlebih dahulu mengidentifikasi

topik, tujuan, dan audiens presentasi.” –Muhammad Noer Struktur Presentasi adalah sebagai berikut:

1. Pembukaan

Anda harus menyusun pembukaan yang kuat agar audiens termotivasi untuk menyimak. Pembukaan yang baik akan menyalahkan semangat

2. Isi

Adalah bagian dimana anda menjelaskan topik yag hendak dibahas. 3. Penutup

Fungsi penutup adalah untuk membuat pesan anda diingat audiens ketika presentasi berakhir.

“anda harus dapat meringkas esensi presentasi anda dalam satu kalimat saja, untuk diingat

audiens.” –Muhammad Noer

B. Teknik Mempersiapkan Bahan Presentasi

Ada 2 tools sederhana yang bisa digunakan dalam mempersiapkan bahan presentasi. 1. Brainstorming

Adalah cara mengeluarkan seluruh ide atau gagasan anda tanpa harus dikritisi terlebih dahulu. Tanpa dikritisi gagasan anda akan mengalir sebanyak – banyaknya.

a. Teknik Melakukan Brainstorming

Sediakan kertas Flipchart besar atau papan tulis. Pikirkan topik yang hendak anda bahas, lalu keluarkan seluruh ide anda terkait topic tersebut.

b. Brainstorming dalam kelompok

Anda bisa menyediakan lembaran post-it dan meminta para anggota kelompok menuliskan gagasan mereka dengan cepat, satu kertas untuk setiap ide.

c. Memilih ide

Kelompokan gagasan-gagasan yang sejenis, satu tema, dan berhubungan erat satu sama lain.

d. Peta Pikiran atau Mind Map

Mind Map atau peta pikiran adalah sebuah metode mencatat yang sesuai dengan cara otak manusia bekerja dan menggunakan kesesuaian itu untuk mempermudah mengingat.

“Lakukan brainstorming untuk melihat tebaran ide – ide dan gagasan. Dan gunakan peta pikiran unntuk meletakannya pada tempat yang sesuai. Anda akan melihat strukttur

(3)

C. Menyusun Struktur Presentasi

Secara sederhana sebuah presentasi terdiri dari pembukaan, isi, dan penutup. Berikut adalah sebuah contoh dari susunan alur presentasi:

1. Pembukaan

 Pembukaan yang menarik perhatian audiens (kisah, humor, kutipan, data statistic, atau lainnya).

 Gambar awal topik yang dibahas.

 Tujuan yang diharapkan dari presentasi. 2. Isi

 Latar belakang: mengapa topic ini dibahas

 Apa permasalahannya?

 Mengapa permasalahan itu penting?

 Bagaimana kondisi yang dihadapi saat ini?

 Pembahasan akan permasalahan yang dibahas

 Isu yang ada didalamnya apa saja?

 Faktor-faktor penting dalam menilai permasalahan tersebut apa saja?

 Bagaimana kita bisa mencari peyelesaian?

 Situasi akhir seperti apa yang kita harapkan?

 Penyelesaian

 Bagaimana kita bisa menyelesaikan permasalahan tersebut?

 Mengapa penyelesaian itu dipilih? 3. Penutup

 Kesimpulan dari topik yang dibahas

 Kalimat atau pernyataan penutup yang perlu diingat audiens. III. Membuka Presentasi

A. Tujuan Pembukaan

1. Agar audiens memahami tujuan presentasi

2. Agar audiens mendapat gambaran tentang apa yang akan disampaikan 3. Untuk menciptakan motivasi dan rasa ingin tau.

B. Menyusun kalimat pembuka presentasi

Sampaikan maksud dan tujuan presentasi dengan singkat dan tepat. Katakana dengan jelas apa yang hendak anda sampaikan.

C. Pembukaan Presentasi: Pilih yang paling sesuai

Ada beberapa pilihan pembukaan kuat yang dapat menarik perhatian audiens: a. Cerita atau kisah

b. Humor

(4)

e. Pertanyaan IV.Menutup Presentasi

a. Mencapai tujuan presentasi: penutupan yang mantap

Presentasi tanpa call to action adalah presentasi yang menggantung. Audiens akan kebingungan setelah presentasi selesai tentang apa yang harus mereka lakukan.

b. Fungsi penutupan

Sebagai seorang presenter ada tiga fungsi utama penutupan yang perlu anda sampaikan. 1. Rangkum apa yang sudah anda jelaskan.

2. Ringkas dalam satu kalimat penting 3. Buat audiens selalu ingat untuk bertindak

c. Memahami Call to Action atau Seruan untuk bertindak

Call to action adalah sebuah seruan dari anda sebagai presentasi untuk mengajak audiens melakukan suatu tindakan yang diharapkan tergantung dari tujuan presentasi.

d. Menyusun kalimat penutup presentasi

Tiga langkah sederhana untuk menutup presentasi dengan baik adalah sebagi berikut: 1. Rangkuman presentasi anda, maksimal dalam tiga poin utama.

2. Ringkas dalam sebuah pertanyaan penting yang mudah diingat 3. Sampaikan kalimat yang menjadi call to action

e. Pilihan penutup presentasi

“Berhasil atau tidaknya seorang presenter mencapai tujuan presentasi, tergantung dari bagaimana

dia menutup presentasinya.” –Muhammad Noer. V. Merancang slide presentasi

Preseentasi adalah proses komunikasi untuk menyampaikan gagasan. Fungsi slide hanya sebagai alat bantu. Toko sentral dalam presentasi adalah anda, bukan slide. Perlakukan slide hanya sebagai alat bantu untuk memperjelas ide anda.

 Ciri – ciri slide yang baik adalah sebagai berikut: 1. Satu slide, satu pesan

Slide presentasi yang baik hanya terfokus pada satu pesan.

2. Sederhana

3. Perkuat penjelasannya, bukan mengulang pesannya

4. Kuat secara visual

5. Gunakan teks dengan ringkas 6. Hindari bullet point

7. Alur yang teratur

 Yang harus dihindari dalam sebuah slide adalah sebagai berikut: 1. Font terlalu kecil

2. Menggunakan huruf capital

3. Menggunakan bolt pada seluruh teks 4. Terlalu banyak jenis font

5. Animasi star wars

6. Efek suara teater 4 dimensi 7. Warna – warni pelangi 8. Terlalu banyak teks

(5)

 Slide bukan segalanya

Selain slide, masih banyak alat bantu lain dalam presentasi yang tidak kalah hebatnya yaitu sebagai berikut:

1. Kertas Flipchart yang lebar 2. Klip sebuah film atau video 3. Alat peraga

 Buat sketsa penyampaian/ storyboard

“storyboard membuat kita mampu melihat detail seluruh presentasi sebagai satu kesatuan. Kita

akan bisa menentukan cara terbaik untuk menjelaskan sebuah gagasan lewat slide yang

sederhana, namun kuat secara visual.” –Muhammad Noer.

 Mengubah sketsa menjadi slide

Sketsa yang baik akan membantu anda menampilkkan ide secara visual dengan cara yang mudah dimengerti audiens. Anda pun bisa memilih gambar yang paling mewakili ide yang

ingin disampaikan. “Presentasi adalah gabungan komunikasi verbal dan komunikasi visual.

Maka, slide harus mampu menjelaskan gagasan sambil mengurangi sedikitnya setengah dari apa yang harus disampaikan oleh presenter, jika tanpa slide.” –Muhammad Noer.

VI.Estetika Slide

A. Merancang slide dengan pendekatan desain

“Literasi bukan hanya tentang membaca dan menulis teks, tapi juga tentang bagaimana

memahami komunikasi visual.” Garr Reynolds –“presentation Zen” B. Kurangi informasi tidak penting

“Dua poin yang selalu saya tanyakan pada diri saya sebelum membuat slide:

1. Apa yang sebenarnya hendak dikomunikasikan?

2. Bagaimana mengkomunikasikannya secara sederhana?” –Muhammad Noer. C. Menampilkan data lewat grafik

a. Grafik Batang b. Grafik Kue c. Grafik Garis d. Grafik Bertumpuk e. Grafik Gelembung VII. Aspek Teknis Peralatan

“Pahami cara kerja masing – masing alat yang digunakan pada presentasi. Ini akan membantu

untuk menampilkan presentasi yang terbaik.” –Muhammad Noer.

“pengetahuan yang memadai tentang alat-alat presentasi akan menyelamatkan presenter jika

muncul situasi tak terduga yang terkait dengan teknis peralatan.” –Muhammad Noer. VIII. Menghadapi rasa takut dan khawatir

(6)

“semua orang merasa takut dan khawatir ketika akan presentasi. Itu wajar. Hadapilah

perasaan itu dengan wajar pula.” –Muhammad Noer.

 Presentasi yang paling hebat pun merasa khawatir.

 Sisi positif demam panggung

Jika anda merasa gugup ketika tampil di depan umum, abaikan saja. Tetap pusatkan perhatian anda pada materi presentasi dan pikirkan cara – cara terbaik untuk membuat audiens mengerti.

 Menghilangkan rasa gugup a. Berdoa

Minta pertolongan kepada tuhan agar anda diberi kemudaan. b. Meditasi

Pejamkan mata dan Tarik nafas dalam dalam lalu keluarkan.

 Persiapan yang matang adalah kunci keberhasilan

 Berdamailah dengan rasa takut

“Sedikit demam panggung sebenarnya adalah pertanda baik.” –Muhammad Noer. IX. Presentasi sama dengan pertunjukan

“Gesture yang mengiringi kata-kata, penekanan nada suara maupun slide, akan menambah

kekuatan message yang ingin disampaikan.” –Muhammad Noer.

Sebelum anda tampil dalam presentasi sesungguhnya, lakukan rehearsal beberapa kali. Bayangkan seolah olah anda sedang memberikan presentasi yang sesungguhnya dihadapan audiens yang sebenarnya. Keluarkan intonasi suara, gerak tubuh, dan seluruh cara yang akan anda pakai dalam presentasi nanti sesungguh-sungguhnya.

“Rehearsal yang baik akan membuat anda lebih rileks dan percaya diri menghadapi presentasi sesungguhnya.” –Muhammad Noer.

X. Menampilkan pertunjukan presentasi yang memukau.

Ada beberapa tips yang sebaiknya anda lakukan dalam setiap sesi presentasi: 1. Datanglah lebih awal

2. Pergilah ke kamar kecil 3. Periksa peralatan

Referensi

Dokumen terkait

((dilakukan dilakukan oleh oleh DPL DPL masing masing--masing masing kelompok kelompok yg yg dapat dapat berupa. berupa tugas tugas,, tes tes//ujian ujian tertulis tertulis atau

Rapat Umum Pemegang Saham (yang mewakili pemegang saham), dewan direksi, dewan komisaris, para karyawan dan struktur kepemilikan perusahaan merupakan organ kunci dalam

Penelitian yang dilakukan oleh Parhusip, Gunawan dan Paramawati (2006) menunjukkan bahwa ekstrak lengkuas memiliki aktivitas antibakteri dengan diameter zona hambat

Unit PT PLN (PERSERO) yang akan membangun SCADA harus mengacu pada SPLN S3.001: 2008 Peralatan SCADA Sistem Tenaga Listrik. Jumlah yang dijelaskan pada tabel 6 dan tabel 7

Mengetahui faktor yang memiliki hubungan dengan proses penyesuaian diri yang dilakukannya, sehingga individu yang bersangkutan dapat melakukan kontrol terhadap faktor

penelitian, yaitu kelas eksperimen yang diajar dengan pendekatan pembelajaran. kontekstual berbasis pemecahan masalah yaitu kelas VIII D dan

Peramalan biaya untuk berbagai tingkat output pada periode yang akan datang Peramalan biaya untuk berbagai tingkat output pada periode yang akan datang

Hasil penelitian menunjukkan: (1) tidak terjadi interaksi antara dosis kompos kotoran ayam dan jenis klon kakao terhadap pertumbuhan bibit kakao; (2) dosis kompos kotoran