• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANUSIA dalam islam manusia dicip (7)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANUSIA dalam islam manusia dicip (7)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1. MANUSIA & AGAMA

Naluri beragama merupakan hal pasti ada pada diri setiap manusia. Naluri ini merupakan berkaitan dengan perasaan manusia yang membutuhkan kepada Al Khaliq (Pencipta), Dzat yang Maha Kuasa yang mengaturnya, tanpa memandang siapa yang dianggap sang Pencipta itu. Perasaan ini merupakan fitrah dan secara pasti ada pada diri manusia, baik orang tersebut beriman terhadap Al-Khaliq atau ia mengingkari Al- Khaliq (faham materialisme dan naturalisme). Perwujudan keberadaan perasan ini bersifat pasti, sebab merupakan bagian penciptaan manusia, sehingga upaya untuk memisahkannya atau menghilangkannya merupakan perkara mustahil. Naluri ini disebut naluri beragama (gharizah tadayyun). Allah SWT. berfirman:

مميييققللا نميدييلا كقليذق هيليقلا قيللخقلي لقيديبلتق ل اهقيللقعق سقانيقلا رقطقفق يتيليقا هيليقلا ةقرقطلفي اففينيحق نييدييللي كقهقجلوق ملقيأقفق

نقومملقعليق ل سيانيقلا رقثقآلأق نيقكيلقوق

”Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama (Allah); (tetaplah atas) Fitrah Allah yang menciptakan manusia atas fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui“ (QS. Ar Ruum:30)

Ini menunjukkan bahwa manusia tidak dapat melepaskan diri dari agama, karena Allah telah menciptakannya demikian, sehingga agama merupakan kebutuhan hidup manusia itu sendiri secara inheren. Quraisy Shihab (1999:377) menyatakan bahwa dalam pandangan pakar Islam, agama yang diwahyukan Tuhan, benihnya muncul dari pengenalan dan pengalaman manusia pertama di pentas bumi. Di sini ia menemukan tiga hal, yaitu keindahan, kebenaran, dan kebaikkan. Gabungan ketiganya dinamai suci. Manusia ingin mengetahui siapa atau apa Yang Maha Suci,

(2)

sesuatu yang digambarkannya sebagai penjelmaan sang Pencipta. Kadang kala pensucian itu dalam bentuk hakiki, sehingga menjadi suatu ibadah; tetapi terkadang tediwujudkan dalam gambaran/bentuk yang sederhana, sehingga hanya menjadi sebuah kultus atau pengagungan semata. Dengan demikian, taqdis (pensucian) adalah penghormatan secara tulus dan tinggi, yaitu penghormatan yang bukan berasal dari rasa takut manusia, tetapi berasal dari naluri beragama manusia. Jadi, dapat dipahami bahwa manusia sebenarnya beragama semenjak Allah SWT. menciptakannya dan setiap manusia pasti menyembah sesuatu. Sesuatu yang disembah manusia tersebut ada yang berbentuk penyembahan terhadap matahari, planet, api, berhala (paganisme), atau menyembah Allah SWT. Tidak pernah ditemukan pada bangsa apapun, kecuali mereka senantiasa menyembah sesuatu. Bahkan pada bangsa yang diperintah seorang diktatorpun, yang memaksa mereka

(3)

1. William James seorang psikolog yang menyebut orang beragama sebagai creatures of exalted emotional sensibility. Menurutnya orang beragama dihinggapi perasaan yang berlebih-lebihan, melankoli, halusinasi, mendengar suara atau melihat visi, dan berbagai karakteristik patologikal lainnya. Bahkan James menegaskan bahwa selama manusia memiliki naluri cemas dan mengharap, maka selama itu pula ia beragama (berhubungan dengan Tuhan). Itulah sebabnya bahwa perasaan takut merupakan salah satu faktor terbesar yang mendorong manusia untuk memeluk agama.

2. Sigmund Freud menganggap agama dan orang beragama sebagai universal obsessional neurosis. Sebuah ungkapan yang tidak simpatik.

3. Anton T. Boisen berteori bahwa sebelum orang menghayati agama lebih baik, ia harus menderita sakit jiwa terlebih dahulu; orang-orang beragama harus melewati tahap skzoprenia terlebih dahulu. Dalam penciptaan manusia, Allah SWT. memberikan dasar kekuatan potensial yang siap untuk ditumbuhdikembangkan dan

didayagunakan. Ditanamkan-Nya kekuatan ruhaniyah yang mengarahkan manusia kepada nilai-nilai kebenaran dan kemuliaan, serta kepada ketuhanan. Kekuatan ruhaniyah ini merupakan kekuatan fitrah yang melekat pada saat manusia tercipta dan menjadi energi yang menuntun manusia selalu menuju hal-hal yang Illahi. Di samping itu, Allah membekali pula dengan kekuatan inderawi dan daya nalar. Dengan kekuatan ini manusia dapat mengenali, memahami, dan menggali hal-hal yang ada di sekitarnya untuk mengenal lebih jauh. Dilihatnya langit beserta benda-benda yang ada padanya, pergantian dan perubahan waktu dan musim, dilihatnya pula orangorang di sekitarnya. Semua itu ia pahami dan pikirkan sehingga tampak

olehnya rahasia alam yang tidak mungkin diperoleh kecuali oleh orang yang mau memfungsikan kekuatan ini. Dalam menggunakan kekuatan yang fitrah ini, Allah memberikan tuntunan berupa ajaran-Nya sehingga kekuatan tersebut tidak berubah

(4)

untuk menentukan hidup yang akan jalaninya. Manusia berkemampuan menentukan pilihan. Dengan kemampuan ini, manusia dapat menghasilkan tata nilai serta aturan hidup, yang apabila ia mengangapnya lebih baik daripada agama Allah berarti ia telah menolak tawaran-Nya. Namun, apabila ia memandang bahwa kekuatan yang dimilikinya belum cukup untuk menunaikan amanat hidup yang Allah pikulkan kepadanya, ia semestinya tidak salah dalam menjatuhkan pilihan, yaitu berpatokan pada Agama Allah semata.

ESENSI HIDUP MANUSIA

Seorang muslim seharusnya sadar tentang hakikat kehidupannya di dunia. Sebab pemahaman terhadap hakekat hidup dan kehidupan merupakan faktor mendasar bagi seorang manusia. Pemahaman terhadap hakekat kehidupan inilah yang akan memandu dan menentukan gayacorak kehidupan manusia dan masyarakatnya. Pertanyaan dari mana saya, untuk apa tujuan saya menjalani kehidupan ini, dan hendak kemana saya setelah mengalami kematian yang pasti terjadi pada diri setiap

(5)

yang fungsional ini telah menjadikannya berpandangan humanis, yaitu menempatkan manusia sebagai penentu kebenaran dan menolak konsepsi kemahakuasaan dan keilahiyahan. Ketika manusia mampu berfikir reflektif dan menarik kesimpulan tertentu, maka hal ini telah mendorong manusia bukan hanya berfikir empiris dengan menyatakan bahwa kebenaran adalah hasil pengalaman, tetapi juga menetapkan kebenaran atas dasar peristiwa. Hal ini berarti sesuatu itu benar jika sesuatu itu bekerja atau melahirkan akibat yang

memuaskan manusia secara material. Pandangan itu menyatakan bahwa satu-satunya tolak ukur kebenaran adalah tolak ukur yang dapat

menentukan dan membawa manusia pada hasil-hasil yang bermanfaat secara material. Jadi, kebenaran itu relatif dan nisbi. Kelanjutan pandangan ini mendorong lahirnya pemikiran instrumentalisme, yaitu pemikiran yang menekankan pentingnya alat dalam rangka

mengendalikan alam semesta untuk kekuatan manusia. Pengalaman menjadikan manusia tidak berhenti menembus rahasia-rahasia alam lebih jauh. Alat dapat digunakan untuk kepentingan ini. Paham yang sangat menekankan pentingnya pengalaman, pencarian eksperimental, dan pandangan bahwa mengetahui dan bertindak itu sinambung telah berimplikasi langsung pada dunia pendidikan kita saat ini. Pada gilirannya hal itu mempengaruhi cara pandang peserta didik tentang agama dan aspek keagamaan.

PAI UNPAD

Wawsasan PAI UNPAD | Tubagus Chaeru 5

5

Gerak pendidikan progresif menekankan pentingnya peran peserta didik memiliki keyakinan bahwa ia belajar apabila mata pelajaran itu bermakna dalam kehidupannya; bukan mempelajari sejumlah mata pelajaran yang terpisah dari kehidupannya. Penanaman kebutuhan ’asing‘ yang dilandasi oleh prasarana perombakan sistem berfikir,

(6)

mengarah pada perubahan perilaku yang akhirnya menyebabkan peserta didik ’terasing‘ terhadap dirinya sendiri, keluarga, masyarakat,

kebudayaan, nilai religiusitas, dan agama yang menjadi landasan

kehidupannya. Gelombang ini telah mendorong peserta didik mengambil keputusan untuk menyimpan nilai-nilai agamanya dalam suatu benteng yang tidak berjendela dan berpintu. Mereka menutup tempat tersebut dan memandangnya sebagai suatu tradisi yang sudah menjadi endapan dan bagian masa lalu. Mereka mengalami kehampaan nilai dan keterbauran, disfungsionalisasi, ketidakutuhan (desintegratedness), ketelantaran, sekaligus keterpurukan.

Kondisi itu begitu nyata saat ini. Reformasi di tengah

pembaharuan politik, ekonomi, dan hukum di Indonesia yang demikian luas, dan posisi sekolah/kampus yang berada di kota-kota besar,

tantangan sekularisme mengancam dunia pendidikan termasuk agama. Ilmu dan teknologi memberikan jawaban terhadap problem riil peserta didik, sementara agama ”tidak mendapat“ tempat di hati mereka. Kuliah hanya untuk pengejaran status/pekerjaan (find a job). Agama tidak pernah dipersiapkan sebagai sesuatu yang sangat penting dan fundamental dalam masalah ketenagakerjaan (konsekuensi logisnya melahirkan praktika Korupsi-Kolusi-Manipulasi-Nepotisme dalam setiap sektor kehidupan publik). Agama tidak diperlukan dengan persiapan yang lebih sungguh-sungguh dan serius. Akan tetapi ilmu-ilmu utama pada jurusannya dinyatakan sebagai sesuatu yang akan menghasilkan pekerjaan. Kerja adalah vehicle for the humanization of man and society. Dampaknya, Indonesia mengalami krisis multidimensional dalam

segala aspek kehidupan. Fenomena kemiskinan, kebodohan, kedzaliman, penindasan, ketidakadilan di segala bidang, kemerosotan moral,

peningkatan tindak kriminal dan dan berbagai bentuk patologi sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan, puluhan juta orang terpaksa hidup dalam kemiskinan dan belasan juta orang kehilangan pekerjaan.

(7)

tidak mudah dijalani, sekalipun untuk sekadar mencari sesuap nasi. Beban kehidupan bertambah berat seiring dengan kenaikan harga-harga akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan. Bagi mereka yang lemah iman, berbagai kesulitan telah mendorongnya melakukan tindak PAI UNPAD

Wawsasan PAI UNPAD | Tubagus Chaeru 6

6

kejahatan, sebagian terjebak dengan frustasi dan berakhir bunuh diri. Berbagai bentuk kriminalitas mulai dari pencopetan, perampokan, pencurian dengan pemberatan, serta pembunuhan dan perbuatan tindak asusila, budaya permisif, pornografi dengan dalih kebutuhan ekonomi terasa semakin meningkat tajam. Di sisi lain, sekalipun pemerintahan baru telah terbentuk, tapi kestabilan politik belum juga kunjung terujud. Bahkan gejolak politik di beberapa daerah malah terasa lebih meningkat. Mengapa semua ini terjadi? Dalam keyakinan Islam, berbagai krisis tadi merupakan fasad (kerusakan) yang ditimbulkan karena perilaku manusia sendiri. Allah SWT. berfirman dalam al-Qur’ân surah ar-Rum ayat 41:

نقوعمجيرليق ملهمليقعقلق اولمميعق يذيليقا ضقعلبق ملهمققيذييملي سيانيقلا يدييلأق تلبقسقآق امقبي ريحلبقللاوق رييبقللا يفي دماسقفقللا رقهقظق “Telah nyata kerusakan di daratan dan di lautan oleh karena tangan-tangan manusia”. (QS. Ar Rum: 41)

Muhammad Ali Ash-Shabuni dalam kitab Shafwatu al-Tafasir

menyatakan bahwa yang dimaksud dengan bi maa kasabat aydinnaas

dalam ayat itu adalah “oleh karena kemaksiyatan-kemaksiyatan dan dosa-dosa yang dilakukan manusia” (bi sababi ma’ashi al-naas wa dzunu bihim)”.

Maksiyat adalah setiap bentuk pelanggaran terhadap hukum Allah, yakni melakukan yang dilarang dan meninggalkan yang diwajibkan. Setiap bentuk kemaksiyatan pasti menimbulkan dosa. Perbuatan dosa berakibat turunnya azab Allah SWT.

Dalam sistem sekuler, aturan-aturan Islam memang tidak pernah

(8)

Tuhannya saja. Agama telah diamputasi dan dikebiri; dimasukkan dalam satu kotak tersendiri dan kehidupan berada pada kotak yang lain. Dalam urusan pengaturan kehidupan, sosial kemasyarakatan, agama (Islam) ditinggalkan. Akibatnya, sistem sekuleristik telah melahirkan tatanan kehidupan yang jauh dari nilai-nilai agama. Yakni, tatanan ekonomi kapitalistik, perilaku politik oportunistik, machiaveli, dan permisif. Dalam kehidupan budaya muncul perilaku hedonistik, kehidupan sosial yang egoistik dan individualistik, sikap beragama yang sinkretistik serta paradigma pendidikan yang materialistik.

Tatanan ekonomi kapitalistik telah melahirkan kegiatan ekonomi yang digerakkan sekadar meraih perolehan materi tanpa memandang apakah kegiatan itu sesuai dengan aturan Islam atau tidak (halal atau haram). Aturan Islam yang sempurna dirasakan justru menghambat. Sementara dalam tatanan politik yang oportunistik, kegiatan politik tidak

PAI UNPAD

Wawsasan PAI UNPAD | Tubagus Chaeru 7

7

didedikasikan untuk tegaknya nilai-nilai (kebenaran) melainkan sekadar demi jabatan dan kepentingan sempit lainnya.

Dalam tatanan budaya yang hedonistik, budaya telah berkembang

sebagai bentuk ekspresi pemuas nafsu jasmani. Dalam hal ini, Barat telah menjadi kiblat ke arah mana “kemajuan” budaya harus diraih. Ke sanalah musik, mode, makanan, film, bahkan gaya hidup ala Barat mengacu. Buah lainnya dari kehidupan yang materialistik-sekuleristik adalah makin menggejalanya kehidupan sosial yang egoistik dan individualistik.

Tatanan bermasyarakat yang ada telah memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada pemenuhan hak dan kepentingan setiap individu. Koreksi sosial hampir-hampir tidak lagi dilihat sebagai tanggung jawab bersama seluruh komponen masyarakat.

(9)

pada tiga doktrin:

(1) Bahwa, kebenaran agama itu bersifat subyektif sesuai dengan sudut pandang setiap pemeluknya;

(2) Maka, sebagai konsekuensi dari doktrin pertama, kedudukan

semua agama adalah sama sehingga tidak boleh saling mendominasi dan tidak boleh satu agama mengklaim agama yang paling benar dan yang lain salah;

(3) Oleh karena itu, dalam masyarakat yang terdiri dari banyak agama, diperlukan aturan hidup bermasyarakat yang mampu mengadaptasi semua paham dan agama yang berkembang di dalam masyarakat. Sikap beragama seperti ini menyebabkan sebagian umat Islam telah memandang rendah, bahkan tidak suka, menjauhi dan memusuhi aturan agamanya sendiri. Sebagian umat telah lupa bahwa seorang Muslim harus meyakini hanya Islam saja yang diridhai Allah SWT.

Sementara itu, sistem pendidikan yang materialistik terbukti telah

gagal melahirkan manusia shaleh yang sekaligus menguasai pengetahuan, ilmu, dan teknologi (PITEK). Secara formal kelembagaan, sekulerisasi pendidikan ini telah dimulai sejak adanya dua kurikulum pendidikan keluaran dua departamen yang berbeda, yakni Departemen Agama dan Departemen Pendidikan Nasional. Terdapat kesan sangat kuat bahwa pengembangan ilmu-ilmu kehidupan (PITEK) adalah suatu hal yang berada di wilayah bebas nilai, sehingga sama sekali tak tersentuh standar nilai agama. Kalaupun ada hanyalah etik-moral (ethic) yang tidak

bersandar pada nilai agama. Sementara, pembentukan karakter siswa yang merupakan bagian terpenting dari proses pendidikan justru kurang tergarap secara serius. Pendidikan yang materialistik memberikan kepada siswa suatu basis pemikiran yang serba terukur secara material serta memungkiri hal-hal yang bersifat non-materi. Bahwa hasil pendidikan PAI UNPAD

(10)

8

haruslah dapat mengembalikan investasi yang telah ditanam oleh orang tua siswa. Pengembalian itu dapat berupa gelar kesarjanaan, jabatan, kekayaan atau apapun yang setara dengan nilai materi yang telah dikeluarkan. Agama ditempatkan pada posisi yang sangat individual. Nilai transendental dirasa tidak patut atau tidak perlu dijadikan sebagai standar penilaian sikap dan perbuatan. Tempatnya telah digantikan oleh etik yang pada faktanya bernilai materi juga.

Berbagai tragedi pun telah mewarnai wajah dunia pendidikan kita, mulai perilaku dari siswa, mahasiswa sampai demontrasi para guru dan pendidik lainnya yang menuntut dinaikkan tunjangan mereka merupakan kenyataan yang tidak dapat dibantah lagi. Betapa dunia pendidikan kita begitu rapuhnya. Ini semua merupakan representasi dari keadaan sistem pendidikan yang sekularistik-materialistik.

Pengamatan secara mendalam atas semua hal di atas, membawa kita pada simpulan bahwa semua itu telah menjauhkan manusia dari hakikat kehidupannya sendiri. Manusia telah dipalingkan dari hakikat visi dan misi penciptaannya.

Berikut ini merupakan simpulan permasalahan masyarakat kita akibat produk dunia pendidikan yang sekuler-matrelistik itu, di antaranya:

1. Agama dipandang sebagai sesuatu yang terpisah dengan

pengaturan kehidupan (sekularisme), sehingga agama (Islam) tidak lagi berperan sebagai pengendali motivasi manusia (driving

integrating motive) atau faktor pendorong (unifying factor). Agama dipandang sebagai something to use but not to life.

2. Kepribadian peserta didik bahkan mungkin juga pendidik

mengalami keguncangan citra diri (disturbance of self image) secara kolektif dan kepribadian manusia yang pecah (split personality) secara individual, sehingga tidak memiliki kepribadian yang Islami (Asy Syakhshiyyah Al Islamiyyah).

(11)

masyarakat individual materialistis dan sekuler.

4. Pola hidup sederhana dan produktif cenderung ke arah pola hidup mewah dan konsumtif.

5. Struktur keluarga yang semula extended family cenderung ke arah nuclear family bahkan menuju single parent family.

6. Hubungan keluarga yang semula erat dan kuat cenderung menjadi longgar dan rapuh.

7. Nilai-nilai agama yang terdapat dalam masyarakat cenderung berubah menjadi masyarakat modern bercorak sekuler dan permissive society.

8. Lembaga perkawinan mulai diragukan dan masyarakat cenderung untuk memilih hidup bersama tanpa nikah.

PAI UNPAD

Wawsasan PAI UNPAD | Tubagus Chaeru 9

9

9. Ambisi karier dan materi yang tidak terkendali mengganggu hubungan interpersonal baik dalam keluarga maupun masyarakat. Untuk mengubah dan memperbaiki kondisi masyarakat maka harus dilakukan pendekatan yang integratif dengan pengubahan

paradigma dan pokok-pokok penopang kehidupan. Untuk itu diperlukan Islam sebagai solusi terhadap kenyataan tersebut.

Kegagalan manusia dalam memahami hakikat hidup dan kehidupannya, maka hawa nafsulah yang menjadi arah tujuan

kehidupannya yang berakibat derajat kemanusiannya menjadi rendah; lebih rendah dari hewan dan hidup tanpa tujuan, amal menjadi tidak bernilai bagaikan fatamorgana atau debu yang beterbangan ditiup angin. Allah SWT. berfirman:

اهقبي نقورمصيبليم ل ننيمعلأق ملهملقوق اهقبي نقوهمققفليق ل بنولمقم ملهملق سينللاوق نييجيللا نقمي ارفيثيآق مقنيقهقجقلي انقألرقذق دلققلقوق

نقولمفياغقللا ممهم كقئيلقوأم ليمضقأق ملهم للبق مياعقنللاآق كقئيلقوأم اهقبي نقوعممقسليق ل نناذقآ ملهملقوق

(12)

Allah), mereka memiliki mata (tetapi) tidak digunakan untuk melihat (tandatanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga, (tetapi) tidak digunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu bagaikan hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itu orang-orang yang lalai“ (QS. Al A‘raaf:179)

” Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan“ (QS. Al Furqan: 23)

Dengan demikian, memahami hakikat hidup dan kehidupan merupakan perkara yang mendasar dan penting.

HAKEKAT PENCIPTAAN MANUSIA

Dalam pandangan Islam, manusia diciptakan dalam rangka untuk

beribadah kepada Allah SWT. Pengertian Ibadah secara etimologis adalah ketaatan (perhatikan kamus Al Muhith kar. Imam Al Fairuz Abadi). Artinya adalah menjalankan segala perintah dan menjauhi segala

larangan. Adapun pengertian secara terminologis ada dua, yaitu (1) dalam bentuk khusus dan (2) dalam bentuk umum. Muhammad Husein

Abdullah dalam kitab Diraasaat fil Fikril Islamiy memberikan pengertian khusus ibadah sebagai menaati perintah dan larangan Allah SWT. yang mengatur hubungan antara Allah SWT. dengan hambaNya, misalnya shalat, shaum pada bulan Ramadhan, berdoa, dan lain-lain. Adapun PAI UNPAD

Wawsasan PAI UNPAD | Tubagus Chaeru 10

10

dalam pengertian ibadah dalam bentuk umum bermakna mengikatkan diri dengan seluruh aturan dan hukum-hukum Allah SWT.

نيودمبمعليقلي لإي سقنللاوق نيقجيللا تمقللقخق امقوق

”Dan Aku tidak ciptakan jin dan manusia kecuali mereka beribah kepadaKu semata“ (QS. Adz Dzariyaat:56)

Pandangan bahwa misi penciptaan manusia hanyalah untuk

(13)

kesempurnaan fungsi akalnya, maka ia mulai berpikir tentang beberapa hal persoalan kehidupan yang sangat mendasar. Persoalan mendasar itu tentu saja memerlukan jawaban yang tuntas, memuaskan akal sehat, menentramkan jiwa, dan bersesuaian dengan fitrah manusia.

Jawaban atas pertanyaan itu nantinya menjadi landasan dan tujuan kehidupannya. Jika persoalan mendasar ini belum terjawab secara tuntas, maka selama itu pula orientasi hidup manusia tidak akan tetap,

terombang-ambing arus kehidupan. Dampak berikutnya melahirkan keresahan, kegelisahan, serta ketidaktentraman hidup. Ujung berikutnya adalah pengingkaran terhadap fitrah manusia itu sendiri.

Adapun persoalan mendasar manusia itu dapat diformulasikan dalam bentuk pertanyaan:

1. Dari mana manusia, kehidupan, dan alam semesta berasal ? Pertanyaan pertama ini muncul karena berkaitan erat dengan fakta bahwa manusia itu berada dan hidup di alam semesta. Sehingga pertanyaan yang merujuk kepada asal-muasal manusia akan muncul, sebab kenyataannya manusia dan makhluk lainnya sebelumnya adalah tidak ada. Oleh sebab itu, persoalan yang terdapat pada pertanyaan pertama ini adalah tentang hakikat apa yang ada sebelum kehidupan dunia ini (Qabla al-hayati al-dunya).

2. Mau dan untuk apa manusia dan kehidupan itu?

Pertanyaan kedua ini berkaitan dengan fakta bahwa manusia lahir dan eksis dalam kehidupan dunia ini. Wajar muncul pertanyaan untuk apa dia hidup dan harus bagaimana dia menjalani kehidupan ini. Jadi pertanyaan kedua ini berkaitan erat dengan makna keberadaan manusia dalam kehidupan.

3. Hendak kemana manusia dan kehidupan itu pada akhirnya (setelah kehidupan dunia) ?

PAI UNPAD

Wawsasan PAI UNPAD | Tubagus Chaeru 11

(14)

Pertanyaan ini muncul berkaitan dengan fakta bahwa manusia dan makhluk hidup lainnya mengalami kematian. Jadi, pertanyaan ketiga berkaitan dengan adakah kehidupan setelah kematian ataukah kematian itu merupakan akhir dari segalanya. Jadi kaitan hal ini adalah dengan hakikat apa yang terjadi setelah kehidupan di dunia (ba‘da al-hayati dunya). Dari ketiga pertanyaan mendasar itu muncul pula pertanyaan

yang berkenaan dengan bagaimana korelasi antara apa yang terjadi sebelum kehidupan dengan kehidupan saat ini, dan korelasi kehidupan saat ini dengan apa yang terjadi setelah kehidupan dunia. Inilah peroalan mendasar manusia yang selalu dipertanyakan sehingga diperlukan jawaban atas pertanyaan tersebut, karena jawaban atas pertanyaan mendasar manusia itu akan menjadi pedoman, arah, dan point of view manusia dalam menajalani kehidupannya. Jawaban atas pertanyaan tersebut memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perilaku, kepribadian, persoalan-persoalan hidup manusia lainnya yang bersifat cabang yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, seperti mengapa dan bagaimana manusia harus bekerja mencari nafkah, membina sebuah keluarga dan masyarakat, melaksanakan aktivitas sosial dan ekonomi, mengelola pemerintahan dan negara, dan lain-lain.

JAWABAN ISLAM TERHADAP PERSOALAN MENDASAR Untuk menjawab persoalan mendasar sebagaimana yang

dikemukakan di atas, maka seorang muslim harus merujuk pada sumber mutlak yang berasal dari nash Al-Qur’an Al-Karim dan As Sunnah. Kedua hal itu, merupakan wahyu Allah SWT. yang diturunkan kepada

Rasulullah Muhammad SAW. agar menjadi pedoman bagi manusia dalam menjalani kehidupannya.

1. Jawaban atas pertanyaan mendasar tentang Dari Manakah manusia, kehidupan, dan alam semesta berasal?

(15)

adanya manusia, kehidupan, dan alam semesta adalah Allah SWT.

نقوقمتيقتق ملكمليقعقلق ملكمليبلقق نلمي نقيذيليقاوق ملكمققلقخق يذيليقا ممكمبيقرق اودمبمعلا سمانيقلا اهقييمأق ايق

”Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kalian dan orangorang

sebelum kalian, agar kalian bertakwa“ (QS. Al Baqarah: 21) PAI UNPAD

Wawsasan PAI UNPAD | Tubagus Chaeru 12

12

كقلقدقعقفق كقاويقسقفق كقققلقخق يذيليقا مييريكقللا كقبييرقبي كقريقغق امق نماسقنللا اهقييمأق ايق

”Wahai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang maha pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang“ (QS. Al Infithaar: 6-7)

” Mengapa kalian kafir kepada Allah, padahal kalian tadinya mati lalu Allah menghidupkan kalian; kemudian Allah mematikan kalian dan menghidupkan kembali kalian, kemudian kepadaNyalah kalian dikembalikan?“ (QS. Al Baqarah:28)

Ayat-ayat tersebut memberikan penjelasan tentang asal mula

manusia, yaitu sebagai makhluk ciptaan Allah dan bukan makhluk yang ada dengan sendirinya atau tercipta semata-mata karena proses alam, atau melalui evolusi organisme lain yang lebih sederhana. Allah-lah yang telah menciptakan manusia, kehidupan, dan alam semesta.

2. Jawaban terhadap pertanyaan Untuk apa manusia dan kehidupan ini ada?

Islam memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut bahwa

manusia hidup di atas dunia ini adalah dalam rangka untuk mengabdikan dirinya secara totalitas hanya untuk beribadah kepada Penciptanya, Allah SWT. Beribadah dalam perseptif ini adalah menaati Allah dengan

(16)

نيودمبمعليقلي لإي سقنللاوق نيقجيللا تمقللقخق امقوق

” Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan mereka beribadah (menyembah) hanya kepadaKu saja“ ( QS. Adz Dzariyat:56)

نميدي كقليذقوق ةقاآقزيقلا اوتمؤليموق ةقلصيقلا اومميقييموق ءقافقنقحم نقيدييلا هملق نقيصيليخلمم هقليقلا اودمبمعليقلي لإي اورمميأم امقوق ةيمقيييققللا

”Padahal mereka tidak diperntah kecuali agar mereka beribadah (menyembah) Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam (menjalankan) agama...“ (QS. Al Bayyinah:5)

Ibadah merupakan gambaran ketaatan seorang hamba kepada Penciptanya, dengan menaati segala perintahNya dan menjauhi

laranganNya. Adapun pengertian ibadah secara khusus adalah ketaatan seorang hamba terhadap aturan-aturan hukum syara‘ yang mengatur PAI UNPAD

Wawsasan PAI UNPAD | Tubagus Chaeru 13

13

hubungan manusia dengan Tuhannya. Berkaitan dengan hal itu, ibadah dalam pengertian khusus ini tergambar dalam pelaksanaan shalat, shaum, zakat, haji, berdoa, dll. Adapun ibadah dalam pengertian umum pada dasarnya merupakan aktualisasi yang diwujudkan dalam mencapai misi hidup manusia di dunia. Aktualisasi ibadah ini terwujudkan ketika seorang muslim mengikatkan dirinya dengan aturan-aturan Allah SWT. dalam seluruh aktivitasnya, baik saat berhubungan dengan Tuhannya dalam persoalan aqidah dan ibadah, berhubungan dengan dirinya sendiri dalam bidang akhlak, makanan, minuman, dan berpakaian, maupun dalam interaksi dengan sesamanya dalam masyarakat untuk

(17)

bekerja secara profesional dengan etos kerja yang tinggi yang didukung dengan keahlian dan bersikap amanah, mendidik anak secara Islam, menepati janji, mengkaji ajaran Islam dan mendakwahkannya kepada sesama manusia, bersabar ketika ditimpa musibah, menengok orang yang sakit, menuntut ilmu, mencari nafkah dengan cara halal, bertolongtolongan dalam bermasyarakat pada jalan yang benar, bermusyawarah,

menjaga kesehatan dan kebersihan, dan lain sebagainya maka hal itupun dikategorikan sebagai pelaksanaan ibadah. Hanya saja ketika saat seorang muslim melakukan perbuatan melalaikan tugas atau amanah, terlibat dalam praktika korupsi, manipulasi, berdusta, berzina, mencuri, menzalimi orang lain, menganiaya isteri dan anak, tidak jujur, dan lain sebagainya maka seluruh perbuatan tersebut dikategorikan bukan ibadah, yang berarti pula ia telah lalai dan melakukan kemaksiatan kepada Allah SWT. Berarti pula pada saat yang sama ia telah melupakan misi dan hakikat keberadaannya dalam kehidupan di dunia, yaitu beribadah dalam pengertian totalitas hanya kepada Rabbul ’alamiin.

3. Jawaban terhadap pertanyaan Hendak kemana manusia dan kehidupan itu pada akhirnya (setelah kehidupan dunia) ?

Dalam hal ini Islam memberikan jawaban bahwa setelah kematian akan terjadi hari Qiamat (Yaumul Qiyamah). Islam menyatakan bahwa kehidupan itu bukan hanya di dunia semata, tetapi juga di Akhirat yang pasti akan dijalani seluruh manusia. Pada hari Qiamat seluruh makhluk ciptaan Allah dihancurleburkan dan setelah itu manusia akan

dibangkitkan kembali dari kuburnya untuk dimintai pertanggung jawaban atas terhadap seluruh perbuatan sepanjang kehidupan yang dijalaninya. Amal manusia dihitung dan ditimbang yang pada giliran PAI UNPAD

Wawsasan PAI UNPAD | Tubagus Chaeru 14

14

(18)

نقوثمعقبلتم ةيمقايققيللا مقوليق ملكمنيقإي ميقثم نقوتميييمقلق كقليذق دقعلبق ملكمنيقإي ميقثم

”Kemudian sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian sesungguhnya kamu akan dibangkitkan dari kuburmu pada hari Qiamat“ (QS. Al Mukminun:15-16)

همنقانقبق يقوييسقنم نلأق ىلقعق نقيريدياقق ىلقبق هممقاظقعي عقمقجلنق نلليقأق نماسقنللا بمسقحليقأق

”Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami berkuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna“ (Qs. Al Qiyamah:3-4)

”Sesungguhnya kalian akan dibangkitkan pada hari Qiamat tanpa alas kaki, telanjang bulat, dan tidak berkhitan. Aisyah bertanya: ”Yaa Rasulullah, laki-laki dan perempuan saling melihat (aurat) yang lain? Rasulullah menjawab: ”Wahai Aisyah, pada saat itu perkara (hari Qiamat) sangatlah dahsyat sehingga orang tidak akan memperhatikan hal itu“ (Muttafaq ’alaihi)

ةةريقذق لقاققثلمي للمقعليق نلمقوق همرقيق ارفيلخق ةةريقذق لقاققثلمي للمقعليق نلمقفق ملهملقامقعلأق اولرقيملي اتفاتقشلأق سمانيقلا رمدمصليق ذةئيمقوليق همرقيق اريفشق

”Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) atas perbuatan mereka“ (QS. Al-Zalzalah: 6-8)

امق اذقهق انقديققرلمق نلمي انقثقعقبق نلمق انقلقيلوق ايق اولماقق نقولمسينليق ملهيبييرق ىلقإي ثيادقجللا نقمي ملهم اذقإيفق ريوصيملا يفي خقفينموق نقولمسقرلممللا ققدقصقوق نممقحلريقلا دقعقوق

”Dan ditiupkan sangsakala, maka tiba-tiba merka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) Rabb mereka. Mereka berkata: ”Aduh, celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)? Inilah yang dijanjikan Dzat yang maha Pemurah dan benarlah para RasulNya“ (QS. Yasin: 51-52)

Setiap manusia, baik laki-laki maupun perempuan akan membaca kitab amal perbuatannya ketika di dunia.

” Maka demi Rabbmu, kami pasti akan menanyai mereka semua tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu“ (QS. Al Hijr: 92-93)

نلمق اميقأقوق ارفورمسلمق هيليهلأق ىلقإي بمليققنليقوق ارفيسييق ابفاسقحي بمسقاحقيم فقولسقفق هينييمييقبي همبقاتقآي يقتيوأم نلمق اميقأقفق ارفيعيسق ىلقصليقوق ارفوبمثم وعمدليق فقولسقفق هيريهلظق ءقارقوق همبقاتقآي يقتيوأم

(19)

Wawsasan PAI UNPAD | Tubagus Chaeru 15

15

”Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali pada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang maka dia akan berteriak ’Celakalah aku‘. Dan ia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)“ (QS. Al Insyiqaq: 7-12)

رمدياغقيم ل بياتقكيللا اذقهق ليامق انقتقلقيلوق ايق نقولموقميقوق هييفي اميقمي نقيقيفيشلمم نقيميريجلممللا ىرقتقفق بماتقكيللا عقضيوموق

ادفحقأق كقبيمرق ممليظليق لوق ارفضياحق اولمميعق امق اودمجقوقوق اهقاصقحلأق لإي ةفرقيبيآق لوق ةفرقيغيصق

”Dan diletakan kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: ”Aduh celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya dan mereka mendapati apa yang telah merka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorangpun jua“ (QS. Al Kahfi:49)

اهقبي انقيلتقأق لةدقرلخق نلمي ةةبيقحق لقاققثلمي نقاآق نلإيوق ائفيلشق سنفلنق مملقظلتم لفق ةيمقايققيللا ميوليقلي طقسلقيللا نقيزياوقمقللا عمضقنقوق

نقيبيسياحق انقبي ىفقآقوق

”Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Qiamat, maka tidalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika amalan itu hanya seberat biji SAW..i pun pasti kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan“ (QS. Al Anbiyaa: 47)

ةنيقوياهق همميمأمفق همنميزياوقمق تلفيقخق نلمق اميقأقوق ةةيقضيارقةةشقيعي يفي وقهمفق همنميزياوقمق تللققمثق نلمق اميقأقفق

”Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan

timbangan (kebaikan)nya maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah“ (QS. Al Qari‘ah : 6-9)

Dalam sebuah riwayat Rasulullah SAW. bersabda:

(20)

ilmunya tentang apa yang telah dikerjakannya dengan ilmunya itu“ (HR. Ahmad)

Keadaan orang-orang yang ingkar (kafir) kepada Allah SWT. Al-Qur’an Al-Karim menjelaskan:

يتيايقحقلي تمملديققق ينيتقيللق ايق لموقميق PAI UNPAD

Wawsasan PAI UNPAD | Tubagus Chaeru 16

16

”Dia mengatakan, alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal shaleh) untuk hidupku ini“ (QS. Al Fajr: 24)

ابفارقتم تمنلآم ينيتقيللق ايق رمفياكقللا لموقميقوق همادقيق تلمقديققق امق ءمرلمقللا رمظمنليق مقوليق ابفيريقق ابفاذقعق ملآمانقرلذقنلأق انيقإي

”Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepada kalian (wahai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbnuat oleh kedua tangannya, dan orang kafir berkata ”Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah“ (QS. An Naba‘:40)

Adapun keadaan seorang muslim yang banyak berbuat dosa

menyesal terhadap apa yang telah dilakukannya di dunia karena tidak menjalankan Islam dan telah mengambil panutan (teman) yang sesat dan menyesatkan. Al-Qur’an Al-Karim menjelaskan:

ذلخيتيقأق مللق ينيتقيللق ىتقلقيلوق ايق ليبيسق ليوسمريقلا عقمق تمذلخقتيقا ينيتقيللق ايق لموقميق هييلدقيق ىلقعق مملياظيقلا ضيمعقيق مقوليقوق

لوذمخق نياسقنلللي نماطقيلشيقلا نقاآقوق ينيءقاجق ذلإي دقعلبق ريآلذييلا نيعق ينيليقضقأق دلققلق ليليخق انفلفم

”Dan ingatlah hari ketika itu orang yang zalim menggigit kedua tangannya seraya berkata, ”Aduhai kiranya (dulu) aku megambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari A-lQuran ketika Al-Qur’an Al-Karim telah datang kepadaku Dan adalah syetan itu tidak mau menolong manusia.“ (QS Al Furqan: 27-29)

Keadaan seorang muslim yang menaati setiap perintah Allah dan menjauhi laranganNya maka pada saat Qiamat tiba ia tidak mengalami keguncangan. Berkaitan dengan hal ini Nabi SAW... bersabda:

(21)

menunaikan konsekuensinya) maka tidak akan mengalami keguncangan tatkala wafat, di alam kubur, dan ketika dibangkitkan. Seolaholah aku melihat mereka -ketika ditiup sangsakala yang kedua (saat dibangkitkan dari kubur)- sedang menyingkirkan tanah (pasir) dari kepala mereka seraya berkata, ”Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita kami“ (HR. Abu Ya‘la)

Al-Qur’an Al-Karim pun mengungkapkan gambaran dahsyatnya azab neraka dan penderitaan yang dialami orang-orang yang ingkar dan bermaksiat kepada Allah SWT. sebagaimana firmanNya:

اوقموذميقلي اهقرقيلغق ادفولمجم ملهمانقللديقبق ملهمدمولمجم تلجقضينق امقليقآم ارفانق ملهييليصلنم فقولسق انقتيايقآبي اورمفقآق نقيذيليقا نيقإي

امفيكيحق ازفيزيعق نقاآق هقليقلا نيقإي بقاذقعقللا PAI UNPAD

Wawsasan PAI UNPAD | Tubagus Chaeru 17

17

”Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain supaya mereka merasakan azab.

Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana“ (QS. An Nisaa:56)

قيولفق نلمي بيمصقيم رةانق نلمي بنايقثي ملهملق تلعقطييقم اورمفقآق نقيذيليقافق ملهيبييرق يفي اوممصقتقخلا نيامقصلخق نياذقهق

دمولمجمللاوق ملهينيوطمبم يفي امق هيبي رمهقصليم مميميحقللا ممهيسيوءمرم

"Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang mendidih ke atas kepala mereka. Dengan air itu dihancurkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan kulit mereka“ (QS. Al Hajj: 19-20)

”Azab yang paling ringan di neraka pada hari Qiamat adalah seseorang yang pada kedua telapak kakinya ada dua bongkah bara api, lalu bara api ini akan merebus otak orang tersebut“ (HR. Turmudzi)

Begitu pula Al-Qur’an Al-Karim mengungkapkan gambaran orangorang yang beriman dengan seluruh kenikmatan yang mereka peroleh di dalam keridlaan Allah SWT. dan surgaNya.

(22)

امقبي ءفازقجق نيونمكلمقللا ؤيلمؤلليملا لياثقملأقآق ننيعي رنوحموقنقوهمتقشليق اميقمي رةيلطق ميحللقوق نقورمييقخقتقيق اميقمي ةةهقآيافقوق نقولممقعليق اونماآق

”Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir. Mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk. Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih dan daging burung dari apa yang mereka inginkan. Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik. Sebagai balasan bagi apa yang mereka kerjakan“ (Qs. Al Waqi‘ah: 17-24) KORELASI ANTAR FASE-FASE KEHIDUPAN

Islam menjelaskan korelasi antara sebelum kehidupan dengan

kehidupan di dunia, yaitu Pertama, hubungan penciptaan. Artinya hanya Allah SWT. yang telah menciptakan manusia, kehidupan, dan alam semesta. Kedua, Hubungan adanya perintah dan larangan Allah SWT. Artinya adalah Allah SWT. tidak hanya sekedar menciptakan makhluk PAI UNPAD

Wawsasan PAI UNPAD | Tubagus Chaeru 18

18

saja, tetapi juga memberikan perintah dan larangan kepada manusia yang termaktub dalam wahyuNya, yaitu Al-Qur’an Al-Karim dan Sunnah Rasulullah SAW. Kedua bentuk hubungan tersebut dijelaskan dalam Al Quran:

نقيميلقاعقللا بيمرق همليقلا كقرقابقتق رممللاوق قمللخقللا هملق لأق

” Ingatlah menciptakan dan memerintahkan hanya hak Allah. Maha suci Allah, Tuhan semesta alam”. (QS. Al A‘raaf: 54)

Ayat di atas menegaskan bahwa menciptakan dan memerintah hanyalah hak dan wewenang Allah SWT. Hak untuk memerintah ini terwujud dalam dua bentuk, yaitu

1. perintah untuk alam semesta berupa hukum-hukum

pengaturan alam semesta (sunnatullah) dan berlaku hanya bagi alam semesta saja,

(23)

hukum-hukum yang mengatur kehidupan manusia itu sendiri. Hubungan antara kehidupan dunia dan apa yang terjadi setelah kehidupan dunia dijelaskan Islam dalam dua bentuk hubungan, yaitu pertama, hubungan kebangkitan dan pengumpulan. Artinya Allah SWT. akan membangkitkan manusia dari kuburnya dan mengumpulkan mereka di Padang Mahsyar. Kedua, hubungan perhitungan amal, artinya Allah SWT. tidak hanya membangkitkan kembali manusia dari kubur dan mengumpulkannya di Padang mahsyar, tetapi juga menghitung setiap amal perbuatan manusia ketika mereka hidup di dunia. Allah meminta pertanggungjawaban manusia terhadap apa yang telah mereka lakukan semasa hidupnya, apakah mereka beriman kepadaNya ataukah tidak, apakah ia menjalankan setiap perintahNya dan menjauhi setiap laranganNya ataukah tidak.

نقوثمعقبلتم ةيمقايققيللا مقوليق ملكمنيقإي ميقثم نقوتميييمقلق كقليذق دقعلبق ملكمنيقإي ميقثم

”Kemudian sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan dari kuburmu di hari Qiamat“ (QS. Al Mukminun: 15-16)

نقولممقعليق اونماآق اميقعق نقيعيمقجلأق ملهمنيقلقأقسلنقلق كقبييرقوقفق

”Maka demi rabbmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu“ (QS. Al Hijr: 92-93)

Demikianlah Aqidah Islam telah memberikan penjelasan dan

jawaban secara lugas dan jelas terhadap persoalan mendasar manusia. Dari aspek inilah seorang muslim memiliki cara pandang kehidupannya PAI UNPAD

Wawsasan PAI UNPAD | Tubagus Chaeru 19

19

yang khas, berbeda dengan cara pandang sekulerisme dan materialisme. Cara pandang kehidupan inilah yang akan berpengaruh besar dalam

Referensi

Dokumen terkait

Dengan teorema ini, nilai integral tertentu lebih mudah diketahui. Bukti teorema di atas adalah

Pop Up dalam buku merupakan bagian yang berperan dalam menarik minat anak-anak untuk mengenal cerita rakyat Talaud Legenda Batu Ular selain dari tampilannya

Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi aset tangible , aset intangible , dan karakteristik kompetitif ( competitive characteristic ) adalah exploratory factor

Setelah selesai mengisi semua angka dan isian pada form apfliksi Rapfish, klik ‘Run Rapfhis’; Run ‘Laveraging’ dan ‘Run Monte carlo’. Lihat hasilnya pada WorkSheet

Oleh karena itu, pada penelitian ini Penulis tertarik untuk mengkaji model mangsa pemangsa yang melibatkan dua pemangsa yang saling berkompetisi dan satu mangsa dengan

 Sayat cabang atau batang hingga benar-benar bersih dari bagian kulit ataupun cambium dari batang pohon tersebut.Balut dan tutup hasil kupasan yang sudang selesai, diberi

Penggunaan peta kendali p ini adalah dikarenakan pengendalian kualitas yang dilakukan bersifat atribut, serta data yang diperoleh yang dijadikan sampel penga- matan tidak tetap

Sebuah mobil ambulans menempuh jarak 10 km pada kecepatan 50 km/jam, Berapakah kecepatan (dalam km/jam) yang harus dicapai oleh ambulans tersebut agar total waktu tempuh