• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Tesis (10) id. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Proposal Tesis (10) id. docx"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PRPOSAL TESIS PAI

Problematika Pembelajaran Bahasa Arab ( Setudi Kasus Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Susukan dan Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Al-Mustaqim Timpik BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan pendidikan di Indonesia,

termasuk pendidikan pada madrasah yang ditandai dengan dikeluarkannya berbagai peraturan

perundangan sebagai landasan untuk melakukan perubahan dan perbaikan kualitas

pendidikan. Hal ini menjadi salah satu patokan ukuran keberhasilan pendidikan di masa yang

akan datang.

Pendidikan agama Islam mempunyai peranan yang sangat besar bagi penyiapan sumber

daya manusia Indonesia yang berkualitas. Dewasa ini dituntut untuk tidak hanya menguasai

ilmu-ilmu agama melainkan juga ilmu pengetahuan dan teknologi serta penguasaan

keterampilan yang berguna bagi pengembangan masyarakat. Dengan begitu diperlukan upaya

untuk memajukan individu dan masyarakat melalui penguasaan berbagai macam ilmu.

Eksistensi pendidikan agama Islam pada satu sisi mempunyai kedudukan yang sangat

penting dalam sistem pendidikan nasional. Hal ini ditandai dengan lahirnya Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

Bahkan, dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tersebut pada

Bab VI pasal 17 & 18, disebutkan kedudukan madrasah sama dengan sekolah umum.1[1]

Pendidikan Islam harus mampu menciptakan keunggulan kompetitif agar dapat

memenangkan persaingan di era globalisasi. Dalam era ini, perkembangan teknologi dan

komunikasi yang sangat cepat menjadikan jarak bukan suatu hambatan untuk mendapatkan

informasi dari berbagai penjuru dunia. Oleh karena itu, bahasa asing temasuk bahasa Arab

menjadi penting, sebagaimana perkataan Ibnu Taimiyah yan mengatakan bahwa bahasa Arab

adalah bagian dari agama (Islam) untuk itu mempelajarinya adalah wajib, maka

mempelajari al-Qur’an dan sunah adalah wajib dan tidak bisa memahaminya melainkan

(2)

dengan (mempelajari) bahasa Arab dan tidaklah sempurna kewajiban kecuali dengannya,

maka hukumnya menjadi wajib.2[2]

Dengan demikian semakin jelas bahwa penguasaan bahasa asing termasuk bahasa

Arab, merupakan hal yang sangat mendesak. Oleh karena itu, penguasaan bahasa Arab

menjadi persyaratan penting bagi keberhasilan peserta didik. Hal ini dimaksudkan agar

peserta didik dapat merespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi, ilmu

pengetahuan dan teknologi. Untuk mempelajari bahas Arab diperlukan kepandaian khusus

karena dalam mempelajari bahasa Arab akan mengalami berbagai problematika yang harus

dihadapi, baik dari segi linguistiknya (tata bunyi, kosa kata, tata kalimat, dan tulisan)

maupun non linguistik (sosiokultural/budaya).3[3]

Pembelajaran bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk

mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan serta menumbuhkan

sikap positif terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun produktif. Kemampuan berbahasa

Arab serta sikap positif terhadap bahasa Arab tersebut sangat penting dalam membantu

memahami sumber ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan Hadis, serta kitab-kitab berbahasa Arab

yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik.

Problem utama yang menjadi penghalang di dalam mempelajari bahasa ialah

pengetahuan dan pengenalan siswa terhadap bahasa lain, terutama bahasa ibu akan

mempengaruhi dan menjadi problem tersendiri dalam mempelajari bahasa Arab. Sehingga

siswa dalam mempelajari bahasa Arab harus ada usaha dan kesadaran dengan seluruh daya

upaya untuk membentuk suatu kebiasaan baru. Selain itu dalam pengajaran bahasa Arab

bagi orang non Arab merupakan lapangan yang sangat luas. Oleh karena itu di dalamnya

masih banyak terdapat segi-segi kekurangan dan kelemahan, baik teori maupun pada

keilmiahannya, kurikulum, metode pengajaran, masalah sarana pengajaran, ciri-ciri pendidik

yang diperlukan dan sebagainya, masih dapat dipandang sebagai medan penelitian dan

garapan yang harus ditindaklanjuti oleh mereka yang interest terhadap bidang kajian

pengajaran bahasa Arab khususnya pengajaran bahasa Arab untuk orang non Arab.4[4]

Bahasa Arab di madrasah dipersiapkan untuk pencapaian kompetensi dasar

2[2]Syamsudin Asyrofi, Analisis Teks book, Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga, 1988, hlm. 42

3[3]A. Akrom Malibary dkk, Pedoman Pengajaran Bahasa Arab Pada PT IAIN, Jakarta: Depag RI, 1991, hlm. 79

4[4]A. Janan Asyifuddin, Metode Pengajaran Bahasa Arab dan Pendekatan At-TaqabulLughowi,

(3)

berbahasa. Mencakup empat keterampilan berbahasa yang diajarkan secara integral. Adapun

keempat keterampilan berbahasa di atas secara berurutan adalah; keterampilan

mendengar/menyimak, keterampilan bercakap, keterampilan membaca, dan keterampilan

menulis. Oleh karena itu, pembelajarannya pun harus mengacu kepada pemberian bekal

bagi peserta didik, agar mereka dapat berkomunikasi secara aktif dan pasif.5[5]

Meskipun bahasa Arab sudah masuk dalam mata pelajaran tersendiri di

sekolah-sekolah, tidak semudah membalikkan telapak tangan peserta didik dapat menyerap,

memahami, serta menguasai materi pembelajaran bahasa Arab yang telah diajarkan. Banyak

peserta didik yang merasa kesulitan dalam menyerap dan memahami, apalagi

menguasai materi bahasa Arab yang telah diajarkan oleh gurunya. Bahkan banyak di antara

mereka yang menganggap bahasa Arab sebagai momok yang menakutkan karena terlalu

dibebani dengan sederet hafalan-hafalan teks berbahasa Arab. Jadi, yang dipermasalahkan

sekarang adalah bagaimana meningkatkan kualitas berbahasa Arab yang masih dianggap oleh

peserta didik adalah sebagai bahasa yang sulit atau bahkan dipandangnya sebagai momok

yang menakutkan. Hal inilah yang merupakan tantangan yang segera harus diupayakan

pemecahannya.

Problematika pembelajaran bahasa Arab yang dihadapi oleh anak-anak non Arab

(termasuk Indonesia) jauh berbeda dengan problematika anak-anak Arab atau penutur asli

sendiri (native speaker). Mereka tidak lagi belajar menyimak (

عامتسلا

atau listening) dan

berbicara (

ةثداحمل

ا

atau speaking), karena dari kecil sudah dapat berbahasa Arab. Mereka

mempelajari bahasa Arab hanya untuk tujuan membaca dan menulis.

Sementara anak-anak yang bukan penutur asli (non Arab), seperti anak Indonesia

mempelajari bahasa Arab dengan tujuan untuk menguasi empat keterampilan berbahasa

tersebut, yaitu: menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Inilah yang menjadi problema

dasar dalam pembelajaran bahasa Arab di Indonesia, karena keterampilan bahasa Arab

mereka masih kurang. Oleh karena itu, problematika yang dihadapi anak Indonesia jauh lebih

kompleks maka tentu permasalahan-permasalahan lainnya pun kompleks juga.6[6]

Problematika-problematika pembelajaran bahasa Arab yang dimaksudkan dalam

5[5]Muhammad Abdul Hamid, et. al. Pembelajaran Bahasa Arab Pendekatan Metode Strategi Materi dan Media. Cet. I; Malang: UIN-Malang Press, 2008, hlm. 64

(4)

penelitian ini meliputi problem dari aspek linguistik, pedagogis, psikologis dan sosiologis.7[7]

Keempat aspek ini merupakan problematika dalam proses pembelajaran bahasa Arab.

Keberhasilan dalam pembelajaran bahasa Arab tidak hanya ditentukan oleh faktor metode

dan materinya semata, tetapi juga sangat tergantung pada kemampuan dan penguasaan guru

bahasa Arab itu sendiri dalam mengajarkannya. Di samping itu, minat dan perhatian peserta

didik untuk mempelajarinya serta tersedianya sarana pembelajaran yang ikut menentukan.

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Susukan dan Madrasah Tsanawiyah

(MTs) Al-Mustaqim Timpik yang menjadi obyek penelitian tesis ini dalam realitasnya

terdapat problematika dalam pembelajaran bahasa Arab sebagaimana penulis telah paparkan di

atas sehingga dapat menghambat proses pembelajaran khususnya bidang studi bahasa

Arab. Pada umumnya, yang menjadi problematika pembelajaran bahasa Arab meliputi

beberapa aspek, di antaranya: aspek linguistik, pedagogis, sosiologis, dan psikologis.

Namun dalam penelitian ini penulis mengkonsentrasikan penelitian pada aspek

linguistik dan pedagogis dengan mengambil subyek penelitian “peserta didik dan guru bahasa

Arab” di lingkungan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Susukan dan Madrasah

Tsanawiyah (MTs) Al-Mustaqim Timpik.

Alasan mendasar tersebut di atas, membangun asumsi penulis untuk

memformulasikannya dalam sebuah judul penelitian yaitu: Problematika Pembelajaran Bahasa

Arab ( Setudi Kasus Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN)

Susukan dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mustaqim Timpik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang yang dipaparkan di atas, yang menjadi masalah pokok

dalam tesis ini adalah bagaimana problematika pembelajaran bahasa Arab pada Madrasah

Tsanawiyah Negeri (MTsN) Susukan dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mustaqim

Timpik Kabupaten Semarang. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Negeri

(MTsN) Susukan dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mustaqim Timpik ?

2. Bagaimana problematika pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Negeri

(5)

3. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh guru bahasa Arab dalam mengatasi

problematika pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN)

Susukan dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mustaqim Timpik?

C. Signifikasi Penelitian

1. Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

a. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah Negeri

(MTsN) Susukan dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mustaqim Timpik.

b. Untuk mengungkapkan problematika pembelajaran bahasa Arab di Madrasah

Tsanawiyah Negeri (MTsN) Susukan dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mustaqim

Timpik.

c. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan oleh guru bahasa Arab dalam mengatasi

problematika pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN)

Susukan dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mustaqim Timpik.

2. Manfaat Penelitian

Secara ilmiah diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran yang signifikan di

kalangan para pemikir dan intelektual terutama yang bergelut dalam dunia pendidikan.

Sehingga akan semakin menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan

proses pembelajaran bahasa Arab. Selain itu, tulisan ini diharapkan dapat menjadi rujukan

untuk para peneliti dalam studi penelitian yang sama.

Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak terkait:

a. Bagi perguruan tinggi, hasil penelitian ini merupakan sumber kajian bagi mahasiswa baik

sebagai pengayaan maupun untuk penelitian

b. Bagi perpustakaan, hasil penelitian ini merupakan input untuk menambah koleksi khazanah

kepustakaan.

c. Bagi lembaga pendidikan yang diteliti, hasil penelitian ini merupakan potret diri sebagai

bahan refleksi untuk peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Arab.

d. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan pengalaman yang berharga untuk memperluas

cakrawala pemikiran dan memperluas wawasan.

e. Sebagai sumbangan pemikiran bagi para guru khususnya guru bahasa Arab dalam

(6)

D. Kajian Pustaka

Setelah diadakan penelusuran kepustakaan, penulis menemukan beberapa buku dan penelitian

yang mengupas pembelajaran bahasa Arab, di antaranya adalah:

Amirudin, mahasiswa PPs UIN Alauddin tahun 2008 dengan judul “Problematika

Pembelajaran Bahasa Arab pada Pondok Pesantren Modern al-Istiqamah Ngata Baru

Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Donggala.”8[8] Peneliti menyimpulkan bahwa sistem

pembelajaran di Pondok Pesantren Modern al-Istiqamah Ngata Baru terjadi perpaduan dua

kurikulum, yaitu: kurikulum nasional (Kemenag) dan kurikulum pondok pesantren. Dalam

pelaksanaanya guru mengalami permasalahan mengelolah kelas dan menerapkan

pembelajaran bahasa Arab. Meskipun begitu, prestasi siswa tidaklah terlalu buruk, akan

tetapi, berada pada kategori sedang.

Kasmiati, mahasiswa PPs UIN Alauddin tahun 2008 dengan judul tesis

“Problematika Pembelajaran Bahasa Arab di STAIN Datokarama Palu (Telaah

Terhadap Mahasiswa Lulusan Sekolah Umum).”9[9] Dalam penelitian ini disimpulkan

bahwa strategi pembelajaran diorientasikan untuk mencapai 2 tujuan pokok, yaitu tujuan

pembelajaran bahasa Arab yang bersifat instrumental yakni agar mahasiswa mampu

menggunakan bahasa Arab sebagai alat untuk mempelajari berbagai macam ilmu. Tujuan

yang lain adalah integratif-komunikatif, yakni agar mahasiswa mampu menggunakan

bahasa Arab sebagai alat komunikasi sehari-hari. Tujuan-tujuan di atas sulit dicapai karena

STAIN Datokarama Palu tidak menyediakan kurikulum atau silabus khusus untuk

diterapkan pada mahasiswa lulusan sekolah umum.

Penelitian Hajja Khaerun Nisa Nuur tahun 2010 yang berjudul “Problematika

Pembelajaran Bahasa Arab pada Akademi Keperawatan Muhammadiyah Makassar

(Tinjauan Linguistik dan Non Linguistik)”,10[10] yang membahas kesulitan-kesulitan yang

dialami oleh dosen dan mahasiswa dalam penguasaan bahasa Arab baik dari segi linguistik

8[8]Amirudin, Problematika Pembelajaran Bahasa Arab pada Pondok Pesantren Modern al-Istiqamah Ngata Baru Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Donggala, Tesis UIN Alauddin tahun 2008

9[9]Kasmiat, Problematika Pembelajaran Bahasa Arab di STAIN Datokarama Palu (Telaah Terhadap Mahasiswa Lulusan Sekolah Umum), Tesis UIN Alauddin tahun 2008

(7)

maupun non linguistik.

Salma Intan, alumni PPS UIN Alauddin Makassar tahun 2003, dalam tesisnya menulis

tentang “Problematika Pengajaran terhadap Siswa MAN I Makassar”11[11] Tesis ini

memaparkan bahwa suksesnya proses pembelajaran di Madrasah sangat ditentukan oleh

kapasitas guru bahasa Arab bersangkutan. Inti penekanan dalam tesisnya; sebelum tampil di

dalam kelas, hendaknya memahami problema-problema pembelajaran bahasa Arab di kelas

bersangkutan, memiliki penguasaan terhadap beberapa metode dan mampu

mengkombinasikan serta mengembangkan pada setiap penyajian materi pembelajaran

bahasa Arab, guru harus mampu menjadi motivator yang menghidupkan bahasa Arab baik di

dalam maupun di luar kelas, dan yang tidak kurang pentingnya guru bahasa Arab selayaknya

meningkatkan kualitas keilmuannya.

E. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian dan pendekatan

Penelitian yang akan diadakan ini termasuk penelitian analisis deskriptif, yaitu penelitian

terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu obyek. 2. Teknik pengumpulan data

Untuk mengumpulkan data digunakan beberapa teknik, yaitu: a. Observasi

Dengan metode ini penulis akan melihat obyek penelitian secara langsung yaitu dengan

mengikuti pembelajaran secara langsung, mengamati sarana dan prasarana yang ada termasuk

metode pembelajaran yang digunakannya. Dengan mengamati, menggambarkan dan

memberikan contoh terhadap obyek penelitian agar mampu memberikan konsep yang sesuai

dengan lokasi. b. Interview

Dengan metode ini penulis akan mengadakan interview dengan sumber utama yaitu guru mata

pelajaran bahasa Arab, bagian kurikulum dan kepala madrasah serta tak lupa dengan beberapa

siswanya. Data yang telah diperoleh dari suatu subyek, setelah diinterpretasi kemudian di-cross

check (dieperiksakan kembali) kepada subyek lain sampai diyakini data yang diperoleh sesuai

keadaan sebenarnya. c. Dokumentasi

Dokumen yang akan penulis jadikan rujukan dapat berbentuk kurikulum yang digunakan,

buku-buku sumber, software pembelajaran, gambar dan statistic perkembangan prestasi siswa

termasuk daftar nilai. 3. Analisis data

(8)

Data yang telah terkumpul diklasifikasikan menjadi dua, yakni data kualitatif dan data

kuantitatif. Data kualitatif yakni data yang berbentuk kata-kata dipisah-pisahkan menurut

kategori untuk diambil kesimpulan. Sedang data kuantitatif, yakni data yang berupa angka hasil

dari penghitungan atau pengukuran diproses dengan cara dijumlahkan, diklasifikasikan sehingga

merupakan suatu susunan urut data (array) untuk kemudian diproses menjadi perhitungan

pengambilan kesimpulan.

4. Pengecekan kesahihan temuan

Temuan yang berupa kesimpulan pada awalnya masih diragukan, kabur, dan tentatif. Dengan

bertambahnya data dan proses verifikasi terus menerus hingga kesimpulan akhir setelah data

terkait didapatkan dan dianalisis.

F. Sitematika Penulisan

Sistematika penulisan tesis ini adalah sebagai berikut ini:

Bab I, Pendahuluan yang secara umum memaparkan latar belakang masalah,

rumusan masalah, signifikasi penelitian, kajian pustaka, metode penelitian,dan sistematika

penulisan.

Bab II, Tinjauan pustaka, yang di dalamnya akan diuraikan beberapa variabel

pembahasan tesis ini, yaitu: pengertian bahasa Arab, aspek-aspek pembelajaran bahasa Arab,

tujuan pembelajaran bahasa Arab dan masalah atau problematika pembelajaran dalam

bahasa Arab .

Bab III, Metode penelitian, yang menjadi acuan konstruktif dalam penyusunan tesis

ini. Di dalamnya akan diuraikan jenis dan lokasi penelitian, pendekatan penelitian,

sumber data, instrumen penelitian, prosedur pengolahan data, dan teknik analisis data.

Bab IV, Hasil penelitian dan pembahasan, dalam bab ini akan dipaparkan profil lokasi

penelitian dan pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Negeri

(MTsN) Susukan dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mustaqim Timpik ,

faktor-faktor yang menjadi problematika pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah

Negeri (MTsN) Susukan dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mustaqim Timpik , dan

sebagai inti dari pembahasan tesis ini adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh guru bahasa

Arab dalam mengatasi problematika pembelajaran bahasa Arab pada Madrasah Tsanawiyah

Negeri (MTsN) Susukan dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mustaqim Timpik .

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hamid, Muhammad. et. al. Pembelajaran Bahasa Arab Pendekatan Metode Strategi Materi dan Media. Cet. I; Malang: UIN-Malang Press, 2008.

Asyifuddin, A. Janan, Metode Pengajaran Bahasa Arab dan Pendekatan At-Taqabul Lughowi, (Makalah Seminar Bahasa Arab Fak. Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga, Februari, 1999)

Amirudin, Problematika Pembelajaran Bahasa Arab pada Pondok Pesantren Modern al-Istiqamah Ngata Baru Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Donggala, Makasar: Tesis UIN Alauddin tahun 2008

Arsyad, Azhar. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya: Beberapa Pokok Pikiran. Cet. II; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Ahmad Chotib dkk, Pedoman Pengajaran Bahasa Arab Untuk Perguruan Tinggi Agama Islam. Jakarta: Departemen Agama RI, 1976.

Arsyad, Azhar. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya: Beberapa Pokok Pikiran. Cet. II; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Arsyad, Azhar. Madkhal fi Turuq Ta‘lim al-Lugah al-Mudarrisiy al-Lugah al-‘Arabiyyah. Cet. I; Ujung Pandang: al-Ahkam, 1998.

Departemen Agama RI, Pedoman Pengajaran Bahasa Arab Pada Perguruan Tinggi Agama Islam IAIN. Jakarta: Proyek Pembangunan Sistim Pendidikan Agama, 1976/1977.

Departemen Agama RI. Pedoman Khusus Bahasa Arab Madrasah Tsanawiyah. Cet. III; Jakarta:Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 1994.

Djamarah, Syaiful Bakri. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 1995. Hidayat, Pelajaran Bahasa Arab I. Semarang: PT Karya Toha Putra, 2004.

Ibrahim, Abdul Alim. al-Muwajjah al-Fanny li Mudarrisi al-Lugah al-‘Arabiyah, Cet. VI; Dār al-Maārif, 1968.

Intan, Salma, Problematika Pengajaran terhadap Siswa MAN I Makassar, Makasar: Tesis UIN Alauddin tahun 2003

Syamsudin Asyrofi, Analisis Teks book, Yogyakarta: (IAIN Sunan Kalijaga, 1988), hlm. 42 Kasmiati, Problematika Pembelajaran Bahasa Arab di STAIN Datokarama Palu (Telaah Terhadap Mahasiswa Lulusan Sekolah Umum), Makasar: Tesis UIN Alauddin tahun 2008

Malibary, A. Akrom dkk, Pedoman Pengajaran Bahasa Arab Pada PT IAIN, Jakarta: Depag RI, 1991, hlm. 79

(10)

Nuur, Hajja Khaerun Nisa. “Problematika Pembelajaran Bahasa Arab pada Akademi Keperawatan Muhammadiyah Makassar (Tinjauan Linguistik dan Non Linguistik)” Tesis UIN Alauddin tahun 2010

Radliyah, dkk., Metodologi dan Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab. Cirebon: Star, 2005.

Sumardi, Mulyanto. Pedoman Pengajaran Bahasa Arab pada Perguruan Tinggi Agama Islam. Jakarta: Proyek Pengembangan Sistem Pendidikan Agama, 1976.

Syakur, Nazri. Revolusi Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab dari Pendekatan Komunikatif ke Komunikatif Kambiumi. Cet. I; Yogyakarta: Pedagogia, 2010.

Team Penyusun Buku Pedoman Bahasa Arab Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Pedoman Pembelajaran Bahasa Arab pada Perguruan Tinggi Agama Islam (IAIN) Jakarta: Proyek Pengembangan Sistim Departemen Agama RI 1976/1977.

Umam, Chatibul, Problematika Pengajaran Bahasa Arab di Indonesia (dalam majalah Al-Turas, No.8) Jakaa: Fak. Adab IAIN Syarif Hidatullah, Jakarta, 1999.

UU. RI. Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS

Yunus, Mahmud. Metode Khusus Bahasa Arab. Cet. I; Bandung: Hidyakarya, 1981.

Referensi

Dokumen terkait