• Tidak ada hasil yang ditemukan

377425210 Makalah Kel 9 Penelitian Pasar Modal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "377425210 Makalah Kel 9 Penelitian Pasar Modal"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS TEORI AKUNTANSI

PENELITIAN PASAR MODAL DAN MANAJEMEN LABA

Disusun Oleh:

Winda Arung Surya

1611070152

Yulviandra Qisthi

1611070156

Amellia Wijayanti

1611070163

Kelas Karyawan – Ruang 6204

PROGRAM S1 AKUNTANSI

ABFI INSTITUTE PERBANAS

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan HinayahNya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan judul "Penelitian Pasar Modal dan Manajemen Laba".

Penyusun berharap makalah ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat membantu lebih memahami materi Teori Akuntansi serta dapat menambah pengetahuan lebih lanjut mengenai penelitian pasar modal.

Makalah ini masih jauh dari sempurna dan banyak kekurangan. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan -masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...2

DAFTAR ISI...3

BAB I...4

PENDAHULUAN...4

1.1. LATAR BELAKANG...4

1.2. RUMUSAN MASALAH...6

1.3. TUJUAN MAKALAH...6

BAB II...7

PEMBAHASAN...7

2.1. FILOSOFI TEORI AKUNTANSI POSITIF...7

2.2. KELEBIHAN TEORI AKUNTANSI POSITIF...8

2.3. RUANG LINGKUP TEORI AKUNTANSI POSITIF...9

2.4. PENELITIAN PASAR MODAL DAN HIPOTESA EFISIENSI PASAR...10

2.5. DAMPAK LABA AKUNTANSI TERHADAP PENGUMUMAN HARGA SAHAM...12

2.6. STRATEGI PERDAGANGAN...17

2.7. MASALAH YANG DIHADAPI AUDITOR...19

BAB III...21

MANAJEMEN LABA...21

3.1. PENGERTIAN MANAJEMEN LABA...21

3.2. BUSINESS STRATEGY, MARKET COMPETITION AND EARNINGS MANAGEMENT...23

BAB IV...25

KESIMPULAN DAN SARAN...25

4.1. KESIMPULAN...25

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Awal perkembangan teori akuntansi menghasilkan teori normatif yang didefinisikan sebagai teori yang mengharuskan. Pendekatan klasikal yang lebih menitikberatkan pada pemikiran normatif mengalami kejayaannya pada tahun 1960-an, tetapi dalam tahun 1970-an terjadi pergeseran pendekatan dalam penelitian akuntansi. Alasan yang mendasari pergeseran ini adalah bahwa pendekatan normatif yang telah berjaya selama satu dekade tidak dapat menghasilkan teori akuntansi yang siap dipakai didalam praktek sehari-hari.

Design sistem akuntansi yang dihasilkan dari penelitian normatif dalam kenyataannya tidak dipakai dalam praktek. Sebagai akibatnya muncul anjuran untuk memahami secara deskriptif berfungsinya sistem akuntansi didalam praktek nyata. Harapannya dengan pemahaman dari praktek langsung akan muncul design sistem akuntansi yang lebih berarti (Imam G.,2000) Pada awal perkembangannya teori akuntansi menghasilkan teori normatif yang didefinisikan sebagai teori yang mengharuskan dan menggunakan kebijakan nilai (value judgement) yang mengandung minimum sebuah premis (Wolk & Tearney, 1997).

(5)

Berbagai teori positif atau deskriptif berkembang dengan pesat dalam akuntansi. Perkembangan teori mengarah pada teori positif (deskriptif) ini dibarengi dengan perubahan fokus teori akuntansi yang digunakan oleh lembaga akuntansi, misalnya FASB yang menekankan pada kegunaan dalam pengambilan keputusan dan tidak lagi terfokus pada postulate seperti terlihat pada kerangka konseptual yang diterbitkan oleh FASB mulai tahun 1979 yang dimulai dengan perumusan tujuan pelaporan keuangan (SFAC 1,1979 dalam Anis dan Imam,2003).

Teori akuntansi positif menggambarkan fenomena sosial sebagai konsekuensi pembuatan keputusan individu. Penelitian teori akuntansi positif bisa dilihat dari penggunaan angka – angka akuntansi yang memiliki keterkaitan tertinggi pada perubahan harga pasar yang berimbas juga di dalam pasar modal. Menurut satu interpretasi dari pendekatan prediktif, pengamatan atas reaksi pasar modal dapat digunakan sebagai salah satu panduan untuk mengevaluasi dan melakukan pilihan diantara beberapa ukuran – ukuran akuntansi.

Pengamatan atas reaksi pasar terhadap penerimaan output akuntansi hendaknya mengarahkan evaluasi dari kandungan informasi aktual angka – angka akuntansi yang diproduksi melalui seperangkat prosedur tertentu dan kandungan informasi angka – angka akuntansi yang diproduksi melalui prosedur – prosedur alternatif. ( Gonedes, 1972:12). Pendekatan pasar lainnya berfokus pada kekayaan masyarakat ketimbang pada kekayaan perseorangan. Walaupun gabungan keputusan perseoranganlah yang menentukan perilaku pasar, namun salah satu mengansumsikan bahwa perilaku pasar optimum akan dapat dicapai dengan berfokus pada perilaku perseorangan.

(6)

penekanannya pada proses keputusan para investor secara individual. (Eldon, 1999:81).

1.2.RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana filosofi teori akuntansi positif ? 2. Apa saja kekuatan dari teori positif akuntansi ? 3. Bagaimana lingkup dari teori akuntansi positif ?

4. Bagaimana penelitian pasar modal dan hipotesa pasar efisien ?

5. Bagaimana dampak laba akuntansi terhadap pengumuman harga saham ? 6. Bagaimana strategi perdagangan yang ada dalam pasar modal ?

7. Apa saja masalah yang dihadapi auditor ? 1.3.TUJUAN MAKALAH

1. Untuk mengetahui filosofi teori akuntansi positif. 2. Untuk mengetahui kekuatan dari teori positif akuntansi. 3. Untuk mengetahui lingkup dari teori akuntansi positif.

4. Untuk mengetahui Penelitian Pasar Modal dan Hipotesa Pasar Efisien. 5. Untuk mengetahui dampak laba akuntansi terhadap pengumuman harga

saham.

(7)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.FILOSOFI TEORI AKUNTANSI POSITIF

Teori positif dikeluarkan untuk memahami fenomena akuntansi dengan mengamati kejadian secara empiris dan menggunakan hasil ini untuk membuat pengamatan yang lebih luas dan atau untuk memprediksi kejadian di masa akan datang.

Milton Friedman menyatakan:

“Tujuan utama dari ilmu pengetahuan positif adalah pengembangan dari teori’ atau ‘hipotesis’ yang menghasilkan prediksi yang valid dan berarti tentang fenomena yang belum diamati.”

Selaras dengan pandangan Friedman, Watts dan Zimmerman menyatakan: “Tujuan dari teori akuntansi positif adalah untuk menjelaskan dan

meramalkan praktik akuntansi. Penjelasan berarti menyediakan alasan untuk praktik (akuntansi) yang diamati. Contohnya, teori akuntansi positif menjelaskan mengapa perusahaan tetap menggunakan akuntansi biaya historis dan mengapa perusahaan tertentu berganti sejumlah teknik akuntansi. Prediksi dari praktik akuntansi berarti teori meramalkan fenomena yang belum diamati.”

(8)

untuk memperoleh bukti impor tentang atribut perusahaan yang terus menggunakan teknik akuntansi yang sama dari tahun ke tahun versus atribut perusahaan yang terus-menerus beralih teknik akuntansi.

Teori akuntansi positif berdasarkan kepada beberapa asumsi mengenai perilaku individual :

 Manajer, investor, pemberi pinjaman dan orang lain yang diasumsikan rasional dan memaksimalkan kegunaan finansial evaluative (REMs)

 Manajer memiliki kebijaksanaan untuk memilih kebijakan akuntansi yang secara langsung memaksimalkan kegunaan (kepentingan pribadi) atau untuk mengubah kebijakan produksi, investasi, dan pembiayaan untuk secara tidak langsung memaksimalkan kepentingan pribadi mereka.

 Manajer akan melakukan tindakan untuk memaksimalkan nilai perusahaan.

2.2.KELEBIHAN TEORI AKUNTANSI POSITIF

Jensen berpendapat bahwa teori akuntansi normatif mempelopori teori akuntansi positif. Dalam rangka untuk menentukan kebijakan akuntasi yang tepat, ini diperlukan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya dunia beroperasi.

Dengan demikian, kita perlu tahu bagaimana dunia keuangan saat ini membuat penyesuaian untuk biaya historis sebelum normatif menentukan perubahan dalam standar akuntansi.

Ketidakpuasan dengan Akuntansi Normatif

Ketidakpuasan terhadap standar perspektif adalah salah satu kritik terhadap perubahan standar akuntansi, bahwa dalam praktik akuntansi dan praktik audit yang tidak seluruhnya didasarkan pada identifikasi, pengamatan empiris atau metode.

(9)

Terdapat tiga alasan mendasar terjadinya pergeseran pendekatan normatif kepositif yaitu (Watt & Zimmerman,1986 ):

1) Ketidakmampuan pendekatan normatif dalam menguji teori secara empiris, karenadidasarkan ‘pada premis atau asumsi yang salah sehingga tidak dapat diuji keabsahannya secara empiris.

2) Pendekatan normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran investor secara individual daripada kemakmuran masyarakat luas.

3) Pendekatan normatif tidak mendorong atau memungkinkan terjadinya alokasi sumberdaya ekonomi secara optimal di pasar modal. Hal ini mengingat bahwa dalam systemperekonomian yang mendasarkan pada mekanisme pasar, informasi akuntansi dapatmenjadi alat pengendali bagi masyarakat dalam mengalokasi sumber daya ekonomi secara efisien.

2.3.RUANG LINGKUP TEORI AKUNTANSI POSITIF

Ruang lingkup dari teori akuntansi positif adalah untuk melihat perkembangan teori akuntansi positif dalam 2 tahap, yaitu:

1) Tahap kronologis sebelumnya terlibat dalam akuntansi dan perilaku pasar modal. Literatur dari tahap ini tidak menjelaskan praktik akuntansi. Sebaliknya, itu menyelidiki hubungan antara pengumuman data akuntansi dan reaksi harga saham. Studi-studi menunjukkan bahwa laporan keuangan yang disusun sesuai dengan metode historical cost

tidak memberikan informasi yang digunakan oleh pasar modal dalam penilaian saham tetapi, pada saat yang sama, akuntansi tidak memonopoli informasi yang digunakan untuk mengaturnilai perusahaan. Artinya, asumsi bahwa angka-angka akuntansi merupakan pendorong utama harga saham tidak diamati dan ini mendukung argumen bahwa laporan akuntansi terbaik yang mungkin dapat melayani fungsi kepengurusan. Akhirnya, teori ekonomi keuangan, terutama hipotesis pasar yang efisien dan aset modal model harga, dimasukkan ke dalam literatur ini.

(10)

Pertama, ada upaya untuk menjelaskan apakah perusahaan membuat pilihan akuntansi tertentu untuk alasan perspektif oportunistik sering dicap expost, karena mengasumsikan bahwa manajer lebih memilih kebijakan akuntansi setelah fakta untuk memaksimalkan sudut pandang sesuai ketertarikan manajer. Seperti untuk mentransfer kekayaan dari claimholders lain untuk manajer. Perspektif oportunistik sering dicap expost, karena mengasumsikan bahwa manajer memilih kebijakan akuntansi setelah fakta untuk memaksimalkan diri mereka sendiri-bunga. Perspektif kedua mengasumsikan bahwa perusahaan pilih akuntansi praktek untuk alasan efisiensi, yaitu kebijakan akuntansi yang diletakkan di tempat exante untuk mengurangi biaya kontrak antara perusahaan dan claimholdersnya.

2.4.PENELITIAN PASAR MODAL DAN HIPOTESA EFISIENSI PASAR

Ada 2 macam penelitian pasar modal yang secara khusus penting terhadap teori akuntansi positif:

1) Pertama, penelitian mengenai penentuan dampak perilisan informasi keuangan terhadap return saham. Data tahap ini tidak dijelaskan mengenai praktek akuntansi melainkan hubungan antara Penelitian yang berusaha menentukan pengaruh dikeluarkannya informasi keuangan terhadap share return.

2) Kedua, Penelitian yang mempertimbangkan efek dari perubahan kebijakan akuntansi terhadap harga saham.

Kebanyakan riset pada wilayah ini telah dilakukan dengan menguji bentuk semistrong dari hipotesis pasar efisien (Efficient Markets Hypothesis

(11)

revenuenya. Sebagian besar penelitian mengenai hal ini mengarah pada satu paradigma ekonomi Efficient Markets Hypothesis (EMH).

EMH mengacu pada teori harga ekonomi mikro, yang ditandai dengan emphasi pada penawaran dan permintaan, analisis keseimbangan dan persaingan sempurna pasar modal, dalam kesetimbangan biaya marjinal informasi sama dengan pendapatan marjinal. Dalam pasar modal yang bersaing, biaya margin informasi sama dengan pendapatan Margin.

Definisi pasar efisien yang ‘menggambarkan sepenuhnya’ informasi yang tersedia didasarkan atas asumsi:

1) Tidak ada biaya transaksi dalam perdagangan sekuritas

2) Informasi disediakan secara cuma-cuma bagi seluruh peserta pasar

3) Ada perjanjian mengenai dampak informasi saat ini terhadap harga sekarang danpendistribusian harga pada masa yang akan datang

Implikasi dari asumsi tersebut adalah bahwa dalam pasar modal yang efisien, informasi sepenuhnya diikut sertakan didalam harga saham ketika diterbitkan. Dan terdapat 3 macam informasi, yaitu:

1. Weak Form, dimana harga sekuritas saat ini hanya mencerminkan harga masa lalu. Yang artinya, investor tidak mengambil keuntungan dari pencarian informasi berdasarkan cycles in prices (DOW theory), price patterns, atau aturan lain seperti odd-lot behavior.

2. Semistrong Form, dimana harga sekuritas saat ini menunjukkan segala informasi yang tersedia, selain dari harga masa lalu. Ini berarti bahwa tidak ada strategi perdagangan yang menguntungkan yang tersedia untuk menghasilkan keuntungan berlebih dari menganalisis data ekonomi, politik, hukum, atau keuangan yang tersedia secara publik. Atau lebih penting lagi dengan menyesuaikan laporan akuntansi untuk nilai wajar yang tidak dilaporkan.

(12)

Bentuk informasi semistrong adalah yang paling sesuai dengan penelitian akuntansi, karena informasi keuangan sebagai bagian dari informasi yang tersedia.

Pasar efisiensi bukan berarti bahwa seluruh informasi keuangan telah disajikan ‘secara benar’ atau‘secara tepat’ oleh si pengambil keputusan. Melainkan menunjukkan bahwa manajer membuat keputusan manajemen yang terbaik atau bahwa investor dapat memprediksi peristiwa masa depan dengan tepat.

Pasar efisiensi dalam konteks EMH, secara sederhana berarti harga sekuritas menggambarkan dampak keseluruhan atas semua informasi yang relevan sehingga tidak bias dan membingungkan. Sementara EMH adalah teori tentang mekanisme harga pada pasar sekuritas, Capital Market Research

(CMR) adalah penelitian empiris yang menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis yang berkaitan dengan perilaku pasar modal. Kebanyakan CMR menggunakan market model.

Harga saham dan imbal hasil dipengaruhi oleh peristiwa baik di seluruh pasar dan perusahaan. Oleh karena itu, jika kita mencoba untuk meneliti dan mengidentifikasi dampak dari informasi perusahaan seperti pelepasan keuntungan yang diperoleh, pengembalian yang timbul dari informasi terkait pasar umum (seperti keadaan ekonomi, inflasi, dll) harus dikendalikan terlebih dahulu. Market Model memiliki beberapa asumsi yang harus dibuat secara jelas, seperti:

1. Investor merupakan risk-averse;

2. Return didistribusikan secara normal dan para investor memilih portofolio mereka sendiri;

3. Investor memiliki ekspektasi yang sama; dan

4. Pasar sudah sempurna (semua peserta adalah price takers, tidak ada biaya transaksi, tidak ada pajak, dan ada ekspektasi rasional oleh investor). 2.5.DAMPAK LABA AKUNTANSI TERHADAP PENGUMUMAN

HARGA SAHAM

a) Direction

(13)

balik teori akuntansi positif adalah untuk menentukan isi informasi yang dimiliki keuntungan akuntansi pada pasar saham.

Ball dan Brown menguji kegunaan dari angka keuntungan historical cost untuk sebuah keputusan investasi. Dan mereka mengidentifikasi 'pengumuman dari keputusan investasi sebagai ‘favourable’ atau ‘unfavourable’. Pengumuman favourable dimana melaporkan profit yang lebih besar dibanding yang diprediksi (seperti lebih besar dari profit tahun lalu). Pengumuman unfavorable dimana melaporkan profit yang lebih kecil dibanding tahun lalu.

b) Magnitude

Besaran (magnitude). Studi-studi yang baru saja didiskusikan terkonsentrasi pada profit yang tak terduga dan abnormal return. Teori yang mendasari pengujian ini yaitu bahwa apabila profit yang diumumkan mengandung suatu informasi, maka besarnya abnormal return dapat dikaitkan dengan besarnya profit yang tak terduga.

c) Information asymmetri and firm size

Isi informasi dari pengumuman laba yang tidak terduga dapat berbanding terbalik dengan ukuran perusahaan. Itu berarti, semakin kecil perusahaan, semakin banyak informasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Penelitian empiris menunjukkan profit yang diumumkan oleh perusahaan yang kecil mempunyai dampak informasi yang lebih besar. d) Magnitude of profit releases from other firms

Penelitian mengenai pasar modal lainnya telah meneliti bahwa tidak hanya kecermatan menanggapi return perusahaan terhadap pengumuman profit mereka, tapi juga return atas pengumuman profit perusahaan lain. Penelitian transfer informasi ini didasarkan pada keyakinan bahwa profit yang takterduga dalam satu perusahaan pada industri tertentu akan berpindah melalui industri tersebut.

e) Volatility

(14)

mengandung suatu informasi, maka bisa diperkirakan perubahan harga saham yang lebih besar pada saat tanggal pengumuman.

f) Association studies and Earning Response Coefficient (ERC)

Ada penelitian yang mengukur dampak perhitungan akuntansi terhadap harga saham. Tujuannya untuk menguji dampak dari variabel akuntansi dan informasi yang lebih luas yang menunjukkan return sekuritas dalam jangka panjang.

Ada beberapa faktor ekonomi yang dapat mempengaruhi ERC, yaitu sebagai berikut:

 Risiko dan ketidakpastian

Risiko yang besar berarti tingkat bunga yang dibayarkan besar pula dimana mengurangi nilai sekarang dari perkiraan profit yang akan datang dan juga ERC. Ketidakpastian mengenai operasional masa depan bisa mempengaruhi manfaat ekonomis di masa yang akan datang atau tingkat bunga.

Audit Quality

Apabila besarnya ERC berfungsi bagi kredibilitas profit yang diumumkan, dan jika proses audit eksternal bertujuan untuk menaikkan kredibilitas profit, maka besarnya ERC berguna dalam kualitas audit. Penelitian analitis menunjukkan ukuran perusahaan yang diaudit dan kualitas auditnya memiliki hubungan positif.

Industry

Hipotesis menyatakan industri dengan ketidakpastian outcome yang besar akan memiliki ERC yang besar pula. Seperti halnya dengan ukuran perusahaan, industri kelihatan tidak begitu penting, tapi bertindak sebagai pelindung bagi faktor lain (seperti risiko).

Interest Rates

Discount rate pada waktu tertentu merupakan hasil dari risk freerate of return dan risk premium. Jika risk free rate of interest naik, kemudian hal-hal lainnya tetap, maka nilai sekarang dari perkiraan profit menurun, sehingga menghasilkan hubungan negatif antara tingkat bunga dan ERC.

(15)

Penekanan terhadap leverage di analisa oleh Jeter dan Chaney yang menemukan sebuah gabungan yang menolak antara leverage dan ERC. Berikut ini adalah urutan teori teori lainnya. Pertama, teori ‘default’ dimana ERC mengkaitkan secara positif untuk faktor kegigihan profit dan secara negatif mengkaitkan untuk resiko kegagalan perusahaan (tingkat financial leverage). Kedua, teori ‘maximum debt’ menyebutkan saat financial leverage meningkat, harga saham meningkat secara bersamaan untuk 2 alasan.

Alasan pertama, pajak dapat mengurangi bunga dana pinjaman yang menghasilkan suatu perlindungan pajak dimana meningkatkan tingkat hutang perusahaan, karena itu weighted average biaya modal menurun. Kedua, mengkaitkan kepada penyampaian leverage perusahaan secara positif. Kesediaan manajer untuk meningkatkan financial leverage adalah sebuah ungkapan keyakinan manajer dimasa depan dan percaya saham adalahsyarat pada financial leverage perusahaan yang relative untuk sesuai. Jika perusahaan di atas hipotesis yang sesuai untuk tingkat hutang, ERC lebih rendah. Sebaliknya, jika perusahaan di bawah leverage yang sesuai, ERC lebih tinggi.

Firm Growth

Kesempatan bertumbuh akan menunjukkan ERC yang lebih tinggi. Kesempatan bertumbuh termasuk rancangan yang ada atau kesempatan investasi di dalam suatu projek yang mengharapkan yield tingkat pengembalian melebihi resiko yang sebanding dengan tingkat pengembalian sepadan dengan resiko sistematik rancangan arus kas.

Permanent & temporary profits

(16)

diharapkan. Oleh karena itu, hubungan positif antara perbaikan ukuran untuk ‘permanen’ profit dan ERC yang diharapkan.

Non-Linear Modelling

Satu kritikan pada penelitian ERC adalah kejelasan kekuatan profit untuk harga lebih rendah (jenis R-Square di bawah 10%). Sebelumnya, pembelajaran ERC menyetujui teknik statistic linear untuk mengestimasi ERC, tetapi beberapa penelitian saat ini memiliki teknik non-linear. Hubungan non-linear pada nilai absolute profit tidak terduga yaitu berkorelasi negative dengan kekuatan profit. Pengetahuan tentang hubungan ini penting,karena teori valuasi meramalkan analisa dan investor harus menempatkan dampak terbaik pada peramalan kekuatan profit yang tinggi dibandingkan kekuatan profit yang rendah.

Disaggregating profits

Enam komponen profit seperti gross profit, general dan

administrative expense, depreciation expense, interest expense, income tax

dan other item sudah diteliti dengan keadaan regresi abnormal return pada perubahan tidak terduga pada komponen. Pendekatan alternatif lainnya untuk disagregat accounting profit memisahkan profit ke dalam cash flow

dan komponen akrual.

Cash Flow

Bowen, Burgstahler dan Daley menyebutkan bahwa cash flow harus ditambahkan sebagai penambahan variabel penjelas untuk harga, karena

profit dan cash yang individu dan penambahan yang penting atau kedua-duanya bersifat individu yang penting tetapi kedua-kedua-duanya bukan penambahan yang penting, atau masing-masing bersifat individu yang penting tetapi satu sedikit lebih penting dan mendominasi.

Balance sheet and balance sheet components

(17)

2.6.STRATEGI PERDAGANGAN

1) Post-announcement drift

Dalam sebagian besar penelitian informasi akuntansi berupa angka, efisiensi pasar modal telah diasumsikan atau uji efisiensi berhubungan dengan apakah angka-angka akuntansi yang terkait memiliki konsekuensi terhadap arus kas. Namun, beberapa peneliti mempertanyakan asumsi ini. Dua temuan yang awalnya mempertanyakan efisiensi pasar modal adalah kehadiran drift pasca-pengumuman yang telah didokumentasikan dalam sejumlah studi, termasuk penelitian Ball dan Brown, dan Ou dan Penman tentang aturan perdagangan dimana abnormal return bisa didapatkan dengan perdagangan informasi akuntansi yang sudah umum. Drift pasca-pengumuman muncul dimana abnormal return muncul setelah pengumuman laba, sehingga kandungan informasi pengumuman laba tidak sepenuhnya dimasukkan ke dalam harga saham pada tanggal pengumuman. Sebuah fraksi besar arus terjadi pada tanggal pengumuman laba dan arus berikutnya konsisten memiliki tanda yang diperkirakan untuk keuntungan portofolio ekstrim.

Penelitian Ou dan Penman's memeriksa apakah laporan informasi akuntansi keuangan tahun berjalan dapat digunakan untuk meramalkan tanda perubahan laba tahun berikutnya cukup untuk mengaktifkan abnormal return positif. Bukti juga menunjukkan bahwa pasar gagal untuk mengenali manipulasi laba. Ada juga banyak penelitian yang menunjukkan bahwa analiskeuangan tertipu oleh angka-angka keuntungan dan optimis dalam perkiraan mereka.

2) Winner-lossersand overconfidence

(18)

investor berhipotesis yaitu memberikan banyak bobot untuk kinerja profit perusahaan sebelumnya dan sedikit sekali menyadari fakta bahwa kinerja yang akan datang cenderung tidak sama seperti sebelumnya. Disini juga dipercaya bahwa pasar bereaksi perlahan pada saat dan di dalam penggabungan informasi baru.

3) Mechanistic or behavioural effect

Dua hipotesis yang telah dibentuk:

a) Mekanisme reaksi pasar untuk mengubah urutan akuntansi, tanpa memperhatikan apakah mereka cosmetic atau apakah mereka memiliki implikasi arus kas, seperti pasar secara sistematis tertipu oleh perubahan akuntansi yang meningkatkan atau menurunkan profit (hipotesis ‘mechanistic’)

b) Pasar menolak perubahan akuntansi yang tidak memiliki konsekuensi arus kas, yaitupasar tidak bereaksi terhadap perubahan akuntansi selain dari peningkatan nilai sekarang dari tax saving atau efek efek lainnya dari arus kas perusahaan.(hipotesis ‘no-effects’ turunan dari EMH)

Pengujian untuk kedua hipotesis ini mempertimbangkan perilaku tingkat pengembalianabnormal dan waktu ber ubahnya kebijakan akuntansi. Catatan untuk hipotesis ‘no-effect’, harus bersifat abnormal return ketika terjadi ‘cosmetic change’ dalam kebijakan akuntansi, karena tidak ada efek pada arus kas.

4) Manipulating accounting numbers

Perhitungan income dengan GAAP ramai diberitakan tidak sempurna dalam mengukur ‘economic income’ atau ‘fundamental value’. Ini karena standar akuntansi tidak tepat menjelaskan atau konsisten di seluruh dunia; dampak terhadap akuntan yaitu subjektif dan budaya interpretasi dengan estimasi mereka, serta pengaturan dan manipulasi laporan keuangan sangat banyak. Dalam perspektif oportunistik, kecurangan merupakan jenis manajemen laba yan gpaling ekstrim dan digunakan oleh manajer untuk membohongi pengguna laporan keuangan.

(19)

Kita dapat menggunakan reaksi harga pasar sebagai indikasi kualitas. Namun, penelitian oleh Sloandan lainnya menunjukkan pasar tidak memiliki pemahaman akrual yang sophisticated dan karenanya muncul reaksi yang berlebih untuk peningkatan akrual income positif. Reaksi analis–analis keuangan dapat juga digunakan untuk menaksir kualitas karena keahlian mereka. Namun, penelitian ini menyatakan bahwa analis dapat bersifat bias dan berfokus pada faktor industri yang spesifik daripada variabel perusahaan yang spesifik. Laporan dan opini auditor juga dapat sebagai proxy atas kualitas tapi hal inidiperdebatkan karena belum tentu auditor tersebut benar-benar independen.

2.7.MASALAH YANG DIHADAPI AUDITOR

Bukti empiris yang dibahas dalam bab ini menunjukkan bahwa laba akuntansi memiliki kandungan informasi (harga saham), dan reaksi pasar terhadap akrual cenderung menjadi bias karena investor tidak muncul untuk sepenuhnya menghargai sifat pembalikan dari akrual. Ada beberapa bukti hubungan antara audit dan biaya modal.

Banyak penelitian meneliti hubungan antara pilihan auditor dan biaya modal ditinjau dalam babini) dan permintaan untuk kualitas audit (ditinjau dalam bab 11) menghadapi masalah metodologis yang sama. Para peneliti tidak dapat melakukan percobaan terkontrol untuk membuktikan hubungan kausal antara pilihan auditor dan biaya modal. Bukti dari data arsip klien yang menggunakan auditor lebih besar cenderung memiliki biaya modal yang lebih rendah dapat dijelaskan dalam tiga cara berbeda:

1) Investor menilai baik kualitas pekerjaan audit dan atau perlindungan asuransi yang disediakan oleh auditor besar, dan membayar lebih untuk saham atau biaya bunga yang lebih rendah.

(20)
(21)

BAB III

MANAJEMEN LABA

3.1.PENGERTIAN MANAJEMEN LABA

Copeland (1968 :10) dalam Utami (2005) mendefinisikan manajemen laba sebagai, “some ability to increase or decrease reported net income at will”. Ini berarti bahwa manajemen laba mencakup usaha manajemen untuk memaksimumkan atau meminimumkan laba, termasuk perataan laba sesuai dengan keinginan manajer.

Healy dan Wahlen (1999) mendefinisikan bahwa manajemen laba terjadi ketika manajer menggunakan judgment-nya dalam pelaporan keuangan dan dalam transaksi merubah laporan keuangan untuk menyesatkan beberapa

stakeholder tentang kinerja ekonomi perusahaan atau, untuk mempengaruhi hasil kontraktual yang tergantung pada angka-angka akuntansi yang dilaporkan. Terdapat beberapa aspek bahasan yang terkandung dalam definisi tersebut antara lain:

a. Terdapat beberapa cara yang mana manajer dapat menggunakan

judgment-nya untuk mempengaruhi laporan keuangan.

Contoh : judgment diperlukan untuk mengestimasi sejumlah peristiwa ekonomi yang terefleksikan dalam laporan keuangan, seperti masa manfaat dan nilai sisa dari aset jangka panjang, kerugian dari bad debts

dan lainnya. Manajer juga harus memilih diantara metode akuntansi untuk pelaporan transaksi ekonomi yang sama, seperti metode penyusutan dipercepat atau garis lurus atau metode persediaan FIFO, LIFO, atau rata-rata tertimbang. Selain itu, manajer juga harus membuat

(22)

strukturisasi transaksi perusahaan. Sebagai contoh, kontrak sewa guna usaha dapat distruktur sehingga kewajiban sewa guna usaha adalah on balance sheet atau off balance sheet.

b. Menunjukkan bahwa tujuan manajemen laba adalah untuk menyesatkan

stakeholder tentang kinerja ekonomi perusahaan. Hal ini dapat terjadi jika manajer tidak yakin bahwa stakeholder dapat membatalkan manajemen laba dan manajer mempunyai akses ke informasi yang tidak tersedia bagi stakeholder. Manajer dapat juga menggunakan judgement

untuk membuat laporan keuangan lebih informatif bagi pemakai. Hal ini dapat terjadi jika, sebagai contoh pilihan atau estimasi metode akuntansi tertentu dirasakan mahal dan karena itu merupakan sinyal yang kredibel dari kinerja keuangan perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan menggunakan judgement akuntansi tertentu untuk melaporkan laba yang lebih rendah sebagai sinyal bahwa perusahaan mempunyai prospek masa depan yang kuat.

Faktor-faktor pendorong manajemen laba:

Dalam Positif Accounting Theory terdapat tiga faktor pendorong yang melatarbelakangi terjadinya manajemen laba (Watt dan Zimmerman, 1986), yaitu:

(23)

Manajemen akan memilih metode akuntansi yang memaksimalkan utilitasnya yaitu bonus yang tinggi. Manajer perusahaan yang memberikan bonus besar berdasarkan laba lebih banyak menggunakan metode akuntansi yang meningkatkan laba yang dilaporkan.

2. Debt Covenant Hypothesis

Manajer perusahaan yang melakukan pelanggaran perjanjian kredit cenderung memilih metode akuntansi yang memiliki dampak meningkatkan laba (Sweeney, 1994 dalam Rahmawati dkk, (2006). Hal ini untuk menjaga reputasi mereka dalam pandangan pihak eksternal.

3. Political Cost Hypothesis

Semakin besar perusahaan, semakin besar pula kemungkinan perusahaan tersebut memilih metode akuntansi yang menurunkan laba. Hal tersebut dikarenakan dengan laba yang tinggi pemerintah akan segera mengambil tindakan, misalnya: mengenakan peraturan antitrust, menaikkan pajak pendapatan perusahaan, dan lain-lain.

3.2. BUSINESS STRATEGY, MARKET COMPETITION AND EARNINGS MANAGEMENT

Peng Wu, Lei Gao, dan Tingting Gu dalam penelitiannya “Business strategy, Market Competition and Earning Management, evidence from China” menyelidiki dampak strategi bisnis pada manajemen laba menggunakan sampel perusahaan Cina yang terdaftar di A-share dari industri manufaktur dari 2010 hingga 2012.

Berdasarkan tipologi strategi Porter (1980), strategi bisnis dibagi menjadi dua kategori umum: kepemimpinan biaya dan diferensiasi, dan menggunakan data real manipulasi laba ke proxy untuk manajemen laba. Kemudian hasil yang didapatkan yaitu:

1. Hubungan antara strategi bisnis dan manajemen laba;

Strategi cost leader berhubungan positif dengan manajemen

(24)

Strategi diferensiasi berhubungan negatif dengan manajemen

laba, menunjukkan bahwa differensiator cenderung tidak terlibat dengan manajemen laba.

Temuan ini menunjukkan bahwa cost leader berada di bawah tekanan lebih untuk mencapai target laba. Ketika cara biasa meningkatkan penghasilan melalui bisnis operasi mulai habis, perusahaan mungkin mencari peluang lain seperti terlibat manajemen laba untuk mencapai tujuan tersebut.

Untuk memperhatikan kualitas Laba perusahaan, maka regulator harus mencari solusi untuk mengurangi motivasi cost leader untuk melakukan manajemen laba yaitu antara lain:

a. penyesuaian perlakuan khusus dan / atau aturan delisting;

b. menetapkan aturan tentang pencegahan persaingan harga atau kompetisi biaya seperti itu untuk mengurangi tekanan dan peluang bagi para pemimpin biaya untuk memanipulasi pendapatan mereka 2. Dampak dari interaksi antara strategi bisnis dan persaingan pasar pada

perusahaan yang melakukan manajemen laba .

 tingkat penghasilan manajemen cost leader semakin memburuk

ketika persaingan pasar meningkat;

 tingkat pengahasilan manajemen differensiasi laba tidak signifikan

dipengaruhi oleh peningkatan persaingan pasar.

(25)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. KESIMPULAN

a. Tujuan dari Teori akuntansi positif adalah untuk menjelaskan dan memprediksi penerapan praktek-praktek akuntansi. Selain itu juga menjelaskan bagaimana dan mengapa pasar modal bereaksi terhadap Laporan Keuangan dengan disertai bukti-bukti empiris yang kuat. Sebaliknya, Teori Normatif seringkali memperdebatkan perubahan metode akuntansi tanpa mengedepankan bukti-bukti empiris.

b. Keunggulan akuntansi positif yaitu mengatasi kelemahan standar prescriptive yang dilandasi dari observasi empiris. Dalam ‘capital market research’ peneliti berusaha memahami hubungan antara informasi akuntansi, manajer, perusahaan dan pasar;

c. Ada 2 macam penelitian pasar modal yang secara khusus penting terhadap teori akuntansi positif : i) penelitian mengenai penentuan dampak perilisan informasi keuangan terhadap return saham, ii) Penelitian yang mempertimbangkan efek dari perubahan kebijakan akuntansi terhadap harga saham

d. Berdasarkan bukti empiris ternyata pasar dapat dipengaruhi data akuntansi seperti Perubahan informasi setelah pengumuman, ‘trading rules’ dari informasi laporan keuangan, perubahan teknik akuntansi, accruals level, Winner-losser strategies dan sikap optimis para analis keuangan Pasar;

e. Beberapa masalah bagi auditor adalah : (1) Berdasarkan bukti empiris, laba akuntansi mengandung informasi (harga saham), (2) Reaksi pasar terhadap akrual cenderung bias, (3) Berdasarkan bukti empiris terdapat keterkaitan antara biaya modal dengan kualitas audit

4.2.SARAN

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Jayne Godfrey, Allan Hodgson, Ann Tarca, Jane Hamilton, Scott Holmes Accounting Theory, 7th Edition, John Wiley & Sons Publisher.2010. Diakses tanggal 2 April 2018 pukul 18:57.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka penggalang di SD Jaranan Banguntapan Bantul dapat dilihat dari 1) perencanaan pihak

Buku ini memuat beragam jenis informasi di Bidang Perkeretaapian antara lain : Visi, misi, tugas pokok dan organisasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian;

Black hole (Indonesia: lubang hitam) merupakan bagian dari alam semesta yang menempati ruang Black hole (Indonesia: lubang hitam) merupakan bagian dari alam semesta yang menempati

yang tidak terencana dengan baik oleh Pemerintah Kota Bukittinggi, sehingga setiap orang berhak mendapatkan haknya dalam penggunaan jalan raya untuk berusaha

lebih luas permasalahan, yaitu dengan penelitian yang berjudul “IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI 2 BUDURAN SIDOARJO (Telaah Dari

Permodelan hullform monomaran dilakukan dengan re-design terhadap kapal ro-ro monohull yang telah ada yang terdiri atas 2 model lambung round bottom dan 2 model lambung chine

Syaugi, S.Sos, MM Marsekal Muda TNI Jakarta, 14 November 2014 Direktur Jenderal Perencanaan

ini, maka dapat dirumuskan masalah yang akan di teliti adalah “Apakah Sistem Pengendalian Internal Kas yang terapkan RSUD Pirngadi Kota Medan sudah berjalan dengan baik