• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kreativitas Siswa terhadap Kema

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Kreativitas Siswa terhadap Kema"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Kreativitas Siswa Terhadap

Kemampuan Menulis Karya Sastra

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh nilai praktik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Disusun oleh :

Agnes Rosalina (XI-IPA) Owen Julio (XI-IPS)

SMA Eka Wijaya

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh nilai praktik Bahasa Indonesia

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing 1, Pembimbing 2,

Novi Gabbi Nababan, S.Pd Helmi Lestari Harahap, S.Pd

Mengetahui Kepala SMA Eka Wijaya

(3)
(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Pengaruh Kreativitas Siswa Terhadap Kemampuan Menulis Karya Sastra” dibuat sesuai dengan kemampuan penulis, bukan hasil dari plagiat hasil orang lain.

Disusun oleh :

Penyusun 1 Penyusun 2

(5)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung kami dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Pengaruh Kreativitas Siswa Terhadap Kemampuan Menulis Karya Sastra”.

Rasa terima kasih yang pertama kami ucapkan kepada keluarga Agnes Rosalina dan Owen Julio karena atas dukungan mereka yang selalu mengalir baik dukungan secara materi maupun dukungan moral yang senantiasa menjadikan kami motivasi untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Berkat doa dan dukungan mereka kami selalu berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik.

Yang kedua kami ucapkan rasa terima kasih kepada guru pembimbing kami Ibu Novi Gabbi Nababan, S.Pd dan Ibu Helmi Lestari Harahap, S.Pd yang selalu membimbing kami dengan susah payah dan dalam keadaan apapun agar penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.

Yang ketiga kami ucapkan rasa terima kasih kepada teman-teman serta sahabat-sahabat kami yang selalu memberikan bantuan, dukungan, semangat serta nasihat agar kami dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Dan kepada kelas X-XI yang telah membantu dalam pengisian angket.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Pengaruh Kreativitas Siswa Terhadap Kemampuan Menulis Karya Sastra”.

Karya Tulis Ilmiah ini kami susun guna memperoleh nilai tugas praktik dalam pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI semester genap SMA Eka Wijaya dan selain itu agar kami dapat mengetahui cara-cara membuat Karya Tulis Ilmiah ini.

Dengan diadakannya penelitian ini semoga Karya Tulis Ilmiah kami dapat memberikan gambaran bagaimana kreativitas siswa berpengaruh terhadap kemampuan menulis karya sastra.

Kami menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan untuk menyempurnakan dan perbaikan penelitian ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya penulis dan umumnya bagi pembaca.

Cibinong, April 2016

(7)

i

ABSTRAK

Pengaruh Kreativitas Siswa Terhadap Kemampuan Menulis Karya Sastra

Judul penelitian ini adalah “Pengaruh Kreativitas Siswa Terhadap Kemampuan Menulis Karya Sastra” dengan latar belakang masalah adalah bagaimana kreativitas siswa berpengaruh terhadap kemampuan menulis karya sastra. Melalui metode pembelajaran menulis karya sastra yang digunakan oleh guru ataupun minat membaca sastra. Rumusan penelitian yang dapat diperoleh adalah berupa pertanyaan (1) apakah minat membaca sastra berpengaruh terhadap kemampuan menulis karya sastra siswa, (2) apakah metode pembelajaran menulis karya sastra yang digunakan oleh guru berpengaruh terhadap kemampuan menulis karya sastra siswa, dan (3) apakah kreativitas siswa berpengaruh terhadap kemampuan menulis karya sastra. Masalah ini dirumuskan dengan maksud dan tujuan untuk mengetahui apakah kreativitas siswa berpengaruh terhadap kemampuan menulis karya sastra.

(8)

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………...……....………... i

Abstrak ………...……….. ii

Daftar Isi ……….……….. iii

Bab I (Pendahuluan) 1.1 Latar Belakang ………...……….…. 1

1.2 Rumusan Masalah ………. 2

1.3 Tujuan Penelitian ………...………….. 2

1.4 Batasan Masalah ……….….... 3

Bab II (Landasan Teori) 2.1 Karya Sastra ………...……….…. 4

2.2 Minat Membaca ……….……… 5

2.3 Menulis ………...……….…………. 6

2.4 Kreativitas ……….…… 7

Bab III (Metode Penelitian) 3.1 Data Penelitian ………...……….……. 8

3.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian ………..…………..…. 8

3.1.2 Populasi ……….…… 8

3.1.3 Sampel ……….. ………..…. 8

3.1.4 Deskripsi Penelitian ………...……….…. 9

3.2 Instrumen Penelitian ………...……… 10

3.2.1 Angket………..….…… 10

(9)

4.2 Interpretasi Hasil Data ………..…………. 21

iii Bab V (Penutup) 5.1 Kesimpulan ………..………. 24

5.2 Saran ………..……. 24

Daftar Pustaka………..……. 26

Daftar Riwayat Hidup ………..…………. 27

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengajaran sastra memiliki peranan dalam peningkatan pemahaman siswa. Apabila karya sastra tidak memiliki manfaat dalam menafsirkan masalah-masalah dalam dunia nyata, maka karya sastra tidak akan bernilai bagi pembacanya.

Pengajaran sastra mempunyai relevansi dengan masalah-masalah dunia nyata. Jika pengajaran sastra dilakukan secara tepat, maka pengajaran sastra dapat memberikan masukan untuk memecahkan masalah-masalah nyata yang cukup sulit untuk dipecahkan di dalam masyarakat.

Melalui hal tersebut, sastra memberikan pengaruh terhadap pembacanya. Sastra membentuk pola pikir dan respon pembaca terhadap apa yang dibacanya dengan aktifitas keseharian yang saling berkaitan. Karya sastra merupakan suatu hasil kreativitas yang diciptakan oleh seseorang untuk mengekspresikan jiwa, emosi, dan perasaannya. Ketika seseorang merasa dalam keadaan labil terkadang ia akan mengungkapkannya melalui sebuah karya sastra, baik itu berupa puisi, cerpen, novel, dan sebagainya.

Banyak karya sastra yang telah memotivasi pembacanya dan memberikan gambaran atau kritik pada suatu keadaan yang tidak setimbang sekaligus mempengaruhi pembacanya tertarik untuk ikut berkarya. Saat ini, karya sastra terkadang hanya dipandang sebelah mata. Padahal dengan karya sastra akan membuat kita menjadi lebih kreatif dalam mengolah kata-kata, mengeksplorasi bahasa, dan menjadikan bahasa sebagai acuan utama masyarakat untuk maju.

(11)

mampu untuk melestarikan menulis karya sastra tidak hanya sekedar menjadi hobi akan tetapi, juga diharapkan mampu menjadi budaya yang inovatif.

Seseorang pembaca dapat menikmati karya sastra apabila ia mampu memahami isi yang terdapat pada karya sastra. Hal itu diimbangi dengan adanya minat terhadap karya sastra. Pengajaran sastra pada tingkat SMA telah mencapai tingkat apresiatif. Tingkat apresiatif tersebut adalah siswa mampu menikmati, menghayati, memahami, dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan serta menghasilkan pengetahuan, dan kemampuan berbahasa.

Kurangnya minat membaca siswa terhadap bacaan terutama bacaan berupa sastra sangat berpengaruh terhadap kurangnya kemampuan siswa dalam menuangkan ide imajinatifnya melalui tulisan, akibatnya siswa sulit untuk menyusun sebauh karya tulis sastra.

Antara minat baca sastra dengan kemampuan menulis karya sastra terdapat suatu keterkaitan. Keterkaitan tersebut dapat digambarkan jika seorang siswa mempunyai minat baca yang tinggi, terutama minat terhadap bacaan sastra, maka siswa tersebut dapat membuat sebuah karya sastra berupa cerpen tanpa mengalami hambatan, karena memiliki banyak perbendaharaan kata dan memiliki ide-ide kreatif serta imajinatif yang dapat mereka tuangkan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan masalah yang berkaitan langsung dengan kemampuan menulis karya sastra adalah :

1. Apakah minat membaca sastra berpengaruh terhadap kemampuan menulis karya sastra siswa?

2. Apakah metode pembelajaran menulis karya sastra yang digunakan oleh guru berpengaruh terhadap kemampuan menulis karya sastra siswa?

3. Apakah kreativitas siswa berpengaruh terhadap kemampuan menulis karya sastra?

(12)

1. Untuk mengetahui apakah minat membaca sastra dapat berpengaruh terhadap kemampuan menulis karya sastra

2. Untuk mengetahui apakah metode pembelajaran menulis karya sastra yang digunakan oleh guru dapat berpengaruh terhadap kemampuan menulis karya sastra

3. Untuk mengetahui apakah kreativitas siswa berpengaruh terhadap kemampuan menulis karya sastra

1.4 Batasan Masalah

(13)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Karya Sastra

Karya sastra adalah suatu karya seni yang menggunakan bahasa sebagai medianya. Ia diciptakan pengarang menjadi semacam kegiatan estetis yang dipersembahkan kepada masyarakat untuk dinikmati atau sekedar diamati. Karya-karya ini sering menceritakan sebuah kisah dengan plot dan melalui penggunaan berbagai perangkat sastra yang terkait dengan waktu mereka. Karena pada dasarnya sastra mengungkapkan tentang kehidupan yang menyeluruh secara lahir batin.

Karya sastra dikenal dalam dua bentuk, yaitu fiksi dan nonfiksi. Bentuk karya sastra fiksi adalah prosa, puisi, dan drama. Sedangkan contoh bentuk karya sastra nonfiksi adalah biografi, autobiografi, esai, dan kritik sastra. Karya sastra ada yang berbentuk prosa dan nonprosa, melalui keindahan kata dan pilihan kata yang imajinatif dan puitis membuat karya sastra menjadi suatu hasil karya yang memiliki nilai tersendiri bagi pembacanya.

Karya sastra dapat berfungsi untuk mengkomunikasikan ide dan menyalurkan pikiran serta perasaan estetis manusia pembuatnya. Ide itu disampaikan lewat amanat yang pada umumnya ada dalam sastra. Selain ide, dalam sastra terdapat juga deskripsi berbagai peristiwa gambaran psikologis, dan berbagai dinamika penyelesaian masalah. Hal ini dapat menjadi sumber pemikiran dan inspirasi bagi pembacanya.

(14)

Karya sastra menyajikan pengalaman konkret pengarang yang bermanfaat untuk dikaji dan direnungkan. Karya sastra menyajikan pengalaman itu dengan menggunakan bahasa sebagi mediumnya sehingga untuk dapat menikamati karya sastra seseorang harus membacanya terlebih dahulu.

Untuk dapat menikmati suatu karya sastra secara sungguh-sungguh dan baik diperlukan pengetahuan tentang sastra. Tanpa pengetahuan yang cukup, penikmatan akan sebuah karya sastra hanya bersifat dangkal dan sepintas karena kurangnya pemahaman yang tepat. Karya sastra bukanlah ilmu. Karya sastra adalah seni, di mana banyak unsur kemanusiaan yang masuk di dalamnya, khususnya perasaan, sehingga sulit diterapkan untuk metode keilmuan. Perasaan, semangat, kepercayaan, keyakinan sebagai unsur karya sastra sulit dibuat batasannya.

Pada dasarnya, karya sastra sangat bermanfaat bagi kehidupan, karena karya sastra dapat memberi kesadaran kepada pembaca tentang kebenaran-kebenaran hidup, walaupun dilukiskan dalam bentuk fiksi. Karya sastra dapat memberikan kegembiraan dan kepuasan batin. Hiburan ini adalah jenis hiburan intelektual dan spiritual. Karya sastra juga dapat dijadikan sebagai pengalaman untuk berkarya, karena siapa pun bisa menuangkan isi hati dan pikiran dalam sebuah tulisan yang bernilai seni.

2.2 Minat Membaca

Menurut Tarigan (2008:7) “Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis”. Minat membaca adalah keinginan yang kuat disertai dengan usaha-usaha seseorang untuk membaca.

(15)

Menumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak baru belajar membaca permulaan, atau bahkan pada saat anak baru mengenal sesuatu.

Secara umum, terdapat dua faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya minat baca seseorang yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang, seperti pembawaan, kebiasaan dan ekspresi diri.

Sementara faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri seseorang atau faktor lingkungan, baik dari lingkungan keluarga, tetangga maupun lingkungan sekolah. Faktor eksternal ini mempengaruhi adanya motivasi, kemauan, dan kecenderungan untuk selalu membaca.

2.3 Menulis

Menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan. Menulis berarti menuangkan isi hati si penulis ke dalam bentuk tulisan, sehingga maksud hati penulis bisa diketahui banyak orang orang melalui tulisan yang dituliskan. Menurut Henry Guntur Tarigan (1986:15) “Menulis adalah kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai.”

(16)

2.4 Kreativitas

Menurut Semiawan “Kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah”. Kreativitas meliputi ciri-ciri aptitude, seperti kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), dan keaslian (originality) dalam pemikiran, maupun ciri-ciri non aptitude, seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan, dan selalu ingin mencari pengalaman-pengalaman baru.

Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran berkreativitas biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi sehari-hari dari kreativitas adalah tindakan membuat sesuatu yang baru. Kreativitas sangat dipengaruhi oleh keturunan dan lingkungan.

Salah satu hal yang penting dalam kreativitas adalah kemampuan berpikir yang menyebar (divergent thinking) sebagai lawan dari berpikir yang menyatu (convergent thinking). Dalam struktur intelek kedua hal itu mempunyai peranan yang sangat penting. Dalam convergent thinking ada jawaban yang benar dan tepat, sedangkan pada divergent thinking dirincikan dengan menghasilkan berbagai bermacam-macam alternatif pemecahan yang luas, yang masing-masing merupakan kemungkinan yang masuk akal.

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 DATA PENELITIAN

3.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Eka Wijaya Cibinong. Waktu penelitian adalah bulan April 2016.

3.1.2 Populasi

Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah tingkat pendidikan menengah atas. Penelitian ini mengambil populasi siswa-siswi dari SMA Eka Wijaya Tahun Ajaran 2015/2016. Populasi ini adalah populasi yang digunakan untuk mengambil kesimpulan pada akhir penelitian ini.

3.1.3 Sampel

(18)

3.1.4 Deskripsi Penelitian

Berikut ini adalah nama-nama responden dalam penelitian “Pengaruh Kreativitas Siswa Terhadap Kemampuan Menulis Karya Sastra” pada siswa-siswi kelas X-XI SMA Eka Wijaya.

No Nama Siswa Jenis Kelamin Kelas

1 Dina Permatasari Perempuan X

2 Giovani Perempuan X

3 Geraldo Nathanael Setiawan Laki-laki X

4 Jennifer Tjio Perempuan X

12 Yang Ngin Adriana Krensensia Perempuan XI-IPA

13 Bima Kusuma Dinata Laki-laki XI-IPS

14 Candra Kurniawan Laki-laki XI-IPS

15 Hendro Samuel Laki-laki XI-IPS

16 Kalam Wira Buana Laki-laki XI-IPS

17 Lorentius Laki-laki XI-IPS

18 Siska Novela Manik Perempuan XI-IPS

(19)

No Pernyataan SS S KS TS STS 1 Menulis sebuah karya sastra dapat

meningkatkan kreativitas seseorang 2 Karya sastra menggambarkan isi

pikiran penulisnya

3 Kreativitas seseorang sangat berhubungan dengan pengetahuan yang ia miliki

4 Karya sastra sangat bermanfaat bagi kehidupan

5 Antara minat membaca sastra dengan kemampuan menulis karya sastra terdapat suatu keterkaitan

6 Minat baca sangat berpengaruh pada kemampuan menulis

7 Kebanyakan siswa tidak berminat membaca karya sastra

8 Semua orang mampu memahami karya sastra

9 Siswa-siswi yang bisa membaca pasti mampu menulis karya sastra

10 Guru sebaiknya menumbuhkan minat baca sastra kepada siswa

11 Siswa-siswi SMA Eka Wijaya memiliki minat baca yang tinggi 12 Siswa-siswi SMA Eka Wijaya mampu

menulis karya sastra

13 Guru sebaiknya melatih siswa menulis melalui kegiatan membaca karya sastra

14 Siswa-siswi yang kreatif belum tentu bisa menulis karya sastra dengan baik 15 Karya sastra bertujuan untuk

(20)

Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

KS : Kurang Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Hasil Data

Hasil penelitian ini berupa hasil angket.

A. Hasil dan Analisis Angket

Dalam pengolahan data hasil angket kami menggunakan rumus perhitungan :

(21)

Keterangan : P = Persentase

F = Frekuensi responden yang menjawab setiap pertanyaan N = Jumlah responden

Dengan tafsiran penilaian sebagai berikut : 0% = Tidak ada

1% - 5% = Hampir tidak ada 6% - 23% = Sebagian kecil

24% - 49% = Hampir setengahnya 50% = Setengahnya

51% - 75% = Lebih dari setengahnya 76% - 95% = Hampir seluruhnya 96% - 99% = Seluruhnya

100% = Seluruhnya

Berikut adalah pembahasan hasil angket

Tabel 4.1

Pernyataan no 1 Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Menulis sebuah

e. Sangat Tidak Setuju 0 0%

(22)

memiliki peresentase sebesar 15%, sebesar 0% yang tidak setuju, dan sebesar 0% yang sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa lebih besar responden yang setuju menulis sebuah karya sastra dapat meningkatkan kreativitas seseorang.

Tabel 4.2

Pernyataan no 2 Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Karya sastra

e. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Berdasarkan tabel 4.2 dari 20 responden, terdapat 7 individu yang sangat setuju dan memiliki persentase sebesar 35%, terdapat 10 individu yang setuju dan memiliki 50%, terdapat 3 individu yang kurang setuju dan memiliki 15%, sebesar 0% yang tidak setuju, dan sebesar 0% yang sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang setuju karya sastra menggambarkan isi pikiran penulisnya.

Tabel 4.3

Pernyataan no 3 Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Kreativitas

e. Sangat Tidak Setuju 0 0%

(23)

Tabel 4.4

Pernyataan no 4 Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Karya sastra sangat

e. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Berdasarkan tabel 4.4 dari 20 responden, terdapat 6 individu yang sangat setuju dan memiliki persentase sebesar 30%, terdapat 8 individu yang setuju dan memiliki persentase 40%, terdapat 6 individu yang kurang setuju dan memiliki 30%, sebesar 0% yang tidak setuju, dan sebesar 0% yang sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang setuju karya sastra sangat bermanfaat bagi kehidupan.

Tabel 4.5

Pernyataan no 5 Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Antara minat

e. Sangat Tidak Setuju 0 0%

(24)

Tabel 4.6

Pernyataan no 6 Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Minat baca sangat

e. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Berdasarkan tabel 4.6 dari 20 responden, terdapat 7 individu yang sangat setuju dan memiliki persentase sebesar 35%, terdapat 8 individu yang setuju dan memiliki persentase sebesar 40%, terdapat 4 individu yang kurang setuju dan memiliki persentase sebesar 20%, terdapat 1 individu yang tidak setuju dan memiliki persentase sebesar 5%, dan sebesar 0% yang sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang setuju minat baca sangat berpengaruh pada kemampuan menulis.

Tabel 4.7

Pernyataan no 7 Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

Kebanyakan siswa

e. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Berdasarkan tabel 4.6 dari 20 responden, terdapat 6 individu yang sangat setuju dan memiliki persentase sebesar 30%, terdapat 8 individu yang setuju dan memiliki persentase sebesar 40%, terdapat 5 individu yang kurang setuju dan memiliki persentase sebesar 25%, terdapat 1 individu yang tidak setuju dan memiliki persentase sebesar 5%, dan sebesar 0% yang sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang setuju kebanyakan siswa tidak berminat membaca karya sastra.

Tabel 4.8

Pernyataan no 8 Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

(25)

mampu memahami karya sastra

b. Setuju 0 0%

c. Kurang Setuju 11 55%

d. Tidak Setuju 6 30%

e. Sangat Tidak Setuju 1 5%

Berdasarkan tabel 4.8 dari 20 responden, terdapat 2 individu yang sangat setuju dan memiliki persentase sebesar 10%, sebesar 0% yang setuju, terdapat 11 individu yang kurang setuju dan memiliki persentase sebesar 55%, terdapat 6 individu yang tidak setuju dan memiliki persentase sebesar 30%, dan terdapat 1 individu yang sangat tidak setuju dan memiliki persentase sebesar 5%. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang kurang setuju semua orang mampu memahami karya sastra.

Tabel 4.9

Pernyataan no 9 Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Siswa-siswi yang

e. Sangat Tidak Setuju 3 15%

Berdasarkan tabel 4.9 dari 20 responden, terdapat 3 individu yang sangat setuju dan memiliki persentase sebesar 15%, terdapat 4 individu yang setuju dan memiliki persentase sebesar 20% yang setuju, terdapat 6 individu yang kurang setuju dan memiliki persentase sebesar 30%, terdapat 4 individu yang tidak setuju dan memiliki persentase sebesar 20%, dan terdapat 3 individu yang sangat tidak setuju dan memiliki persentase sebesar 15%. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang kurang setuju siswa-siswi yang bisa membaca pasti mampu menulis karya sastra.

Tabel 4.10

Pernyataan no 10 Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Guru sebaiknya

menumbuhkan

a. Sangat Setuju 6 30%

b. Setuju 11 55%

(26)

minat baca sastra kepada siswa

d. Tidak Setuju 1 5%

e. Sangat Tidak Setuju 1 5%

Berdasarkan tabel 4.10 dari 20 responden, terdapat 6 individu yang sangat setuju dan memiliki persentase sebesar 30%, terdapat 11 individu yang setuju dan memiliki persentase sebesar 55% yang setuju, terdapat 1 individu yang kurang setuju dan memiliki persentase sebesar 5%, terdapat 1 individu yang tidak setuju dan memiliki persentase sebesar 5%, dan terdapat 1 individu yang sangat tidak setuju dan memiliki persentase sebesar 5%. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang setuju guru sebaiknya menumbuhkan minat baca sastra kepada siswa.

Tabel 4.11

Pernyataan no 11 Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Siswa-siswi SMA

e. Sangat Tidak Setuju 3 15%

Berdasarkan tabel 4.11 dari 20 responden, terdapat 2 individu yang sangat setuju dan memiliki persentase sebesar 10%, terdapat 5 individu yang setuju dan memiliki persentase sebesar 25% yang setuju, terdapat 7 individu yang kurang setuju dan memiliki persentase sebesar 35%, terdapat 3 individu yang tidak setuju dan memiliki persentase sebesar 15%, dan terdapat 3 individu yang sangat tidak setuju dan memiliki persentase sebesar 15%. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang kurang setuju siswa-siswi SMA Eka Wijaya memiliki minat baca yang tinggi.

Tabel 4.12

Pernyataan no 12 Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Siswa-siswi SMA

Eka Wijaya mampu

a. Sangat Setuju 2 10%

b. Setuju 6 30%

(27)

menulis karya sastra d. Tidak Setuju 2 10% e. Sangat Tidak Setuju 1 5%

Berdasarkan tabel 4.12 dari 20 responden, terdapat 2 individu yang sangat setuju dan memiliki persentase sebesar 10%, terdapat 6 individu yang setuju dan memiliki persentase sebesar 30% yang setuju, terdapat 9 individu yang kurang setuju dan memiliki persentase sebesar 45%, terdapat 2 individu yang tidak setuju dan memiliki persentase sebesar 10%, dan terdapat 1 individu yang sangat tidak setuju dan memiliki persentase sebesar 5%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang kurang setuju siswa-siswi SMA Eka Wijaya mampu menulis karya sastra.

Tabel 4.13

Pernyataan no 13 Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Guru sebaiknya

e. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Berdasarkan tabel 4.13 dari 20 responden, terdapat 3 individu yang sangat setuju dan memiliki persentase sebesar 15%, terdapat 10 individu yang setuju dan memiliki persentase sebesar 50%, terdapat 6 individu yang kurang setuju dan memiliki persentase sebesar 30%, terdapat 1 individu yang tidak setuju dan memiliki persentase sebesar 5%, dan sebesar 0% yang sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang setuju guru sebaiknya melatih siswa menulis melalui kegiatan membaca karya sastra.

Tabel 4.14

Pernyataan no 14 Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Siswa-siswi yang

kreatif belum tentu

a. Sangat Setuju 8 40%

b. Setuju 8 40%

(28)

bisa menulis karya sastra dengan baik

d. Tidak Setuju 0 0%

e. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Berdasarkan tabel 4.14 dari 20 responden, terdapat 8 individu yang sangat setuju dan memiliki persentase sebesar 40%, terdapat 8 individu yang setuju dan memiliki persentase 40%, terdapat 4 individu yang kurang setuju dan memiliki 20%, sebesar 0% yang tidak setuju, dan sebesar 0% yang sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa seimbang responden yang sangat setuju dan setuju siswa-siswi yang kreatif belum tentu bisa menulis karya sastra dengan baik.

Tabel 4.15

Pernyataan no 15 Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase Karya sastra

e. Sangat Tidak Setuju 4 20%

(29)

menunjukkan bahwa lebih besar responden yang setuju menulis sebuah karya sastra dapat meningkatkan kreativitas seseorang.

Pada pernyataan nomor dua terlihat bahwa sebanyak 50% responden yang setuju. Sebanyak 35% responden yang sangat setuju. Sebanyak 15% responden yang kurang setuju. Sebanyak 0% responden yang tidak setuju. Sebanyak 0% responden yang sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang setuju karya sastra menggambarkan isi pikiran penulisnya.

Pada pernyataan nomor tiga terlihat bahwa sebanyak 45% responden yang setuju. Sebanyak 30% responden yang sangat setuju. Sebanyak 20% responden yang kurang setuju. Sebanyak 5% responden yang tidak setuju. Sebanyak 0% responden yang sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang setuju kreativitas seseorang sangat berhubungan dengan pengetahuan yang ia miliki.

Pada pernyataan nomor empat terlihat bahwa sebanyak 40% responden yang setuju. Sebanyak 30% responden yang sangat setuju. Sebanyak 30% responden yang kurang setuju. Sebanyak 0% responden yang tidak setuju. Sebanyak 0% responden yang sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang setuju karya sastra sangat bermanfaat bagi kehidupan.

Pada pernyataan nomor lima terlihat bahwa sebanyak 45% responden yang setuju. Sebanyak 30% responden yang kurang setuju. Sebanyak 20% responden yang sangat setuju. Sebanyak 5% responden yang tidak setuju. Sebanyak 0% responden yang sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang setuju antara minat membaca sastra dengan kemampuan menulis karya sastra terdapat suatu keterkaitan.

(30)

Pada pernyataan nomor tujuh terlihat bahwa sebanyak 40% responden yang setuju. Sebanyak 30% responden yang sangat setuju. Sebanyak 25% responden yang kurang setuju. Sebanyak 5% responden yang tidak setuju. Sebanyak 0% responden yang sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang setuju kebanyakan siswa tidak berminat membaca karya sastra.

Pada pernyataan nomor delapan terlihat bahwa sebanyak 55% responden yang kurang setuju. Sebanyak 30% responden yang tidak setuju. Sebanyak 10% responden yang sangat setuju. Sebanyak 5% responden yang sangat tidak setuju. Sebanyak 0% responden yang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang kurang setuju semua orang mampu memahami karya sastra.

Pada pernyataan nomor sembilan terlihat bahwa sebanyak 30% responden yang kurang setuju. Sebanyak 20% responden yang setuju. Sebanyak 20% responden yang tidak setuju. Sebanyak 15% responden yang sangat setuju. Sebanyak 15% responden yang sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang kurang setuju siswa-siswi yang bisa membaca pasti mampu menulis karya sastra.

Pada pernyataan nomor sepuluh terlihat bahwa sebanyak 55% responden yang setuju. Sebanyak 30% responden yang sangat setuju. Sebanyak 5% responden yang kurang setuju. Sebanyak 5% responden yang tidak setuju. Sebanyak 5% responden yang sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang setuju guru sebaiknya menumbuhkan minat baca sastra kepada siswa.

Pada pernyataan nomor sebelas terlihat bahwa sebanyak 35% responden yang kurang setuju. Sebanyak 25% responden yang setuju. Sebanyak 15% responden yang tidak setuju. Sebanyak 15% responden yang sangat tidak setuju. Sebanyak 10% responden yang sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang kurang setuju siswa-siswi SMA Eka Wijaya memiliki minat baca yang tinggi.

(31)

responden yang sangat setuju. Sebanyak 10% responden yang tidak setuju. Sebanyak 5% responden yang sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang kurang setuju siswa-siswi SMA Eka Wijaya mampu menulis karya sastra.

Pada pernyataan nomor tiga belas terlihat bahwa sebanyak 50% responden yang setuju. Sebanyak 30% responden yang kurang setuju. Sebanyak 15% responden yang sangat setuju. Sebanyak 5% responden yang tidak setuju. Sebanyak 0% responden yang sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang setuju guru sebaiknya melatih siswa menulis melalui kegiatan membaca karya sastra.

Pada pernyataan nomor empat belas terlihat bahwa sebanyak 40% responden yang sangat setuju. Sebanyak 40% responden yang setuju. Sebanyak 20% responden yang kurang setuju. Sebanyak 0% responden yang tidak setuju. Sebanyak 0% responden yang sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa seimbang responden yang sangat setuju dan setuju siswa-siswi yang kreatif belum tentu bisa menulis karya sastra dengan baik.

Pada pernyataan nomor lima belas terlihat bahwa sebanyak 30% responden yang sangat setuju. Sebanyak 25% responden yang kurang setuju. Sebanyak 20% responden yang sangat tidak setuju. Sebanyak 15% responden yang setuju. Sebanyak 10% responden yang tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang sangat setuju karya sastra bertujuan untuk menghibur pembaca.

BAB V

PENUTUP

(32)

Berdasarkan hasil penelitian, Siswa-siswi SMA Eka Wijaya tidak memiliki minat baca yang tinggi dan mampu menulis karya sastra. Mereka yang bisa membaca belum tentu mampu menulis karya sastra. Oleh karena itu, minat baca sastra sangat berpengaruh dan memiliki suatu keterkaitan terhadap kemampuan menulis karya sastra.

Metode pembelajaran menulis karya sastra yang digunakan oleh guru sangat berpengaruh dan penting terhadap kemampuan menulis karya sastra. Oleh karena itu, guru sebaiknya dapat menumbuhkan minat baca sastra dan dapat melatih siswa menulis melalui kegiatan membaca karya sastra.

Kreativitas seseorang sangat berhubungan dengan pengetahuan yang ia miliki. Siswa-siswi yang kreatif belum tentu bisa menulis karya sastra dengan baik.

5.2 Saran 1. Bagi Guru

• Guru sebaiknya menumbuhkan minat baca sastra kepada siswa. • Guru sebaiknya melatih siswa menulis melalui kegiatan membaca

karya sastra. 2. Bagi Siswa

• Sebaiknya siswa-siswi SMA Eka Wijaya dapat meningkatkan minat baca karya sastra.

• Sebaiknya siswa-siswi SMA Eka Wijaya dapat melatih kemampuan menulis karya sastra.

3. Peneliti Selanjutnya

• Sebaiknya bagi peneliti selanjutnya lebih mematangkan materi untuk pengambilan rumusan masalah.

(33)

Daftar Pustaka

Shandy Prasetyo.2013.Melestarikan Budaya Menulis Karya Sastra.Terkait:

(34)

2015.Pengertian Membaca.Terkait:

http://www.planetxperia.tk/2015/01/pengertian-membaca-jenis-jenis-membaca.html?m=1.14 Februari 2016.

2015.Pengertian Menulis Para Ahli.Terkait: http://googleweblight.com/?

lite_url=http://duniabaca.com/pengertian-menulis-menurut-para-

ahli.html&ei=TW49nHmb&lc=id-ID&s=1&m=393&host=www.google.co.id&ts=1459589254&sig=APY536ybvnG

e3FFOZeu43GWK3dVgcpzAOA.14 Februari 2016.

2013.Pengertian Kreativitas Menurut Para Ahli.Terkait:

http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-kreativitas-menurut-para-ahli.html?m=1.14 Februari 2016.

Ian Konjo.2012.Karya Sastra dan Masyarakat.Terkait:

http://jaririndu.blogspot.co.id/2012/07/karya-sastra-dan-masyarakat.html?m=1.31

Maret 2016.

2012.Pemahaman Tentang Karya Sastra.Terkait:

http://pelitaku.sabda.org/pemahaman_tentang_karya_sastra.31 Maret 2016.

Daftar Riwayat Hidup

(35)

Luhur dan melanjutkannya di SDN Cilangkap 1. Dan ia melanjutkannya sekolah di SMP Mardi Waluya Cibinong. Sekarang ia sedang menuntut ilmu di SMA Eka Wijaya Cibinong dan duduk di kelas XI-IPA. Penulis ini mempunyai hobi memasak. Dan ia ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah terkait dalam penelitian ini.

Gambar

Tabel 4.2
Tabel 4.4
Tabel 4.6
Tabel 4.9
+4

Referensi

Dokumen terkait

Analisis bivariat bertujuan mempresentasikan hubungan antara dukungan suami dengan penggunaan alat kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Tahtul Yaman Kota Jambi

Setelah Deskripsi hasil penelitian, peneliti akan memaparkan analisis data. Dalam analisis data, peneliti akan menganalisis perihal Peran dan Kegiatan Kepala Sekolah SMP

Peneliti ingin mengadaptasi model pembelajaran problem solving di Jepang tersebut untuk menyajikan desain didaktis yang akan dibuat ini, maka dari itu peneliti

Perbandingan antara pandangan pelajar pasca siswazah antarabangsa yang mengikuti program PhD dengan pelajar sarjana terhadap kualiti penyampaian pelbagai

Jika dikaitkan dengan teori dari Whetten & Cameron (1991, dalam David S. Cameron, 1992), ketiga faktor lingkungan tersebut mempengaruhi pengalaman anak dalam memecahkan

Kim (32) dan Huang (33) mengamati apoptosis pada kanker servik yang diberi perlakuan dengan radioterapi dan memperoleh bahwa indeks apoptosis spontan yang rendah mencerminkan

Sutajaya & Gunamantha (2014) melaporkan bahwa melalui pemberdayaan pedagang kuliner mengakibatkan: (a) munculnya semangat baru bagi pedagang kuliner yang sebelumnya sempat

Ide perancangan bangunan Gumul Techno Park di Kediri berawal dari pengamatan sejumlah permasalahan yang timbul dikalangan masyarakat Kota Kediri terkait dengan