• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Bimbingan Kelompok Motivasi Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Pemasaran SMKN 1 Demak T2 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Bimbingan Kelompok Motivasi Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Pemasaran SMKN 1 Demak T2 BAB II"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Managemen Pendidikan

2.1.1Pengertian Manajemen Pendidikan

Manajemen Pendidikan adalah proses pengembangan kegiatan kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Proses pengendalian kegiatan kelompok yang minimal mencakup: perencanaan (planning), pengorganisasian(organizing), penggerakan (actuating), dan pengawasan (controlling) sebagai suatu proses untuk menjadikan visi menjadi aksi. Manajemen pendidikan sama artinya dengan administrasi pendidikan. Jadi Manajemen Pendidikan merupakan serangkaian kegiatan bersama atau keseluruhan proses pengendalian usaha atas kerjasama sekelompok orang dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara terencana dan sistematis, yang diselenggarakan pada suatu lingkungan tertentu (Slameto, 2013:1).

2.1.2 Manajemen Kesiswaan

Manajemen kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa di suatu sekolah mulai dari perencanaan penerimaan siswa, pembinaan selama disekolah, sampai dengan siswa menamatkan pendidikannya melalui penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar.

Undang-Undang Republik Indonesia No 20 pada Bab II Pasal 34 (2003) tentang sistem Pendidikan Nasional,

(2)

9

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak Mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab”. Hal ini dimaksudkan bahwa tolok ukur berhasilnya

pendidikan di Indonesia adalah peserta didik. Guna mencapai keberhasilan tersebut maka manajemen kesiswaan sangat diutamakan.

Dalam pelayanan terhadap siswa terdapat hal-hal yang berhubungan langsung dengan kehidupan siswa di sekolah, maupun terdapat juga aspek-aspek yang tidak langsung, yang kesemuanya memerlukan penanganan yang seefektif dan seefisien mungkin. Dengan demikian manajemen kesiswaan merupakan keseluruhan proses penyelenggaraan kerjasama dalam bidang kesiswaan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan pendidikan di sekolah (Mantja, 2008:36).

2.2 Motivasi Belajar

2.2.1 Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi adalah energi dari dalam atau luar diri seseorang yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu tindakan atau kegiatan. Motivasi dapat muncul dari dalam diri sebagai energi yang membangun sebuah gerakan atau tindakan. Motivasi yang muncul dari luar diri merupakan sebuah rangsangan atau stimulus sehingga menimbulkan respon tindakan dari seseorang.

(3)

10

keinginan untuk melakukan tindakan. Maupun dari luar diri siswa yang berupa stimulus sehingga menimbulkan respon dari siswa untuk melakukan aktivitas yang disengaja melalui latihan atau pengalaman, sehingga memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan maupun sikap agar dapat diwujudkan dalam perubahan perilaku untuk melakukan aktivitas belajar yang dilakukan secara terus menerus dan berkenambungan.

Pintrich dan Schunk (2008:4) “Motivation is the process whereby goal-directed activity is instigated and sustained”. Motivasi adalah proses dimana tujuan diarahkan pada aktivitas langsung yang didukung dan secara berkelanjutan. Motivasi adalah proses bukan sebuah produk. Sebagai proses, jangan mengamati motivasi dengan langsung melainkan kita menyimpulkan dari tindakan dan mengungkapkan dengan kata-kata. Dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa motivasi bukan suatu produk namun suatu proses yang berjalan yang dapat dilihat melalui tindakan atau perilaku yang timbul.

2.2.2 Peningkatan Motivasi Belajar

Motivasi belajar memiliki peranan penting berkaitan dengan prestasi belajar, siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi pada umumnya memiliki prestasi belajar yang tinggi, sebaliknya siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah atau sedang-sedang saja, maka kecenderungan prestasi belajarnya pun sedang atau rendah.

(4)

11

kegiatan belajar. Karena dalam kenyataannya bahwa tidak ada perbuatan tanpa motivasi.

Pintrich dan Schunk (2008:12) menjelaskan motivasi terdiri atas:

1. Choice of tasks; selection of tasks under free-choice conditions indicates motivation to perform the task. 2. Effort; High effort-especially on difficult tasks-is

indicative of motivation.

3. Persistence; working for a longer time-especially when one encounters obstacles-is associated with higher motivation.

4. Achievement; choice, effort, and persistence raise task achievement.

(5)

12

2.3 Bimbingan Kelompok

2.3.1 Pengertian Bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok adalah salah satu bentuk bantuan kepada orang-orang yang mengalami masalah. Tidak semua masalah individu dapat diselesaikan secara individual. Dalam situasi tertentu kadang diperlukan bimbingan secara kelompok. Suasana kelompok, merupakan antar hubungan dari semua orang yang terlibat dalam kelompok, dapat menjadi wahana dimana setiap anggota dapat memanfaatkan semua informasi, tanggapan kepentingan dirinya yang bersangkutan dengan masalahnya.

Bimbingan kelompok diatur untuk mencegah berkembangnya masalah. isinya termasuk pada pendidikan-keahlian-pribadi-informasi social yang tidak secara sistematis diajarkan dalam beberapa pelajaran akademik. Tempatnya dalah ruang kelas. Bimbingan Kelompok menurut Gazda (1989:8) adalah:

Group guidance was organized to prevent the development of problems. The content included

education-vocational-personal-social information not

otherwise systematically taught in academic 0courses. The typical setting was the classroom.

Gazda (Prayitno, 1999:309) ‘bimbingan kelompok disekolah merupakan kegiatan informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu mereka menyusun rencana dan

(6)

13

beberapa individu dengan prosedur kelompok untuk memberikan informasi untuk keperluan anggota kelompok.

Gazda dalam Romlah (2001 : 3) menyatakan bahwa: Kegiatan bimbingan kelompok berupa penyampaian informasi yang tepat mengenai masalah pendidikan, pekerjaan dan pemahaman pribadi. Informasi tersebut diberikan terutama dengan tujuan untuk memperbaiki dan mengembangkan pemahaman diri individu dan pemahaman terhadap oranglain.

Menurut Gazda (Prayitno dan Amti, 2004:309) Bimbingan kelompok di sekolah merupakan kegiatan informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu siswa menyusun rencana dan keputusan yang tepat. Sedangkan Prayitno (2004:1) menyatakan bahwa bimbingan kelompok mengaktifkan dinamika kelompok untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan pribadi dan atau pemecahan masalah individu yang menjadi peserta kegiatan kelompok. Dalam bimbingan kelompok dibahas topic-topik umum yang menjadi kepedulian bersama anggota kelompok secara intens dan konstruktif, diikuti oleh semua anggota dibawah bimbingan pemimpin kelompok.

Gazda (Natawijaya, 2009: 8), memandang bahwa bimbingan kelompok sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu melalui suasana kelompok yang memungkinkan individu dapat mengembangkan wawasan dan pemahaman yang diperlukan tentang suatu masalah tertentu, mengeksplorasi, dan menentukan alternative terbaik untuk memecahkan masalah itu atau dalam upaya mengembangkan pribadinya.

(7)

14

rendah dengan memberikan informasi untuk memperoleh pemahaman dan mengembangkan diri dilingkungan siswa agar motivasi belajarnya menjadi lebih baik dalam situasi kelompok. Gazda mengemukakan bahwa pelaksanaan bimbingan Kelompok pada umumnya dilakukan di kelas dengan dengan jumlah sisa antara 15 sampai 35 orang. Kegiatan Bimbingan kelompok berupa penyampaian informasi yang tepat mengenai masalah pendidikan, pekerjaan, pemahaman pribadi,penyesuaian diri, dan masalah hubungan antar pribadi. Informasi tersebut diberikan terutama dengan tujuan untuk memperbaiki dan mengembangkan pemahaman diri individu dan pemahaman terhadap orang lain (Romlah, 2006:3).

2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

Bimbingan Kelompok merupakan salah satu teknik bimbingan yang bertujuan membantu individu agar dapat mencapai perkembangan secara optimal sesuai dengan kemampuan, bakat, minat, serta nilai-nilai yang dianutnya dan dilaksanakan dalam situasi kelompok.

Romlah (2006:15) mengemukakan bimbingan kelompok pada khususnya adalah bahwa bimbingan merupakan proses belajar baik bagi para petugas bimbingan maupun bagi individu yang dibimbing. Dalam kegiatan bimbingan kelompok individu belajar berbagai hal sebagai berikut:

(8)

rencana-15

rencana hidup jangka panajang. 7) belajar membuat keseimbangan antara tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. 8) belajar membuat kriteria untuk memilih pengalaman-pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhannya. 9) belajar merealisasikan rencana-rencana yang telah dibuat menjadi tindakan-tindakan nyata. 10) belajar menilai kemajuan yang telah dicapai dan merumuskan kembali rencana-rencana serta tujuan-tujuan yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan.

Melihat difinisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bimbingan kelompok adalah melatih siswa menghadapi masalah-masalah yang riil, belajar teknik-teknik menganalisis masalah, belajar menggunakan berbagai sumber yang relevan untuk memecahkan masalah yang dihadapi siswa, belajar memahami dan mengarahkan dorongan-dorongan dalam dirinya kearah tindakan nyata, belajar bergaul dengan orang lain, belajar merumuskan rencana-rencana hidup jangka panjang, belajar membuat keseimbangan antara tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Bimbingan kelompok juga bertujuan untuk belajar membuat kriteria untuk memilih pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhannya, belajar merealisasikan rencana yang telah dibuat menjadi tindakan-tindakan nyata. Serta merumuskan kembali rencana-rencana serta tujuan-tujuan yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan.

2.3.3 Komponen Bimbingan Kelompok

(9)

16

mencapai tujuan. Ada tiga komponen pokok dalam bimbingan kelompok antara lain: pemimpin kelompok, anggota kelompok, dan dinamika kelompok.

Prayitno (2004:4-8) mengemukakan bahwa dalam layanan bimbingan kelompok berperan dua pihak yaitu pemimpin kelompok dan anggota kelompok. Pemimpin kelompok adalah konselor/guru BK yang terlatih dan berwenang menyelenggarakan praktik konseling professional. Konselor memiliki keterampilan khusus yang bernuansa

layanan konseling melalui”bahasa”konseling untuk mencapai

tujuan-tujuan konseling. Anggota kelompok tidak semua kumpulan orang atau individu dapat dijadikan anggota bimbingan kelompok. Untuk menyelenggarakan bimbingan kelompok seorang konselor perlu membentuk kumpulan individu menjadi sebuah kelompok yang memiliki persyaratan dan keanggotaan antara 8-10 orang.

1. Pemimpin Kelompok

Pemimpin kelompok diwajibkan menghidupkan dinamika kelompok diantara semua peserta seintensif mungkin yang mengarah kepada tujuan umum dan khusus.

2. Anggota Kelompok

Anggota kelompok merupakan salah satu unsur pokok dalam proses bimbingan kelompok. Kegiatan dalam kehidupan kelompok sebagian besar didasarkan atas perasaan anggota kelompok. Peran kelompok tidak akan terwujud tanpa peran aktif para anggota kelompok. 3. Dinamika Kelompok

(10)

17

baik dan mantab, serta rasa saling mempercayai diantara anggota. Dinamika kelompok merupakan jiwa yang bisa menghidupkan suasana kelompok saling berinteraksi.

Dengan kekuatan-kekuatan yang adadalam kelompok, pemimpin kelompok dapat karakteristik kelompok dan bagaimana interaksi anggota dengan pemimpin kelompok dapat mempengaruhi perkembangan kelompok. Dinamika kelompok mengarahkan anggota kelompok untuk melakukan hubungan interpersonal antar anggota kelompok.

2.3.4 Bidang-bidang Bimbingan Kelompok

Romlah (2009:127) mengemukakan Bimbingan kelompok dikembangkan sesuai dengan perkembangan anak. Kegiataan bimbingan kelompok dappat dilaksanakan dengan bervariasi sesuai dengan situasi dan kondisi. Menurut pendapat diatas dapat diterjemahkan bahwa bimbingan kelompok sangat fleksibel dan luwes dalam penerapannya. Bimbingan kelompok juga dapat digunakan untuk berbagi bidang/kegiatan diantaranya adalah:

1) Pribadi memiliki fungsi pengembangan potensi pribadi dalam peningkatan motivasi belajar untuk menjalani kehidupan selanjutnya. Dalam kehidupan manusia tidak akan pernah berhenti belajar, sehingga motivasi belajarnya harus pada kategori sedang, baik, atau sangat baik. Potensi pribadi dapat dikembangkan melalui layanan bimbingan kelompok.

(11)

18

yang lain. Dalam hal ini pendekatan kelompok memiliki manfaat yang besar karena kesadaran mengenai diri dan perkembangan diri sebagian besar ditentukan oleh hubungan individu dengan orang lain. Sebagai mahluk sosial sesorang pasti terpengaruh dengan orang lain. Bila motivasi belajar seseorang baik dalam suatu kelompok maka akan akan mempengaruhi motivasi belajar anggota kelompok yang lain.

3) Belajar memiliki fungsi mengembangkan kemampuan dan motivasi belajar siswa. Menumbuhkan energi siswa untuk belajar. Meliputi semua bidang dalam bimbingan kelompok, karena pengalaman-pengalaman dalam bidang pendidikan harus mendukung tercapainya tujuan hidup di setiap fase kehidupan individu baik pada saat sekarang maupun waktu yang akan dating.

4) Karir memiliki fungsi perencanaan karir siswa setelah selesai menempuh study. Perencanaan pekerjaan, tidak dapat dipisahkan dengan perencanaan pendidikan karena setiap jenis pekerjaan memerlukan persyaratan pendidikan tertentu. Motivasi belajar yang baik dapat membantu seseorang dalam meraih pekerjaan yang di inginkan. Perencanaan pekerjaan merupakan proses yang berlangsung terus menerus atau proses yang berlangsung tahap demi tahap.

2.4

Penelitian yang relevan

(12)

19

Penelitian ini membahas motivasi merupakan fondasi penting dari pengembangan akademik pada siswa. Artikel ini membahas motivasi akademik; berbagai konsep komponen di berbagai bidang seperti keyakinan, tujuan, dan nilai-nilai; dan motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Hal ini juga menyajikan besar, dipelajari secara luas perspektif teoritis motivasi akademik.

Peran Guru BK sangat penting dalam pengembangan akademikdan menjelaskan pencegahan dan perbaikan menggunakan bimbingan kelompok. Guru BK dapat mempromosikan motivasi belajar siswa.

Jamaludin, dkk 2009. “The Validity of Group Guidance Motivation Module for secondary school students”. European

Journal of social sciences. Volume 12 No. 1. Hal 23-46.

Penelitian ini membahas tentang evaluasi validitas isi dari modul bimbingan kelompok untuk siswa sekolah menengah. Modul tersebut dibuat dengan tujuan memfokuskan pada peningkatan motivasi setiap siswa teruatama pada aspek olahraga, spiritual, emosiaonal, dan intelektual denga melibatkan teman sebaya.

Keterlibatan teman sebaya sangat penting, karena remaja lebih senang bersam teman-temannya daripada dengan keluarga. Mereka akan lebih nyaman didalam kelompok dan terjadi dinamika kelompok. Remaja selalu bersosisalisasi dengan teman sebaya dan mereka belajar segala sesuatu dalam kelompok.

(13)

20

Penelitian ini membahas tentang motivasi yang merupakan faktor yang penting dalam kegiatan belajar. Motivasi akan membuat siswa belajar dengan giat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SMK Perintis 29 Semarang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan bimbingan dan konseling (PTBK). Hasil prasurvey menunjukan bahwa: (1) layanan bimbingan kelompok di SMK Perintis 29 Semarang belum sesuai dengan ketentuan formal pelaksanaan layanan; (2) tingkat motivasi belajar beberapa siswa di SMK Perintis 29 Semarang masih rendah. Oleh karena itu diperlukan strategi khusus dalam meningkatkan motivasi belajar siswa melalui pelaksanaan layanan bimbingan kelompok secara ideal sesuai dengan ketentuan formal pelaksanaan layanan. Hasil pelaksanaan tindakan menunjukan motivasi belajar siswa mengalami peningkatan. Rata-rata skor sebelum pelaksanaan tindakan adalah 56% (kategori rendah), pasca siklus 1 adalah 74% (kategori tinggi), dan pasca siklus 2 adalah 84 (kategori tinggi). Peningkatan skor tersebut membuktikan bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di SMK Perintis 29 Semarang.

(14)

21

2.5 Kerangka Pikir

Bimbingan dan konseling sebagai suatu integrasi dalam sistem pendidikan, memiliki peranan yang tidak bisa diabaikan. Dalam menghadapi motivasi belajar yang rendah, bimbingan konseling memiliki beberapa layanan yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar. Salah satu layanan yang dapat diberikan adalah layanan bimbingan kelompok.

Layanan bimbingan kelompok motivasi belajar yang diberikan kepada siswa kelas XI Pemasaran SMKN 1 Demak yang memiliki motivasi belajar rendah berkaitan dengan topik tugas motivasi belajar dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada siswa tentang motivasi belajar. Melalui dinamika kelompok terjadi interaktif dan komunikasi yang intens. Pemahaman dan pengembangan yang diperoleh melalui layanan bimbingan kelompok diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan mengatasi motivasi belajar rendah untuk meningkatkan motivasi belajar.

2.6 Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah jenis obat yang diresepkan dalam satu resep pada peresepan obat antidiabetik oral pada pasien rawat jalan RSAL Dr. Jenis obat

Kalimat simpulan yang tepat untuk melengkapi paragraf generalisasi tersebut adalah ….. Dengan demikian pedagang daging pasti meraup untung yang

melaporkan segala kegiatan mengenai pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan II ( PPL II ) DI SMA Negeri 2 Banjarbaru selama 8 kali pertemuan, yang kemudian diserahkan kepada

Peserta yang dinyatakan lulus Seleksi Komptensi Dasar (SKD) dan berhak mengikuti Seleksi Kompetesi Bidang (SKB) dalam Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penerpa konsep Balance Scorecard sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan sebab Balanced Scorecard yang telah dilakukan

Praktik Pengalaman Lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan Universitas Negeri Semarang, sebagai pelatihan untuk

Informasi pada penelitian ini banyak menggunakan data primer, antara lain: (1) data dari birokrasi pedesaan dan pemuka masyarakat berupa potensi sumberdaya yang ada,

Anomali tinggi tersebut menunjukan bahwa di daerah tersebut memiliki nilai rapatmassa bawah permukaan yang lebih tinggi dibandingkan daerah sekitarnya dan bisa jadi menunjukkan