BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti ialah penelitian tindakan kelas (classroom action research), dengan jenis model pembelajaran kolaboratif. Jenis penelitian kolaboratif yaitu hadirnya suatu kerja sama dangan pihak guru dengan peneliti. Peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan dibantu oleh kolabolator yaitu guru kelas 4 SDN Blotongan 01 Salatiga. Melalui kolaborasi ini diharapkan penelitian bisa berjalan dengan baik sesuai dengan hipotesis tindakan pada bab sebelumnya.
Penelitian tindakan ini dikumpulkan dengan dua jenis data, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Data tersebut digunakan untuk menggambarkan perubahan yang terjadi, baik perubahan kinerja siswa, kinerja guru, dan perubahan di kelas. Data kuantitatif berupa hasil belajar matematika siswa. Kemudian, data kualitatif adalah kalimat–kalimat yang menggambarkan ekspresi siswa tentang tingkat pemahamannya, antusiasnya, kepercayaan diri, motivasi bisa dikataakan dengan aspek efektif atau sikap.
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan dengan menggunakan desain pembelajaran menurut Suharsimi Arikunto, 2010: 17 yang mana satu siklusnya terdiri dari tiga tahapan yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan dan pengamatan, serta (3) refleksi.
3.2 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.2.1 Setting Penelitian
mempertimbangkan relasi yang sudah cukup baik dengan pihak sekolah khususnya guru yang mengajar dikelas 4, dengan relasi yang baik sehingga mudah untuk memperoleh data yang dibutuhkan, waktu yang diperoleh oleh peneliti relatif lama. Jarak tempat tinggal peneliti dengan SD relatif jauh namun karena transportasi yang memadai peneliti berani untuk mengambil tempat yang jaraknya relatif jauh.
3.2.2 Karakteristik Subjek Penelitian
3.3 Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu bulan September sampai Desember semester I Tahun pelajaran 2016/2017. Pada bulan September sampai Oktober peneliti melakukan persiapan. Bulan November mulai melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan siklus I dan siklus II. Mulai bulan Desember peneliti membuat laporan hasil penelitian.
Tabel 04
Pelaksanaan Tindakan Kelas (PTK)
No. Tahap Kegiatan
Bulan /Tahun 2016
September Oktober November Desember Januari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Pengajuan
proposal
2. Perencanaa n
pelaksanaan observasi
3. Pelaksanaan observasi prasiklus
4. Persiapan penelitian siklus 1 dan 2
5. Pelaksanaan penelitian siklus 1
6. Pelaksanaan penelitian siklus 2
7. Pengolahan data
berdasarkan penelitian siklus 1 dan 2 yang telah di
laksanakan
3.4 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasioanal
Variabel merupakan suatu yang bersikap berubah-ubah dan tidak tetap, sehingga variabel ini dapat berubah seiring perkembangan. Variabel dibagi menjadi dua yang sering dikatahui yaitu variabel bebas dan variabel tetap. Variabel terikat atau variabel tergantung adalah variabel yang memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas.Variabel tergantung merupakan variabel yang diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel.
3.4.1 Variabel Bebas (X)
Variabel bebas dari penelitian tindakan yang akan dilakukan adalah model pembelajaran TGT berbantuan permainan kipas pecahan. TGT adalah suatu model pembelajaran pembelajaran terdiri dari pengajaran (teaching), belajar dalam tim (team study), dan pertandingan akademik (game tournament) dikolaborasikan dengan permainan kipas pecahan.
3.4.2 Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keaktifan belajar dan hasil belajar matematika. Keaktifan belajar adalah aktivitas yang dilakukan oleh siswa melalui interaksi dalam proses pembelajaran saat berlangsung. Hasil belajar adalah skor hasil belajar matematika siswa kelas 4 setelah mengerjakan soal berkenaan dengan materi bilangan pecahan dan urutannya. Hal yang berkaitan dengan skor hasil belajar siswa merupakan ranah kognitif dalam pembelajaran.
3.5 Rencana Tindakan
Adapun alur pelaksanaan tindakan kelas siklus 1 dan 2 dapat dilihat pada bagan berikut ini.
Gambar 03
Alur Pelaksanaan Siklus 1 dan 2 (Suharsimi Arikunto 2010:17)
Keterangan :
Penelitian tindakan ini dilakukan melalui 2 siklus yang mana siklus 1 dimulai dari perencanaan pembelajaran kemudian kegiatan pelaksanaan sekaligus pengamatan kegiatan terakhir yaitu diadakan suatu refleksi setelah diadakan pembelajaran. Alur siklus 2 sama dengan siklus 1, siklus 2 dimulai dari perencanaan pembelajaran, kemudian pelaksanaan sekaligus pengamatan, kemudian diadakan refleksi setelah pembelajaran. Siklus 2 yaitu untuk memperbaiki proses pembelajaran yang sebelumnya. Jika 2 siklus belum tuntas, dapat menggunakan 3 siklus yaitu kembali ke kegiatan perencanaan.
3.5.1 Siklus I
Kegiatan pembelajaran pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan. Pada siklus I materi yang diajarkan adalah tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan. Pada pertemuan pertama rencana yang disusun membahas tentang pengenalan pecahan khususnya untuk pengertian. Pertemuan kedua membahas tentang penyederhanaan penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan penyebut sama. Pada pertemuan ketiga khusus untuk melakukan evaluasi ketika siklus I.
Perencanaan Perencanaan
Pelaksanaan dan Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan dan
Pengamatan
Perencanaan Pelaksanaan dan
Pengamatan
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini yang akan dilakukan ialah berikut ini.
a. Menentukan kelas yang akan digunakan untuk penelitian, waktu penelitian akan dilakukan, dan guru kolabolator.
b. Menentukan SK dan KD dengan guru kolabolator c. Koordinasi dengan observer
d. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran TGT berbantuan kipas pecahan.
e. Melakukan koordinasi yang baik dan bekerjasama dengan guru kelas untuk memecahkan permasalahan yang terjadi berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.
f. Menyiapkan alat dan bahan pelajaran yang berfungsi untuk membantu dalam kegiatan melakukan pengamatan.
g. Menyusun lembar observer/guru pendamping peneliti sebagai observer kedua terhadap guru aktivitas guru kelas selama kegiatan belajar berlangsung.
h. Penyusunan asesmen atau penelitian yaitu menggunakan tes dan hasil observasi.
2. Pelaksanaan dan Observasi
Tabel 05
Langkah-Langkah Pembelajaran TGT Berbantuan Permainan Kipas Pecahan Siklus 1
Kegiatan Langkah kegiatan Waktu
Pertemuan 1
Pendahuluan 1. Guru mengajak siswa untuk berdoa atau salam. 2. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran.
3. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan diapai.
5. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
( apersepsi)
Apersepsi : pernahkah kalian mendengar tentang pecahan?
10 menit
Inti Eksplorasi
6. Guru menampilkan gambar tentang pecahan pada power point
7. Siswa mengamati gambar di power point
8. Guru memberikan pertanyaan – pertanyaan tentang pengertian, letak bilangan, membedakan dan mengurutkan suatu bilangan.
9. Siswa menjawab pertanyaan tentang pengertian pecahan
10. Siswa menjawab pertanyaan tentang pembagian suatu pecahan
11. Siswa menjawab pertanyaan tentang letak suatu bilangan
12. Siswa menentukan perbedaan dan pengurutan bilangan pecahan.
13. Guru menuliskan dipapan tulis.
Elaborasi
14. Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok yaitu kelompok A,B,C,D dan E yang terdiri dari siswa yang berkemampuan tinggi, rendah dan sedang.
19. Kelompok mengerjakan soal dengan cepat, siapa yang tercepat boleh mengangkat tangan menyebutkan nama kelompok.
20. Kelompok yang sudah mengangkat tangan tapi tidak bisa menjawab atau jawabannya salah boleh di lempar ke kelompok lain.
23. Satu soal skornya adalah 20, jadi 5 benar semua total skor adalah 100.
24. Kelompok yang memperoleh skor terbanyak akan memperoleh hadiah.
25. Penyerahan hadiah kepada kelompok terkuat. 26. Guru bertanya apa ada yang kurang jelas.
Penutup
27. Guru dan siswa membuat simpulan atau rangkuman pembelajaran.
28. Melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
29. Siswa memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
30. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut remidi dan pengayaan
31. Guru menyampaikan rencana pembelajaran padapertemuan berikutnya.
32. Kegiatan terakhir guru dengan siswa berdoa
15 menit
Pertemuan 2
Pendahuluan 1. Guru mengajak siswa untuk berdoa atau salam. 2. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran.
3. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
5. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
( apersepsi)
Apersepsi : guru mengulas pelajaran pertemuan kemarin, guru bertanya siapa yang pernah mengurutkan suatu bilangan ?
10 menit
Inti Eksplorasi
6. Guru menampilkan gambar tentang mengurutkan suatu pecahan dan membandingkan pada power point.
7. Siswa mengamati gambar di power point
8. Guru memberikan pertanyaan – pertanyaan tentang pengurutan dan membandingkan suatu bilangan. 9. Siswa menjawab pertanyaan tentang cara
pengurutan bilangan dari yang terbesar maupun
sebaliknya.
10. Siswa menjawab pertanyaan tentang membandingkan suatu bilangan.
11. Guru menuliskan dipapan tulis.
Elaborasi
12. Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok yaitu kelompok A,B,C,D dan E yang terdiri dari siswa yang berkemampuan tinggi, rendah dan sedang.
13. Guru memberikan kipas berukuran besar pada tiap
17. Kelompok mengerjakan soal dengan cepat,siapa yang tercepat boleh mengangkat tangan menyebutkan nama kelompok.
18. Kelompok yang sudah mengangkat tangan tapi tidak bisa menjawab atau jawabannya salah boleh di lempar ke kelompok lain.
21. Satu soal skornya adalah 20, jadi 5 benar semua total skor adalah100.
22. Kelompok yang memperoleh skor terbanyak akan memperoleh hadiah.
23. Penyerahan hadiah kepada kelompok terkuat.
24. Guru memberikan semangat kepada kelompok yang belum memperoleh hadiah.
25. Guru bertanya apa ada yang kurang jelas.
Penutup 26. Guru bertanya apakah ada materi yang kurang jelas 27. Siswa bersama dengan guru merangkum materi ajar 28. Siswa bersama dengan guru merefleksi materi ajar 29. Guru memberi soal evaluasi
30. Guru menganalisis hasil evaluasi
31. Guru memberikan soal-soal remidi bagi yang belum
Pendahuluan 1. Guru mengajak siswa untuk berdoa atau salam. 2. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran.
3. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan diapai.
5. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus ( apersepsi)
Apersepsi : guru mengulas pelajaran pertemuan kemarin, guru bertanya siapa yang sudah belajar dirumah ? sudah siap melakukan evaluasi hari ini ?
Inti Eksplorasi
6. Guru dan siswa bertanya jawab mengulang materi 15 menit
7. Siswa memberi umpan balik tentang materi pecahan yang diulang
8. Guru menyampaikan cara pengerjaan soal evalusi 9. Siswa mendengarkan dengan baik dan mempersiapkan
alat tulis.
Elaborasi
10. Guru membagikan soal evalusi
11. Siswa mengerjakan soal evalusi sesuai dengan waktu yang ditentukan
12. Guru mengawasi siswa yang mengerjakan soal 13. Siswa mengerjakan sendiri- sendiri
14. Siswa boleh bertanya jika ada soal yang kurang jelas pada bu guru.
Konfirmasi
15. Kelompok yang sudah selesai boleh mengumpulkan hasil kerjaannya.
16. Guru menunggu sampai semua terkumpul.
50 menit
Penutup 17. Guru bertanya apakah ada materi yang kurang jelas 18. Siswa bersama dengan guru merangkum materi ajar 19. Siswa bersama dengan guru merefleksi materi ajar 20. Guru memberikan soal-soal remidi bagi yang belum
tuntas
21. Guru memberikan soal pengayaan bagi yang sudah tuntas
22. Salam penutup
10 menit
3. Refleksi
Refleski dilakukan di kegiatan akhir pertemuan pada siklus I. Yang mana, pada kegiatan ini lebih condong ke evaluasi, apakah kekurangan pada pertemuan satu maupun pertemuan ke dua. Kekurangan dalam proses pembelajaran pada tahap satu dapat diperbaiki pada tahap pertemuan kedua. Sedangkan untuk kelebihan pada tahap 2 dapat dipertahankan, sehingga hasil pembelajaran selalu meningkat.
1.5.2 Siklus II
indikator dari KD 6.2. Peertemuan 1 membahas tentang letak suatu bilangan, pertemuan 2 membahas tentang pengurangan dan penjumlahan campuran serta pemecahan masalah. Pertemuan 3 tidak membahas materi melainkan hanya mengulas sedikit karena dikhususkan untuk mengerjakan tes formatif siklus 2. Berdasarkan dari uraian refleksi serta kerjasama dengan kolabolator peneliti menyusun perencanaan pembelajaran untuk siklus II. Yang mana, akan diuraikan pada langkah-langkah berikut ini.
1. Perencanaan
1) Permasalahan dapat diperoleh dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I, sehingga rumusannya pun harus disesuaikan dengan permasalahan pada kegiatan pembelajaran siklus I.
2) Merancang kembali RPP, lembar observasi serta soal- soal yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
2. Pelaksanaan dan Observasi
Pembelajaran pada siklus ke II terdiri dari 3 pertemuan, yang mana alokasi waktu yang digunakan ialah 2 x 35 menit setiap pertemuannya. Pada siklus II ini meteri yang akan dibahas ialah tentang perkalian dan pembagian pecahan. Pada pertemuan pertama rencanannya ialah membahas materi tentang perkalian pecahan. Pada pertemuan ke 2 membahas tentang pembagian pecahan sedangkan untuk pertemuan terakhir yaitu ketiga membahas tentang pembagian pecahan. Pada pertemuan akhir kegiatan pembelajaran akan dilakukan evaluasi yang berfungsi untuk mengetahui kekurangan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Adapun langkah- langkah pembelajaran menggunakan TGT berbantuan kipas pecahan dapat dilihat pada tabel 06.
Tabel 06
Langkah-Langkah Pembelajaran TGT Berbantuan Permainan Kipas Pecahan Siklus 2
Kegiatan Langkah kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengajak siswa untuk berdoa atau salam.
2. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.
3. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
5. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
( apersepsi)
Apersepsi : guru membahas materi yang sebelumnya, guru bertanya siapakah yang tahu pecahan senilai itu yang seperti apa? Bagaimana penyederhanaan pecahan ? Bagaimana cara menjumlahkan pecahan ?
10 menit
Inti Eksplorasi
6. Guru memasang alat peraga dengan menggunakan penjumlahan serta media pembelajaran.
7. Siswa mengamati alat peraga dan media tersebut. 8. Siswa bertanya jika belum paham yang diamati
9. Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai yang diamati siswa.
10. Siswa menentukan pecahan senilai 11. Menyederhanakan suatu pecahan
12. Siswa menjumlahkan pecahan sama penyebut dan beda penyebut.
13. Guru dan siswa membahas bersama.
Elaborasi
14. Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok yaitu kelompok A,B,C,D dan E yang terdiri dari siswa yang berkemampuan tinggi, rendah dan sedang.
15. Guru memberikan kipas berukuran besar pada tiap yang besar. Sehingga, soal mereka benar dan tepat.
18. Siswa diberi 2 menit untuk menentukan jawaban nomor 1 19. Kelompok mengerjakan soal dengan cepat,siapa yang
mempresentasikan jawabannya.
23. Satu soal skornya adalah 20, jadi 5 benar semua total skor adalah 100.
24. Kelompok yang memperoleh skor terbanyak akan memperoleh hadiah.
25. Penyerahan hadiah kepada kelompok terkuat. 26. Guru bertanya apa ada yang kurang jelas.
Penutup
27. Guru dan siswa membuat simpulan atau rangkuman pembelajaran.
28. Melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
29. Siswa memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
30. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut remidi dan pengayaan
31. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
32. Kegiatan terakhir guru dengan siswa berdoa
20 menit
Pertemuan 2
Pendahuluan 1. Guru mengajak siswa untuk berdoa atau salam.
2. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.
3. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
5. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
( apersepsi)
Apersepsi : guru membahas materi yang sebelumnya, guru bertanya siapakah yang sudah bisa mengurangkan suatu pecahan? Bagimana cara menyelesaikan soal campuran pecahan ? Bagaimana jika ada soal cerita ?
10 menit
Inti Eksplorasi
6. Guru memasang alat peraga dengan menggunakan penjumlahan serta media pembelajaran.
7. Siswa mengamati alat peraga dan media tersebut. 8. Siswa bertanya jika belum paham yang diamati
9. Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai yang diamati siswa.
10. Siswa menentukan pengurangan pecahan 11. Siswa menentukan campuran pecahan 12. Siswa dan guru membahas bersama
Elaborasi
13. Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok yaitu kelompok A,B,C,D dan E yang terdiri dari siswa yang berkemampuan tinggi, rendah dan sedang.
14. Guru memberikan kipas berukuran besar pada tiap
kelompok
15. Tiap kelompok mempunyai satu kipas besar yang berisi 5 kipas kecil yang berisi soal dengan warna kipas yang berbeda.
16. Kelompok mencari kipas yang sama warna, sesuai kipas yang besar. Sehingga, soal mereka benar dan tepat.
17. Siswa diberi 2 menit untuk menentukan jawaban nomor 1 18. Kelompok mengerjakan soal dengan cepat,siapa yang
tercepat boleh mengangkat tangan menyebutkan nama kelompok.
24. Penyerahan hadiah kepada kelompok terkuat. 25. Guru bertanya apa ada yang kurang jelas.
Penutup
26. Guru dan siswa membuat simpulan atau rangkuman pembelajaran.
27. Melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
28. Siswa memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
29. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut remidi dan pengayaan
30. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Kegiatan terakhir guru dengan siswa berdoa
20 menit
Pertemuan 3
Pendahuluan 1. Guru mengajak siswa untuk berdoa atau salam.
2. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.
3. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
5. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
( apersepsi)
Apersepsi : guru mengulas pelajaran pertemuan kemarin, guru bertanya siapa yang sudah belajar dirumah ? sudah siap melakukan evaluasi hari ini ?
sudah dipelajari selama 15 menit.
7. Guru menyampaikan cara pengerjaan soal evalusi 8. Siswa mendengarkan dengan baik
9. Siswa mengeluarkan alat tulis
Elaborasi
10. Guru membagikan soal evaluasi
11. Siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan waktu yang ditentukan
12. Guru mengawasi siswa yang mengerjakan soal 13. Siswa mengerjakan sendiri- sendiri
14. Siswa boleh bertanya jika ada soal yang kurang jelas pada bu guru.
Konfirmasi
15. Kelompok yang sudah selesai boleh mengumpulkan hasil kerjaannya.
16. Guru menunggu sampai semua terkumpul.
17. Guru bertanya apakah ada siswa yang kurang paham dengan materi pecahan.
Penutup 18. Guru dan siswa membuat simpulan atau rangkuman pembelajaran.
19. Melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
20. Siswa memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
21. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut remidi dan pengayaan
22. Guru menyampaikan rencana pembelajaran padapertemuan berikutnya.
23. Kegiatan terakhir guru dengan siswa berdoa
10 menit
3. Refleksi
Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pengajar atau guru bersama observer akan melakukan suatu evaluasi mengenai kekurangan dan kelebihan pembelajaran yang telah dilakukan untuk memperbaiki pertemuan berikutnya.
3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
3.6.1.1 Teknik Pengumpulan Data Variabel Bebas
Teknik pengumpulan data model TGT permainan kipas pecahan yaitu menggunakan observasi atau pengamatan. Observasi merupakan suatu cara yang sering digunakan untuk mengukur banyak aspek misalnya tingkah laku individu ataupun suatu proses dalam kegiatan tertentu yang dapat diamati, apakah itu kegiatan yang sesungguhnya maupun yang direncanakan atau dibuat oleh perencana. Peran observasi dalam penelitian ini ialah untuk mengamati tindakan guru serta bagaimana siswa merespon guru dan menerima materi dalam proses pembelajaran matematika. Kolabolator adalah salah satu pengamat yang akan mengamati langsung pengajaran yang dilakukan oleh guru, sehingga yang diamati bukan hanya guru namun juga siswa secara menyeluruh. Kegiatan pengamatan atau ovservasi ini dilakukan ketika pembelajaran atau tindakan itu berlangsung.
3.6.1.2 Teknik Pengumpulan Data Variabel Terikat
Pengumpulan data pada variabel terikat mempunyai 2 teknik pengumpulan data yaitu tes dan nontes karena variabel terikat dalam penelitian ini ada dua yaitu keaktifan belajar siswa serta hasil belajar yang diuraikan berikut ini.
1. Keaktifan belajar : menggunakan nontes yaitu observasi dalam pengumpulan data karena observasi cocok untuk mengukur sikap dan tingkah laku individu serta sering digunakan oleh banyak orang dalam penelitian.
3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data
Pengambilan data yang dibutuhkan oleh peneliti membutuhkan suatu susunan instrumen dalam bentuk tes maupun nontes yaitu. Instrumen yang diperlukan ialah instrumen dalam bentuk observasi dan tes. Instrumen ini akan diuraiakan berdasarkan variabel yang telah ditentukan oleh peneliti.
3.6.2.1Instrumen Pengumpulan Data Variabel Bebas
Instrumen pengumpulan data untuk variabel bebas ialah lembar observasi. Lembar observasi yang telah dibuat digunakan untuk mengukur kegiatan atau aktivitas guru dalam menerapkan TGT dalam pembelajaran serta bagaimana respon siswa dalam menerima materi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan tahap pembelajaran TGT baik dari kegiatan awal, kegiatan inti sampai kegiatan penutup.
Tabel 07
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Model TGT Berbantuan Permainan Kipas Pecahan
No. Langkah- Langkah TGT
Indikator Item
Pra pembelajaran
1 Guru mempersiapkan ruang,alat, dan media
pembelajaran
1
2 Guru meminta siswa mengeluarkan alat tulis 2
Pendahuluan
3 Guru mengawali pembelajaran pembelajaran
dengan mengucap salam dan mengabsen siswa.
3
4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
4
5 Guru menyampaikan apersepsi dengan bertanya
tentang pecahan
5
Inti
6 Menyampaikan informasi (presentasi klasikal)
Guru menampilkan gambar pecahan pada slide power point
6
7 Guru bertanya kepada siswa tentang gambar
pecahan yang diamati.
7
8 Guru menjelaskan materi tentang pecahan dan memberi contoh.
9 Pembentukan tim atau kelompok
Guru membagi siswa menjadi 4 – 5 kelompok. 9 10 Guru menjelaskan mengenai kegiatan yang akan
dilakukan oleh kelompok.
10
11 Permainan (Games tournament)
Guru menjelaskan aturan permainan. 11 12 Guru membagi LKS (Kipas besar yang berisi 5
kepas kecil berisi soal)
12
13 Guru memberi aba- aba untuk melakukan
permainan /game dengan aba-aba “ Siap “dan “
Mulai”
13
14 Guru membimbing siswa untuk membimbing siswa
untuk melakukan turnamen.
14
15 Guru meminta siswa untuk maju mempresentasikan
jawabannya di depan kelas
15
16 Pemberian
penghargaan kelompok
Guru menghitung skor yang diperoleh kelompok 16 17 Guru memberikan hadiah kepada kelompok yang
tertinggi skornya.
17
Penutup
18 Guru bertanya jika ada materi yang kurang jelas 18
19 Guru meminta siswa untuk merangkum materi
pembelajaran yang sudah berlangsung
19
20 Guru melakukan refleksi bersama siswa terhadap materi ajar
20
21 Guru membagikan soal evaluasi 21
22 Guru membagikan soal pekerjaan rumah (remidi
Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Siswa Model Pembelajaran TGT Berbantuan Permainan Kipas Pecahan
No. Langkah-Langkah TGT
Indikator Item
Pra pembelajaran
1 Siswa duduk rapi di tempat duduk masing- masing 1
2 Siswa mengeluarkan alat tulisnya. 2
Pendahuluan
3 Siswa menjawab salam dari guru 3
4 Siswa mempersiapkan fisik dan psikis untuk belajar 4
5 Siswa mendengarkan guru yang mengabsen 5
6 Siswa menanggapi apersepsi dari guru 6
Inti
Siswa mengamati gambar pecahan di slide power point 8
9 Siswa menjawab pertanyaan tentang pecahan 9
10 Siswa mendengarkan penjelasan materi dari guru tentang pecahan
10
11 Siswa mendengarkan penjelasan dari guru terkait dengan kegiatan kelompok.
11
12 Pembagian tim organisasi atau
kelompok
Siswa dibagi menjadi 4-5 kelompok 12
13 Permainan
14 Siswa bersama anggota kelompok diskusi mengerjakan soal yang diterima
14
15 Siswa melakukan turnamen (game) 15
16 Pemberian penghargaan
kelompok
Siswa mempresentasikan jawaban yang telah didiskusikan bersama didepan kelas.
16
17 Siswa menerima hadiah / reward 17
18 Siswa bertanya jika ada materi yang belum jelas 18
Penutup
19 Siswa menjawab pertanyaan dari guru 19
20 Siswa merangkum pembelajaran 20
21 Siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang berlangsung
21
22 Siswa mengerjakan soal evaluasi 22
23 Siswa mendapat soal pekerjaan rumah 23
24 Siswa menjawab salam 24
Data hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa dalam pembelajaran model TGT berbantuan permainan kipas pecahan dinilai dengan rumus di bawah ini:
Dengan kriteria nilai: (Depdiknas, 2003) > 86 % = Baik Sekali
70 – 85 % = Baik
3.6.2.2 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Terikat
Instrumen yang digunakan peneliti untuk variabel terikat ada 2 yaitu nontes dan tes, untuk nontes menggunakan observasi dan yang tes menggunakan tes dalam bentuk pilihan ganda tertentu untuk mengukur kognitif.
1. Non tes
Peneliti akan menggunakan lembar observasi untuk memperoleh data keaktifan belajar siswa kelas 4 SDN Blotongan 01 Salatiga. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan teknik presentase untuk menentukan pada posisi baik atau cukup keaktifan belajar siswa kelas 4 tersebut.
P Keterangan: P = presentase
a = jumlah skor yang diperoleh
b = jumlah skor keaktifan belajar keseluruhan
Presentase penilaian keaktifan belajar secara keseluruhan menurut Dimyati dan Mudjono (2002: 125) adalah sebagai berikut:
1% - 25% = sangat rendah 26% - 50% = rendah
51% - 75% = sedang 76% - 100% = tinggi
Tabel 09
Kisi-Kisi Soal Observasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus 1 dan 2
No. Indikator Keaktifan Butir Soal Jumlah Soal
1 Perhatian siswa terhadap penjelasan guru. 1 1
2 Kerjasamanya dalam kelompok. 2 1
3 Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok
3 1
4 Memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok.
4,5,6 3
5 Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat.
9 1
6 Memberi gagasan yang cemerlang. 7 1
7 Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang.
8 1
8 Saling membantu dan menyelesaikan masalah.
10 dan 11 2
Total Butir Soal 11
Setelah butir soal dikelompokkan kemudian peneliti membuat kisi-kisi soal instrumen soal observasi keaktifan belajar siswa secara rinci, dapat dilihat pada tabel 10.
Tabel 10
Kisi-Kisi Instrumen Soal Observasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
No. Langkah-Langkah TGT
Indikator Keaktifan Belajar Siswa Item
1 Menyampaikan
informasi (presentasi klasikal)
Apakah siswa mendengarkan penjelasan materi dari guru tentang pecahan?
1
2 Pembentukan tim atau kelompok
Apakah siswa dibagi menjadi beberapa kelompok ?
2
3 Apakah setiap siswa berkumpul pada
kelompoknya masing-masing?
3
4 Permainan (Games tournament)
Apakah setiap siswa memberi pendapat kepada kelompok dalam turnamen permainan kipas pecahan?
4
kesempatan untuk menjawab soal yang berada dikipas pecahan?
6 Apakah dalam mengerjakan soal di kipas
pecahan dikerjakan secara diskusi ?
6
7 Apakah setiap siswa mampu memberi
jawaban yang bagus dan cepat untuk menjawab pertanyaan yang diterima ?
7
8 Apakah masing-masing siswa mengerjakan
soal dengan menggunakan cara bertentu ?
8
9 Pemberian penghargaan atau hadiah pada kelompok
Apakah kelompok mampu
mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan teman sekelas ?
9
10 Apakah semua kelompok membantu
menyelesaikan di depan kelas jika perwakilan kelompok tidak mampu untuk menjelaskan kepada teman yang lain ?
10
11 Apakah kelompok memperoleh hadiah
ketika mampu menjawab pertayaan dengan baik?
11
Jumlah Butir Soal 11
2. Tes
Tes tersebut akan diujikan pada akhir pembelajaran setiap siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tes ini berguna untuk mengukur hasil belajar matematika siswa kelas 4 SDN Blotongan 01 Salatiga. Instrumen yang digunakan ialah lembar soal, kunci jawaban, pedoman penilaian dan rubrik penilaian. Kisi –kisi tes hasil belajar dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 11
Kisi-Kisi Instrumen Soal Siklus I dan 2 Menurut KTSP
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar
bilangan pecahan dinilai dengan rumus di bawah ini:
0
Dengan kriteria nilai: (Depdiknas, 2003) > 86 % = Baik Sekali
70 – 85 % = Baik
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.7.1 Variabel Bebas (X)
Sebelum guru melakukan kegiatan tindakan terhadap materi yang sudah dipersiapkan, terlebih dahulu dilakukan uji coba yang mana uji cobannya ialah mengajar di kelas yang sama namun untuk materinya berbeda. Uji coba ini berfungsi untuk mematangkan persiapan guru pengajar, selain itu untuk memvaliditas lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya.
3.7.2 Variabel Terikat (Y)
3.7.2.1 Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini berfungsi untuk menguji setiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam kegiatan tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TGT berbantuan permainan kipas pecahan . Untuk mengetahui validitas dan instrumen sebelumnya harus diuji cobakan di kelas uji coba terlebih dahulu yaitu kelas 5 SDN Blotongan 01 Salatiga.
signifikansi 0,05 (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian). Hasil uji validasi siklus 1 yaitu sebagai berikut :
Tabel 12
Hasil Uji Validasi Siklus I
Bentuk Instrumen
Item Soal Valid Tidak Valid Soal yang digunakan
Pilihan Ganda 1,2,3,4,5,6,7,8,9, 10,11,12,13,14,15 soal yang valid. Sedangkan, yang tidak valid ada 11 soal. Soal yang sudah valid tersebut akan digunakan oleh peneliti untuk soal tes pada siklus 1.
Tabel 13
Hasil Uji Validasi Siklus II
Bentuk Instrumen
Item Soal Valid Tidak Valid Soal yang digunakan
3.7.2.2Uji Reliabilitas
Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten jika dikenakan pada suatu objek (Arikunto, 2010). Pengukuran tingkat reliabilitas instrumen soal dalam penelitian ini menggunakan Cronbach’s
Alpha. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya. Tahapan uji reliabilitas ini menggunakan program SPSS 16 for windows (statistical product and service solutions).
Menurut George dan Mallery dalam Sudjana (2010), uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik alfa untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut:
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima 0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan
Uji reliabilitas instrumen soal dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam kegiatan tes individual setelah pembelajaran dilakukan di kelas 4 SDN Blotongan 01 Salatiga. Indeks reliabilitas instrumen dapat dilihat dari output kotak reliabiliti statistik pada kolom Cronbach’s Alpha berikut ini :
Tabel 14 Reliabilitas Siklus I
Cronbach’s Alpha Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
Tabel 15 Reliabilitas Siklus II
Cronbach’s Alpha
Pada siklus I dapat diketahui bahwa indeks reliabiliti alpha sebesar 0,816. Karena indeks nilai alpha dari standar minimal, dapat disimpulkan bahwa tes tersebut reliabel. Sedangkan pada siklus 2 diketahui indeks alpha nya sebesar 0,879 sehingga dapat disimpulkan tes formatif pada siklus 2 reliabel.
3.8 Analisis Taraf Kesukaran Item Soal
Peneliti menggunakan rumus menurut Arikunto untuk mencari taraf kesukaran soal. Menurut Arikunto (2010), ”Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya”. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran menurut Arikunto yaitu sebagai berikut :
P = B/JS Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria tingkat kesukaran soal: P = 0,00 – 0,30 adalah soal sukar P = 0,30 – 0,70 adalah soal sedang P = 0,70 – 1,00 adalah soal mudah
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
Pada penelitian siklus 1 dan 2, telah dipilih 20 soal valid yang digunakan untuk tes. Butir soal yang digunakan sebagai soal tes bukan valid saja. Akan tetapi butir soal tersebut telah diuji tingkat kesukarannya. Tingkat kesukaran pada setiap butir soal dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 16
Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1
Kategori Soal Nomor Soal Nilai
Mudah 1 1
2 0,82
4 0,73
5 0,95
6 0,95
7 0,73
8 0,86
11 0,73
13 0,78
17 0,82
19 0,86
20 0,95
Sedang 3 0,65
9 0,34
12 0,60
14 0,43
15 0,43
16 0,69
18 0,60
Sukar 10 0,26
Melalui tabel 16 telah dipersingkat oleh peneliti yang dapat diamati pada tabel berikut ini.
Tabel 17
Distribusi Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1
Kategori Soal Nomor Soal Jumlah Soal
Mudah 1,2,4,5,6,7,8,11,13,17,19,20 12
Sedang 3,9,12,14,15,16,18 7
Sukar 10 1
Melalui tabel tersebut dapat dilihat bahwa soal yang tergolong mudah berjumlah 12 butir, sedang 7 butir soal dan soal yang sukar adalah 1 butir soal. Sehingga total soal ada 20 butir soal.
Tabel 18
Tingkat Kesukaran Soal Siklus II
Kategori Soal Nomor Soal Nilai
Mudah 2 0,86
3 0,78
5 0,95
6 0,95
7 0,73
8 0,91
10 0,78
11 0,82
12 0,73
13 0,82
16 0,86
17 0,95
18 0,82
19 0,82
20 0,82
Sedang 1 0,65
9 0,65
14 0,65
15 0,65
Sukar 4 0,30
Setelah diuraikan secara terperinci di atas, peneliti mengelompokkan butir soal yang mudah, sedang dan sukar secara singkat dalam tabel berikut ini.
Tabel 19
Distribusi Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1
Kategori Soal Nomor Soal Jumlah Soal
Mudah 2,3,5,6,7,8,10,11,12,13,16,17,18,19,20 15
Sedang 1,9,14,15 4
Sukar 4 1
Melalui tabel tersebut dapat dilihat bahwa soal yang tergolong mudah berjumlah 15 butir , sedang 4 butir soal dan soal yang sukar adalah 1 butir soal. Sehingga total soal ada 20 butir soal.
3.9 Indikator Keberhasilan
Penelitian ini dapat dikatakan berhasil jika:
1. Langkah-langkah atau sintak model pembelajaran TGT berbantuan permainan kipas pecahan telah diterapkan 100% pada proses pembelajaran.