• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Perbandingan Sari Mengkudu dengan Sari Nenas dan Lama Pemanasan terhadap Mutu Permen Mengkudu Mix

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh Perbandingan Sari Mengkudu dengan Sari Nenas dan Lama Pemanasan terhadap Mutu Permen Mengkudu Mix"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Mengkudu

Tanaman mengkudu berbuah sepanjang tahun. Mudah tumbuh pada

berbagai tipe lahan, dengan daerah penyebaran dari dataran rendah hingga

ketinggian 1500 dpl. Ukuran dan bentuk buahnya bervariasi, pada umumnya

mengandung banyak biji, dalam satu buah terdapat ≥300 biji, namun ada juga tipe

buah mengkudu yang memiliki sedikit biji. Bijinya dibungkus oleh suatu

lapisanatau kantong biji, sehingga daya simpannya lama dan daya tumbuhnya

tinggi.Dengan demikian, perbanyakan mengkudu dengan biji sangat mudah

dilakukan (Djauhariya dkk., 2006).

Kelopak bunga tumbuh menjadi buah bulat lonjong sebesar telur ayam

bahkan ada yang berdiameter 7,5-10 cm. Permukaan buah seperti terbagi dalam

sel-sel poligonal (segi banyak) yang berbintik-bintik. Mula-mula buah berwarna

hijau, menjelang masak menjadi putih kekuningan. Setelah matang, warnanya

putih transparan dan lunak. Daging buah tersusun dari buah-buah batu berbentuk

piramida, berwarna cokelat merah. Setelah lunak, daging buah mengkudu banyak

mengandung air (Wikipedia, 2010).

Mengkudu (Morinda citrifolia) mempunyai banyak khasiat untuk

kesehatan, diantaranya untuk pengobatan hipertensi, pembersih darah, pencegah

sakit ginjal, sakit kuning, penghambat pertumbuhan kanker dan masih banyak lagi

manfaat lainnya (Suryadi, 1998).Buah mengkudu yang masak mengandung asam

kaproat yangmenyebabkan rasa dan bau yang tidak disukai. Mengingat khasiatnya

(2)

lepas panen dan menjadikan mengkudu siap saji yaitu dengan mengolah

mengkudu menjadi permen yang dapat dinikmati setiap saat (Sumaryati, 2005).

Komposisi Kimia Mengkudu

Komposisi kimia buah mengkudu dan kandungan nutrisinya dalam 100 g

buah terdapat dalam Tabel 1 berikut,

Tabel 1. Kandungan nutrisi dalam 100 g buah mengkudu. Jenis nutrisi Total

Riboflavin (miligram) 0,33

Besi (miligram) 9,17

Sumber: Jones (2000).Jauhari dan Tirtoboma (2001).(*)

Manfaat mengkudu

Menurut Permadi (2005) buah mengkudu mengandung alkaloid

triterpernoid, damnacanthal, pro-xeronine, methoxy, formil dan

hidroxyanthraquinone. Menurut Sjabana dan Ramadhani (2002) manfaat sari buah

mengkudu antara lain : sebagai antioksidan dan menjaga pembentukan DNA

karsinogen (senyawa damnacanthal); antitumor, imunomodulasi, antikoagulasi,

hipoglikemik, dan anti virus (senyawa polisakarida); membantu memperbaiki

(3)

(scopoletin); mengatur sistem kardiovascular, sistem kekebalan dan sistem saraf

(nitric oxide).

Zat-zat terpenoid dalam buah mengkudu membantu tubuh dalam proses

sintesa organik dan pemulihan sel-sel tubuh. Zat anti bakteri dalam buah

mengkudu dapat mengatasi penyakit infeksi kulit, pilek, demam dan berbagai

masalah kesehatan yang disebabkan oleh bakteri dan dapat mengontrol dua

golongan bakteri yang mematikan (patogen), yaitu: salmonella dan shigella.

Asam askorbat yang ada di dalam buah mengkudu adalah sumber vitamin C dan

juga sebagai antioksidan yang menetralisir radikal bebas. Secara keseluruhan

mengkudu merupakan bahan makanan yang bergizi lengkap (Waha, 2001).

Scopoletin berfungsi memperlebar saluran pembuluh darah yang

mengalami penyempitan, melancarkan peredaran darah, membunuh beberapa tipe

bakteri, bersifat fungisida (pembunuh jamur) terhadap Pythium sp dan juga

bersifat anti peradangan dan anti alergi. Zat anti kanker (damnacanthal)

merangsang pertumbuhan struktur normal dari sel-sel abnormal K-ras-NRK (sel

pra kanker). Xeronine dapat mengaktifkan enzim, mengatur fungsi protein di

dalam sel, mengatur bentuk dan rigiditas (kekerasan) protein-protein spesifik yang

terdapat di dalam sel. Proxeronine berfungsi meningkatkan kadar xeronine di

dalam tubuh. Di dalam tubuh manusia (usus) enzim proxeronase dan zat-zat lain

(4)

Nenas

Berdasarkan bentuk daun dan buah, nenas dikenal 4 jenis golongan, yaitu :

cayene (daun halus, tidak berduri, buah besar), queen (daun pendek berduri tajam,

buah lonjong mirip kerucut), Spanyol/Spanish (daun panjang kecil, berduri halus

sampai kasar, buah bulat dengan mata datar) dan abacaxi (daun panjang berduri

kasar, buah silindris atau seperti piramida). Varietas kultivar nenas yang banyak

ditanam di Indonesia adalah golongan cayene dan queen (BPPT, 2009).

Selama proses pematangan, buah nenas mengalami peningkatan bobot,

total padatan terlarut pada daging buah, peningkatan jumlah asam-asam dan

penurunan kandungan air. Buah nenas yang matang akan mengalami perubahan

warna dimana klorofil terdegradasi dan terjadi peningkatan pigmen karoten.

Menurut Soedibyo (2005)bahwa kandungan air meningkat sejalan dengan

peningkatan umur panen dan terjadinya peningkatan kandungan gula sebagai

salah satu bagian padatan terlarut total. Padatan terlarut total pada buah nenas

didominasi oleh kandungan gula dan asam.

Menurut Whiting (1970) rasa pada buah nenas merupakan perpaduan

antara gula dan asam. Asam-asam yang terkandung dalam buah nenas adalah

asam sitrat, asam malat dan asam oksalat. Jenis asam yang paling dominan yakni

asam sitrat 78% dari total asam.

Komposisi Kimia Nenas

Sebagai salah satu famili Bromeliaceae, buah nenas mengandung vitamin

C dan vitamin A masing-masing sebesar 24 miligram dan 39 miligram dalam

setiap 100 gram bahan. Vitamin tersebut sudah lama dikenal memiliki aktivitas

(5)

penyakit, termasuk kanker, jantung koroner dan penuaan dini. Bagi penderita

wasir atau ambeien dianjurkan mengkonsumsi buah nenas 4-5 kali setiap hari

karena bromelinnya dapat menghentikan pendarahan dan serat yang dikandung

dapat memperlancar buang air besar(Suparman, 2012).Ada pun komposisi kimia

dari nenas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. Komposisi kimia nenas

Komposisi kimia Jumlah

Vitamin B (miligram) 0,08

Vitamin C (miligram) 24

Kalsium (miligram) 16

Posfor (miligram) 11

Bagian yang dapat dimakan (%) 85,3

Sumber: Direktorat gizi RI, (1989).

Manfaat Nenas

Nenas mengandung serotinin yang dapat meredakan stres dan sekaligus

dapat menurunkan kadar kolesterol darah sebesar 10%. Maka dengan lebih rajin

mengkonsumsi buah nenas, tubuh memiliki peluang untuk awet muda dan

terhindar dari penyakit yang terkait dengan penuaan dini seperti stress, kanker dan

jantung koroner. Buah nenas bermanfaat bagi kesehatan tubuh, sebagai obat

penyembuh penyakit sembelit, gangguan saluran kencing, mual-mual, flu, wasir,

dan kurang darah, penyakit kulit, tumor, aterosklerosis (penyempitan pembuluh

(6)

Permen

Masalah yang dapat terjadi pada hard candy adalah stickiness(lengket) dan

graining(mengkristal). Stickiness terjadi karena meningkatnya kadar air pada

permen sehingga permen lebih bersifat higroskopis. Masalah ini dapat diatasi

dengan menggunakan sukrosa dan sirup glukosa. Tetapi rasio antara sukrosa dan

sirup glukosa perlu disesuaikan, karena kesalahan rasio kedua bahan tersebut

dapat menyebabkan graining. Penyimpanan pada suhu dan RH yang tinggi juga

dapat menimbulkan masalah stickiness dan graining, karena permen menyerap

air, sehingga RH penyimpanan harus dijaga agar tidak lebih dari 45%. Hard

candy diharapkan tidak lengket atau tidak mengkristal ketika diterima oleh

konsumen, maka ketepatan formula dan pengontrolan proses sangat penting

(Koswara. S., 2009).

Menurut Shin (1998) hidrolisis sukrosa dapat menyebabkanperubahan

yang tidak diinginkan yang berhubungan dengan peningkatan higroskopisitas dari

sukrosa. Hidrolisis sukrosa juga menurunkan laju pendinginan selama

pengadukan yang mempengaruhi kristalisasi gula dan kekerasan dari produk.

Kristalisasi gula amorf mungkin yang paling khas dalam fenomena kristalisasi

makanan, kelembaban rendah dan sering merugikan kualitas makanan. Hard

candy tanpa kristal dapat menjaga bentuk yang diinginkan dan tekstur untuk

waktu yang lama.

Dalam SNI 3547.1 :2008 tentangmutu kembang gula keras adalah keadaan

yaitu bau dan rasa yang tidak menyimpang, kadar air (maksimal 3,5%), kadar abu

(maksimal 2%), gula reduksi (dihitung sebagai gula inversi maksimal 24%),

(7)

mikroba. Cara memproduksi kembang gula keras yang higienis termasuk cara

penyiapan dan penanganannya yang mengacu pada peraturan tentang Pedoman

Cara Produksi Pangan yang Baik. Kembang gula keras dikemas dalam wadah

yang tertutup rapat, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi isi, aman selama

penyimpanan dan pengangkutan (BSN, 2008).

Bahan Tambahan Makanan

Natrium metabisulfit

Natrium metabisulfit merupakan bahan pengawet yang digolongkan

kedalam garam-garam sulfit. Natrium metabisulfit biasa digunakan pada bahan

pangan untuk mencegah pencoklatan enzimatis maupun non enzimatis, sebagai

pemutih, antioksidan dan penghambat pertumbuhan bakteri, kapang dan khamir

(Desrosier, 1977).

Berdasarkan Departemen Kesehatan RI (1996), Natrium metabisulfit

mempunyai sifat kimia dan fisik sebagai berikut:

1. Mengandung kadar SO2 antara 58,5-67,4 %

2. Berupa serbuk butiran berwarna putih kekuningan

3. Berbau sulfur dioksida

4. Mudah larut dalam air

5. Sukar larut dalam etanol 96 %

Natrium metabisulfit berbentuk serbuk, berwarna putih, mudah larut dalam

air, sedikit larut dalam alkohol dan berbau khas seperti gas sulfur dioksida juga

mempunyai rasa asam dan asin (Chichester and Tanner, 1975).Menurut Winarno,

(8)

karbonil. Hasil reaksi itu akan mengikat melanoidin sehingga mencegah

timbulnya warna coklat.

Menurut Braverman (1963) mekanisme penghambatan reaksi pencoklatan

non enzimatis oleh senyawa sulfat adalah reaksi antara bisulfit dengan gugus

aldehid dari gugus gula sehingga senyawa gugus aldehid tidak memiliki

kesempatan untuk bereaksi dengan asam amino. Maka dengan demikian sulfit

mencegah konversi D-glukosa menjadi 5-hidroksi metil filfural. Senyawa ini

merupakan senyawa antara yang bereaksi dengan gugus amino dari protein dan

asam amino membentuk pigmen coklat melanoidin.Natrium metabisulfit

mengandung sekitar 58,5-67,4 % SO2. SO2mudah menguap dan hilang ke udara,

sehingga residu sulfit dapat jauh lebih rendah daripada jumlah aplikasi semula.

Selanjutnya SO2 menguap sekitar 90% selama pemasakan (deMan, 1980).

Garam

Garam digunakan manusia sebagai salah satu bahan pengawet yang paling

utama dipergunakan secara luas untuk mengawetkan berbagai macam makanan.

Garam tidak hanya berfungsi sebagai pengawet tetapi dalam jumlah sedikit juga

merupakan bumbu yang dapat memberikan rasa pada bahan yang diawetkan

(Buckle, dkk., 1987).

Gula pasir

Fungsi gula dalam produk bukanlah sebagai rasa manis saja namun juga

dapat menyempurnakan rasa asam dan cita rasa lainnya. Daya larut yang tinggi

dari gula, mampu mengurangi keseimbangan kelembaban relatif dan mengikat air

adalah sifat-sifat yang menyebabkan gula dipakai dalam pengolahan pangan

(9)

Sirup glukosa

Sirup glukosa yang mempunyai nama laindectroseadalah salah satuproduk

bahan pemanis makanan dan minuman yang berbentuk cairan, tidak berbau dan

tidak berwarna tetapi memiliki rasa manis yang tinggi (Hidayat, 2006).

Perbedaannya dengan gula pasir yaitu, gula pasir (sukrosa) merupakan gula

disakarida, sedangkan sirup glukosa adalah monosakarida, terdiri atas satu

monomer yaitu glukosa. Sirup glukosa dapat dibuat dengan cara hidrolisis asam

atau dengan cara enzimatis (Darmayanti, 2011).

Asam sitrat

Asam sering digunakan untuk mengawetkan makanan, menurunkan pH

makanan sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk. Disamping

sebagai bahan pengawet juga digunakan untuk menambah rasa, mengurangi rasa

manis, memperbaiki sifat koloidal dari makanan yang mengandung pektin,

memperbaiki tekstur, membantu ekstraksi pektin dari buah dan sayur, menaikkan

efektivitas benzoat sebagai bahan pengawet, asam sitrat yang dikombinasikan

dengan panas akan menyebabkan panas tersebut lebih efektif terhadap mikroba

(Winarno, dkk., 1980).

Asam sitrat bersifat tidak beracun, dapat mengikat logam-logam berat

(besi maupun bukan besi), dan dapat menimbulkan rasa asam. Asam sitrat banyak

dimanfaatkan dalam industri makanan dan minuman. Asam sitrat digunakan

dalam industri untuk mengikat ion, menetralkan basa dan berperan sebagai buffer.

Asam sitrat digunakan untuk memberikan rasa asam dan meminimalkan inversi

(10)

Tahapan Pembuatan Permen Mengkudu Mix

Sortasi

Sortasi dan penggolongan mutu sangat diperlukan untuk menggolongkan

bahan pangan sesuai dengan ukuran dan ada tidaknya cacat. Penggolongan mutu

adalah klasifikasi komoditi dan kelompok menurut standar yang secara komersil

dapat diterima (Satuhu, 1996).

Blanshing

Tujuan blanshing ini tergantung pada perlakuan lanjutan terhadap bahan

pangan terutama untuk menonaktifkan enzim yang akan mengakibatkan

perubahan warna, cita rasa atau nilai gizi yang tidak dikehendaki selama

penyimpanan dan juga melayukan jaringan (Winarno, dkk., 1980).

Ekstraksi

Adapun tujuan dari ekstraksi sari buah adalah mengambil sari atau cairan

dari dalam buah yang diteliti. Oleh sebab itu, buah yang telah diblanshing

kemudian dihancurkan dengan menggunakan blender dan disaring dengan

menggunakan kain saring (Satuhu, 1996).

Penyaringan

Sari buah adalah cairan buah yang tidak mengalami fermentasi, diperoleh

dari hasil pengepresan buah. Untuk mendapatkan sari buah yang baik, sari buah

perlu dipisahkan dari bagian-bagian yang tidak larut dengan suatu penyaringan.

Penghancuran buah dilakukan dengan blender dan ekstraksi dilakukan dengan

cara penekanan secara manual dengan kain saring atau dengan alat pengepres

(Makfoeld, 1982). Penyaringan, bahan-bahan yang diekstraksi disaring dengan

(11)

akan diperoleh filtrat dan ampas, ampas yang tertinggal kemudian dipres

(Soebardjo, dkk., 1988).

Pemanasan

Pemanasan, campuran sari buah dipanaskan dengan lama pemanasan 20

menit, 25 menit, 30 menit dan 35 menit hingga suhu mencapai 120oC. Dalam

proses pemanasan ada hubungan antara panas dan waktu, yaitu jika suhu yang

digunakan rendah maka waktu pemanasan harus lebih lama, sedangkan jika suhu

tinggi maka waktu pemanasan singkat (Winarno, dkk., 1980).

Pengemasan

Pengemasan, dalam memilih bentuk dan bahan kemasan yang akan

digunakan agar memenuhi syarat sehingga dapat berfungsi dengan baik maka

diperlukan beberapa pertimbangan, antara lain: tidak toksik, harus cocok dengan

bahan yang dikemas, sanitasi dan syarat-syarat kesehatan terjamin, dapat

mencegah pemalsuan, kemudahan membuka dan menutup, kemudahan dan

keamanan dalam mengeluarkan isi, kemudahan pembuangan kemasan bekas,

ukuran, bentuk, berat, penampilan, pencetakan, biaya rendah dan syarat khusus

Gambar

Tabel 1. Kandungan nutrisi dalam 100 g buah mengkudu.
Tabel 2. Komposisi kimia nenas

Referensi

Dokumen terkait

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

[r]

Sabour et al., (2008) used dual polarization HH/VH time series of ENVISAT data for classification of crop types.. H/A/alpha decomposition of fully polarimetric L-band data

[r]

Krisis Situasi Informasi yang tidak adekuat dan kurangnya kemauan pasien untuk mencari informasi Komplikasi pasca operatif (peningkatan tekanan intraokuler, perdarahan)

Berdasarkan studi pendahuluan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Konseling Keluarga Berencana Terhadap Tingkat Pengetahuan

Intellectual Capital Development Can Improve Business Performance of Pharmaceutical Industry and Achieve Competitive Advantage in Global Level, by

Berdasarkan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok pesawat sederhana yang