• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Hukum Jihad dan Terorisme: Perspektif Al-Qur’an

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "View of Hukum Jihad dan Terorisme: Perspektif Al-Qur’an"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Pendahuluan

Salah sat u persoalan serius yang harus segera dijaw ab um at Islam saat ini adalah m enunjukkan seberapa relevan konsep Islam "

ﻦﯿﻤﻠﻌﻠﻟ ﺔﻤﺣر

/ sebagai agam a ram at " bisa dijadikan alat sekaligus solusi at as berbagai persoalan sosial kem anusiaan kont em porer; kem is-kinan, ket erbelakangan, dan ket i-dakberdayaan m enghadapi peru-bahan-perubahan global (ekono-m i, polit ik, pert ahanan (ekono-m aupun keam anan). Pasalnya, konsep Is-lam sebagai rahmat an lil ‘alamin

yang bergem a sejak 15 abad yang silam , hingga kini t ak hent i-hen-t inya diperi-hen-t anyaan berbagai pihak, m engingat realit as yang

ver-kem bang just ru m enunjukkan

um at Islam berada dalam kondisi yang m em prihat inkan; miskin, t er-belakang, dan lemah dalam segala hal.

Kehadiran fenom

ena-feno-m ena t ersebut , ikut ena-feno-m ew arnai di-nam ika Islam selam a ini t elah m enyedot perhat ian dan m eng-habiskan energi pikir dari kalangan int elekt ual1. Karena fenom ena

1

Dan seharusnya m em ang sepert i ini, karena t ugas m ereka adalah sebagai agent of social change and moral force. Karena suat u m asyarakat t idak hidup sendiri t anpa kaum in-t elekin-t ual yang berfungsi sebagai w arner yang arif. Tanpa m em iliki cendikiaw an, suat u m asyarakat t idak ubahnya kehilangan kesadaran dan w aw asan yang cerdas. M asalah vit al

Hukum Jihad dan Terorisme: Perspektif Al-Qur’an

H. M a'mun Efendi Nur

(2)

22 M aslahah, Vol.1, No. 1, Juli 2010 yang hadir it u m enjadi diskursus

akt ual yang t idak pernah m em -bosankan unt uk dibicarakan. Hal ini dapat kit a lihat fenom ena yang m em baw a “ perselingkuhan” ant a-ra agam a dan realit as sosial it u m enjadi kom odit i m edia dan Pub-lik .

Fenom ena perint ah Jihad,

m isalnya. Disat u sisi, Islam seolah-olah m em benarkan kekerasan. De-ngan adanya dokt rin jihad yang dipaham i oleh sebagian ulam a hanya sebagai t indakan m eng-angkat pedang t erhadap m usuh Islam , dan juga adanya perint ah perang. Di sisi yang lain sangat m enekankan perdam aian. Padahal perang dalam Islam hanya m eru-pakan salah sat u aspek dari jihad yang pengertian dasarnya adalah m elaw an keburukan, baik yang ada dalam individu m aupun m a-syarakat . Sayyid Qut ub, pemikir M uslim paling berpengaruh abad ke-20, m elihat jihad sebagai perjuangan m elaw an penindasan di m ana pun berada. Jihad t idak boleh dipakai unt uk m em aksa orang m emeluk Islam , t et api unt uk m em bebaskan m ereka dari

yang cukup serius dalam m asyarakat adalah kem alasan kaum int elek-t ualnya ielek-t u sendiri.

dasan, t anpa m em andang agam a yang mereka anut . Nam un dem i-kian, t et ap saja ada st rot ipe yang buruk m engenai Islam di Barat . Islam dipandang sebagai problem a yang m engherankan, karena seca-ra langsung ia t elah m enant ang keyakinan dasar agam a Krist en

dan m elaw annya dalam claim

sebagai risalah universal t erakhir bagi um at m anusia2.

Terlebih set elah t erjadinya t ragedi Sabt u Kelabu 11 Sept em ber 2001 (peledakan m enara kem -bar Warld Trade Cent er -WTC- dan Pent agon) di New York, Amerika Serikat . Penyerangan t eroris ini, t idak saja m engejut kan dan sangat m em ilukan. Karena Amerika de-ngan dalih dan berkedok t eroris-m e, eroris-m enghalalkan segala cara unt uk m enguasai negara-negrara M uslim. Sekalipun belum t erbukt i siapa pelaku pem bom an t ersebut , Am erika secara m em babi but a m e-nuduh um at Islam sebagai pela-kunya. Dan t idak sekedar it u saja, Am erika juga t elah m em buat st ig-m a yang ig-m endalaig-m bahw a Islaig-m

2

(3)

m enjadi agam a yang m enakut kan di Barat .

Islam seakan-akan t elah

obok-obok oleh Barat . Beberapa t uding-an dan “ st empel” sert a t udingan yang sinis juga jelek dialam at kan t erhadap Islam , bah-w a yang melakukan peledakan gedung t ersebut adalah um at Islam , sehingga secara t idak langsung prasangka it u t elah

m em bangunkan “ virus” yang

kadang-kadang t idur t et api t idak pernah benar-benar m at i, m enjadi hidup kem bali. Barat m enyerukan “crusade” at au “holy w ar” (perang

suci) t erhadap Islam yang

dianggap sebagai green peril

(bahaya hijau)3 -w alaupun dalam tragedi ini sebenarnya tidak mengandung unsur holy w ar nya-4

. Hal yang sa-m a juga dilakukan

3

Green peril ini bisa dilihat dari kekalahan Uni Soviet yang t elah dikalahkan dalam perang Afganist an t ahun 1989. Sehingga S Huntingt on m enegaskan t elah terjadi perang peradaban ant ara Tim ur-Barat yang sat u sisi bersifat ant agonist ik dan di sisi lain secara spesifik telah m em belah ket upat peradaban secara diamet ral, yakni Islam Vs Barat .

4

Sepert i halnya yang dit erangkan oleh Ulil dengan mengutip pendapat Pet er Rodm an yang m enulis di Nat

io-pihak Islam , seruan “ jihad” /perang m elaw an Am erika dan sekut unya. Dengan dem ikian t elah t erjadi konfront asi t ot al ant ara kedua kubu it u, sam a-sam a m elancarkan serangan dalam bent uk kekerasan.

Kubu yang sat u m elancarkan

“jihad” dan kubu yang lain

beralasan m enum pas

“terori-sme”, w alaupun harus dengan

cara “membajak” (mem-presure) bahasa dem i m elegalkan aksi kekerasannya .

Sehingga banyak penulis dan m asyarakat Islam yang hidup di Am erika m erasa bat in dan rasa im annya t erpukul, sebab dengan

(4)

24 M aslahah, Vol.1, No. 1, Juli 2010 perist iw a t ersebut , m em buat m

e-reka m arah dan m alu, bahkan t akut akan t erus dikenang sebagai

“ horor peradaban”.

Sebenarnya pencit raan Barat yang buruk t erhadap Islam t er-sebut t idak hanya t erjadi pasca t ragedi WTC saja. Akan t et api jauh sebelum it u, pencint raan negat if yang dialam at kan kepada Islam t elah t erjadi, sepert i sejak Perang Salib. Pencit raan negat if it u lant as diejaw ant ahkan dan dikrist alkan dalam orient alis/ Islam olog)5 yang

5

Kat a orientalist m ulai dipakai yang muncul di Inggris t ahun 1779 dan dalam bahasa Perancis pada t ahun 1799. Dalam kont eks geografis, orient berm akna dunia belahan t im ur, se-dangkan dalam kont eks et nologis, orient berart i bangsa-bangsa di t im ur dan secara karakt er merujuk pada hal-hal yang bersifat ket im uran (orient al; Inggris). Kat a isme (Barat ) at au ism (Inggris) menunjukkan pengert ian suat u paham atau aliran. Dengan demikian orientalisme dapat didefini-sikan sebagai, pert ama, m et ode berpikir ala Barat. Kedua, paham at au aliran yang berkeinginan m enget ahui dan mengkaji hal-hal yang berkait an dengan bangsa-bangsa Tim ur besert a lingkungannya. Orient alis adalah sub-ek pelaku at au orang yang ahli m engenai hal-hal yang berkait an

de-dilakukan Barat unt uk m em aham i at au bahkan m enelanjangi Islam . Bagi Barat melalui islamolog, Islam adalah " t he w ork of devil", al-Qur’an adalah " a t issue of ab-surdit ies" dan Nabi M uham m ad adalah " a fals prophet ", " a im-post or", at au " ant ichrist "6 .

ngan bangsa-bangsa Tim ur dan ling-kungannya. Secara spesifik, kaum Oxford menyebut orient alis (orien-t alis(orien-t ) sebagai orang yang (orien-t elah luas penget ahuannya dalam bahasa-bahasa Tim ur besert a kesust eraannya. Difinisi yang diberikan kaum Oxford ini m uncul karena pada m ulanya orien-t alisme m uncul dalam orien-t radisi filologis, yakni t radisi yang m enjadikan t eks-t eks dari dan eks-t eneks-t ang Tim ur sebagai fokus ut am anya. Definisi yang general ini dit olak sebagian ilm uw an yang salah sat unya adalah Edw ard W. Said. Ia mengart ikan orient alis sebagai “ sarjana Barat non M uslim yang m em -pelajari dunia Tim ur (jauh, t engah, at au dekat ), baik dari segi bahasa, sast ra, adat ist iadat , budaya, ilm u-ilm u m aupun agamanya” . Sehingga ia m em beri bat asan t ent ang orient alis, yait u Barat non M uslim . Lihat: Dadan Rusm ana, al Qur’an dan Hegemoni Wacana Islamologi Barat , cet . I., (Bandung: Pust aka Set ia, 2006), hlm . 58-60.

6

(5)

Orient alis/Islamalog beranjak dari kajian ilm iah yang diselubungi oleh berbagai kepent ingan dan m engkrist al ketika t erjadi Perang Salib di Palest ina dan Syam dan

reconquist a (perebut an Spanyol ke dalam kekuasaan Barat Krist en). Jadi, diakui at au t idak, suasana pe-perangan at au rivalit as ideologis dan budayalah yang m enjadi salah sat u lat ar belakang m unculnya orient alism e ini. Oleh karena it u, dapat dim engert i jika kem udian jika dalam perjalanan sejarah, Orient alis diw arnai oleh sejarah “ dendam ” dan hasrat penguasaan t erhadap budaya lain, yang sebe-lum nya dianggap sebagai ancam an bagi eksist ensi bangsa Barat7 .

Dari sinilah, t ant angan agam a m enjadi sem akin kom pleks yang t idak bisa dijaw ab sekenanya, na-m un dibut uhkan ena-m pat i agar fokus persoalan m enjadi lebih t rans-paran. jihad, t erorism e, fundam en-t alism e, sekuler, radikalism e, libe-ralism e dan sebagainya m erupa-kan persoalan yang cukup m enyu-lit kan posisi agam a dalam bat as-bat as kem apanan t radisionalnya. Terhadap persoalan-persoalan t

cet . I., (Bandung: Pust aka Setia, 2006), hal. 15.

7

Ibid., hlm . 16.

sebut agam a perlu “ keluar dari dirinya sendiri” unt uk m engenali problem di dalam m aupun di luar agam a. Dengan begit u, akan bisa m enghindarkan agam a m enjadi rum us idealit as menara gading, nam un sekaligus m am pu m em -bum i sesuai fit rah asalnya .

M aka, agenda yang kit a bu-t uhkan kedepan adalah bagaim ana m engem balikan al-Qur’an sebagai

guide/ pet unjuk sesuai dengan esensi dan fungsinya. Langkah pert am a m enuju kesit u adalah dengan m em buka w aw asan dan m em buang partikel-partikel yang t idak pent ing sehingga akan m am -pu m elahirkan gagasan sist em nilai yang akan m enjadi pedom an

dalam hablun main Allah dan

(6)

26 M aslahah, Vol.1, No. 1, Juli 2010

dengan apa yang diinginkan oleh al Qur’an-. Salah sat unya adalah pengert ian jihad dan t eroris. Oleh karena it u, agar t eks t et ap hidup, ia harus dit afsirkan kem bali

ber-dasarkan kont eksnya. Disini,

t erdapat t aw ar m enaw ar yang ket at ant ara ayat qauliyyah (t eks) dan ayat kauniyah (kont eks). De-ngan cara sepert i ini, universalit as t eks akan senant iasa t erjaga, disam ping juga dalam pem ber-lakuannya akan lebih relevan dengan obyek sit uasi .

Dengan cara inilah al-Qur’an akan m erealisasikan pesannya, dengan cara ini pula perubahan dikalangan m asyarakat akan t er-cipt a, t anpa pert um pahan darah at au pelanggaran t erhadap sist em hukum . Akhirnya akan m endapat keut uhan pem bahasan dan pengukuhan keim anan kit a yang m em -punyai fungsi sebagai khalifah di m uka bum i ini .

Pengertian Jihad dan Terorisme I. Pengertian Jihad

Pengert ian jihad secara baha-sa berabaha-sal dari bahabaha-sa Arab

دﺎﮭـﺠﻟا

. Kat a ini m em iliki beberapa akar kat a al-Juhd at au al-Jahd. Dalam kam us Lisan al-Arab -referensi otoritatif dalam kajian

bahasa-disebut kan,

ﺔﻘـ ﺸﻤﻟا يأ دﺎ ﮭﺠﻟا

(kesulitan). Sedangkan al-Juhd: al-Thaqah (kemampuan, kekuatan). M enurut al-Laits, al-Juhd dan al-Jahd sat u art i, segala sesuat u yang

diusahakan seseorang dari

penderit aan dan kesulit an

ﺪ ھﺎﺟ ﺎ ﻣ

قﺎـﺷ ﺮﻣأو ضﺮﻣ ﻦﻣ نﺎﺴﻧﻹا

. Al-Azhari, Ibn al-Kasir, dan al-Fara' m e-nyebut kan m akna lain dari kat a ini, yait u,

ﺔـ

ﯾﺄـﻐﻟا

/ t ujuan dan

al-Jidd/ kesungguh-sungguhan,

se-m ent ara al-Sya’bi berpendapat al-Juhd digunakan dalam kem am

-puan dan kekayaan, sedangkan

al-Jahd dalam pekerjaan al-‘Amal.

M enurut Ibnu ‘Arafah al-Jahd

dim aknai

ﻊـ ﺳﻮﻟا لﺪـ ﺑ

/m engerahkan

kem am puan, sedangkan al-Juhd

dim aknai M ubalaghah w a al-Ghayah/berlebihan dan bert ujuan8 .W ahbah al-Zuhaili dalam kit abnya

ﮫـ ﺘﻟدأ ﻲﻣﻼـ ﺳﻹا ﮫـ ﻘـﻔﻟا

m em beri pengert ian bahw a Jihad m enurut bahasa berasal dari kat a juhd

ﺪ ﮭُﺠﻟا

yang berart i kem am puan, at au

8

(7)

m engeluarkan sepenuh t enaga dan kem am puan dalam m enger-jakan sesuat u. Kat a jihad juga berasal dari kat a jahd

ﺪ ﮭَﺠﻟا

yang berart i kesukaran yang unt uk m engat asinya dilakukan dengan sungguh-sungguh. Jihad juga ver-art i perang9 .

Jihad secara leksikal berart i m encurahkan segala upaya dan kem am puan unt uk m endapat kan sesuat u perkara yang sulit dan berat . Dalam hal ini jihad juga ber-art i m enyam paikan nasehat yang benar di hadapan penguasa yang lalim .

Secara m orfologis, kat a jihad

berasal dari kat a kerja

ﺪـھﺎﺠﯾ

-

ﺪـھﺎﺟ

,

yang berart i m encurahkan daya upaya at au bekerja keras, pe-ngert ian ini pada dasarnya m eng-gam barkan perjuangan keras at au upaya m aksim al yang dilakukan oleh seseorang unt uk m enda-pat kan sesuat u dan m enghadapi

9

Tim Penanggulangan Terorism e M elalui Pendekat an Islam , M elurus-kan M akna Jihad, M encegah Teroris-me, cet. I., (t .t p.: Tim Tim Penang-gulangan Terorisme M elalui Pende-kat an Islam , 2006), hlm . 4.

sesuat u yang m engancam dirinya10 .

Ibnu Faris m enjelaskan bah-w a set iap kat a yang berinisial huruf hijaiyah

د ـھ ج

pada dasarnya berart i kepayahan at au yang sem akna dengannya. Sedang-kan m enurut ar-Raghib al-Asfa-hani kat a

دﺎﮭﺠﻟا

dan

ةﺪھﺎﺠﻤﻟا

berart i m encurahkan kem am puan dalam m enghadapi m usuh11. Said Aqil Sirodj m enerangkan bahw a Jihad

berasal dari kat a kerja “ jahada” ,

berart i usaha at au upaya. Deri-vasinya, jahada, yajhadu, jahda, jihad, dan mujahadah. M aka m em bicarakan jihad berart i m em -bicarakan juga derivasi at au musy-t aqqad-nya, yait u ijt ihad dan

mujahadah. Baik jihad, ijt ihad,

m aupun mujahadah berasal dari sat u akar kat a yang berm akna

keseriusan dan kesungguh-sung-guhan12 .

10

Rohim in, Jihad; M akna dan Hikmah, cet . I., (Sem arang: Erlangga, 2007), hlm. 17.

11

Ibid., hlm . 18. 12

(8)

28 M aslahah, Vol.1, No. 1, Juli 2010 Jadi, ber” jihad” adalah m em

-bangun at au m engupayakan se-suat u yang bersifat fisik m aupun non fisik. Sebut an lain, yakni

ijt ihad berart i usaha m em bangun sisi int elekt ualit as m anusia, sepert i ijt ihad/ nalar para ulam a. Sem en-t ara mujahadah berart i upaya

sungguh-sungguh dalam m em

-bangun spirit ualit as m anusia. Da-lam perkem bangannya kem udian,

jihad mengarah pada pengert ian t ert ent u yang m enekankan se-suat u yang bersifat fisik at au m at erial. Sedangkan ijt ihad dan

mujahadah penekanannya lebih pada non fisik at au im m at erial. M asing-m asing dari ketiganya ini m enem pat i nilai dan posisi t er-sendiri dalam Islam . Dalam t radisi kesufian m isalnya, ket iga-t iganya akan bisa m em baw a m anusia pada t ingkat an yang disebut “ insan kamil”13 .

13

Ibid., Lihat juga: dalam M uhamm ad bin Jamil Zain, Tanjihat Islamiyyah li Idha’i al Fardzi w a al M ujtama’, cet. XIII., (as Su’udiyyah: al Quw at al m ushallahah, 1412 H). t erj. Dadang Sobari Ali, Kesit imew aan Islam Sebagai Pedoman Hidup, cet. I., (Bandung: Pust aka Set ia, 2005), hlm . 181-187.

M enurut KamusBesar Bahasa Indonesia. Jihad dit erjem ahkan sebagai, 1) usaha dengan segala daya upaya unt uk m encapai ke-baikan, 2) usaha sungguh-sungguh m em bela agam a Islam dengan m engorbankan hart a benda, jiw a dan raga, 3) perang suci m elaw an

orang kafir unt uk m em

per-t ahankan agam a Islam14 .

Sedangkan menurut Ensiklo-pedi Islam Indonesia, Jihad m akna asalnya ialah berbuat sesuat u secara m aksim al, at au m engorban-kan segala kem am puan. Art i lain dari jihad ialah berjuang dengan sungguh-sungguh.

Adapun Jihad secara t ermino-logi sebagaim ana yang dikem u-kakan oleh sebagian ulam a m e-m iliki pengert ian "mengerahkan segala kemampuan yang ada atau sesuatu yang dimiliki untuk menegakkan kebenaran dan kebaikan serta menentang keba-tilan dan kejelekan dengan mengharapkan ridha dari Allah"15

14

epart em en Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi III., (Jakart a: Balai Pust aka, 2002), hlm.473.

15

(9)

Ahm ad Warson M unaw ir

da-lam Kamus Arab-Indonesia

al-M unaww ir m engart ikan lafal jihad sebagai kegiat an m encurahkan segala kem am puan. Jika dirangkai dengan lafal fi sabilillah, berart i berjuang, berjihad, berperang di jalan Allah. Jadi kat a jihad art inya perjuangan16 .

Hans W ehr dalam A Dict onary of M odern Writ t en Arabic m e-nerangkan, “Jihad: fight, battle, holy war (against the infidles as a relegious duty)”. Jihad ialah perjuangan, pert em puran, perang suci m elaw an m usuh-m usuh seba-gai kew ajiban agam a17 .

Hasan al-Banna sebagaim ana

dikut ip Yusuf al-Qardhaw i,

m enyebut kan, jihad adalah suat u kew ajiban m uslim yang berkelan-jut an hingga hari kiam at ; t ingkat t erendahnya berupa penolakan hat i at as keburukan at au kem

(Jakart a: Djambat an, 2002), Jilid 2, hlm. 599.

16

Ahm ad Warsono M unaw wir, al-M unaww ir: Kamus Arab-Indonesia (Yogyakart a: Pondok Pesantren al-M unaw wir, 1984), hlm . 234.

17

M uhamm ad Chirzin, Jihad Dalam al Qur’an; Telaah Normat if, Historis, dan Prospekt if, cet. III., (Yogyakart a: Pust aka Pelajar, 2004), hlm. 11.

karan dan t ert inggi berupa jalan di jalan Allah. Di ant ara keduanya adalah perjuangan dengan lisan, pena, t angan berupa pernyat aan t ent ang kebenaran di hadapan penguasa dzalim18 .

Sedangkan pengert ian jihad di kalangan para ulam a sering diart i-kan sebagai perang mengangkat senjat a, melaw an musuh yang t ampak oleh panca indera manu-sia dan hal ini sering dit ulis oleh para ulama fiqih. Tet api, hal ini bukan berart i m ereka berang-gapan bahw a jihad hanya m emiliki m akna perang. Sebenarnya m ere-ka hanya m engart iere-kan jihad hanya unt uk m em udahkan pem bahasan dalam keadaan perang .

M enurut ulam a t asaw uf, kat a

jihad juga bisa diart ikan m em e-rangi haw a nafsu it u lebih berat dan lebih besar m em erangi orang-orang kafir. Dalam kit ab-kit ab t asaw uf disebut kan bahw a kat a

M ujahadah, berasal dari kat a Al jihad, berart i m engeluarkan segala kesungguhan, kekuat an dan ke-sanggupan pada jalan yang

18

(10)

30 M aslahah, Vol.1, No. 1, Juli 2010 yakini m anusia bahw a jalan it ulah

yang hak dan benar. Tet api kat a t ersebut juga dapat diart ikan sebagai perang sabil, m em erangi m usuh-m usuh dan m em bela diri

dari serangan dan gangguan

m ereka .

Ibnu Atsir, seorang ahli ba-hasa t erkenal m enerangkan bahw a

Al jihad berarti m em erangi

orang-orang kafir secara

sungguh-sungguh dengan m enghabiskan daya dan t enaga unt uk m eng-hadapinya, baik dengan perkat aan at au perbuat an at au dengan hart a benda. Dengan m erujuk pada firm an Allah sw t (QS. At Taubah [9]: 20) .

Sedangkan jihad dengan pe-ngert ian yang luas adalah ver-usaha m eng-Islam kan orang-orang yang belum Islam dan m erupakan suat u t anggung jaw ab set iap m uslim19 .

Al-Raghib al Isfahani dalam kit ab M u’jam M ufradat li al-Fadz al Qur’an dijelaskan bahw a yang dim aksud dengan jihad adalah m engerahkan segala kem am puan unt uk m enangkis serangan dan m enghadapi m usuh yang t idak

19

Imron al-Idrusy, Jihad di Jalan Allah, cet. I., (Surabaya: Putra Pelajar, 2001), hlm. 21-24.

t am pak yait u haw a nafsu set an dan m usuh yang t am pak yait u orang kafir yang m em usuhi Islam20 .

Dengan dem ikian art i jihad bukan saja berjuang dengan ver-perang, nam un bisa juga berusaha dengan sungguh-sungguh. Jihad fi sabilillah berart i juga berusaha

bersungguh-sungguh di jalan

Allah21, at au dengan kat a lain, bahw a t iada jihad yang diridhai Allah kecuali jihad pada jalan Allah

(QS. Al-M aidah [5]: 54, al-Anfal [8]: 72, dan at-Taubah [9]: 41, 81). M isalnya, m em erangi kemiskinan dan kebodohan, m eningkat kan de-rajat kesehat an rakyat dengan m em bangun pusat -pusat pelayan-an kesehat pelayan-an at au rum ah sakit , dan m em bant u anak-anak jalanan. Sem ua ini bisa disebut jihad fi sabilillah. Hanya saja, yang populer adalah dalam art i sem pit , yait u perjuangan secara fisik dengan m engangkat sensat a .

20

Tim Penanggulangan Terorism e M elalui Pendekat an Islam , … Op.Cit., hlm. 4.

21

(11)

2. Pengertian Terorisme

Pada dasarnya, w acana t eror-ism e m ulai m encuat ke perm ukaan set elah t erjadi t ragedi 11 Sep-t em ber 2001. KonsSep-t elasi poliSep-t ik global m enjadi berubah t ot al. Se-bab, Am erika m elalui Presiden Bush22 m engeluarkan kebijakannya yang cukup m engejut kan dunia. Ia m engat akan bahw a pihak-pihak yang t idak bergabung dengan Am erika unt uk m em erangi t eroris, m aka akan m enjadi m usuh Am

22

George W. Bush, lahir pada t anggal pada 6 Juli 1946 di New haven, Connecticut dan dibesarkan di M idland dan Houst an, Texas. M enikah dengan Welch Bush, seorang guru dan pust akaw at i, dan m ereka dikaruniai dua put ri kem bar, Barbara dan Jenna. Sebelum m enjadi Presiden, m ula-m ual kariernya diaw ali di dunia pener-bangan. Ia m enjadi pilot pesaw at t em pur F102 di Texas Air Nat ional Guard. Set elah lulus M BA (1975) ia m ulai kerja dalam usaha di bidang energi. Pada t anggal 9 Nopember 1994 t erpilih sebgaai Gubernur Texas, dan t erpilih lagi pada t ahun 1998. Kem udian m enjadi Presiden t ahun 2001-sekarang (Presiden Am erika ke-43). Lihat : Dinas Penerangan dan Kebudayaan Amerika Serikat , Presi-den-Presiden Amerika, (Jakart a: t .p., t .t .), hlm . 89-90.

rika. Kalim at ini sering dikut ip di m ana-m ana: “ Now for all nat ions of t he world, t here only t w o choice: eit her t hey join America, and if t hey don’t , t hey join t he t erorrism.”

Dengan pernyat an ini, set i-daknya t ekanan Am erika t er-hadap Indonesia dapat dilihat sejak t ragedi it u23 .

Kat a t erorisme definisinya t i-dak dit em ukan dari kalangan Ula-m a t erdahulu, sebab ist ilah t ersebut digunakan berm ula dari

Ideologi Eropa pada m asa Revolusi Perancis tahun 1789-1794 M. M anusia pada zam an ini pun

m asih berselisih dalam

m em berikan defi-nisi t ent ang t erorism e, padahal t erorism e adalah kalim at yang paling banyak digunakan di t ahun-t ahun t erakhir

ini, dim ana sering

dihubung-hubungkan dengan aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelom pok-kelom pok yang t idak di-akui oleh pem erint ah yang secara t erpisah berupaya m endapat kan kekuasaan

23

(12)

32 M aslahah, Vol.1, No. 1, Juli 2010

at au pengaruh. Walau-pun

kelom pok ini t idak bisa m elakukan pem bunuhan at au pem -bant aian dalam skala besar sepert i yang dilakukan pem erint ah de-ngan kekuat an m ilit ernya. Tet api lebih sering lagi aksi t erorism e dilandasi oleh kepent ingan-kepen-t ingan agam a -terkadang bersa-maan dengan faktor-faktor lain, juga sebagai motivasi

primer-yang m enam pilkan aksi-aksi

t error-ism e. Persepsi um um di m ana kekerasan agam a m uncul secara global dalam dekade Abad XX dika-renakan adanya cat at an perist iw a aksi kekerasan sem acam it u24 .

Teror berasal dari bahasa Lat in Terrere, art inya " M enimbul-kan rasa gemet ar dan cemas".

Terorisme berart i m enakut -nakut i (t o t errify). Kat a ini secara um um digunakan dalam pengert ian poli-t ik, sebagai suapoli-t u serangan poli-t er-hadap t at anan sipil, sem asa

Pemerintahan Teror Revolusi Perancis akhir abad ke-18. Oleh

24

M ark Juergensmeyer, Terror In The M ind Of God; The Global Rise of Religious Violence, Universit y of California Press, t erj. Am ien Rozany Pane, cet. I., (Yogyakart a: Taraw ang Press, 2003), hlm. 6-7.

karena it u, respons publik t erha-dap kekerasan -rasa cemas yang diakibatkan oleh terorisme- m eru-pakan bagian dari pengert ian t em a t ersebut25 .

Secara bahasa: "Terorisme

adalah " M elakukan sesuat u yang menyebabkan orang menjadi pa-nik, t akut , gelisah, t idak aman dan menimbulkan gangguan dalam bidang kehidupan dan int eraksi manusia".

Sem ent ara secara syari'at :

" Terorisme adalah " Segala sesuat u yang menyebabkan goncangan keamanan, pert umpahan darah, kerusakan hart a at au pelampauan bat as dengan berbagai bent uk-nya" .

M enurut M ajma' Fiqh Al-Islamy (Lem baga Fiqh Int ernasio-nal) yang m em buat pert im bang-an secara syar'i pada t bang-anggal 15-10-1421H [ 10-01-2001M ] m ende-finisikan t erorism e sebagai:

Terorisme adalah: "Suatu per-musuhan yang ditekuni oleh individu-individu, kelompok-ke-lompok atau negara dengan penuh kesew enang-w enangan terhadap manusia baik bidang

25

(13)

agama, darah, akal, harta maupun kehormatan” .

Adapun pengert ian t erorism e secara ist ilah adalah :

1.

M enurut Persat uan

Bang-sa-Bangsa (PBB): "Terorisme ada-lah perbuatan-perbuat an yang membahayakan jiw a manusia yang t idak berdosa at au meng-hancurkan kebebasan asasi at au melanggar kehormat an manusia".

2.

M enurut Qonun Ant

ar-negara: "Terorisme adalah sejum-lah perbuat an yang dilarang oleh perat uran-perat uran kenegaraan pada kebanyakan negara".

Sedangkan menurut Lit erat ur Sosiologi Barat , Terorisme adalah

Salah sat u bent uk aksi yang bermot if polit ik yang mengga-bungkan unsur-unsur psikologi (sepert i mengancam: kondisi akibat diancam) dan fisik (aksi kekerasan) yang dilakukan oleh individu-individu at au kelompok kecil dengan t ujuan pengajuan t unt ut an t eroris t erpenuhi26 .

Unt uk m em aham i m akna

t erorisme lebih jauh dan m enda-lam , kiranya perlu dikaji t erlebih

26

Abdurrahm an M as’ud, M enuju Paradigma Islam Humanis, (Yogya-kart a: Gam a M edia, 2002), hlm. 33.

dahulu pengert ian at au definisi

t erorisme yang dikem ukakan baik oleh beberapa lem baga m aupun beberapa penulis/ pakar at au ahli, yait u:

a.

US Cent ral Int elligence

Agency (CIA): “ Terorisme int ern-asional adalah t erorisme yang dilakukan dengan dukungan pe-merint ah at au organisasi asing dan/ diarahkan unt uk melawan negara, lembaga at au pemerint ah asing” .

b.

US Federal Bureau of

Invest igat ion (FBI): “ Terorisme adalah penggunaan kekerasan t idak sah at au kekerasan at as seseorang at au hart a unt uk meng-int imidasi sebuah pemerint ah, penduduk sipil, elemen-elemennya unt uk mencapai t ujuan sosial at au polit ik”.

c.

US Depart em ens of St at e

(14)

34 M aslahah, Vol.1, No. 1, Juli 2010

melibat kan w arga negara at au w ilayah lebih dari sat u negara”27 .

Sedangkan kesepakat an bang-sa-bangsa Arab dalam menghadapi t erorism e m em berikan penger-t ian: " Terorisme adalah set iap perbuat -an dari aksi-aksi kekerasan at au memberi ancaman dengannya, apapun pemicu dan maksudnya".

Adapun pendapat M ajma' al-Buhus Al-Islamiyah di Al-Azhar adalah: " Terorisme yait u membuat t akut orang-orang yang aman, menghancurkan kemaslahat an, t onggak kehidupan mereka dan melampaui batas t erhadap hart a, kehormat an, kebebasan dan kemuliaan manusia dengan penuh kesew enang-w enangan dan keru-sakan di muka bumi".

M ajelis Ulam a Indonesia,

m em berikan pengert ian: Teror-isme adalah t indakan kejahat an t erhadap kemanuaiaan dan per-adaban yang menimbulkan an-caman serius t erhadap kedau-lat an negara, bahaya t erhadap

27

Abdul Wahid, Kejahat an Terorisme, cet . I., (Bandung: PT. Refika Adit am a, 2004), hlm . 17.

keamanan, perdamaian dunia sert a merugikan kesejaht eraan masyarakat ”28. Terorisme adalah salah sat u bent uk kejahat an yang diorganisasi dengan baik (w ell-organized), bersifat t ransisional dan digolongkan sebagai kejahat -an luar biasa (ext ra ordinary crime) yang t idak membeda-bedakan saasaran (indiscrimi-nat ive) .

M enurut Konvensi PBB t ahun 1939:

“ Terorisme adalah segala bent uk t indak kejahat an yang dit ujukan langsung kepada negara dengan maksud mencipt akan bent uk t error t erhadap orang-orang

t ert ent u at au kelompok orang at au masyarakat luas”29 .

M enurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: " Terorisme adalah penggunaan kekerasan unt uk menimbulkan ket akut an dalam usaha mencapai t ujuan (t erut ama t ujuan polit ik), prakt ek t indak t eror"30. " Teror adalah usaha mencipt akan ket akut an,

28

Tim Penanggulangan Terorism e, …Op.Cit ., hal. 26.

29

Ibid., hal. 27. 30

(15)

an, dan kekejaman oleh seseorang at au golongan. M eneror adalah berbuat keja, (sew enang-w enang, dan sebagainya) untuk menim-bulkan rasa ngeri at au t akut . Teroris adalah orang yang menggunakan kekerasan unt uk menimbulkan rasa t akut , biasanya unt uk t ujuan polit ik"31.

Sedangkan m enurut kam us

Webst er’s New School and Office Dict ionary,

“ Terrorism is the use of violenc, int imidation, et c t o gain t o end; especially a syst em of govern-ment ruling by t error,…” (Teror-isme adalah penggunaan keke-rasan, int imidasi, dan sebagainya unt uk merebut at au menghan-curkan, t erut ama, sist em peme-rint ahan yang berkuasa melalui t error..)32 .

Dem ikian beberapa definisi t erorism e dan m asih banyak lagi definisi lain yang t idak m ungkin penulis sebut kan disini, sebab bila

kit a hendak berbicara

بﺎھرﻹا

irhab/terorisme selayaknya m ele-t akkan gam baran ele-t enele-t ang m

31

Ibid.. 32

Tim Penanggulangan Terorisme, …Op. Cit., hal. 27.

nya baik secara bahasa m aupun ist ilah.

Sedangkan t erorism e menú-rut para pakar hádala: " Tindakan unt uk mencapai t ujuan t ert ent u yang dibingkai dalam kekerasan yang mencipt akan t eror dan memakan korban rakyat sipil yang t ak berdosa". Sebagaimana yang diungkapkan M asdar Farid M as’-udi33 .

Secara lebih spesifik, Ikram

Azzam m enyat akan bahw a:

" Terorisme meliput i serangkaian aksi yang bert ujuan pada pene-baran kepanikan, int imidasi dan kerusakan dalam masyarakat . M enurut nya, pelbagai aksi t er-sebut bisa saja dilakukan oleh seseorang at au sekelompok orang yang mengambil posisi sebagai oposan t erhadap negara"34.

Jihad dan Terorisme dalam al-Qur’an

1. Jihad dalam al-Qur'an

Term Jihad digunakan dalam al-Qur’an sebanyak 14 kali dalam bent uk ism (kat a benda) dan 27

33

M ajalah Risalah, M enguarai Akar Terorisme, Edisi IV/ TH II/ 2003, hal. 16.

(16)

36 M aslahah, Vol.1, No. 1, Juli 2010 kali (70 persen) dalam bent uk fi’il

(kat a kerja). Hal ini pent ing dike-t ahui, karena m enurudike-t Hasan Hanafi, sebagaim ana yang dikut ip Quraish Shihab, bent uk kat a yang digunakan al-Qur’an m em punyai m akna t ersendiri. Bent uk ism

m em beri kesan kemantapan, se-dangkan bent uk fi’il m engandung art i pergerakan. Bent uk rafa’

m enunjukkan subjek at au upaya,

nashab yang m enjadi objek dapat m engandung art i ketiadaan upa-ya, sedangkan bent uk jar m em beri kesan keterkaitan dalam keikut-an35.

At as dasar pem ikiran ini, m aka ajaran jihad yang dit unjuk-kan al-Qur’an m erupaunjuk-kan ajaran agam a yang m engandung art i

gerakan dan kesungguhan diri sebagai upaya unt uk mencapai t ujuan. Ajaran jihad harus dijadi-kan sebagai inovasi diri unt uk

m em pert ahankan kepent ingan

dan harga diri. Jihad yang diperin-t ahkan al-Qur’an hendaknya dapadiperin-t dijadikan sebagai et os kerja dalam m enjalankan t ugas-t ugas kehidup-an. Karena it u, apabila sem angat jihad sudah t um buh pada diri seseorang, ia akan rela berkorban

35

Rohimin, … Op.Cit. hal. 18.

dan sanggup menanggung sem ua beban yang akan t erjadi .

Dalam al-Qur’an, kat a jihad

disebut sebanyak 41 kali36 yang t ersebut dalam beberapa surat .

Sebanyak 28 ayat berisi

perjuangan, m isalnya dalam QS. al-Baqarah [2] : 216. Ali ‘Im ran [3] : 142, an-Nisa [4] : 95, al-M aidah [5] : 35, 54, alAnfal [7] : 72,7475, at -Taubah [9] : 16, 19, 20, 24, 41, 44, 73, 81, 86, 88, an-Nahl [16] : 110, al-Hajj [22] : 78, al-Furqan [25] : 52, al-‘Ankabut [ 29] : 6, 69, M uham m ad [47] : 31, al-Hujarat [49] : 15, al-M um t ahanah [60] : 1, as-Shaff [61] : 11, dan at -Tahrim

36

Ada juga yang m engat akan hanya t ersebut sebanyak 35 kali saja yang t ersebar dalam 15 surat , sepert i yang diungkapkan oleh M uhamm ad Chirzin, dalam bukunya Jihad Dalam al Qur’an; Telaah Normat if, Hist roris, dan Perspektif. cet . II., (Yogyakart a: Pust aka Pelajar, 204), hal. 18.

(17)

[66] : 9, ayat -ayat Jihad t ersebut

sebagian t urun pada periode

M akkah, dan sebagian lainnya t urun pada periode M adinah37 .

Jihad selain m engandung

m akna perjuangan sebagaim ana t ersebut di at as, juga m engandung m akna ujian dan cobaan, sepert i yang t ersirat dalam QS. Ali-Im ran [3] : 142, alBaqarah [2] : 155, at -Taubah [9] : 79, dan Luqm an [ 31] : 1538 .

2. Terorisme dalam al-Qur'an

Al-Qur’an sendiri t elah

m enjelaskan kit a t ent ang karak-t eriskarak-t ik dan w akarak-t ak Yahudi yang m engisyarakt kan bahw a m ereka bangsa yang rasis, penum pah darah, cint a keburukan, sam pai-sam pai m ereka berani m em bunuh para Nabi t anpa sungkan-sungkan .

ُﺔَﻨَﻜْﺴَﻤْﻟاَو ُﺔﱠﻟﱢﺬﻟا ُﻢِﮭْﯿَﻠَﻋ ْﺖَﺑِﺮُﺿَو

ِﻟَذ ِﷲا َﻦِﻣ ٍﺐَﻀَﻐِﺑ اوُءﺎَﺑَو

اﻮُﻧﺎَﻛ ْﻢُﮭﱠﻧَﺄِﺑ َﻚ

ِﺮْﯿَﻐِﺑ َﻦﯿﱢﯿِﺒﱠﻨﻟا َنﻮُﻠُﺘْﻘَﯾَو ِﷲا ِتﺎَﯾﺂِﺑ َنوُﺮُﻔْﻜَﯾ

َنوُﺪَﺘْﻌَﯾ اﻮُﻧﺎَﻛَو اْﻮَﺼَﻋ ﺎَﻤِﺑ َﻚِﻟَذ ﱢﻖَﺤْﻟا

“ Lalu ditimpakanlah kepada m ereka

37

M uham m ad Chirzin, Op.Cit .,hlm . 18-19.

38

M . Quraish Shihab, Wawasan al Qur’an; Tafsir M audhu’i At as Pelbagai Persoalan Umat , cet. XI., (Bandung: M izan, 2000), hlm. 500-505.

nist a dan kehinaan, sert a m ereka m endapat kem urkaan dari Allah. Hal it u (t erjadi) karena m ereka selalu m engingkari ayat -ayat Allah dan m em bunuh para nabi yang mem ang t idak dibenarkan. Dem ikian it u (t erjadi) karena mereka selalu ber-buat durhaka dan m elam paui bat as"

(QS. Al Baqarah [2]:61).

Dem ikian halnya, al-Qur’an t e-lah m enengarahi, bahwa bangsa Yahudi adalah bangsa yang keras hat inya t idak m engenal belas kasihan.

َﻚِﻟَذ ِﺪْﻌَﺑ ْﻦِﻣ ْﻢُﻜُﺑﻮُﻠُﻗ ْﺖَﺴَﻗ ﱠﻢُﺛ

ِةَرﺎَﺠِﺤْﻟﺎَﻛ َﻲِﮭَﻓ

Kem udian set elah it u hat i-m u i-m enjadi keras sepert i bat u, bahkan lebih keras lagi. (QS. Al Baqarah [2]:74)

M ereka juga sebagai bangsa yang t am ak sebagai bangsa yang berperilaku sangat buruk

ْﻢِﮭِﻠْﻛَأَو ُﮫْﻨَﻋ اﻮُﮭُﻧ ْﺪَﻗَو ﺎَﺑﱢﺮﻟا ُﻢِھِﺬْﺧَأَو

ﺎَﻧْﺪَﺘْﻋَأَو ِﻞِﻃﺎَﺒْﻟﺎِﺑ ِسﺎﱠﻨﻟا َلاَﻮْﻣَأ

ﺎًﻤﯿِﻟَأ ﺎًﺑاَﺬَﻋ ْﻢُﮭْﻨِﻣ َﻦﯾِﺮِﻓﺎَﻜْﻠِﻟ

“ Dan disebabkan mereka m

e-m akan riba, padahal

(18)

38 M aslahah, Vol.1, No. 1, Juli 2010 yang kafir di ant ara m ereka it u

siksa yang pedih” (Qs. An Nisaa [4]: 161).

Dan m ereka juga sebagai bangsa yang rusak dan pem buat kerusakan.

ُدﻮُﮭَﯿْﻟا ِﺖَﻟﺎَﻗَو

ْﻢِﮭﯾِﺪْﯾَأ ْﺖﱠﻠُﻏ ٌﺔَﻟﻮُﻠْﻐَﻣ ِﷲا ُﺪَﯾ

َﻒْﯿَﻛ ُﻖِﻔْﻨُﯾ ِنﺎَﺘَﻃﻮُﺴْﺒَﻣ ُهاَﺪَﯾ ْﻞَﺑ اﻮُﻟﺎَﻗ ﺎَﻤِﺑ اﻮُﻨِﻌُﻟَو

ْﻦِﻣ َﻚْﯿَﻟِإ َلِﺰْﻧُأ ﺎَﻣ ْﻢُﮭْﻨِﻣ اًﺮﯿِﺜَﻛ ﱠنَﺪﯾِﺰَﯿَﻟَو ُءﺎَﺸَﯾ

ُﻢُﮭَﻨْﯿَﺑ ﺎَﻨْﯿَﻘْﻟَأَو اًﺮْﻔُﻛَو ﺎًﻧﺎَﯿْﻐُﻃ َﻚﱢﺑَر

َةَواَﺪَﻌْﻟا

ْﻐَﺒْﻟاَو

اًرﺎَﻧ اوُﺪَﻗْوَأ ﺎَﻤﱠﻠُﻛ ِﺔَﻣﺎَﯿِﻘْﻟا ِمْﻮَﯾ ﻰَﻟِإ َءﺎَﻀ

اًدﺎَﺴَﻓ ِضْرَﻷا ﻲِﻓ َنْﻮَﻌْﺴَﯾَو ُﷲا ﺎَھَﺄَﻔْﻃَأ ِبْﺮَﺤْﻠِﻟ

َﻦﯾِﺪِﺴْﻔُﻤْﻟا ﱡﺐِﺤُﯾ ﻻ ُﷲاَو

“ Orang-orang Yahudi berkat a: " Tangan Allah t erbelenggu" , sebe-narnya t angan m erekalah yang dibelenggu dan m erekalah yang dila`nat disebabkan apa yang t elah m ereka kat akan it u. (Tidak demi-kian), t et api kedua-dua t angan Allah t erbuka; Dia m enafkahkan sebagai-m ana Dia kehendaki. Dan Al Qur'an yang dit urunkan kepadam u dari Tuhanm u sungguh-sungguh akan m enam bah kedurhakaan dan keka-firan bagi kebanyakan di ant ara m ereka. Dan Kami t elah t im bulkan perm usuhan dan kebencian di ant ara m ereka sam pai hari kiam at . Setiap m ereka m enyalakan api peperangan, Allah m em adam kannya dan m ereka berbuat kerusakan di m uka bum i dan Allah t idak m enyukai orang-orang yang m em buat kerusakan” (Qs. Al M aidah [5]: 64).

Pem bangkangan dan penghi-naan t erhadap penguasa, aksi ini t erjadi di negeri Islam yang t er-m asuk penent angan dan peng-hinaan t erhadap penguasa (Ulil Amri). Sebagaim ana firm an Allah sw t :

َﮫﱠﻠﻟا اﻮُﻌﯿِﻃَأ اﻮُﻨَﻣاَء َﻦﯾِﺬﱠﻟا ﺎَﮭﱡﯾَأﺎَﯾ

ْﻢُﻜْﻨِﻣ ِﺮْﻣَﺄْﻟا ﻲِﻟوُأَو َلﻮُﺳﱠﺮﻟا اﻮُﻌﯿِﻃَأَو

" Wahai orang yang berim an! Ta'at ilah Allah dan t a'at ilah Rasul (M uham m ad) dan Ulil Am ri (pem egang kekuasaan) diant ara kam u" (QS. an-Nisa' : 59).

Terorism e kadang

diperboleh-kan dan kadang dilarang,

sebagaim ana firm an Allah sw t :

ٍةﱠﻮُﻗ ْﻦِﻣ ْﻢُﺘْﻌَﻄَﺘْﺳا ﺎَﻣ ْﻢُﮭَﻟ اوﱡﺪِﻋَأَو

ِﻞْﯿَﺨْﻟا ِطﺎَﺑِر ْﻦِﻣَو

َنﻮُﺒِھْﺮُﺗ

ِﷲا ﱠوُﺪَﻋ ِﮫِﺑ

َﻻ ْﻢِﮭِﻧوُد ْﻦِﻣ َﻦﯾِﺮَﺧاَءَو ْﻢُﻛﱠوُﺪَﻋَو

َﻠْﻌَﯾ ُﷲا ُﻢُﮭَﻧﻮُﻤَﻠْﻌَﺗ

ٍءْﻲَﺷ ْﻦِﻣ اﻮُﻘِﻔْﻨُﺗ ﺎَﻣَو ْﻢُﮭُﻤ

َﻻ ْﻢُﺘْﻧَأَو ْﻢُﻜْﯿَﻟِإ ﱠفَﻮُﯾ ِﷲا ِﻞﯿِﺒَﺳ ﻲِﻓ

َنﻮُﻤَﻠْﻈُﺗ

(19)

m enget ahuinya; sedang Allah m enget ahuinya. Apa saja yang kam u nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadam u dan kam u tidak akan dianiaya (dirugikan). (QS. al-Anfal : 60).

Adapun kebolehan t erorism e adalah, keberadaan um at Islam yang m em persiapkan diri, m enam -bah kekuat an lat ihan senjat a (m ilit er) mem buat senjat a dan m encipt akan kekuat an yang m em

-buat m usuh t idak lancang

t erhadap m ereka, agam a, aqidah

dan individu um at . Sedangkan

t erorism e yang t ercela adalah, t erorism e yang diuraikan definisi dan m aksudnya t ersebut di at as. Disam ping it u dalam surat yang lain juga dit erangkan, sepert i dalam QS. M aidah [5]: 32-33, al-Hajj [22] : 39-40, al-Anfal [8] : 60, dan al-Baqarah [2] : 19539 .

Penutup

Dari uraian singkat diat as dapat diam bil kesim pulan int i bahw a :

39

Fat w a M ajelis Ulam a Indonesia t ent ang Terorism e, (t .t p. M ajelis Ulama Indonesia, 2005), hlm . 3-7.

1. Jihad m emiliki art i dan dim ensi yang angat luas dari m em erangi nafsu sam pai berjuang fisabilillah .

2. Terorism e pengert ian asas diam bil dari bahasa lat in yang berm uda dari Perancis dan ber-kem bang sejalan dengan kepen-t ingan polikepen-t ik dunia yang dim okepen-t ori

oleh kepent ingan-kepent ingan

Am erika dan sekut unya .

(20)

Referensi

Dokumen terkait

sedangkan yang rumahnya dekat2 STAN ya ga terlalu banyak juga. biaya kost di STAN ngitungnya per tahun, bukan bulanan. rata-rata kosan cewek biayanya lebih mahal dari kosan

Pada prinsipnya, perbedaan tekanan pada sisi upstream dan downstream dari core plug akan menyebabkan fluida dapat mengalir, namun hal yang patut diperhatikan adalah dalam

Kami juga mengajukan permohonan pembayaran invoice untuk data berikut, dan akan segera melengkapi semua

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian ini dengan baik, lancar dan selamat,

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Induksi Kalus Akasia ( Acacia mangium ) Dengan

Teachers now make up a significant minority of attendees at PyconUK, kids attend Python conferences all over the world, Python developers run code workshops (for example, the

The eternal dilemma humans face with their time concerns how to store the value they produce with their time through the future. While human time is finite, everything else

Setelah memilih dan menekan Proses Hasil Ujian Peserta isi jadwal ujian dan buku ujian yang digunakan. Konfirmasi hasil proses hasil CBT ditampilkan sebagai