88 BAB III
METODE PENELITIAN
89 Gambar 3.1
Alur Penjelasan Bab Metode Penelitian
Sumber: Disusun untuk Disertasi ini, 2017
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ditentukan oleh pemasalahan penelitian yang dirumuskan. Merujuk pada pemasalahan penelitian yang telah dirumuskan dalam studi ini mengenai “belum terkonseptualisasikannya luaran pada aras individu, interaksional dan keorganisasian dari perilaku berbagi-pengetahuan”, maka dapat dinyatakan bahwa jenis penelitian ini merupakan penelitian eksplanasi. Penelitian eksplanasi dianggap sesuai untuk studi ini karena studi ini ditekankan pada penemuan gagasan (ide) dan wawasan (insight) mengenai luaran peubah perilaku berbagi-pengetahuan yang dikaji dari aras individual, aras interaksional, dan aras keorganisasianyang dapat dijelaskan oleh perilaku berbagi-pengetahuan (Malhotra 2008).
3.1 Jenis Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel
3.3 Pengembangan Pengukuran Peubah
3.4 Metode Pengumpulan Data
90 3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1.Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah dosen Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Semarang. Berdasarkan data yang diperoleh di Kopertis Wilayah VI tahun 2016, jumlah dosen Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Semarang adalah 2903 orang.
3.2.2.Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah yang dimiliki populasi (Sugiyono 2008). Penentuan jumlah sampel untuk analisis Structural Equation Modeling menggunakan rumus (Ferdinand, 2005):
Jumlah sampel = jumlah indikator x 5 sampai 10
Penelitian ini menggunakan 31 indikator, maka jumlah sampel yang digunakan adalah:
Sampel minimum = Jumlah indikator X 5 = 31 X 5 = 155 Responden. Sampel maksimum = Jumlah indikator X 10 = 31 X 10 = 310 Responden. Selanjutnya Hair, Tabanick & Fidel (2005) menyatakan bahwa ukuran sampel yang sesuai untuk SEM dengan menggunakan teknik estimasi Maximum Likelihood adalah antara 100 – 200 sampel. Oleh karena itu, studi ini akan menggunakan sampel minimal sebanyak 155 responden.
3.2.3.Teknik Pengambilan Sampel
91
sampling dipilih karena informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian dan mencapai tujuan penelitian hanya dimiliki atau diperoleh dari kelompok sampel tertentu (Ferdinand 2005). Oleh sebab itu, diperlukan kriteria tertentu. Adapun kriteria yang ditetapkan untuk menjadi sampel penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dosen yang bernaung Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Semarang dengan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) minimal adalah B berdasarkan data Direktori Kopertis Wilayah VI;
2. Dosen telah memiliki Jenjang Jabatan Akademis (JJA) minimal Lektor Kepala berdasarkan data Direktori Kopertis Wilayah VI;
3. Memiliki masa kerja minimal 10 tahun berdasarkan data Direktori Kopertis Wilayah VI;
4. Memiliki jenjang pendidikan formal S3 berdasarkan data Direktori Kopertis Wilayah VI.
92 3.3. Pengukuran Peubah Penelitian 3.3.1.Pemerekan Diri
Peubah pemerekan pribadi diukur dengan menggunakan tiga indikator yang dikembangkan untuk penelitian ini yang meliputi indikator:
1. Kepakaran (X1) 2. Profesionalisme (X2) 3. Pengakuan (X3)
3.3.2.Pengayaan Kognitif Bersama
Peubah pengayaan kognitif bersama diukur dengan menggunakan lima indikator yang dikembangkan untuk penelitian ini yang meliputi indikator:
1. Peningkatan pengetahuan baru (X4) 2. Kreatifitas baru/inovasi (X5)
3. Ketajaman berpikir (X6) 4. Kebijaksanaan (X7)
5. Kedalaman pemahaman (X8) 3.3.3.Organisasi-Cerdas
Peubah organisasi-cerdas diukur dengan menggunakan lima indikator yang dikembangkan untuk penelitian ini yang meliputi indikator:
93 3.3.4.Kebergairahan Pembelajar
Peubah kebergairahan pembelajar diukur dengan menggunakan enam indikator yang dikembangkan untuk penelitian ini, sebagai berikut:
a. Komitmen intelektual (X13) b. Komitmen moral (X14) c. Keikhlasan (X15) d. Keberanian (X16)
e. Pencurahan pengetahuan seutuhnya (X17) f. Pelibatan diri sepenuhnya (X18)
3.3.5.Kerekatan Sosial-Emosional
Peubah kerekatan sosial-emosional diukur dengan menggunakan lima indikator yang dikembangkan untuk penelitian ini, yang meliputi indikator:
1. Penyediaan loloh balik positif (X19) 2. Konstruktif (X20)
3. Supportif (X21) 3.3.6.Iklim Pembelajar
Peubah iklim pembelajar diukur dengan menggunakan tiga indikator yang dikembangkan untuk penelitian ini, yang diukur meliputi indikator:
94 3.3.7.Kesediaan Berbagi-Pengetahuan
Peubah kesediaan berbagi pengetahuan diukur dengan menggunakan tiga indikator yang dikembangkan untuk penelitian ini yang meliputi indikator:
1. Keterbukaan (X25) 2. Berpikir positif (X26) 3. Peluangan waktu (X27) 4. Pemberian perhatian (X28) 3.3.8.Perilaku Berbagi-Pengetahuan
Studi ini mengembangkan tiga indikator untuk dapat digunakan untuk mengukur peubah perilaku berbagi-pengetahuan yang meliputi:
95 Tabel 3.1
Ringkasan Definisi Konseptual dan Pengukuran Peubah Penelitian
Peubah Definisi Konseptual Indikator Kode
Pemerekan Diri
Citra yang melekat yang mengarah pada kepakaran, profesionalisme, dan pengakuan pada suatu bidang
Kepakaran X1
Penambahan yang berkaitan dengan pengetahuan baru, kreatifitas, ketajaman berpikir, kebijaksanaan, dan kedalaman pemahaman
Peningkatan pengetahuan baru X4 Kreatifitas baru/inovasi X5 Ketajaman berpikir X6
Kebijaksanaan X7
Kedalaman pemahaman X8
Organisasi-Cerdas
Sistem aktivitas yang didalamnya memuat penolakan pada stabilitas, konsisten pada pertumbuhan pengetahuan, dinamis pada pembaruan pengetahuan dan fleksibel muncul keinginan besar pada keterikatan pada semangat intelektual, keterikatan pada semangat moralitas, keikhlasan, keberanian, pencurahan pengetahuan dan pelibatan diri
Komitmen intelektual X13
Integritas X14
Pelibatan diri sepenuhnya X18 Kerekatan
Sosial-Emosional
Perasaan dekat/ terikat untuk senantiasa memberikan loloh balik positif, konstruktif dan supportif
Penyediaan loloh balik positif X19
Konstruktif X20
Supportif X21
Iklim Pembelajar
Kondisi / situasi / suasana belajar yang mendukung tumbuhnya komitmen pada pengetahuan, perbaikan berkelanjutan dan keterbukaan pada lingkungan
Komitmen pada pengetahuan X22 Perbaikan berkelanjutan X23 Keterbukaan pada lingkungan X24 Kesediaan
96
Pemberian perhatian X28
Perilaku Berbagi-Pengetahuan
Membagi apa yang telah dipelajari dan diketahui kepada orang lain
Pendiseminasian hasil penelitian
X29
Pertukaran pengetahuan antar individu
X30
Pengomunikasian dalam kelompok
X31
Sumber: Dikembangkan untuk Studi ini, 2017
3.4. Metode Pengumpulan Data
Bab II telah merumuskan sembilan proposisi. Rumusan proposisi tersebut berada pada aras abstrak maka untuk mengujinya, proposisi perlu diturunkan pada aras empiris menjadi sembilan hipotesis empirik (Ihalauw, 2008). Pengukuran terhadap hipotesis empirik tersebut dapat dilakukan jika terdapat data empiris. Oleh sebab itu, diperlukan metode yang diperlukan untuk mengumpulkan data agar hipotesis empiri dapat diuji.
Pengumpulan data empirik pada penelitian ini dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner dipilih sebagai metode pengumpulan data dalam penelitian ini. Kuesioner merupakan daftar pernyataan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan dijawab oleh responden. Kuesioner dipilih karena merupakan suatu mekanisme pengumpulan data yang efisien untuk mengetahui dengan tepat apa yang diperlukan dan bagaimana mengukur peubah penelitian (Sekaran & Bougie 2016).
97
pengukuran. Skala pengukuran pada studi ini menggunakan pendekatan skala Likert (Likert Scale) 1-7. Skala Likert dipilih mengingat skala ini biasa digunakan untuk mengukur pendapat dan perilaku (Sekaran & Bougie 2016) yang sesuai dengan karakteristik penelitian ini.
Menurut Sekaran & Bougie (2016) skala Likert dapat dimaknai sebagai data ordinal atau interval. Pada studi ini, skala Likert akan dimaknai sebagai data interval. Hal ini didasarkan pada karakteristik teknik analisis data yang digunakan dalam studi ini yang mensyaratkan bahwa data penelitian adalah data bersifat kontinyu (interval-ratio). Lebih lanjut Sekaran & Bougie menyatakan bahwa untuk dapat memaknai hasil pengukuran Skala Likert sebagai data interval dilakukan dengan menjumlahkan skor seluruh item pengukuran.
Tipe pernyataan terbuka digunakan untuk memperoleh tanggapan, pendapat atau ide responden secara bebas yang berguna untuk mendukung jawaban responden atas pertanyaan tertutup dan juga akan digunakan sebagai dasar dalam merumuskan saran manajerial. Analisis tipe pertanyaan terbuka dilakukan dengan mengelompokkan jawaban-jawaban pertanyaan terbuka dalam kalimat-kalimat yang representatif.
98
Bougie 2016). Data primer yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data tentang persepsi responden terhadap peubah kebergairahan pembelajar, kerekatan sosial-emosional, iklim pembelajar, kesediaan berbagi-pengetahuan, perilaku berbagi-pengetahuan, pemerekan diri, pengayaan kognitif bersama, dan organisasi-cerdas.
3.5. Uji Kesahihan dan Keandalan 3.5.1.Uji Kesahihan
Pengujian kemaknaan kesahihan dari indikator-indikator pembentuk peubah dianalisis dari nilai standardized regression weight dan nilai signfikansi pada masing-masing indikator dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika diperoleh nilai standardized regression weight > 0,5 dan signifikansi < 0,05 hal ini mengindikasikan bahwa indikator tersebut cukup baik untuk membentuk peubah yang diteliti (sahih)
b. Jika diperoleh nilai standardized regression weight < 0,5 dan signifikansi > 0,05 hal ini mengindikasikan bahwa indikator tersebut tidak dapat membentuk peubah yang diteliti (tidak sahih).
3.5.2.Uji Keandalan
99
Reliability dan Variance Extracted dari masing-masing konstruk (Hair, Tabanick & Fidel 2005).
Construct Reliability diperoleh dengan rumus:
Construct Reliability =
Variance Extracted diperoleh dengan rumus:
Variance Extracted =
Std
Loading
j tiap-tiap indikator (diambil dari hasil perhitungan AMOS)- adalah measurement error dari tiap indikator
3.6. Teknik Analisis
Untuk menganalisis data yang diperoleh melalui kuesioner, terdapat dua langkah yang dilakukan, yaitu:
3.6.1.Analisis Kualitatif
peubah-100 peubah lainnya yang diteliti dalam penelitian ini. 3.6.2.Analisis Deskriptif
Terdapat dua analisis deskriptif yang dilakukan dalam studi ini, yaitu: 1. Deskripsi Karakteristik Responden
Analisis deskriptif mengenai karakteristik responden dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai gender, umur, dan masa kerja responden. Karakteristik gender responden dianalisis dengan menggunakan statistik frekuensi. Gambaran mengenai umur dan masa kerja responden diperoleh dengan menggunakan nilai minimum dan maksimum yang selanjutnya sebagai dasar untuk membuat tabel distribusi frekuensi.
2. Deskripsi Jawaban Kuantitatif Responden
Analisis deskriptif dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai kecenderungan jawaban responden terhadap peubah-peubah yang diteliti dalam studi ini. Deskripsi jawaban responden dilakukan dengan pengkategorian berikut ini:
Rentang = Nilai Maksimal – Nilai Minimal = 7 – 1 = 6
Interval = = 0,857
1,000 – 1,857 Sangat Tidak Setuju
> 1,857 – 2,754 Tidak Setuju
> 2,754 – 3,571 Cukup Tidak Setuju > 3,571 – 4,429 Netral
101
> 6,143 – 7,000 Sangat Setuju
Rekapitulasi jawaban responden disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan dihitung nilai minimum, nilai maksimum, nilai rerata, dan nilai standar deviasi untuk selanjutnya dikategorikan berdasarkan pengkategorian yang telah dibuat.
3.6.3.Analisis Inferensial
Untuk menguji model dan keterhubungan yang dikembangkan dalam penelitian ini diperlukan suatu teknik analisis. Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modeling (SEM) yang dioperasikan melalui progam AMOS. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji model yang dibangun dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan model berbasis teori
Penggunaan SEM bukan untuk menghasilkan sebuah model melainkan untuk mengkonfirmasikan model teoritis melalui data empiris.
2. Pengembangan diagram alur (Path Diagram)
Pada langkah ini peneliti menggambarkan sebuah diagram alur yang dapat mempermudah dalam melihat hubungan-hubungan kausalitas yang ingin diuji.
3. Mengubah alur diagram kedalam persamaan model struktural dan model pengukuran
102
Spesifikasi model pengukuran (measurement model) dilakukan pada peubah bebas dan gayut.
Tabel 3.2
Persamaan Pengukuran (Measurement Model)
Peubah Indikator Persamaan Pengukuran
Pemerekan Diri Konsisten pada pertumbuhan/ pengembangan
103
Lanjutan Tabel 3.1
Peubah Indikator Persamaan Pengukuran
Perilaku
Dirumuskan untuk menyatakan keterhubungan kausalitas antara berbagai konstruk.
η1 = Kesediaan Berbagi-Pengetahuan η2 = Perilaku Berbagi-Pengetahuan η3 = Pemerekan Diri
η4 = Pengayaan Kognitif Bersama η5 = Organisasi-Cerdas
ξ1 = Kebergairahan Pembelajar ξ2 = Kerekatan Sosial-Emosional ξ3 = Iklim Pembelajar
λ, β, γ = Koefisien (Hubungan antar Peubah) ζ = error
4. Memilih jenis matriks input dan estimasi model
104 5. Meneliti munculnya masalah identifikasi
Problem identifikasi dapat muncul melalui gejala-gejala berikut ini (Hair, Tabanick & Fidel 2005):
a. Standard error untuk satu atau beberapa koefisien adalah sangat besar b. Program tidak mampu menghasilkan matrik informasi yang seharusnya
disajikan
c. Muncul angka-angka yang aneh seperti adanya varians error yang negatif d. Munculnya korelasi yang sangat tinggi antar koefisien estimasi yang
didapat (misalnya > 0,9) 6. Pengujian Asumsi SEM
a. Ukuran sampel, ukuran sampel minimum adalah 100 dan selanjutnya menggunakn perbandingan lima observasi untuk setiap parameter yang diestimasi.
b. Normalitas dan Linieritas, normalitas dapat diuji dengan melihat histogram data atau dengan metode-metode statistik. Uji normalitas dilakukan baik untuk data tunggal maupun multivariate. Sedangkan uji linieritas dapat dilakukan dengan mengamati scatter plots dari data yaitu dengan memilih pasangan data dan dilihat pola penyebarannya untuk menduga ada tidaknya linieritas.
105
d. Multicollinearity dan singularity, multicollinearity dapat dideteksi dari nilai determinant of sample covariance matrix. Nilai determinant of sample covariance matrix yang sangat kecil (extremely small) memberi indikasi adanya masalah multicollinearity atau singularity. Perlakuan data yang dapat diambil adalah dengan mengeluarkan peubah yang menyebabkan terjadinya multicollinearity.
e. Residual, menjadi dasar perlu atau tidaknya suatu model dilakukan modifiksi. Modifikasi perlu dipertimbangkan bila jumlah residual lebih dari 5% dari semua residual covariances yang dihasilkan oleh model. Bila ditemukan nilai residual > 2,58, maka cara modifikasi adalah dengan mempertimbangkan untuk menambah sebuah alur baru terhadap model yang diestimasi (Hair, Tabanick & Fidel 2005).
7. Evaluasi kriteria Goodness of Fit
106
Tabel 3.3
Tabel Goodness of Fit Index
Goodness of Fit Index Cut off Value
Chi Square Diharapkan kecil
Significant Probability ≥ 0.05
CMIN/DF ≤ 2.00
GFI ≥ 0.90
AGFI ≥ 0.90
TLI ≥ 0.95
CFI ≥ 0.95
RMSEA ≤ 0.08
3.6.4.Pengujian Hipotesis
Pengujian signifikansi pengaruh antar peubah dianalisis dari nilai probability dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
a. Jika nilai probability < 0,05 artinya peubah bebas terbukti berpengaruh nyata terhadap peubah gayut (H1 diterima, H0 ditolak)
b. Jika nilai probability > 0,05 artinya peubah bebas terbukti tidak berpengaruh nyata terhadap peubah gayut (H1 ditolak, H0 diterima) 3.6.5.Pengujian Squared Multiple Correlations
Nilai squared multiple correlations dalam pengujian Regresi dengan SPSS identik dengan nilai Koefisien Determinasi. Nilai squared multiple correlations menunjukkan keterubahan peubah gayut yang dapat dijelaskan oleh peubah bebas. Nilai squared multiple correlations berada pada rentang 0 – 1 dengan kriteria sebagai berikut:
107