• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH MPKT A BUKU AJAR I TENTANG PETA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH MPKT A BUKU AJAR I TENTANG PETA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KESALAHAN PADA PETA DUNIA

KELAS M KELOMPOK 2 Mia Huljanah, 1506671266 Andi Maulana, 1506671410 Alif Ahsanil Satria, 1506728251 Niantiara Ajeng Saraswati, 1506729374

Rizky Lamonda, 1506740225

Makalah Akhir bagi Buku Ajar I

Untuk Matakuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi (MPKT) A: Sosial dan Humaniora

(2)

ABSTRAK

Peta adalah gambar atau lukisan pada kertas dan sebagainya yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan sebagainya; representasi melalui gambar dari suatu daerah yang menyatakan sifat, seperti batas daerah, sifat permukaan. Peta berfungsi sebagai catatan media permanen untuk mempermudah penyampaian informasi yang akan sangat panjang dan sulit untuk diungkapkan jika melalui lisan ataupun tulisan. Namun, peta yang saat ini kita gunakan tidak sepenuhnya benar, sebagai contoh, peta Mecator yang memiliki kesalahan pada letak garis khatulistiwa yang melewati Indonesia dan beberapa negara lain. Berdasarkan hal ini, diperlukan pengkajian lebih lanjut dalam menangani masalah ini. Secara khusus, makalah ini membahas tentang Kejanggalan Letak Garis Khatulistiwa Pada Peta dunia, Ketidak sesuaian luas daratan yang sebenarnya dengan gambaran di Peta dunia, Peta Dunia yang Seharusnya.

Kata Kunci : Garis Khatulistiwa; Kesalahan; Peta; Peta Dunia; Peta Mercator

(3)

DAFTAR ISI………..ii

BAB I PENDAHULUAN………..1

A.LATAR BELAKANG………...1

B. RUMUSAN MASALAH……….2

C. TUJUAN PENELITIAN………..2 D. METODE PENELITIAN………. E. SISTEMATIKA PENELITIAN………... BAB II ISI..……… A. Kejanggalan Letak Garis Khatulistiwa Pada Peta dunia……… B. Ketidak sesuaian luas daratan yang sebenarnya dengan gambaran di Peta

dunia……… C. Peta Dunia yang Seharusnya……….

BAB III PENUTUP……….

A. SARAN……….. B. KESIMPULAN………...

DAFTAR PUSTAKA………..

(4)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peta merupakan representasi melalui gambar dari suatu daerah di atas permukaan bumi yang menyatakan sifat, seperti batas daerah dan sifat permukaan yang bertujuan untuk memudahkan pembacanya dalam menemukan atau ingin menuju suatu lokasi tertentu yang berada di permukaan bumi. Peta sangat diperlukan untuk mempermudah penyampaian informasi yang akan sangat panjang dan sulit untuk diungkapkan jika melalui lisan ataupun tulisan.

Peta mempunyai ukuran skala yang beragam dan bervariasi sesuai dengan kepentingan Si pembuat peta. Peta yang mencakup seluruh bumi disebut dengan peta dunia. Peta dunia yang kita kenal selama ini dan sering kita gunakan ternyata adalah buatan seorang Kartografer Flandria Gerardus Mercator (1512-1594) pada tahun 1569 untuk kepentingan pelayaran yang biasa disebut dengan Peta Mercator dan sampai saat ini masih digunakan oleh banyak orang dan aplikasi peta yang mungkin kita kenal, yaitu Google Maps. Namun, apakah peta dunia yang selama ini sering kita gunakan dari abad ke-15 sampai sekarang dapat dipercaya kebenarannya? Jika kita telaah lebih lanjut ternyata peta dunia buatan Mercator yang sekarang digunakan oleh google maps mempunyai beberapa kejanggalan dan kesalahan yang mungkin kita tidak menyadarinya selama ini.

(5)

1. Bagaimana letak garis khatulistiwa yang seharusnya di peta dunia? 2. Bagaimana ketidak sesuaiaan luas daratan yang sebenarnya dengan

gambarannya di peta dunia?

3. Bagaimana peta dunia yang seharusnya?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui letak garis khatulistiwa yang seharusnya di peta dunia

2. Mengetahui ketidaksesuaian luas daratan yang sebenarnya dengan gambarannya di peta dunia

3. Mengetahui peta dunia yang seharusnya

D. Jenis Penelitian dan Metode Analis yang Digunakan

Jenis penelitian dan metode analisis yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif, yakni metode yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktik-praktik yang berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi dan menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

E. Sistematik Penulisan yang Dihubungkan dengan Tesis yang Dibuat

(6)

penulis memaparkan sistematik penulisan yang dihubungkan dengan tesis yang dibuat.

Pada bagian Isi, penulis memaparkan lebih lanjut kejanggalan-kejanggalan yang terjadi, mulai dari kejanggalan letak garis khatulistiwa pada peta dunia, ketidaksesuaian luas daratan yang sebenarnya dengan luas daratan yang digambar pada peta dunia, dan bagaimana gambar peta dunia yang seharusnya. Pada bagian penutup, menulis memaparkan bahwa dengan mengetahui kejanggalan dan kesalahan dari peta dunia, kita mendapatkan pelajaran dikemudian hari bahwa kita harus kritis dalam menerima segala informasi yang masuk agar kita tidak begitu saja menerima informasi yang kebenarannya masih diragukan dan sesuatu yang sudah ada dan dipakai banyak kalangan belum tentu benar secara ilmiah.

(7)

ISI

A. Kejanggalan Letak Garis Khatulistiwa Pada Peta dunia

(8)

B. Ketidak sesuaian luas daratan yang sebenarnya dengan gambaran di Peta dunia

(9)

Pada peta dunia Mercator, jika kita membandingan benua Afrika dengan Greenland, perbedaannya akan terlihat tidak jauh berbeda antara satu sama lain padahal Greenland hanya mempunyai luas 2.166.086 km2, ukuran tersebut sangat jauh dibanding luas benua Afrika. Kita telaah lagi pada peta Mercator, bila kita

(10)
(11)

Jika kita membandingkan Russia yang berukuran 8.6 juta mil persegi dengan benua Afrika yang berukuran 11,6 juta mil persegi, terlihat bahwa benua Afrika lebih kecil dibanding Russia.

C. Peta Dunia yang Seharusnya

(12)

secara kritis dan logis ketika mendapatkan sebuah informasi. Kesalahan pemberian informasi yang kurang benar di dalam peta terdapat pada penggambaran garis khatulistiwa yang tidak persis setengah jalan antara Kutub Utara dan Selatan akan tetapi lebih luas ke arah kutub utara dan lebih sempit ke arah kutub selatan serta ukuran penggambaran benua pada peta Mercator tidak sesuai. Penggambaran benua pada peta Mercator tidak sesuai ini membuat sebuah benua yang lebih luas digambarkan lebih kecil daripada bunua yang memiliki luas lebih kecil. Hal tersebut dapat terlihat pada gambaran benua Afrika dengan Greenland. Hal ini dapat membuat pembaca dapat menimbulkan kekeliruan dalam penalaran karena berfikir yang filosofis. Pemikiran filosofis akan menghasilkan sebuah pemikiran yang mendalam sehingga jika pemberian informasi yang kurang benar tersebut penyebarannya semakin luas maka akan terjadi kesalahan penyimpulan. Padahal seharusnya peta yang baik adalah peta yang dapat menyajikan informasi dengan komponen-komponen kelengkapan peta dan tidak di lebih-lebihkan. Penyajian peta Mercator sebagai media pemberian informasi peta yang sah dianggap tidak etis karena di nilai ada unsure ketidak benaran di dalamnya sehingga dapat menyesatkan pembacanya.

DAFTAR PUSTAKA

 http://budisma.net/2015/03/pengertian-garis-khatulistiwa.html

Diakses pada tanggal 1 Maret 2016 pukul 20.39

 http://muntazarism.tumblr.com/post/7833481238/atlas

Diakses pada tanggal 4 Maret 2016 pukul 10.39  http://statistik.ptkpt.net/_a.php?_a=area&info1=2

Diakses pada tanggal 4 Maret 2016 pukul 10.48

(13)

Diakses pada tanggal 9 Maret 2016 pukul 17.39

http://www.citymetric.com/horizons/true-size-map-lets-you-move-countries-around-globe-show-how-big-they-really-are-1380

Diakses pada tanggal 9 Maret 2016 pukul 17.40

http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-2596783/Why-world-map- youre-looking-WRONG-Africa-China-Mexico-distorted-despite-access-accurate-satellite-data.html

Diakses pada tanggal 9 Maret 2016 pukul 17.43

http://www.telegraph.co.uk/travel/picturegalleries/3109042/The-Atlas-of-the-Real-World.html

Diakses pada tanggal 12 Maret 2016 pukul 19.37

 https://maps.google.com/

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, dampak laju pemotongan, gerak makan, kedalaman potong, dan keausan pahat terhadap sub – permukaan baja AISI 4140 pada pemesinan akhir untuk pemesinan

Pelaksanaan pemenuhan mutu yang dilakukan madrasah untuk meningkatkan kinerja madrasah pada MTs Assurur dan MTs Arrohmah Kota Tasikmalaya telah dilalukan dengan cukup baik

Seiring dengan berjalanya waktu dan pengalaman kami yang terus berkembang serta permintaan dari klien yang semakin banyak, maka kami sepakat dengan

Abstrak - Pengelompokan citra batik dilakukan untuk mengelompokkan batik yang memiliki kemiripan dengan batik lainnya kedalam satu cluster dengan menggunakan algoritma k-means

Setelah amandemen ke-3 Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonseia Tahun 1945, pada tahun 2002 telah diundangkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2002 tentang Partai Politik

peneliti menggunakan rumus Yamane oleh Harper dan Row menurut Bungin (2005:105) dengan tingkat kesalahan 10% atau 0,1 sehingga sampel yang didapat adalah 90

Siswa dapat membuat kreasi Mid Mapping contoh bentuk-bentuk kepedulian sosialterhadap Mid Mapping contoh bentuk-bentuk kepedulian sosialterhadap korban bencana alam tsunami yang ada

nilai-nilai yang nilai-nilai yang berlaku, dan berlaku, dan sesuai dengan sesuai dengan prinsip-prinsip prinsip-prinsip administrasi yang administrasi yang benar benar akurasi