• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indikator Dan Alat Ukur ATP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Indikator Dan Alat Ukur ATP"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

INDI

INDIKATOR & AL

KATOR & AL

AT UKUR

AT UKUR

PRINSIP

PRINSIP

AKUNTA

AKUNTA

BILI

BILITAS, TRANSPARA

TAS, TRANSPARA

NSI & PARTISI

NSI & PARTISIPASI

PASI

Disusun oleh :

Disusun oleh :

Dra.LOINA LALOLO KRINA P.

Dra.LOINA LALOLO KRINA P.

SEKRETA

SEKRETA

RIAT GOOD PUBLIC G

RIAT GOOD PUBLIC GOVERNANCE

OVERNANCE

BADAN PERENCANAAN

BADAN PERENCANAAN

PEMBANG

PEMBANGUNAN NASIONAL

UNAN NASIONAL

JAKARTA - AGUS

(2)

I.

I. PENDAHULUANPENDAHULUAN 1.1.

1.1. Latar Latar BelakangBelakang

Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia antara lain disebabkan oleh tatacara Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia antara lain disebabkan oleh tatacara penyelenggaraan pemerintahan yang tidak dikelola dan diatur dengan baik. penyelenggaraan pemerintahan yang tidak dikelola dan diatur dengan baik. Akibatnya timbul berbagai masalah seperti korupsi, kolusi dan nepotisme Akibatnya timbul berbagai masalah seperti korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang sulit diberantas, masalah penegakan hukum yang sulit berjalan, (KKN) yang sulit diberantas, masalah penegakan hukum yang sulit berjalan, monopoli dalam kegiatan ekonomi, serta kualitas pelayanan kepada monopoli dalam kegiatan ekonomi, serta kualitas pelayanan kepada masyarakat yang memburuk.

masyarakat yang memburuk.

Masalah-masalah tersebut juga telah menghambat proses pemulihan Masalah-masalah tersebut juga telah menghambat proses pemulihan ekonomi Indonesia, sehingga jumlah pengangguran semakin meningkat, ekonomi Indonesia, sehingga jumlah pengangguran semakin meningkat, jumlah penduduk miskin bertambah, tingkat kesehatan menurun, dan jumlah penduduk miskin bertambah, tingkat kesehatan menurun, dan bahkan telah menyebabkan munculnya konflik-konflik di berbagai daerah bahkan telah menyebabkan munculnya konflik-konflik di berbagai daerah yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan negara Republik Indonesia. yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan negara Republik Indonesia. Bahkan kondisi saat inipun menunjukkan masih berlangsungnya praktek dan Bahkan kondisi saat inipun menunjukkan masih berlangsungnya praktek dan perilaku yang bertentangan dengan kaidah tata pemerintahan yang baik, perilaku yang bertentangan dengan kaidah tata pemerintahan yang baik, yang bisa menghambat terlaksananya agenda-agenda reformasi.

yang bisa menghambat terlaksananya agenda-agenda reformasi.

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah landasan bagi pembuatan Penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah landasan bagi pembuatan dan penerapan kebijakan negara yang demokratis dalam era globalisasi. dan penerapan kebijakan negara yang demokratis dalam era globalisasi. Fenomena demokrasi ditandai dengan menguatnya kontrol masyarakat Fenomena demokrasi ditandai dengan menguatnya kontrol masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan, sementara fenomena globalisasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan, sementara fenomena globalisasi ditandai dengan saling ketergantungan antarbangsa, terutama dalam ditandai dengan saling ketergantungan antarbangsa, terutama dalam pengelolaan sumber

pengelolaan sumber-sumber ekonomi dan -sumber ekonomi dan aktivitas dunia usaha aktivitas dunia usaha (bisnis).(bisnis).

Kedua perkembangan diatas, baik demokratisasi maupun globalisasi, Kedua perkembangan diatas, baik demokratisasi maupun globalisasi, menuntut redefinisi peran pelaku-pelaku penyelenggaraan pemerintahan. menuntut redefinisi peran pelaku-pelaku penyelenggaraan pemerintahan. Pemerin

Pemerintah, yang sebelumtah, yang sebelumnya nya memegang kuat kendali pemerintahan, memegang kuat kendali pemerintahan, cepatcepat atau lambat harus mengalami pergeseran peran dari posisi yang seba atau lambat harus mengalami pergeseran peran dari posisi yang seba mengatur dan mendikte ke posisi sebagai fasilitator. Dunia usaha dan mengatur dan mendikte ke posisi sebagai fasilitator. Dunia usaha dan pemilik modal, yang sebelumnya berupaya mengurangi otoritas negara yang pemilik modal, yang sebelumnya berupaya mengurangi otoritas negara yang dinilai cenderung menghambat perluasan aktivitas bisnis, harus mulai dinilai cenderung menghambat perluasan aktivitas bisnis, harus mulai

(3)

menyadari pentingnya regulasi yang melindungi kepentingan publik. menyadari pentingnya regulasi yang melindungi kepentingan publik. Sebaliknya, masyarakat yang sebelumnya ditempatkan sebagai penerima Sebaliknya, masyarakat yang sebelumnya ditempatkan sebagai penerima manfaat (beneficiaries), harus mulai menyadari kedudukannya sebagai manfaat (beneficiaries), harus mulai menyadari kedudukannya sebagai pemilik kepentingan yang juga harus

pemilik kepentingan yang juga harus berfungsi sebagai pelaku.berfungsi sebagai pelaku.

Oleh karena itu, tata pemerintahan yang baik perlu segera dilakukan agar Oleh karena itu, tata pemerintahan yang baik perlu segera dilakukan agar segala permasalahan yang timbul dapat segera dipecahkan dan juga proses segala permasalahan yang timbul dapat segera dipecahkan dan juga proses pemulihan ekonomi dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar. Disadari, pemulihan ekonomi dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar. Disadari, mewujudkan tata pemerintahan yang baik membutuhkan waktu yang tidak mewujudkan tata pemerintahan yang baik membutuhkan waktu yang tidak singkat dan juga upaya yang terus menerus. Disamping itu, perlu juga singkat dan juga upaya yang terus menerus. Disamping itu, perlu juga dibangun kesepakatan serta rasa optimis yang tinggi dari seluruh komponen dibangun kesepakatan serta rasa optimis yang tinggi dari seluruh komponen bangsa yang melibatkan tiga pilar berbangsa dan bernegara, yaitu para bangsa yang melibatkan tiga pilar berbangsa dan bernegara, yaitu para aparatur negara, pihak swasta dan masyarakat madani untuk aparatur negara, pihak swasta dan masyarakat madani untuk menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dalam rangka mencapai tata menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dalam rangka mencapai tata pemerintaha

pemerintahan yang n yang baik.baik.

1.2.

1.2. Pokok PermasalahanPokok Permasalahan

Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka beberapa hal yang akan Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka beberapa hal yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah :

dibahas dalam tulisan ini adalah : a.

a. Apa yang dimaksud dengan tata pemerintahan yang baik (Apa yang dimaksud dengan tata pemerintahan yang baik (goodgood governance

governance) ?) ? b.

b. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sebuah tata pemerintahanFaktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sebuah tata pemerintahan yang baik ?

yang baik ? c.

c. Indikator dan alat ukur apa saja yang dapat dipergunakan untuk menilaiIndikator dan alat ukur apa saja yang dapat dipergunakan untuk menilai sebuah tata pemerintahan ?

sebuah tata pemerintahan ?

II

II.. TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK (TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE GOOD GOVERNANCE ))

Good governance

Good governance adalah “mantra” yang diucapkan oleh banyak orang diadalah “mantra” yang diucapkan oleh banyak orang di Indonesia sejak 1993. Kata

Indonesia sejak 1993. Kata governancegovernance mewakili suatu etika baru yangmewakili suatu etika baru yang terdengar rasional, profesional, dan demokratis, tidak soal apakah terdengar rasional, profesional, dan demokratis, tidak soal apakah diucapkan di kantor Bank Dunia di Washington, AS atau di kantor LSM yang diucapkan di kantor Bank Dunia di Washington, AS atau di kantor LSM yang kumuh di pinggiran Jakarta. Dengan kata itu pula wakil dari berbagai kumuh di pinggiran Jakarta. Dengan kata itu pula wakil dari berbagai

(4)

golongan profesi seolah disatukan oleh

golongan profesi seolah disatukan oleh “koor seruan” “koor seruan” kepada pemerintahkepada pemerintah yang korup di negara berkembang.

yang korup di negara berkembang. ““Good governance Good governance , bad men!”, bad men!”

terkepung oleh seruan dari berbagai pihak, kalangan pejabat pemerintah terkepung oleh seruan dari berbagai pihak, kalangan pejabat pemerintah pun lantas juga fasih menyebut konsep ini, meski dengan arti dan maksud pun lantas juga fasih menyebut konsep ini, meski dengan arti dan maksud yang berbeda.

yang berbeda.

Proses pemahaman umum mengenai

Proses pemahaman umum mengenai governancegovernance atau tata pemerintahanatau tata pemerintahan mulai mengemuka di Indonesia sejak tahun 1990-an, dan mulai semakin mulai mengemuka di Indonesia sejak tahun 1990-an, dan mulai semakin bergulir pada tahun 1996, seiring dengan interaksi pemerintah Indonesia bergulir pada tahun 1996, seiring dengan interaksi pemerintah Indonesia dengan negara luar sebagai negara-negara pemberi bantuan yang banyak dengan negara luar sebagai negara-negara pemberi bantuan yang banyak menyoroti kondisi obyektif perkembangan ekonomi dan politik Indonesia. menyoroti kondisi obyektif perkembangan ekonomi dan politik Indonesia. Istilah ini seringkali disangkutpautkan dengan kebijaksanaan pemberian Istilah ini seringkali disangkutpautkan dengan kebijaksanaan pemberian bantuan dari negara donor, dengan menjadikan masalah isu tata bantuan dari negara donor, dengan menjadikan masalah isu tata pemerintahan sebagai salah satu aspek yang dipertimbangkan dalam pemerintahan sebagai salah satu aspek yang dipertimbangkan dalam pemberian bantuan, baik berupa pinjaman maupun hibah.

pemberian bantuan, baik berupa pinjaman maupun hibah.

Kata

Kata governancegovernance sering dirancukan dengansering dirancukan dengan governmentgovernment. Akibatnya, negara. Akibatnya, negara dan pemerintah menjadi korban utama dari seruan kolektif ini, bahwa dan pemerintah menjadi korban utama dari seruan kolektif ini, bahwa mereka adalah sasaran nomor satu untuk melakukan perbaikan-perbaikan. mereka adalah sasaran nomor satu untuk melakukan perbaikan-perbaikan. Badan-badan keuangan internasional mengambil prioritas untuk Badan-badan keuangan internasional mengambil prioritas untuk memperbaiki birokrasi pemerintahan di Dunia Ketiga dalam skema

memperbaiki birokrasi pemerintahan di Dunia Ketiga dalam skema goodgood governance

governance mereka. Aktivitis dan kaum oposan, dengan bersemangat, ikutmereka. Aktivitis dan kaum oposan, dengan bersemangat, ikut juga dalam aktivitas ini dengan menambahkan prinsip-prinsip kebebasan juga dalam aktivitas ini dengan menambahkan prinsip-prinsip kebebasan politik sebagai bagian yang tak terelakkan dari usaha perbaikan institusi politik sebagai bagian yang tak terelakkan dari usaha perbaikan institusi negara.

negara. Good governanceGood governance bahkan berhasil mendekatkan hubungan antarabahkan berhasil mendekatkan hubungan antara badan-badan keuangan multilateral dengan para aktivis politik, yang badan-badan keuangan multilateral dengan para aktivis politik, yang sebelumnya bersikap sinis pada hubungan antara pemerintah negara sebelumnya bersikap sinis pada hubungan antara pemerintah negara berkembang dengan badan-badan ini. Maka, jadilah suatu sintesa antara berkembang dengan badan-badan ini. Maka, jadilah suatu sintesa antara tujuan ekonomi dengan politik.

tujuan ekonomi dengan politik.

Tetapi, sebagaimana layaknya suatu mantra, para pengucap tidak dapat Tetapi, sebagaimana layaknya suatu mantra, para pengucap tidak dapat menerangkan sebab akibat dari suatu kejadian, Mereka hanya mengetahui menerangkan sebab akibat dari suatu kejadian, Mereka hanya mengetahui sebgian, yaitu bahwa sesuatu yang invisible hand menyukai mantra yang sebgian, yaitu bahwa sesuatu yang invisible hand menyukai mantra yang

(5)

mereka ucapkan. Pada kasus

mereka ucapkan. Pada kasus good governancegood governance, para pengucap hanya, para pengucap hanya mengetahui sedikit hal yaitu bahwa sesuatu yang tidak terbuka dan tidak mengetahui sedikit hal yaitu bahwa sesuatu yang tidak terbuka dan tidak terkontrol akan mengundang penyalahgunaan, bahwa program ekonomi terkontrol akan mengundang penyalahgunaan, bahwa program ekonomi tidak akan berhasil tanpa legitimasi, ketertiban sosial, dan efisiensi tidak akan berhasil tanpa legitimasi, ketertiban sosial, dan efisiensi institusional.

institusional.

Satu faktor yang sering dilupakan adalah, bahwa kekuatan konsep ini justru Satu faktor yang sering dilupakan adalah, bahwa kekuatan konsep ini justru terletak pada keaktifan sektor negara, masyarakat dan pasar untuk terletak pada keaktifan sektor negara, masyarakat dan pasar untuk berinteraksi. Karena itu,

berinteraksi. Karena itu, good governancegood governance, sebagai suatu proyek sosial,, sebagai suatu proyek sosial, harus melihat kondisi sektor-sektor di luar negara.

harus melihat kondisi sektor-sektor di luar negara.

2.1. Arti

2.1. Arti Good governance Good governance  Governance

Governance, yang diterjemahkan menjadi tata pemerintahan, adalah, yang diterjemahkan menjadi tata pemerintahan, adalah penggunaan wewenang ekonomi, politik dan administrasi guna mengelola penggunaan wewenang ekonomi, politik dan administrasi guna mengelola urusan-urusan negara pada semua tingkat.

urusan-urusan negara pada semua tingkat.11 Tata pemerintahan mencakupTata pemerintahan mencakup seluruh mekanisme, proses dan lembaga-lembaga dimana warga dan seluruh mekanisme, proses dan lembaga-lembaga dimana warga dan kelompok-kelompok masyarakat mengutarakan kepentingan mereka, kelompok-kelompok masyarakat mengutarakan kepentingan mereka, menggunakan hak hukum, memenuhi kewajiban dan menjembatani menggunakan hak hukum, memenuhi kewajiban dan menjembatani perbedaan-perbedaan diantara mereka.

perbedaan-perbedaan diantara mereka.

Definisi lain menyebutkan

Definisi lain menyebutkan governancegovernance adalah mekanisme pengelolaanadalah mekanisme pengelolaan sumber

sumber daya daya ekonomi dan ekonomi dan sosisosial al yang melibatkan pengaruh sector negarayang melibatkan pengaruh sector negara dan sector non-pemerintah dalam suatu usaha kolektif.

dan sector non-pemerintah dalam suatu usaha kolektif.22 Definisi iniDefinisi ini mengasumsikan banyak aktor yang terlibat dimana tidak ada yang sangat mengasumsikan banyak aktor yang terlibat dimana tidak ada yang sangat dominan yang menentukan gerak aktor lain. Pesan pertama dari terminologi dominan yang menentukan gerak aktor lain. Pesan pertama dari terminologi

governance

governance membantah pemahaman formal tentang bekerjanya institusi-membantah pemahaman formal tentang bekerjanya institusi-institusi negara.

institusi negara. GovernanceGovernance mengakui bahwa didalam masyarakat terdapatmengakui bahwa didalam masyarakat terdapat banyak pusat pengambilan keputusan yang bekerja pada tingkat yang banyak pusat pengambilan keputusan yang bekerja pada tingkat yang berbeda.

berbeda.

1

1 Dikutip dari artikel “Dokumen Kebijakan UNDP : Tata Pemerintahan Menunjang PembangunanDikutip dari artikel “Dokumen Kebijakan UNDP : Tata Pemerintahan Menunjang Pembangunan Manusia Berkelanjutan”, dalam buletin informasi Program Kemitraan untuk Pembaharuan Tata Manusia Berkelanjutan”, dalam buletin informasi Program Kemitraan untuk Pembaharuan Tata Pemerintahan di Indonesia, 2000.

Pemerintahan di Indonesia, 2000.

2

2 Meuthia Ganie-Rochman dalam artikel berjudul “Meuthia Ganie-Rochman dalam artikel berjudul “Good governanceGood governance : Prinsip, Komponen dan: Prinsip, Komponen dan Penerapannya”,

Penerapannya”, yang dimuat yang dimuat dalam buku dalam buku HAM : PenyelHAM : Penyelenggaraan Negarenggaraan Negara Yang Baik a Yang Baik && Masyarakat Warga, (2000), Jakarta : Komnas HAM.

(6)

Meskipun mengakui ada banyak aktor yang terlibat dalam proses sosial, Meskipun mengakui ada banyak aktor yang terlibat dalam proses sosial,

governance

governance bukanlah sesuatu yang terjadi secarabukanlah sesuatu yang terjadi secara chaotic, randomchaotic, random atau tidakatau tidak terduga. Ada aturan-aturan main yang diikuti oleh berbagai aktor yang terduga. Ada aturan-aturan main yang diikuti oleh berbagai aktor yang berbeda. Salah satu aturan main yang penting adalah adanya wewenang berbeda. Salah satu aturan main yang penting adalah adanya wewenang yang dijalankan oleh negara. Tetapi harus

yang dijalankan oleh negara. Tetapi harus diingat, dalam konsepdiingat, dalam konsep governancegovernance

wewenang diasumsikan tidak diterapkan secara sepihak, melainkan melalui wewenang diasumsikan tidak diterapkan secara sepihak, melainkan melalui semacam konsensus dari pelaku-pelaku yang berbeda. Oleh sebab itu, semacam konsensus dari pelaku-pelaku yang berbeda. Oleh sebab itu, karena melibatkan banyak pihak dan tidak bekerja berdasarkan dominasi karena melibatkan banyak pihak dan tidak bekerja berdasarkan dominasi pemerintah, maka pelaku-pelaku diluar pemerintah harus memiliki pemerintah, maka pelaku-pelaku diluar pemerintah harus memiliki kompetensi untuk ikut membentuk, mengontrol, dan mematuhi wewenang kompetensi untuk ikut membentuk, mengontrol, dan mematuhi wewenang yang dibentuk secara kolektif.

yang dibentuk secara kolektif.

Lebih lanjut, disebutkan bahwa dalam konteks pembangunan, definisi Lebih lanjut, disebutkan bahwa dalam konteks pembangunan, definisi

governance

governance adalah “mekanisme pengelolaan sumber daya ekonomi danadalah “mekanisme pengelolaan sumber daya ekonomi dan sosial untuk tujuan pembangunan”, sehingga

sosial untuk tujuan pembangunan”, sehingga good governancegood governance, dengan, dengan demikian, “adalah mekanisme pengelolaan sumber daya ekonomi dan sosial demikian, “adalah mekanisme pengelolaan sumber daya ekonomi dan sosial yang substansial dan penerapannya untuk menunjang pembangunan yang yang substansial dan penerapannya untuk menunjang pembangunan yang stabil dengan syarat utama efisien) dan (relatif) merata.”

stabil dengan syarat utama efisien) dan (relatif) merata.”

Menurut dokumen United Nations Development Program (UNDP), tata Menurut dokumen United Nations Development Program (UNDP), tata pemerintahan adalah “penggunaan wewenang ekonomi politik dan pemerintahan adalah “penggunaan wewenang ekonomi politik dan administrasi guna mengelola urusan-urusan negra pada semua tingkat. Tata administrasi guna mengelola urusan-urusan negra pada semua tingkat. Tata pemerintahan mencakup seluruh mekanisme, proses dan lembaga-lembaga pemerintahan mencakup seluruh mekanisme, proses dan lembaga-lembaga dimana warga dan kelompok-kelompok masyarakat mengutarakan dimana warga dan kelompok-kelompok masyarakat mengutarakan kepentingan mereka, menggunakan hak hukum, memenuhi kewajiban dan kepentingan mereka, menggunakan hak hukum, memenuhi kewajiban dan menjembatani perbedaan-perbedaan diantara mereka.

menjembatani perbedaan-perbedaan diantara mereka.33

Jelas bahwa

Jelas bahwa good governancegood governance adalah masalah perimbangan antara negara,adalah masalah perimbangan antara negara, pasar dan masyarakat. Memang sampai saat ini, sejumlah karakteristik pasar dan masyarakat. Memang sampai saat ini, sejumlah karakteristik kebaikan dari suatu

kebaikan dari suatu governancegovernance lebih banyak berkaitan dengan kinerjalebih banyak berkaitan dengan kinerja 3

3 Dokumen Kebijakan UNDP dalam “Tata Pemerintahan Menunjang Pembangunan ManusiaDokumen Kebijakan UNDP dalam “Tata Pemerintahan Menunjang Pembangunan Manusia Berkelanjutan”

Berkelanjutan”, Januari 1997, , Januari 1997, yang dikutip dari Buletin Informasi Program Kemitraan untuk yang dikutip dari Buletin Informasi Program Kemitraan untuk  Pembaharuan Tata Pemerintahan di Indonesia, 2000

(7)

pemerintah. Pemerintah berkewajiban melakukan investasi untuk pemerintah. Pemerintah berkewajiban melakukan investasi untuk mempromosikan tujuan ekonomi jangka panjang seperti pendidikan mempromosikan tujuan ekonomi jangka panjang seperti pendidikan kesehatan dan infrastuktur. Tetapi untuk mengimbangi negara, suatu kesehatan dan infrastuktur. Tetapi untuk mengimbangi negara, suatu masyarakat warga yang kompeten dibutuhkan melalui diterapkannya sistem masyarakat warga yang kompeten dibutuhkan melalui diterapkannya sistem demokrasi, rule of law, hak asasi

demokrasi, rule of law, hak asasi manusia, dan dihargainya pluralisme.manusia, dan dihargainya pluralisme. GoodGood governance

governance sangat terkait dengan dua hal yaitu (1)sangat terkait dengan dua hal yaitu (1) good governancegood governance tidaktidak dapat dibatasi hanya pada tujuan ekonomi dan (2) tujuan ekonomi pun tidak dapat dibatasi hanya pada tujuan ekonomi dan (2) tujuan ekonomi pun tidak dapat dicapai tanpa prasyarat politik tertentu.

dapat dicapai tanpa prasyarat politik tertentu.

2.2. Membangun

2.2. Membangun Good governance Good governance 

Membangun

Membangun good governancegood governance adalah mengubah cara kerjaadalah mengubah cara kerja statestate, membuat, membuat pemerintah

pemerintah accountableaccountable, dan membangun pelaku-pelaku di luar negara, dan membangun pelaku-pelaku di luar negara cakap untuk ikut berperan membuat sistem baru yang bermanfaat secara cakap untuk ikut berperan membuat sistem baru yang bermanfaat secara umum. Dalam konteks ini, tidak ada satu tujuan pembangunan yang dapat umum. Dalam konteks ini, tidak ada satu tujuan pembangunan yang dapat diwujudkan dengan baik hanya dengan mengubah karakteristik dan cara diwujudkan dengan baik hanya dengan mengubah karakteristik dan cara kerja institusi negara dan pemerintah. Harus kita ingat, untuk kerja institusi negara dan pemerintah. Harus kita ingat, untuk mengakomodasi keragaman,

mengakomodasi keragaman, good governancegood governance juga harus menjangkaujuga harus menjangkau berbagai tingkat wilayah politik. Karena itu, membangun

berbagai tingkat wilayah politik. Karena itu, membangun good governancegood governance

adalah proyek sosial yang besar. Agar realistis, usaha tersebut harus adalah proyek sosial yang besar. Agar realistis, usaha tersebut harus dilakukan secara bertahap. Untuk Indonesia, fleksibilitas dalam memahami dilakukan secara bertahap. Untuk Indonesia, fleksibilitas dalam memahami konsep ini diperlukan agar dapat menangani realitas yang ada.

konsep ini diperlukan agar dapat menangani realitas yang ada.

III.

III. PRINSIP-PRINSIP PRINSIP-PRINSIP TATA TATA PEMERINTAHAN PEMERINTAHAN YANG YANG BAIK BAIK (GOOD(GOOD GOVERNANCE 

GOVERNANCE ))

UNDP merekomendasikan beberapa karakteristik

UNDP merekomendasikan beberapa karakteristik governancegovernance, yaitu, yaitu legitimasi politik, kerjasama dengan institusi masyarakat sipil, kebebasan legitimasi politik, kerjasama dengan institusi masyarakat sipil, kebebasan berasosiasi dan berpartisipasi, akuntabilitas birokratis dan keuangan berasosiasi dan berpartisipasi, akuntabilitas birokratis dan keuangan (financial), manajemen sektor publik yang efisien, kebebasan informasi dan (financial), manajemen sektor publik yang efisien, kebebasan informasi dan ekspresi, sistem yudisial yang adil dan dapat dipercaya.

ekspresi, sistem yudisial yang adil dan dapat dipercaya.

Sedangkan World Bank mengungkapkan sejumlah karakteristik

Sedangkan World Bank mengungkapkan sejumlah karakteristik goodgood governance

(8)

pembuatan kebijakan yang dapat diprediksi, eksekutif yang bertanggung pembuatan kebijakan yang dapat diprediksi, eksekutif yang bertanggung jawab, birokrasi yang profesional dan aturan hukum.

jawab, birokrasi yang profesional dan aturan hukum.

Masyarakat Transparansi Indonesia menyebutkan sejumlah indikator seperti Masyarakat Transparansi Indonesia menyebutkan sejumlah indikator seperti : transparansi, akuntabilitas, kewajaran dan kesetaraan, serta : transparansi, akuntabilitas, kewajaran dan kesetaraan, serta kesinambungan.

kesinambungan. Sejumlah pendapat lain mengenai prinsip-prinsip goodSejumlah pendapat lain mengenai prinsip-prinsip good governance dapat dilihat dalam Lampiran 1.

governance dapat dilihat dalam Lampiran 1.

Asian Development Bank sendiri menegaskan adanya

Asian Development Bank sendiri menegaskan adanya konsensus umum bahwakonsensus umum bahwa

good governance

good governance dilandasi oleh 4 pilar yaitu (1) accountability, (2)dilandasi oleh 4 pilar yaitu (1) accountability, (2) transparency, (3) predictability, dan (4)

transparency, (3) predictability, dan (4) participation.participation. 44

Jelas bahwa jumlah komponen atau pun prinsip yang melandasi tata Jelas bahwa jumlah komponen atau pun prinsip yang melandasi tata pemerintahan yang baik sangat bervariasi dari satu institusi ke institusi lain, pemerintahan yang baik sangat bervariasi dari satu institusi ke institusi lain, dari satu pakar ke pakar lainnya. Namun paling tidak ada sejumlah prinsip dari satu pakar ke pakar lainnya. Namun paling tidak ada sejumlah prinsip yang dianggap sebagai prinsip-prinsip utama yang melandasi

yang dianggap sebagai prinsip-prinsip utama yang melandasi goodgood governance

governance, yaitu (1) Akuntabilitas, (2) Transparansi, dan (3) Partisipasi, yaitu (1) Akuntabilitas, (2) Transparansi, dan (3) Partisipasi Masyarakat.

Masyarakat.

Berikut ini adalah pembahasan mendalam dari ketiga prinsip tersebut Berikut ini adalah pembahasan mendalam dari ketiga prinsip tersebut disertai dengan indikator serta alat ukurnya masing

disertai dengan indikator serta alat ukurnya masing-masing,-masing,

3.a.

3.a. Prinsip Prinsip AkunAkuntabiltabilitas itas : : Definisi, Definisi, Indikator Indikator & & Alat Alat UkurnUkurnyaya

Ketiga prinsip tersebut diatas tidaklah dapat berjalan sendiri-sendiri, ada Ketiga prinsip tersebut diatas tidaklah dapat berjalan sendiri-sendiri, ada hubungan yang sangat erat dan saling mempengaruhi, masing-masing adalah hubungan yang sangat erat dan saling mempengaruhi, masing-masing adalah instrumen yang diperlukan untuk mencapai prinsip yang lainnya, dan instrumen yang diperlukan untuk mencapai prinsip yang lainnya, dan ketiganya adalah instrumen yang diperlukan untuk mencapai manajemen ketiganya adalah instrumen yang diperlukan untuk mencapai manajemen publik yang baik.

publik yang baik.

Walaupun begitu, akuntabilitas menjadi kunci dari semua prinsip ini. Walaupun begitu, akuntabilitas menjadi kunci dari semua prinsip ini.55 Prinsip

Prinsip ini ini menuntut menuntut dua dua hal hal yaitu yaitu (1) (1) kemampuan kemampuan menjawabmenjawab 4

4 Dikutip dari artikel “Publik Administration in the 21-st Century”, yang diterbitkan oleh AsianDikutip dari artikel “Publik Administration in the 21-st Century”, yang diterbitkan oleh Asian Development Bank  Development Bank  5 5 ibid. ibid.

(9)

(answerability), dan (2) konsekuensi (consequences). Komponen pertama (answerability), dan (2) konsekuensi (consequences). Komponen pertama (istilah yang bermula dari responsibilitas) adalah berhubungan dengan (istilah yang bermula dari responsibilitas) adalah berhubungan dengan tuntutan bagi para aparat untuk menjawab secara periodik setiap tuntutan bagi para aparat untuk menjawab secara periodik setiap pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan bagaimana mereka pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan bagaimana mereka menggunakan wewenang mereka, kemana sumber daya telah dipergunakan, menggunakan wewenang mereka, kemana sumber daya telah dipergunakan, dan apa yang telah dicapai dengan menggunakan sumber daya tersebut.

dan apa yang telah dicapai dengan menggunakan sumber daya tersebut.

Prof Miriam Budiardjo mendefinisikan akuntabilitas sebagai

Prof Miriam Budiardjo mendefinisikan akuntabilitas sebagai

“pertanggungjawaban pihak yang diberi mandat untuk memerintah kepada “pertanggungjawaban pihak yang diberi mandat untuk memerintah kepada

mereka yang memberi mandat itu.”

mereka yang memberi mandat itu.”66 Akuntabilitas Akuntabilitas bermaknabermakna pertanggungjawaban dengan menciptakan pengawasan melalui distribusi pertanggungjawaban dengan menciptakan pengawasan melalui distribusi kekuasaan pada berbagai lembaga pemerintah sehingga mengurangi kekuasaan pada berbagai lembaga pemerintah sehingga mengurangi penumpukkan kekuasaan sekaligus menciptakan kondisi saling mengawasi penumpukkan kekuasaan sekaligus menciptakan kondisi saling mengawasi (checks and bala

(checks and balances nces sistemsistem). Lembaga pemerintahan ). Lembaga pemerintahan yang dimaksud adalahyang dimaksud adalah eksekutif (presiden, wakil presiden, dan kabinetnya), yudikatif (MA dan eksekutif (presiden, wakil presiden, dan kabinetnya), yudikatif (MA dan sistem peradilan) serta legislatif (MPR dan DPR). Peranan pers yang semakin sistem peradilan) serta legislatif (MPR dan DPR). Peranan pers yang semakin penting dalam fungsi pengawasan ini menempatkannya sebagai pilar penting dalam fungsi pengawasan ini menempatkannya sebagai pilar keempat

keempat

Guy Peter menyebutkan adanya 3 tipe akuntabilitas yaitu : (1) akuntabilitas Guy Peter menyebutkan adanya 3 tipe akuntabilitas yaitu : (1) akuntabilitas keuangan, (2) akuntabilitas administratif, dan (3) akuntabilitas kebijakan keuangan, (2) akuntabilitas administratif, dan (3) akuntabilitas kebijakan publik.

publik. 77 Paparan ini tidak bermaksud untuk membahas tentang akuntabilitasPaparan ini tidak bermaksud untuk membahas tentang akuntabilitas keuangan, sehingga berbagai ukuran dan indikator yang digunakan keuangan, sehingga berbagai ukuran dan indikator yang digunakan berhubungan dengan akuntabilitas dalam bidang pelayanan publik maupun berhubungan dengan akuntabilitas dalam bidang pelayanan publik maupun administrasi publik.

administrasi publik.

Akuntabilitas publik adalah prinsip yang menjamin bahwa setiap kegiatan Akuntabilitas publik adalah prinsip yang menjamin bahwa setiap kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dapat dipertanggungjawabkan secara penyelenggaraan pemerintahan dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka oleh pelaku kepada pihak-pihak yang terkena dampak penerapan terbuka oleh pelaku kepada pihak-pihak yang terkena dampak penerapan kebijakan.

kebijakan.88

6

6

Miriam Budiardjo, (1998), “Menggapai kedaulatan Untuk Rakyat”, Bandung :

Miriam Budiardjo, (1998), “Menggapai kedaulatan Untuk Rakyat”, Bandung : Mizan, hal 107-Mizan, hal 107-120)

120)

7

7

B. Guy Peters, (2000), “The Politics of Bureaucracy”, London : Routledge, hal 299-381) B. Guy Peters, (2000), “The Politics of Bureaucracy”, London : Routledge, hal 299-381)

8

8

Op.cit, hal, 19 Op.cit, hal, 19

(10)

Pengambilan keputusan didalam organisasi-organisasi publik melibatkan Pengambilan keputusan didalam organisasi-organisasi publik melibatkan banyak pihak. Oleh sebab itu wajar apabila rumusan kebijakan merupakan banyak pihak. Oleh sebab itu wajar apabila rumusan kebijakan merupakan hasil kesepakatan antara warga pemilih (constituency) para pemimpin hasil kesepakatan antara warga pemilih (constituency) para pemimpin politik, teknokrat, birokrat atau administrator, serta para pelaksana di politik, teknokrat, birokrat atau administrator, serta para pelaksana di lapangan.

lapangan.

Sedangkan dalam bidang politik, yang juga berhubungan dengan masyarakat Sedangkan dalam bidang politik, yang juga berhubungan dengan masyarakat secara umum, akuntabilitas didefinisikan sebagai mekanisme penggantian secara umum, akuntabilitas didefinisikan sebagai mekanisme penggantian pejabat atau penguasa, tidak ada usaha untuk membangun monoloyalitas pejabat atau penguasa, tidak ada usaha untuk membangun monoloyalitas secara sistematis, serta ada definisi dan penanganan yang jelas terhadap secara sistematis, serta ada definisi dan penanganan yang jelas terhadap pelanggaran kekuasaan dibawah rule of law. Sedangkan publik pelanggaran kekuasaan dibawah rule of law. Sedangkan publik accountability didefinisikan sebagai adanya pembatasan tugas yang jelas accountability didefinisikan sebagai adanya pembatasan tugas yang jelas dan efisien.

dan efisien.99

Berbagai definisi lain tentang akuntabilitas maupun pembahasan singkatnya Berbagai definisi lain tentang akuntabilitas maupun pembahasan singkatnya dapat dilihat pada Lampiran 2. Tetapi, secara garis besar dapat disimpulkan dapat dilihat pada Lampiran 2. Tetapi, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas berhubungan dengan kewajiban dari institusi bahwa akuntabilitas berhubungan dengan kewajiban dari institusi pemerintahan maupun para aparat yang bekerja di dalamnya untuk pemerintahan maupun para aparat yang bekerja di dalamnya untuk membuat kebijakan maupun melakukan aksi yang sesuai dengan nilai yang membuat kebijakan maupun melakukan aksi yang sesuai dengan nilai yang berlaku maupun kebutuhan masyarakat. `Akuntabilitas publik menuntut berlaku maupun kebutuhan masyarakat. `Akuntabilitas publik menuntut adanya p

adanya pembatasaembatasan tugas n tugas yang jelas dan yang jelas dan efisien dari para aparat efisien dari para aparat birokrasi.birokrasi.

Karena pemerintah bertanggung gugat baik dari segi penggunaan keuangan Karena pemerintah bertanggung gugat baik dari segi penggunaan keuangan maupun sumber daya publik dan juga akan

maupun sumber daya publik dan juga akan hasil, akuntabilitas internal harushasil, akuntabilitas internal harus dilengkapi dengan akuntabilitas eksternal , melalui umpan balik dari para dilengkapi dengan akuntabilitas eksternal , melalui umpan balik dari para pemakai jasa pelayanan maupun dari

pemakai jasa pelayanan maupun dari masyarakat.masyarakat.

Prinsip akuntabilitas publik adalah suatu

Prinsip akuntabilitas publik adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapaukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan pelayanan dengan ukuran besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan pelayanan dengan ukuran nilai-nilai atau norma-norma eksternal yang dimiliki oleh para stakeholders yang nilai atau norma-norma eksternal yang dimiliki oleh para stakeholders yang

9

9

Meuthi

(11)

berkepentingan dengan pelayanan tersebut. Sehingga, berdasarkan tahapan berkepentingan dengan pelayanan tersebut. Sehingga, berdasarkan tahapan sebuah program, akuntabilitas dari setiap tahapan adalah :

sebuah program, akuntabilitas dari setiap tahapan adalah :

1.

1. pada tahap proses pembuatan sebuah keputusan, beberapa indikatorpada tahap proses pembuatan sebuah keputusan, beberapa indikator untuk menjamin akuntabilitas publik adalah :

untuk menjamin akuntabilitas publik adalah : a.

a. pembuatan sebuah keputusan harus dibuat secara tertulis danpembuatan sebuah keputusan harus dibuat secara tertulis dan tersedia bagi setiap warga yang

tersedia bagi setiap warga yang membutuhkanmembutuhkan b.

b. pembuatan keputusan sudah memenuhi standar etika dan nilai-nilaipembuatan keputusan sudah memenuhi standar etika dan nilai-nilai yang berlaku, artinya sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang berlaku, artinya sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar maupun nilai-nilai yang berlaku di stakeholders

yang benar maupun nilai-nilai yang berlaku di stakeholders c.

c. adanya kejelasan dari sasaran kebijakan yang diambil, dan sudahadanya kejelasan dari sasaran kebijakan yang diambil, dan sudah sesuai dengan visi dan misi organisasi, serta

sesuai dengan visi dan misi organisasi, serta standar yang berlakustandar yang berlaku d.

d. adanya mekanisme untuk menjamin bahwa standar telah terpenuhi,adanya mekanisme untuk menjamin bahwa standar telah terpenuhi, dengan konsekuensi mekanisme pertanggungjawaban jika standar dengan konsekuensi mekanisme pertanggungjawaban jika standar tersebut tidak terpenuhi

tersebut tidak terpenuhi e.

e. konsistensi maupun kelayakan dari target operasional yang telahkonsistensi maupun kelayakan dari target operasional yang telah ditetapkan maupun prioritas dalam mencapai target tersebut.

ditetapkan maupun prioritas dalam mencapai target tersebut. 2.

2. pada tahap sosialisasi kebijakan, beberapa indikator untuk menjaminpada tahap sosialisasi kebijakan, beberapa indikator untuk menjamin akuntabilita

akuntabilitas publik adalah s publik adalah :: a.

a. penyebarluasan informasi mengenai suatu keputusan, melalui mediapenyebarluasan informasi mengenai suatu keputusan, melalui media massa, media nirmassa, maupun media komunikasi personal

massa, media nirmassa, maupun media komunikasi personal b.

b. akurasi dan kelengkapan informasi yang berhubungan dengan cara-akurasi dan kelengkapan informasi yang berhubungan dengan cara-cara mencapai

cara mencapai sasaran suatu programsasaran suatu program c.

c. akses publik pada informasi atas suatu keputusan setelah keputusanakses publik pada informasi atas suatu keputusan setelah keputusan dibuat dan mekanisme pengaduan masyarakat

dibuat dan mekanisme pengaduan masyarakat d.

d. keterseketersediaan sistem informasi manajemen dan diaan sistem informasi manajemen dan monitoring hasil yangmonitoring hasil yang telah dicapai oleh

telah dicapai oleh pemerintah.pemerintah.

(Indikator maupun alat ukur secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 2) (Indikator maupun alat ukur secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 2)

INDIKATOR & ALAT UKUR INDIKATOR & ALAT UKUR PRINSIP : AKUNTABILITAS PRINSIP : AKUNTABILITAS

DEFINISI

DEFINISI (Konseptu(Konseptual al & & Operasional) Operasional) INDIKATOR INDIKATOR ALAT ALAT UKURUKUR

1. The requirement of an public organization (or perhaps an

1. The requirement of an public organization (or perhaps an

individual) to render an account to some other organization and

individual) to render an account to some other organization and

to explain its action.

to explain its action.

Proses Proses pembuatan pembuatan sebuah sebuah

kepu-Visi & misi

Visi & misi

Job

(12)

(B. Guy Peters, “The Politics of Bureaucracy”, (2000). London :

(B. Guy Peters, “The Politics of Bureaucracy”, (2000). London :

Routledge hal. 299-381)

Routledge hal. 299-381)

Akuntabilitas dalam definisi ini mencakup :

Akuntabilitas dalam definisi ini mencakup :

a. akuntabilitas keuangan

a. akuntabilitas keuangan (financial accountability)(financial accountability)

b.

b. akuntabilakuntabilitas administrative itas administrative (administrative accountability)(administrative accountability)

c. akuntabilitas kebijakan public (policy decision accountability)

c. akuntabilitas kebijakan public (policy decision accountability)

2. The extent to which one must answer to higher authority –legal or

2. The extent to which one must answer to higher authority –legal or

organizational- for one’s actions in society at large or within

organizational- for one’s actions in society at large or within

one’s particular organizational position

one’s particular organizational position

(Jay M. Shafritz & E.W. Russell, “Introducing Public

(Jay M. Shafritz & E.W. Russell, “Introducing Public

Administration”, (1997). USA : Longman, hal 376)

Administration”, (1997). USA : Longman, hal 376)

3.

3. Holders of Holders of public office public office are accountable are accountable for their for their decisions anddecisions and

actions to the public and must submit themselves to whatever

actions to the public and must submit themselves to whatever

scrunity is appropriate to their

scrunity is appropriate to their officeoffice

(Martin Minogue, artikel “The management of public

(Martin Minogue, artikel “The management of public change: fromchange: from

‘old public administration’ to ‘new public management’ dalam

‘old public administration’ to ‘new public management’ dalam

“Law & Governance” Issue I, British Council Briefing.

“Law & Governance” Issue I, British Council Briefing.

4. Akuntabilitas diperoleh melalui :

4. Akuntabilitas diperoleh melalui :

a.

a. usaha usaha imperative imperative untuk untuk membuat membuat para para aparat aparat pemerintahanpemerintahan

mampu bertanggung jawb untuk setiap perilaku pemerintahan

mampu bertanggung jawb untuk setiap perilaku pemerintahan

dan responsif kepada entitas darimana mereka memperoleh

dan responsif kepada entitas darimana mereka memperoleh

kewenangan

kewenangan

b. penetapan criteria untuk mengukur performansi aparat

b. penetapan criteria untuk mengukur performansi aparat

pemerintahan serta penetapan mekanisme untuk menjamin

pemerintahan serta penetapan mekanisme untuk menjamin

bahwa standar telah terpenuhi

bahwa standar telah terpenuhi

(Governance : Sound Development Management (1999), Asian

(Governance : Sound Development Management (1999), Asian

Development Bank hal 7-13)

Development Bank hal 7-13)

5. Jenis-jenis akuntabilitas adalah :

5. Jenis-jenis akuntabilitas adalah :

a.

a. akuntabilitas akuntabilitas politik dari pemerpolitik dari pemerintah melalui lembagaintah melalui lembaga

perwakilan

perwakilan

b. akuntabi

b. akuntabilitas keuangan litas keuangan melalui melalui pelembagaan budget pelembagaan budget dandan

pengawasan BPK

pengawasan BPK

c. akuntabilitas

c. akuntabilitas hukum, dalam hukum, dalam bentuk bentuk aturan aturan hukum, hukum, reformasireformasi

hukum dan pengembangan perangkat hokum

hukum dan pengembangan perangkat hokum

d.

d. akuntabilitas ekonomi (efiakuntabilitas ekonomi (efisiensi), dalam bentuk likuiditasiensi), dalam bentuk likuiditas dans dan

(tidak) kepailitan dalam suatu pemerintahan yang demokratis,

(tidak) kepailitan dalam suatu pemerintahan yang demokratis,

tanggung gugat rakyat melalui sistem perwakilan

tanggung gugat rakyat melalui sistem perwakilan

(Bintoro Tjokroamidjojo, “Reformasi Administrasi Publik”, (2001),

(Bintoro Tjokroamidjojo, “Reformasi Administrasi Publik”, (2001),

Jakarta:

Jakarta:

MIA-UNKRIS hal 45-49

MIA-UNKRIS hal 45-49

6. Beberapa pertanyaan yang harus siap dijawab oleh administrator

6. Beberapa pertanyaan yang harus siap dijawab oleh administrator

publik

publik sehubungan dengan sehubungan dengan akuntabilitas publik akuntabilitas publik adalahadalah

a.

a. apakah saya apakah saya berhubungan dengan berhubungan dengan masalahmasalah-masalah yang -masalah yang harusharus

diselesaikan dengan nilai-nilai yang konsisten dengan nilai-nilai

diselesaikan dengan nilai-nilai yang konsisten dengan nilai-nilai

dari konstituen saya ?

dari konstituen saya ?

b.

b. apakah progapakah program yang ram yang saya buat saya buat untuk konstituen untuk konstituen didasarkandidasarkan

pada hipotesis yang jelas tentang masalah dan solusi yang

pada hipotesis yang jelas tentang masalah dan solusi yang

efektif untuk menyelesaikan masalah itu ?

efektif untuk menyelesaikan masalah itu ?

c.

c. dengan dengan hipotesis hipotesis tersebutersebut, apakah t, apakah saya saya mempergunakanmempergunakan

metode yang efektif-biaya untuk mengimplementasikan

metode yang efektif-biaya untuk mengimplementasikan

tusan yang tusan yang dibuat secara dibuat secara tertulis, tertulis, tersedia bagi tersedia bagi warga yang warga yang membutuhkan, membutuhkan, dengan setiap dengan setiap keputusan yang keputusan yang diambil sudah diambil sudah memenuhi memenuhi

standar etika dan

standar etika dan

nilai-nilai yang nilai-nilai yang berlaku, dan berlaku, dan sesuai dengan sesuai dengan prinsip-prinsip prinsip-prinsip administrasi yang administrasi yang benar benar akurasi dan akurasi dan kelengkapan kelengkapan informasi yang informasi yang berhubungan berhubungan dengan cara-cara dengan cara-cara mencapai mencapai sasaran suatu sasaran suatu program program kejelasan dari kejelasan dari sasaran sasaran kebijakan yang kebijakan yang telah diambil telah diambil dan dan dikomunikasikan dikomunikasikan kelayakan dan kelayakan dan konsistensi dari konsistensi dari target target operasional operasional maupun prioritas maupun prioritas penyebarluasan penyebarluasan informasi informasi mengenai suatu mengenai suatu keputusan keputusan melalui media melalui media massa massa akses publik akses publik pada informasi pada informasi atas suatu atas suatu keputusan keputusan setelah setelah keputusa

keputusan dn dibibuatuat

dan mekanisme dan mekanisme pengaduan pengaduan masyarakat masyarakat sistem informasi sistem informasi manajemen dan manajemen dan description description (acuan (acuan pelayanan) pelayanan) -- pilihanpilihan metode metode pelayanan pelayanan -- informasiinformasi tentang tentang tingkat tingkat pelayanan pelayanan -- mekanismemekanisme / standar / standar pelayanan pelayanan -- standarstandar efisiensi efisiensi -- kapasitas ygkapasitas yg memadai memadai -- kualitaskualitas yang yang memadai memadai produk-produk produk-produk kebijakan kebijakan daerah (proses daerah (proses pembuatan pembuatan keputusan) : keputusan) :

-- Pola dasarPola dasar

-- PropedaPropeda -- RenstraRenstra -- RepetadaRepetada -- APBDAPBD

-- Sistem &Sistem &

mekanisme mekanisme perencanaa perencanaa n, n, pengendalia pengendalia n n pembangun pembangun an daerah an daerah -- SKSK -- AnggaranAnggaran tahunan tahunan -- PerdaPerda Annual report Annual report (Laporan (Laporan pertanggung-jawaban jawaban Laporan Laporan keuangan keuangan (sistem (sistem pengelolaan pengelolaan keuangan) keuangan) Kebijakan Kebijakan daerah dalam : daerah dalam : -- pengadaanpengadaan barang dan barang dan jasa jasa

(13)

alternatif yang dipilih ?

alternatif yang dipilih ?

d.

d. dalam dalam mengimplementmengimplementasikan asikan metode metode tersebut tersebut apakaapakah h sayasaya

telah me-manfaatkan secara penuh sumber daya yang tersedia

telah me-manfaatkan secara penuh sumber daya yang tersedia

bagi saya dalam pengertian alokasi sumber daya kontrol biaya

bagi saya dalam pengertian alokasi sumber daya kontrol biaya

waktu dan usaha versus penyelesaian dalam kuantitas maupun

waktu dan usaha versus penyelesaian dalam kuantitas maupun

kualitas

kualitas

e.

e. apakah apakah saya saya telah menggunakan telah menggunakan sumber daya sumber daya yang, jika yang, jika telahtelah

digunakan secara efisien dan efektif, akan memenuhi

digunakan secara efisien dan efektif, akan memenuhi

kebutuhan dari konstituen dalm pengertian secara kuantitas

kebutuhan dari konstituen dalm pengertian secara kuantitas

maupun kualitas.

maupun kualitas.

(John W. Sutherland, “Management Handbook for Public

(John W. Sutherland, “Management Handbook for Public

Administrators, (1978), Van Nostrand Reinhold Company, hal

Administrators, (1978), Van Nostrand Reinhold Company, hal

607-662)

662)

7. Akuntabilitas publik adalah prinsip yang menjamin bahwa setiap

7. Akuntabilitas publik adalah prinsip yang menjamin bahwa setiap

kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dapat dipertanggung

kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dapat dipertanggung

jawabkan secara terbuka oleh pelaku kepada pihak-pihak yang

jawabkan secara terbuka oleh pelaku kepada pihak-pihak yang

terkena dampak penerapan kebijakan.

terkena dampak penerapan kebijakan.

(Buku Pedoman Penguatan Pengamanan Program Pembangunan

(Buku Pedoman Penguatan Pengamanan Program Pembangunan

Daerah Bappenas & Depdagri, 2002, hal

Daerah Bappenas & Depdagri, 2002, hal 19)19)

8. Accountability, however, is a two way relationship between public

8. Accountability, however, is a two way relationship between public

servants and the public at large. Whilst there is a constitutional

servants and the public at large. Whilst there is a constitutional

obligation on public officials to provide an accountable public

obligation on public officials to provide an accountable public

service the onus is on the public to ensure that officials live up to

service the onus is on the public to ensure that officials live up to

this expectation. Standards of efficiency and public service

this expectation. Standards of efficiency and public service

delivery can only be as high as the expectations voiced by civil

delivery can only be as high as the expectations voiced by civil

society interest groups.

society interest groups.

To hold public off

To hold public officials accountable ficials accountable for or service delivery service delivery requiresrequires

that the public be adequately informed about the level of service

that the public be adequately informed about the level of service

that they are entitled to. Moreover, the public must be reliably

that they are entitled to. Moreover, the public must be reliably

informed about the actual level of service delivery and the

informed about the actual level of service delivery and the

performance of individual departments and officials within the

performance of individual departments and officials within the

public service.

public service.

(Colm Allan, Coordinator Public Service Accountability Monitor

(Colm Allan, Coordinator Public Service Accountability Monitor

Eastern Cape, South Africa, dalam paper berjudul “Civil Society &

Eastern Cape, South Africa, dalam paper berjudul “Civil Society &

Public Accountability : the Need for Active Monitoring dalam

Public Accountability : the Need for Active Monitoring dalam

diskusi internasional 9-th International Anti-Corruption Conference,

diskusi internasional 9-th International Anti-Corruption Conference,

10-15 Oktober 1999 Durban, South

10-15 Oktober 1999 Durban, South Africa)Africa)

9. Kapasitas dan kualitas yang memadai untuk mengemban fungsi

9. Kapasitas dan kualitas yang memadai untuk mengemban fungsi

profesi secara konsisten, efisien dan efektif,

profesi secara konsisten, efisien dan efektif, responsif, jujur, sertaresponsif, jujur, serta

bertanggung jawab kepada publik.

bertanggung jawab kepada publik.

(Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan di Indonesia)

(Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan di Indonesia)

Kesimpulan :

Kesimpulan :

Prinsip akuntabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa

Prinsip akuntabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa

besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan pelayanan dengan ukuran

besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan pelayanan dengan ukuran

nilai-nilai atau norma eksternal yang dimiliki oleh para stakeholders

nilai-nilai atau norma eksternal yang dimiliki oleh para stakeholders

yang berkepentingan dengan pelayanan tersebut.

yang berkepentingan dengan pelayanan tersebut.

Berdasarkan tahapan sebuah program akuntabilitas dari setiap

Berdasarkan tahapan sebuah program akuntabilitas dari setiap

tahapan adalah :

tahapan adalah :

a. pada tahap proses

a. pada tahap proses

administrator publik harus siap untuk mendiskusikan atau

administrator publik harus siap untuk mendiskusikan atau

mendemonstrasikan bahwa program telah dibangun dalam

mendemonstrasikan bahwa program telah dibangun dalam

hubungan dengan tujuan program dan rencana utamanya serta

hubungan dengan tujuan program dan rencana utamanya serta

bagaimana pelayanan akan disampaikan dalam sebuah tatacara

bagaimana pelayanan akan disampaikan dalam sebuah tatacara

yang konsisten dengan nilai-nilai konstituen

yang konsisten dengan nilai-nilai konstituen

monitoring hasil

monitoring hasil -- pajak danpajak dan

retribusi retribusi -- demokratisasidemokratisasi -- keuangankeuangan daerah daerah Penanganan Penanganan pengaduan pengaduan

-- kotak poskotak pos

pengaduan pengaduan -- berita-beritaberita-berita di media di media massa massa -- pengaduanpengaduan melalui melalui ornop (LSM) ornop (LSM)

-- hasil studi &hasil studi &

penelitian penelitian -- monitoringmonitoring independen independen Penetapan Penetapan kriteria untuk kriteria untuk mengukur mengukur performansi performansi aparat aparat

(14)

b. pada tahap keluaran

b. pada tahap keluaran

akuntabilitas dimulai dengan pernyataan tujuan, terutama dalam

akuntabilitas dimulai dengan pernyataan tujuan, terutama dalam

bentuk level kuantitas maupun kualitas pelayanan yang akan

bentuk level kuantitas maupun kualitas pelayanan yang akan

disediakan bagi konstituen

disediakan bagi konstituen

3.b.

3.b. Prinsip Prinsip Transparansi Transparansi : : Definisi, Definisi, Indikator Indikator & & Alat Alat UkurUkurnyanya

Transparans

Transparansi adalah prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi sei adalah prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiaptiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informa

yakni informasi tentang si tentang kebijakan, proses kebijakan, proses pembuatan pembuatan dan dan pelaksanaannya,pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai.

serta hasil-hasil yang dicapai.1010

Transparansi yakni adanya kebijakan terbuka bagi pengawasan. Sedangkan Transparansi yakni adanya kebijakan terbuka bagi pengawasan. Sedangkan yang dimaksud dengan informasi adalah informasi mengenai setiap aspek yang dimaksud dengan informasi adalah informasi mengenai setiap aspek kebijakan pemerintah yang dapat dijangkau oleh publik. Keterbukaan kebijakan pemerintah yang dapat dijangkau oleh publik. Keterbukaan informasi diharapkan akan menghasilkan persaingan politik yang sehat, informasi diharapkan akan menghasilkan persaingan politik yang sehat, toleran, dan kebijakan dibuat berdasarkan pada preferensi publik.

toleran, dan kebijakan dibuat berdasarkan pada preferensi publik.1111

Prinsip ini memiliki 2 aspek, yaitu (1) komunikasi publik oleh pemerintah, Prinsip ini memiliki 2 aspek, yaitu (1) komunikasi publik oleh pemerintah, dan (2) hak masyarakat terhadap akses informasi.

dan (2) hak masyarakat terhadap akses informasi.1212 Keduanya akan sangatKeduanya akan sangat sulit dilakukan jika pemerintah tidak menangani dengan baik kinerjanya. sulit dilakukan jika pemerintah tidak menangani dengan baik kinerjanya. Manajemen kinerja yang baik adalah titik awal

Manajemen kinerja yang baik adalah titik awal dari transparansi.dari transparansi.

Komunikasi publik menuntut usaha afirmatif dari pemerintah untuk Komunikasi publik menuntut usaha afirmatif dari pemerintah untuk membuka dan mendiseminasi informasi maupun aktivitasnya yang relevan. membuka dan mendiseminasi informasi maupun aktivitasnya yang relevan. Transparansi harus seimbang, juga, dengan kebutuhan akan kerahasiaan Transparansi harus seimbang, juga, dengan kebutuhan akan kerahasiaan lembaga maupun informasi-informasi yang mempengaruhi hak privasi lembaga maupun informasi-informasi yang mempengaruhi hak privasi individu. Karena pemerintahan menghasilkan data dalam jumlah besar, individu. Karena pemerintahan menghasilkan data dalam jumlah besar, maka dibutuhkan petugas informasi professional, bukan untuk membuat maka dibutuhkan petugas informasi professional, bukan untuk membuat dalih atas keputusan pemerintah, tetapi untuk menyebarluaskan dalih atas keputusan pemerintah, tetapi untuk menyebarluaskan keputusan-keputusan yang penting kepada masyarakat serta menjelaskan alasan dari keputusan yang penting kepada masyarakat serta menjelaskan alasan dari setiap kebijakan tersebut.

setiap kebijakan tersebut. 10

10

Buku Pedoman Penguatan Pengamanan Program Pembangunan Daerah,

Buku Pedoman Penguatan Pengamanan Program Pembangunan Daerah, Badan PerencanaanBadan Perencanaan Pembangunan Nasional & Departemen Dalam Negeri, 2002, hal. 18.

Pembangunan Nasional & Departemen Dalam Negeri, 2002, hal. 18.

11 11 Meutiah, hal 151 Meutiah, hal 151 12 12 op.cit, hal 60 op.cit, hal 60

(15)

Peran media juga sangat penting bagi transparansi pemerintah, baik sebagai Peran media juga sangat penting bagi transparansi pemerintah, baik sebagai sebuah kesempatan untuk berkomunikasi pada publik maupun menjelaskan sebuah kesempatan untuk berkomunikasi pada publik maupun menjelaskan berbagai informasi yang relevan, juga sebagai “watchdog” atas berbagai berbagai informasi yang relevan, juga sebagai “watchdog” atas berbagai aksi pemerintah

aksi pemerintah dan perilaku menyimdan perilaku menyimpang dari para pang dari para aparat birokrasi. aparat birokrasi. Jelas,Jelas, media tidak akan dapat melakukan tugas ini tanpa adanya kebebasan pers, media tidak akan dapat melakukan tugas ini tanpa adanya kebebasan pers, bebas dari

bebas dari intervensi pemerintah intervensi pemerintah maupumaupun pengaruh kepentingan bisnis.n pengaruh kepentingan bisnis.

Keterbukaan membawa konsekuensi adanya kontrol yang berlebih-lebihan Keterbukaan membawa konsekuensi adanya kontrol yang berlebih-lebihan dari masyarakat dan bahkan oleh media massa. Karena itu, kewajiban akan dari masyarakat dan bahkan oleh media massa. Karena itu, kewajiban akan keterbukaan harus diimbangi dengan nilai pembatasan, yang mencakup keterbukaan harus diimbangi dengan nilai pembatasan, yang mencakup kriteria yang jelas dari para aparat publik tentang jenis informasi apa saja kriteria yang jelas dari para aparat publik tentang jenis informasi apa saja yang mereka berikan dan pada siapa informasi tersebut diberikan.

yang mereka berikan dan pada siapa informasi tersebut diberikan.

Beberapa definisi lebih lanjut tentang transparansi dapat dilihat dalam Beberapa definisi lebih lanjut tentang transparansi dapat dilihat dalam Lamp

Lampiran 2, termasuk indikator maupun alat ukur dari prinsip iiran 2, termasuk indikator maupun alat ukur dari prinsip ini,ni,

Tetapi secara ringkas dapat disebutkan bahwa, prinsip transparasi paling Tetapi secara ringkas dapat disebutkan bahwa, prinsip transparasi paling tidak dapat diukur melalui sejumlah indikator seperti :

tidak dapat diukur melalui sejumlah indikator seperti :

a. mekanisme yang menjamin sistem keterbukaan dan standarisasi dari a. mekanisme yang menjamin sistem keterbukaan dan standarisasi dari

semua proses

semua proses-proses pelayanan -proses pelayanan publikpublik

b. mekanisme yang memfasilitasi pertanyaan-pertanyaan publik tentang b. mekanisme yang memfasilitasi pertanyaan-pertanyaan publik tentang berbagai kebijakan dan pelayanan publik, maupun proses-proses didalam berbagai kebijakan dan pelayanan publik, maupun proses-proses didalam sektor publik.

sektor publik. c.

c. mekanisme mekanisme yang memfyang memfasilitasi pelapasilitasi pelaporan maupun oran maupun penyebaran penyebaran informasiinformasi maupun penyimpangan tindakan aparat publik didalam kegiatan maupun penyimpangan tindakan aparat publik didalam kegiatan melayani

melayani

Keterbukaan pemerintah atas berbagai aspek pelayanan publik, pada Keterbukaan pemerintah atas berbagai aspek pelayanan publik, pada akhirnya akan membuat pemerintah menjadi bertanggung gugat kepada akhirnya akan membuat pemerintah menjadi bertanggung gugat kepada semua stakeholders yang berkepentingan dengan proses maupun kegiatan semua stakeholders yang berkepentingan dengan proses maupun kegiatan dalam sector publik.

(16)

INDIKATOR & ALAT UKUR

INDIKATOR & ALAT UKUR

PRINSIP : TRANSPARANSI

PRINSIP : TRANSPARANSI

DEFINISI

DEFINISI (Konseptual (Konseptual & & Operasional) Operasional) INDIKATOR INDIKATOR ALAT ALAT UKURUKUR

1.

1. Holders of pHolders of public office sublic office should be as hould be as open asopen as

possible about all the decisions and actions

possible about all the decisions and actions

that they take. They should give reasons for

that they take. They should give reasons for

their decisions and restrict information only

their decisions and restrict information only

when the wider public interest clearly

when the wider public interest clearly

demands

demands

(Martin Minogue, artikel “The management

(Martin Minogue, artikel “The management

of public change: from ‘old public

of public change: from ‘old public

administration’ to ‘new public management’

administration’ to ‘new public management’

dalam “Law & Governance” Issue I, British

dalam “Law & Governance” Issue I, British

Council Briefing.

Council Briefing.

Informasi dan keterbukaan ini mencakup :

Informasi dan keterbukaan ini mencakup :

a. memberikan fakta dan analisis tentang

a. memberikan fakta dan analisis tentang

keputusan-keputusan-keputusan kebijkeputusan kebijakanakan

b. menjelaskan alasan-alasan dari

b. menjelaskan alasan-alasan dari

keputusan-keputusan-keputusan keputusan administratifadministratif

c. membuka informasi “guidelines internal”

c. membuka informasi “guidelines internal”

tentang cara-cara bagian tersebut

tentang cara-cara bagian tersebut

berhubungan dengan publik

berhubungan dengan publik

d. menyediakan informasi tentang biaya,

d. menyediakan informasi tentang biaya,

target dan performansi dari pelayanan

target dan performansi dari pelayanan

publik, dan prosedur-prosedur untuk

publik, dan prosedur-prosedur untuk

mengeluh dan mengadu

mengeluh dan mengadu

e. memenuhi permintaan informasi khusus

e. memenuhi permintaan informasi khusus

2.

2. One One of of the the requirements requirements of of corporatecorporate

transparency is that a company disclose

transparency is that a company disclose

whether it has a code of conduct containing

whether it has a code of conduct containing

specific rules designed to combat bribery

specific rules designed to combat bribery

what the contents of that code are and

what the contents of that code are and

evaluations of internal controls and its

evaluations of internal controls and its

performance in implementing the code.

performance in implementing the code.

Doing so allows a company to be held to

Doing so allows a company to be held to

account if it does not meet its self-imposed

account if it does not meet its self-imposed

standards.

standards.

(Harriet Fletcher “Corporate transparency in

(Harriet Fletcher “Corporate transparency in

the fight gainst corruption”. Global

the fight gainst corruption”. Global

Corruption, hal 33)

Corruption, hal 33)

3.

3. Transparansi Transparansi didapat didapat melalui melalui “setting“setting

unambiguous rules on what is expected of

unambiguous rules on what is expected of

public employees in order to resolve this

public employees in order to resolve this

conflicting situation

conflicting situation

Put stated standards into practice by :

Put stated standards into practice by :

a. socialization : communication training and

a. socialization : communication training and

counseling

counseling

b. enforcement : disclosure systems

b. enforcement : disclosure systems

detecting

detecting and and punishing punishing those those who who dodo

not comply with the stated standards

not comply with the stated standards

(Evelyn Levy, Forum on Ensuring

(Evelyn Levy, Forum on Ensuring

Accountability and Transparency in the

Accountability and Transparency in the

Public Sector, Brasilia, 2001)

Public Sector, Brasilia, 2001)

Penyediaan informasi yang

Penyediaan informasi yang

 jelas ten-t

 jelas ten-tang prosedurang prosedur-

-prosedur , biaya-biaya dan

prosedur , biaya-biaya dan

tanggung jawab

tanggung jawab

kemudahan akses informasi

kemudahan akses informasi

menyusun suatu mekanisme

menyusun suatu mekanisme

peng-aduan jika ada

peng-aduan jika ada

peraturan yang dilanggar

peraturan yang dilanggar

atau permintaan untuk

atau permintaan untuk

membayar uang suap

membayar uang suap

meningkatkan arus informasi

meningkatkan arus informasi

melalui kerjasama dengan

melalui kerjasama dengan

media massa dan lembaga

media massa dan lembaga

non pemerintahan non pemerintahan Publikasi Publikasi kebijakan kebijakan publik melalui publik melalui alat-alat alat-alat komunikasi : komunikasi : -- annualannual reports reports -- brosurbrosur -- leafletleaflet -- pusatpusat informasi informasi -- telepontelepon bebas pulsa bebas pulsa -- liputanliputan media media -- iklaniklan layanan layanan masyarakat masyarakat -- websitewebsite -- papanpapan pengumum pengumum an an

-- Koran lokalKoran lokal

Informasi Informasi yang yang disajikan : disajikan : -- acuanacuan pelayanan pelayanan -- perawatanperawatan data data -- laporanlaporan kegiatan kegiatan publik publik -- prosedurprosedur keluhan keluhan Penanganan Penanganan keluhan : keluhan : -- berita-beritaberita-berita kota di kota di media media massa dan massa dan local local -- notice ofnotice of response response -- personilpersonil

-- limit waktulimit waktu

respon respon -- opinionopinion pools & pools & survey ttg survey ttg isu-isu isu-isu

Referensi

Dokumen terkait

berlebihan ( inferiority complex ) yang melanda mereka. Salah satunya dengan mengingat kejayaan-kejayaan yang pernah diraih umat Islam pada masa lalu yang baik secara langsung

Kesimpulan, tidak terdapat perbedaan bermakna kadar IFN-γ pada serum maternal baik pada kelompok early-onset preeclampsia maupun late-onset preeclampsia , sedangkan

Dengan kata lain konteks kesadaran yang berbeda merepresentasikan cara yang berbeda dalam mengatur pengalaman keadaan sekarat yang dialami oleh pasien, disaat kondisi

Dalam undang – undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan di pasal 93 disebutkan bahwa pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan

Penyebab mengapa hanya motif kognitif yang berpengaruh dan motif afektif tidak memiliki pengaruh yang nyata terhadap keputusan pembelian dapat diduga dari analisis

Tindakan: Ketua Guru Penasihat 7.15 Beliau juga memaklumkan bahawa sasaran tahun 2017 untuk mengekalkan kejohanan sekolah dalam pelbagai acara yang telah

Hidup ini ibarat sebuah perjalanan panjang yang tak tahu diman ujungnya.Kita tahu kapan kita dilahirkan , namun kita tidak tahu kapan kita akan meninggal dunia.. Kita pasti tidak

[r]