TESIS PERBANDINGAN KADAR IFN-γ DAN IL-10 PADA SERUM MATERNAL ANTARA EARLY-ONSET PREECLAMPSIA DENGAN LATE-ONSET PREECLAMPSIA

(1)

TESIS

PERBANDINGAN KADAR IFN-γ DAN IL-10 PADA SERUM MATERNAL ANTARA EARLY-ONSET PREECLAMPSIA

DENGAN LATE-ONSET PREECLAMPSIA

(2)

TESIS

Siti Nur Khalida

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA

(3)

TESIS

Untuk memperoleh Gelar Magister Dalam Program Studi Imunologi Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga

Oleh: Siti Nur Khalida

(4)

LEMBAR PENGESAHAN TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL, 28 OKTOBER 2015

Oleh

Pembimbing ketua :

Prof. Dr. Jusak Nugraha, dr., MS., SpPK (K) NIP. 19560214 198502 1 001

Pembimbing :

Dr. Aditiawarman, dr., SpOG (K) NIP. 19581101 198610 1 002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Magister Imunologi Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya

(5)

Telah diuji pada

Tanggal 12 Oktober 2015 PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. I Ketut Sudiana, Drs., M.Si

Anggota : 1. Prof. Dr. Jusak Nugraha, dr., MS., SpPK (K) 2. Dr. Aditiawarman, dr., SpOG (K)

(6)

RINGKASAN

Perbandingan kadar IFN-γ dan IL-10 pada serum maternal antara early-onset preeclampsia dengan late-onset preeclampsia

Preeklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang terjadi. pada sekitar 3-9% dari seluruh kehamilan di seluruh dunia. Preeklampsia dibagi menjadi dua klasifikasi berdasarkan patogenesis yang berbeda yaitu early-onset preeclampsia, yang muncul sebelum usia kehamilan 34 minggu dan late-onset preeclampsia, yang muncul saat atau setelah usia kehamilan 34 minggu

Pada early-onset preeclampsia, diyakini terjadi kegagalan invasi trofoblas yang disebabkan oleh imunitas maternal tidak tolerans terhadap antigen fetal. Sedangkan pada late-onset preeclampsia, terjadi peningkatan kerentanan vaskular maternal terhadap kondisi inflamasi normal yang terjadi selama kehamilan atau aterosis pada plasenta yang normalnya terjadi pada akhir kehamilan. Kedua patogenesis tersebut masih belum jelas namun keduanya dapat dikaitkan dengan respon imun maternal, salah satunya ketidakseimbangan produksi IFN-γ dan IL-10.

Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk membandingkan kadar IFN-γ dan IL-10 pada preeklampsia dan hamil normal, namun hasil yang didapatkan masih menunjukkan kontroversi, sehingga peneliti ingin tahu perbandingan kadar IFN-γ dan IL-10 pada serum maternal yang mengalami early-onset preeclampsia

dan late-onset preeclampsia.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kadar IFN-γ dan IL-10 pada serum maternal antara early-onset preeclampsia dengan late-onset preeclampsia.

Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional dan dilakukan di RSUD dr.Mohammad Soewandhie Surabaya sejak bulan Juni – Agustus 2015. Selama penelitian didapatkan 13 sampel early-onset preeclampsia, 13 sampel

late-onset preeclampsia, 13 sampel hamil normal <34 minggu (kontrol early) dan 13 sampel hamil normal ≥34 minggu (kontrol late). Dilakukan matching

(7)

Berdasarkan hasil analisis statistik, didapatkan didapatkan nilai median kadar IFN-γ pada early-onset preeclampsia 0 pg/ml (0-149,1 pg/ml), pada late-onset preeclampsia 0 pg/ml, pada kelompok kontrol early 0 pg/ml (0-56,6 pg/ml), dan pada kelompok kontrol late 0 pg/ml (0-92,7 pg/ml). Hal ini kemungkinan terjadi karena kadar IFN-γ pada sampel lebih rendah dari ambang batas terendah deteksi kit ELISA IFN-γ human (R&D system inc). Sementara itu, nilai median kadar IL-10 pada early-onset preeclampsia adalah 91 pg/ml (6,2-163,90 pg/ml), pada late-onset preeclampsia 12,9 pg/ml (3,5 – 110,70 pg/ml), pada kontrol early 8,9 pg/ml (0-36,5 pg/ml) dan pada kontrol late 4,8 pg/ml (0-38,8 pg/ml) Secara statistik, tidak terdapat perbedaan bermakna kadar IFN-γ antara early-onset preeclampsia

dengan late-onset preeclampsia, begitu pula dengan kelompok kontrol (harga p = 0,073). Sedangkan, menurut statistik didapatkan perbedaan bermakna kadar IL-10 antara early-onset preeclampsia dengan late-onset preeclampsia, begitu pula dengan kelompok kontrol (harga p <0,0001).

Kesimpulan, tidak terdapat perbedaan bermakna kadar IFN-γ pada serum maternal baik pada kelompok early-onset preeclampsia maupun late-onset preeclampsia, sedangkan kadar IL-10 pada serum maternal dengan early-onset preeclampsia lebih tinggi dibandingkan late-onset preeclampsia, begitu pula kadar IL-10 pada serum maternal dengan preeklampsia lebih tinggi dibandingkan hamil normal.

Oleh karena kadar IFN-γ pada serum sampel terlalu rendah, sehingga tidak terdeteksi oleh kit ELISA IFN-γ human (R&D system Inc) yang digunakan. Oleh karena itu kami menyarankan untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan kit

(8)

SUMMARY

IFN-γ and IL-10 levels in maternal serum between early-onset preeclampsia and late-onset preeclampsia

Preeclampsia is a pregnancy complication that affect about 3 – 9% of all pregnancies worldwide. Nowadays, preeclampsia was divided into early-onset preeclampsia and late-onset preeclampsia classification based on the pathogenesis of the disease. Early-onset preeclampsia happen before 34 weeks of pregnancy and late-onset preeclampsia happen after 34 weeks of pregnancy.

Altered trophoblast invasion caused by non-tolerance maternal immunity play a role in development of early-onset preeclampsia. Whereas, the increasing of maternal vascular susceptibility to normal inflammation condition that happen during the pregnancy or the atherosis of placenta that normally happen at the end of pregnancy were play a role in development of late-onset preeclampsia. Both pathogenesis was associated to maternal immune response, such as imbalance production of IFN-γ and IL-10.

Many study were conducted to compare the IFN-γ and IL-10 level between preeclampsia and normal pregnancy, but the results still controversial, so that we want to compare the IFN-γ and IL-10 levels in maternal serum between early-onset preeclampsia and late-early-onset preeclampsia.

The aim of this studi is to compare the IFN-γ and IL-10 levels on maternal serum between early-onset preeclampsia and late-onset preeclampsia.

This study used cross-sectional design, and was held on dr. Mohammad Soewandhie hospital, Surabaya, East Java province, Indonesia, from June until August 2015. This research involved 13 pregnant women with early-onset of preeclampsia, 13 pregnant women with late-onset of preeclampsia, 13 pregnant woman with gestasional age <34 weeks (control early), and 13 pregnant woman with gestasional age ≥34 weeks (control late), total 52 sample that recruited to this study, the control group were matched. And then, we do ELISA to estimate IFN-γ dan IL-10 levels. Then, we do the statistical analysis.

(9)

control group of late-onset preeclampsia group is 0 pg/ml (0-92,7 pg/ml). This result might be happen because the γ levels is below than ELISA kit for IFN-γ human (R&D system inc) detection limit threshold. Conversely, median from IL-10 level on early-onset of preeclampsia is 91 pg/ml (6,2-163,90 pg/ml), late-onset of preeclampsia is 12,9 pg/ml (3,5 – 110,70 pg/ml), control group of early-onset preeclampsia is 8,9 pg/ml (0-36,5 pg/ml), and control group of late-early-onset preeclampsia is 4,8 pg/ml (0-38,8 pg/ml). Statictically, there is no significant different of IFN-γ levels between early-onset preeclampsia and late-onset preeclampsia group, so do the control group (p-value= 0,073). Whereas, there is significant different of IL-10 levels between early-onset preeclampsia and late-onset preeclampsia group, so do the control group (p value<0,0001).

Conclusion, there is no significant different of IFN-γ levels in maternal serum between early-onset preeclampsia and late-onset preeclampsia, whereas IL-10 levels in maternal serum with early-onset preeclampsia is higher than late-onset of preeclampsia and IL-10 levels in maternal serum with preeclampsia is higher than normal pregnancies..

(10)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kadar IFN-γ dan IL-10 pada serum maternal antara early-onset preeclampsia dengan late-onset preeclampsia. Penelitian ini dilakukan di RSUD dr.Mohammad Suwandhie Surabaya sejak Juni – Agustus 2015, menggunakan rancangan cross-sectional. Didapatkan 13 sampel early-onset preeclampsia, 13 sampel late-onset preeclampsia, 13 sampel hamil normal <34 minggu dan 13 sampel hamil normal ≥34 minggu, total 52 sampel serum yang kemudian dilakukan pemeriksaan IFN-γ dan IL-10 serum dengan ELISA. Berdasarkah hasil analisis statistik, tidak terdapat perbedaan bermakna kadar IFN-γ baik antara kelompok early-onset preeclampsia dengan kelompok late-onset preeclampsia, maupun antara kelompok preeklampsia dengan kelompok kontrol (harga p = 0,073). Sedangkan, menurut statistik didapatkan perbedaan bermakna kadar IL-10 antara kelompok

early-onset preeclampsia dengan kelompok late-onset preeclampsia, begitu pula antara kelompok preeklampsia dengan kelompok kontrol (harga p <0,0001). Kesimpulan, tidak ada perbedaan bermakna kadar IFN-γ pada serum maternal baik antara kelompok early-onset preeclampsia dengan late-onset preeclampsia, maupun antara kelompok preeklampsia dengan kelompok kontrol dan terdapat perbedaan bermakna kadar IL-10 pada serum maternal baik antara early-onset preeclampsia dibandingkan late-onset preeclampsia, maupun antara kelompok preeklampsia dibandingkan kelompok kontrol.

(11)

ABSTRACT

This study was conducted to compare the IFN-γ and IL-10 levels on maternal serum between early-onset preeclampsia and late-onset preeclampsia. We used cross-sectional design, and was held on dr. Mohammad Soewandhie hospital, Surabaya, East Java province, Indonesia, from June until August 2015. This research involved 13 pregnant women with early-onset of preeclampsia, 13 pregnant women with late-onset of preeclampsia, 13 pregnant woman with gestasional age <34 weeks, and 13 pregnant woman with gestasional age ≥34 weeks, total 52 sample that recruited to this study. The IFN-γ and IL-10 serum levels were estimated with ELISA. According to statistical analysis, we got no significant different of IFN-γ levels neither between early-onset preeclampsia and late-onset preeclampsia group, nor between the preeclamptic group and control group (p-value= 0,073). Whereas, there is significant different of IL-10 levels between early-onset preeclampsia and late-onset preeclampsia group, so do between the preeclamptic group and control group (p value<0,0001). Conclusions, there is no significant different of IFN-γ levels in maternal serum neither between early-onset preeclampsia and late-onset preeclampsia, nor between the preeclamptic group and control group. There is significant different of IL-10 levels in maternal serum neither between early-onset preeclampsia and late-onset of preeclampsia, nor between the preeclamptic group and control group.

(12)

DAFTAR ISI

Susunan Panitia Penguji………... vi

Ucapan Terima Kasih………... vii

(13)

BAB 4 METODE PENELITIAN………... 30

4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian………... 30

4.2 Populasi, Sampel, Besar Sampel, dan Teknik 4.3 Variabel Penelitian ……….. 4.3.1 Klasifikasi Variabel………. 4.3.2 Batasan Operasional……… 33 33 33 4.4 Bahan dan Instrumen Penelitian………... 34

4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian...………. 35

4.6 Prosedur Pengumpulan Data……… 35

4.7 Cara Kerja……… 36

4.8 Alur Penelitian….………. 39

4.9 Cara Pengolahan dan Analisa Data……….. 40

BAB 5 HASIL PENELITIAN………... 41

5.1 Karakteristik subyek penelitian………. 41

5.2 Perbandingan kadar IFN-γ……… 44

5.3 Perbandingan kadar IL-10……… 45

BAB 6 PEMBAHASAN……… 47

6.1 Hubungan karakteristik subyek penelitian dengan kejadian preeklampsia……….……. 47

6.2 Perbandingan kadar IFN-γ………. 49

6.3 Perbandingan kadar IL-10………. 52

BAB 7 PENUTUP……… 54

7.1 Kesimpulan……… 54

7.2 Saran……….. 54

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Interaksi antara sel NK uterus dengan molekul HLA yang

diekspresikan oleh trofoblas………....………… 11

Tabel 2.2 Kriteria diagnosis preeklampsia……...……… 16

Tabel 5.1 Karakteristik subyek penelitian……… 41

Tabel 5.2 Perbandingan kadar IFN-γ antar kelompok……….. 44

(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Abnormalitas proses plasentasi ………... 10

Gambar 2.2 Respon imun terhadap mikropartikel trofoblas………..….. 13

Gambar 2.3 Respon Th1 dan Th2………... 14

Gambar 2.4 Regulasi imun terhadap antigen fetal………... 15

Gambar 2.5 Subset sel T sebagai sumber produksi IL-10……… 23

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Jadwal kegiatan………. 60

Lampiran 2 Lembar informasi penelitian…...……….. 61

Lampiran 3 Informed consent………..……… 63

Lampiran 4 Data hasil penelitian.………... 64

Lampiran 5 Hasil analisa statisik……….. 66

Lampiran 6 Surat ijin penelitian……….……….. 78

(17)

DAFTAR SINGKATAN

APC : Antigen Presenting Cell CD : Cluster of Differentiation DM : Diabetes Mellitus

EGF : Endotel Growth Factor

ELISA : Enzyme-Linked Immunosorbent Assay EVT : Extravillous Trophoblast

G-CSF : Granulocyte-Colony Stimulating Factor

GM-CSF : Granulocyte Macrophage-Colony Stimulating Factor HLA : Human Leukocyte Antigen

ICAM : Intracellular Adhesion Molecule IFN : Interferon

IL : Interleukin

IMT : Indeks Massa Tubuh

KIR : Killer Immunoglobulin-Like Receptor LPS : Lipopolisakarida

(18)

SGOT : Serum Glutamic-Oxaloacetic Transaminase SGPT : Serum Glutamic –Pyruvic Transaminase Th : T helper

TNF : Tumor Necrosis Factor Treg : T Regulator