• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis SWOT Terhadap Kasus Pedofil Di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis SWOT Terhadap Kasus Pedofil Di"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Siti Rachma Fitriani

Dosen : Doddy Permadi Indrajaya, Drs Produksi berita televisi (C-419)

Bongkar Grup Facebook Loly Candy`s

Pedofilia adalah gangguan seksual yang berupa nafsu seksual terhadap remaja atau anak-anak di bawah usia 14 tahun. Orang yang mengidap pedofilia disebut pedofil. Seseorang bisa dianggap pedofil jika usianya minimal 16 tahun. Sedangkan menurut Diagnostik dan Statistik Manual Gangguan Jiwa (DSM), pedofilia adalah parafilia di mana seseorang memiliki hubungan yang kuat dan berulang terhadap dorongan seksual dan fantasi tentang anak-anak prapuber dan di mana perasaan mereka memiliki salah satu peran atau yang menyebabkan penderitaan atau kesulitan interpersonal.

Para psikolog dan psikiater menganggap pedofilia sebagai gangguan mental bukan preferensi seksual. Di banyak negara, pedofilia dikategorikan sebagai kasus pidana. Preferensi pedofil dapat bervariasi dari orang ke orang. Beberapa individu tertarik terhadap anak laki-laki dan perempuan, beberapa tertarik hanya terhadap satu jenis kelamin, ada juga yang tertarik pada anak dan orang dewasa sekaligus.

Penting untuk diketahui bahwa pedofilia adalah penyakit, tetapi tidak semua pedofil melakukan pelecehan pada anak dan tentunya tidak semua orang yang melakukan kekerasan seksual pada anak-anak merupakan pedofil. Kebanyakan pedofil adalah pria, namun tidak menutup kemungkinan bagi wanita mengidap pedofilia. Data yang akurat belum berhasil dikumpulkan karena mayoritas pasien menutup dirinya dari masyarakat. Penelitian penyakit ini dilakukan pada pedofil yang melakukan kekerasan seksual, maka dari itu hasilnya masih belum pasti.

Tidak ada pedofil yang khas karena pedofil bisa muda, tua, pria atau wanita. Biasanya pedofil tidak memilih anak-anak yang asing sebagai korbannya. Mereka cenderung memilih anak yang sudah mereka kenal baik itu keluarga, tetangga, anggota tim atau komunitas yang diikuti juga oleh si pedofil dan lain sebagainya.

Gejala Dan Ciri-Ciri Pedofil

Pedofil biasanya terlihat setelah masa puber, saat orientasi seksual seseorang terfokus pada anak-anak bukan orang dewasa. Ia tidak dapat menentukan orientasi seksual mereka dan kemudian merasa takut akan diri mereka sendiri. Mereka juga sering mengalami diskriminasi sosial, sulit bagi mereka untuk terlibat dalam komunitas dan berhubungan dengan orang lain. Ini membuatnya tertarik pada anak-anak karena mereka tergolong masih polos dan tidak menghakimi seperti orang dewasa.

(2)

untuk memuaskan diri sendiri. Beberapa kasus dari kekerasan pada anak-anak sering melibatkan penyakit kejiwaan yang lain seperti schizophrenia dan distorsi-distorsi kognitif. Di sisi lain, beberapa kasus kriminal pada anak sebenarnya bukan merupakan pedofilia. Penderita dapat mengidap penyakit kejiwaan lain seperti kecemasan, depresi parah, gangguan suasana hati dan penggunaan stimulan yang berlebihan. Berikut ini adalah ciri-ciri penderita pedofilia:

Terlalu obsesif

Seorang pedofil cenderung memiliki sifat obsesif yang berlebihan. Ia akan terus mengejar sasaran yang telah ditentukannya dan tidak akan berhenti sebelum sasaran itu tercapai. Sasaran disini berupa anak-anak yang memang dijadikan sebagai objek pelampiasan hasrat seksual para pedofilia.

Agresif

Seorang pedofil biasanya memiliki sifat agresif yang tinggi. Ia tidak segan melakukan apa saja demi mendapatkan anak incarannya bahkan dengan kekerasan sekalipun.

Bersifat layaknya predator

Ciri-ciri selanjutnya yang dimiliki seorang pedofil adalah sifat layaknya predator yang memangsa siapapun anak yang ada di depan matanya.

Introvert

Ciri yang terakhir adalah sifat introvert. Introvert itu artinya suka menyendiri dan terkesan tertutup dari kehidupan sosial. Namun perlu digaris bawahi bahwa tidak semua orang yang memiliki sifat introvert bisa dikatakan sebagai pedofil. Seorang introvert itu belum tentu pedofil, namun seorang pedofil umumnya memiliki sifat introvert.

Apa Penyebabnya Pedofilia?

Penyebab pedofilia masih belum dapat diketahui dengan jelas karena penyakit psikologis hanya baru-baru ini dipelajari lebih lanjut. Kesulitan untuk menentukan penyebab yang pasti juga didasari oleh perbedaan karakteristik dan latar belakang pada setiap orang.

Sejak tahun 2002, beberapa penelitian tentang pedofilia dari faktor-faktor biologis telah dilakukan. Beberapa faktor dan teori-teori dalam menentukan penyebab pedofilia, seperti:

IQ rendah dan ingatan jangka pendek Kurangnya white matter pada otak

(3)

Masalah-masalah otak Pengobatan untuk pedofilia

Pedofilia adalah penyakit yang kronis. Jadi pengobatan terhadap gangguan seksual ini sangat penting, meskipun jarang ada pedofil yang mencari pengobatan sendiri.

Kebanyakan mereka berobat karena perintah pengadilan. Bentuk paling umum

pengobatan pedofilia adalah psikoterapi atau dengan obat. Pengobatan ini cenderung efektif tetapi banyak pedofil yang kemudian kambuh lagi.

Kasus Pedofil Di Indonesia

Polisi telah mengungkap kelompok pedofil yang diduga telah mengeksploitasi anak secara seksual di dunia maya. Kelompok ini bergabung dalam grup Facebook Loly Candys 18+. Empat orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah Moch. Bachrul Ulum alias Wawan Snorlax, 25 tahun, Dede Sobur (22), DF alias T-Day (17), dan seorang pelajar perempuan DF (17).

Bagaimana polisi bisa mencium praktik busuk kelompok itu? Majalah Tempo pekan ini menurunkan artikel berjudul “Ancaman Pemangsa dari Dunia Maya”. Dalam artikel ini diungkapkan, radar Direktorat Kejahatan Cyber Polda Metro Jaya berbunyi pada medio Januari lalu. “Sistem patroli kami menemukan grup Facebook yang

mengeksploitasi anak secara seksual,” kata Menurut Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat, pekan lalu.

Wahyu kemudian memerintahkan anak buahnya untuk menyusup ke grup tersebut. Tim Kejahatan Cyber membuat beberapa akun anonim agar bisa bergabung dengan grup itu. “Kami menyamar seolah-olah suka dengan konten pornografi anak-anak,” kata seorang penyidik.

Ada beberapa syarat untuk masuk ke grup. Antara lain calon anggota harus mengirim beberapa konten porno anak ke nomor WhatsApp admin yang tertera di laman grup. Setelah masuk, anggota grup wajib aktif mengirimkan gambar atau video. Jika pasif, admin akan mengeluarkannya dari grup.

Meski aturannya terkesan ketat, penyidik yang menyamar tak kesulitan bergabung dengan Loli Candy’s. “Forum itu lebih cair dibanding forum serupa lainnya,” kata si penyidik. Tim Kejahatan Cyber hanya butuh dua hari untuk diterima sebagai anggota grup di “dunia gelap” Internet itu.

(4)

diunggah di grup Loli Candy’s sangat mudah diunduh. “Domainnya tidak berlapis-lapis dan tidak membutuhkan password,” kata penyidik lainnya.

Karena aksesnya lebih mudah dibanding grup lain, jumlah member Loli Candy’s berkembang pesat. Beberapa anggota terdeteksi berasal dari luar negeri. Ketika polisi membongkar forum ini pada medio Maret lalu, tercatat ada 7.497 anggota yang masih aktif.

Konten yang diunggah anggota Loli Candy’s tak melulu foto atau video vulgar. Anggota kelompok ini juga mengunggah gambar anak-anak di sekitar mereka.

Beberapa gambar anak kecil diambil di tempat umum seperti obyek wisata dan pusat belanja. Ada pula foto yang dicomot dari akun media sosial lain.

Wawan sendiri, misalnya, pernah mengunggah foto anak-anak yang tengah berlibur di obyek wisata Goa Cina, Malang. Ada tujuh foto anak yang sedang bermain di pantai yang diunggah. Satu gambar menunjukkan seorang anak berusia sekitar enam tahun yang tengah asyik membuat istana pasir. Gambar lain menunjukkan bocah yang digendong orang tuanya. Wawan tak lupa memberi keterangan foto, “Dunia Indah dengan Loli”.

Setelah diterima sebagai “member”, tim polisi mengarahkan teropong ke akun Facebook pengelola grup tersebut. Polisi mempelajari profil tiap admin. Hasilnya, polisi dengan mudah menangkap tersangka Siha, T-Day, dan Dede. “Ketiga orang ini meninggalkan banyak jejak pribadi di Facebook,” kata seorang penyidik.

Polisi bekerja lebih “berkeringat” ketika memburu Wawan. Pelacakan jejak protokol Internet alias IP address hanya menuntun polisi ke Kota Malang. Tak ada petunjuk lain yang lebih spesifik. Di dunia maya, Wawan tak banyak mengumbar profil

pribadinya, Penyidik menemukan petunjuk yang lebih jelas dari sebuah potret seorang anak kecil. Wawan rupanya mengambil foto itu dari balik jendela secara diam-diam. Pada foto itu, sebuah sepeda motor tampak terparkir di dekat si anak. Nah, pelat nomor kuda besi itulah yang menjadi petunjuk lokasi Wawan.

“Kami pantau berhari-hari agar tak salah orang,” kata seorang penyidik. Itu pun polisi hampir terkecoh karena foto wajah Wawan di Facebook sudah diedit semua. “Di foto, dia keliatan lebih ganteng daripada aslinya,” kata si penyidik.

Sumber : https://metro.tempo.co/read/860086/bongkar-grup-facebook-loly-candys-polisi-menyamar-jadi-pedofil

(5)

Analisis permasalahan pedofil dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :

1. Kekuatan (Strenght)

a. Kurangnya pengawasan orang tua b. Pergaulan bebas

c. Pendidiakan moralitas yang lemah d. Mudah nya masuk budaya barat.

2. Kelemahan (Weakness)

a. Lemahnya hukuman yang berlaku untuk pelaku pedofil b. Pendidiakn moralitas yang lemah

c. Kurangnya perhatian dari orang tua, serta lingkungan sekitar. d. Kurangnya peran aparat keamanan.

3. Peluang (Opportunity)

a. Kurangnya pengawasan dari pihak RT/RW setempat untuk memantau tejadiny kejahatan kelamin

b. Kurang beratnya hukuman yang di berikan pada pelaku tidak memberiakan efek jera c. Kurangnya kegiatan-kegiatan pembelajaran moral dan pemahaman tentang

kekerasan, kriminalitas dan seksualitas.

4.Tantangan/Hambatan (Threats) a. Di tangkap polisi / dipenjarakan

b. Penyebaran yang semakin luas c. Kekerasan dan kehilangan nyawa

Referensi

Dokumen terkait

Diantara banyak kekerasan yang dihadapin perempuan pada umumnya,perkosaan adalah salah satu kekerasan seksual yang sangat sering terjadi meskipun kekerasan seksual tidak hanya

Pelecehan Seksual Di Kalangan Mahasiswa Sebagai Bentuk Kekerasan Gender Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.. (Skripsi S-1

STUDI KASUS TENTANG PELECEHAN SEKSUAL TERHADAP ANAK DAN UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA PELECEHAN SEKSUAL (Penelitian Kasus di Dinas KB, PP dan PA Kabupaten

Pelecehan seksual adalah segala tindakan seksual yang tidak diinginkan , permintaan untuk melakukan perbuatan seksual, tindakan lisan atau fi sik atau isyarat yang bersifat

Tweet yang mengandung kata pelecehan seksual menjadi hal penting utuk menilai pendapat dari masyrakat dengan cara memproses data teks tweet dan menganalisis sentimen yang akan

Kekerasan seksual pada anak merupakan faktor utama penularan penyakit menular seksual (PMS). Korban kekerasan seksual sering dikucilkan dalam kehidupan sosial, hal

Melakukan penyuluhan dengan tema pencegahan kekerasan seksual pada SMKN 1 Sabang Setelah memberikan penyuluhan terkait dengan pencegahan kekerasan seksual di sekolah, peserta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya tindak pidana pelecehan seksual atau kekerasan seksual terhadap anak dibawah umur penyandang disabilitas di Kota