Susu
SIFAT FISIK, KIMIA DAN
MUTU SUSU
susu merupakan media yang baik sekali bagi pertumbuhan mikrobia
sehingga apabila
penanganannya tidak baik akan dapat menimbulkan
DEFINISI:
SEKRESI NORMAL DARI KELENJAR
MAMAE DARI HEWAN YG MENYUSUI
SUMBER:
1. SAPI
Sifat Fisik Susu :
WARNA
Warna air susu dapat berubah dari satu warna kewarna yang
lain, tergantung dari bangsa ternak, jenis pakan, jumlah lemak, bahan padat dan bahan
pembentuk warna.
Warna air susu berkisar dari putih kebiruan hingga
kuning keemasan.
Warna putih dari susu merupakan hasil dispersi dari refeksi cahaya oleh globula lemak dan partikel koloidal
dari casein dan calsium phosphat. Warna kuning adalah karena lemak dan caroten
Rasa dan bau air susu
Air susu terasa sedikit
manis, yang
disebabkan oleh
laktosa, sedangkan
rasa asin berasal dari
klorida, sitrat dan
garam-garam mineral
lainnya.
(biasanya tawar
tetapi sedikit manis
untuk
kebanyakan orang)
(Buckle et al.,1987) menyatakan bahwa cita rasa yang kurang normal mudah sekali berkembang
Cita rasa mudah berubah
dikarenakan:
a. Sebab-sebab fisiologis seperti cita rasa pakan sapi misalnya bawang merah, bawang putih, dan cita rasa algae yang akan masuk ke dalam susu jika bahan-bahan itu mencemari pakan dan air minum sapi. b. Sebab-sebabvdari enzim yang menghasilkan cita rasa tengik karena kegiatan lipase pada lemak susu.
Sebab-sebab fisiologis seperti cita rasa pakan sapi misalnya bawang merah, bawang putih, dan cita rasa algae yang akan masuk ke
dalam susu jika bahan-bahan itu mencemari pakan dan air minum sapi.
Sebab-sebab dari enzim yang
menghasilkan cita rasa tengik karena kegiatan lipase pada lemak susu.
Sebab-sebab kimiawi, yang disebabkan oleh
oksidasi lemak.
Sebab-sebab dari bakteri yang timbul sebagai akibat pencemaran dan
pertumbuhan bakteri yang menyebabkan peragian laktosa menjadi asam laktat dan hasil samping metabolik lainnya yang mudah
menguap. Sebab-sebab mekanis, bila susu
mungkin menyerap cita rasa cat yang ada disekitarnya, sabun
Berat jenis
air susu :
Air susu mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada air. BJ
air susu = 1.027-1.035 dengan rata-rata 1.031
menurut codex susu, BJ air susu adalah 1.028.
Codex susu adalah suatu daftar satuan yang harus dipenuhi air
susu sebagai bahan makanan.
Berat jenis harus ditetapkan 3 jam setelah air susu diperah. Penetapan lebih awal akan menunjukkan hasil BJ yang lebih kecil. Hal ini disebabkan oleh :
a. ¾ perubahan kondisi lemak
b. ¾ Adanya gas yang timbul didalam air susu
Berat jenis harus ditetapkan 3 jam setelah air susu diperah. Penetapan lebih awal akan menunjukkan hasil BJ yang lebih kecil. Hal ini disebabkan oleh :
a. ¾ perubahan kondisi lemak
Kekentalan air susu (viskositas)
BJ maka viskositas air susu
lebih tinggi daripada air.
Viskositas air susu biasanya
berkisar 1,5 – 2,0 cP. Pada
suhu 20°C viskositas whey
1,2 cP, viskositas susu skim
Titik beku
dan titik cair
dari air susu :
Pada codex air susu
dicantumkan bahwa titik
beku air susu adalah –
0.5000 C. Akan tetapi
untuk Indonesia telah
berubah menjadi –
0.5200 C. Titik beku air
adalah 00 C.
campuran air susu dengan air akan memperlihatkan titik beku yang lebih besar dari air dan lebih kecil dari air susu. Titik didih air adalah 100°C dan air
Daya cerna air
susu :
Air susu mengandung bahan/zat makanan yang secara totalitas dapat dicerna,
diserap dan dimanfaatkan tubuh dengan sempurna atau 100%. Oleh karena itu air
Sifat Kimia Susu :
Keasaman dan pH Susu : susu
segar mempunyai sifat ampoter,
artinya dapat bersifat asam dan
basa sekaligus. Jika diberi kertas
lakmus biru, maka warnanya akan
menjadi merah, sebaliknya jika
diberi kertas lakmus merah
Potensial ion hydrogen (pH) susu segar terletak antara 6.5 – 6.7. Jika
dititrasi dengan alkali dan
kataliasator penolptalin, total asam dalam susu diketahui hanya 0.10 – 0.26 % saja. Sebagian besar asam yang ada dalam susu adalah asam
laktat
Meskipun demikian keasaman susu dapat disebabkan oleh berbagai senyawa yang bersifat
asam seperti senyawa-senyawa pospat komplek, asam sitrat,
asam-asam amino dan
karbondioksida yang larut dalam susu.
Bila nilai pH air susu lebih tinggi dari 6,7 biasanya diartikan terkena mastitis dan bila pH dibawah 6,5 menunjukkan adanya kolostrum ataupun pemburukan
KOMPOSISI ZAT GZI
A. MAJOR CONSTITUENTS:
1. AIR
: 87.25%
2. BAHAN KERING
(TOTAL SOLID) : 12.75%
a. LEMAK : 3.80%
KOMPOSISI ZAT GIZI
B. MINOR CONSTITUENTS:
1. CAROTEN, PENYEBAB WARNA KUNING 2. PHOSPHOLIPIDS:
LECHITIN, YAKNI ZAT SEPERTI LEMAK YG MENGANDUNG NITROGEN DAN
PHOSFOR.
BILA SUSU DIPISAHKAN MAKA LECHITIN TERDAPAT PADA KRIM (0.03%-0.05%)
- DEKOMPOSISI DARI LECHITIN
KOMPOSISI ZAT GIZI
B. MINOR CONSTITUENTS:
3. KOLESTEROL: 105 – 176 PPM 4. ENZYM: GALAKTASE (ENZIM
PROTEOLITIK), LIPASE DAN KATALASE
KOMPOSISI ZAT GIZI BERBAGAI SUSU
KONSTI
LEMAK
-
Bervariasi: 3.5 – 5.0, jarang < 2.5 atau > 6.0
- Lemak yg dipisahkan dari susu disebut KRIM
- Krim (table use) mengandung lemak susu 18-25%
- Krim dipadatkan jadi BUTTER (lemak 80-85%)
- Butter oil atau dry butter mengandung 98 -99.5%
lemak susu
- Keju: 30 - 40% lemak
- Eskrim : 8 – 20% lemak
- Susu evaporasi: 8% lemak
- Tepung susu (dry whole milk): 26% lemak
- Lemak dlm susu merupakan GLOBULA yaitu
LEMAK
- Lapisan yang ada disekeliling globula lemak disusun oleh protein tertentu dan lecithin (jumlah sedikit)
- Ukuran globula: 1 tetes lemak = 100 juta globula dan dipengaruhi :
1. jenis sapi: Jersey dan Guersey lebih besar dari Holstein dan Ayrshire
2. periode laktasi: pertama laktasi besar dan seterusnya kecil
PENANGANAN SUSU
1. PENDINGINAN : 4
0C
2. HOLDING METHOD: 65
0– 66
0C, 30 menit
3. HTST: 72
0C, 15 detik
PENYAKIT DITULARKAN DARI SUSU
1. ABORSI :
Brucella abortus
Gejala: a. demam berselang-seling
b. banyak keringat
c. sakit kepala
d. badan sakit semua
2. LEPOTOSPIROSIS:
Leptospira
PENYAKIT DITULARKAN DARI SUSU
3. TBC:
Mycobacterium bovis
4. DEMAM Q (Q-FEVER):
Coxiella burnetti
- ditularkan melalui udara
- penyakit seperti radang paru-paru
(pneumonia)
Dengan Pasteurisasi mikroba patogen pada
Susu dapat dihilangkan.
PENENTUAN MUTU SUSU
1. UJI ALKOHOL
- campurkan sejumlah yg sama susu segar & ethanol 68% dalam test tube
- kocok dan amati apakah ada koagulasi atau tidak - contoh yg baik tidak ada koagulasi
2. UJI FORMALIN
- isi tabung reaksi dgn 5 ml H2SO4 pekat dan ditambahkan 2 tetes larutan FeCl3 10%
- melalui dinding tabung tuangkan perlahan-lahan 5 ml susu segar
PENENTUAN MUTU SUSU
3. UJI BERAT JENIS
- masukkan susu segar kedalam gelas ukur 1000 ml - masukkan HYDROMETER
- baca skala yang ditunjukkan - Bj susu normal: 1.027 – 1.032
4. UJI GLOBULA
- 1 tetes susu segar taruh kedalam deck glass
- amati pada mikroskop pada perbesaran 10 x 10 dan 10 x 40
PENENTUAN MUTU SUSU
5. UJI AMILUM
- masukkan susu segar 2 ml kedalam tabung reaksi
- tambahkan 2 tetes larutan I2 0.5% dan kocok
- terbentuk warna biru, amilum positif
6. UJI METYLENE BLUE
- 1 ml MB 2% masukkan kedalam testube steril - tambahkan 10 ml susu segar dan kocok
- hitung waktu perubahan dari warna biru menjadi warna putih (4/5 bagian sudah putih)
Hubungan MBRT dgn mutu susu
MBRT (Jam)
KUALITAS SUSU
> 8
Bagus
6 – 8
Sedang (masih
dapat diterima)
2 – 6
Kurang
Hub. Jumlah koloni dgn MBRT
MBRT (JAM)
Perkiraan koloni ( x 104 )
0.5 – 3.5 >= 80
4 40
4.5 25
5 15
5.5 10
6 6
KOMPOSISI LEMAK SUSU
- Merupakan trigliserida: 1 molekul gliserol
(C3H5(OH)3) dengan 3 molekul asam lemak
- Asam lemak pada susu terdiri dari:
1. asam lemak yg dpt larut (7.186%) * rantai pendek: C4 – C 10
* As. butirat, as. kaproat, as. kaprilat, as. kaprat 2. Asam lemak yang tidak dapat larut (87.602%) * As. laurat, as. myristat, as. palmitat, as. stearat dan asam oleat (31.895%)
- Asam butirat berperan dalam penentuan rasa dan
dalam proses ketengikan
- Asam oleat akan meningkat bila sapi makan
KOMPOSISI LEMAK SUSU
GOAT MILK CONTAIN A HIGHER
PERCENTAGE OF SMALL FAT WHICH IN THEORY ARE MORE EASYLY BROKEN
DOWN BY DIGESTIVES ENZYMES
HAL YANG SAMA JUGA TERJADI BILA SUSU SAPI DIHOMOGENISASI
PROTEIN
- Kandungannya: 2.8 – 4.0%, rata-rata: 3%
- Terdiri dari: 1. CASEIN : 80%
2. LACTALBUMIN : 18%
3. LACTOGLOBULIN : 0.05-0.07% 4. Sisanya NPN : FIBRIN
- Keju cheedar mengandung protein : 33%
- Keju requefort mengandung protein : 21%
- Keju camembert mengandung protein: 19%
- Keju lembek proteinnya rendah sebab kandungan
PROTEIN
- Casein dpt diendapkan oleh asam, alkohol dan
rennin tetapi pada suhu 1000C, 12 J terjadi
pengedapan
- Lactalbumin (albumin) mengadung sulfur tetapi
LAKTOSA
-
Rumus kimia: C12H22O11- Ada dalam 2 bentuk yaitu:
1. alpha
2. beta (lebih mudah larut)
- Kandungan dalam susu: 4.8 % - Jenis Jersey: 5%, Holstein: 4.6%
- terdapat pada WHEY
- Mudah dibusukkan oleh bakteri asam laktat sehingga berasa asam:
LAKTOSA
- berpengaruh dalam kelembutan eskrim yakni
SANDINESS: rasa berpasir bila makan eskrim
karena kristalisasi alpha laktosa
- pada cairan yang dipekatkan alpha yg kurang
larut dapat mengkristal sebagai hydrat
MENCEGAH SANDINESS:
1. Menurunkan jumlah laktosa dalam campuran
Eskrim
LAKTOSA
- Dapat terjadi “LACTOSE INTOLERANCE”
karena tidak ada enzim laktase
(Beta 1-4 galatosidase) sehingga menyebabkan
diare
- Mekanisme:
Laktosa yg tidak dapat diserap masuk kedalam
usus kecil dan cairan jadi banyak. Gula tsb
MINERAL
-
Sekitar 0.65%:
1. banyak: K, Na, Ca, Mg, Cl, P, S
2. sedikit : Fe, Cu, Zn, Al, Mn, Co, I
23. trace : Si, boron, titanium, vanadium,
lithium dan stronsium
VITAMIN
-
Vit. larut lemak lebih tinggi pada musim
summer karena makan rumput dan lebih
rendah pada winter karena pakan konsentrat
-
Skim milk rendah vit. Larut lemak
-
Susu merupakan sumber yg baik ribofavin
tetapi pada penyimpanan menurun karena
cahaya
-
Thiamin rusak pada pemanasan dan tertinggi