• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPMDI. Pemikiran Politik Islam. Zaman Klasik dan Pertengahan. bektibeza.com

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PPMDI. Pemikiran Politik Islam. Zaman Klasik dan Pertengahan. bektibeza.com"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PPMDI

bektibeza.com

Pemikiran Politik Islam

(2)

Munculnya Muawiyah Dalam Pentas Perpolitikan Islam

 Dengan terbunuhnya Ali bin Abu Thalib, berakhirlah era Al-Khulafa Al Rasyidin, dan berakhir pula tradisi

musyawarah dalam pengisian jabatan kepala negara;

Muawiyah bin Abu Sufyan, mendapatkan kedudukan

sebagai kepala negara tidak melalui musyawarah, tetapi lewat ketajaman pedang dan tipu muslihat;

 Menjelang akhir hayatnya, Muawiyah menunjuk Yazid – anaknya- sebagai calon penggantinya.

Penunjukan Yazid ini merupakan titik awal lahirnya

sistem monarkhi atau kerajaan atas dasar-dasar

keturunan, dan melahirkan dinasti Muawiyah dengan pusatnya di Damascus, Syria.

(3)

Muawiyah dituduh

penyebab runtuhnya kekhalifahan ! Ada berbagai faktor yang mendorong Muawiyah merebut kekuasaan dengan cara kekerasan dan memunculkan kerajaan

1. Perkembangan wilayah kekuasaan Islam yang semakin luas, dgn berbagai komunitas yang berada di luar

Madinah, maka tidak lagi merupakan city state, tetapi telah muncul nation state dgn berbagai kompleksitas persoalannya;

2. Pada masa Muawiyah berkuasa dengan wilayah yang luas, tak terelakkan pengaruh dari Byzantium, Persia dan Cina, semuanya berbentuk kerajaan, sehingga selain

kekhalifahan, alternatif lain bentuk pemerintahan ketika itu adalah kerajaan. Oleh karena itu, muncullah Dinasti Umawi / Muawiyah.

(4)

Perkembangan Ketatanegaraan

Pada Masa Dinasti Umawiyah

1. Diadakannya jabatan “Hajib” dengan tugas

mengatur pertemuan dengan raja, baik bagi pejabat tinggi negara maupun bagi rakyat;

2. Pelembagaan “Wazir” (Patih) yang memang sudah dikenal sejak zaman Nabi;

3. Pengembangan struktur ketatanegaraan yang telah dikenal pada masa 4 khalifah melalui pembentukan berbagai kepaniteraan untuk menangani urusan negara, seperti : korespondensi, pajak, angkatan bersenjata, kepolisian dan peradilan;

(5)

Lanjutan

4. Pelembagaan dan penyempurnaan sistem peradilan sebagai badan peradilan yang independen; misalnya keharusan hakim dalam menangani perkara :

(a) harus tahu apa yang telah terjadi sebelumnya; (b) harus tidak mempunyai kepentingan pribadi; (c) harus tidak menyimpan rasa dendam;

(d) harus mengikuti jejak para imam;

(e) harus mengikut-sertakan para ahli dan cerdik pandai.

5. Pemahaman terhadap “khalifah” adalah suatu lembaga politik semata, tanpa pretensi bahwa mereka memiliki otoritas keagamaan sebagai wakil Allah di bumi.

(6)

Munculnya Dinasti Abbasiyah

1. Runtuhnya dinasti Umawiyah diikuti dengan lahirnya dinasti Abbasiyah dengan pusatnya di Baghdad, yang berhasil

menumbangkan kekuasaan Umawiyah atas bantuan tokoh -tokoh dan panglima-panglima perang dari Persia (umumnya kaum Syi’ah, yang sejak awal memusuhi Muawiyah/Umawi); 2. Pada masa dinasti Abbasiyah, berkembang paham bahwa

“khalifah” adalah “muqaddas” yaitu suci dan mutlak;

3. Di bawah dinasti Abbasiyah, dunia Islam mengalami masa keemasan di bidang ilmu pengetahuan, tidak hanya ilmu

agama dan sosial tapi juga ilmu pasti dan ilmu alam; Berbagai karya tulis Yunani diterjemahkan ke dalam bahasa Arab;

4. Kitab Hadits Shahih Bukhari dan Muslim beserta adanya 4 madzab -Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali- yang hingga sekarang masih bertahan adalah salah satu warisan dari dinasti Abbasiyah;

(7)

Perkembangan Pemikiran Politik Islam Pada Zaman Klasik dan Pertengahan

1. Ibnu Abi Rabi’ : hidup pada abad IX M, saat masih jayanya dinasti Abbasiyah;

2. Al Farabi, 257 – 339 H atau 870 - 950 M saat dinasti Abbasiyah digoncang berbagai gejolak dan

pertentangan dan pemberontakan;

3. Al Mawardi, 364 – 450 H atau 975 – 1059 M yang hidup dalam kondisi dunia Islam di bawah dinasti

(8)

Perkembangan Pemikiran Politik Islam Pada Zaman Klasik dan Pertengahan

4. Al Ghazali, 450 – 505 H atau 1058 – 1111 M yang hidup dalam kondisi akhir runtuhnya dinasti

Abbasiyah;

5. Ibnu Taimiyah, 661 - 728 H atau 1263 – 1329 M yang lahir 5 tahun setelah jatuhnya dinasti

Abbasiyah ke tangan bangsa Tartar (Mongolia). Ibnu Taimiyah hidup pada masa dunia Islam

mengalami puncak disintegrasi politik, dislokasi sosial, dan dekadensi akhlak serta moral.

6. Ibnu Khaldun, 732 – 808 H atau 1332-1406 M. Dia hidup dalam suasana dunia Islam yang sedang

mengalami instabilitas politik, yakni perebutan dan pertarungan antar dinasti.

(9)

Pokok-Pokok Pemikiran Ibnu ‘Arabi

Asal mula negara : manusia tidak mungkin dapat

mencukupi kebutuhan alaminya sendiri tanpa bantuan yang lain, oleh karena nya manusia saling memerlukan satu sama lain;

Pangkal tolak teorinya adalah :

1. Allah SWT telah menciptakan manusia yang

cenderung untuk berkumpul dan bermasyarakat serta membutuhkan bantuan orang lain;

2. Allah SWT menurunkan peraturan berupa Al Qur’an yang antara lain berisi hak dan kewajiban dalam

masyarakat;

3. Allah SWT telah mengangkat penguasa yang bertugas menjaga berlakunya peraturan dalam Al Qur’an

(10)

Lanjutan 1 ‘Arabi

Bentuk Pemerintahan :

1.

Monarkhi,

dengan alasan bahwa

pemerintahan dengan banyak “kepala”,

politik negara akan terus kacau dan sukar

membina persatuan.

2. Seyogyanya penguasa atau pemimpin

adalah orang yang termulia di negara itu,

karena orang yang akan memerintah dan

melarang sesuatu harus orang yang dapat

memberi contoh terlebih dahulu.

3. Dasar kekuasaan dan otoritas raja adalah

mandat dari Tuhan, yang telah memberikan

kedudukan istimewa kepada mereka.

(11)

Lanjutan 2 : ‘Arabi

Syarat- syarat seorang penguasa :

1. Harus anggota dari keluarga raja, dan

mempunyai hubungan nasab yang dekat

dengan raja sebelumnya;

2. Aspirasi yang luhur;

3. Pandangan yang mantap dan kokoh;

4. Ketahanan dalam menghadapi

kesukaran/tantangan;

5. Kekayaan yang banyak;

6. Didukung oleh pembantu-pembantu yang

setia.

(12)

Pokok-Pokok Pemikiran Al Farabi

Asal mula timbulnya negara :

1. Sama dengan Abi Rabi’, dilengkapi dengan

“tujuan bermasyarakat adalah tidak

semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup, tetapi juga mendatangkan kebahagiaan spiritual di akhirat”;

2. Pembagian masyarakat dalam 3 klasifikasi :

sempurna besar, sempurna sedang, sempurna kecil. Ukuran kesempurnaan tersebut adalah pemenuhan kebutuhan ekonomi, budaya dan spiritual;

3. Selain masyarakat sempurna, ada pula

masyarakat yang tidak sempurna, yaitu : desa, kampung, dan keluarga

(13)

Lanjutan : Al Farabi

Konsep Negara yang Utama :

1. Masyarakat sempurna kecil yang berupa negara kota merupakan sistem atau pola politik yang terunggul;

2. Negara yang utama dan sehat adalah seperti manusia yang sehat;

(14)

Lanjutan : Al Farabi

Pimpinan Negara

1.

Tidak semua warga negara mampu dan dapat menjadi kepala negara, tetapi hanyalah anggota masyarakat yang paling sempurna;

2. Adanya kepala negara perlu ada lebih dulu, baru kemudian rakyatnya diadakan. Jantung manusia terbentuk lebih dahulu baru organ-organ yang lainnya;

3. Dengan teorinya itu Al Farabi bermaksud

mencetak negara yang baru sama sekali, bukan memperbaiki pola yang telah ada.

(15)

Ada 12 syarat bagi pemimpin (menurut al Farabi)

1) Lengkap anggota badannya; 2) Baik daya pemahamannya;

3) Pandai mengemukakan pendapat dan mudah dimengerti uraiannya;

4) Tinggi intelektualitasnya;

5) Pecinta pendidikan dan gemar mengajar;

6) Tidak loba, rakus dalam hal makanan, minuman dan wanita; 7) Pecinta kejujuran dan pembenci kebohongan;

8) Berjiwa besar dan berbudi luhur;

9) Tidak memandang penting kekayaan dan kesenangan duniawi yang lain;

10) Pecinta keadilan dan pembenci perbuatan dzalim;

11) Tanggap untuk diajak menegakkan keadilan, dan sebaliknya sulit untuk menyetujui perbuatan keji;

12) Kuat pendirian, penuh keberanian, tinggi antusiaisme, bukan penakut, dan tidak berjiwa lemah atau kerdil.

(16)

Lanjutan : Al Farabi

Konsep Negara yang bodoh :

1. Negara yang primitif;

2. Negara maju yang rakyatnya terfokus pada pemenuhan kekayaan dan materi;

3. Negara yang rakyatnya terfokus pada pemenuhan hiburan;

4. Negara yang tujuan hidup rakyatnya untuk dipuji, dihormati, dsb;

5. Negara yang rakyatnya diliputi nafsu menjajah negara lain;

6. Negara yang rakyatnya ingin kebebasan sekehendaknya sehingga menimbulkan anarkhi.

(17)

Pokok-Pokok Pemikiran Al Mawardi

(Asal Mula Tumbuhnya Negara) Sama dengan Abi Rabi dan Al Farabi,

Mawardi menyatakan manusia adalah makhluk sosial, teorinya adalah :

1. Manusia tidak akan sanggup memenuhi kebutuhan dirinya sendirian;

2. Manusia senantiasa memerlukan pertolongan Alloh SWT;

3. Manusia adalah makhluk yang paling membutuhkan pihak lain, dibandingkan makhluk lainnya;

4. Manusia adalah makhluk yang lemah, ia tak boleh takabur; 5. Manusia mempunyai akal untuk menuntunnya berperilaku

dalam rangka mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat;

6. Dari berbagai kelemahan tersebut, mendorong manusia untuk bersatu dan saling membantu, dan akhirnya sepakat mendirikan negara.

(18)

Pokok-Pokok Pemikiran Al Mawardi

Dari segi politik

negara memerlukan 6 sendi utama :

1. Agama yang dihayati;

2. Penguasa yang berwibawa;

3. Keadilan yang menyeluruh;

4. Keamanan yang merata;

5. Kesuburan tanah yang berkesinambungan;

6. Harapan kelangsungan hidup.

(19)

Pokok-Pokok Pemikiran Al Mawardi Teori Kontrak Sosial Al Mawardi :

1. Gagasan Mawardi yang menarik adalah :

konsep Ahl al-’Aqdi wa al-Halli yaitu jabatan

kepala negara itu mengandung hubungan antara

dua pihak peserta kontrak sosial atau perjanjian atas dasar sukarela yang melahirkan hak dan kewajiban bagi kedua belah pihak atas dasar timbal balik;

2. Dengan teori kontrak sosial tersebut, maka kepala negara berhak untuk ditaati dan menuntut

loyalitas penuh dari rakyatnya. Sebaliknya kepala negara wajib memenuhi perlindungan dan

kebutuhan rakyatnya.

3. Teori Al Mawardi ini lahir pada abad XI (M), sedangkan di Barat baru lahir abad XVI (M).

(20)

Pokok-Pokok Pemikiran Al Mawardi

Pemikiran-pemikiran Al Mawardi lainnya seperti :

1. Sistem pemerintahan yang sifatnya realistik

dengan cara menawarkan perbaikan-perbaikan terhadap pemerintahan yang ada.

2. Imamah atau kepemimpinan dapat berupa : khalifah, raja, sultan atau kepala negara.

3. Pengisian imam : pertama dengan cara

pemilihan; dan kedua dengan cara penunjukan atau wasiat oleh imam sebelumnya.

4. Pembebasan imam dari jabatannya : Imam dapat digeser dari jabatannya jika ternyata

menyimpang dari keadilan, kehilangan

panca indera atau organ tubuh yang lain, atau kehilangan kebebasan bertindak.

(21)

Beberapa Kesimpulan Dasar Pemikiran Politik Islam Zaman Klasik dan Pertengahan

Hanya Al Mawardi satu-satunya (Pemikir Klasik Islam) yang mengadakan idealisasi tentang

perangkat kehidupan bernegara, sedangkan pemikir lainnya memberikan sumbangan pemikiran dengan berpijak pada realitas sistem monarkhi yang ada

(yang mereka terima sebagai sistem yang tidak perlu dipertanyakan lagi keabsahannya);

Teori tentang asal mula timbulnya negara pada

prinsipnya sama, dan tampak sekali pengaruh alam pikiran Yunani Kuno (Hellenisme).

Hanya saja bangunan teori (Al Mawardi)

mengenai timbulnya negara ini dibingkai oleh spirit aqidah Islam.

(22)

Beberapa Kesimpulan Dasar Pemikiran Politik Islam Zaman Klasik dan Pertengahan

Ibnu Khaldun, selain mengakui bahwa lebih baik

mempergunakan ajaran hukum agama sebagai dasar kebijakan dan pengaturan, juga mengakui adanya

dasar kebijakan dan pengaturan negara yang tidak didasarkan atas hukum agama, dan dapat pula

mewujudkan ketertiban, keserasian dan jaya;

Ibnu Taimiyah, mendambakan keadilan sedemikian

rupa, sehingga kepala negara yang adil walaupun tidak beragama Islam itu lebih baik daripada kepala negara yang tidak adil meskipun beragama Islam

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ditemukan bahwa : (1) Secara simultan, Motivasi, Jenjang Karir, serta Disiplin Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan (2) Motivasi memiliki

18/Pid.Sus/TPK/2014/PN.Pdg, Nomor 20/Pid.Sus-TPK/2014/PN.Pdg, Nomor 5/Pid.Sus/2014/PN.Pdg, ditemukan aturan tentang uang pengganti yaitu berdasarkan Pasal 18 ayat (1) huruf

Penguatan jurnal Biology, Medicine, & Natural Product Chemistry telah dilakukan dan kemungkinan dapat meningkatkan kualitas jurnal, baik dari segi kualitas

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGELUARAN PEMERINTAH ACEH TERHADAP PENDAPATAN ASLI.. DAERAHPROVINSI ACEH

Ada kerisauan khusus yang dibawa arus budaya global tatkala sebuah nilai – nilai, sistem, dan ilmu pengetahuan - teknologi hasil karya, cipta dan karsa manusia

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kapasitas tampung padang penggembalaan alam di kawasan penelitian yaitu melalui introduksi legum ramban seperti Siratro,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Variabel pengeluaran konsumsi pemerintah secara parsial menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di

[5] Windows Mobile untuk digunakan dalam mobil adalah platform terbaru untuk sistem operasi, dan telah diperkenalkan oleh Microsoft pada Februari 2006 di Geneva International Motor