TUGAS PENDIDIKAN LINGKUNGAN
HIDUP
Kata Pengantar
Atas berkat yang sudah diberikan oleh
Tuhan Yesus kiranya kita panjatkan pujian dan
terimakasih kita , karena oleh kehendaknya ,
saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
Makalah ini telah saya susun dengan
berbagai sumber dan tentunya yang memang
sesuai dengan Firman-Nya.
Akhir kata saya berharap makalah ini bisa
menjadi berkat bagi pembacanya dan juga
membawa dampak yang positif bagi saya
DAFTAR ISI
Cover………
…………..1
Kata
Pengantar………
…..2
Daftar
Isi………
….3
Isi………
………4
Syarat Menjadi Anak
Allah……….4
Tinjauan Sebagai
Syarat Menjadi Anak Allah
“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya,” tertulis di Yohanes 1:12.
“Kita harus dilahirkan kembali”
dikunjungi oleh Nikodemus, tokoh agama Yahudi terkemuka, Yesus tidak segera menjamin dia masuk surga. Sebaliknya Yesus mengatakan, “Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." (Yohanes 3:3).
Ketika seseorang dilahirkan, dia mewarisi natur dosa
yang bersumber dari ketidaktaatan Adam di Taman Eden. Tidak pernah ada yang mengajarkan seorang anak
keinginannya yang salah dan menghasilkan dosa-dosa seperti berbohong, mencuri, dan membenci.
“Kamu dahulu sudah mati karena
pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu
mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain,” jelas Paulus di Efesus 2:1-3.
Sebagai anak-anak yang berdosa, ia pantas untuk
terpisah dari Allah di dalam neraka. Penjelasan bagian Alkitab ini berlanjut, “Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita—oleh kasih karunia kamu diselamatkan—” (Efesus 2:4-5).
Bagaimana seseorang bisa dihidupkan kembali sebagai anak Allah? Ia harus menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya.
Menerima Yesus.
kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Yohanes 1:12). Bagian ini dengan jelas menegaskan bagaimana seseorang
dapat menjadi anak Allah. Kita harus menerima Yesus
dengan percaya kepadaNya.
Apakah yang harus kita percayai mengenai Yesus?
Pertama-tama, kita harus mengakui bahwa Yesus
adalah Allah Putera yang telah menjadi manusia.
Dilahirkan oleh anak dara Maria melalui kuasa Roh Kudus, sehingga Yesus tidak mewarisi natur dosa Adam. Karena itu Dia dirujuk Paulus sebagai Adam yang kedua (1
Korintus 15:22).
Kalau ketidaktaatan Adam membawa kutukan dosa ke dalam dunia, kehidupan Kristus yang sempurna menebus kehidupan manusia yang berdosa. Respon manusia
hanyalah bisa bertobat (berbalik dari dosa), dan percaya pada kehidupanNya yang sempurna untuk memurnikan dirinya.
Kedua, kita harus beriman kepada Yesus sebagai
Juruselamat. Rencana Allah adalah mengorbankan
AnakNya yang sempurna di atas salib untuk membayar hukuman yang manusia pantas peroleh karena dosanya. Bagi yang menerima Dia, kematian Kristus membebaskan mereka dari hukuman dan kuasa dosa.
dosa dan kematian, Allah memberiNya segala kuasa (Efesus 1:20-23).
Yesus akan memimpin semua manusia yang percaya kepadaNya; sebaliknya Dia akan menghakimi semua yang menolakNya (Kisah Rasul 10:42).
Melalui anugerah Allah yang menggerakkan seseorang menuju pertobatan sejati dan iman kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat, ia akan di”lahir”kan kembali dari surga sebagai anak Allah.
Hanya mereka yang percaya pada Yesus – bukan hanya sekedar mengetahui tentang Dia, namun bersandar penuh padaNya untuk keselamatan, tunduk kepadaNya sebagai Raja, dan mengasihiNya sebagai harta yang paling berharga – yang akan menjadi anak Allah.
Menjadi anak Allah
“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang
diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.” (Yohanes 1:12-13)
dalam ke’lahir’an kita dari surga sebagai keluarga Allah dengan berbuat baik atau beriman dengan kemampuan diri sendiri.
Sebagaimana dinyatakan oleh ayat-ayat di atas, Allah adalah yang “memberi kuasa” berdasarkan
kemurahanNya. “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita
disebut anak-anak Allah,” (1 Yohanes 3:1). Oleh
karena itu anak Allah hanya membanggakan Allah
(Efesus 2:8-9).
Seorang anak bertumbuh besar semakin hari pasti semakin mirip orangtuanya. Demikian pula Allah
menghendaki anak-anakNya menjadi makin serupa dengan Yesus Kristus.
. Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya
Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu. Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
Jangan salah tangkap, seorang anak Allah tidak
betul-betul ter”lahir” kembali. “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan
keinginan-keinginan bapamu.” (Yohanes 8:44).
Di sisi lain, anak-anak Allah tidak akan menikmati kesenangan dosa tapi selalu mau mengenal,
mengasihi dan memuliakan Bapa mereka.
Hak sebagai anak Allah tidaklah ternilai. Sebagai anak Allah kita dianggap sebagai bagian dari keluargaNya (Gereja), dijanjikan rumah di surga, dan diberi hak untuk menghampiri Allah sebagai Bapa dalam doa (Efesus 2:19; 1 Petrus 1:3-6, Roma 8:15).
Untuk menjadi anak Allah yang sesungguhnya kita harus menuruti segala kehendaknya , tidak berbuat dosa . Manusia memang tidak luput dari dosa , tetapi Tuhan membenci orang yang mencintai dosanya, tetap melakukan dan tidak melakukan pertobatan .
Contoh kedosaan yang dibuat pelajar :
Mencontek
Berbohong kepada Orang Tua Tidak mengajarkan PR
Menggunakan bahasa yang kasar Dll.
Memang sulit untuk menghilangkan kebiasaan tersebut , namun kebiasaan yang tidak diubah menjadi karakter. Kurangi semaksimal mungkin , karena Tuhan inginkan kita untuk menjadi Anaknya yang benar.
Sebagai Anak Allah , kita sebagai pelajar harus :
Menjadi contoh yang baik bagi lingkungan kita . Menjadi Berkat.
Menghindari tindakan tindakan kedosaan.
Menjaga pergaulan jangan sampai terbawa ke arah
Belajar dengan tekun , Karena Tuhan