4.2.2. Sub Agenda Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan yang berkualitas
A. KONDISI UMUM
Pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat terhadap upaya pelayanan kesehatan dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, termasuk
kesehatan jiwa. Pembangunan kesehatan juga merupakan suatu upaya
untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan pembangunan
ekonomi serta berperan penting terhadap penanggulangan kemiskinan
sehingga dikatakan pembangunan kesehatan adalah suatu investasi
bagi pembangunan masyarakat di Jawa Timur.
Pembangunan bidang kesehatan telah dilaksanakan melalui berbagai
kegiatan antara lain : peningkatan kualitas pelayanan kesehatan,
lingkungan sehat dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),
pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana kesehatan,
pelayanan bagi penduduk miskin di Rumah Sakit dan atau rumah sakit
Khusus, pengembangan kesehatan rujukan, penanggulangan kurang
energi protein (KEP), anemia gizi besi, Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, dan kekurangan zat gizi mikro
lainnya, pemberantasan penyakit menular, peningkatan pelayanan
kesehatan jiwa, penanggulangan penyalahgunaan Narkoba dan
pencegahan HIV/AIDS.
Kinerja Makro Pembangunan Kesehatan
Kinerja pembangunan dalam upaya pembangunan kesehatan di Jawa
Timur, yaitu meningkatnnya kualitas kesehatan masyarakat yang dapat
dilihat melalui pencapaian indikator Angka Kematian Bayi (AKB) yang
menurun dari 39 pada tahun 2004 menjadi 34 per seribu kelahiran
hidup pada tahun 2005. Umur Harapan Hidup (AHH) telah meningkat
sedikit penurunan dari 77,87 % tahun 2004 menjadi 77,50 % tahun
2005. Namun demikian permasalahan kesehatan selalu akan timbul
seiring dengan perubahan ekonomi dan sosial, sehingga hal ini
merupakan tantangan kedepan untuk dapat dipecahkan dalam upaya
menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Kinerja Sektoral Pembangunan Kesehatan
Dalam upaya mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi,
maka strategi yang dilaksanakan adalah mendekatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat yang telah diupayakan dengan
menempatkan tenaga-tenaga di Puskesmas maupun di desa-desa,
seperti bidan desa, demikian pula pemeriksaan ibu hamil lengkap (K4)
tahun 2005 ini mencapai 79,45 % dan pemeriksaan bayi lengkap (KN2)
mencapai 87,61 %. Upaya pencegahan tersebut harus diimbangi pula
dengan upaya perbaikan gizi masyarakat.
Perkembangan Cakupan Kesehatan Ibu dan Anak Di Jatim Tahun 2004-2005
(%)
NO URAIAN 2004 2005
1. Cakupan K4 76,37 79,45
2. Cakupan KN2 85,49 87,61
3. Persalinan Tenaga Kesehatan 77,87 77,50 Sumber : Dinas Kesehatan dan BPS Prop. Jatim
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit telah mampu
mencapai target antara lain dilakukan melalui program imunisasi
dengan pencapaian desa kondisi aman untuk penyakit yang dapat
ditularkan melalui imunisasi. Program imunisasi akan berdampak positif
bagi penurunan penyakit, apabila mampu memperoleh cakupan
imunisasi yang tinggi dan merata sampai tingkat desa atau disebut
Pencapaian UCI Desa di Jawa Timur Tahun 2001-2005
NO TAHUN UCI DESA (%) CAKUPAN CAMPAK
(%)
1. 2001 86,0 88,5
2. 2002 85,7 98,2
3. 2003 86,1 96,1
4. 2004 85,0 94,6
5. 2005 61,8 * 91,7
Sumber: Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur * 7 Kabupaten belum lapor
Untuk pemberantasan penyakit menular kronis dapat dilihat pada tabel
berikut :
Cakupan Pemberantasan penyakit Menular
No PROGRAM/KEGIATAN CAKUPAN
TAHUN 2004
CAKUPAN TAHUN 2005
1 P2IMS/HIV
Sero Survei HIV pada kel. risiko 27.241 Sample
Positip HIV 484 orang 509 orang Positip AIDS 284 orang 638 orang Positip Sifilis 74 orang 200 orang Penanggulangan PMS 11 lokasi 11 lokasi Pelatihan Konselor 100 orang 120 orang
2 P2.TB. Paru
Perkiraan pend BTA positif 39.882 orang 39.048 orang Pengobatan pend.baru BTA + 15.551 orang 20.689 orang % angka penemuan pend. Baru
BTA+
42% 53%
% angka Konversi 79% Belum dievaluasi % angka Kesembuhan 76% Belum dievaluasi
3 P2.Kusta
Penderita terdaftarf 6.061 orang 7.000 orang Perevalensi rate 1.7/10.000 1.9/10.000 Penderita baru 5.628 orang 6000 orang Proporsi cacat Il 10 % < 10%
Proporsi anak 12 % <10%
4 P2. DIARE
Perkiraan pend. Diare semua kel. Umur
36.256.678 orang
36.672.602 orang
Angka cakupan pel. Pend. Diare semua umur
10 % 10%
Pengobatan pend. Diare Semua umur
897.487 529.019
No PROGRAM/KEGIATAN CAKUPAN TAHUN 2004
CAKUPAN TAHUN 2005
5 P2. ISPA
Angka kesakitan 1.95 % 1,77% Angka kematian 0.56 %o 0,20%o
6 P2. FRAMBOESIA
Jumlah penduduk diperiksa 5.870 orang 2.655 orang
Penderita tersangka 7 orang
Penderita positip 13 orang 3 orang
7 P2. DBD
Penderita terdaftarf 8.222 orang 13.849 orang
Penderita mati 116 224 orang
Angka Bebas Jentik 87 % 95% Desa terjangkit 2.146 Ds 1.500 Kecamatan terjangkit 424 410
Kab/Kota terjangkit 38 38
8 P2. MALARIA
A Penderita tersangka/resiko 118. 195 orang 436.307 orang B Penderita positip 1.183 orang 1.679 orang
C Kecamatan malaria 40
D Desa malaria 40 70
9 P2. PES
A Pemeriksaan Penduduk 85.000 orang 100.000 orang B Pemasangan trap tikus 132.000 Bh 110.000 bh C Tikus tertangkap 3.100 tikus 5.000 tikus D Serum Manusia 8 orang 40 orang
E Positip Laboratorium 0 0
10 P2. FILARIA
A Penderita kronis Filariasis 178 orang 205 orang B Penyebaran penderita 33 Kab 34 Kab C Penderita diobati 178 orang 205 orang
11 P2. FLU BURUNG
A Penderita tersangka 4 orang
B Penderita probable 1 orang
D Kematian 1 orang
12 P2. RABIES
A Kasus giditan hewan tersangka Rabies
2 orang 0 orang
B Perawatan kasus gigitan hewan tersangka Rabies
2 orang 0 orang
13 P2. RADANG OTAK/Japanese Enchephalitis
A Penderita tersangka 100 orang
B Penderita positip 4 orang
Sumber : Dinas Kesehatan dan BPS Prop. Jatim
Upaya kesehatan lingkungan telah memberikan kontribusi positif
dengan meningkatnya cakupan pemakaian air bersih dari 87 % pada
tahun 2004 menjadi 87,5 % tahun 2005 dan penggunaan jamban
keluarga meningkat dari 59,1 % pada tahun 2004 menjadi 59,5 %
B. SASARAN TAHUN 2007
Sasaran pembangunan kesehatan di Jawa Timur pada tahun 2007
adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya
melalui peningkatan jangkauan / akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan.
Adapun sasaran pembangunan kesehatan di Jawa Timur adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin ;
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat di
Puskesmas dan jaringannya, pemeliharaan sarana dan prasarana
kesehatan di Puskesmas, serta meningkatkan kesehatan ibu dan
anak serta perbaikan gizi masyarakat melalui peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang gizi, penurunan prevalensi gizi
kurang, dan peningkatan pengamatan kasus gizi;
3. Meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan,
cakupan sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat
darurat yang bisa diakses masyarakat dan kualitas pelayanan
kesehatan rujukan serta pemeliharaan sarana dan prasarana
kesehatan di Rumah Sakit ;
4. Meningkatkan cakupan / jangkauan pelayanan kesehatan jiwa ;
5. Penurunan prevalensi penyakit seperti kusta, TB, DBD, dan
penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi, meningkatkan
penemuan kasus dan pengobatan penderita, pengamatan penyakit
dalam rangka antisipasi wabah, serta meningkatkan pengetahuan
masyarakat terhadap pencegahan dan pemberantasan penyakit ;
6. Meningkatkan ketersediaan air bersih dan sanitasi dasar di
masyarakat, meningkatkan pengawasan terhadap kualitas
lingkungan dan mengendalikan dan pengawasan dampak
lingkungan ;
7. Meningkatkan ketersediaan obat sesuai dengan kebutuhan
meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya NAPZA serta
mengurangi dampak negatif yang ditimbulkannya, serta
meningkatkan kualitas dan keanekaragaman tanaman obat,
peningkatan kesadaran masyarakat akan manfaat obat bahan alam
Indonesia ;
8. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran untuk Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat serta meningkatkan cakupan Posyandu ke arah
kemandirian.
Dari sasaran tersebut diharapkan untuk :
1. Meningkatnya Angka Harapan Hidup pada tahun 2007 menjadi
67,55 tahun
2. Menurunnya Angka Kematian Bayi (pada tahun 2007 menjadi
37,00 per 1000 kelahiran hidup);
3. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan menjadi 304 per
100.000 kelahiran hidup ;
5. Meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi
84 %.
C. ARAH KEBIJAKAN
Dalam upaya mencapai sasaran tersebut, kebijakan pembangunan
kesehatan diarahkan pada :
1. Peningkatan kualitas pelayanan pada setiap strata pelayanan ;
2. Pemerataan dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana
kesehatan ;
3. Pengembangan jaminan kesehatan bagi penduduk terutama
keluarga miskin ;
4. Peningkatan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan tenaga
kesehatan;
5. Peningkatan kualitas lingkungan sehat dan peningkatan perilaku
hidup bersih dan sehat serta mendorong pemberdayaan
6. Peningkatan pembinaan dan pengawasan obat dan perbekalan
kesehatan;
7. Pengembangan manejemen dan regulasi bidang kesehatan.