• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Kepemimpinan Situasional Dan Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Divisi Produksi Pt. Arun Ngl Lhokseumawe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Kepemimpinan Situasional Dan Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Divisi Produksi Pt. Arun Ngl Lhokseumawe"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persoalan kepemimpinan selalu memberikan kesan yang menarik, oleh sebab

itu permasalahan kepemimpinan merupakan topik yang menarik dan dapat dimulai

dari sudut mana saja bahkan dari waktu ke waktu menjadi perhatian manusia. Ada

yang berpendapat masalah kepemimpinan itu sama halnya dengan sejarah manusia,

kepemimpinan dibutuhkan manusia, karena adanya suatu keterbatasan dan

kelebihan-kelebihan, tetapi pada manusia di satu pihak manusia terbatas kemampuannya untuk

memimpin. Kalau ditelusuri lebih lanjut, betapa pentingnya pemimpin dan

kepemimpinan dalam suatu kelompok organisasi jika terjadi suatu konflik atau

perselisihan antara orang-orang dalam kelompok tersebut, maka organisasi mencari

alternatif pemecahannya supaya terjamin keteraturan dan dapat ditaati bersama,

dengan demikian terbentuklah aturan-aturan, norma-norma atau kebijakan untuk

ditaati agar konflik tidak terulang lagi. Ketika itulah orang-orang mulai

mengidentifikasikan dirinya pada kelompok, dalam hal ini peranan pimpinan sangat

dibutuhkan.

Melihat pentingnya seorang pemimpin yang mampu mengkondisikan sesuatu

hal sesuai dengan situasi dan waktu, maka dipandang perlu pemimpin yang melihat

lingkungan kerja berdasarkan gaya kepemimpinan yang diperannya. Para pemimpin

(2)

menguntungkan bagi karyawan dengan adanya kesempatan mereka

meningkatkan prestasi kerja dapat didukung secara informal oleh pemimpin yang

bersifat melihat situasi kecenderungan karakteristik perilaku.

Kecenderungan karakteristik ini merupakan perilaku kepemimpinan

situasional yang diterapkan oleh seorang pemimpin dalam membangun kemajuan

perusahaan guna meningkatan mutu sumber daya manusia yang menjadi landasan

organisasi untuk menciptakan output yang maksimal. Peningkatan sumber daya

manusia ini akan menjadi satu kesatuan yang utuh yaitu, adanya kualitas pencapaian

hasil kerja karyawan dalam perusahaan, dan kuantitas dari efisiensi dan efektivitas

yang dilakukan karyawan. Menurut Pamungkas (2005:38) prestasi kerja adalah

penampilan cara-cara untuk menghasilkan sesuatu hasil yang diperoleh dengan

aktifitas yang dicapai dengan suatu unjuk kerja. Dengan demikian prestasi kerja

dalam suatu perusahaan dapat mengukur seberapa besar kemampuan pelaksanaan

tugas organisasi dalam rangka pencapaian tujuan.

Peningkatan prestasi kerja karyawan secara perorangan akan mendorong

peningkatan prestasi kerja karyawan secara keseluruhan pada Divisi Produksi PT.

Arun NGL Lhokseumawe. Hal ini tidak terlepas dari peranan perilaku seorang

pemimpin yang situasional yang menggunakan tehnik waktu, kondisi dan situasi

dalam meningkatkan mutu kualitas karyawannya. Dengan demikian, penilaian kinerja

sangat dibutuhkan sebagai faktor penting untuk memberikan feed back kepada

pimpinan untuk memberikan kapasitas lebih kepada karyawan dalam meningkatkan

(3)

saling membantu dan bekerja sama dengan karyawan yang lain dalam

megembangkan karirnya di Divisi Produksi PT. Arun NGL Lhokseumawe.

PT. Arun pertama kali memperoduksi gas pada bulan Maret 1978. Pada tahun

2010 PT. Arun memproduksi LNG sebanyak 4.212.914, sedangkan condensate

sebanyak 1.908.076. Sedangkan pada tahun 2011 (sampai dengan September), PT

Arun berproduksi LNG sebesar 1.943.736, sementara produksi Condensate sebanyak

sebesar 1.943.736 dan 1.180.755. Untuk lebih jelasnya jumlah produksi PT. Arun

dapat dilihat pada Tabel 1.1 di bawah ini.

Tabel 1.1. Jumlah Produksi PT. Arun NGL Lhokseumawe 2010 - 2011

Tahun

Jumlah Produksi Persentase LNG

Februari 350.089,70 141.117,90 -0,11 -0,15

Maret 413.272,80 170.515,30 0,15 0,17

September 346.686,69 155.159,01 0,005 -0,05

Oktober 339.252,52 157.731,43 -0,02 0,02 November 338.480,93 188.261,03 0,002 0,16

Desember 271.159,86 174.732,04 -0,25 -0,08

2011

Januari 310.031,12 149.821,16 0,13 -0,17

Februari 583.554,71 285.127,72 0,47 0,47

Maret 265.190,66 434.830,15 -1,2 0,34

April 273.372,62 585.754,32 0,03 0,26

Mei 133.497,24 696.416,14 -1,05 0,16

Juni 122.802,92 818.887,27 -0,09 0,15

(4)

Agustus 247.429,68 1.005.311,87 0,65 0,09 September 231.052,82 1.180.755,00 -0,07 0,15

Sumber: Divisi Produksi PT. Arun, 2011

Dari Tabel 1.1 terlihat menurunnya tingkat produksi di kilang lapangan Arun,

hal ini dapat ditandai dengan kecemasan tentang ketidakpastian dimasa depan dengan

penurunan produksi yang akan mengakibatkan pengurangan tenaga kerja, mau tidak

mau, managemen PT Arun harus menyesuaikan kondisi kebutuhan para pegawainya.

Hingga kini jumlah total karyawan di Divisi produksi tinggal 223 orang dari

sebelumnya berjumlah 315 orang. Penurunan produksi LNG PT Arun pun sangat

jelas terlihat, dari tahun 2010 berkurang pada tahun 2011 akibat kurangnya

persediaan gas dari ExxonMobil. Kalaupun masih ada persediaan gas tersisa namun

sudah tidak dapat lagi dijadikan LNG karena tekanan dan kualitas gas semakin

rendah. Gas sisa tersebut hanya bisa digunakan untuk pembuatan pupuk. Dengan

fenomena yang seperti ini, karyawan akan merasakan kebimbangan mengenai

kepastian masa depan kerjanya dengan kondisi produksi perusahaan yang semakin

berkurang. Dalam kondisi seperti ini seorang pimpinan (Manager) harus mampu

mengkondisikan dengan situasi karyawan dan diharapkan dapat memberikan suatu

gambaran keyakinan, akan prospek pekerjaan mereka ke depan tetap lebih baik,

sehingga karyawan akan termotivasi untuk tetap berkerja semaksimal mungkin.

Manager dapat menerapkan kepemimpinan yang efektif dengan melihat

situasi kondisi lingkup kerja karyawan khususnya pada Divisi Produksi PT. Arun

NGL Lhokseumawe. Manager produksi yang berperan aktif dan cekatan yang selalu

(5)

akan memberikan dampak positif terhadap karyawan di bagian produksi, karena

karyawan dibagian produksi merupakan sumber daya yang sangat penting. Dengan

kata lain, lancar atau tidaknya sebuah proses produksi akan sangat tergantung pada

karyawan pelaksana produksi. Bagian produksi merupakan mengatur

kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk proses produksi. Diharapkan dengan mengatur,

bagian produksi dapat berjalan dengan lancar dan hasil produksinyapun berkualitas,

karena jika dibagian produksi mempunyai kendala/hambatan, maka proses produksi

akan terhenti, ini akan mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian. Oleh sebab

itulah bagian produksi menjadi sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan

(Fred dalam Puspita, 2007).

Manager produksi PT Arun dituntut keefektifitas kepemimpinannya dalam

mengarahkan dan memotivasi karyawannya. Karyawan adalah salah satu unsur

sumber daya manusia yang berperan penting dalam pencapaian tujuan

organisasi/perusahaan, karena karyawan adalah pekerja yang mempunyai hubungan

langsung dengan aktivitas atau kegiatan perusahaan. Sumber daya manusia dalam

perusahaan merupakan aset yang paling berharga. Optimasi hasil pencapaian

perusahaan akan sangat didukung oleh peningkatan peran para Manager fungsional

yang terlibat dalam pengelolaan sumber daya manusia. Perubahan lingkungan bisnis

yang begitu cepat menuntut pengelolaan sumber daya manusia secara terpadu antara

pemahaman sistim dan manusia yang ditunjang oleh saling pengertian antara

(6)

Adanya masalah yang dihadapi PT. Arun NGL Lhokseumawe merupakan

hambatan bagi para karyawan dalam memacu kinerjanya. Dengan demikian peran

kepemimpinan yang dituangkan Manager Produksi PT. Arun NGL Lhokseumawe

sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kinerja karyawan. Apalagi Bagian produksi

yang berhubungan langsung dengan proses produksi. Kurang meningkatnya kualitas

kerja karyawan pada karyawan PT Arun yang menjadi pandangan buruk oleh

segelintir karyawan. Hal ini jangan sampai akibat kesalahan pimpinan, oleh karena itu

kepemimpinan situasional yang harus diterapkan oleh Manager Produksi dapat

mengelola prestasi kerja karyawannya yaitu seluruh karyawan yang berada di Divisi

Produksi PT Arun NGL Lhokseumawe ini.

Hubungan antara kepemimpinan situasional dengan prestasi kerja jelas sangat

terkait pada PT Arun NGL Lhokseumawe, khususnya di divisi produksi. Dimana

seorang manager menggunakan gaya kepemimpinan dengan melihat kondisi waktu

baik informal maupun formal dan dengan melihat kondisi situasi dari seorang

karyawan. Kepemimpinan situasional terjadi jika pimpinan melihat berbagai kondisi

dari seorang karyawan, dimana dengan menggunakan pendekatan perilaku

kepemimpinan situasional yaitu tindakan mengarahkan (telling) dengan peran

directive yang tinggi, perilaku pimpinan yang menjual (selling) dengan mengajukan

beberapa alternatif, perilaku pimpinan menggalang partisipasi (participation) dengan

memberi keyakinan kepada karyawan, dan kemudian mendelegasikan (delegating)

kemampuan pimpinan kepada karyawan untuk bertanggung jawab. Beberapa

(7)

Produksi PT Arun NGL Lhokseumawe selalu mengutamakan karyawannya untuk

meningkatkan prestasi kerja mereka.

Pemimpin juga dituntut untuk dapat memotivasi karyawannya karena dengan

pimpinan perusahaan dalam hal ini manager produksi harus mengetahui kemampuan

karyawan tidak sepenuhnya dikerahkan untuk melaksanakan tugasnya. Sehingga

dengan demikian karyawan hanya dapat dimotivasi dengan memberikan imbalan

materi dan jika balas jasanya atas prestasi yang telah diberikannya kepada

perusahaan. Atas dasar teori ini Winslow dalam Hasibuan (2005) mengatakan bahwa

orang akan bekerja lebih giat, jika ia mendapat imbalan materi yang mempunyai

kaitan dengan tugas-tugasnya. Manager menentukan bagaimana tugas dikerjakan

dengan menggunakan sistem insentif untuk memotivasi para karyawan. Semakin

banyak karyawan berproduksi, maka semakin besar penghasilan mereka.

Kepemimpinan situasional yang dimiliki seorang Manager Produksi

mengharuskan bahwa seorang pemimpin dapat mengetahui tentang kondisi pekerjaan

karyawannya, sehingga Manager dapat memberikan motivasi kepada karyawan agar

karyawan dapat lebih semangat dalam bekerja, dan akhirnya karyawan akan

memberikan prestasinya kepada perusahaan. Maka hal ini membuat penulis tertarik

(8)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah

“Apakah kepemimpinan situasional dan motivasi kerja berpengaruh terhadap prestasi

kerja karyawan Divisi Produksi PT Arun NGL Lhokseumawe?”

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian

ini adalah “Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan situasional

dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan Divisi Produksi PT Arun NGL

Lhokseumawe”.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Secara praktis penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan bermanfaat bagi

manajemen PT Arun NGL Lhokseumawe dalam menerapkan gaya kepemimpinan

yang tepat. Bagi Manager Divisi Produksi dapat memperoleh informasi yang

bermanfaat dari penelitian ini sebagai alat introspeksi diri dalam melaksanakan

tugas kepemimpinan. Sedangkan bagi Karyawan PT Arun NGL, hasil penelitian

ini sebagai masukan agar dapat meningkatkan motivasi untuk meraih prestasi

yang lebih baik.

2. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan kepada pihak-pihak terkait

(9)

3. Menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang relevan baik dari segi isi

maupun muatannya.

Gambar

Tabel 1.1. Jumlah Produksi PT. Arun NGL Lhokseumawe 2010 - 2011

Referensi

Dokumen terkait

Dengan memanfaatkan berbagai fasilitas efek dan animasi yang tersedia pada SWISH 2.0 diharapkan dapat membantu para pengguna dalam membuat ataupun mendesain sebuah iklan yang

Pengembangan Model Pembelajaran Kecakapan Pribadi Di Tk Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. Sukmadinata,

Dimana tujuan aplikasi ini adalah menghasilkan Pemanfaatan Multimedia Kamus Bergambar dengan cara visual dan interaktif maksudnya adalah dalam rangka membantu kita khususnya

Setelah melakukan beberapa pengujian terhadap spesimen, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa persentase porositas yang dihasilkan menurun secara signifikan dibandingkan dengan

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan stilistika dengan langkah-langkah, yaitu: transkip rekaman data, penerjemahan data, identifikasi data,

Untuk mengatasi kendala yang dialami diameter leher riser yang kecil maka riser model III dibuat nilai casting modulus -nya jauh lebih besar dibandingkan nilai casting

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Laboratorium Kimia Klinik Jurusan Analis Kesehatan pada bulan Mei 2016 didapatkan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah

Salah satu parameter-parameter desain yang berkaitan dengan optimalisasi unjuk kerja suatu kolektor adalah ketebalan plat penyerap, konduktivitas termal plat penyerap, jarak