• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Keberhasilan Pengobatan Trichloroacetic Acid (TCA) 50% pada Kondiloma Akuminata di Divisi Infeksi Menular Seksual SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP, H. Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Keberhasilan Pengobatan Trichloroacetic Acid (TCA) 50% pada Kondiloma Akuminata di Divisi Infeksi Menular Seksual SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP, H. Adam Malik Medan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kondiloma akuminata yang disebut juga dengan kutil kelamin merupakan

infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus

(HPV) tipe tertentu yang ditandai dengan tumor yang berwarna seperti daging

pada kulit dan mukosa genital.1,2 Setidaknya terdapat 40 dari 100 lebih tipe HPV

yang berbeda terutama menginfeksi epitel genital. Banyaknya tipe HPV ini

mencerminkan kemampuan kelompok virus ini mengeksploitasi lingkungan mikro

yang berbeda-beda pada kulit manusia. HPV 6 dan HPV 11 merupakan tipe yang

paling sering terdeteksi pada kondiloma akuminata sedangkan HPV 16 dan HPV

18 terdeteksi dalam persentase tinggi dari kanker invasif saluran genital dan anus.3

Kondiloma akuminata merupakan IMS yang disebabkan oleh virus

tersering di Amerika Serikat.4 Prevalensi sebenarnya dari kondiloma akuminata

sering tidak diketahui dengan pasti. Studi baru-baru ini menyebutkan bahwa lebih

dari 50% individu dengan seksual aktif dengan rentang usia 15-25 tahun terinfeksi

dengan 1 atau lebih tipe HPV.5 Di Amerika Serikat (AS), sejumlah kasus

kondiloma akuminata yang didiagnosis secara klinis mencapai sekitar 500.000

sampai 1 juta orang per tahun, yaitu sekitar 1% dari populasi dengan seksual

aktif.6 Pada penelitian yang dilakukan oleh Silitonga JT di RSUP H. Adam Malik

Medan pada tahun 2009 terdapat sebanyak 20 orang pasien kondiloma akuminata

dari 67 orang pasien IMS yang berobat ke Poliklinik SMF IKKK RSUP H. Adam

(2)

HPV adalah virus yang bersifat epiteliotropik, yaitu virus yang secara

eksklusif menginfeksi epitel. Target dari seluruh tipe HPV adalah sel epitel dan

kemampuan replikasi tergantung pada keberadaan epitel sel skuamosa yang

berdiferensiasi. Gejala klinis dan perubahan histopatologi biasanya berkembang

dalam 1-8 bulan setelah paparan, namun dapat juga terjadi setelah beberapa tahun.

Penularannya dapat terjadi melalui kontak seksual, baik genito-genital, oro-genital

dan genito-anal. Permukaan mukosa lebih rentan untuk terjadinya autoinokulasi

virus jika dibandingkan dengan kulit yang memiliki keratin yang tebal.

Mikroabrasi pada permukaan epitel memungkinkan virion dari pasangan seksual

yang terinfeksi masuk ke lapisan sel basal pasangan yang tidak terinfeksi.8-10

Terdapat peran dari imunitas seluler dalam mengontrol infeksi HPV.11,12

Penurunan imunitas seluler seperti pada infeksi Human Immunodeficiency Virus

(HIV), terapi-terapi imunosupresif dan kehamilan akan menyebabkan

perkembangan kondiloma akuminata yang sangat besar. Rekurensi kondiloma

akuminata juga jauh lebih sering pada pasien-pasien dengan imunosupresi.3

Bahkan pada pasien dengan sistem imun yang normal, lesi terkait HPV sulit untuk

dieradikasi.11

Pengobatan yang tersedia untuk kondiloma akuminata lebih bersifat

menghilangkan kutil daripada mengeliminasi virus. Terdapat berbagai modalitas

(3)

untuk kondiloma akuminata. Tingkat keberhasilan TCA 80-90% pada kondiloma

akuminata mencapai 56-81% dengan tingkat rekurensi 36%. Pengunaan TCA

tidak membutuhkan peralatan khusus karena dapat diaplikasikan langsung diatas

lesi sehingga mudah digunakan dan biayanya juga lebih murah. Selain itu, TCA

juga aman digunakan pada ibu hamil.14 Namun, TCA 80-90% ini sangat bersifat

korosif sehingga dapat menimbulkan rasa nyeri yang berlebihan, ulserasi sampai

ke lapisan dermis dan terjadi pembentukan skar.15 Untuk mengurangi resiko efek

samping dari TCA 80-90% dapat digunakan TCA dengan konsentrasi 50%,

dengan konsentrasi yang lebih rendah ini diharapkan resiko efek samping yang

terjadi juga lebih minimal dengan biaya yang lebih murah.

Di Indonesia belum ada penelitian mengenai gambaran keberhasilan

pengobatan dengan menggunakan TCA 50% pada kondiloma akuminata. Selain

itu, TCA 50% juga merupakan modalitas pengobatan rutin untuk pasien-pasien

kondiloma akuminata di Divisi IMS SMF IKKK RSUP HAM. Oleh karena itu

peneliti ingin melakukan penelitian mengenai gambaran keberhasilan pengobatan

TCA 50% pada kondiloma akuminata di Divisi IMS SMF IKKK RSUP HAM.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran keberhasilan pengobatan TCA 50% pada

(4)

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan umum

Untuk mengetahui gambaran keberhasilan pengobatan TCA 50% pada

kondiloma akuminata di Divisi IMS SMF IKKK RSUP HAM Medan.

1.3.2. Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui jumlah frekuensi pengolesan TCA 50% sampai lesi

kondiloma akuminata hilang.

2. Untuk mengetahui rata-rata interval waktu pengolesan TCA 50% pada

kelompok yang berhasil dengan pengobatan TCA 50% dan kelompok

yang tidak berhasil dengan pengobatan TCA 50%.

3. Untuk mengetahui proporsi pasien kondiloma akuminata di Divisi

IMS SMF IKKK RSUP HAM Medan.

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Bidang akademik

Memberikan informasi kepada institusi kesehatan, institusi pendidikan dan

pihak-pihak terkait lainnya mengenai gambaran keberhasilan pengobatan TCA

(5)

1.4.3. Pengembangan penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data untuk penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual 2011 | 11 Penatalaksanaan pasien IMS yang efektif, tidak terbatas hanya pada pengobatan antimikroba untuk memperoleh

Hasil uji regresi logistik ganda pada kasus terhadap kontrol 2, menunjukkan hasil bahwa variabel yang berpengaruh terhadap terjadinya KA pada kontrol 2 adalah : Vaginal douching (OR

Terdapat dua serologis yang berbeda pada HSV : HSV-1 dan HSV-2. Infeksi HSV-1 menular melalui infeksi primer pada saluran pernafasan. HSV-2 mempunyai prediksi untuk

Penelitian yang dilakukan di Kelurahan Sanur, untuk mengetahui pengetahuan, sikap, serta perilaku pencegahan dan pengobatan IMS termasuk HIV AIDS

Kami dari Denature Indonesia memberikan solusi untuk menghilangkan penyakit kutil kelamin atau daging tumbuh di kelamin, yang sedang anda derita secara herbal TANPA

Hasil ini tidak jauh berbeda dengan temuan selama tahun 2009-2011 di tempat yang sama, yakni pasien perempuan lebih banyak daripada pasien laki-laki, meskipun besar

Selama periode 3 tahun didapatkan 306 penderita baru KVV yang datang berobat di Divisi IMS atau merupakan 10% dari jumlah kunjungan baru Divisi IMS dan 1,6% dari jumlah