• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Motivasi Dengan Prestasi Kerja Karyawan Pada Pt Perkasa Internusa Mandiri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Antara Motivasi Dengan Prestasi Kerja Karyawan Pada Pt Perkasa Internusa Mandiri"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian ex-post facto, karena penelitian ini untuk mengungkap peristiwa yang terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk

mengetahui faktor-faktor yang menimbulkan kejadian tersebut tanpa memberikan

perlakuan atau manipulasi variabel yang diteliti. Penelitian ini mengkaji satu

variabel bebas untuk menentukan hubungan pada variabel terikat. Penelitian ini

termasuk kategori korelasional serta menggunakan pendekatan kuantitatif,

dikatakan termasuk dalam kategori korelasional karena penelitian ini mencari ada

tidaknya hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain dan kalau ada

dicari seberapa jauh hubungannya. Hasil penelitian yang berwujud data kuantitatif

akan dianalisis dengan teknik statistik.

2.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di PT Perkasa Internusa Mandiri terletak di

Jalan Kapten Muslim No. 111 Medan.

2.3 Populasi dan Sampel 2.3.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Maka untuk penelitian ini yang

menjadi populasi adalah seluruh karyawan pada PT Perkasa Internusa Mandiri

yang berjumlah 40 orang.

2.3.2 Sampel

Menurut Singarimbun, sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang

menjadi sumber data sebenarnya, dengan kata lain sampel adalah bagian dari

populasi. Pengambilan sampel itu dimaksudkan sebagai representative dari

seluruh populasi, sehingga kesimpulan juga berlaku bagi keseluruhan populasi.

Arikunto menjelaskan apabila jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka

(2)

Berhubungan karyawan PT Perkasa Internusa Mandiri berjumlah 40 orang, maka

populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan pada PT Perkasa Internusa

Mandiri yang berjumlah 40 orang. Sedangkan pengambilan dilakukan dengan

menggunakan metode dimana sampling dikatakan jenuh (saturation) jika seluruh populasi dijadikan sampel.

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data atau informasi yang mendukung tujuan penelitian,

peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan dua cara, yaitu:

1. Data primer, yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung kelokasi

penelitian.pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan

instrumen sebagai berikut:

a. Kuesioner, yaitu dimaksud untuk mendapatkan informasi dan data yang relevan

dari responden melalui pertanyaan tertutup yang diajukan dan dilengkapi

dengan berbagai alternatif jawaban yang tersedia.

b. Observasi atau pengamatan, yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap

subjek penelitian

2. Data Sekunder, yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka

yang terdiri dari :

a. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan

catatan-catatan atau dokumen yang ada dilokasi penelitian serta sumber-sumber yang

relavan dengan masalah yang akan diteliti.

b. Studi Kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan

berbagai literatur seperti buku, majalah, jurnal dan laporan penelitian, serta

yang lainnya yang berhubungan dengan objek penelitian.

2.5 Teknik Penentuan Skor

2.5.1 Teknik Pengukuran skor

Melalui penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan

(3)

pengukuran skor yang dilakukan dalam penelitian ini memakai Skala Likert untuk

menilai jawaban Kuesioner.Penentuan ini dihitung berdasarkan alternatif jawaban

(a,b,c,d dan e), akan diberi skor sebagai berikut:

1. Untuk pilihan jawaban ”a” diberi nilai/skor 5

2. Untuk pilihan jawaban ”b” diberi nilai/skor 4

3. Untuk pilihan jawaban ”c” diberi nilai/skor 3

4. Untuk pilihan jawaban ”d” diberi nilai/skor 2

5. Untuk pilihan jawaban ”e” diberi nilai/skor 1

Untuk mengetahui atau menentukan kategori jawaban responden dari

masing-masing variabel tergolong tinggi, sedang atau rendah maka ditentukan

skala intervalnya dengan cara sebagai berikut:

Interval =

=

= 0.8

Sehingga dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden

masing-masing variabel yaitu:

1) Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,2 - 5,0

2) Skor untuk kategori tinggi = 3,3 - 4,1

3) Skor untuk kategori sedang = 2,4 - 3,2

4) Skor untuk kategori rendah = 1,5 - 2,3

5) Skor untuk kategori sangat rendah = 0,8 - 1,4 Skor tertinggi – Skor terendah

Banyak Bilangan

5 – 1

(4)

Untuk menentukan jawaban responden tersebut tergolong sangat tinggi,

tinggi, sedang, rendah, sangat rendah maka jumlah jawaban responden akan

ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian

tersebut akan dapat diketahui jawaban responden termasuk kategori yang mana.

2.6 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

teknik kuantitatif yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel terikat.

Adapun metode statistik yang digunakan adalah:

1. Koefisien Korelasi Product Moment

Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan tinggi

rendahnya hubungan antar variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Cara

perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara gejala x dan y

N = Jumlah Sampel

∑x = Jumlah skor x

∑y = Jumlah skor y

(5)

Untuk melihat hubungan antara kedua variabel dari hasil perhitungan,

maka dapat dirumuskan dengan memberikan tiga kemungkinan mengenai

hubungan antara kedua variabel yaitu :

a. Nilai rxy positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif

dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti dengan variabel yang

lain.

b. Nilai rxy negatif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan

negatif dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti oleh turunnya

variabel kedua.

c. Nilai r sama dengan nol artinya kedua variabel tidak menunjukkan

hubungan dimana variabel pertama tetap meskipun variabel lain

berubah.

Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua

variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau

interpretasi angka (Sugiyono, 2005 : 149), yaitu :

Tabel 1. Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

(6)

Dari nilai rxy yang diperoleh dapat dilihat secara langsung melalui tabel

korelasi untuk mengetahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak. Tabel

korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan. Ketentuannya adalah

bila rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung< rtabel) maka Ho diterima dan Ha

ditolak. Sebaliknya, apabila rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung> rtabel) maka

Ha diterima.

Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r signifikan tertentu, dalam

hal ini yang signifikan 5%. Bila nilai r tersebut adalah signifikan berarti hipotesa

kerja / hipotesa alternatif dapat diterima.

Pada korelasi product moment, data harus berskala interval maka data

berskala ordinal harus ditransformasikan terlebih dahulu menjadi skala interval

dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang

disebarkan pada setiap butir ditentukan beberapa orang yang mendapat

skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yang disebut frekuensi.

b. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut

proporsi.

c. Menentukan nilai propors kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai

proporsi secara berurutan perkolom skor.

d. Menggunakan table distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi

kumulatif yang diperoleh.

e. Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh

(7)

f. Menentukan nilai setiap skala untuk setiap kategori

g. Hitung skor ( nilai hasil transformasi ) untuk setiap kategori melalui

persamaan

Score = Scare Value + | Scare Value Min | + 1

Tahapan – tahapan di atas telah ditransformasikan ke dalam sebuah

program MSI ( Methode of Succesivbe Interval ) yang dirancang oleh Drs.

Rasudyn Ginting, M.Si. Program MSI sebagai penyempurnaan dari

program-program yang telah ada sebelumnya. Mentransformasikan data skala ordinal

menjadi data skala interval yang berguna untuk memenuhi sebagian syarat analisis

parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala interval.

2. Uji Signifikan

Untuk mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat hubungan yang

independen atau tidak, maka perlu dilakukan uji independen. Hipotesis yang harus

diujikan adalah Ho : ρ = 0, melawan Ha : ρ≠ 0. Dimana sampel yang diambil dari

populasi normal bervariabel dua berukuran n memiliki koefisien korelasi r, maka

(8)

Keterangan :

t = nilai hitung

r = nilai koefisien korelasi

n = jumlah data pengamatan

3. Koefisien Determinant

Teknik ini digunakan berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas/

independen (X) terhadap variabel terikat/ dependen (Y).

Perhitungan dilakukan dengan menguadtratkan nilai koefisien pearson Product

moment (rxy)2 x 100 (%)

D = (rxy)2 x 100 (%)

Keterangan :

D = koefisien Determinant

Gambar

Tabel 1. Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menghasilkan pengujian yang lebih reliabel maka dilakukan pengujian dengan menggunakan 2 perangkat keras yang berbeda baik di CPU maupun GPU yang digunakan sehingga

[r]

Fenomena kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan pada SLTA Muhammadiyah Kabupaten Magelang secara lebih detail menekankan pada pendekatan pembelajaran berbuat (action

Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu aplikasi berbasis web yang dinamis pada SMA Negeri 2 Sidikalang dengan menggunakan PHP dan MySQL... 1.5

Berdasarkan fakta-fakta di atas, menja- di penting kajian tentang epistemologi dan rumpun keilmuan Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan

Young Yung Kim (1984) menegaskan, komunikasi sosial budaya menunjuk pada suatu fenom- ena komunikasi di mana para pesertanya memiliki latar belakang sosial dan budaya

2.1 Model Konseptual Hubungan Antar Variabel ……… 65. 3.1 PORTO

Secara garis besar konsep pendidikan menurut Tjokroaminoto, Ki Hadjar, Paulo Freire dengan Sisdiknas merupakan upaya mengembangkan potensi peserta didik dan sebagai alat