• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sentra Kerajinan dan Cenderamata Khas Sumatera Utara di Kawasan Simpang Kayu Besar, Kualanamu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sentra Kerajinan dan Cenderamata Khas Sumatera Utara di Kawasan Simpang Kayu Besar, Kualanamu"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Deli Serdang adalah sebuah kabupaten provinsi Sumatera utara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini berada di Lubuk Pakam. Kabupaten Deli Serdang dikenal sebagai salah satu daerah dari 33 kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten yang memiliki keanekaragaman sumber daya alamnya yang besar sehingga merupakan daerah yang memiliki peluang investasi yang menjanjikan. Bandar Udara baru untuk kota Medan yang menggantikan Polonia, Bandar Kuala Namu, terletak di kabupaten ini.

Sejalan dengan pemindahan Bandara Internasional Polonia-Medan ke Bandara Internasional Kualanamu yang berbatasan dengan Kecamatan Batang Kuis, Kecamatan ini terus berbenah diri menjadi KECAMATAN GAPURA (Gerbang dan Pintu Utama menuju Bandara). Melalui kebijakan lokal pemerintah Kabupaten Deli Serdang yang dinamakan Gerakan Deli Serdang Membangun, sampai akhir tahun 2010, kecamatan ini mampu menghimpun partisipasi swadaya masyarakat dan pengusaha senilai Rp. 17.735.160.000.

Bandar Udara Internasional Kualanamu adalah Bandar Udara yang terletak di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Bandara ini terletak 39 km dari kota Medan. Bandara ini adalah Bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Lokasi Bandara ini dulunya bekas areal perkebunan PT Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa yang terletak di Kecamatan Beringin, Deli Serdang, Sumatera Utara. Pembangunan Bandara ini dilakukan untuk menggantikan Bandar Udara Internasional Polonia yang sudah

berusia 85 tahun. Bandara Kualanamu diharapkan dapat menjadi “Main Hub”

(2)

Polonia sudah tidak mampu lagi menampung kebutuhan pelayanan angkutan udara yang cenderung terus meningkat.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Tri Sunoko mengungkapkan bahwa hingga Februari 2014 bandara ini telah melayani lebih dari 9,25 juta penumpang. Beliau menyatakan, Kualanamu memiliki letak yang strategis dan menjadi salah satu pintu gerbang utama penumpang pesawat dari Eropa, Timur Tengah dan China. Lahan yang masih luas membentang di daerah Kualanamu membuka lebar kesempatan untuk menjadikan bandara ini menjadi aerocity/aerotropolis.

Konsep Aerotropolis adalah konsep yang dicetuskan oleh John D.

Kasarda, profesor dari The University of North Carolina dan Kenan Institute of Private Enterprise.

Sebuah bandara pada awalnya adalah salah satu pintu keluar masuk orang dan barang dari suatu daerah atau negara. Hal tersebut yang otomatis menjadikan bandara sebagai titik fokus utama bagi pengembangan wilayah disekitarnya. Peran bandara yang sedemikian besar dapat menarik pergerakan orang dan barang keluar dan masuk ke wilayah dimana bandara tersebut berada. Ini juga merupakan salah satu faktor pemerintah lebih cenderung memilih untuk membangun sebuah bandara di wilayah yang masih terpencil (Heru legowo, Angkasa pura II,2014).

(3)

sekitar bandara. Kegiatan operasional bandara yang berkembang menjadi 24 jam akan memunculkan kebutuhan berikutnya yaitu sarana tempat tinggal atau mess bagi pekerja dan karyawan bandara, lalu bermunculan perumahan, apartemen, hotel dan bisnis rumah sewa di sekitar bandara tersebut. Kegiatan bisnis ini disekitar bandara ini terus berkembang dan pada akhirnya, sebuah bandar udara seakan menyatu dengan kegiatan bisnis yang berada disekitarnya jika perkembangan itu dalam skala yang lebih besar dan meluas, dimana sebuah bandara benar-benar menjadi pusat kegiatan, maka terbentuklah apa yang dinamakan Aerotropolis.

Gambar 1.1 Konsep Aerotropolis Sumber : www.google.com

Dewasa ini sektor industri merupakan salah satu penggerak utama dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Struktur perekonomian Kota Medan didominasi oleh 4 lapangan usaha utama yaitu industri Pengolahan (14, 28%), Perdagangan, Hotel dan Restoran (28,10%), Pengangkutan dan Telekomunikasi (19,38%), serta Keuangan, Persewaan dan Jasa (14,42%). Keempat sektor ini memberikan kontribusi sekitar 76, 18% terhadap perekonomian daerah.

(4)

berpengaruh terhadap perekonomian daerah. Hal ini disebabkan, usaha kecil menengah dan koperasi merupakan sektor usaha yang memiliki jumlah terbesar dengan daya serap angkatan kerja yang signifikan.

Sumatera Utara merupakan salah satu tujuan wisata yang potensial karena merupakan kawasan yang memiliki potensi wisata alam, seperti Danau Toba dan banyak potensi alam lainnya. Kekayaan wisata yang ditawarkan tidak hanya dari wisata alamnya tetapi juga dari segi budaya, adat istiadat, dan keseniannya.

Menurut Kepmendegri No. 050.05/30 Bangda tanggal 7 Januari 1999 produk unggulan adalah produk hasil suatu industri daerah yang mempunyai :

 Kandungan teknologi yang cukup menonjol dan inovatif

 Mempunyai jangkauan pemasaran yang luas, baik lokal, nasional maupun eksport

 Mempunyai ciri khas daerah dan melibatkan masyarakat banyak (tenaga kerja setempat)

 Mempunyai kandungan bahan baku lokal yang tinggi dan jaminan yang banyak dan stabil atau melalui pembudidayaan

 Ramah lingkungan

 Dapat mempromosikan budaya lokal

Berdasarkan minat masyarakat terhadap produk UKM di Sumatera Utara, produk unggulan yang diminati dapat dikelompokkan dalam 4 kategori, yaitu : kerajinan, garment/tekstil, hasil olah makanan dan hasil pertanian.

(5)

Simpang Kayu Besar

Gambar 1.2 Kawasan Simpang Kayu Besar Sumber : Dokumentasi Pribadi

Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, menjadi kawasan yang difavoriti sejumlah pengembang. Hal ini lantaran beroperasinya Bandar Udara Internasional Kualanamu, berikut akses pendukung lainnya seperti jalur kereta, dan rencana jalan Tol Medan-Kualanamu.

Akses tersebut menggenapi tiga akses jalan nasional lainnya menuju Kualanamu, yakni Jalan Gatot Subroto-Tembung-Batang kuis-Kualanamu, akses Simpang Kayu Besar Tanjung morawa-Kualanamu, dan akses Simpang Kayu Besar-Lubukpakam-Bakaranbatu-Kualanamu

Hilda B Alexander. 2014.1

Jika menggunakan mobil pribadi menuju Bandar Udara Internasional Kualanamu, maka rute yang disarankan adalah dari jalan Sisingamangaraja menuju Gerbang Tol Amplas, kemudian keluar di pintu Tol Tanjung Morawa, kemudian menuju ke Simpang Kayu Besar dan langsung belok kiri ke jalan

1

Kawasan Kualanamu Favorit Pengembang.

(http://properti.kompas.com/read/2014/11/20/091842021/Kawasan.Kuala.Namu.Favorit.Pengemba

(6)

Batang Kuis menuju Bandar Udara Internasional Kualanamu. Lama perjalanan berkisar 1 jam (dari pusat kota Medan) dengan jarak tempuh sekitar 39 km.

PT. Angkasa Pura II, 2013.2

Gambar 1.3 Google Maps arah mengemudi dari Gerbang Tol Amplas Medan-Bandar Udara Internasional Kualanamu

Sumber : Google Earth

Simpang Kayu Besar merupakan salah satu perkiraan titik kemacetan selain di pintu keluar Tol Tanjung Morawa – Simpang jalan Kayu Besar.

Ni Luh Made Pertiwi F, 2013.3

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari perencanaan dan perancangan Sentra Kerajinan dan Cenderamata Kualanamu adalah :

2

Rute menuju ke Bandara Kualanamu. (

http://airportkualanamu.com/rute-menuju-ke-bandara-kualanamu/), 7 Maret 2016.

3Tips Menuju Bandara Kualanamu.

(7)

1. Memfasilitasi para pelaku usaha industri kecil dan menengah dalam mewujudkan, menggelar, dan mengkomunikasikan karya-karyanya kepada masyarakat.

2. Merancang Sentra Penjualan Produk kerajinan Khas Sumatera Utara sebagai wadah penjualan, promosi, dan pameran hasil kerajinan.

Manfaat perancangan Sentra Kerajinan dan Cenderamata Kualanamu sebagai berikut :

1. Dapat menjadi salah satu alternatif tempat rekreasi untuk menghilangkan kepenatan dan kejenuhan.

2. Bagi masyarakat umum dapat menambah referensi tempat wisata dan tempat berbelanja baru di daerah tersebut.

1.3 Masalah Perancangan

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis mengemukakan perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang bangunan sentra kerajinan dan cenderamata yang dapat menjadi pusat kegiatan pengrajin yaitu sebagai pusat informasi, pusat promosi, pusat pendidikan dan pelatihan kerajinan, maupun sebagai pusat pemasaran, dengan prasarana pendukungnya.

2. Bagaimana menentukan konsep dan pola tata massa bangunan terhadap site, bentuk gubahan massa dengan pertimbangan arsitektur bangunan yang ada di Sumatera Utara sekaligus menjadi daya tarik masyarakat maupun wisatawan lokal dan mancanegara.

1.4 Pendekatan

(8)

 Studi pusaka atau studi literatur yang berkaitan langsung dengan judul dan tema yang diangkat untuk mendapatkan informasi dan bahan berupa literatur yang sesuai dengan materi laporan, yang berguna untuk memperkuat fakta secara ilmiah.

 Studi banding terhadap proyek dan tema sejenis dengan melakukan pendekatan perancangan dengan melihat keadaan yang sudah ada, sumber dapat berupa buku, majalah, internet, dan sebagainya.

 Studi lapangan mengenai kondisi sekitar lahan studi dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan kasus proyek.

 Wawancara dengan instansi terkait atau orang-orang yang dianggap ahli dan mengetahui tentang kasus dan tema yang diangkat untuk pengenalan masalah dan dapat menghasilkan kriteria umum bagi perancangan dan perencanaan kasus proyek.

1.5 Lingkup Batasan Masalah

Lingkup yang menjadi batasan dalam merancang Sentra Kerajinan dan Cenderamata ini adalah sebagai berikut :

 Bangunan ini tidak hanya menjadi wadah yang memfasilitasi para pengrajin ataupun Usaha Kecil Menengah (UKM), namun pada bangunan ini juga memiliki fasilitas penunjang seperti galeri, workshop, café, dan sebagainya.

 Sedangkan kepemilikan bangunan ini di asumsikan sebagai milik swasta, sehingga fungsi bangunan dan nilai ruang akan mempunyai nilai komersial. Tetapi tidak menutupi untuk bekerjasama dengan pihak pemerintahan daerah setempat.

(9)

 Tema yang akan diambil adalah Sustainable Architecture yang berdasarkan pada buku “Green Architecture : Pengantar Pemahaman Arsitektur Hijau di Indonesia” yang ditulis oleh Tri Harso Karyono.

1.6 Asumsi

Dengan pertimbangan bahwa kasus proyek ini bersifat fiktif, maka dibutuhkan asumsi sebagai dasa perencanaan dan perancangan proyek, yaitu :

 Kepemilikan bangunan diasumsikan sebagai milik swasta dengan penekanan bangunan yang mewadahi kegiatan komersil yang bersifat rekreasi.

 Kondisi tapak diasumsikan berupa lahan kosong dan layak untuk didirikan bangunan dengan peruntukan lahan sesuai dengan RUTRK Kota Medan dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Deli Serdang.  Eksisting site yang merupakan permukiman penduduk akan direlokasikan

(10)

1.7 Kerangka Berpikir

Peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Utara membawa dampak positif dan potensi untuk pengembangan sektor kerajinan di kawasan tersebut, sehingga

dibutuhkan suatu hal yang baru yang dapat mengundang daya tarik tersendiri bagi wisataran agar dapat mengoptimalkan kawasan wisata tersebut.

Perumusan Masalah

1. Bagaimana merancang bangunan sentra kerajinan dan cenderamata yang dapat

menjadi pusat kegiatan pengrajin dengan prasarana pendukungnya?

Tujuan dan Manfaat

1. Memfasilitasi para pelaku usaha industri kecil dan menengah dalam mewujudkan,

menggelar, dan mengkomunikasikan karya-karyanya kepada masyarakat.

2. Merancang Sentra Penjualan Produk kerajinan Khas Sumatera Utara sebagai

wadah penjualan, promosi, dan pameran hasil kerajinan.

(11)

1.8 SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN

Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah :

1. Bab I PENDAHULUAN

Membahas latar belakang pemilihan judul, maksud dan tujuan, manfaat, masalah perancangan, metodologi pendekatan, lingkup dan batasan proyek, kerangka berpikir, dan sistematika laporan.

2. Bab II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang pembahasan mengenai terminologi judul, deskripsi kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan, tinjauan fungsi, dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis.

3. Bab III METODOLOGI

Merupakan uraian langkah-langkah kegiatan penelitian yang akan ditempuh. Berisikan mengenai penjelasan kerangka pendekatan, metode, dan teknik diagnosis/analisis yang akan digunakan untuk menghasilkan desain/perancangan bangunan.

4. Bab IV ANALISA PERANCANGAN

Menjelaskan tentang analisis kondisi tapak dan lingkungan, analisis fungsional, penerapan tema, serta kesimpulan.

5. Bab V KONSEP PERANCANGAN

Menjelaskan konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah.

6. Bab VI PERANCANGAN ARSITEKTUR

Gambar

Gambar 1.1 Konsep Aerotropolis
Gambar 1.2 Kawasan Simpang Kayu Besar
Gambar 1.3 Google Maps arah mengemudi dari Gerbang Tol Amplas Medan-

Referensi

Dokumen terkait

Kekuatan yang dimiliki oleh sentra kerajinan ukir kayu Balantrax Artshop Handycraft yaitu Produk UKM ini telah banyak dikenal dan memiliki mutu baik, hal ini dapat

Kerajinan Batik merupakan salah satu aset cenderamata yang khas dari Kota Solo, namun selama ini tidak ada kemasan yang baik yang dapat berfungsi untuk melindungi produk

Tempat kegiatan peningkatan kualitas produk anyaman, dilaksanakan di rumah seorang Ketua kelompok kria pandan Usaha Kerajinan Anyaman Pandan khas melayu

Inovasi adalah suatu ide, produk, metode, dan seterusnya yang dirasakan sebagai sesuatu yang baru, baik berupa hasil diskoveri atau invensi yang digunakan untuk tujuan