BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Sejalan dengan tuntutan era globalisasi dewasa ini teknologi telah
menggantikan sebagian besar tugas manusia. Akan tetapi, faktor manusia masih
sangat menentukan keberhasilan suatu organisasi. Demikian pula dalam bidang
pemerintahan dalam mengemban tujuan pembangunan nasional. Faktor teknologi
modern dan pegawai negeri sebagai pelaksananya tidak dapat diabaikan begitu
saja. Sebab pegawai negeri adalah unsur utama aparatur negara untuk
menyelenggarakan tugas pemerintah dalam rangka mencapai tujuan pembangunan
nasional. Untuk dapat menghadapi tantangan dalam era globalisasi, maka perlu
dicari suatu jawaban mengenai bagaimana pemerintah melakukan penyempurnaan
dan pembenahan serta meningkatkan pretasi kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS),
baik pembenahan dari sisi kelembagaan maupun prilaku aparaturnya sendiri.
Prestasi kerja mempunyai arti penting didalam pencapaian tujuan
organisasi, oleh karena itu pihak manajemen harus berusaha mendorong pegawai
untuk selalu bekerja dengan baik sehingga dapat mencapai prestasi yang terbaik.
Menurut Mangkunegara (2007:67) prestasi kerja (job performance) merupakan
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Prestasi kerja sangat penting karena ini merupakan tolak ukur pegawai kepada
loyalitasnya terhadap organisasi semakin tinggi, ini akan berdampak pada
meningkatnya kualitas pekerjaan seorang pegawai.
Menurut Hasibuan (2007 : 95) banyak faktor yang dapat mempengaruhi
prestasi kerja, yaitu kesetiaan, penilaian kerja, kejujuran, kedisiplinan, kreativitas,
kerjasama, kepemimpinan, kepribadian, prakarsa, kecakapan dan tanggung jawab.
Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi kerja adalah Kepribadian. Menurut
Allport dalam Robbins (2008:127) kepribadian adalah keseluruhan cara di mana
seorang individu beraksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian
membentuk perilaku setiap individu. Maka apabila ingin memahami dengan lebih
baik perilaku seseorang dalam suatu organisasi, sangatlah berguna jika
mengetahui sesuatu tentang kepribadiannya.
Selain faktor kepribadian, faktor lain yang mempengaruhi prestasi kerja
adalah pengembangan SDM. Wildhatun (2013) dari hasil penelitiannya telah
menemukan hubungan positif signifikan antara pengembangan SDM dengan
prestasi kerja. Menurut Rivai (2005:227) pengembangan SDM merupakan suatu
proses bagaimana karyawan atau pegawai mendapatkan pengalaman, keahlian dan
sikap untuk menjadi atau meraih sukses sebagai pemimpin dalam suatu
perusahaan atau organisasi. Pengembangan dirasakan semakin penting pada suatu
organisasi karena tuntutan pekerjaan atau jabatan. Hal ini dapat dilakukan dengan
meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan pegawai yang diwujudkan dalam
berbagai bentuk nyata, misalnya pemberian pelatihan, mengadakan
Sumber daya manusia yang telah menjalani pengembangan melalui
program pendidikan dan pelatihan diharuskan bekerja dengan hasil yang baik dari
waktu ke waktu, sehingga pegawai yang produktif dengan hasil kinerja yang
memuaskan. Sebaliknya, apabila prestasi kerja pegawai tidak memuaskan dan
dibiarkan dan berlarut-larut tanpa pelatihan dan pengembangan khusus, pegawai
tidak akan menjadi orang yang berguna dan akhirnya menjadi beban organisasi.
Pegawai yang bekerja dalam sebuah organisasi sudah pasti berbeda-beda
dalam pemikiran, sikap dan semangatnya dalam melakukan pekerjaan. Seringkali
dijumpai kurangnya semangat dan motivasi dalam berkerja, sehingga
mengakibatkan prestasi kerja yang berbeda pada tiap pegawai. Pegawai yang
berprestasi sangat diharapkan untuk mempertahankan prestasinya sekaligus
menjadi acuan bagi pegawai yang lainnya agar mengikutinya. Pengembangan
sumber daya manusia yang dilaksanakan bertujuan untuk menciptakan pegawai
yang memiliki kompetensi dan kualifikasi sesuai standar kompetensi, dengan
pegawai memiliki kompetensi maka prestasi kerja pegawai tersebut akan
meningkat.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara merupakan
salah satu instansi yang melaksanakan urusan pemerintahan daerah/ kewenangan
Provinsi dibidang teknis industri dan perdagangan serta tugas pembantuan.
Sebagai salah satu instansi yang menangani industri dan perdagangan, Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara mengoptimalkan urusan
bidang tersebut untuk kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat
Menjadi Provinsi Yang Berdaya Saing menuju Sumatera Utara Sejahtera”. Untuk
mencapai tujuan tersebut tentu dibutuhkan prestasi kerja pegawai yang baik di
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara.
Namun demikian, dalam upaya mencapai tujuan tersebut nampaknya
masih terdapat banyak kendala yang dihadapi Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Sumatera Utara sehingga sulit untuk mencapai tujuan
organisasi. RENSTRA (Rencana Strategis) Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Sumatera Utara tahun 2013-2018 menyebutkan salah satu kendala yang
dihadapi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara adalah
masih kurangnya sumber daya manusia yang memiliki skill dan kompetensi sesuai
tugasnya, seperti tenaga penera, tenaga laboratorium dan PPNS (Penyidik
Pegawai Negeri Sipil). Menurut wawancara peneliti dengan salah seorang
pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara, kendala
-kendala tersebut diduga dapat terjadi karena perbedaan latar belakang pendidikan
yang berbeda dari masing-masing pegawai. Saat ini Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Sumatera Utara memiliki jumlah pegawai yang di dominasi
tingkat pendidikan SLTA sederajat lebih banyak dari pada tingkat pendidikan
lainnya dan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda-beda pula. Hal ini dapat
Tabel 1.1
Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2014
Pendidikan Jumlah
Strata-2 29
Strata-1 124
Diploma-3 24
SLTA 149
SLTP 6
SD 6
Total 338
Sumber: Laporan Kinerja (LK) Dinas Perindag Provsu (2014)
Tabel 1.1 menunjukkan fenomena yang dihadapi oleh organisasi saat ini
adalah bagaimana pengembangan sumber daya manusia dapat meningkatkan
prestasi kerja pegawai, terutama pegawai yang mempunyai latar belakang tingkat
pendidikan SLTA yang berjumlah 149 orang, sebagian pegawai yang berlatar
belakang SLTA ini merupakan pegawai yang sudah lama bekerja di Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara mulai dari sekitar tahun
1980-an sampai dengan sekarang dan sebagian lagi merupakan pegawai honorer
yang baru saja diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) pada instansi ini,
pegawai yang berlatar belakang SLTA ini menduduki jabatan dan memiliki tugas
juga tanggung jawab yang berbeda – beda di Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Sumatera Utara, sehingga ini menjadi fenomena tersendiri
bagaimana pengembangan sumber daya manusia dapat meningkatkan prestasi
kerja pegawai sehingga kendala yang dihadapi Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Sumatera Utara seperti masih kurangnya sumber daya
dengan baik. Menurut Sutrisno (2010:62) pengembangan sumber daya manusia
tujuannya untuk meningkatkan kualitas profesionalisme dan keterampilan para
pegawai dalam melaksanakan tugas fungsinya secara optimal. Pengembangan
SDM dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya pendidikan dan pelatihan
(diklat), namun selama ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Sumatera Utara belum melakukan evaluasi terhadap pegawai yang sudah
mengikuti diklat. Evaluasi diklat hanya dalam bentuk output berupa sertifikat dan
dilakukan sesaat setelah pegawai melakukan diklat, tetapi tidak setelah pegawai
kembali ke instansinya. Outcome dari diklat yaitu perubahan-perubahan yang
terjadi pada pengetahuan, sikap dan perilaku alumni peserta diklat belum
termonitor dan terevaluasi, sementara pegawai harus tetap bekerja.
Selain kendala kurangnya sumber daya manusia yang memiliki skill dan
kompetensi sesuai tugasnya, sesuai dari hasil obeservasi dan wawancara peneliti
dengan salah seorang pegawai, masih ada kendala lain yang dihadapi Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara antara lain pegawai yang
datang kerja terlambat, istirahat lebih awal dan terlambat masuk bekerja setelah
jam istirahat, kurangnya kesadaran pegawai dengan membiarkan adanya pedagang
yang masuk ke ruangan untuk menawarkan produk, dan pulang kerja lebih awal.
Kendala – kendala tersebut dapat mengurangi aktivitas yang seharusnya dilakukan
seorang pegawai di tempat kerja dan akan mempengaruhi prestasi kerja pegawai
tersebut. Kendala – kendala tersebut dapat dipengaruhi oleh karakteristik
dan kualitas professional yang memadai, maka tugas dan fungsinya sebagai
pegawai dapat mencapai prestasi kerja yang maksimal.
Tabel 1.2 Capaian Keberhasilan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014 1. Jumlah Komoditi
yang dimonitor
3. Jumlah komoditi yang
6. Jumlah Komoditi yang diawasi Sertifikat Produk (LS Pro) Sumatera Utara Penguji Mutu dan Kalibrasi
2 Dokumen 2 Penguji Mutu dan Kalibrasi UPTD BPSMB
Kaji Ulang Manajemen dan Revisi Dokumen
2 Dokumen 2
Dokumen
Lanjutan Tabel 1.2 11. Jumlah petugas
pengambil contoh yang di tera ulang
Sidang Tera/Tera Ulang alat UTTP UPT Metrologi
15. Jumlah argometer taxi, elpiji, Emas dan Barang Dalam Keadaan terbungkus Timbang dan pompa Ukur SPBU serta Tangki Ukur Mobil UPT Metrologi
Audit Internal dan Kaji Ulang Manajemen Mutu UPT Metrologi
4 dokumen 1
dokumen
25
Sumber: Laporan Kinerja (LK) Dinas Perindag Provsu (2014) data diolah
Tabel 1.2 menunjukkan fenomena yang dihadapi organisasi saat ini adalah
bagaimana realisasi beberapa indikator kinerja dari organisasi belum mencapai
hanya 39.25% dari target, ini menunjukkan adanya prestasi kerja pegawai yang
belum maksimal di dalam organisasi.
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Kepribadian dan
Pengembangan SDM Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara”.
1.2Perumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan pada
bagian sebelumnya maka perumusan masalah yang menjadi dasar dalam
penelitian ini adalah “Apakah kepribadian dan pengembangan SDM berpengaruh
terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Sumatera Utara?”.
1.3Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah diuraikan, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepribadian
dan pengembangan SDM terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara.
1.4Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak, di
antaranya adalah :
1. Bagi penulis, sebagai usaha untuk menambah pengetahuan serta
2. Bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara,
sebagai bahan masukan dalam membuat kebijakan, terutama mengenai
program pengembangan sumber daya manusia dan dalam menyikapi
kepribadian pegawai.
3. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan perbandingan maupun
tambahan referensi dalam penelitian dengan objek maupun masalah