• Tidak ada hasil yang ditemukan

POWERPOINT MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM DE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "POWERPOINT MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM DE"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN HUBUNGAN MADRASAH/PESANTREN

DENGAN MASYARAKAT DALAM

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Dosen Pengampu:

Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I

Oleh :

Neneng Nursawitri NIM. 14111888

(2)

PEMBAHASAN

(3)

A. Manajemen Pendidikan Islam

Dalam bahasa inggris, kata

manajemen

merupakan kata kerja

to manage

yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan dan mengelola.

(4)

B. Pengertian Pesantren/Madrasah

Soegarda Poerbakawatja menjelaskan pesantren asal katanya adalah santri, yaitu orang yang belajar agama islam, sehingga dengan demikian pesantren memiliki arti tempat orang berkumpul untuk belajar agama islam.

Perkataan madrasah berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah tempat belajar.

(5)

C. Pengertian Masyarakat

Mayarakat merupakan kumpulan individu dan kelompok yang terikat oleh kesatuan bangsa, negara, kebudayaan dan agama. Setiap masyarakat, memliki cita-cita yang diwujudkan melalui peraturan-peraturan dan sistem kekuasaan tertentu. Islam tidak membebaskan manusia dari bertanggung jawab sebagai anggota masyarakat, dia merupakan bagian yang integral sehingga harus tunduk pada norma-norma yang berlaku dalam masyarakatnya. Begitu juga dengan tanggung jawab/akuntabilitasnya dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan. Kaitan antara masyarakat dengan pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi, yakni:

1. Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan.

2. Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan kelompok sosial di masyarakat baik langsung maupun tak langsung, ikut mempunyai peran dan fungsi dukatif.

(6)

D. Manajemen Hubungan

Madraah/Pesantren Dengan

Masyarakat Dalam Penyelenggaraan

Pendidikan

Madrasah dan masyarakat memiliki hubungan yang sangat erat dalam mencapai tujuan madrasah atau pendidikan secara efektif dan efisiaen. Sebaliknya madrasah juga harus menunjang pencapaian tujuan atau pemenuhan kebutuhan masyarakat, khususnya kebutuhan pendidikan. sekolah dan masyarakat harus di bina suatu hubungan yang harmonis.

Hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan antara lain untuk:

1. Memajukan kualitas pembelajaran, dan pertumbuhan anak. 2. Memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup

dan penghidupan masyarakat.

(7)

Lanjutan…

Adapun sifat hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan:

1. Hubungan timbal balik yang menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak.

2. Hubungan yang bersifat sukarela berdasarkan prinsip bahwa sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan (integral) dari masyarakat.

3. Hubungan yang bersifat kontinu/berkesinambungan antara sekolah dengan masyarakat.

4. Hubungan keluar kampus atau external public relation guna menambah simpati masyarakat terhadap masyarakat.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini, madrasah sebagai sistem sosial merupakan bagian integral dari sistem sosial yang lebih besar, yaitu masyarakat.madrasah dan masyarakat memiliki

Bagi Armahedi, pendidikan Islam haruslah menjadi satu kesatuan yang utuh atau integral. Baginya, manusia-manuisa saat ini merupakan produk dari pemikiran Barat Modern

Manajemen Pendidikan Islam adalah Suatu proses penataan atau pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang melibatkan sumber daya Manusia Muslim dan Non Muslim dalam menggerakkannya

Guru merupakan manusia yang bertanggung jawab mencerdasakan kehidupan anak didik, dengan tetap berusaha mengupayakan seluruh potensi yang ada pada anak didik, baik

yang berarti pasrah dan tunduk kepada Tuhan sebagai unsur kemanusiaan yang alami dan sejati, kesatuan kenabian dan ajaran para nabi untuk semua umat manusia. Islam

Pendidikan Agama Islam (Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004). Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Pendidikan Agama Islam di sekolah merupakan bagian integral dari suatu

Pendidikan Agama Islam (Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004). Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Pendidikan Agama Islam di sekolah merupakan bagian integral dari suatu

Dalam pendidikan islam, pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan upaya mengembangkan seluruh potensi