• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM BAHAN ALAM FARMASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM BAHAN ALAM FARMASI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM BAHAN ALAM FARMASI

Formulasi Sediaan Lipstik Ekstrak Daun Jati

Farmasi 4C

Kelompok 6

Deden Kurniawan 31114120

Elan Ahmad 31114126

Elia Sunarti Hasanah 31114128

Ine Yuliana Galuh 31114136

Nafa Farihah 31114144

Ranti Janatul Adhni 31114152

Siti Nurlida 31114160

STIKes BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

TASIKMALAYA

(2)

A. Tanggal Praktikum : 13 November 2017

B. Tujuan Praktikum : Untuk mengetahui Formulasi Pembuatan Lipstik Ekstrak daun jati

C. Dasar teori

Lipstik adalah bagian kosmetika yang digunakan untuk perias bibir. Preparat

untuk perias bibir ada dua, yaitu lipstik dan pomade bibir digunakan untuk mencegah

bibir menjadi pecah-pecah karena kering. Sedang lipstik digunakan sebagai make up

bibir, supaya kelihatan lebih menarik.

Lipstik, digunakan sebagai make up harus memenuhi persyaratan Tidak boleh

mengeluarkan air atau minyak (sweating), tidak boleh mudah pecah, zat warnanya

harus terbagi rata, titik leburnya terletak antara 50C sampai 60C

Lipstik terdiri dari suatu bahan dasar dan zat warna. Lipstik adlah pewarna bibir

yang dikemas dalam bentuk batang padat (roll up) yang dibentuk dari minyak, lilin,

dan lemak. Lipstik biasanya menggunakan lebih banyak lilin dan terasa lebih padat

dan kompak. Pada umumnya basis ini adalah minyak-minyak lemak. Berikut

Pemerian lemak dan minyak yang digunakan sebagai basis.

Pengawasan bedasarkan hasil BPOM RI, terdapat ratusan kosmetik pewarna bibir

yang beredar dipasaran dengan berbagai jenis warna dan harga yang bervariasi pula,

(3)

berasal dari bahan – bahan sintetik dan menimbulkan efek samping yang merugikan

kulit, contohnya alergi dan iritasi, oleh karena itu untuk mendapatkan efek yang tidak

merugikan dan hasil yang lebih aman untuk bibir dapat dibuat dengan bahan alami

seperti tumbuh – tumbuhan atau buah – buahan.

Pewarna alami yang mempunyai potensi untuk dikembangkan antara lain yang

berasal dari buah naga super merah (Hylocereus costaricensis), dengan warna merah

yang sangat pekat, menunjukkan buah tersebut mengandung pigmen warna, yang

dapat digunakan sebagai bahan pewarna alami pengganti bahan pewarna sintetik.

Pada penelitian ekstrak buah naga super merah dengan metanol mengandung

senyawa fenol dan betasianin (Umayah., et, al, 2007)

Daun jati memiliki senyawa antosianin, yang merupakan pigmen warna alami dari

tumbuhan. Antosianin merupakan pewarna yang paling penting dan paling tersebar

luas dalam tumbuhan. Pigmen yang berwarna kuat dan larut dalam air ini merupakan

penyebab hampir semua warna merah jambu, merah marak, merah, ungu, dan biru

dalam daun bunga, daun, dan buah pada tumbuhan tinggi. Secara kimia semua

antosianin merupakan turunan suatu struktur aromatik tunggal, yaitu sianidin, dan

semuanya terbentuk dari pigmen sianidin ini dengan penambahan atau pengurangan

(4)

Komposisi F1 (gram) F2 (gram) F3 (gram)

D. Formula Sediaan lipstick Ekstrak Daun Jati

E. Alat dan Bahan

(5)

G. Data Hasil Pengamatan

No Keterangan Gambar

1 Proses pencampuran nipagin, propilenglikol, dan ekstrak daun jati.

Terbentuk (massa A) yang berwarna coklat kehitaman.

2 Pencampuran oleum ricini dan butyl hidroksi toluene terbentuk (massa B)

Lebur cera alba, carnauba wax, setil alcohol, lanolin, dan vaselin alba diatas penangas air (campuran 2)

Campuran 1 dan campuran 2 dicampur, biarkan suhu turun kemudian tambahkan parfum (pewangi), aduk homogen

(6)

3 Massa A dan massa B dicampurkan dan membentuk campuran 1

4 Peleburan vaselin album, cera alba, paraffin padat, lanolin dan setil

alcohol (campuran 2)

5 Hasil dari peleburan terbentuk massa cair yang dapat dituang dan sudah

(7)

6 Pencampuran campuran 1 dan campuran 2, membentuk massa yang

kental tetapi masih dapat dituang kedalam cetakan lipstick.

7 Kemudiaan massa yang sudah dicampurkan dimasukkan kedalam cetakan dan terbentuk massa padat

(lipstick) yang berwarna coklat kehitaman

H. Pembahasan

Lipstik merupakan pewarna bibir yang dikemas dalam bentuk batang padat

(stick) yang dibentuk dari minyak, lilin dan lemak. Hakikat fungsinya adalah

untuk memberikan warna bibir menjadi merah, semerah delima merekah, yang

dianggap akan memberikan ekspresi wajah sehat dan menarik. Tetapi

kenyataannya warna lainpun mulai digemari orang, sehingga corak warnanya

(8)

dengan corak warna dari merah jambu, merah jingga, hingga merah biru, bahkan

ungu (Ditjen POM, 1985).

Lipstik terdiri dari zat warna yang terdispersi dalam pembawa yang terbuat

dari campuran lilin dan minyak, dalam komposisi yang sedemikian rupa sehingga

dapat memberikan suhu lebur dan viskositas yang dikendaki. Suhu lebur lipstik

yang ideal sesungguhnya diatur hingga suhu yang mendekati suhu bibir, bervariasi

antara 36-38oC. Tetapi karena harus memperhatikan faktor ketahanan terhadap

suhu cuaca sekelilingnya, terutama suhu daerah tropik, suhu lebur lipstik dibuat

lebih tinggi, yang dianggap lebih sesuai diatur pada suhu lebih kurang 62oC,

biasanya berkisar antara 55-75oC (Ditjen POM, 1985).

Bibir merupakan kulit yang memiliki ciri tersendiri dengan kulit jangat

yang sangat tipis, aliran darah lebih banyak mengaliri di daerah permukaan kulit

bibir, tidak terdapat kelenjar keringat, dan sangat jarang terdapat kelenjar lemak

sehingga kulit bibir lebih peka dibandingkan kulit lainnya. Karena itu hendaknya

berhati-hati dalam memilih bahan yang digunakan untuk sediaan lipstik, terutama

dalam hal memilih zat warna yang digunakan untuk maksud pembuatan sediaan

tersebut (Ditjen POM, 1985).

Pada pembuatan sediaan lipstik biasanya zat warna yang digunakan yaitu

dengan menggunakan zat warna kimia, pada praktikum kali ini dibuat formulasi

(9)

dimana bagian yang diambil untuk memperoleh zat warna dari tumbuhan tersebut

yaitu bagian daunnya. Daun jati ini memiliki zat warna antosianin yang dapat

menghasilkan warna, dimana antosianin ini berperan daalm pemberian zat warna

mulai dari merah tua sampai biru.

Antosianin memiliki efek sebagai antioksidan yang baik karena menurut

sebuah penelitian di Universitas Michigan Amerika menunjukkan bahwa

antosianin dapat menghancurkan radikal bebas (Winarno, 1997 dalam Hidayah,

2013). Antioksidan dalam antosianin berfungsi untuk mencegah terjadinya

oksidasi dari beberapa bahan pada penyimpanan yang lama (Sinurat, 2013)

Pada daun jati antosianin ini memberikan pigmen berwarna merah.

Formula yang digunakan untuk pembuatan sediaan lipstik ini terdiri dari beberapa

komponen yaitu komponen lilin, minyak, pengawet dan zat warna alami yaitu

ekstrak daun jati.

Komponen lilin dan minyak yang digunakan terdiri dari parafin padat, cera

alba, lanolin, vaselin alba, oleum ricini, setil alkohol,dan propilenglikol.

Sedangkan pengawet yang digunakan yaitu metil paraben (nipagin).

Cera alba (malam putih) adalah hasil pemurnian dan pengentalan malam

kuning yang diperoleh dari sarang lebah madu Apis melifera L. (Depkes RI, 1995).

Kegunaan cera alba untuk mengatur titik lebur sediaan (Sinurat, 2013) dan

(10)

Lanolin adalah zat serupa lemak yang dimurnikan, diperoleh dari bulu

domba Ovis aries L, yang dibersihkan dan dihilangkan warna dan baunya. (Depkes

RI, 1995) Penggunaan lanolin dalam sediaan lipstik adalah untuk membantu

meratakan warna (Sinurat, 2013) dan sebagai pengikat fase lilin dan minyak.

Vaselin alba adalah campuran yang dimurnikan dari hidrokarbon setengah

padat, diperoleh dari minyak bumi yang dihilangkan warnanya (Depkes RI, 1995).

Vaselin digunakan untuk menambah kilauan pada lipstik (Sinurat, 2013).

Setil alkohol digunakan dalam formula lipstik karena punya sifat emolien

yang baik dan memiliki suhu lebur antara 45oC. Setil alkohol digunakan untuk

menambah efek thixotropic (Sinurat, 2013).

Propilenglikol digunakan dalam kosmetika sebagai pelarut dalam jumalh

5-15% dan propilenglikol berfungsi sebagai humektan (Sinurat, 2013).

Komponen lilin dalam pembuatan lipstik ini merupakan bagian yang sangat

penting karena merupakan basis dari pembuatan lipstik. Fungsi lilin dalam sedian

lipstik ini adalah untuk membentuk lapisan berkilat dan pembuat bentuk pada

lipstik. Pada formulasi ini komponen lilin yang digunakan yaitu parafin padat,

dimana parafin padat ini berguna untuk mengeraskan lipstik. Parafin juga

berfungsi melindungi kulit dari kekeringan dan membuat warna lebih lama

(11)

Fase minyak yang digunakan yaitu olum ricini yang merupakan minyak

tumbuhan. Minyak tumbuhan ini ditambahkan sebagai pelumas, yaitu untuk

mengurangi efek pengeringan dan untuk menurunkan titik lebur. Oleum ricini

merupakan minyak yang diambil dari biji jarak, pada suhu ruang oleum ricini ini

berbentuk cair dan stabil pada suhu rendah atau sangat tinggi. Fungsi dari oleum

ricini ini yaitu sebagai pelumas atau bisa melembabkan bila menempel pada bibir.

Pada praktikum ini dibuat 3 formula, dimana 2 formula dengan kadar zat

warna yang berbeda- beda tujuannya untuk mengetahui warna yang dihasilkan dari

eksrak daun jati terhadap sediaan lipstik yang dibuat dan 1 formula dibuat tanpa

menambahkan zat warna yang digunakan sebagai blanko. Pada pembuatan lipstik

ini dilakuan dengan cara melebur fase minyak dan vase lilin yang sebelumnya

telah dileburkan, kemudian mencampurkannya dengan ekstrak (zat warna) yang

telah ditambahkan pengawet. Setelah dicampurkan kemuddian dilakukan

pencetakan lipstik, pencetakan lipstik harus segera dilakukan karena jika terlalu

lama akan cepat mengeras kembali. Kemudian di biarkan beberapa saat sampai

lipstik dalam cetakan memadat. Lipstik yang dihasilkan berwarna coklat

kehitaman, namun seharusnya berwarna merah. Faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi warna lipstik yaitu bisa saja suhu, lama nya ekstrak yang

tersimpan, lingkungan, proses pencetakan dan lain sebagainya. Setelah lipstik

terbentuk, lipstik tersebut dikeluarkan dari dalam cetakan dan siap dilakukan uji

(12)

I. Kesimpulan

Hasil akhir dari proses pembuatan lipstik memiliki kepadatan yang baik

dan tekstur yang baik secara kasat mata, dan akan dipastikan dengan evaluasi

lipstik pada pertemuan berikutnya untuk mengetahui tingkat kualitas sediaan

lipstik yang baik. Namun warna lipstik yang dihasilkan tidak sesuai dengan

harapan yaitu merah, warna lipstik dari hasil pembuatan ekstrak daun jati ini

menghasilkan warna kecoklatan. Hal ini dapat di pengaruhi oleh faktor-faktor di

sekitarnya.

(13)

Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta:

Departemen Kesehatan RI

Ditjen POM. (1985). Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta: Departemen

Kesehatan RI.

Sinurat, Novalina. 2013. Penggunaan Ekstrak Buah Barberry (Berberis Nepalensis

(Dc.) Spreng). Sebagai Pewarna dalam Sediaan Lipstik. Skripsi. Medan:

Referensi

Dokumen terkait

Zrna aluminij nitridne keramike su vrlo sitna, te je za pretpostaviti da su jednim udarom (krupne) č estice erodenta izbijane cijele grupe zrna u zoni udara.. Površina

Kemudian dalam kelengkapan acara tersebut disajikan beberapa bahan seperti kemenyan (sebagai pengharum ruangan), kue Apang, Onde-onde, dan Leppe-leppe’ yang memiliki

Kesulitan yang mereka alami dikarenakan mereka belum memahami materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) yang sudah diajarkan sebelumnya. Padahal materi

bidang pekerjaan dan diri sendiri secara akurat. g) Keadaan jasmani, yaitu ciri-ciri fisik yang dimiliki seseorang, seperti tinggi badan, tampan ketajaman penglihatan

Algoritma estimasi rotasi dengan menggunakan PPFT yang dapat dilihat pada gambar 5 akan diperbaiki dengan membuang iterasi yang harus dilakukan untuk menemukan sudut rotasi

Debit air sangat berpengaruh besar, sebab debit air dapat mempngaruhi kadar oksigen terlarut dalam air, debit air yang kecil maka kadar oksigen juga

Penelitian yang digunakan adalah penelitian kulitatif dan berfokus pada pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan dengan mempertimbangkan kepuasan kerja

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala berkah dan hidayah-Nya serta rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi