• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Teknologi Informasi pada Perusa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Aplikasi Teknologi Informasi pada Perusa"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

JASA KONSTRUKSI

Debrina Putri Widyasari1, Wulfram I. Ervianto2 dan Koesmargono3

1

Alumni Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta , Telp 081328300420

2

Dosen Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta , Telp 0274-487711, email: ervianto@mail.uajy.ac.id

3

Dosen Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Telp 0274-487711, email: k_margono@mail.uajy.ac.id

Perkembangan teknologi yang sangat berkembang dewasa ini, menjadi dasar pemikiran dalam pelaksanaan penelitian ini. Perusahaan jasa konstruksi dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut sebagai sarana pendukung untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana perusahaan jasa konstruksi mengenal dan menggunakan teknologi informasi/komputer sebagai sarana yang digunakan dalam pekerjaan. Dalam penggunaannya, tentu perusahaan jasa konstruksi akan mendapat manfaat ataupun kendala yang dirasakan. Data dalam penelitian ini didapat dari penyebaran kuisioner yang disebarkan kepada 30 responden yaitu kontraktor, yang kemudian dianalisis dan dibahas dengan menggunakan metode distribusi frekuensi. Penyebaran kuisioner dilakukan pada beberapa kota, yaitu Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden menggunakan teknologi informasi/komputer karena alasan fungsional sehingga pekerjaan keteknikan dapat diselesaikan secara efisien. Tetapi hanya sebagian kecil saja pengguna yang mempunyai skill dalam penggunaannya. Mengurangi waktu perencanaan, mempercepat pelayanan, mengurangi waktu terbuang merupakan manfaat terbesar yang dirasakan responden. Dengan kendala yaitu perkembangan yang pesat dari teknologi, kesenjangan pengetahuan dan kesadaran akan teknologi informasi/komputer dan keterbatasan anggaran. Administrasi umum dan design/drawing sebagai aplikasi terbesar dari responden. Sebagian besar responden sudah memiliki fasilitas e-mail dan hanya beberapa yang mempunyai fasilitas e-commerce atau fasilitas perdagangan, pengadaan, dan transaksi usaha secara elektronik.

Kata kunci : aplikasi, teknologi informasi, perusahaan jasa konstruksi.

1.

PENDAHULUAN

(2)

pertanyaan yang harus terjawab, apakah dalam setiap perusahaan para karyawan yang bekerja cukup berkompeten dalam penggunaan teknologi informasi tersebut ?

Bukan hanya masalah kompetensi dalam pengaplikasian teknologi informasi saja, tetapi bagaimana perusahaan tersebut menginvestasikan dan mengimplementasikan teknologi informasi dalam perusahaan tersebut. Keputusan untuk menggunakan teknologi informasi tentunya didasari oleh berbagai pertimbangan. Dalam memutuskan macam, kemampuan dan besarnya investasi teknologi informasi ini dibutuhkan informasi dari berbagai perusahaan yang telah mengaplikasikannya. Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat tentunya berisiko terhadap penggunanya, karena selain harus mengubah cara berpikir (mindset) dalam mengikuti perkembangan teknologi itu sendiri, perkembangan teknologi tersebut juga harus selalu dapat diantisipasi oleh perusahaan dengan cara mengadaptasikannya secepat mungkin. SAP, ETABS, Microsoft Project, merupakan contoh-contoh dari beberapa program aplikasi komputer yang digunakan yang bertujuan untuk membantu menyelesaikan pekerjaan dalam proyek konstruksi.

Berdasarkan latar belakang di atas maka timbul beberapa pertanyaan mengenai pengaplikasian teknologi informasi dalam industri jasa konstruksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk : (a) mengetahui sejauh mana perusahaan jasa konstruksi mengenal dan menggunakan teknologi informasi sebagai sarana yang digunakan dalam menjalankan usahanya, (b) mengetahui manfaat dan kendala dalam penggunaan teknologi informasi, (c) mendapatkan data dan fakta tentang aplikasi teknologi informasi.

2.

TINJAUAN PUSTAKA

Teknologi informasi meliputi komponen-komponen perangkat keras (misalnya komputer, alat komunikasi) dan perangkat lunak (misalnya aplikasi, sistem operasi, database) yang harus tersedia untuk menghasilkan sistem informasi yang telah ditetapkan. Sedangkan teknologi informasi merupakan bagian dari sistem informasi. Sistem informasi adalah jenis-jenis informasi apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan dan hal-hal yang berkaitan dengan (kecepatan proses pengolahan data menjadi informasi, tingkatan detail informasi, cara menampilkan informasi, volume dan transaksi informasi, penanggung jawab informasi, dan sebagainya) [4].

Pengertian dari kontraktor adalah orang/badan yang menerima pekerjaan dan menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan peraturan dan syarat-syarat yang ditetapkan [3]. Kontraktor dapat berupa perusahaan perseorangan yang berbadan hukum atau sebuah badan hukum yang bergerak dalam bidang pelaksanaan pekerjaan.

2.1. Jenis Informasi dalam Proyek

(3)

menjadi tidak sempurna sehingga memungkinkan terjadinya kegagalan yang disebabkan karena ketidak tepatan dalam pengambilan keputusan.

Dalam proyek konstruksi, jenis dan penggunaan informasi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang terlibat di dalamnya selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Daftar informasi penting yang dibutuhkan antara lain adalah [1] : (a) cash flow dan pengendalian proyek, (b) dokumen disain termasuk di dalamnya gambar dan spesifikasi, (c) penjadwalan proyek dan estimasi biaya, (d) pengendalian kualitas, (e) kegitan di lapangan selama pelaksanaan pekerjaan (proses konstruksi), (f) aspek legal dan regulasi.

2.2. Tahap Kegiatan dalam Proyek Konstruksi

Kegiatan konstruksi umumnya melalui suatu proses yang panjang dan hampir selalu dijumpai berbagai masalah yang harus diselesaikan. Salah satu kondisi yang selalu terjadi dalam kegiatan konstruksi adalah dijumpai serangkaian kegiatan yang berurutan dan berkaitan. Awal mula timbulnya sebuah proyek dimulai dari lahirnya suatu gagasan yang muncul dari suatu kebutuhan (need), pemikiran kemungkinan terlaksananya (feasibility study), keputusan untuk membangun dilanjutkan dengan melakukan penjelasan (penjabaran) yang lebih rinci tentang rumusan kebutuhan tersebut (briefing), penuangan dalam bentuk rancangan awal (preliminary design), pembuatan rancangan yang lebih rinci dan pasti (design development dan detail design), persiapan administrasi untuk pelaksanaan pembangunan dengan memilih calon pelaksana (procurement), kemudian pelaksanaan pemeliharaan dan persiapan penggunaan bangunan tersebut (maintenance, start-up, dan implementation). Kegiatan membangun berakhir pada saat bangunan tersebut mulai digunakan [3].

2.3. Peran Teknologi Informasi dalam Manajemen Proyek

Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) sampai terselesainya proyek untuk menjamin proyek dilaksanakan selesai tepat waktu, tepat biaya, tepat mutu [2]. Dalam proyek konstruksi, teknologi informasi mempunyai peran penting, misalnya untuk proses penjadualan, akuntansi, disain bangunan, analisis struktur, simulasi model, dan sebagainya. Dalam memanfatkan komputer ini dibutuhkan manajemen yang baik untuk pengelolaan basis data maupun informasi sehingga bila dibutuhkan data secara cepat untuk kepentingan evaluasi terhadap kegiatan yang telah atau sedang dikerjakan segera dapat diperoleh. Pada saat ini komputer jinjing menjadi kelengkapan standar Kepala Proyek dalam mengelola semua kegiatan di lapangan. Di sini diharuskan pimpinan proyek dapat menyesuaikan diri terhadap perkembangan teknologi informasi itu sendiri.

Manajemen proyek konstruksi didalamnya terdapat tiga kegiatan besar yang selalu terjadi, yaitu: perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Dalam tiap tahap dari fungsi manajemen tersebut dibutuhkan informasi yang dapat merepresentasikan proses pada saat itu secara cepat dan tepat. Hal ini tentu saja diperlukan oleh pihak-pihak bertanggung jawab (pemilik proyek, konsultan, kontraktor) sebagai dasar untuk mengambil kebijakan dan keputusan. Jenis informasi yang dibutuhkan dari setiap pihak tentunya tidak sama, hal ini disesuaikan dengan pekerjaan dan tujuan masing-masing.

(4)

Penerapan komputer membantu dalam banyak aspek yaitu aspek manajemen dan teknik konstruksi itu sendiri. Dalam aspek manajemen dan administrasi mencakup hal-hal sebagai berikut [5] : (a) akuntansi dan daftar gaji/upah, (b) rekayasa biaya, (c) perusahaan dan keuangan proyek, (d) perencanaan proyek dan penjadwalan, (e) manajemen material, (f) manajemen peralatan/perlengkapan, (g) manajemen sumber daya manusia, (h) administrasi, (i) pendidikan dan pelatihan. Dalam aspek teknik konstruksi memuat aplikasinya adalah sebagai berikut : (a) estimasi, (b) peralatan produksi, (c) simulasi pekerjaan, (d) jaminan kualitas, (e) pengukuran tanah, (f) analisis teknik dengan komputer, (g) desain dan gambar teknik dengan komputer.

3.

DATA DAN ANALISIS DATA

Dalam usaha mendapatkan informasi akhir seperti dalam tujuan penelitian ini sebagai sumber data/responden dipilih penyedia jas dalam bidang usaha kontraktor. Responden dipilih secara acak dari beberapa kontraktor yang secara legal berada di wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah, Jakarta. Sebagai alat bantu dalam proses koleksi data digunakan instrumen kuisioner yang terdiri atas enam bagian, yaitu : (a) bagian profil perusahaan, (b) bagian perangkat dan lingkungan teknologi informasi/komputer, (c) bagian perangkat dan lingkungan teknologi informasi/komputer, (d) bagian perangkat dan lingkungan teknologi informasi/komputer, (e) bagian investasi teknologi informasi, (f) bagian produktivitas dan manfaat teknologi informasi/komputer, (g) bagian internet.

3.1. Bagian Profil Perusahaan

Pada tabel 1 s/d 7 menunjukkan bahwa dominasi responden adalah sebagian besar perusahaan jasa konstruksi menekuni bidang Sipil dengan jenis proyek yang ditangani sebagian besar adalah gedung dan pabrik. Status kepemilikan modal perusahaan adalah modal dalam negeri (PMDN) dengan jumlah karyawan tetap antara 11 s/d 50 orang. Sebagian besar responden melaksanakan kegiatannya di wilayah di pulau Jawa dengan pendapatan per tahun sebesar 1 s/d 5 Milyar dengan jumlah proyek antara 1 s/d 10 proyek.

Tabel 1 : Bidang usaha responden sesuai dengan Daftar Registrasi Perusahaan Frekuensi Prosentase

Tabel 2 : Status kepemilikan perusahaan

Frekuensi Prosentase

 Penanaman Modal Dalam Negeri 20 66,67

 Badan Usaha Milik Negara 7 23,33

 Penanaman Modal Asing 1 3,33

 Modal sendiri 1 3,33

Tabel 3 : Jumlah karyawan tetap

Frekuensi Prosentase

 < 10 orang 6 20,00

 11 s/d 50 orang 13 43,33

(5)

Frekuensi Prosentase

 101 s/d 200 orang 1 3,33

 > 200 orang 4 13,33

Tabel 4 : Wilayah operasi perusahaan

Frekuensi Prosentase

Tabel 5 : Pendapatan usaha per tahun Frekuensi Prosentase

 < 1 Milyar 6 20,00

 1 s/d 5 Milyar 9 30,00

 5 s/d 10 Milyar 3 10,00

 > 10 Milyar 6 20,00

Tabel 6 : Jumlah proyek per tahun

Tabel 7 : Jenis proyek

Frekuensi Prosentase

 Gedung dan pabrik 26 86,67

 Perumahan dan pemukiman 20 66,67

 Jalan, jembatan, landasan & lokasi pengeboran 14 46,67

 Instalasi tata udara/AC & perlindungan kebakaran 9 30,00

 Bangunan pengolah air bersih & limbah 8 26,67

 Instalasi kelistriksn gedung & pabrik 7 23,33

 Bendung & bendungan 7 23,33

 Instalasi lift dan escalator 6 20,00

 Dermaga, penahan gelombang & tanah 5 16,67

 Instalasi kelistrikan pembangkit 5 16,67

 Jaringan transmisi dan distribusi kelistrikan 4 13,33

 Jalan & jembatan kereta api 4 13,33

 Reklamasi & pengerukkan 4 13,33

 Pembukaan areal & pemukiman 4 13,33

 Pengupasan tanah/land clearing 3 10,00

 Proyek lain seperti bandara, dll 3 10,00

 Konstruksi tambang dan pembangkit 2 6,67

3.2. Bagian Perangkat dan Lingkungan teknologi informasi/Komputer

(6)

Tabel 8 : Sistem teknologi informasi Frekuensi Prosentase

 Jaringan 17 56,57

 Stand alone 16 53,33

Tabel 9 : Jenis perangkat keras yang dimiliki Frekuensi Prosentase

Tabel 10 : Jumlah PC, Laptop, Palmtop yang dimiliki Frekuensi Prosentase

Tabel 11 : Spesifikasi komputer yang dimiliki Frekuensi Prosentase

Tabel 12 : Sistem Operasi Komputer

Frekuensi Prosentase

 Windows 29 96,67

 Sistem operasi lain 1 3,33

 Apple Mac 0 0,00

Tabel 13 : Sistem Operasi Jaringan

Frekuensi Prosentase

 Windows NT 19 63,33

 Linux 5 16,67

 Novell Netware 1 3,33

Tabel 14 : Alasan Pemilihan Komputer

Frekuensi Prosentase

 Fungsional 29 96,67

 Kehandalan 23 76,67

(7)

Frekuensi Prosentase

Selain perangkat keras dan lunak dibutuhkan operator sebagai eksekutor, dalam perusahaan jasa konstruksi sebagian karyawannya telah mengikuti pelatihan/pendidikan yang besarnya antara 11 s/d 20%. Sedangkan penggunaan komputer orang perorang lebih dari 81% telah dipenuhi.

Tabel 15 : Komposisi karyawan yang menggunakan komputer tersendiri Frekuensi Prosentase

Tabel 16 : Komposisi karyawan yang telah mengikuti pendidikan/pelatihan komputer Frekuensi Prosentase biaya perusahaan yang difokuskan pada perangkat keras. Salah satu alasan kuat dalam melakukan alokasi biaya ini adalah dapat dicapainya tingkat efisiensi yang baik. Dalam kenyataannya pengembangan teknologi informasi ini mengalami hambatan teknologi berupa pesatnya perkembangan teknologi sedangkan hambatan dari sumberdaya manusia adalah terbatasnya pengetahuan tentang teknologi informasi dan yang terakhir aalah hambatan secara finansial.

Tabel 17 : Prosentase biaya teknologi informasi terhadap total pengeluaran investasi perusahaan

Tabel 18 : Alokasi anggaran perusahaan dalam pengembangan teknologi informasi Frekuensi Prosentase

(8)

Frekuensi Prosentase

 Perangkat lunak/software 21 70,00

 Pelatihan staf/karyawan 14 46,67

 Manajemen jaringan 10 33,33

 Operasi 10 33,33

 Lain-lain 1 3,33

Tabel 19 : Alasan investasi dalam teknologi informasi

Frekuensi Prosentase

 Pekerjaan teknik menjadi lebih efisien 27 90,00

 Melakukan lebih banyak pekerjaan administrasi 22 73,33

 Pengendalian dan pelaporan manajemen 22 73,33

 Tuntutan/kebutuhan untuk tetap berkompeten/berkompetensi 21 70,00

 Tuntutan/kebutuhan staf/karyawan 20 66,67

 Efisiensi 20 66,67

 Tuntutan/kebutuhan klien 17 56,67

 Kebutuhan untuk berkelanjutan atau berlangsungnya usaha 15 50,00

 Keputusan strategis dari manajemen perusahaan 11 36,67

 Eksploitasi dan inovasi teknologi baru & terkini 10 33,33

 Pertimbangan lain 1 3,33

Tabel 20 : Kendala/hambatan Investasi/implementasi karena faktor teknologi Frekuensi Prosentase

 Perkembangan pesat dari teknologi 18 60,00

 Masalah software/perangkat lunak 12 40,00

 Garansi keamanan 11 36,67

 Hardware/perangkat keras 8 26,67

 Kehandalan 8 26,67

 Masalah integrasi dan kompabilitas 5 16,67

 Kendala lain 2 6,67

Tabel 21 : Kendala/hambatan Investasi/implementasi karena faktor sumber daya manusia Frekuensi Prosentase

 Kesenjangan pengetahuan dan kesadaran akan teknologi informasi 20 66,67

 Pelatihan dan pendidikan yang kurang memadai 18 60,00

 Tim kerja/team work 3 10,00

 Manajemen yang buruk 2 6,67

 Kepemimpinan/leadership 1 3,33

 Kendala lainnya

Tabel 22 : Kendala/hambatan Investasi/implementasi karena faktor finansial Frekuensi Prosentase

 Keterbatasan anggaran 13 43,33

 Ekonomi biaya tinggi 9 30,00

 Keraguan investasi 7 23,33

3.5. Bagian Produktivitas dan Manfaat Teknologi Informasi/Komputer

Manfaat teknologi informasi adalah dicapinya efisiensi dalam waktu perencanaan, dapat lebih banyak terlibat dalam berbagai pekerjaan dan untuk kepentingan progressing. Efektifitas dalam perusahaan dapat dicapai dalam hal pelayanan terhadap klien. Pada umumnya teknologi informasi ini lebih banyak digunakan untuk kepentingan administrasi umum.

(9)

Frekuensi Prosentase

 Mengurangi waktu perencanaan 22 73,33

 Meningkatkan kemampuan dalam jumlah permintaan 22 73,33

 Mempercepat respon pada progres proyek 22 73,33

 Mempercepat respon terhadap permintaan klien 20 66,67

 Mengurangi paperwork 16 53,33

 Mengurangi biaya komunikasi 14 46,67

 Mempercepat proses penagihan 14 46,67

 Mengurangi waktu transaksi 10 33,33

 Menyempurnakan jadwal pengiriman 10 33,33

 Mengurangi biaya transaksi 9 30,00

 Mengurangi biaya pemasaran 7 23,33

 Mengurangi persyaratan administrasi untuk storage 7 23,33

 Mengurangi biaya teknologi informasi 5 16,67

 Efisiensi lain 0 0,00

Tabel 24 : Efektifitas penggunaan teknologi informasi dalam kegiatan usaha

Frekuensi Prosentase

 Mempercepat pelayanan 23 76,67

 Meningkatkan fleksibilitas usaha 19 63,33

 Mempercepat respon terhadap penawaran supplier 16 53,33

 Pengendalian yang lebih baik dari arus kas atau cas flow 16 53,33

 Keuntungan bersaing secara strategis 14 46,67

 Lebih fokus terhadap kebutuhan klien 13 43,33

 Mempertahankan kapasitas bersaing 12 40,00

 Meningkatkan penjualan 12 40,00

 Meningkatkan jaringan international 12 40,00

 Mengurangi resiko usaha 11 36,67

 Kemampuan untuk memberikan penawaran harga kepada klien 10 33,33

 Memperkecil ‘bottleneck’ dari proses informasi data 10 33,33

 Mengurangi ‘lead times’ dari pelaporan keuangan 10 33,33

 Meningkatkan bidang usaha baru 9 30,00

 Mengurangi resiko dalam perintis bidang usaha baru 7 23,33

 Mengurangi resiko usaha 7 23,33

 Mempertahankan pasar 5 16,67

 Memperluas dan meningkatkan pasar 5 16,67

 Lainnya 0 0,00

Tabel 25 : Manfaat kinerja penggunaan teknologi informasi dalam kegiatan usaha Frekuensi Prosentase

 Mengurangi waktu yang terbuang 19 63,33

 Kehandalan dan relevansi data yang lebih baik 17 56,67

 Mengamankan fleksibilitas usaha dimasa mendatang 16 53,33

 Menyempurnakan atau memperbarui metode transaksi 15 50,00

 Menyempurnakan peramalan dan pengendalian keuangan 14 46,67

 Meningkatkan integrasi dengan funsi-fungsi nilainya 13 43,33

 Meningkatkan pertukaran informasi dengan klien 13 43,33

 Mempermudah memperoleh informasi terkini 12 40,00

 Menyediakan ruang dan kapasitas pertumbuhan usaha 11 36,67

 Meningkatkan respon dari manajemen pada berbagai masalah 10 33,33

 Menyempurnakan informasi dan kontrol 9 30,00

 Identifikasi dan pengujian yang lebih efektif untuk supplier baru 9 30,00

 Menyempurnakan strategi untuk PR/Humas 8 26,67

 Keuntungan bersaing secara strategis 8 26,67

 Menyempurnakan targeting untuk PR/Humas 7 23,33

 Menyempurnakan saringan informasi 7 23,33

(10)

Frekuensi Prosentase

 Lainnya 0 0

Tabel 26 : Penggunaan software aplikasi dalam perusahaan Frekuensi Prosentase

 Administrasi umum 29 96,67

 Design/drawing 27 90,00

 Engineering analysis 21 70,00

 Bill of quantities 19 63,33

 Schedulling/ resource planning 18 60,00

 Technical calculation 17 56,67

 Tender preparation & bidding 16 53,33

 Project management 16 53,33

 Costing/budgeting 15 50,00

 General/office supplies purchasing 14 46,67

 Invoicing/claims 14 46,67

 Web-browsing/email 14 46,67

 Document tracking & management 13 43,33

 Material control & purchase 11 36,67

 Specification writing 9 30,00

 Facilities management 9 30,00

 Book keeping 8 26,67

 Economic & risk analysis 8 26,67

3.6. Bagian Internet

Tersedianya perangkat teknologi informasi di perusahaan jasa konstruksi lebih banyak digunakan untuk kepentingan e-mail, pembuatan situs/website perusahaan.

Tabel 27 : Penggunaan komputer Frekuensi Prosentase

 e-mail 23 76,67

 browsing 10 33,33

 lainnya 3 10,00

Tabel 28 : Kepemilikan website perusahaan

Frekuensi Prosentase

 Ada situs/website perusahaan 17 56,67

 Tidak ada situs/website perusahaan 9 30,00

Tabel 29 : Pertimbangan pembuatan website

Frekuensi Prosentase

 Akses untuk informasi perusahaan, pelayanan dan proyek 16 53,33

 Alat komunikasi dengan klien dan klien potensial 14 46,67

 Menyediakan layanan yang baik 12 40,00

 Alat PR/Humas untuk citra perusahaan 11 36,67

 Alat direct selling dan promosi 10 33,33

 Alat untuk sharing informasi 10 33,33

 Alasan pengadaan lain 0 0,00

Tabel 30 : Fasilitas untuk perdagangan, pengadaan dan transaksi usaha secara elektronik Frekuensi Prosentase

 tidak ada fasilitas e-commerce 18 60,00

(11)

4.

KESIMPULAN

Dari hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Penggunaan teknologi informasi/komputer dalam perusahaan jasa konstruksi sebesar 96,67% karena pertimbangan feature/fungsional, sedangkan 90% dengan alasan pekerjaan teknik menjadi lebih efisien. Beberapa aplikasi software/perangkat lunak adalah sebagai berikut : (a) 96,67% memilih untuk administrasi umum, (b) 90% memilih design/drawing, (c) 70% memilih engineering analysis.

2. Manfaat-manfaat teknologi nformasi/komputer yang terjadi dalam proses kegiatan usaha perusahaan : (a) manfaat efisiensi sebesar 73,33% dalam hal mengurangi waktu perencanaan, (b) manfaat efektifitas sebesar 76,67% dalam hal mampu mempercepat pelayanan, (c) manfaat kinerja/performa sebesar 63,33% dalam hal mengurangi waktu yang terbuang.

3. Faktor yang menjadi kendala dalam proses investasi dan implementasi teknologi nformasi/komputer pada perusahaan : (a) faktor Teknologi sebesar 60% dalam hal perkembangan yang pesat dari teknologi merupakan kendala terbesar, (b) faktor SDM sebesar 66,67% dalam hal kesenjangan pengetahuan dan kesadaran akan teknologi nformasi/komputer sebagai kendala/hambatan tertinggi, (c) faktor Keuangan sebesar 43,33% dalam hal faktor keuangan disebabkan karena keterbatasan anggaran.

4. Data dan fakta tentang aplikasi dan manajemen informasi adalah sebagai berikut : (a) Staf/karyawan memiliki dan menggunakan komputer secara tersendiri dalam perusahaan sebesar 81 s/d 100%, (b) Staf/karyawan yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan komputer sebesar 11 s/d 20%, (c) Jenis penggunaan dari fasilitas internet yang dimiliki perusahaan sebesar 76,67% responden memilih e-mail, dengan 56,67% responden mempunyai situs/website perusahaan, (d) Peruasahaan jasa konstruksi yang mempunyai pertimbangan bahwa dalam pengadaan dan pemilikan situs web adalah untuk akses informasi perusahaan, pelayanan dan proyek sebesar 53,33%, dan sebesar 60% responden tidak memiliki fasilitas e-commerce yaitu fasilitas perdagangan, pengadaan, dan transaksi usaha secara elektronik, (e) 53,33% perusahaan memilih pengadaan situs web digunakan sebagai akses untuk informasi perusahaan, pelayanan dan proyek, (f) Lingkungan teknologi nformasi/komputer pada perusahaan sebanyak 56,57% adalah stand alone. Dan 40% perangkat keras yang dimiliki perusahaan adalah PC/komputer, (g) Perusahaan yang mempunyai 1-10 komputer hanya 40%. Dalam 90% perusahaan menggunakan konfigurasi prosessor pentium IV, (h) Sistem operasi komputer 96,67% perusahaan menggunakan Windows, dan sistem operasi jaringan 63,33% perusahaan menggunakan Windows NT, (i) 43,33% perusahaan memilih sebesar 6-10% pengeluaran investasi perusahaannya digunakan untuk teknologi informasi/komputer. Anggaran perusahaan yang berhubungan dengan teknologi informasi/komputer sebesar 90% digunakan untuk pengeluaran biaya perangkat keras/hardware.

5.

DAFTAR PUSTAKA

(12)

2. Barrie, D S (1987) Manajemen Konstruksi Profesional, Edisi Kedua, Jakarta : Erlangga.

3. Ervianto, W I (2005) Manajemen Proyek Konstruksi, Edisi Revisi, Yogyakarta : Penerbit Andi.

4. Indrajit, E R (2000) Manajemen Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi, Jakarta : Penerbit Gramedia,

Gambar

Tabel 7  : Jenis proyek
Tabel 9 : Jenis perangkat keras yang dimiliki  Frekuensi Prosentase
Tabel 15 : Komposisi karyawan yang menggunakan komputer tersendiri  Frekuensi Prosentase
Tabel 19 : Alasan investasi dalam teknologi informasi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Bahan-bahan yang perlu dipersiapkan dan diperlihatkan kepada Pokja pada saat klarifikasi dan Pembuktian Kualifikasi adalah sebagai berikut :. Apabila pada hari dan tanggal yang

Berdasarkan Hasil Evaluasi Penawaran dan Evaluasi Kualifikasi yang dilakukan oleh Pokja Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Di Lingkup

tentang keinginan petani untuk menerapkan teknologi benih unggul, pupuk majemuk, dan pupuk organik adalah tindakan yang berupa aplikasi dari teknologi tersebut..

Untuk menilai resiko seperti tersebut diatas dengan metode Indikator Kunci LMM (Leitmerk Mal Methode) Metode ini digunakan didalam penilaian resiko selama dilakukan pekerjaan

Kabupaten dan Kota dipilih secara demokratis. 5) Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai

•• Biaya Personal Biaya Personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.

[r]

Setiap kotak ditempati bola merah, bola hijau, dan bola kuning sama banyak.. Kemudian Bu Parni diberi 23 kg gula