• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMPUH | Sistem Informasi Perundang-Undangan dan Hukum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SIMPUH | Sistem Informasi Perundang-Undangan dan Hukum"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BERITA NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

No.1623, 2017 KEMENAG. ORTA IAIN Pontianak. Perubahan.

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 54 TAHUN 2017

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI AGAMA

NOMOR 94 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan

pelayanan pendidikan tinggi, perlu mengubah Peraturan

Menteri Agama Nomor 94 Tahun 2013 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri Pontianak;

b. bahwa perubahan organisasi dan tata kerja Institut

Agama Islam Negeri Pontianak telah mendapat

persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi sesuai dengan surat Nomor

B/306/M.KT.01/2017 mengenai Usul Penyempurnaan

Organisasi dan Tata Kerja pada Universitas Islam Negeri,

Institut Agama Islam Negeri, dan Institut Hindu Dharma

Negeri;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan

Peraturan Menteri Agama tentang Perubahan atas

Peraturan Menteri Agama Nomor 94 Tahun 2013 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri

(2)

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4586);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang

Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5336);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana

telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan

Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5670);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor

76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5007);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan

Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5500);

7. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang

Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara

(3)

8. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang

Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 168);

9. Peraturan Menteri Agama Nomor 94 Tahun 2013 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri

Pontianak (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013

Nomor 1460);

10. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1495);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI AGAMA TENTANG PERUBAHAN ATAS

PERATURAN MENTERI AGAMA NOMOR 94 TAHUN 2013

TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA

ISLAM NEGERI PONTIANAK.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Agama Nomor

94 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut

Agama Islam Negeri Pontianak (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2013 Nomor 1460) diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 27 diubah, sehingga berbunyi sebagai

berikut:

Pasal 27

Pascasarjana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5

huruf c merupakan unsur pelaksana akademik, dipimpin

oleh Direktur, berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Rektor.

2. Ketentuan Pasal 28 diubah, sehingga berbunyi sebagai

(4)

Pasal 28

Pascasarjana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27

mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan

program magister, program doktor, dan/atau program

spesialis dalam bidang studi ilmu agama Islam dan dapat

menyelenggarakan program magister, program doktor,

dan/atau program spesialis dalam multi disiplin ilmu

pengetahuan, teknologi, dan/atau seni.

3. Di antara Pasal 28 dan Pasal 29 disisipkan 6 (enam)

pasal, yakni Pasal 28A sampai dengan Pasal 28F,

sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 28A

Pascasarjana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5

huruf c terdiri atas:

a. Direktur;

b. Wakil Direktur;

c. Ketua Program Studi;

d. Sekretaris Program Studi; dan

e. Subbagian Tata Usaha.

Pasal 28B

Direktur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28A huruf

a mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan

penyelenggaraan pendidikan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 28 berdasarkan kebijakan Rektor.

Pasal 28C

(1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 28B, Direktur dibantu oleh Wakil

Direktur.

(2) Wakil Direktur sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mempunyai tugas membantu Direktur dalam bidang

akademik dan kelembagaan, administrasi umum,

perencanaan dan keuangan, pembinaan

(5)

Pasal 28D

Ketua Program Studi sebagaimana dimaksud dalam Pasal

28A huruf c mempunyai tugas memimpin dan

melaksanakan penyelenggaraan program studi

berdasarkan kebijakan Direktur.

Pasal 28E

Sekretaris Program Studi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 28A huruf d mempunyai tugas membantu Ketua

Program Studi dalam bidang penyelenggaraan program

studi, evaluasi, dan pelaporan.

Pasal 28F

Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 28A huruf e mempunyai tugas melaksanakan

layanan administrasi umum, akademik, kemahasiswaan,

perencanaan, keuangan, dan pelaporan pada

Pascasarjana.

4. Ketentuan Pasal 71 diubah, sehingga berbunyi sebagai

berikut:

Pasal 71

(1) Dalam rangka pengawasan secara internal dibentuk

Satuan Pengawasan Internal yang mempunyai tugas

melaksanakan pengawasan non-akademik pada

Institut.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), Satuan Pengawasan Internal

menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan peta risiko pengendalian internal

melalui kegiatan identifikasi, penilaian risiko,

penentuan skala prioritas, dan pemantauan;

b. penyusunan program dan kegiatan pengawasan

non-akademik;

c. pelaksanaan pengawasan kepatuhan, kinerja,

(6)

manusia, perencanaan, keuangan, organisasi,

teknologi informasi, serta sarana dan

prasarana;

d. penyusunan perencanaan dan pelaksanaan

pemeriksaan dengan tujuan tertentu;

e. penyusunan dan penyampaian laporan hasil

pengawasan internal;

f. pemantauan dan pengoordinasian tindak lanjut

hasil pengawasan internal dan eksternal; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh

Rektor.

(3) Satuan Pengawasan Internal sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Rektor.

(4) Kepala sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

mempunyai tugas memimpin, mengoordinasikan,

dan melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dan ayat (2) berdasarkan kebijakan

Rektor.

(5) Dalam melaksanakan tugas, Kepala sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) dibantu oleh seorang

Sekretaris.

(6) Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (5)

mempunyai tugas memberikan dukungan

administrasi, keuangan, ketenagaan, dan pelaporan

sesuai dengan kebijakan Kepala.

5. Di antara Pasal 74 dan Pasal 75 disisipkan 1 (satu) pasal,

yakni Pasal 74A, sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 74A

Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, Direktur,

Wakil Direktur, Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan,

Ketua Program Studi, Sekretaris Program Studi, Ketua

Lembaga, Sekretaris Lembaga, Kepala Pusat, Mudir,

(7)

Satuan Pengawasan Internal merupakan jabatan

non-eselon.

Pasal II

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya

dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 16 November 2017

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

ttd

LUKMAN HAKIM SAIFUDDIN

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 16 November 2017

DIREKTUR JENDERAL

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Ijin Usaha : IUJK Klasifikasi Bangunan Gedung Sub Klasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Komersial (BG004)/ Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Gedung Lainnya

• Mengukur pendapatan sebagai jumlah neto yang diperoleh untuk kepentingan sendiri yaitu perbedaan antara imbalan yang dialokasikan pada poin penghargaan dan jumlah terutang

• Pada tanggal 10 Juni 20X7, perusahaan mengumumkan bahwa pada tgl 30 Jan 20X8 akan membagikan dividen berupa 2 tanah kepada

Berdasarkan hasil evaluasi dokumen penawaran administrasi, teknis dan harga serta evaluasi dokumen kualifikasi yang dituangkan dalam Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP)

[r]

ƒ Dalam lindung nilai risiko mata uang asing yang timbul dari investasi neto dalam kegiatan usaha luar negeri, item yang dilindung nilai dapat berupa suatu jumlah asset neto

dibawah ini Panitia Pengadaan Barang/ Jasa Dinas Pekerjaan Umum Kota Padang Panjang Dana APBD Kota Padang Panjang Tahun Anggaran 2012, telah selesai melaksanakan