• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAKIP 2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAKIP 2011."

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Page | i

DAFTAR ISI

Daftar Isi

i

Daftar Tabel

ii

Daftar Lampiran

iii

Daftar Gambar

iv

Kata Pengantar

1

Ikhtisar Eksekutif

2

BAB I. PENDAHULUAN

5

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis

B. Rencana Kinerja

C. Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) Tahun 2011

13

13

24

26

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengukuran Kinerja

B. Evaluasi dan Analisis Kinerja

C. Akuntabilitas Keuangan

30

30

33

53

BAB IV. Penutup

59

(3)

Page | ii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1.

SDM Penyelenggara Urusan Kelautan dan Perikanan Tahun 2011

11

Tabel 2.1.

Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan

16

Tabel 2.2.

Sasaran, Program, dan Kegiatan Tahun 2011

25

Tabel 2.3.

Sasaran Strategis, Indikator Sasaran, dan Target Tahun 2011

26

Tabel 2.4.

Formulir Penetapan Kinerja

29

Tabel 3.1.

Tingkat Capaian Sasaran Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun

2011

35

Tabel 3.2.

Formulir Pengukuran Kinerja

36

Tabel 3.3.

Perhitungan Capaian Kinerja

37

Tabel 3.4.

Kelompok Capaian Kinerja Sasaran DKP 2011

39

Tabel 3.5.

Pencapaian Kinerja Sasaran 1 tahun 2011

40

Tabel 3.6.

Produksi Benih Ikan dari UPR dan BBI Tahun 2010-2011

41

Tabel 3.7.

Produksi Perikanan Tangkap Tahun 2010-2011

42

Tabel 3.8.

Produksi Perikanan Budidaya menurut Jenis Ikan Tahun 2010-2011

43

Tabel 3.9.

Produksi Perikanan Budidaya menurut Jenis Usaha Tahun

2010-2011

44

Tabel 3.10. Pencapaian Kinerja Sasaran ke-2 Tahun 2011

46

Tabel 3.11. Pencapaian Kinerja Sasaran ke

3 Tahun 2011

50

Tabel 3.12. Prestasi DKP Kab. Bantul Tahun 2011

52

Tabel 3.13. Realisasi Keuangan Kegiatan Rutin Tahun 2011

53

Tabel 3.14. Realisasi Keuangan Kegiatan Pendukung Dinas

55

Tabel 3.15. Realisasi Keuangan Kegiatan Pembangunan KP Tahun 2011

55

Tabel 3.16. Realisasi Anggaran Tahun 2011 berdasarkan Sasaran

57

(4)

Page | iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1.

Struktur Organisasi Dinas kelautan dan Perikanan Kabupaten

Bantul

8

Gambar 1.2.

Komposisi Pegawai DKP Bantul menurut Umur

12

(5)

Page | iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Formulir Penetapan Kinerja Tahun 2011

Lampiran 2

Formulir Pengukuran Kinerja Tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun 2011

Lampiran 3

Perhitungan Capaian Kinerja Dengan Menggunakan Rumus Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran Tahun 2011

Lampiran 4

Formulir Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun 2011

Lampiran 5

Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) Tahun 2011

Lampiran 6

Pengukuran Pencapaian Sasaran Tahun 2011

Lampiran 7

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2011

(6)

Page | 1

KATA PENGANTAR

Berdasarkan Inpres No. 7/1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Diktum 4 yang berisi setiap akhir tahun anggaran, setiap instansi menyampaikan Laporan

Akuntabitas kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) kepada Presiden dan salinannya kepada

kepala BPKP dengan menggunakan pedoman penyusunan sistem akuntabilitas kinerja, oleh

karena itu untuk tahun 2011 ini, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul telah

menyusun LAKIP berdasarkan pedoman yang terbaru yakni berdasarkan Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permen

PAN-RB) No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

LAKIP tahun 2011 ini merupakan cerminan prestasi serta evaluasi terhadap

berbagai program kerja pada tahun 2011, sebagai perwujudan kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan ataupun kegagalan dari pelaksanaan visi, misi dan

strategi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Dengan disusunnya LAKIP ini, maka diharapkan nantinya akan bermanfaat untuk

bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, penyempurnaan

dokumen perencanaan periode yang akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program

dan kegiatan yang akan datang, serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.

Demikian yang dapat disampaikan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan kontribusi dalam penyusunan LAKIP Tahun 2011 ini. Mudah-mudahan dengan

LAKIP ini menjadikan DKP Kabupaten Bantul adalah instansi yang transparan dan

berakuntabilitas.

Terima kasih.

Bantul, Februari 2012

Kepala Dinas

Ir. Edy Machmud Hidayat

(7)

Page | 2

IKHTISAR EKSEKUTIF

Terwujudnya good governence merupakan tuntutan bagi terselenggaranya

manajemen pemerintahan dan pembangunan yang berdaya guna, berhasil guna,

dan bebas KKN (korupsi, kolusi, nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem

akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur negara, termasuk Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul.

Untuk dapat melihat tingkat keberhasilan Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten, maka LAKIP ini disusun. Jika dulu keberhasilan instansi dilihat dari

anggaran pemerintah yang terserap 100% maka pada tahun ini pengukuran kinerja

(keberhasilan dan kegagalan) berdasarkan pada pencapaian sasaran yang tertera

pada Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun

2011-2015.

Sasaran Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul adalah :

1.

Tercapainya ketersediaan produk perikanan untuk mencukupi kebutuhan

masyarakat.

2.

Tercapainya peningkatan kemampuan masyarakat untuk menghasilkan

komoditas perikanan yang berdaya saing sehingga pendapatan masyarakat

perikanan rata-rata diatas UMP dan Terbentuknya kelembagaan kelompok

masyarakat perikanan yang mandiri, partisipatif dan dinamis.

3.

Terwujudnya keseimbangan pemanfaatan SDA, produksi dan daya dukung

lingkungan secara optimal.

Setelah dilakukan analisis (hasil analisis dilihat pada bab III) maka didapatkan

bahwa untuk pencapaian sasaran 1, nilai bobotnya adalah 86,5 (sangat berhasil);

untuk pencapaian sasaran 2, bernilai 87,5 (sangat berhasil), dan pencapaian

sasaran 3, bernilai 85 (sangat berhasil). Sehingga jika dirata-ratakan maka

pencapaian sasaran Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2011

(8)

Page | 3

Walaupun tingkat pencapaian sasaran tersebut masuk kategori sangat

berhasil, namun masih perlu ditingkatkan lagi karena belum sepenuhnya sesuai

dengan

yang

diharapkan

dan

direncanakan.

Banyak

faktor

yang

mempengaruhi/menghambat pencapaian sasaran tersebut, antara lain (a) target

produksi, baik produksi budidaya maupun produksi perikanan tangkap yang

ditetapkan oleh KKP RI yang terlalu tinggi sehingga Bantul kesulitan untuk

mencapai target tersebut; (b) kurangnya pendampingan kepada calon wirausaha

pemula karena tidak adanya anggaran untuk kegiatan pembinaan/pendampingan;

(c)masih terkendala pada pemasaran produk perikanan; (d) tingginya gelombang

laut sehingga mengganggu proses penangkapan ikan; (e) ketersediaan bibit ikan

unggul yang masih terbatas, serta (f) koordinasi dengan instansi terkait kurang

berjalan lancar

Berbagai permasalahan atau kendala diatas diusahakan untuk diatasi atau

paling tidak dikurangi tingkat pengaruhnya agar tidak menghambat penccapaian

sasaran. Upaya yang dilakukan antara lain :

a.

Penyesuaian /rekonsiliasi target produksi sehingga tidak terlalu tinggi dan

memperhatikan kondisi sebenarnya di lapangan

b.

Menganggarkan untuk kegiatan monev untuk pembinaan/pendampingan

kepada kelompok kelautan dan perikanan

c.

Perluasan jaringan pemasaran ikan di luar wilyah Bantul melalui penggalian

informasi peluang pemasaran ikan DIY dan sekitarnya serta diluar propinsi;

Seluruh sentra produksi memiliki komoditas unggulan yang menerapkan

teknologi inovatif dengan kemasan dan mutu terjamin, serta seluruh desa

memiliki pasar yang mampi memfasilitai penjualan hasil perikanan

d.

Melaksanakan kegiatan sesuai dengan kondisi alam

e.

Peningkatan produksi benih dengan memperhatikan kualitas dan kontinnuitas

serta pengadaan induk unggul

f.

Meningkatkan koordinasi antar instansi terkait antara lain dengan sering

(9)

Page | 4

Untuk masa mendapatang, hasil evaluasi dan analisis diatas akan dijadikan

masukan agar pencapaian sasarannya sesuai dengan yang diharapkan.

Beberapa prinsip penyusunan dan penyajian laporan telah disajikan dengan

berbagai pertimbangan. Prinsip-prinsip pelaporan yang baik mungkin saja tidak

semua dapat diterapkan pada laporan LAKIP ini, namun demikian, laporan ini masih

memenuhi tujuan penyusunannya.

(10)

Page | 5

BAB I

PENDAHULUAN

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan suatu

laporan yang memberikan informasi mengenai tingkat keberhasilan yang dicapai

oleh instansi pemerintah dari kegiatan

kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan

program-program yang telah ditetapkan sebelumnya. Laporan ini sebagaimana

yang dimaksud dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 dibangun

dan dikembangkan dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya pelaksanaan kebijakan dan

program yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah kepada masyarakat,

berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai.

Tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP adalah untuk mewujudkan

akuntabilitas instansi pemerintah kepada pihak-pihak yang memberikan

mandat/amanat. Dengan demikian LAKIP merupakan sarana bagi instansi

pemerintah untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang apa yang sudah

dicapai dan bagaimana proses pencapaiannya berkaitan dengan mandat yang

diterima instansi pemerintah tersebut. Selain itu penyampaian LAKIP kepada pihak

yang berhak (secara hirarki) juga bertujuan untuk memenuhi antara lain:

a. Pertanggungjawaban dari unit yang lebih rendah ke unit yang lebih tinggi atau

pertanggungjawaban dari bawahan kepada atasan. LAKIP ini lebih menonjolkan

akuntabilitas manajerialnya;

b. Pengambilan keputusan dan pelaksanaan perubahan-perubahan ke arah

perbaikan dalam mencapai kehematan, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi serta ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan

yang berlaku dalam rangka pelaksanaan misi instansi;

c. Perbaikan dalam perencanaan, khususnya perencanaan jangka menengah dan

(11)

Page | 6

A. Kedudukan

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bantul merupakan

instansi yang mendukung pembangunan daerah khususnya untuk mencapai

daya guna dan hasil guna dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan

perikanan

C. Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas pokok DKP Kabupaten Bantul adalah melaksanakan sebagian kewenangan

Kabupaten Bantul di bidang kelautan dan perikanan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, DKP Kabupaten Bantul mempunyai fungsi

sebagai berikut :

1.

Perumusan kebijaksanaan teknis pelaksanaan di bidang kelautan dan

perikanan

2.

Pelaksanaan pembinaan operasional di bidang kelautan dan perikanan

berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati.

3.

Pengendalian dan pengawasan teknis di bidang kelautan dan perikanan

4.

Pemberian bimbingan teknis di bidang kelautan dan perikanan

5.

Pengendalian dan pembinaan UPTD dalam lingkup tugasnya

6.

Pemberian rekomendasi dan pelaksanaan umum di bidang kelautan dan

perikanan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7.

Pengelolaan Rumah Tangga dan Tata usaha Dinas Kelautan dan Perikanan

D. Struktur Organisasi

Penyusunan LAKIP oleh masing-masing instansi pemerintah tidak terlepas

dari mandat yang telah dibebankan kepada instansi yang bersangkutan. Dalam hal

ini mandat yang dibebankan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

(12)

Page | 7

tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah

Kabupaten Bantul , dan Rincian Tugas Pokok dan fungsi organisasi di Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul diatur dalam Peraturan Bupati Bantul

Nomor 66 Tahun 2009 tentang Rincian tugas, fungsi, dan tata kerja Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Bantul. Struktur organisasi pada Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Bantul, sebagai berikut:

a.

Kepala Dinas;

b.

Sekretariat, terdiri atas :

-

Sub Bagian Umum;

-

Sub Bagian Program; dan

-

Sub Bagian Keuangan dan Aset;

c.

Bidang Kelautan dan Perikanan Tangkap, terdiri atas :

-

Seksi Pengembangan Penangkapan dan Sarana Prasarana; dan

-

Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir;

d.

Bidang Perikanan Budidaya, terdiri atas :

-

Seksi Produksi Budidaya dan Perbenihan; dan

-

Seksi Pengembangan Kelembagaan, Teknologi dan Sumber

Daya Manusia

e.

Bidang Bina Usaha dan Pengawasan Pengendalian Sumber Daya

Kelautan dan Perikanan, terdiri atas :

-

Seksi Bina Usaha; dan

-

Seksi Pengawasan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan

Perikanan.

f.

UPT;

g.

Kelompok Jabatan Fungsional

Berikut bagan struktur organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

(13)

Page | 8

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Bantul

Sumber : Subag Umum DKP Bantul, Desember 2011

Uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon di bawah Kepala Dinas,

sebagai berikut:

a.

Sekretariat, mempunyai tugas:

-

Menyusun rencana kegiatan;

-

menyiapkan bahan kerja;

-

merumuskan kebijakan teknis dalam menentukan sasaran kegiatan

sekretariat;

-

mengumpulkan, mengolah dan menyajikan dokumen perencanaan dan

anggaran dari masing-masing unit kerja;

-

mengkoordinasikan

bidang-bidang

dalam

rangka

kelancaran

pelaksanaan tugas dinas;

-

menyelenggarakan urusan umum, urusan hukum, administrasi

kepegawaian, perencanaan, administrasi keuangan, sarana dan

(14)

Page | 9

organisasi dan tatalaksana, kepustakaan, surat-menyurat, serta

monitoring, evaluasi dan pelaporan;

-

memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai

langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

-

menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan

permasalahan sesuai bidang tugasnya;

-

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang

tugasnya; dan

-

mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.

b.

Bidang Kelautan dan Perikanan Tangkap, mempunyai tugas:

-

menyusun rencana kegiatan;

-

menyiapkan bahan kerja;

-

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan

pengembangan perikanan tangkap dan pengelolaan pesisir;

-

menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan penangkapan dan

sarana prasarananya;

-

menyelenggarakan pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan

masyarakat pesisir;

-

menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan

permasalahan sesuai bidang tugasnya;

-

memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai

langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

-

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang

tugasnya; dan

-

mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.

c.

Bidang Perikanan Budidaya, mempunyai tugas:

-

menyusun rencana kegiatan;

(15)

Page | 10

-

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan

pengembangan perikanan budidaya

-

menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan perikanan budidaya

-

menyelenggarakan pemberdayaan kelembagaan perikanan budidaya

-

menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan teknologi dan SDM

-

menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan

permasalahan sesuai bidang tugasnya;

-

memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai

langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

-

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang

tugasnya; dan

-

mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas .

d.

UPT

UPT yang ada di Dinas Kelautan dan Perikanan adalah BBI (Balai Benih

Ikan ) yang terdiri dari 4 unit kerja :

-

BBI Barongan di Ngentak , Sumberagung, Jetis

-

BBI Sanden di Ngentak, Murtigading, Sanden

-

BBI Gesikan, di Gesikan, wijirejo, Pandak

-

BBI Krapyak , di Tegal Krapyak , Panggungharjo , Sewon

Sesuai dengan pasal 34 Keputusan Bupati Bantul no 157 Tahun 2000 , BBI

mempunyai tugas dan fungsi :

Tugas :

Melaksanakan pembenihan

Menyediakan benih

Menyediakan tempat jual beli benih ikan air tawar

Meningkatkan produksi benih / induk ikan air tawar

Melaksanakan percontohan pembenihan

(16)

Page | 11

Melaksanakan urusan tata usaha

fungsi :

Penyelenggarakan pembenihan ikan air tawar

Pelaksanaan penyediaan benih ikan air tawar

Penyediaan tempat penjualan dan pembelian benih ikan air tawar

Penyelenggaraan percontohan pembenihan ikan air tawar

Pelaksanaan uji coba teknologi pembenihan ikan air tawar

Pelaksanaan pembinaan ketrampilan pembenihan ikan air tawar

C. Sumber Daya Manusia (SDM)

Guna memperlancar pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan

kelautan dan perikanan, maka Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul

didukung oleh potensi sumber daya manusia (SDM) sebanyak 70 orang personel

(Data sampai Desember 2011). Secara rinci dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1.1. SDM penyelenggara urusan Kelautan dan Perikanan Tahun 2011

Jenis Pendidikan

Jml

Gol.

Jml

SD

SMP

SMA

D2/D3 S1

S2

S3

I

II

III

IV

1

2

14

1/15

30

7

-

70

1

20

40

9

70

Sumber : Subag Umum DKP Kab. Bantul per-Desember 2011

(17)

Page | 12

Gambar 1.2. Komposisi Pegawai DKP Bantul menurut umur

Sumber : Subag Umum DKP Bantul ,Desember 2011, data diolah

Agar pembangunan lima tahun ke depan tidak berjalan sendiri tanpa arah

maka diperlukan satu arahan dan persamaan visi yang mengarah pada tindakan

penuh kehati-hatian dan sikap arif dari semua pihak agar terjalin pembangunan

terkoordinasi dan berdayaguna termasuk pembangunan yang dijalankan oleh Dinas

(18)

Page | 13

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Perencanaan Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul

Tahun 2011

2015 adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin

dicapai dan dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul

selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun yaitu tahun 2011

2015,

dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang

mungkin timbul.

Perencanaan Strategis ( RENSTRA ) Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Bantul Tahun 2011

2015 ini dimaksudkan untuk memberikan landasan

kebijaksanaan operasional bagi seluruh aparat Dinas Kelautan dan Perikanan dalam

melaksanakan tugas sehari-hari, baik program dan kegiatan sesuai dengan peran,

tugas pokok dan sasaran pembangunan kelautan dan perikanan serta tujuan dan

sasaran pembangunan daerah.

Disamping itu juga dimaksudkan untuk mewujudkan keterpaduan

pelaksanaan, sehingga dapat dicapai hasil yang optimal secara selaras, serasi dan

seimbang, dengan demikian semua potensi yang ada dapat didayagunakan dengan

sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan.

1.

VISI

Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada

akhir periode perencanaan. Visi DKP Bantul tahun 2011-2015 yaitu :

2.

MISI

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi . Misi DKP Bantul sebagai berikut :

(19)

Page | 14

MISI 1 :

Menghasilkan produk perikanan yang cukup baik kualitas maupun kuantitasnya.

MISI 2 :

Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM aparatur dan masyarakat perikanan

yang berbasis IPTEK guna meningkatkan kesejahteraannya.

MISI 3 :

Melestarikan dan memanfaatkan sumberdaya alam pendukung perikanan secara

optimal

3.

Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan

untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan

menangani isu strategis. Sedangkan sasaran adalah hasil yang diharapkan dari

suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional,

untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 tahun ke depan.

Adapun tujuan yang ingin dicapai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul

adalah :

1.

Meningkatkan mutu produksi dan produktivitas perikanan untuk memenuhi

pasar.

2.

Memperluas kesempatan kerja dan peluang usaha dibidang perikanan.

3.

Mengembangkan dan memanfaatkan IPTEK bidang perikanan sehingga dapat

meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat perikanan

4.

Meningkatkan peran kelembagaan kelompok perikanan.

5.

Memelihara keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya

perikanan.

Dengan sasaran :

4.

Tercapainya ketersediaan produk perikanan untuk mencukupi kebutuhan

masyarakat.

5.

Tercapainya peningkatan kemampuan masyarakat untuk menghasilkan

(20)

Page | 15

perikanan rata-rata diatas UMP dan Terbentuknya kelembagaan kelompok

masyarakat perikanan yang mandiri, partisipatif dan dinamis.

6.

Terwujudnya keseimbangan pemanfaatan SDA, produksi dan daya dukung

lingkungan secara optimal.

4.

Strategi dan Kebijakan

Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan

bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam

serangkaian kebijakan. Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam

melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah

dalam mencapai tujuan dan sasaran. Berikut strategi dan kebijakan yang sudah

dirumuskan DKP Bantul, yakni :

Strategi

Peningkatan produksi kelautan dan perikanan dengan memanfaatkan

teknologi dan SDM yang tersedia

Peningkatan SDM dengan memanfaatkan peran lembaga penelitian,

pelatihan-pelatihan, bintek, dsb, serta mengoptimalkan penggunaan

sarana prasarana

Peningkatan kualitas dan kuantitas induk dan benih ikan

Penguatan kelembagaan dan memperluas lapangan pekerjaan di

bidang perikanan

Pengawasan terhadap pelestarian lingkungan sumberdaya ikan

Kebijakan

1.

Memanfaatkan teknologi dan SDM yang tersedia untuk mengelola SDA

yang ada secara optimal, guna meningkatkan produksi dan

(21)

Page | 16

2.

Memanfaatkan peranan lembaga penelitian yang ada serta

mengoptimalkan penggunaan sarana prasarana dalam rangka

peningkatan kualitas SDM aparatur dan masyarakat perikanan.

3.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas induk dan benih ikan yang

berdaya saing melalui investasi, pemanfaatan teknologi dan

penggunaan input yang memadai serta memanfaatkan sarana

prasarana yang ada.

4.

Membangun pola pemberdayaan masyarakat perikanan secara

partisipatif sehingga terbentuk kelembagaan kelompok yang mandiri,

partisipatif, dan dinamis sekaligus mampu memberikan lapangan kerja

dibidang perikanan.

5.

Mengembangkan sistem pengawasan terhadap upaya pelestarian

lingkungan sumberdaya ikan melalui sosialisasi peraturan kepada

masyarakat dan mengefektifkan fungsi pokmaswas.

Untuk dapat melihat relevansi dan konsistensi antar pernyataan visi, misi, tujuan,

sasaran, dan kebijakan, dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini.

Tabel 2.1.

Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan

Visi : Terpenuhinya produksi perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2015

Misi 1 : Menghasilkan produk perikanan yang cukup baik kualitas maupun kuantitasnya.

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

1. Meningkatkan

1. Peningkatan produksi kelautan dan perikanan dengan memanfaatkan teknologi dan SDM yang tersedia

2. Peningkatan kualitas dan kuantitas induk dan benih ikan

1. Memanfaatkan teknologi dan SDM yang tersedia untuk mengelola SDA yang ada secara optimal, guna meningkatkan produksi dan produktivitas secara berkelanjutan.

(22)

Page | 17

Misi 2 : Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM aparatur dan masyarakat perikanan yang berbasis IPTEK guna meningkatkan kesejahteraannya.

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

2. Memperluas

4. Penguatan kelembagaan dan memperluas lapangan pekerjaan di bidang perikanan

3. Memanfaatkan peranan lembaga penelitian yang ada serta mengoptimalkan penggunaan sarana prasarana dalam rangka peningkatan kualitas SDM aparatur dan masyarakat perikanan.

4.Membangun pola pemberdayaan masyarakat perikanan secara partisipatif sehingga terbentuk kelembagaan kelompok yang mandiri, partisipatif, dan dinamis sekaligus mampu memberikan lapangan kerja dibidang perikanan

Misi 3 : Melestarikan dan memanfaatkan sumberdaya alam pendukung perikanan secara optimal

5. Memelihara

6. Pengawasan terhadap pelestarian lingkungan sumberdaya ikan

(23)

Page | 18

5. Sasaran dan Program

Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka

upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui

perumusan program dan kegiatan prioritas.

Program yang disusun oleh DKP Bantul merupakan program prioritas RPJMD

yang sesuai dengan tugas dan fungsi DKP Bantul yang selanjutnya dijabarkan

kedalam beberapa kegiatan untuk masing-masing program tersebut. Pemilihan

kegiatan untuk masing-masing program ini didasarkan atas strategi dan kebijakan

jangka menengah.

Indikator keluaran program yang telah ditetapkan merupakan indikator

kinerja program yang berisi outcome program. Outcome program merupakan

manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah yang mencerminkan keluaran dari

kegiatan-kegiatan dalam satu program. Sedangkan kelompok sasaran adalah pihak

yang menerima manfaat langsung dari kegiatan yang akan dilaksanakan oleh DKP.

Pendanaan

indikatif

merupakan

perkiraan

kebutuhan

anggaran

pembiayaan/pendanaan untuk melaksanakan program/kegiatan pertahun.

Adapun tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan prioritas

berdasarkan masing-masing misi adalah sebagai berikut:

Misi 1 : Menghasilkan produk perikanan yang cukup baik kualitas maupun kuantitasnya.

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

1. Meningkatkan produk perikanan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.

1. Peningkatan produksi kelautan dan perikanan dengan memanfaatkan teknologi dan SDM yang tersedia

2. Peningkatan kualitas dan kuantitas induk dan benih ikan

1. Memanfaatkan teknologi dan SDM yang tersedia

(24)

Page | 19

Pencapaian

misi pertama

ini dilakukan melalui program dan kegiatan prioritas

sebagai berikut:

1)

Program Pengembangan Budidaya Perikanan.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan ikan dalam mutu

dan

jumlah

yang

cukup

terjangkau

bagi

masyarakat

melalui

rehabilitasi/pembangunan

dan

pengembangan

sarana

dan

prasarana,

peningkatan produksi, produktivitas perbaikan distribusi yang terkait dengan

perikanan budidaya, dengan prioritas kegiatan adalah:

Pengembangan bibit ikan unggul

Pengawasan penyakit ikan

2)

Program Pengembangan Perikanan Tangkap.

Program ini bertujuan untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi produktif

yang terkait langsung dengan kegiatan perikanan tangkap, melalui kegiatan

sebagai berikut :

Fishing Ground PMT (pemetaan)

Operasional Langsir

Operasional kapal ikan

Operasional TPI (Tempat Pelelangan Ikan)

Perijinan kapal perikanan

3)

Pengembangan Bidang Kelautan dan Perikanan

Program ini bertujuan untuk menyediakan sarana dan prasarana baik

untuk pengembangan budidaya perikanan, perikanan tangkap, maupun untuk

pengolahan dan pemasaran produk kelautan dan perikanan, melalui kegiatan :

(25)

Page | 20

Misi 2 : Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM aparatur dan masyarakat perikanan yang berbasis IPTEK guna meningkatkan kesejahteraannya.

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Memperluas

Peningkatan SDM dengan memanfaatkan peran lembaga penelitian, pelatihan, bintek, dsb serta mengoptimalkan

penggunaan sarana prasarana

Penguatan kelembagaan dan memperluas lapangan pekerjaan di bidang perikanan

Memanfaatkan peranan lembaga penelitian yang ada serta mengoptimalkan penggunaan sarana prasarana dalam rangka peningkatan kualitas SDM aparatur dan masyarakat perikanan.

Membangun pola pemberdayaan masyarakat perikanan secara partisipatif sehingga terbentuk kelembagaan kelompok yang mandiri, partisipatif, dan dinamis sekaligus mampu memberikan lapangan kerja dibidang perikanan

Pencapaian

misi kedua

ini dilakukan melalui program dan kegiatan prioritas

sebagai berikut:

1)

Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu garam dan terwujudnya

kawasan konservasi perairan umum melalui pelatihan petani garam dan nelayan

perairan pedalaman. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :

Pembinaan kelompok ekonomi masyarakat pesisir

(26)

Page | 21

2)

Program Pengembangan Budidaya Perikanan.

Dengan kegiatan :

Pelatihan teknis budidaya ikan

Operasional kegiatan pengembangan usaha mina pedesaan perikanan

budidaya

Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan

Evaluasi pokdakan dan UPR

Pengembangan wirausaha budidaya perikanan

3)

Program Pengembangan Perikanan Tangkap.

Dengan kegiatan :

Pelatihan teknis pengoperasian kapal dan teknis penangkapan ikan

Pelatihan teknis dan manajemen kader nelayan

4)

Program Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Produksi Perikanan.

Program ini bertujuan untuk mengembangkan usaha perikanan baik

tangkap maupun budidaya dalam rangka menunjang kemandirian pengelolaan

perikanan. Program ini dilaksanakan melalui :

Operasional kegiatan program peningkatan daya saing produk perikanan

Promosi atas hasil produksi kelautan dan perikanan unggulan daerah

Pendampingan pembangunan pasar higienis

(27)

Page | 22

Misi 3 : Melestarikan dan memanfaatkan sumberdaya alam pendukung perikanan secara optimal

Memelihara pengawasan terhadap upaya pelestarian lingkungan sumberdaya ikan melalui sosialisasi peraturan kepada masyarakat dan mengefektifkan fungsi pokmaswas.

Pencapaian

misi ketiga

ini dilakukan melalui program dan kegiatan prioritas

sebagai berikut:

1)

Program Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian

sumberdaya kelautan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan ekosistem

pesisir sehingga kesejahteraan masyarakat pesisir dan kelompok pelestari

ekosistem pesisir tercapai. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :

Restocking di perairan umum dan bantuan benih ikan untuk masyarakat

Peningkatan kapasitas kelembagaan pokmaswas

Pengembangan usaha konservasi penyu

Program penunjang untuk pelaksanaan program/kegiatan di Dinas Kelautan dan

Perikanan antara lain :

a.

PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

Program ini bertujuan untuk Meningkatnya efektivitas sistem manajemen

administrasi pemerintahan dan pembangunan. Program ini dilaksanakan melalui

kegiatan :

1) Penyediaan Jasa Surat Menyurat

2) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

3) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

4) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

(28)

Page | 23

6) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

7) Penyediaan Alat Tulis Kantor

8) Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan

9) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

10) Penyediaan Bahan Bacaan, dan Peraturan Perundang-Undangan

11) Penyediaan bahan logistik kantor

12) Penyediaan Makanan Minuman

13) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

14) Rapat-rapat Koordinasi dan konsultasi dalam daerah

15) Penyediaan jasa tenaga teknis pendukung /tenaga perkantoran

b.

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

Program ini bertujuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana

pemerintahan di daerah sesuai dengan analisis keadaan serta kebutuhan melalui

pengembangan sistem informasi manajemen berbasis computerize, pengadaan

sarana kantor pemerintahah, pembangunan dan rehabilitasi prasarana gedung

kantor pemerintahan guna mendukung optimalisasi pelaksanaan tugas-tugas

pemerintahan, pembangunan serta pelayanan publik sesuai dengan kemampuan

daerah. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :

1) Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor

2) Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas / Operasional

3) Pemeliharaan Rutin / Berkala Meubelair

c.

PROGRAM KERJASAMA INFORMASI DENGAN MEDIA MASSA

Program ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi mengenai pembangunan

kelautan dan perikanan melalui media massa seperti radio maupun surat kabar.

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :

(29)

Page | 24

d.

PROGRAM PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA KELEMBAGAAN

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :

1)

Peningkatan Kapasitas Perencanaan Program/Kegiatan

2)

Peningkatan Pendataan dan Statistik

e.

PROGRAM PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Program ini bertujuan untuk membuat beberapa peraturan daerah, peraturan

Bupati, dll. Untuk tahun 2011 ini, DKP membuat perda tentang TPI, melalui

kegiatan :

1)

Penyusunan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Tempat Pelelangan

Ikan (TPI)

B. RENCANA KINERJA

Pada dasarnya rencana kinerja tahun 2011 menguraikan target kinerja yang

hendak dicapai selama tahun 2011, yang mencerminkan rencana kegiatan,

program, dan sasaran tahunan dalam rangka mencapai tujuan dan misi yang telah

ditetapkan dalam Rencana Stratejik Dinas Kelautan dan Perikanan 2011-2015.

Target kinerja pada tingkat sasaran strategis akan menjadi tolak ukur dalam

mengukur keberhasilan organisasi di dalam pencapaian visi misi seperti terlihat

pada lampiran Rencana Kinerja Tahunan (RKT Tahun 2011).

Implementasi rencana strategis tahun 2011-2015 untuk tahun 2011

mencakup pelaksanaan 33 kegiatan dalam 10 program . Untuk melaksanakan

aktivitas ini disediakan anggaran Belanja Langsung sebesar Rp. 4.967.005.300,-

dan Belanja Tidak Langsung (Belanja Pegawai) sebesar Rp 2.823.425.200,- dari

(30)

Page | 25

1. Sasaran, Program, dan Kegiatan Tahun 2011

Pada tahun 2011 program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dihubungkan

dengan sasaran strategis adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2 . Sasaran, Program, dan Kegiatan Tahun 2011

Sasaran Strategis Program Kegiatan

Tercapainya ketersediaan produk perikanan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.

Pengembangan Budidaya Perikanan

Pengembangan bibit ikan unggul

Pengembangan Perikanan Tangkap

Fishing Ground PMT (Pemetaan)

Operasional Langsir

Pengembangan Bidang Kelautan dan Perikanan

Peningkatan produksi kelautan dan perikanan

Tercapainya peningkatan komoditas perikanan yang berdaya saing sehingga pendapatan masyarakat perikanan rata-rata diatas UMP

Pengembangan perikanan tangkap

Pelatihan teknis pengoperasian kapal dn teknis penangkapan ikan

Pengembangan Budidaya Perikanan

Pelatihan teknis budidaya ikan

Operasional kegiatan program pengembangan usaha mina pedesaan perikanan budidaya

Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi perikanan

Pendampingan pembangunan pasar higienis

Promosi atas hasil produksi kelautan dan perikanan unggulan daerah

Operasional kegiatan program peningkatan daya saing produk perikanan

Terbentuknya

kelembagaan kelompok masyarakat perikanan yang mandiri, partisipatif dan dinamis

Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan

Restocking di perairan umum dan bantuan benih ikan untuk masyarakat

2. Indikator Keberhasilan Kinerja

(31)

Page | 26

Tabel 2.3 . Sasaran strategis, indikator sasaran, dan target tahun 2011

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Tercapainya ketersediaan produk perikanan untuk mencukupi

kebutuhan masyarakat

Produksi Benih

ketersediaan ikan untuk dikonsumsi 18,04 kg/kapita/th

Tercapainya peningkatan kemampuan masyarakat untuk menghasilkan komoditas perikanan yang berdaya saing sehingga pendapatan masyarakat perikanan

Pendapatan pembudidaya ikan

1.155.000

Rp

dan

Jumlah kelompok pembudidaya Ikan (Pokdakan) yang mandiri, partisipatif dan dinamis

Pendapatan pengolah/pemasar

1.501.500

Rp

Jumlah poklasar 20 kelompok

Terwujudnya keseimbangan pemanfaata SDA, produksi dan daya dukung lingkungan secara optimal

Jumlah benih yg ditebar di PU 50.000

ekor

Jumlah kelompok masyarakat pengawas (pokmaswas)

25

kelompok

C. PERJANJIAN KINERJA (DOKUMEN PENETAPAN KINERJA) TAHUN 2011

Dokumen Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan

kinerja/ kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk

mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki

oleh instansi. Dalam hal ini SKPD Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul

menyusun penetapan kinerja setelah menerima dokumen pelaksanaan anggaran

(DPA) dan ditandatangani oleh Bupati Bantul dan Kepala Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Bantul.

Dokumen Penetapan Kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir

(32)

Page | 27

kinerja dan anggaran. Dokumen ini bermanfaat untuk memantau dan

mengendalikan pencapaian kinerja, laporan capaian realisasi kinerja, dan menilai

keberhasilan organisasi.

Formulir Penetapan Kinerja SKPD Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun

(33)

Page | 28

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANTUL

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel

serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama

: Ir. Edy Machmud Hidayat

Jabatan

: Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul

Selanjutnya disebut pihak pertama

Nama

: Hj. Sri Surya Widati

Jabatan

: Bupati Bantul

Selaku atasan langsung pihak pertama

Selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama pada tahun 2011 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai

lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang

telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target

kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama

Pihak kedua akan memberikan supervise yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi

akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang

diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Pihak Kedua

Hj. Sri Surya Widati

Bantul, 2011

Pihak Pertama,

(34)
(35)

Page | 30

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran kinerja yang dilaksanakan adalah dengan membandingkan

antara target kinerja sasaran dengan realisasi kinerja sasaran, atau dengan kata

lain membandingkan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan

dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada

level sasaran. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level

sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran

dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana

kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk

memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator-indikator

outcomes

atau minimal

outputs dari kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran yang

diinginkan.

Pencapaian kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul dalam

tahun 2011 merupakan kemampuan perencanaan dan hasil pelaksanaan baik

kegiatan pembangunan maupun rutin.

1.

Metode Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi

sebagai berikut:

a.

Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau

(36)

Page | 31

Realisasi

Realisasi

Capaian indikator kinerja =

x 100%

Rencana

b.

Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau

semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan

rumus:

Rencana

(Realisasi

Rencana)

Capaian indikator kinerja =

x 100%

Rencana

Atau:

(2 x Rencana)

Realisasi

Capaian indikator kinerja =

x 100%

Rencana

Dalam rangka pengembangan Sistem AKIP pada tahap pengukuran dan

evaluasi atas kinerja, beberapa kegiatan ditetapkan indikator kinerja

outcomes

yang lebih tinggi (ultimate outcomes) serta disajikan perbandingan dengan capain

kinerja pada tahun sebelumnya. Namun demikian, karena keterbatasan data

sebagai akibat belum terbangunnya sistem dan pengumpulan data serta indikator

keberhasilan kinerja tahun sebelumnya menggunakan indikator kinerja yang

berbeda-beda, maka analisis lebih lanjut terhadap peningkatan dan penurunan

kinerja belum dapat disajikan.

Untuk dapat mengetahui tingkat capaian kinerja, Pengukuran kinerja tahun

2011 dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja,

(37)

Page | 32

pencapaian target dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan,

sebagaimana dituangkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dimana tingkat

pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan yang

berhubungan dengan sasaran tersebut. Pengukuran pencapaian sasaran ini

menggunakan formulir Pengukuran Kinerja.

2.

Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran

Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan baik untuk masing-masing

indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat sasaran. Penyimpulan

dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut :

Urutan

Rencana capaian

Kategori Capaian

I

>85

Sangat Berhasil

II

70 < X

85

Berhasil

III

55

< X ≤ 70

Cukup Berhasil

IV

55

Tidak Berhasil

Untuk capaian masing-masing indikator kinerja sasaran disimpulkan

berdasarkan “

Metode Rata-

Rata Data Kelompok”

. Penyimpulan capaian

sasaran tersebut dijelaskan berikut ini.

Penyimpulan pada tingkat sasaran dilakukan dengan mengalikan jumlah

indikator untuk setiap kategori (sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil dan tidak

berhasil) yang ada disetiap kelompok sasaran dengan nilai mean (rata-rata) skala

ordinal dari setiap kategori, dibagi dengan jumlah indikator yang ada di kelompok

(38)

Page | 33

Jumlah indikator untuk setiap kategori X Nilai mean setiap kategori

Capaian Sasaran =

Jumlah indikator kinerja sasaran

Nilai

mean

setiap kategori ditetapkan sebagai berikut:

Sangat Berhasil

:

92,5

Berhasil

:

77,5

Cukup Berhasil

:

62,5

Tidak Berhasil

:

27,5

Hasil perkalian tersebut disimpulkan kembali berdasarkan skala pengukuran

ordinal dengan katagori

sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil,

dan

tidak

berhasil.

B.

EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA

Tahapan akuntabilitas kinerja berikutnya yaitu evaluasi kinerja. Evaluasi

bertujuan untuk mengetahui capaian realisasi, kemajuan dan kendala-kendala yang

dijumpai didalam pelaksanaan kegiatan

kegiatan dalam rangka pencapaian misi

agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program / kegiatan di

masa yang akan datang.

Selain itu dalam evaluasi kinerja juga dilakukan analisis efisiensi dengan cara

membandingkan antara outputs dengan inputs baik untuk rencana maupun

realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi antara nilai inputs dengan

outputs.

Pencapaian kinerja terlihat dari sejauh mana pelaksanaan strategi dalam

rangka pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dan dikomitmenkan. Formulir

(39)
(40)

Page | 35

Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan pendekatan rumus

capaian kinerja diatas, tingkat pencapaian kinerja sasaran Dinas Kelautan dan

Perikanan tahun 2011 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Tingkat Capaian Kinerja Sasaran Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun

2011

1

Tercapainya ketersediaan produk perikanan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat

86,5

Sangat

berhasil

2

Tercapainya peningkatan kemampuan

masyarakat untuk menghasilkan komoditas perikanan yang berdaya saing sehingga pendapatan

masyarakat perikanan rata-rata diatas UMP

Dan

Terbentuknya kelembagaan kelompok masyarakat perikanan yang mandiri, partisipatif dan dinamis

87,5

Sangat

berhasil

3

Terwujudnya keseimbangan pemanfaata SDA, produksi dan daya dukung lingkungan secara optimal

85

Sangat

berhasil

Rata-rata capaian sasaran :

86,3

Sangat

berhasil

Pencapaian kinerja tiap sasaran tersebut dengan menggunakan rumus capaian

sasaran dengan metode rata-rata kelompok dapat dijelaskan dan diuraikan pada

(41)
(42)
(43)
(44)

Page | 39

Nilai capaian kinerja sasaran tersebut dapat dikelompokkan pada tabel 3.4 sebagai

berikut:

Tabel 3.4. Kelompok Capaian Kinerja Sasaran DKP 2011

No

Capaian Kinerja

Sasaran

Predikat

Jumlah

Sasaran

1

Diatas 85

Sangat Berhasil

3

2.

70 s/d kurang dari 85

Berhasil

0

3.

55 s/d kurang dari 70

Cukup Berhasil

0

4.

Kurang dari 55

Kurang Berhasil

0

Jumlah

3

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Capaian Kinerja Sasaran Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2011 yang diatas 85 dengat predikat Sangat

Berhasil ada 3 sasaran, artinya semua sasarannya berpredikat

Sangat Berhasil

Dari evaluasi terhadap seluruh kegiatan pembangunan kelautan dan

perikanan yaitu sebanyak 3 sasaran dengan 10 program yang mencakup 33

kegiatan, dengan menggunakan rumus-rumus yang telah ditetapkan dihasilkan

capaian kinerja sasaran rata-rata sebesar 86,3% (sangat berhasil)

.

Berikut akan dipaparkan uraian dan analisis capaian kinerja masing-masing

sasaran, sedangkan untuk realisasi penggunaan anggaran akan dijelaskan pada

Akuntabilitas Keuangan.

Berikut uraian sasarannya :

Sasaran tersebut ditetapkan untuk mencapai misi 1, yaitu “

Menghasilkan

produk perikanan yang cukup baik kualitas maupun kuantitasnya

dan

tujuan 1, yaitu “

meningkatnya mutu produksi dan produktivitas perikanan

Sasaran 1:

Tercapainya ketersediaan produk perikanan untuk mencukupi kebutuhan

(45)

Page | 40

untuk memenuhi pasar

, sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Kinerja

Tahunan (RKT) Tahun 2011.

Target dan realisasi indikator kinerja dari sasaran ke-1 ini adalah :

Tabel 3.5. Pencapaian Kinerja Sasaran 1 Tahun 2011

Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori

Produksi Benih

Produksi Perikanan Tangkap

Produksi perikanan budidaya

ketersediaan ikan untuk dikonsumsi

18,04 kg/kapita/th 17

96,3

Sangat berhail

Total pencapaian kinerja sasaran 1 86,5 Sangat Berhasil

Dari tabel 3.5 diatas dapat dilihat bahwa pencapaian kinerja untuk sasaran

1, dengan rumus pengukuran skala ordinal, masuk kategori Sangat Berhasil dengan

nilai bobot 86,5.

Untuk mewujudkan sasaran tersebut diharapkan dicapai melalui 3 program,

yakni

program

Pengembangan

Budidaya

Perikanan

(dengan

kegiatan

Pengembangan bibit ikan unggul) , program Pengembangan Perikanan Tangkap

(dengan kegiatan fishing ground ; operasional langsir), dan program

Pengembangan Bidang Kelautan dan Perikanan (melalui kegiatan Peningkatan

produksi kelautan dan Perikanan).

1.Program Pengembangan Budidaya Perikanan

a. Kegiatan Pengembangan bibit ikan unggul

Kegiatan ini untuk mendukung kegiatan operasional 4 BBI berupa sarana

produksi ikan sehingga penyediaan benih ikan yang unggul kepada masyarakat

tetap lancar.

Keempat BBI tersebut adalah BBI Krapyak (0,9 ha) , BBI Gesikan 1,1 ha),

(46)

Page | 41

statusnya adalah milik Pemprov DIY dengan status pinjam pakai , sedangkan BBI

Barongan dan BBI Ngentak merupakan milik Pemda Bantul.

Berikut produksi benih yang dihasilkan pada tahun 2010 dan 2011 :

Tabel 3.6. Produksi Benih ikan dari UPR dan BBI Tahun 2010-2011

No.

Jenis Usaha

Produksi (kg)

Ket.

2010

2011

1.

UPR

133.799.785

272.922.087

Ekor

2.

BBI

2.436.916

1.710.622

Ekor

Jumlah :

136.236.701

274.632.709

Ekor

Pada tahun 2011 BBI ini menyumbang PAD lebih besar yakni sebesar Rp

40.864.000,-, meningkat dibanding tahun 2009 yang sebesar Rp. 37.024.000,-

namun jumlah benih ikan yang dihasilkan oleh BBI mengalami penurunan, dimana

pada tahun 2010 produksi benih di BBI sejumlah 2.432.641 ekor benih , sedangkan

pada tahun 2011 menurun menjadi 1.710.622 ekor benih ikan. Penurunan produksi

benih tapi bisa meningkatkan PAD dikarenakan ukuran benih yang dihasilkan lebih

banyak yang berukuran besar yang tentunya harga per ekor nya juga lebih mahal

dibanding dengan benih ukuran yang lebih kecil.

Namun untuk keseluruhan, produksi benih di kabupaten Bantul pada tahun

2010 sebanyak 136.236.701 ekor dan meningkat menjadi 274.632.709 ekor pada

tahun 2011. Peningkatan ini disebabkan karena ada beberapa kelompok yang

mengembangkan usahanya dibidang pembenihan. Beberapa kelompok UPR yang

mengembangkan usaha pembenihan ikan, pada tahun 2011 ini menerima bantuan

sosial benih dari Propinsi DIY berupa sarpras pembenihan (benih ikan, pakan,

terpal, dan pompa air) maupun bansos induk ikan. Hasilnya adalah dengan adanya

dukungan bantuan benih dari Pemerintah maka akan terpacunya kelompok

pembudidaya ikan khususnya UPR di Kabupaten Bantul untuk meningkatkan

produksi benih sehingga nantinya diharapkan dapat memenuhi suplai benih ikan

(47)

Page | 42

b.

Kegiatan Peningkatan Produksi Kelautan dan Perikanan

Kegiatannya berupa pengadaan sarana prasarana untuk meningkatkan

produksi kelautan dan perikanan, serta sarpras untuk pengolahan sehingga

nantinya meningkatkan konsumsi ikan. Jika pada tahun 2009-2010 kegiatan DAK ini

fokus pada pengembangan BAT, maka pada tahun 2011 sasaran kegiatan ini

diantaranya lokasi budidaya air tawar (BAT), Balai Benih Ikan (BBI) , TPI , dan

masyarakat kelautan dan perikanan. Sarana dan prasarana yang diadakan pada

tahun ini adalah mesin pellet, alat tangkap ikan, alat bantu penangkapan ikan,

sarana pendukung BBI, alat penarik perahu, pembangunan TPI baru yakni TPI

Patehan, Sanden serta beserta fasilitasnya, pembangunan jalan lingkungan BAT,

pembangunan kolam di BBI, serta pengadaan sumur dan pompa air.

Dari kegiatan ini, dihasilkan peningkatan produksi baik itu perikanan budidaya dan

perikanan tangkap yang dapat diihat pada tabel berikut :

Tabel 3.7. Produksi Perikanan Tangkap Tahun 2010-2011

No.

Perikanan Tangkap

Produksi (kg)

Ket.

2010

2011

1.

Laut

518.119

592.524

kg

2.

Perairan Umum

378.454

399.888

kg

Jumlah :

896.573

992.412

kg

Pada tahun 2010 produksi tangkap 896.573 kg dan pada tahun 2011

meningkat menjadi 962.412 kg . Peningkatan ini dikarenakan adanya beberapa

kegiatan yang menunjang peningkatan produksi tersebut, salah satunya adalah

karena adanya pengadaan rumpon laut dangkal dan rumpon laut dalam sehingga

nelayan tidak perlu repot untuk mencari kerumunan ikan karena sudah terbantu

dengan adanya rumpon sebagai alat bantu penangkapan ikan.

Pada tahun 2011, produksi perikanan budidaya sebanyak 10.449.839 kg

dengan luas lahan 1.014.981 m2, meningkat dibanding tahun 2010, dimana tahun

(48)

Page | 43

adalah untuk komoditas ikan lele, gurami, dan nila. Produksi perikanan budidaya

secara lengkap dapat dilihat pada tabel 3.7 dibawah ini :

Tabel 3.8. Produksi Perikanan Budidaya menurut Jenis Ikan tahun 2010-2011 :

No.

Jenis Ikan

Produksi (kg)

Ket.

2010

2011

1.

Gurami

1.520.836

1.581.221

kg

2.

Nila

2.143.206

1.587.779

kg

3.

Lele

5.521.621

6.066.367

kg

4.

Bawal

692.178

423.848

kg

5.

Ikan lain-lain

496.547

790.624

kg

(49)

Page | 44

Tabel 3.9. Produksi Perikanan Budidaya menurut Jenis Usaha tahun 2010-2011:

No.

Jenis Usaha

Produksi (kg)

Ket.

2010

2011

1.

Kolam

9.708.041

9.945.954

kg

2.

Sawah

427.554

1.555

kg

3.

Karamba

36.243

39.518

kg

4.

Jala Apung

17.550

858

kg

5.

Tambak

185.000

461.954

kg

Jumlah :

10.374.388

10.449.839

kg

2. Program Pengembangan Perikanan Tangkap

a. Kegiatan Fishing Ground

Dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul bekerjasama

dengan nelayan dari tiga TPI, yaitu:

a.

TPI Pandanmino, Ngentak, Poncosari, Srandakan

b.

TPI Mina Samudra, Samas, Srigading, Sanden

c.

TPI Mina Bahari 45, Depok, Parangtritis, Kretek

Tujuan dari kegiatan ini adalah melaksanakan kajian informasi kelautan

(oseanografis) dengan menggunakan analisa data penginderaan jauh multi waktu

untuk mendukung pengembangan pemodelan distribusi daerah potensi ikan

(fishing ground) di perairan selatan Kabupaten Bantul. Kegiatan ini mendukung

peningkatan produksi perikanan tangkap. Penelitian ini perlu dilakukan dengan

penambahan beberapa parameter secara berkelanjutan untuk mendapatkan hasil

yang lebih maksimal.

b.Kegiatan Operasional Langsir

Manfaat dari kegiatan ini adalah dapat mendapatkan peningkatan produksi

(50)

Gambar

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Tabel 1.1.  SDM penyelenggara urusan Kelautan dan Perikanan Tahun 2011
Gambar 1.2. Komposisi Pegawai DKP Bantul menurut umur
Tabel 2.1. Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian pada BUSN devisa dalam pengawasan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2011-2013 menunjukkan bahwa faktor profil risiko dengan rasio Non Perform

Joe meminta Bill untuk merampok bank. Maksud dari kalimat ini adalah jika Bill setelah itu ia memutuskan membuat dirinya ikut merampok juga sesuai dengan tujuan pembicara, maka

Jenis penelitian pada tahun 2016 ini adalah penelitian kompetitif Dosen STAIN Curup Tahun 2016.Setiap pengusul dapat mengajukan proposal sesuai dengan tema

TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015) “untuk melengkapi dan memenuhi

Kegiatan operasional bank Syariah sendiri ditandai dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1992 sebagai bank umum pertama sesuai Syariah, hadirnya bank Muamalat

Penyerapan Nitrogen dan Fosfor Rumput Laut di Teluk Gerupuk Berdasarkan laju penyerapan nutrien (N dan P), biomassa panen, dan luasan area bu- didaya, maka dapat dilakukan estimasi

Pada gambar di atas bahwa model integrasi yang ditawarkan adalah dengan menambahkan Database Server Biller yang berfungsi untuk menampung data tagihan yang dikirimkan dari Sistem

Kondisi sosial lansia yang tidak baik seperti kurangnya dukungan keluarga, adanya masalah dengan hubungan dengan tetangga atau teman sejawat menyebabkan lansia merasa tidak