“Analisis Pengaruh Getaran Mesin Bubut Terhadap
manufaktur harus memperhatikan aspek standar kualitas. ini menuntut para pemrakarsa maupun pengelola industri, baik industri manufaktur maupun industri jasa untuk mengubah pola pikir serta aspirasi kegiatan usahanya yang kontroversional ke arah bisnis modern yang berwawasan mutu. Disisi lain tantangan dan antisipasi menghadapi era globalisasi dan pasar bebas sudah terasa gejalanya. Semua industri baik sektor manufaktur, pengolahan dan jasa perlu melakukan langkah konkret untuk dapat bersaing dengan komponen dari luar .2. Permasalahan .
Permasalahan yang timbul akibat getaran yang berasal dari mesin pada saat proses pembubutan adalah kualitas produk hasil bubutan serta cepat tumpulnya alat potong serta sangat berhubungan dengan kenyamanan operator dan lngkungan kerja , permasalahan ini disebabkan kerena adanya suara bising dan getaran yang kondisi abnormal dari mesin atau kelengkapannya.
3. Tujuan .
3.1.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui korelasi antar variable bahan baku, alat potong, kecepatan pemakanan serta putaran mesin yang dapat mengakibatkan getaran pada saat proses pembubutan sehingga mengakibatkan tingkat kualitas pada hasil atau kualitas permukaan objek benda hasil bubutan
3.2.Untuk mengetahui efektifitas metoda perawatan berdasarkan kondisi mesin secara berkala serta mengurangi potensi kerusakan mesin akibat getaran
4.1. Sebagai masukan Dinas Pendidikan Umumnya serta Sekolah Menengah Kejuruan khususnya dalam upaya pengembangan serta penanganan yang berhubungan dengan standar mutu produk teknologi serta kenyamanan kerja dibengkel..
4.2. Sebagai bahan informasi bagi Kepala Jurusan dan Kepala Bengkel dalam menyusun perencanaan Perawatan mesin serta standar mutu yang benar
4.3. Secara ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi penelitian selanjutnya.
5. Batasan Masalah.
Batasan masalah pada penelitian ini adalah :
5.1. Pengujian dilakukan di Bengkel Teknik Pemesinan SMKN 56 Jakarta Utara dengan menggunakan Mesin Bubut Celtic dan kelengkapannya serta dilakukan proses pemotongan bervariasi dengan bebagai tingkat kedalaman pemakanan.