• Tidak ada hasil yang ditemukan

this PDF file HUBUNGAN TINGKAT DEMENSIA DENGAN KONSEP DIRI PADA LANJUT USIA DI BPLU SENJA CERAH PROVINSI SULAWESI UTARA | Gusa | JURNAL KEPERAWATAN 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "this PDF file HUBUNGAN TINGKAT DEMENSIA DENGAN KONSEP DIRI PADA LANJUT USIA DI BPLU SENJA CERAH PROVINSI SULAWESI UTARA | Gusa | JURNAL KEPERAWATAN 1 SM"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

H UB UNG A N T I NG K A T D E M E NS I A D E NG A N K O NS E P D I R I PA D A L A NJ UT USI A D I B PL U S E NJ A C E R A H

PR O V I NS I S UL A W E S I UT A R A M eisk e G usa

H endr o B idj uni F er dinand W owiling

Program S tudi Ilmu K eperawatan F akultas K edokteran Universitas S am R atulangi

E mail : meiske.gusa@ gmail.com

A bstract : T he most common health problems in the elderly are dementia, where dementia also includes other cognitive impairments such as language, orientation, decision making abilities, abstract thinking, emotional and behavioral disorders that may affect self-concept. R esearch Objective to know correlation of dementia level with self concept in elderly in B PL U S enja C erah North S ulawesi Province. T his study uses descriptive analytics D esign using cross sectional approach is a study that is measured simultaneously, instantaneously or once only in one time. T he S ample technique used T otal Sampling with the number of samples as many as 33 people. T he results of the statistical test of K olmogorov-smirnov with a confidence level of 95% confidence level (α = 0.05) and obtained p value 0.972> 0.05. T he summary of this research was there is no correlation between dementia level with self concept in elderly in B PL U S enja C erah North S ulawesi Province. C onclusion that there is no relationship of dementia level with self concept in elderly in B PL U S enja C erah North S ulawesi Province. K eywords : D ementia L evel, S elf C oncept, E lderly

A bstrak : Masalah kesehatan yang paling umum terjadi pada lansia adalah demensia, dimana demensia juga terdapat gangguan kognisi lain seperti berbahasa, orientasi, kemampuan membuat keputusan, berpikir abstrak, gangguan emosi dan perilaku sehingga dapat mempengaruhi konsep diri. T uj uan Penelitian mengetahui hubungan tingkat demensia dengan konsep diri pada lanjut usia di B PL U S enja C erah Provinsi S ulawesi Utara. D esain Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian yang diukur secara simultan, sesaat atau satu kali saja dalam satu kali waktu. T eknik pengambilan S ampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 33 orang. H asil uj i statistik K olmogorov-smirnov dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0.05) dan diperoleh p value 0.972 > 0.05. S impulan yaitu tidak terdapat hubungan tingkat demensia dengan konsep diri pada lanjut usia di B PL U S enja C erah Provinsi S ulawesi Utara.

(2)

PE ND A H UL UA N

Pembangunan nasional di bidang kesehatan salah satunya adalah meningkatkan umur harapan hidup. S ejalan dengan hal tersebut akan meningkat pula kelompok lanjut usia di masyarakat. Populasi lansia didunia dari tahun ke tahun semakin meningkat, pada tahun 2050, satu dari lima orang di dunia akan berusia 60 dan lebih tua, pada tahun 2015 dan 2030 jumlah orang lanjut usia di seluruh dunia meningkat menjadi 56 persen, dari 901 juta menjadi lebih dari 1,4 miliar. Pada tahun 2030, jumlah orang berusia 60 ke atas akan melebihi usia muda yang berusia 15 sampai 24 tahun. (unidop 2017).

S alah satu masalah kesehatan yang paling umum terjadi pada kelompok lansia adalah demensia. D emensia (pikun) adalah kemunduran kognitif yang sedemikian beratnya, sehingga mengganggu aktivitas hidup sehari-hari dan aktivitas social dan pekerjaannya. Pada demensia juga terdapat gangguan kognisi lain seperti berbahasa, orientasi (waktu, tempat, person), kemampuan membuat keputusan, perpikir abstrak, gangguan emosi dan perilaku (Pangkalan Ide, 2008).

Gangguan-gangguan tersebut dapat mempengaruhi kepribadian seseorang. K ehidupan seseorang tidak terlepas dari berbagai stressor, dengan adanya stressor akan menyebabkan ketidakseimbangan dalam diri sendiri. D alam usaha mengatasi ketidakseimbangan tersebut seseorang menggunakan koping yang bersifat membangun ataupun koping yang bersifat merusak. K oping yang membangun akan menghasilkan respon yang adaptif yaitu konsep diri yang positif dan begitu pula sebaliknya koping yang bersifat merusak akan menghasilkan respon yang maldaptif yaitu konsep diri yang negatif (S uliswati, dkk., 2012).

Hasil penelitian yang dilakukan V iona A prilia T ani (2017). Hubungan konsep diri dengan perawatan diri pada lansia di B PL U S enja C erah propinsi S ulawesi Utara. Hasil

penelitian menunjukan bahwa konsep diri lansia di B PL U S enja C erah Provinsi S ulawesi Utara kurang baik sebanyak 22 orang atau 55.0 % dan perawatan diri lansia di B PL U S enja C erah Provinsi S ulawesi Utara kurang baik yaitu sebanyak 29 orang atau 72.5 %. B erdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan konsep diri dengan perawatan diri pada lansia di B PL U S enja C erah Provinsi S ulawesi Utara.

Hasil survey data awal pada tanggal 06 sampai 13 oktober 2017 di B PL U S enja C erah Propinsi S ulawesi Utara, bahwa lansia berjumlah 33 orang. D ari hasil wawancara dengan seorang petugas panti diketahui bahwa semua lansia yang tinggal di B PL U S enja C erah berumur 60 tahun keatas dan semua lansia mengalami demensia (penurunan daya ingat), yang mana lansia-lansia sering bertanya berulang-ulang dalam waktu yang singkat, lansi-lansia yang tinggal di B PL U S enja C erah sering lupa dengan apa yang baru dilakukan. D ari hasil wawancara dengan 6 lansia didapatkan sebagian lansia mempunyai konsep diri yang kurang baik, yang mana ada beberapa lansia kadang mudah marah dan mudah tersinggung, merasa dirinya sudah tidak berguna, tidak berdaya, merasa dirinya lemah, bahkan sudah tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Hal ini disebabkan karena sebagian lansia belum dapat menerima proses penuaan.

B erdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik mengangkat judul tentang hubungan tingkat demensia dengan konsep diri pada lanjut usia di B PL U S enja C erah Propinsi S ulawesi Utara.

M E T O D E PE NE L I T I A N

(3)

S enja C erah Propinsi S ulawesi Utara, besar sampel dalam penelitian adalah seluruh lansia B PL U S enja C erah Propinsi S ulawesi Utara yang berjumlah 33 lansia. Pada penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner, dan pengolahan data melalui tahap editing, coding, tabulasi, cleaning, dan analisa univariat dan bivariate dengan menggunakan uji pearson chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% atau bahwa distribusi data dari usia responden dan yang paling banyak adalah rentang usia ≥ 75 tahun (old) yaitu sebanyak 21

T abel 2 memberikan menjelaskan tentang distribusi data jenis kelamin dari responden pengelompokkan ini berdasarkan jenis kelamin lansia dan didapatkan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan dengan jumlah 22 orang atau 66.7%.

(4)

T abel 5 D istr ibusi F r ek uensi R esponden S ulawesi Utara baik sebanyak 20 orang atau 60.6 %.

T abel 6 saat diuji dengan menggunakan uji statistik pearson chi square dengan menggunakan tabel 3x2 menunjukan hasil terdapat 3 sel (50.0 %) memiliki nilai harapan kurang dari lima jadi menurut D ahlan (2011), bahwa tidak ada sel yang mempunyai nilai harapan lebih kecil dari satu dan tidak lebih dari 20% sel mempunyai nilai harapan lebih kecil dari lima dan jika keterbatasan tersebut terjadi pada saat uji pearson chi sguare peneliti harus menggunakan uji alternatif uji K olmogorov-Smirnov. Hasil uji statisti c uji K

olmogorov-Smirnov diperoleh nilai p lebih dari α (p = 0.972 > α = 0.05), maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa Ho gagal ditolak atau tidak terdapat hubungan antara tingkat demensia dengan konsep diri pada lanjut usia di B PL U S enja C erah Provinsi S ulawesi Utara.

Pada penelitian yang dilakukan oleh S engkey (2017), “ Hubungan D epresi dengan K ejadian D emensia pada lanjut usia di B PL U S enja C erah Provinsi S ulawesi Utara”. Hubungan antara variabel depresi dan demensia dianalisis dengan uji C hi square. A nalisis data didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara depresi dengan kejadian demensia pada lanjut usia di B PL U S enja C erah Provinsi S ulawesi Utara yaitu nilai p > α (p = 0.140 > α = 0.05). A da pula penelitian yang dilakukan oleh Melati I. (2012), “ Perbedaan A ntara K onsep D iri L ansia Y ang T inggal di Panti S osial T resna W erda dengan L ansia Y ang T inggal di T engah K eluarga ”Hasil analisa dengan menggunakan Uji Mann-Whitney menunjukan p value > 0.05. Hal ini berarti Ho gagal ditolak dan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan konsep diri antara lansia yang tinggal di PS T W dengan lansia yang tinggal di tengah keluarga. K onsep diri yang positif dapat menjadikan seorang lansia mampu berinteraksi dengan mudah terhadap nilai-nilai yang ada ditunjang dengan status sosialnya (Maryam S . R ., dkk., 2008). S I M PUL A N

(5)

tingkat demensia dengan konsep diri pada lanjut usia di B PL U S enja C erah Provinsi S ulawesi Utara. L ansia saling mendukung dan menjalin hubungan dengan baik antar sesama (Reference group).

D A F T A R PUST A K A

D ahlan M. S . (2011) . Statistik Untuk K edokteran dan K esehatan. J akarta : S alemba Medika.

Maryam S . R . dkk. (2008). Mengenal Usia L anjut dan Perawatannya. J akarta : S elemba Medika.

Melati Indah (2012). Perbedaan Antara K onsep D iri L ansia Y ang T inggal di Panti Sosial T resna Werdha D engan L ansia Y ang T inggal di

T engah K eluarga.

http: //repository.unri.ac.id: 8080/x mlui/bitstream/handle/123456789/4 037/MANUSC RIPT .pdf? sequence= 1. D iakses tanggal 26 November 2017.

Pangkalan Ide. (2008). Gaya Hidup Penghambat Alzhaimer. J akarta : A lex Media K omputindo.

S engkey A . H. (2017). Hubungan D epresi dengan kejadian D emensia Pada L anjut Usia di BPL U Senja C erah Provinsi Sulawesi Utara. https: //ejournal.unsrat.ac.id/index. php/jkp/article/view/15948. D iakses tanggal 26 November 2017.

S uliswati, dkk. (2012). K onsep D asar K eperawatan K esehatan J iwa. J akarta : E GC .

Unidop. (2017). International D ay of Older

Persons 2017.

Gambar

Tabel 6 saat diuji dengan menggunakan uji statistik pearson chi square dengan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan utama dari pembentukan Paguyuban Madiun Kampung Pesilat ialah untuk mengelola konflik yang terjadi antara perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate dan Persaudaraan Setia Hati

Hal ini dipengaruhi oleh pengetahuan responden tentang mengetahui masalah kejadian anemia yang terjadi masalah pada remaja putri yang paling penting pada masa

21-23 Adanya hubungan negatif antara massa lemak tubuh dengan kepadatan tulang pada remaja dan wanita dewasa muda dapat bias oleh massa bebas lemak yang

Aktivitas fisik yang berat (100%) dengan defisit tingkat berat asupan lemak (62%) serta defisit tingkat sedang asupan energi (55%) dan karbohidrat (62%) juga

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Chan, Miller, & Tcha (2005) diketahui bahwa happiness yang dialami oleh mahasiswa dipengaruhi oleh faktor sosial yang berkaitan dengan

Masalah gizi yang paling sering terjadi pada pasien post kemoterapi adalah asupan protein dan kalori yang kurang, hal inilah yang bisa menjadi risiko pasien kanker

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan moral distress yang dirasakan perawat kesehatan jiwa untuk semua dimensi moral distress yaitu hal yang tidak etis dilakukan

lingkungan pada perusahaan akan berpengaruh positif terhadap kinerja