• Tidak ada hasil yang ditemukan

November | Portal Alumni MAKSI FEB UGM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "November | Portal Alumni MAKSI FEB UGM"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

MAKSI NEWSLETTER EDISI VI|2017

MAKSI

NEWLETTER

Redaksi: Admisi Maksi FEB UGM Email : admisi.maksi@ugm.ac.id

Telp 0274 513109 SMS/WA : 085 292 000 355

Integritas Akuntan Dalam

Pemberantasan Korupsi

Dalam rangka mencegah tidakan KKN, MAKSI FEB UGM bekerjasama dengan KPK menyelenggarakan kuliah umum Integritas Akuntan Dalam Pemberantasan Korupsi pada 7 November 2017. Baca selengkapnya di halaman 2.

Pendidikan dan Pelatihan

Reviu RPJMD dan

Penyusunan Renstra SKPD

Sebagai upada meningkatkan kualitas RPJMD dan Restra SKPD, Pemerintah Kota Banjarmasin bekerjasama dengan MAKSI FEB UGM menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Reviu RPJMD dan Penyusunan Renstra SKPD pada 9-10 November 2017. Baca selengkapnya di halaman 3

Rapat Koordinasi APSSAI

dan Penyusunan Rencana

Kerja 2018

Pengelola Program Studi S2 Akuntansi membentuk Asosiasi Program Studi S2 Akuntansi Indonesia atau APSSAI yang bertujuan meningkatkan kualitas Program Studi S2 Akuntansi di Indonesia. Baca selengkapnya di halaman 4

Sosialisasi Penguatan Tata

Kelola Pemerintahan yang

Bersih, Efektif, Efisien dan

Akuntabel

Sekretaris Porgam Studi

MAKSI FEB UGM

mempresentasikan hasil penelitian Indeks Kondisi Keuangan dan penghitungan Indeks Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah di Indonesia pada Sosialisasi Penguatan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif, Efisien dan Akuntabel di Kabupaten Klaten. Baca selengkapnya di halaman 5

Kalender Admisi Program Studi Magister Akuntansi Periode Semester Genap, TA 2017/2018

Kegiatan Tanggal Keterangan

Pendaftaran online 7 November 2017 - 4 Januari 2018 um.ugm.ac.id Batas akhir pembayaran pendaftaran Sesuai jadwal dalam web Bank Mitra UGM

Batas akhir pengumpulan berkas 5 Januari 2018 Rangkap 1

Tes Validasi Kompetensi (TVK) & Wawancara 3-5 Januari 2017 Gelombang I 9-10 Januari 2017 Gelombang II

Pengumuman hasil seleksi 18 Januari 2017 um.ugm.ac.id

(2)

Beberapa bulan sebelum terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemerantasan Korupsi (KPK), seorang kepala daerah menandatangani pakta integritas pencegahan korupsi di kantor KPK. Namun sangat disayangkan beberapa bulan setelahnya, sang kepala daerah terjaring OTT oleh KPK atas tuduhan suap promosi dan mutasi jabatan. Bagaikan duduk berkisar tegak berpaling, sang kepala daerah yang telah berjanji untuk tidak melalukan tindak pidana Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) justru melanggar janjinya sendiri dengan melakukan tindak pidana tersebut. Kurangnya integritas yang tertanam dalam jiwa sang kepala daerah membuatnya dengan mudah melanggar janjinya sendiri.

Apakah yang dimaksud dengan integritas? Integritas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan, nilai, metode, ukuran, prinsip, ekspektasi dan berbagai hal yang dihasilkan. Orang yang berintegritas berarti memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter kuat. Penjelasan tersebut disampaikan oleh Alexander Marwata, Ak., S.H., CFE, Wakil Ketua KPK pada kuliah umum Integritas Akuntan dalam Pemberantasan Korupsi yang disampaikan kepada mahasiswa pasca sarjana pada Selasa, 7 November 2017 di Kampus Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada.

Beberapa faktor yang mendorong individu untuk melanggar integritas dan berujung pada tindakan korupsi antara lain; kebutuhan, lingkungan tidak mendukung, dorongan untuk berkuasa/menjadi pemimpin, terpaksa atau dipaksa oleh keadaan, serta perilaku dan kebiasaan. Integritas merupakan kunci pemberantasan korupsi di Indonesia. Jika

seluruh rakyat Indonesia memiliki integritas yang tinggi, maka niscaya tidak akan ada korupsi di Indonesia, baik korupsi benda maupun tindakan. Dalam kuliah umumnya, Alexander Marwata memberikan contoh segelintir orang yang memiliki integritas tinggi, seperti seorang petugas cleaning service yang mengembalikan uang ratusan juta yang ditemukannya di tempat sampah dan seorang polisi jujur yang mencari uang tambahan dengan menjadi pemulung. Contoh terpuji datang dari golongan orang-orang yang kurang beruntung secara ekonomi, namun contoh tidak baik justru datang dari mereka yang telah memiliki pekerjaan yang mapan.

Para Pegawai Negeri Sipil (PNS) contohnya. Sebagian orang yang telah diangkat menjadi PNS justru menurunkan kualitas kerjanya karena merasa telah berada pada posisi

a a da tidak dapat diberhe tika . Alexa der Marwata

menyarankan kepada pemerintah agar para PNS sebaiknya

tidak diberika posisi a a atau tidak dapat

diberhentikan. Justru dengan statusnya sebagai pegawai negeri, para PNS tersebut harus dinilai secara kontinyu dengan indikator kinerja yang jelas. Sehingga para PNS dituntut untuk selalu bekerja sesuai dengan target dan termotivasi untuk meningkatkan kualitas kerjanya.

Profesi akuntan pun tidak dapat luput dari tindakan korupsi. Beberapa tindakan korupsi yang dilakukan oleh akuntan seperti; meninggikan pendapatan untuk mendongkrak harga saham; menurunkan pendapatan untuk menghindari pajak; manipulasi/memalsukan dokumen untuk menyembunyikan transaksi yang sebenarnya; menghilangkan temuan audit; dan jual beli opini laporan

(3)

keuangan. Selain korupsi kasus suap dalam dunia bisnis pun banyak terjadi, integritas kembali dibutuhkan untuk menghindari tindak pidana tersebut. Tindakan pencegahan harus diberlakukan secara proporsional dengan risiko yang dihadapi sesuai dengan ukuran perusahaan. Semakin besar perusahaan dengan jangkauan operasional yang luas, semakin penting tindakan pencegahan suap diberlakukan. Komitmen manajemen untuk menjalankan kegiatan usaha tanpa suap menjadi kunci utama, misalnya diwujudkan dalam bentuk kode etik perusahaan.

Selain komitmen manajemen, pencegahan tindak pidana KKN juga memerlukan komitmen dari para pekerja. Akuntan sebagai penjaga keeper pengelolaan keuangan dapat berperan dalam pemberantasan KKN yaitu dengan; menyajikan laporan keuangan yang dapat diandalkan dan dipercaya; membangun sistem pengendalian intern yang memadai yang mampu mendeteksi kecurangan sejak dini; melakukan audit investigasi untuk mendeteksi dan mengungkap terjadinya kecurangan; dan bertindak sebagai auditor forensik yang mengumpulkan dan menyediakan alat bukti untuk persidangan.

Sosialisasi Penguatan Tata Kelola Pemerintahan yang

Bersih, Efektif, Efisien dan Akuntabel di Kabupaten Klaten

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan oleh Program Studi Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Universitas Gadjah Mada (UGM) kondisi dan transparansi keuangan di Indonesia masih belum mencapai kondisi yang optimal. Hasil penelitian ini dirasa perlu untuk digaungkan kepada para pengambil kebijakan dan aparatur pemerintah daerah untuk mengubah mindset para aparatur bahwasanya opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tidaklah cukup untuk menggambarkan kondisi keuangan yang baik. Opini tersebut sekedar menginformasikan bahwasanya pelaksanaan dan pelaporan keuangan daerah sudah baik dan benar. Namun masih diperlukan upaya yang optimal untuk dapat menciptakan kondisi keuangan yang sehat, tidak hanya mencapai batas standar WTP tetapi harus memerhatikan substansi keuangan yang akuntabel dan good governance.

Hasil penelitian tersebut dipaparkan oleh Irwan Taufiq Ritonga, M.Bus., Ph.D pada Sosialisasi Penguatan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif, Efisien dan Akuntabel di Kabupaten Klaten pada Selasa, 7 November 2017 bertempat di Pendopo Kabupaten Klaten. Adapun penelitian yang dipaparkan terdiri dari pengukuran Indeks Kondisi Keuangan dan penghitungan Indeks Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah di Indonesia.

Metode pengukuran IKK menggunakan model pengukuran 6 dimensi yang terdiri dari; Solvabilitas Keuangan Jangka Pendek, Solvabilitas Keuangan Jangka Panjang, Solvabilitas Anggaran, Kemandirian Keuangan, Fleksibilitas Keuangan, dan Solvabilitas Layanan. Data yang digunakan dalam penghitungan IKK berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan LKPD. Adapun tahapan penghitungan IKK terdiri dari; (1) Penentuan kelompok acuan (benchmark) pemerintah daerah yang setara; (2) Penghitungan indeks indikator dan indeks dimensi, (3) Penghitungan indeks komposit kondisi keuangan pemerintah daerah; (4) Pengkategorian dan pemeringkatan kondisi keuangan.

Indeks Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah menilai penyajian informasi atau dokumen pengelolaan keuangan daerah pada website resmi seluruh pemerintah daerah di Indonesia. Penghitungan indeks tersebut menggunakan empat kriteria pengukuran yang terdiri dari; (1) Ketersediaan, (2) Aksesibilitas, (3) Ketepatan waktu, dan (4) Frekuensi Pengungkapan.

(4)

Minimnya sumber daya alam sebagai potensi pendapatan asli daerah mendorong pemerintah kota Banjarmasin untuk pintar-pintar menyusun rencana pengelolaan daerahnya. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Drs. H. Hamdi selaku Asisten II Bidang Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Banjarmasin saat membuka kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Reviu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Kota Banjarmasin Tahun 2018. Berangkat dari niat untuk meningkatkan kualitas RPJMD dan Renstra SKPD serta lebih memahami perbedaan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017, Pemerintah Kota Banjarmasin bekerjasama dengan Program Studi Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan diklat reviu RPJMD dan penyusunan Renstra SKPD yang dilaksanakan pada 9-10 November 2017 bertempat di kampus FEB UGM Yogyakarta.

RPJMD merupakan dokumen perencanaan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur dalam rangka pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan sosial suatu daerah dalam jangka waktu tertentu. RPJMD berisi penjabaran visi, misi, dan program kepala daerah dengan berpedoman pada RPJP Daerah serta memperhatikan RPJM Nasional. RPJMD disusun untuk periode lima tahunan dan berisi berbagai program dan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh daerah selama lima tahun ke depan. Diperlukan pengetahuan dan kemampuan yang kompleks dalam menyusun RPJMD. Dimulai dari mengolah data primer dari berbagai aspek di lapangan, hingga proyeksi perkembangan daerah pada masa yang akan datang.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Dokumen tersebut memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif.

Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Permendagri tersebut mengatur tentang kewajiban daerah dalam penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD, renja SKPD, serta RKPD. Sejak tahun 2010 hingga tahun 2017, pemerintah daerah menggunakan peraturan tersebut sebagai dasar penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD, renja SKPD, serta RKPD. Namun pada 18 September 2017, Pemendagri tersebut digantikan oleh Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi RRPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD. Dengan diterbitkannya Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 maka Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tidak berlaku.

Dalam Permendagri yang baru tercantum beberapa perubahan dalam teknis penyusunan dokumen RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD, renja SKPD, serta RKPD sehingga diperlukan kecermatan dan ketelitian dalam melaksanaan pertaturan baru tersebut.

(5)

|

Rapat Koordinasi APSSAI dan Penyusunan Rencana Kerja 2018

Profesi akuntan merupakan salah satu profesi bergengsi dan menjadi profesi idaman. Iming-iming gaji tinggi dan jabatan strategis merupakan salah satu daya tarik profesi tersebut. Namun di balik daya tarik profesi akuntan, terbentang berbagai kesulitan dan resiko pekerjaan yang cukup besar. Seorang akuntan mutlak memiliki ketelitian dan kecermatan dalam berhitung dan mengolah data keuangan. Sehingga sebuah kelalaian kecil dapat berpengaruh besar terhadap hasil kerjanya. Namun, perkembangan teknologi yang kian pesat membuat kerja keras seorang akuntan seolah tergeser oleh perangkat lunak (software) akuntansi. Bagaimana tidak, perhitungan keuangan yang biasanya diselesaikan dalam hitungan hari oleh akuntan, dapat diselesaikan oleh software dalam hitungan menit bahkan detik. Berbagai software tersebut seolah menjadi ancaman besar bagi profesi akuntan.

Adaptasi akan melahirkan evolusi, pernyataan tersebut disampaikan oleh Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Eko Suwardi, M.Sc., Ph.D., Ak pada pembukaan Rapat Koordinasi Pengelola Prodi S2 Akuntansi dan Rencana Kerja Tahun 2018 yang dilaksanakan pada Minggu-Selasa, 19-21 November 2017 bertempat di Kampus FEB UGM. Menurut Eko Suwardi, dengan adaptasi terhadap perkembangan zaman dan teknologi, setiap profesi akan dapat tetap berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Karena tanpa mengikuti perkembangan teknologi yang ada, tidak mustahil sebuah pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh manusia dapat dilakukan oleh mesin. Diperlukan inovasi dan akselerasi pada setiap bidang keilmuan agar para penyelenggara pendidikan dapat melahirkan para lulusan professional yang up-to-date.

Sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut dan sebagai upaya mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara efisien dan efektif, para pengelola Program Studi Magister Akuntansi dari seluruh Indonesia membentuk Asosiasi Program Studi S2 Akuntansi Indonesia (APPSAI). Pembentukan APSSAI dituangkan dalam akta notaris Idham Hamja, S.H, M.Kn. pada 10 Oktober 2017 bertempat di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. APSSAI dibidani oleh Prof. Dr. Abdul Halim, MBA, Ak, CA dari Universitas Gadjah Mada selaku ketua; Dr. Haryono, M.Si, Ak, CA. dari Universitas Tanjungpura Pontianak selaku wakil ketua; Dr. Hamidah, M.Si, Ak, CA dari Universitas Airlangga selaku sekretaris dan Dr. Lintje Kalangi, SE, ME, Ak, CA dari Universitas Sam Ratulangi Manado selaku bendahara. Saat ini APSSAI beranggotakan 47 Program Studi S2 Akuntansi yang berasal dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia. Syarat untuk menjadi anggota APSSAI, adalah Program Studi S2 Akuntansi calon anggota harus sudah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Perguruan Tinggi (BAN PT)

Referensi

Dokumen terkait

Pada pertemuan terakhir perubahan subjek terlihat dari hasil tindakan yang sudah dilakukan, subjek lebih bisa memperkirakan hasil yang akan ia peroleh jika ia

harga, lokasi yang strategis, dan suasana yang ditawarkan dari keempat restoran waralaba cepat saji tersebut, menuntut konsumen untuk memilih manakah yang paling pas untuk

Perjanjian pra nikah atau Prenuptial Agreement adalah perjanjian yang dibuat sebelum pernikahan dilangsungkan dan mengikat kedua belah pihak calon pengantin yang akan

Hasil uji Chi Squarе variabеl Organizational Citizеnship Bеhavior (OCB) dеngan katеgori tеnaga kеpеrawatan sеnior dan junior dapat dilihat dari kеlompok pеrawat

sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Presiden ini 4. Pengelolaan pulau-pulau kecil terluar dilakukan dengan tujuan: a). menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan

Artinya, meskipun terlihat banyak menempel di permukaan zeolit, namun jumlah Fe yang terkandung dalam zeolit sintetik yang dipilar dengan Fe2O3 lebih sedikit

Secara perlahan-lahan namun efektif, media membentuk pandangan pemirsanya terhadap bagaimana seseorang melihat pribadinya dan bagaimana seseorang seharusnya

Faktor lainnya adalah sikap skeptis, ini sangat diperlukan dalam terlaksananya proses pemeriksaan yang baik, menurut Sukendra dkk (2015) sikap skeptisme tinggi akan terus