• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemberian Ekstrak Bunga Pepaya Jantan (Carica papaya L) Terhadap Parameter Farmakokinetika Natrium Diklofenak Menggunakan Data Urin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pemberian Ekstrak Bunga Pepaya Jantan (Carica papaya L) Terhadap Parameter Farmakokinetika Natrium Diklofenak Menggunakan Data Urin"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUNGA PEPAYA

JANTAN (Carica papaya L.) TERHADAP PARAMETER

FARMAKOKINETIKA NATRIUM DIKLOFENAK

MENGGUNAKAN DATA URIN TIKUS JANTAN

SKRIPSI

OLEH:

FUSFITA ARIKA NINGSIH SIREGAR NIM 111524007

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014

(2)

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUNGA PEPAYA

JANTAN (Carica papaya L.) TERHADAP PARAMETER

FARMAKOKINETIKA NATRIUM DIKLOFENAK

MENGGUNAKAN DATA URIN TIKUS JANTAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

OLEH:

FUSFITA ARIKA NINGSIH SIREGAR NIM 111524007

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

(3)

Aminah Dalimunthe, S.Si., M.Si., Apt.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan

skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Pemberian Ekstrak Bunga Pepaya Jantan

(Carica papaya L) Terhadap Parameter Farmakokinetika Natrium Diklofenak

Menggunakan Data Urin”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera

Utara.

Penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Sumadio

Hadisahputra, Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi USU yang telah memberikan

bantuan dan fasilitas selama masa pendidikan. Ibu Aminah Dalimunthe, S.Si.,

M.Si., Apt. dan Bapak Dr. Edy Suwarso, S.U., Apt. yang telah membimbing

penulis dengan penuh kesabaran, tulus dan ikhlas selama penelitian hingga

selesainya penulisan skripsi ini. Bapak Drs. Awaluddin Saragih, M.Si., Apt., selaku

dosen wali yang telah membimbing penulis selama masa pendidikan. Bapak Dr.

Kasmirul Ramlan Sinaga, M.S., Apt., Ibu Dra. Azizah Nasution, M.Sc., Ph.D.,

Apt., Ibu Marianne, S.Si., M.Si., Apt., sebagai dosen penguji yang telah

memberikan saran dan kritikan kepada penulis hingga selesainya penulisan skripsi

ini. Ibu Marianne, S.Si., M.Si., Apt., selaku kepala Laboratorium Farmakologi dan

Toksikologi, Ibu Dra. Suwarti Aris, M.Si., Apt., selaku Kepala Laboratorium

(5)

v

Koordinator Laboratorium Biofarmasetika dan Farmakokinetika yang telah

memberikan fasilitas dan bantuan selama penelitian.

Ucapan terimakasih dan penghargaan yang tulus tiada terhingga kepada

Ayahanda Muhammad Amin Siregar, S.H. dan Ibunda Farida Hanum Harahap,

S.Pd. tercinta serta Abang Andi Zulfian Syah Siregar, S.H. dan Adik Dewi

Anggraeni Sylvia Siregar atas doa, dorongan dan semangat baik moril maupun

materil kepada penulis selama perkuliahan hingga selesainya penyusunan skripsi

ini. Kepada seluruh Staf Pengajar, Pegawai Tata Usaha dan sahabat-sahabat

(Agnes, Mutia, Ira, Fitri, Saddam) yang telah membantu selama penelitian hingga

selesainya penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih memiliki

banyak kekurangan, oleh karena itu sangat diharapkan kritikan dan saran yang

dapat menyempurnakan skripsi ini.

Medan, Agustus 2014

Penulis,

Fusfita Arika Ningsih S. NIM 111524007

(6)

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUNGA PEPAYA JANTAN (Carica papaya L.) TERHADAP PARAMETER FARMAKOKINETIKA NATRIUM

DIKLOFENAK MENGGUNAKAN DATA URIN TIKUS JANTAN

Abstrak

Fase farmakokinetika berkaitan dengan masuknya zat aktif ke dalam tubuh.

Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak bunga pepaya jantan

berpengaruh terhadap profil farmakokinetika dari natrium diklofenak.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan 20 tikus jantan yang beratnya 150 – 200 g, yang terbagi dalam empat kelompok, kelompok pertama diberikan larutan natrium diklofenak baku 2,25 mg/kg bb selanjutnya dilakukan pemberian ekstrak bunga pepaya jantan pada masing-masing kelompok yang terdiri dari 5 ekor tikus dengan dosis 20 mg/kg bb, 40 mg/kg bb, 80 mg/kg bb per oral selama 7 hari berturut-turut. Selanjutnya diberikan larutan natrium diklofenak setelah 4 jam pemberian ekstrak etanol bunga pepaya jantan.

Hasil penelitian diperoleh jumlah kumulatif obat sampai waktu tak

terhingga (Ae∞) 24,7844 ± 9,9290 mcg yang meningkat secara signifikan setelah

pemberian ekstrak etanol bunga pepaya jantan 20 mg/kgbb, 40 mg/kgbb, 80 mg/kgbb selama 7 hari sebesar 26,6229 ± 4,0011 mcg; 38,4230 ± 15,5246 mcg dan

43,1141 ± 4,2114 mcg. Nilai laju ekskresi (Ku) pada pemberian ekstrak etanol

bunga pepaya jantan 20 mg/kgbb, 40 mg/kgbb, 80 mg/kgbb selama 7 hari meningkat secara signifikan dari 2,99 x 10-3 ± 1,85 x 10-3 jam-1 menjadi 3,69 x 10-3 ± 1,20 x 10-3 jam-1; 5,82 x 10-3 ± 3,49 x 10-3 jam-1 dan 7,68 x 10-3± 1,70 x 10-3 jam-1. Nilai fraksi obat yang dieliminasi (Fel)juga meningkat secara signifikan dari 5,24 ±

2,24 % pada perlakuan tanpa ekstrak etanol bunga pepaya jantan menjadi 6,38 ± 1,17 %; 8,76 ± 3,28 % dan 9,54 ± 1,95 % setelah pemberian ekstrak etanol bunga

pepaya jantan. Nilai laju eliminasi (Kel) meningkat tidak signifikan dengan

perlakuan tanpa ekstrak etanol bunga pepaya jantan sebesar 0,0590 ± 0,0229 jam-1

menjadi 0,0604 ± 0,0177 jam-1; 0,0614 ± 0,0202 jam-1 dan 0,0836 ± 0,0258 jam-1

setelah pemberian ekstrak etanol bunga pepaya jantan 20 mg/kgbb, 40 mg/kgbb, 80

mg/kgbb. Nilai laju metabolisme (Km) juga meningkat tidak signifikan sebesar

0,0560 ± 0,0219 jam-1 menjadi 0,0566 ± 0,0167 jam-1; 0,0556 ± 0,0170 jam-1 dan

0,0758 ± 0,0244 jam-1 setelah pemberian ekstrak etanol bunga pepaya jantan 20

mg/kgbb, 40 mg/kgbb, 80 mg/kgbb. Nilai waktu paruh (t1/2eliminasi) menurun tidak

signifikan dari 13,44 ± 5,64 jam pada perlakuan tanpa ekstrak etanol bunga pepaya jantan menjadi 12,13 ± 2,90 jam, 12,67 ± 5,57 jam dan 8,98 ± 2,85 jam pada pemberian ekstrak etanol bunga pepaya jantan 20 mg/kgbb, 40 mg/kgbb, 80 mg/kgbb.

Kata kunci: Natrium diklofenak, ekstrak bunga pepaya jantan, profil

(7)

vii

THE INFLUENCES OF ADMINISTRATION MALE FLOWERS OF PAPAYA PLANTS EXTRACT AT THE PHARMACOKINETIC PARAMETER OF SODIUM DICKLOFENAC THAT USING URINE

DATA OF MALE RATS

Abstract

Pharmacokinetic profile connected with the entry of active substances into the body. This research is aimed to finding the effect of the male papaya flower extracts affect on the pharmacokinetics profile of diclofenac sodium

The research was conducted using 20 male rats weighing of 150-200 g, were divided into four groups, the first group given diclofenac sodium standard solution of 2.25 mg/kg bw of extract then performed on the male papaya flowers of each group consisted of 5 rats with a dose 20 mg/kg bw, 40 mg/kg bw, 80 mg/kg bw orally for 7 days. Next given diclofenac sodium solution after 4 hours of administration of the ethanol extract of papaya flower male.

.

The result obtained that the cumulative amount of drug to infinite time (Ae∞) 24,7844 ± 9,9290 mcg and significantly increased after treatment of ethanolic extract of male flower of papaya plants 20; 40; 80 mg/kg bw for 7 days 26,6229 ± 4,0011 mcg; 38,4230 ± 15,5246 mcg and 43,1141 ± 4,2114 mcg. Excretion rate (Ku) values in the treatment of ethanolic extract of male flower of papaya plants 20;

40; 80 mg/kg bw for 7 days showed significantly increase from 2,99 x 10-3 ±1,85 x 10-3 hour-1 to 3,69 x 10-3 ± 1,20 x 10-3 hour-1; 5,82 x 10-3 ± 3,49 x 10-3 hour-1 and 7,68 x 10-3± 1,70 x 10-3 hour-1. The fraction of drug eliminated (Fel) values also

showed a significantly increase from 5,24 ± 2,24% of treatment without ethanolic extract of male flower of papaya plants to 6,38 ± 1,17%; 8,76 ± 3,28% and 9,54 ± 1,95% after the treatment of ethanolic extract of male flower of papaya plants.

Elimination rate (Kel) value showed the increase was not significant with the

treatment without ethanolic extract of male flower of papaya plants from 0,0590 ± 0,0229 hour-1 to 0,0604 ± 0,0177 hour-1; 0,0614 ± 0,0202 hour-1 and 0,0836 ±

0,0258 hour-1 after the treatment of ethanolic extract of male flower of papaya

plants. Metabolism rate (Km) value also showed the increase was not significant

from 0,0560 ± 0,0219 hour-1 to 0,0566 ± 0,0167 hour-1; 0,0556 ± 0,0170 hour-1 and

0,0758 ± 0,0244 hour-1 after the treatment of ethanolic extract of male flower of

papaya plants and the elimination half life value (t1/2elimination) showed the decrease

was not significant with the value 13,44 ± 5,64 hour for treatment without ethanolic extract of male flower of papaya plants and 12,13 ± 2,90 hour, 12,67 ± 5,57 hour and 8,98 ± 2,85 hour for the treatment of ethanolic extract of male flower of papaya plants.

Key word : Diclofenac sodium, ethanolic extract of male flower of papaya plants,

pharmacokinetic profile, urine.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK vi

ABSTRACT vii DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xii DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR LAMPIRAN xiv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1Latar belakang 1 1.2Perumusan masalah 3 1.3Hipotesis 4

1.4Tujuan penelitian 4 1.5Manfaat penelitian 4

1.6Kerangka pikir 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1 Uraian Tumbuhan 6

2.1.1 Sistematika tumbuhan 6

2.1.2 Morfologi tumbuhan 6

2.1.3 Kandungan kimia 7

2.1.4 Khasiat tumbuhan ... 7

(9)
(10)

3.7.3 Pemeriksaan saponin 21

3.10.1 Pembuatan larutan induk baku I natrium

diklofenak 24

3.10.2 Pembuatan larutan induk baku II natrium

diklofenak 24

3.10.3 Pengukuran panjang gelombang absorpsi

maksimum di dalam larutan NaOH 0,1 N 24

3.10.4 Pembuatan kurva baku natrium diflofenak

pada panjang gelombang maksimum 24

3.11 Pembuatan suspensi dan larutan 25

3.11.1 Pembuatan suspensi CMC 1% 25

3.11.2 Pembuatan suspensi natrium

diklofenak 0,05% 25

3.11.3 Pembuatan suspensi ekstrak 26

3.12 Perlakuan terhadap hewan percobaan 26

3.12.1 Perlakuan pada hewan percobaan dengan pemberian natrium diklofenak tanpa ekstrak

(11)

xi

3.12.2 Perlakuan pada hewan percobaan dengan

pemberian natrium diklofenak dengan pemberian

EEBPJ selama 7 hari berturut-turut 27

3.13 Analisis data 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 29

4.1 Simplisia dan ekstrak 29

4.2 Analisis parameter farmakokinetik 31

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41

5.1 Kesimpulan 41

5.2 Saran 42

DAFTAR PUSTAKA 43

LAMPIRAN 44

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Pemeriksaan karakterisasi simplisia bunga pepaya jantan 30

4.2 Hasil pemeriksaan skrining fitokimia serbuk simplisia bunga

pepaya jantan 31

4.3 Nilai rata-rata ± SD jumlah natrium diklofenak (Ae) yang

masih dapat ditemukan dalam urin 32

4.4 Penentuan parameter farmakokinetika data ekskresi urin

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Bagan kerangka pikir penelitian 5

2.1 Rumus struktur natrium diklofenak ... 8

4.1 Mikroskopik serbuk bunga jantan tumbuhan pepaya 29

4.2 Nilai rata-rata ± SD jumlah natrium diklofenak (Ae) yang

masih dapat ditemukan dalam urin 33

4.3 Peningkatan nilai Ae∞

4.4 Peningkatan nilai K

(mcg) terhadap rata-rata tiap perlakuan 35

u (jam -1

4.5 Peningkatan nilai F

) terhadap rata-rata tiap perlakuan 36

el

4.6 Peningkatan nilai K

(%) terhadap rata-rata tiap perlakuan 36

el (jam-1

4.7 Penurunan nilai K

) terhadap rata-rata tiap perlakuan 37

m (jam -1

40 mg/kgbb ... 38 ) dari dosis 20 mg/kgbb menuju dosis

3.8 Peningkatan nilai t1/2

40 mg/kgbb 38

(jam) dari dosis 20 mg/kgbb menuju dosis

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Surat hasil identifikasi tumbuhan 44

2 Bunga, simplisia, dan ekstrak bunga pepaya jantan 45

3 Perhitungan hasil pemeriksaan karakterisasi simplisia 46

4 Tabel konversi dosis hewan dengan manusia 51

5 Contoh perhitungan dosis 52

6 Bagan alur penelitian 54

7 Bagan perlakuan pada hewan percobaan dengan pemberian

natrium diklofenak tanpa EEBPJ 55

8 Bagan perlakuan pada hewan percobaan dengan pemberian

natrium diklofenak dengan EEBPJ 56

9 Hewan percobaan dan alat-alat yang digunakan 57

10 Sertifikat pengujian natrium diklofenak 58

11 Panjang gelombang dan kurva baku natrium diklofenak 59

12 Penetapan kadar natrium diklofenak dalam urin tikus

Jantan 63

13 Hasil perhitungan parameter farmakokinetik urin

kumulatif 65

14 Jumlah kumulatif natrium diklofenak dalam urin 70

15 Contoh perhitungan nilai parameter farmakokinetika

data urin kumulatif natrium diklofenak 72

16 Nilai parameter farmakokinetika natrium

diklofenak dalam urin kumulatif 75

Gambar

Tabel konversi dosis hewan dengan manusia

Referensi

Dokumen terkait

In this research, a stable photogrammetric network designed for measuring the industrial object (Both Reference and Product) and then by using the Bundle Adjustment

Tracap oleh Kelompok Kerja Pengadaan Jasa Konsultansi Pekerjaan Jalan dan Jembatan Provinsi.. Jawa Tengah Pada Dinas Bina Marga Propinsi Jawa Tengah Dana APBD Tahun

Tengah Pada Dinas Bina Marga Propinsi Jawa Tengah Dana APBD Tahun Anggaran 2014 tanggal. 4 Juli 2014 Nomor : 407 / POKJA / KONS / VII

Panitia Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan pengadaan

Bagi Peserta yang dinyatakan lulus tahap administrasi dapat segera mengambil Nomor Ujian Tahap-II di RSUD Bagas Waras Kab. Klaten mulai sejak diumumkan sampai dengan hari Jum'at

Bagi Peserta yang dinyatakan lulus tahap administrasi dapat segera mengambil Nomor Ujian Tahap-II di RSUD Bagas Waras Kab. Klaten mulai sejak diumumkan sampai dengan hari Jum'at

Pada hari ini Senin tanggal Tujuh bulan Juli tahun Dua Ribu Empat Belas kami Pokja Pengadaan Jasa Konsultansi Pekerjaan Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Tengah pada Dinas

[r]