• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keanekaragaman Makrozoobentos di Sungai Bah Binoman Desa Marjandi Embong Kecamatan Panombeian Panei Kabupaten Simalungun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Keanekaragaman Makrozoobentos di Sungai Bah Binoman Desa Marjandi Embong Kecamatan Panombeian Panei Kabupaten Simalungun"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

32

DAFTAR PUSAKA

Agustatik, S. 2010. Gradasi Pencemaran Sungai Babon dengan Bioindikator Makrozoobentos. Tesis. Universitas Diponegoro Press: Semarang.

Angelier, E. 2003. Ecology of Streams and Rivers. Science Publishers, Inc., Enfield & Plymouth.

APHA. 1989. Standard Methods for The Examination of Water and Waste Water. APHA. AWWA. APCH. Port City Press. Baltimore. Maryland.

Atmadja, W. S. 1999. Sebaran dan Beberapa Aspek Vegetasi Rumput Laut (Algae Makro) di Perairan Terumbu Karang Indonesia. Puslitbang Oseanologi: Jakarta.

Asdak, C. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. UGM Press: Yogyakarta.

Barus, T. A. 1996. Metode Ekologi untuk Menilai Kualitas Suatu Perairan Lotik. Proogram Studi Biologi FMIPA USU: Medan.

Barus, T. A. 2004. Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Sungai dan Danau. Program Studi Biologi. USU: Medan.

Bouchard, R. W. 2012. Guide to Aquatic Invertebrate Families of Mongolia. Saint Paul: USA.

Brower, J., Jerold, Z. and Von Ende, C. 1990. Field and Laboratory Methods for General Ecology. Third Edition, USA. Win. C. Brown Publisher. New York.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.

Fachrul, M. F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara.

Fajriansyah, I. M., Nasution, S. dan Samiaji, J. 2011. Struktur Komunitas Makrozoobentos di Perairan Desa Dompas Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis. Jurnal Ilmiah. Universitas Riau: Riau.

(2)

33

Gooderham, J. 1998. Zoology I (Aquatic Ecology). Sidney: CRC Frashwater Ecology, Monash University.

Handayani, S, T., Suharto, B. dan Marsoedi. 2001. Penentuan Status Kualitas Perairan Sungai Brantas Hulu Dengan Biomonitoring Makrozoobenthos: Tinjauan Dari Pencemaran Bahan Organik. Jurnal Biosains. Vol. 1(1): 31-33.

Hawkes, H. A. 1979. Invertebrates as Indicators of River Water Quality. Dalam: Biological Indikator of Water Quality. James, A dan S. L. H. Fuller (Eds.). John Wiley and Sons: New York.

Hidayat, J. W., Baskoro, K. dan Sopiany, R. 2004. Struktur Komunitas Mollusca Bentik Berbasis Kekeruhan di Perairan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Jurnal Bioma. 6 (2) : 53 – 56.

Hilsenhoff, W. L. 1988. Rapid Field Assesment of Organic Pollution with a Family Level Biotic Index. Journal of the North American Benthological Socienty. 7 (1) : 65 – 68.

Krebs, C. J. 1985. Experimental Analysis of Distribution of Abudance. Third Edition. Harper & Row Publisher: New York.

Mahajoeno, E., Manan, E. dan Ardiansyah. 2001. Keanekaragaman Larva Insekta pada Sungai-sungai Kecil di Hutan Jobolarangan. Jurnal Biodiversitas. 2 (2) : 133-139.

Mason C. F. 1981. Biology of Freshwater Pollution. Longman: London & New York.

Mackie, G. L. 1998. Applied Aquatic Ecosystem Concepts. University of Guelph Custom Coursepack. 12 Chapters, Index.

Michael, P. 1994. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Lapangan dan Laboratorium. Jakarta: UI Press.

Moss, B. 1980. Ecology of Freshwater. Blackwell Scientific Publixation, Oxford: London.

Mulyanto, H. R. 2007. Sungai, Fungsi dan Sifat-sifatnya. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Nugroho, A. 2006. Bioindikator Kualitas Air. Universitas Trisakti: Jakarta.

Nybakken, J. W. 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. P. T. Gramedia: Jakarta.

(3)

34

Pahrurrozi., Patana, P. dan Suryanti, A. 2014. Komunitas Makrozoobentos di Sungai Batang Gadis Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara. Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Pennak, R. 1978. Fresh Water Invertebrates of The United States Protozoa to Molusca. University of Colorado. Boulder: Colorado.

Plafkin, J. L., Barbour, M. T., Porter K. D., Gross, S. K. and Hughes, R. M. 1985. Rapid Bioassessment Protocols for Use in Streams and Rivers: Benthic Macroinvertebrates and Fish. Washington D. C.: USEPA, Assessment and Watershed Protection Division.

Ramli, D. 1989. Ekologi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta.

Sastrawijaya, A. T. 1991. Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta: Jakarta.

Sinambela, M. 1994. Keanekaragaman Makrozoobentos Sebagai Indikator Kualitas Sungai Babura. Tesis. Program Pasca Sarjana IPB: Bogor.

Suartini, N. M., Sudatri, N. W., Pharmawati, M. dan Dalem, A. A. G. R. 2006. Identifikasi Makrozoobentos di Tukad Bausan Desa Pererenan, Kabupaten Badung, Bali. Jurnal Ecotrophic. 5 (1): 41 – 44.

Sudarso, J., Wardiatno, Y., Setiyanto D. D. dan Anggraitoningsih, W. 2013. Pengaruh Aktivitas Antropogenik di Sungai Ciliwung terhadap Komunitas Larva Trichoptera. Jurnal Manusia dan Lingkungan. 20 (1) : 68 – 83.

Sugiharto. 1987. Dasar-dasar Pengolahan Air Limbah. UI Press: Jakarta.

Sugiyono. 2005. Statistik untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung.

Suin, N. M. 2002. Metoda Ekologi. Universitas Andalas Press: Padang.

Susanto, P. 2000. Pengantar Ekologi Hewan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Ward, J. V. 1992. Aquatic Insect Ecology, Biology and Habitat. John Wiley & Sons: New York.

Wardhana, A. W. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Edisi Revisi. Penerbit Andi: Yogyakarta.

(4)

35

Wetzel, R. G. 1982. Limnology. Edisi Keempat. W. B. Sauders Company, Philadelphia.

Wheelhouse and Stewart, G. 1995. Biological Studies on Some Moorland Short-palped Craneflies (Tipulidae, Diptera). E-Theses. Durham University: United Kingdom.

Wibisono, R. W. R. dan Muntalif, B. S. 2013. Penentuan Kualitas Air Sungai Cihampelas dengan Bioindikator Makrozoobentos. Progam Studi Teknik Lingkungan. Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB: Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

BAHTIAR LEWA,

Agar goncangan tidak melampaui batas yang diizinkan maka biasanya arus asut motor dibatasi dengan menggunakan peralatan pengasut, namun untuk motor induksi yang diasut

1 PROGRAM PEMBERDAYAA N EKONOMI MASYARAKAT PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL SERTA KONSERVASI SUMBERDAYA KP. - Jumlah pulau-pulau kecil yang ekonomi masyarakatnya

Jumlah lokasi sarana dan prasarana pengolahan hasil perikanan yang berkembang dan terbina 17 lokasi; Berkembangnya jenis olahan produk bernilai tambah 1 paket. Makassar,

Berbagai macam permasalahan pengadaan barang/jasa sebagian besar bermula dari lemahnya pemahaman tentang tata cara evaluasi pemilihan penyedia, dimulai dari lemahnya penyusunan

Penerapan prosedur akuntansi penerimaan pajak daerah pada Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Tangerang dilakukan mulai dari Bendahara Penerimaan kemudian dilanjutkan pada

Contoh hirograf banjir seri dari Bendungan Rajui disajilan pada gambar 4, contoh penelusuran banjir dan muka air waduk Bendungan Rajui disajikan pada gambar

As reference, Moody’s forecast 2017 default rate for Asian non-financial high-yield corporates at 2.9%, which is lower than their US peers 1.. Our position going