• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Tingkat Kepuasan Pelayanan Listrik Pintar (Prabayar) Dengan Listrik Regular (Pascabayar) (Studi pada PT. PLN (Persero) Ranting Berastagi Tanah Karo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Tingkat Kepuasan Pelayanan Listrik Pintar (Prabayar) Dengan Listrik Regular (Pascabayar) (Studi pada PT. PLN (Persero) Ranting Berastagi Tanah Karo"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Listrik telah menjadi kebutuhan yang mendasar untuk berbagai aktifitas

manusia, yang kemudian digunakan untuk beragam fungsi kedepannya. Listrik

menjadikan manusia ketergantungan akan keberadaannya, tidak dapat dipungkiri

bahwa listrik merupakan tenaga yang dibutuhkan manusia dalam segala hal yang

mendukung aktifitas manusia. Adapun akhirnya peran dari pemerintah dalam

penyediaan listrik bagi masyarakat luas.Tidak heran jika pemerintah menguasai

kepentingan listrik dalam bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk

dapat mengaturnya dengan baik untuk kepentingan bersama agar tidak terjadi

monopoli dalam kepentingan ini.Suatu perusahaan besar sebagai penyedia listrik

untuk masyarakat adalah PT. PLN, dimana perusahaan listrik milik negara ini

telah banyak memberikan kontribusi yang besar dalam memasok kebutuhan listrik

untuk masyarakat.Selaku perusahaan milik negara yang menangani masalah

kepentingan listrik di Indonesia, yang memberikan jumlah pasokan listrik kepada

masyarakat dalam jumlah yang sangat besar. Tentunya PT. PLN memberikan

pelayanan sebagai upaya pasti dalam memberikan public service yang maksimal

untuk kepentingan dan

kemajuan bangsa.

Masyarakat sebagai konsumen yang seakan merasa “ketergantungan”

(2)

kebutuhan listrik selain PT. PLN. Setiap penggunaan listrik PLN, tentunya

mempunyai harapan khususnya dalam pelayanan administrasi maupun listrik.

Masyarakat tentu menginginkan supaya kualitas pelayanan listrik PLN dapat

dijamin.Namun dalam operasional pelayanan tidak dapat dihindariterjadinya

kesalahan administrasi maupun gangguan teknis.Hal semacam inilah yang dapat

menimbulkan ketidakpuasan pelanggan.

Pelayanan pada hakekatnya merupakan serangkaian kegiatan karenaitu ia

merupakan proses sebagai proses pelayanan berlangsung secara rutin dan

berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan orang dalam masyarakat.

Pelayanan diartikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan untuk memenuhi

kebutuhan orang lain yang tingkatan pemuasannya hanya dapat dirasakan oleh

orang yang melayani maupun dilayani.1 Menurut Fred Luthans pelayanan adalah

proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung. Dengan

arti luas proses menyangkut segala usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam

rangka pencapaian tujuan.2Pelayanan umum adalah pemberian jasa baik oleh

Pemerintah publik swasta atas nama Pemerintah ataupun pihak swasta kepada

masyarakat, dengan atau tanpa pembayaran guna memenuhi kebutuhan dan

kepentingan masyarakat.3

PT. PLN (persero) menyadari kebutuhan listrik masyarakat yang

semakin ketergantungan akan adanya tenaga listrik, dengan terus melakukan

berbagai kajian untuk meningkatkan mutu pelayanan dengan menawarkan

1Soegiarto.2002. Psikologi Pelayanan Dalam Industri Jasa , PT Gramedia Pustaka. Utama, Jakarta 2 Moenir.2006.Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara

(3)

berbagai program layanan. Seiring berjalannya waktu dan untuk mengembangkan

pelayanan suatu perusahaan maka dibuatlah suatu inovasi demi mempertahankan

eksistensi dan juga untuk kemajuan serta pengembangan dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat.Bentuk inovasi yang diciptakan oleh PT. PLN

adalah dengan mengeluarkan program listrik pintar.Listrik pintar adalah inovasi

layanan dari PLN yang mulai disosialisasikan sejak tahun 2008 namun baru resmi

diluncurkan pada tahun 2009.Selama ini pelanggan PLN mendapat layanan listrik

pascabayar, yaitu pelanggan menggunakan energi listrik dulu dan membayar

belakangan, pada bulan berikutnya. Setiap bulan PLN harus mencatat meter,

menghitung dan menerbitkan rekening yang harus dibayar pelanggan, melakukan

penagihan kepada pelanggan yang terlambat atau tidak membayar, dan memutus

aliran listrik jika konsumen terlambat atau tidak membayar rekening listrik setelah

waktu tertentu, mekanisme tersebut di atas tidak dilaksanakan pada sistem listrik

pintar (prabayar).

Pada sistem listrik pintar, pelanggan mengeluarkan uang/biaya lebih dulu

untuk membeli energi listrik yang akan dikonsumsinya. Besar energi listrik yang

telah dibeli oleh pelanggan dimasukkan ke dalam Meter Prabayar (MPB) yang

terpasang dilokasi pelanggan melalui sistem ‘token’ (pulsa) atau stroom.

Perubahan model migrasi dari pascabayar ke prabayar maupun pasang baru listrik

prabayar otomatis berkaitan dengan voucher/token pulsa untuk dapat

menggunakan aliran listrik. Salah satu alasan selain untuk meningkatkan

pelayanan, dilaksanakanya program listrik pintar ini diantaranya adalah, banyak

(4)

rekening, dan salah pemutusan, yang menderita juga bukan hanya masyarakat,

tapi PLN pun ikut merugi. Sebagai pembelajaran dan mengantisipasi dari banyak

kejadian dan masalah maka diluncurkanlah program Listrik Pintar, maka dengan

program ini masyarakat diajak agar lebih menghargai akan keberadaan tenaga

listrik dan lebih bijak dalam penggunaan listrik. Penggunaan listrik yang

cenderung terlewatkan oleh parakonsumennya yang notabene adalah masyarakat

luas, sehingga penggunaan listrikterkadang memakan biaya yang tidak sedikit

untuk konsumsi rumah ataupun usaha.

Sistem kWh meter prabayar berbeda bila dibandingkan kWh meter yang

biasadipakai selama ini (pascabayar), terbuat dari meter elektronik dipasang di

pelangganyang digunakan untuk mengukur pemakaian listrik pelanggan dan

memantau sertamengontrolnya. Meteran ini mempunyai beberapa fungsi atau fitur

antara lain,sebagai berikut: Mempunyai no seri unik sesuai dengan STS (Standart

TransferSpecification) kontraktor untuk menghubungkan atau memutuskan

koneksi listriknya.Low credit warning (visual dan audible) Memiliki memori yang

tidak terhapuskanNon volatile memory pada display LCD dapat ditampilkan sisa

kredit kWh, dayayang dipakai,status kontraktor, jumlah kWh yang dipakai sejak

dipasang, informasibaik saat menerima token serta informasi lain..

Meski demikian adanya inovasi baru yang dilakukan PT.PLN (Persero)

dalammemberikan pelayanan yang prima, namun masih banyak masyarakat yang

tetapmenggunakan listrik konvensional (pascabayar) dan tidak beralih kepada

listrik pintar(prabayar) yang merupakan inovasi baru yang di tawarkan oleh PT.

(5)

kepada pelangganyang menggunakan listrik pintar (prabayar) namun juga kepada

PT. PLN (Persero) itusediri.

Program Listrik Pintar (prabayar) yang diluncurkan oleh PT. PLN

disuatu sisi banyak terjadi permasalahan, ini dibuktikan dengan adanya keluhan

maupunpengaduan dari pelanggan.Oleh karena itu, PT. PLN dituntut harus lebih

optimaldalam menyelesaikan penanganan keluhan dari pelanggan terutama

dengan inovasibaru yang diluncurkan dan belum banyak diketahui oleh

masyarakat luas.

Berdasarkan fenomena diatas peneliti ingin membahas tetang

kebijakanprogram yang di luncurkan oleh PT. PLN dilihat dari tingkat kepuasan

masyarakat.Sehingga dapat ditentukan judul penelitian yaitu ”Perbandingan Tingkat KepuasanPelayanan Listrik Pintar (Prabayar) Dengan Listrik Regular (Pascabayar)pada PT. PLN (Persero) Ranting Berastagi Tanah Karo.

1.2. Perumusan Masalah

Dengan adanya latar belakang serta uraian permasalahan diatas maka

yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana

perbandingan antara tingkat kepuasan pelanggan listrik pintar (prabayar) dengan

listrik regular (pascabayar) pada PT.PLN (Persero) Ranting Berastagi Tanah

Karo?

1.3. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan tentunya mempunyai sasaran yang

(6)

sebelumnya. Suatu riset khusus dalam ilmu pengetahuan empiris pada umumnya

bertujuan untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu

ilmu pengetahuan.

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahuiadanya perbandingan antara tingkat kepuasan pelanggan listrik pintar

(prabayar)dengan listrik regular (pascabayar) pada PT.PLN (Persero) Ranting

Berastagi Tanah Karo

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah:

1. Secara ilmiah, untuk menambah khasanah ilmiah dan sumbangan

bagipengembangan teori-teori dalam ilmu Administrasi Negara khususnya

dalamkaitannya dengan perbandingan tingkat kepuasan pelanggan listrik

pintar(prabayar) dengan listrik regular (pascabayar) pada PT.PLN

(Persero) Ranting Berastagi Tanah Karo

2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

baiksecara langsung maupun tidak langsung bagi kepustakaan Departemen

IlmuAdministrasi Negara.

3. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan atau

sumbanganpemikiran bagi PT PLN (Persero)Ranting Berastagi Tanah

(7)

1.5. Kerangka Teori

Teori adalah seperangkatkonsep, asumsi dan generalisasi yang dapat

digunakan untuk mengungkapkan danmenjelaskan perilaku dalam berbagai

organisasi.4Sebelum melakukan penelitian yanglebih lanjut seorang peneliti perlu

menyusun suatu kerangka teori sebagai landasan berfikir untuk menggambarkan

dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yangdipilihnya. Kerangka teori

adalah bagian dari penelitian, tempat peneliti memberikanpenjelasan tentang

hal-hal yang berhubungan dengan variabel pokok, sub variabel,atau pokok masalah

yang ada dalam penelitian.5

Sebagai landasan berfikir dalam menyelesaikan atau memecahkan

masalahyang ada, perlu adanya pedoman teoritis yang membantu dan sebagai

bahan referensidalam penelitian.Kerangka teori diharapkan dapat memberikan

pemahaman yangjelas dan tepat bagi peneliti.Tujuan perusahaan dapat di capai

melalui upayamemuaskan pelanggan.Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan

tidak sematamatahanya menekankan pada aspek transaksi namun justru lebih

berfokus padaaspek relasional.

1.5.1.Pelayanan Publik

Pelayanan publik pada hakekatnya adalah pelayanan yang diberikan

kepada masyarakat.Pelayanan tidaklah diadakan untuk melayani dirinya sendiri,

tetapi untuk melayani masyarakat serta menciptakan kondisi yang memungkinkan

setiap anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi

(8)

mencapai tujuan bersama6.Karenanya birokrasi publik berkewajiban dan

bertanggung jawab untuk memberikan layanan baik dan professional dan dengan

adanya tujuan dari suatu program yang dilaksanakan maka pencapaian terhadap

pelayanan kepada masyarakat dapat terlaksana dengan baik dan dengan

pengawasan dari masyarakat.

Pelayanan publik adalah Setiap kegiatan yang dilakukan oleh pihak lain

yang dilakukan guna memenuhi kepentingan orang banyak. Pihak lain disini

merupakan suatu organisasi yang memiliki kewajiban dalam suatu proses

penyelenggaraan kegiatan pelayanan. Kepentingan orang banyak atau

kepentingan umum adalah himpunan kepentingan pribadi yang telah

disublimasikan dan tidak bertentangan dengan norma masyarakat serta aturan

yang berlaku.7

Pelayanan umum adalah pemberian jasa baik oleh pemerintah, pihak

swasta, atas nama pemerintah ataupun pihak swasta kepada masyarakat, dengan

atau tanpa pembayaran guna memenuhi kebutuhan atau kepentingan

masyarakat.8Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang

dilaksanakan oleh penyelenggara pelayan publik (aparatur negara) sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan publik dan pelaksanaan peraturan

perundang-undangan9.Klasifikasi Pelayanan publik meliputi, yaitu:10

1. Pelayanan Kebutuhan Dasar, terdiri dari:

Kesehatan, Pendidikan dasar, Bahan kebutuhan pokok masyarakat.

6Rasyid, Ryaas, 1998. Makna Pemerintahan:Tinjauan dari segi etika dan Kepemimpinan 7Supriatna.2000 .Manajemen Pemerintahan. Jakarta : Universitas Setyagamahal 140

8

Op.cit hal 51

9

(9)

2. Pelayanann Umum, terdiri dari:

Pelayanan administrasi.Pelayanan Barang.

Selain itu pelayanan publik juga dipandang dari dua sisi yang berbeda

dalam mencapai tujuannya, yaitu:

1. Orientasi pada proses yang menyangkut pada masalah responsibilitas,

responsivitas, akuntabilitas dan keterbukaan.

2. Orientasi pada hasil yang menyangkut pada masalah efektivitas, efisiensi,

produktivitas dan kepuasan.

Oleh karena itu, berdasarkan pendapat para ahli diatas maka pengertian

pelayanan publik adalah sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk

barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab

dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah maupun pihak swasta yang di dalam

pelaksanaannya diatur oleh undang-undang.

1.5.1.1. Asas-Asas Pelayanan Publik

1. Transparansi

Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak

yangmembutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.

2. Akuntabilitas.

Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan

3. Kondisional

Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima

(10)

4. Partisipatif

Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik

dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.

5. Kesamaan Hak

Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, dan agama,

golongan, gender dan status ekonomi.

6. Keseimbangan Hak dan Kewajiban

Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban

masing-masing pihak.

1.5.1.2.Bentuk- Bentuk Pelayanan Publik

Bentuk pelayanan publik itu terdiri dari 3 macam yaitu :11

1. Layanan dengan lisan

Layanan dengan lisan dilakukan oleh petugas-petugas di bidang hubungan

masyarakat (humas), di bidang layanan informasi dan di bidang-bidang lain

yang tugasnya memberikan penjelasan atau keterangan kepada siapapun yang

memerlukan. Agar pelayanan lisan berhasil sesuai dengan yang diharapkan,

ada syarat-syarat yang harus dipenhi oleh pelaku layanan, yaitu :

a. Memahami benar masalah-masalah yang dihadapi yang termasik dalam

bidangnya.

b. Mampu memberikan penjelasan apa yang perlu dengan lancar, singkat

tetapi cukup jelassehingga memuaskan bagi mereka yang ingin

memperoleh kejelasan mengenai sesuatu

11

(11)

c. Bertingkah laku sopan dan santun

d. Meski dalam keadaan sepi, tidak berbincang dan bercanda dengan sesama

pegawai, karena menimbulkan kesan tidak displin dan melalaikan tugas.

2. Layanan melalui tulisan

Layanan melalui tulisan ini merupakan jenis pelayanan dengan membrikan

penjelasan melalui tulisan di dalam pengelolaan masalah masyarakat,

pelayanan dalam bentuk ini terdiri dari dua jenis yaitu :

a. Pelayanan yang berupa petunjuk, informasi dan yang sejenis ditujukan

kepada orang-orang yang berkepentingan agar memudahkan mereka

dalam berurusan dengan instansi atau lembaga.

b. Pelayanan yang berupa reaksi tertulis atau permohonan, laporan,

keluhan,pemberian/ pelayanan, pemberitahuan dan lain sebagainya.

3. Layanan berbentuk perbuatan

Dalam kenyataan sehari-hari, jenis layanan ini memang tidak terhindar

dari layanan lisan, jadi antara layanan perbuatan dan layanan lisan sering

bergabung.Hal ini disebabkan karena hubungan lisan paling banyak dilakukan

dalam hubungan pelayanan secara umun, hanya titik berat terletak pada

perbuatan itu sendiri yang ditunggu oleh yang berkepentingan.Jadi tujuan

utama yang berkepentingan adalah mendapatkan pelayanan dalam bentuk

perbuatan atau hasil perbuatan, bukan hanya sekedar penjelasan dan

kesanggupan liasan. Disini factor kecepatan dalam pelayanan (pengerjaan)

(12)

1.5.1.3. Prinsip- Prinsip Pelayanan Publik

Di dalam keputusan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara No 63

tahun 2003 disebutkan bahwa penyelenggaraan pelayanan harus memenuhi

beberapa indikator :

1. Kesederhanaan

Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit mudah dipahami, dan

mudah dilaksanakan.

2. Kejelasan

Kejelasan ini mencakup dalam hal :

a) Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik

b) Unit kerja/ pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam

memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan/ persoalan/

sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik

c) Rincian biaya pelayanan public dan tata cara pembayaran

3. Kepastian Waktu

Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaiakn dalam kurun waktu yang

telah ditentukan.

4. Akurasi

Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat, dan sah.

5. Keamanan

Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian

hukum.

(13)

Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk

bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian

keluhan/ persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.

7. Kelengkapan Sarana dan Prasarana

Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung

lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi

telekomunikasi dan informatika (telematika).

8. Kemudahan Akses

Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah

dijangkau oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi

telekomunikasi dan informatika.

9. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan

Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah,

sertamemberikan pelayanan dengan ihklas.

10.Kenyamanan

Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang

nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi

dengan fasilitas pendukung pelayanan, seperti parkir, toilet, tempat ibadah

dan lain- lain.

1.5.2.Pengertian Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan adalahperasaan senang atau kecewa seseorang yang

muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap

(14)

pelanggan tidak puas.Jika kinerja memenuhi harapan pelanggan puas.Jika kinerja

melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang.12 Kepuasan konsumen

adalah perbedaan antara tingkat kepentingan dan kinerja atau hasil yang

dirasakan13

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan pelanggan

yang ditinjau dan sisi pelanggan yaitu mengenai apa yang telah dirasakan

pelanggan atas pelayanan yang telah diberikan dibandingkan dengan apa yang

mereka inginkan.

Pelanggan akan merasa puas bila keinginan pelanggan telah terpenuhi oleh

perusahaan sesuai dengan yang diharapkan. Thery menjelaskan bahwa lima unsur

pelayanan yang memuaskan adalah : merata dan sama, diberikan tepat pada

waktunya, memenuhi jumlah yang dibutuhkan, berkesinambungan, dan selalu

meningkatkan kualitas serta pelayanan (progressive service). Setiap orang

mengharapkan pelayanan yang unggul yaitu sikap atau cara pegawai dalam

melayani pelanggan secara memuaskan. Dengan adanya nilai tambah dari suatu

produk, maka pelanggan menjadi lebih puas dan kemungkinan untuk menjadi

pelanggan suatu produk tersebut dalam waktu lama akan sangat besar. Kepuasan

pelanggan dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, antara lain kualitas

produk, pelayanan, aktivitas penjualan, dan nilai-nilai perusahaan.14

12 Kotler.2007.Manajemen Pemasaran Jilid I ed.12, PT. Indeks, Jakarta hal 177

13 Rangkuti.2004. Measuring Customer Satisfaction Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Gramedia:Jakarta. hal 56

14

(15)

1.5.2.1. Faktor-Faktor Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh beberapafaktor , yaitu :15

1. Mutu produk atau jasa

Yaitu mengenai mutu produk atau jasa yang lebih bermutu dilihat dari

fisiknya.

2. Mutu pelayanan

Berbagai jenis pelayanan akan selalu dikritik oleh pelanggan, tetapi bila

pelayanan memenuhi harapan pelanggan maka secara tidak langsung

pelayanan dikatakan bermutu.

3. Harga

Harga adalah hal yang paling sensitif untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan. Pelanggan akan cenderung memilih produk atau jasa yang

memberikan penawaran harga lebih rendah dari yang lain.

4. Waktu penyerahan

Maksudnya bahwa baik pendistribusian maupun penyerahan produk atau

jasa dari perusahaan bisa tepat waktu dan sesuai dengan perjanjian yang

telah disepakati.

5. Keamanan

Pelanggan akan merasa puas bila produk atau jasa yang digunakan ada

jaminan keamanannya yang tidak membahayakan pelanggan tersebut.

Untuk mengukur kepuasan pelangan ada empat metode, yaitu :16

1. Sistem Keluhan dan Saran

(16)

Industri yang berwawasan pelanggan akan menyediakan formulir bagi

pelanggan untuk melaporkan kesukaan dan keluhannya. Selain itu dapat

berupa kotak saran dan telepon pengaduan bagi pelanggan.Alur informasi

ini memberikan banyak gagasan baik dan industri dapat bergerak lebih

cepat untuk menyelesaikan masalah.

2. Survei Kepuasan Pelanggan

Industri tidak dapat menggunakan tingkat keluhan sebagai ukuran

kepuasan pelanggan.Industri yang responsive mengukur kepuasan

pelanggan dengan mengadakan survei berkala, yaitu dengan mengirimkan

daftar pertanyaan atau menelpon secara acak dari pelanggan untuk

mengetahui perasaan mereka terhadap berbagai kinerja industri.Selain itu

ditanyakan tentang kinerja industri saingannya.

3. Ghost Shopping (Pelanggan Bayangan)

Pelanggan bayangan adalah menyuruh orang berpura-pura menjadi

pelanggan dan melaporkan titik-titik kuat maupn titik-titik lemah yang

dialami waktu membeli produk dari industri sendiri maupun industri

saingannya.Selain itu pelanggan bayangan melaporkan apakah wiraniaga

tersebut menanganinya dengan baik atau tidak.

4. Analisa Pelanggan yang Beralih

Industri dapat menghubungi pelanggan yang tidak membeli lagi atau

berganti pemasok untuk mengetahui penyebabnya (apakah harganya

tinggi, pelayanan kurang baik, produknya kurang dapat diandalkan dan

(17)

1.5.3.Listrik Pintar (Prabayar)

Listrik prabayar yang sering disebut dengan listrik pintar adalah salah

satu hal yang dilakukan oleh PT PLN untuk memberikan kepuasan pelanggan

dalam layanan listrik.Pada sistem prabayar, Pelanggan harus mengeluarkan uang

atau membayar dulu energi listrik yang akan dikonsumsinya. Besar energi listrik

yang telah dibeli oleh Pelanggan dimasukkan ke dalam Meter Prabayar (MPB)

yang terpasang di lokasi Pelanggan melalui sistem ‘token’ atau stroom.17

Listrik prabayar merupakan cara pembelian dimana pelanggan membayar

terlebih dahulu baru kemudian menikmati aliran listrik, berupa voucher isi ulang

yang telah tersedia di ribuan loker-loket yang tersebar di seluruh Indonesia,

voucher listrik prabayar/stroom ini diharap mampu menjangkau lebih luas

masyarakat melalui kemitraan dengan Bank, PT.Pos Indonesia dan mitra pihak

ketiga lainnya. Layanan listrik prabayar ini menggunakan alat khusus yang

berbeda dengan layanan listrik pasca bayar/ biasa. Alat khusus ini dinamakan

KWH meter (meteran listrik) prabayar, atau lebih dikenal sebagai meter prabayar.

Program listrik pintar (prabayar) adalah suatu program yang ditawarkan

PLN kepada pelanggannya agar dapat mengendalikan pemakaian listriknya sesuai

dengan kebutuhan dan bagi pelanggan pasang baru maupun yang migrasi dari

pasca bayar dapat dengan mudah mengajukan pemasangan listrik prabayar cukup

dengan menghubungi kantor pelayanan PLN terdekat, melengkapi surat-surat

permohonan, dan jika hasil survey lokasi tidak ada masalah, maka dengan segera

PLN dapat melakukan pemasangan.

(18)

Manfaat dari program listrik prabyar ini yaitu pelanggan dengan mudah

dapat memantau pemakaian listriknya setiap saat, pelanggan dapat mendisiplikan

diri sendiri untuk menggunakan listrik sesuai dengan anggaran belanja, selain itu

pelanggan dengan mudah dapat mengendalikan pemakaian dan biaya listriknya

sehingga terhindar dari pemborosan, pelanggan juga perlu terikat dengan jadwal

pembayaran listrik bulanan karena pada KWH dapat ditambah berapa saja dan

kapan saja sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan. Melakukan kontrol

penggunaan listrik, merubah prilaku hemat energy dan juga adanya privacy (tidak

perlu mencatat meter/bulan).

MPB( meter prabayar) menyediakan informasi jumlah energi listrik (kWh)

yang masih bisa dikonsumsi. Persediaaan kWh tersebut bisa ditambah berapa saja

dan kapan saja sesuai kebutuhan dan keinginan Pelanggan.Dengan demikian,

Pelanggan bisa lebih mudah mengoptimalkan konsumsi listrik dengan mengatur

sendiri jadwal dan jumlah pencatatn meter yang biasanya dilakuakn setiap bulan,

dan tidak perlu terikat dengan jadwal pembayaran listrik bulanan.

Sistem prabayar berintegrasi dengan aplikasi Customer Information

System (CIS) yang terdapat di setiap Unit distribusi.

Listrik Prabayar Praktis Dan Nyaman

1. Pelanggan bisa membeli STROOM (isi ulang energi listrik) di

payment point dan ATM dengan jaringan yang luas

2. Pelanggan tidak perlu repot membukakan pintu rumah karena tidak

akan didatangi petugas pencatat meter

(19)

4. Tidak ada istilah menunggak, sehingga tidak akan didatangi petugas

penagihan.

Pelayanan Pelanggan

1. Pasang baru

2. Migrasi

3. Tambah daya

Keterangan pelayangan pelanggan :

1. Pasang Baru Listrik Prabayar

Proses mengikuti ketentuan khusus LPB:

1. Golongan tarif konsumen mengikuti ketentuan TDL ;Harga LPB(Rp/kWh)

ditetapkan berdasar realisasi TUL III-09 semester I tahun 2007; Penerimaan

penjualan stroom dibukukan sebagai Pendapatan (cash basis) sesuai surat

No.173/160/DJBB/2007.

2. Tarif/Daya, Harga, Pembayaran stroom awal ; tidak ada UJL & kompensasi

TMP. Biaya BP, + stroom kWh awal. Biaya kWh awal ditagihkan pada

konsumen tersebut sesuai tarif dan dayanya. TUL I-06 langsung TUL 1-11

(peremajaan dimuka) PDL di-FTP keDatacenter &Vending (agar konsumen

bisa segera beli stroom). MPB diaktifkan dengan Stroom “Comissioning”

(TC). Hanya ada satu TC untuk seluruh MPB.

Syarat & Ketentuan Pasang Baru Listrik Prabayar

1. Calon pelanggan datang sendiri ke kantor PLN terdekat (tidak diwakili).

(20)

3. Membawa fotokopi KTP yang masih berlaku dan denah lokasi bangunan /

rumah atau rekening listrik tetangga sebelah yang terdekat, No HP/Telp yg

bisa dihubungi

4. Calon Pelanggan menerima SIP (Surat Ijin Penyambungan) dari PLN

terlebih dahulu sebelum membayar biaya pasang baru.

5. Mempersiapkan biaya seperti biaya penyambungan (BP), Materai , stroom

awal minimal Rp 20.000

6. Penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL)

2. Migrasi KePrabayar

Golongan tarif dan daya tetap.

1. Perubahan paskabaya ke prabayar hanya dikenakan biaya administrasi

penggantian MPB dan stroom awal Rp. 20.000,-.

2. Tagihan akhir berdasarkan stand akhir meter lama yang di-entrydi

CM@X berdasarkan TUL I-10(BA Pasang meter Prabayar +Stand

bongkar).

3. Perhitungan penutup paskabayar: tagihan akhir, tunggakan, TS, SPH

lainnya, dan stroom awal. UJL yang ada, digunakan untuk membayar

total kewajiban.

4. Jika kurang: Nilai kekurangan menjadi Hutang konsumen ke PLN

yang dibayarkan sebagai tagihan penutup paskbayar, ataubila

dinyatakan sebagai Hutang (dengan SPH) nantinya akan mengurangi

(21)

Syarat & Ketentuan Migrasi Pasca Bayar ke Listrik Prabayar

1. Pelanggan membawa rekening listriknya ke kantor PLN terdekat (tidak

diwakili)

2. Mengajukan permohonan perubahan layanan dari listrik paska bayar ke

listrik prabayar.

3. Membawa fotocopy KTP yang masih berlaku, No ID Pelanggan, No

HP/Telp yg bisa dihubungi (PLN akan memproses bila pelanggan tidak

ada tunggakan rekening listrik)

4. Pelanggan menerima SIP (Surat Ijin Penyambungan) baru yang sesuai

dengan permohonan pelanggan.

5. Membayar biaya pemakaian listrik yang telah digunakan sebelum

migrasi ke listrik prabayar

6. Mempersiapkan biaya materai, stroom awal minimal Rp 20.000

7. Penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL)

baru

Manfaat yang diperoleh Pelanggan pengguna sistem prabayar adalah :

1. Pelanggan secara madiri lebih mudah mengendalikan pemakaian listriknya

2. Pelanggan dapat mengatur pemakaian sesuai dengan anggaran yang dimilki

3. Pelanggan terhindar dari kesalahan pencatatan kedudukan angka meter

4. Pelanggan dapat melakukan pembelian stroom isis ulang kapan saja

5. Calon Pelanggan baru tidak perlu menyedikan uang jaminan langganan,

(UJL) atau Uang Muka Tagihan Listrik (UMTL), dan Privasi Pelanggan

(22)

Sedangkan manfaat yang diperoleh PT PLN (Persero) dengan sistem

prabayar yaitu :

1. Mempercepat penerimaan arus kas

2. Mengurangi keluhan, khusunya yang terkait dengan kesalahan pencatatan

meter

3. Siklus tagihan yang lebih sederhana dan murah

4. Mengurangi kecurangan / kesalahan baca meter

5. Meniadakan tunggakan

6. Menekan biaya operasional akibat tidak adanya kegiatan catat meter dan

pemutusan

1.5.4. Listrik Regular (Pascabayar)

Listrik pasca bayar adalah transaksi pemakaian tenaga listrik yang

menggunakan meteran elektronik pasca bayar dengan cara pembayaran di akhir.

Pelanggan listrik pasca bayar menggunakan sejumlah arus listrik yang diperlukan

serta digunakan oleh pelanggan layanan listrik pasca bayar, di hitung dengan

menggunakan meteran elektronik pasca bayar. Setiap bulannya dilakukan

pembacaan meter yang berfungsi dalam pelaksanaan, persiapan, dan pengendalian

kegiatan pembacaan, pencatatan dan perekaman angka kedudukan meter alat ukur

meter kWh, meter kVArh, meter KVA maksimal pada setiap pelanggan serta

pembacaan danpencatatan petunjuk saklat waktu. Setelah itu maka data meter

yang telah di catat dan dikirim kepada fungsi pembuatan rekening, lalu dilakukan

(23)

melakukan laporan sesuai bidangnya dan nantinya akan diterbitkannya rekening

listrik hasil pemakaian listrik pada setiap bulannya,dan dilakukan pembayaran di

akhir kepada PT PLN sesuai dengan pemakaian listrik yang digunakan oleh

pelanggan

1.5.5.Perbandingan Tingkat Kepuasan Pelayanan Listrik Prabayar dan Listrik Pascabayar

Sebagai wujud komitmen PLN, untuk meningkatkan pelayanan kepada

pelanggan, PLN selalu melakukan berbagai inovasi terbaru untuk meningkatkan

pelayanan kepada seluruh pelanggan salah satu berikut inovasi PLN sebagai

wujud komitmen PLN untuk terus berinovasi adalah program layanan litrik

prabayar.

Layanan listrik prabayar merupakan bentuk pelayanan PLN dalam

menuual energi lisrik dengan cara pelanggan membayar dimuka, misalnya

sebelum menggunakan listrik dri PLN pelanggan terlebih dahulu membeli

sejumlah nominal energy listrik sesuai yang dibutuhkan.

Bila dibandingkan dengan pengguna layanan pascabayar selama ini,

pelanggan relative tak leluasa untuk mengetahui berapa besar energy listrik yang

dikonsumsi, pelanggan dapat mengetahuinya setelah waktu pembayaran atau

bahkan saat akan membayar di loket PLN maka tak heran jika kadang pelanggan

dibuat kaget oleh tagihan yang melambung tinggi yang disebabkan oleh

pemakaian listrik yang tak terkendali

(24)

Tabel 1.1 Perbandingan

Perbandingan Penggunaan Listrik Prabayar dan Pascabayar

No Listrik prabayar Listrik pascabayar

1 Tidak ada pencatatankWh meter Adanya pencatatan kWh meter

2. Tidak ada sanksipemutusan Adanya sanksipemutusan

3. Tidak dikenakanbeban bulanan Dikenakan biayabeban bulanan

4. Lebih mudah Kendalikan pemakaian

listrik

Penggunaan listrik tidak terkendali

5. Membeli sesuaiKemampuan

Tagihan

pemakaian listrikbulanan tak terduga

6. Tidak akan terkena biaya

keterlambatan

Dikenakan biayaketerlambatan

1.5.6. PT. PLN (Persero)

Pada tahun 1972 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 17, status

Perusahaan Listrik Negara (PLN) di tetapkan sebagai peruahaan umum

(25)

tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum. Seiring dengan

kebijakan pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sector swasta untuk

bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga listrik, maka sejak tahun 1994 status

PLN beralih dari perusahaan umum menjadi perusahaan perseroan (persero) dan

juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga

sekarang.

1.5.6.1. Landasan Hukum Kegiatan Online PT PLN (Persero)

Dengan melakukan kegiatan online PT PLN (Persero) sebagai badan

usaha yang banyak melibatkan perusahaan Negara lainnya memiliki beberapa

landasan hukum diantranya:

1. Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 dan Nomor 7 tahun 1998 tentang

perbankan (pasal 1 butir 2).

2. Keputusan direksi PT PLN (Perseo) No. 021.K/0599/DIR/1995 tanggal 23 Mei

1995 Tentang Pedoman dan petunjuk tata usaha pelanggan

3. Edaran Direksi PT.PLN (persero) No.010.E/021/DIR/2002 tanggal 29 juni

1984 Tentang penyelenggaraan Bank,PT.Pos Indonesia dan mitra dibawahnya.

1.5.6.2. Hak Dan Kewajiban PT PLN (Persero) 1.Hak PT PLN (Persero)

a. Melakukan pemadaman dan penghentian penyaluran tenaga listrik dalam

pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, pemeriksaaan, perbaikan, perluasan dan

rehabilitasi instalasi peralatan listrik PT PLN (persero).

b. Melintasi tanah dan bangunan milik pelanggan untuk melakukan:

(26)

2. Pekerjaan pemeliharaan, pemeriksaan, perbaikan, perluasan dan

rehabilitasiinstalasi peralatan listrik milik PT PLN (persero).

3. Pemeriksaan dalam rangka penertiban pemakaiaan tenaga listrik

(P2TL) dansegala penyelesaiannya berdasarkan peraturan

perundang-undangan danketentuan P2TL yang berlaku.

4. Penebangan atau pemotongan tumbuh-tumbuhan milik pelanggan di

lokasi manapun yang menurut PT PLN (persero) membahayakan

kelangsungan penyaluran tenaga listrik atau keselamatan umum.

c Menolak atau menyetujui permohonan pemindahan tiang listrik dan peralatan

pendukung lainnya milik pelanggan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Kewajiban PT PLN (Persero)

a. Menyediakan APP setelah pelanggan memenuhi persyaratan penyambungan.

b. Menyediakan tenagan listrik secara berkesinambungan sesuai dengan tingkat

mutu pelayanan (TMP) PT PLN (Persero).

c. Melakukan perbaikan pada sambungan tenaga listrik dan penggantian APP

pelayanan apabila terjadi kerusakan.

d. Memberikan pelayanan dan informasi atas keluhan atau gangguan listrik.

1.5.6.3. Hak dan Kewajiban Pelanggan 1. Hak pelanggan Listrik

a. Meminta pelayanan sesuai tingkat mutu pelayaanan (TMP) yang ditetapkan PT

PLN (Persero)

b. Menerima retribusi dari PT PLN (Persero) akibat todak terpenuhinya TMP

(27)

c. Mendapat pelayanan untuk perbaikan apabila ada gangguan instalasi milik PT

PLN (Persero)

d. Menanyakan kartu identitas atau surat perintah kerja yang membuktikan

bekerja untuk PT PLN (Persero) kepada siapapun juga yang akan melakukan

tindakan mengatasnamakan kepentingingan PT PLN (Persero) dan menolak

kedatangan PTPLN (Persero) tanpa kartu identitas atau surat perintah

e. Mendapat informasi dan penjelasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

tenaga listrik.

2. Kewajiban Pelanggan Listrik

a. Menyetujui ketentuan penempatan APP milik PT PLN (Persero) sedemikian

rupa sehingga aman dan mudah untuk diperiksa PT PLN (Persero)

b. Menjaga APP dan perlengkapan milik PLN (Persero)

c. Memeriksa Surat Tugas dan identitas petugas P2TL pelayanan teknik,

pelayanan gangguan, pemutusan dan penyambungan PT PLN (Persero)

d. Mengijinkan PT PLN (Persero) memasang instalasi listrik antara lain tiang

listrik dan peralatan pendukung lainnya dihalaman rumah atau bangunan

pelanggan guna memberikan sambungan listrik kepada bangunan lain

e. Membayar ganti rugi APP yang hilang atau rusak akibat kelalaian atau

kesengajaan pelanggan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

f. Membayar tagihan susulan akibat ditemukannya pelanggaran pemakaian

tenaga listrik tidak terukur secara penuh akibat peralatan pengukuran bekerja

(28)

g. Menyediakan lokasi, membayar pemindahan dengan ganti rugi kWh yang tidak

tersalur apabila pelanggan bermaksud untuk melakukan pemindahan tiang

listrik atau peralatan pendukung lainnya atas persetujuan PT PLN (Persero)

h. Mematuhi segala ketentuan yang berlaku di PT PLN (Persero)

1.6. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari masalah yang diteliti dan

memberikan alur untuk dapat membuktikan masalah yang diteliti.Pembuktian dari

hipotesa tersebut memerlukan teori yang didukung oleh data dan fakta yang jelas.

Berdasarkan masalah yang diteliti, maka penulis membuat hipotesa sebagai

berikut:

Ho : Tidak terdapat perbedaan tingkat kepuasan antara pelanggan listrik pintar

(prabayar) dengan listrik Regular (pascabayar) pada PT.PLN (Persero)

Ranting Berastagi Tanah Karo

Ha : Terdapat perbedaan tingkat kepuasan antara pelanggan listrik pintar

(prabayar) dengan listrik Regular (pascabayar) pada PT.PLN (Persero)

Ranting Berastagi Tanah Karo

1.7. Defenisi Konsep

Konsep adalah istilah dan defenisi yang digunakan untuk

menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok, individu yang

(29)

menimbulkan kekacauan atau kesalah pahaman yang dapat mengaburkan tujuan

penelitian.18Adapun defenisi konsep dalam penelitian ini adalah :

1. Tingkat kepuasan pelanggan/ masyarakat perasaan senang atau kecewa

seseorang yang muncuk setelah membandingkan kinerja yang diberikan

terhadap kinerja yang diharapkan.

2. Listrik pintar/listrik prabayar merupakan cara pembelian dimana

pelangganmembayar terlebih dahulu baru kemudian menikmati aliran listrik,

berupavoucher isi ulang yang telah tersedia di berbagai tempat. Layanan

listrikprabayar ini menggunakan alat khusus yang berbeda dengan layanan

listrik pascabayar/ biasa. Alat khusus ini dinamakan KWH meter (meteran

listrik) prabayar,atau lebih dikenal sebagai meter prabayar.

3. Listrik regular/listrik pasca bayar adalah transaksi pemakaian tenaga listrikyang

menggunakan meteran elektronik pasca bayar dengan cara pembayaran

diakhir. Pelanggan listrik pasca bayar menggunakan sejumlah arus listrik

yangdiperlukan serta digunakan oleh pelanggan layanan listrik pasca bayar, di

hitungdengan menggunakan meteran elektronik pasca bayar. Dan pada setiap

bulannyadilakukan pembacaan meter yang berfungsi dalam

pelaksanaan,persiapan,danpengendalian dalam kegiatan pembacaan,

pencatatan dan perekaman angkakedudukan meter alat ukur meter kWh, meter

kVArh, meter KVA maksimalpada setiap pelanggan serta pembacaan dan

pencatatan petunjuk saklat waktu.

(30)

1.8. Defenisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan cara

mengukur suatu variabel. Dengan kata lain definisi operasional adalah semacam

petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel19 Melalui

pengukuran inidapat diketahui indikator apa saja sebagai pendukung untuk

dianalisis dari variabel-variabel tersebut.

Dengan adanya defenisi operasional pada variabel yang dipilih maka

akan memudahkan mengukur persamaan tingkat kepuasan pelayanan listrik

prabayar dan listrik pascabayar. denganvariabel sebagai berikut :

1. Tarif dasar listrik (TDL), yaitu tarif yang dikenakan oleh PLN untuk

pelanggan listrik prabayar dan pascabayar

2. Barang/Produk, yaitu mengenai mutu produk yang di berikan oleh PLN

dilihat dari fisiknya

3. Mutu pelayanan, yaitu pelayanan yang diberikan oleh PLN terhadap

pengguna listrik prabayar dan pascabayar

4. Kenyamanan, yaitu rasa nyaman pelanggan atas penggunaan listrik

prabayar atau pascabayar.

5. Keamanan, yaitu pelanggan akan merasa puas jika produk yang digunakan

PLN memiliki jaminan keamanan.

6. Penanganan komplain pelanggan, yaitu tanggapan PLN atas complain

pelanggan atas produk yang diberikan.

7. Frekuensi hidup-mati, yaitu frekunsi pemadaman listrik.

(31)

8. Daya tanggap, yaitu respon dalam membantu pelanggan untuk

mendapatkan pelayanan dengan cepat dan tanggap.

9. keluhan dan saran, pemberian kesempatan pada pelanggan listrik prabayar

dan pascabayar untuk menyampaikan saran, pendapat dan keluhan mereka

10.Komunikasi, kemampuan memberikan informasi kepada pelanggan.

11.Akses, meliputi kemudahan untuk memanfaatkan jasa yang ditawarkan

oleh PLN.

1.9. Sistematika Penulisan

Penulis menyusun skripsi ini dengan menggunakan sistematika

yangsederhana dengan maksud agar lebih mudah menerangkan segala

permasalahan agarmenjadi terarah pada sasaran permasalahan.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,tujuan

penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari desain dan teknik penelitian, kerangka pemikiran,hipotesis,

definisi operasional variabel, data dan teknik pengumpulandata, populasi dan

sampel, dan metode analisis data.

BAB III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang gambaran umum mengenai lokasidimana penelitian

(32)

BAB IV : PENYAJIAN DATA

Bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dandokumentasi

yang akan dianalisis

BAB V : ANALISA DATA

Bab ini memuat analisa data yang diperoleh dari hasil penelitian danmemberikan

interpretasi atas masalah permasalahn yang diteliti.

BAB VI : PENUTUP

Penutup berisi kesimpulan dari serangkaian pembahasan skripsi,keterbatasan

penelitian, dan saran yang perlu untuk disampaikan baikuntuk subyek penelitian

maupun bagi penelitian selanjutnya.

Gambar

Tabel 1.1 Perbandingan

Referensi

Dokumen terkait

test dengan post test 1 antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol (p=0.09). Rerata peningkatan sikap respon- den dari pre test ke post test 2 pada kelom-

Penelitian ini juga didukung oleh (Ajeng, 2012) penelitian tentang faktor- faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklamsi di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun

reward berupa pesan yang berisikan tentang sejarah dari gedung Lawang Sewu yang diharapkan dapat menambah wawasan pemain.. Game “Find Me: Lawang Sewu” didesain dengan

Terdapat 38 kota dan kabupaten yang terdapat di Jawa Timur, sesuai dengan yang terdapat pada buku, yang masing-masing dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

BAB IV.. yang berada pada wilayah perbatasan Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Jambi dan Provinsi Riau dan dilewati oleh Jalur Lintas Tengah Sumatera. Kabupaten Dharmasraya

Sehingga, posisi media massa masih sebagai perpanjangan tangan dari manusia; dalam konteks ruang publik tentu saja pemerintah dan masyarakat, karena itu apakah bisa dikatakan

salah satu ciri orang yang mempunyai kepuasan kerja tinggi adalah mempunyai komitmen organisasi tinggi. Namun kenyataan yang terjadi pada bank ini adalah komitmen

Pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya Entitas Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan infrastruktur yang memiliki tingkat pelayanan skala kabupaten/kota, sebagai