• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Hukum Atas Kedudukan Kreditur Lain Dalam Upaya Hukum Kasasi Pada Perkara Kepailitan (Studi Terhadap Tiga Putusan Mahkamah Agung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Hukum Atas Kedudukan Kreditur Lain Dalam Upaya Hukum Kasasi Pada Perkara Kepailitan (Studi Terhadap Tiga Putusan Mahkamah Agung)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA HUKUM ATAS KEDUDUKAN KREDITUR LAIN DALAM UPAYA HUKUM KASASI PADA PERKARA KEPAILITAN

(Studi Terhadap Tiga Putusan Mahkamah Agung)

TESIS

Oleh :

NUR ELFIRA NIRMALA POHAN 147011025/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

JUDICIAL ANALYSIS ON THE POSITION OF OTHER CREDITORS IN LEGAL REMEDY FOR APPEALING TO HINGER COURT

IN BANKCRUPTCY CASE

(A Case Study on The Supreme Court’s Three Rullings)

THESIS

By :

NUR ELFIRA NIRMALA POHAN 147011025/M.Kn

FACULTY OF LAW

UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

ANALISA HUKUM ATAS KEDUDUKAN KREDITUR LAIN DALAM UPAYA HUKUM KASASI PADA PERKARA KEPAILITAN

(Studi Terhadap Tiga Putusan Mahkamah Agung)

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh :

NUR ELFIRA NIRMALA POHAN 147011025/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(4)
(5)

Telah diuji pada

Tanggal : 25 Agustus 2016

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Sunarmi, SH, M.Hum

Anggota : 1. Prof. Dr. Hasim Purba, SH, M.Hum 2. Prof.Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN 3. Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum

(6)
(7)

i ABSTRAK

Kreditur lain memiliki peran yang sangat penting dalam perkara kepailitan meskipun bukan merupakan pihak dalam persidangan tingkat pertama. Kedudukan kreditur lain dalam perkara kepailitan adalah sebagai unsur yang harus dipenuhi oleh pihak pemohon pailit dalam mengajukan permohonan pailit yaitu syarat dari ketentuan Pasal 2 ayat (1) UUKPKPU yang mengharuskan adanya dua atau lebih kreditur lain dalam mengajukan permohonan pailit. Namun dalam perkembangan perkara kepailitan, adakalanya kreditur lain menolak dan keberatan dengan kepailitan debitur sehingga berseberangan dengan keinginan pihak pemohon pailit. Hukum kepailitan perlu menyediakan upaya hukum yang dapat digunakan oleh kreditur lain dengan adanya keberatan kreditur lain tersebut, maka perlu dibahas tentang bagaimana upaya hukum dalam perkara kepailitan, bagaimana kedudukan kreditur lain dalam mengajukan upaya hukum pada perkara kepailitan serta bagaimana putusan Mahkamah Agung dalam upaya hukum kasasi yang diajukan kreditur lain pada perkara kepailitan.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif yang bersifat deskriftif yang mengacu pada asas-asas hukum dan peraturan hukum yang berhubungan dengan hukum kepailitan di Indonesia dengan sumber data berupa data sekunder.

Dengan demikian, upaya hukum yang disediakan dalam perkara kepailitan terdiri dari upaya hukum biasa yaitu kasasi dan upaya hukum luar biasa yaitu peninjauan kembali. Upaya hukum kasasi juga dapat digunakan oleh kreditur lain meskipun bukan merupakan pihak pada persidangan tingkat pertama dalam hal keberatan dengan putusan hakim sebelumnya. Hal ini merupakan kekhususan dalam perkara kepailitan dan juga sebagai wujud kepastian hukum atas asas keseimbangan yang melahirkan kesetaraan kedudukan antara kreditur lain dengan para pihak yang berperkara pada persidangan tingkat pertama (debitur dan para kreditur). Putusan Mahkamah Agung Nomor : 24PK/N/1999, Nomor : 075K/Pdt.Sus/2007 dan Nomor : 331K/Pdt.Sus/2012 telah memperbaiki putusan hakim terdahulu yang meskipun bagus dan efisien namun tidak menjamin keadilan bagi semua pihak dan ada pihak yang dikorbankan yaitu kreditur lain dan debitur sendiri. Putusan-putusan Mahkamah Agung tersebut telah melahirkan putusan yang adil bagi semua pihak sesuai dengan konsep keadilan Jhon Rawls.

(8)

ii

ABSTRACT

Another creditor does not refer to the creditor who applies for bankruptcy in a bankruptcy case. However, he/she has an essential role in bankruptcy case. His/her position is a requirement to be met by an applicant who applies for bankruptcy before a court; it is a requirement stipulated in Article 2 paragraph (1) of the UUKPKPU (the Law on Bankruptcy and Suspension of Obligation for Debt Payment) which obliges the presence of two or more other creditors in applying for bankruptcy. However, in the development of bankruptcy cases, the other creditor does not always meet the wish of the applicant’s creditor. The other creditor occasionally refuses and objects to the debtor’s bankruptcy. Consequently, the bankruptcy law requires to make legal efforts that can be used by other creditor to oppose against Judge’s Ruling; thus, it needs to study how the legal efforts in bankruptcy case are, how the position of other creditor in applying for legal efforts in bankruptcy case are, and how the Verdict of the Supreme Court is in an appeal requested by the other creditor against a bankruptcy case in the Verdict of the Supreme Court No.27K/N/1999, No:075K/Pdt.Sus/2007 and No. 331K/Pdt.Sus/2012.

The research used normative judicial method which was descriptive referring to the legal principles and regulations related to the bankruptcy law in Indonesia with secondary data as the data resources.

Therefore, the legal efforts provided in the bankruptcy case consisted of an appeal and a review. An appeal can also be used by the other creditor to refuse the judge’s previous ruling which was specialized in bankruptcy case. An appeal by the other creditor who was not one of the parties involved in the first level court reflected a position equity between the other creditor and the bankruptcy applicant (the debtor themselves or the creditor) who were involved in the first level court. The Judge in investigating and handing down the ruling to the appeal requested by the other creditor who objected to the debtor’s bankruptcy against the Verdicts of the Supreme Court No: 24PK/N/1999, No: 075K/Pdt.Sus/2007, and No: 331K/Pdt.Sus/2012 had provided an equal justice for the other creditor and all parties who related to bankruptcy case which was accordance with a theory of justice by Jhon Rawls.

(9)

iii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT Yang Maha

Pengasih lagi Maha Penyayang serta shalawat beriring salam teruntuk Nabi

Muhammad SAW, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan

judul “ANALISA HUKUM ATAS KEDUDUKAN KREDITUR LAIN DALAM UPAYA HUKUM KASASI PADA PERKARA KEPAILITAN (Studi Terhadap Tiga Putusan Mahkamah Agung)”. Penulisan tesis ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan (M.Kn) pada Program

Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Penulis dapat menyelesakan penulisan tesis ini karena dukungan dan bantuan

dari berbagai pihak baik do’a, moril maupun materiil, yaitu keluarga tercinta

khususnya suami Ari Anggia Ritonga, sahabat-sahabat angkatan 2014 pada Program

Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara khususnya

Lita, Dessy, Adel, Kania, Taufik, Suspim, Maria, Ellys, Ita, Jhon dan Ada Tua serta

seluruh Staf Biro Pendidikan Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya

kepada yang terhormat Ibu Prof. Dr. Sunarmi SH, M.Hum, Bapak Prof. Dr. Hasim Purba, SH, M.Hum dan Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN selaku Komisi Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis dengan tulus dan ikhlas sehingga penulisan tesis ini dapat

(10)

iv

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat Bapak Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum dan Bapak Dr. Dedy Herianto, SH, M.Hum selaku Dosen Penguji yang telah menyediakan waktunya untuk memberikan masukan

kepada penulis untuk kesempurnaan penulisan tesis ini.

Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya atas kesempatan dan fasilitas yang telah diberikan kepada penulis dalam

menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M.Hum selaku Rektor Universitas

Sumatera Utara

2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin Lubis, SH, MS, CN, selaku Ketua

Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera

Utara

4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum, selaku Sekretaris Program

Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

5. Bapak dan Ibu Dosen pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bimbingan,

arahan serta ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis selama mengikuti

(11)

v

Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT akan membalas segala

kebaikan dan jasa-jasa mereka semua yang telah diberikan kepada penulis. Dengan

segala kerendahan hati, penulis berharap tesis ini dapat menjadi satu referensi serta

memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan. Penulis juga memohon maaf

atas segala kekurangan dalam penulisan tesis ini yang masih jauh dari sempurna.

Medan, Agustus 2016

(12)

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Nur Elfira Nirmala Pohan

2. Tempat, Tanggal Lahir : Takengon, 21 September 1985

3. Agama : Islam

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Status : Menikah

II. KELUARGA

1. Nama Ayah : Alm. Bahrum Pohan

2. Nama Ibu : Bungaria

3. Nama Suami : Ari Anggia Ritonga

III.PENDIDIKAN

1. TK : Kemala Bhayangkari Banda Aceh

2. SD : Kemala Bhayangkari Banda Aceh

3. SMP : SMP Negeri 6 Medan

4. SMA : SMA Negeri 5 Medan

5. Perguruan Tinggi (S1) :Fakultas Hukum Universitas Andalas

(13)

vii DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR SINGKATAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 11

C. Tujuan Penelitian ... 12

D. Manfaat Penelitian ... 12

E. Keaslian Penelitian ... 13

F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 15

1. Kerangka Teori ... 15

2. Kerangka Konsepsi ... 23

G. Metode Penelitian ... 24

1. Jenis dan Sifat Penelitian ... 24

(14)

viii

3. Prosedur Mengajukan Upaya Hukum Dalam Perkara Perdata 43

B. Upaya Hukum Dalam Perkara Kepailitan ... 49

1. Bentuk-bentuk Upaya Hukum Dalam Perkara Kepailitan ... 50

2. Prosedur Mengajukan Upaya Hukum Dalam Perkara Kepailitan ... 55

BAB III KEDUDUKAN KREDITUR LAIN DALAM MENGAJUKAN UPAYA HUKUM DALAM PERKARA KEPAILITAN ... 63

A. Asas Lex Spesialis Derogat Legi Generalis Dalam Hukum Kepaiilitan... 63

1. Hukum Kepailitan Sebagai Lex Spesialis Berhadapan dengan Hukum Perdata Sebagai Lex Generalis ... 63

2. Latar Belakang Kreditur Lain Mengajukan Upaya Hukum Kasasi ... 74

B. Kedudukan Kreditur Lain Dalam Perkara Kepailitan ... 80

1. Pengertian Kreditur Lain ... 81

(15)

ix

BAB IV PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG DALAM UPAYA HUKUM KASASI YANG DIAJUKAN KREDITUR LAIN PADA

PERKARA KEPAILITAN ... 91

A. Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor : 27K/N/1999 Tanggal 14 September 1999 ... 92

B. Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor : 075K/Pdt.Sus/2007 Tanggal 22 Oktober 2007 ... 101

C. Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor : 331K/Pdt.Sus/2012 Tanggal 8 Juni 2012 ... 112

D. Analisa Kasus ... 120

1. Analisa Putusan Mahkamah Agung Nomor : 27K/N/1999 Tanggal 14 September 1999 ... 129

2. Analisa Putusan Mahkamah Agung Nomor 075K/Pdt.Sus/2007 Tanggal 22 Oktober 2007 ... 135

3. Analisa Putusan Mahkamah Agung Nomor 331K/Pdt.Sus/2012 Tanggal 8 Juni 2012 ... 141

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……… 152

A. Kesimpulan ... 152

B. Saran ... 153

(16)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

1. Alur Upaya Hukum Dalam Perkara Perdata ……….. 42

2. Upaya Hukum Dalam Undang-Undang Tentang kepailitan ………….. 53

3. Kerangka Waktu Upaya Hukum Pada Perkara Perdata Dan Perkara

Kepailitan ……….. 59

4. Putusan Hakim Dalam Putusan Nomor : 27K/N/1999 ……….. 153

5. Putusan Hakim Dalam Putusan Nomor : 075K/Pdt.Sus/2007 Dan

(17)

xi

DAFTAR SINGKATAN

CJIH = Citra Jimbaran Indah Hotel

FV = Faillissements Verordening

KUHPerdata = Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

PPn = Pajak Pertambahan Nilai

PT. BBD = Bank Bumi Daya Persero

PT. BNI Tbk = Bank Negara Indonesia Persero Terbuka

PT. BTN = Bank Tabungan Negara Persero

PT. DI = Dirgantara Indonesia Persero

PT. GPP = Perseroan Terbatas Graha Permata Properindo

PT. PPA = Perusahaan Pengelola Aset Persero

R.V = Reglement Op De Burgerlijke Rechtsvordening

SEC = Ssangyong Engineering Construction

SKUM = Surat Kuasa Untuk Membayar

UUD 1945 = Undang-Undang Dasar 1945

UUK = Undang-Undang Kepailitan

UUKPKPU = Undang-Undang Kepailitan Dan Penundaan

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan yang terjadi di Dusun Giring-Giring adalah kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pemahaman dan kesadaran kebutuhan sistem utilitas/prasarana lingkungan

Untuk mengetahui pengaruh dari pendekatan berbasis deteksi frasa terhadap akurasi klasifikasi menggunakan SVM, digunakan dua perlakuan yang berbeda untuk dataset yang sama..

Jumlah pori yang lebih banyak menyebabkan luas permukaan karbon aktif menjadi lebih besar, hal ini menunjukkan bahwasanya pada suhu aktivasi yang lebih tinggi unsur-unsur

Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotic (makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi

Perhubungan dengan pihak ketiga, dan juga semua keputusan perniagaan, mestilah berdasarkan yang diperlukan oleh kelakuan secara beretika, perkara yang ditetapkan dalam

Adapun alasan yang harus dipilih pada tingkatan kedua butir soal ini adalah: (i) energi partikel berpindah pada dinding tabung; (ii) ketika menumbuk dinding, momentum

Dewasa ini, internet menjadi salah satu kebutuhan yang mutlak dan mempunyai peran yang penting bagi masyarakat Indonesia secara luas.Entah itu pelajar,

peningkatan 34.47 atau 78.057%, dan nilai peserta didik sebelum menerapkan media pembelajaran video scribe yang mencapai KKM hanya 6 peserta didik atau (20%) dan yang