KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt atas segala karunia
dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dengan ridha-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Skripsi yang
berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Sains dengan Menggunakan Metode
Pembelajaran Inquiry-Discovery Pada Siswa Kelas V SD Negeri 106177
Tungkusan Tanjung Morawa T.A. 2012/2013” disusun sebagai persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan PPSD Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari selama menyelesaikan skripsi ini banyak mengalami
berbagai hambatan dan kesulitan dikarenakan keterbatasan kemampuan dan
pengalaman penulis dalam menulis skripsi. Penulis juga menyadari tidak akan
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu tanpa bimbingan,
saran, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pra
Sekolah dan Sekolah Dasar (PPSD), dan Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed
selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan PPSD-FIP UNIMED.
3. Ibu Dra. Damaiwaty Ray, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan motivasi kepada penulis
mulai dari awal penyusunan proposal, seminar proposal, melakukan
4. Bapak Drs. Wesly Silalahi, M.Pd., Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd., dan
Bapak Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd., selaku dosen penguji atau penyelaras
yang telah banyak memberikan saran, masukan dan arahan dalam
penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Mei Salamah, S.Pd.I., selaku Kepala SD Negeri No. 106177
Tungkusan, dan Bapak Amir Perangin-Perangin selaku teman sejawat
(mitra kolaborasi) serta seluruh siswa-siswa kelas V di SD Negeri No.
106177 Tungkusan yang telah banyak membantu penulis selama
melaksanakan penelitian.
6. Teristimewa ucapan terima kasih disampaikan kepada Ayahanda Ahmad
Mukhlis dan Ibunda Rosmawati yang telah banyak memberikan bantuan
baik materil maupun spritual serta do’a dan motivasi kepada ananda
selama menjalani studi hingga memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S1
PGSD di Universitas Negeri Medan.
7. Terimakasih kepada adik-adikku Muhammad Habibi Nasution, dan
Muhammad Rusdi Nasution yang telah banyak memberikan motivasi
kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini.
8. Terimakasih juga disampaikan kepada teman-teman yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungannya selama ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
banyak membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, yang namanya
tidak dapat disebutkan dalam ucapan ini. Semoga kebaikan yang diberikan
mendapatkan imbalan dari Allah Swt. Penulis menyadari bahwa skripsi ini juga
masih jauh dari kesempurnaan, karenanya apabila terdapat kesalahan dan
masih kurangnya nilai ilmiah dikarenakan keterbatasan pengetahuan, pengalaman
dan kemampuan penulis sebagai seorang mahasiswa. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi
penulis sendiri, dan penulis ucapkan terima kasih. Kiranya Allah swt
melimpahkan karunia-Nya untuk kita semua, Amin.
Medan, Januari 2013 Penulis,
DAFTAR ISI
2. Pengertian Hasil Belajar... 7
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 8
4. Pengertian Belajar Sains di SD ... 10
5. Pengertian Metode Pembelajaran Inkuiri-Diskoveri ... 12
6. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Inkuiri-Diskoveri.... 15
7. Materi Alat Pencernaan Manusia Kelas V SD ... 16
D. Desain Penelitian ... 21
1) Pelaksanaan Pertemuan Pertama Siklus I ... 33
2) Pelaksanaan Pertemuan Kedua Siklus I ... 35
c. Observasi Siklus I ... 39
d. Refleksi Siklus I ... 41
3. Deskripsi Hasil Siklus II ... 43
a. Perencanaan Siklus II... 43
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 44
1) Pelaksanaan Pertemuan Pertama Siklus II ... 44
2) Pelaksanaan Pertemuan Kedua Siklus II ... 46
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1: Jadwal Kegiatan Penelitian ... 28
Tabel 2: Nilai Pretes Siswa Pada Materi Alat Pencernaan Manusia ... 30
Tabel 3: Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan Pretes ... 31
Tabel 4: Hasi Belajar (Postes) Siswa Setelah Tindakan Siklus I ... 37
Tabel 5: Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan Postes Siklus I ... 38
Tabel 6: Hasil Observasi Kegiatan Guru Menggunakan Metode Pembelajaran Inkuiri-Diskoveri Selama Proses Pembelajaran Siklus I ... 39
Tabel 7: Hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Siklus I ... 40
Tabel 8: Hasi Belajar (Postes) Siswa Setelah Tindakan Siklus II ... 50
Tabel 9: Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan Postes Siklus II ... 51
Tabel 10:Hasil Observasi Kegiatan Guru Menggunakan Metode Pembelajaran Inkuiri-Diskoveri Selama Proses Pembelajaran Siklus II ... 52
Tabel 11:Hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Siklus II ... 53
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1: Desain PTK Model Hopkins ... 21
Gambar 2: Lokasi Penelitian SD Negeri 106177 Tungkusan Tanjung Morawa ... 29
Gambar 3: Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada Saat Pretes ... 31
Gambar 4: Guru sedang membimbing para siswa mencari dan mengumpulkan data-data dari berbagai sumber atau buku pegangan untuk menyelesaikan masalah yang ada serta mendiskusikannya dalam kelompok masing-masing ... 34
Gambar 5: Guru sedang memfasilitasi dan membimbing para siswa melakukan diskusi kelas membahas jawaban dari masalah yang telah diselesaikan para siswa ... 36
Gambar 6: Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Setelah Tindakan Siklus I... 38
Gambar 7: Guru membimbing para siswa mencari dan mengumpulkan data-data untuk menyelesaikan masalah yang ada dari buku maupun menghubungkannya pada pengalaman atau kehidupan sehari-hari siswa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan pengarah ... 45
Gambar 8: Guru sedang memfasilitasi dan membimbing para siswa melakukan diskusi kelas membahas penyelesaian masalah yang telah dilakukan serta membimbing para siswa agar saling menghargai pertanyaan maupun pendapat temannya ... 48
Gambar 9: Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Setelah Tindakan Siklus II ... 51
Gambar 10: Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Siswa ... 57
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 66
Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 73
Lampiran 3: Soal Tes Hasil Belajar ... 80
Lampiran 4: Kunci Jawaban Soal Tes Hasil Belajar dan Penilaian ... 84
Lampiran 5: Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam Penggunaan Metode Inkuiri-Diskoveri ... 85
Lampiran 6: Hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran ... 89
Lampiran 7: Data Pretes Siswa Sebelum Diberikan Tindakan (Prasiklus) ... 93
Lampiran 8: Data Postes Siswa Seteah Tindakan Siklus I ... 94
Lampiran 9: Data Postes Siswa Seteah Tindakan Siklus II ... 95
Lampiran 10:Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa ... 96
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang bertanggungjawab atas
pendidikan siswa. Pada dasarnya berhasil tidaknya pendidikan di sekolah maupun
keberhasilan siswa dalam belajar dapat diketahui dari hasil belajar yang diperoleh
siswa. Hasil belajar merupakan puncak proses belajar yang dialami siswa yang
dapat diukur dari evaluasi yang dilakukan guru.
Namun kenyataan yang ada, berdasarkan hasil observasi awal peneliti di
SD Negeri 106177 Tungkusan Tanjung Morawa ditemukan bahwa hasil belajar
para siswa khususnya di kelas V masih tergolong rendah, termasuk pada mata
pelajaran sains. Rendahnya hasil belajar sains siswa dapat diketahui dari rata-rata
hasil belajar sains siswa berdasarkan hasil ujian semester ganjil T.A. 2012/2013.
Berdasarkan hasil analisis peneliti dari nilai ujian sains 32 orang siswa diperoleh
rata-rata hasil belajar sains siswa sebesar 63,9. Sedangkan KKM di SD Negeri
106177 Tungkusan Tanjung Morawa untuk mata pelajaran sains adalah 65. Jika
dicermati rata-rata hasil belajar sains siswa masih lebih rendah dibandingkan
KKM yang telah ditentukan. Bahkan hasil analisis peneliti, dari 32 siswa
sebanyak 11 siswa atau 34% yang memperoleh nilai lebih dari 65 sedangkan 21
siswa atau 66% masih memperoleh nilai kurang dari 65. Hasil observasi awal
peneliti menunjukkan bahwa rata-rata maupun persentase ketuntasan hasil belajar
sains siswa secara kelas masih sangat rendah.
Lebih lanjut hasil pengamatan peneliti juga menunjukkan bahwa kegiatan
2
ceramah tanpa adanya alat bantu atau media pembelajaran yang mengakibatkan
banyak siswa yang kurang memahami apa yang disampaikan guru. Selama proses
pembelajaran guru juga kurang melibatkan siswa aktif untuk belajar, kurang
memotivasi dan membimbing siswa dalam belajar, serta kurang menumbuhkan
semangat siswa untuk belajar. Sementara dari hasil pengamatan peneliti, aktivitas
siswa selama proses pembelajaran cenderung hanya diam mendengarkan
penjelasan guru, mencatat, dan sebagian besar siswa tampak kurang serius
mengikuti proses pembelajaran, melamun serta merasa bosan dengan kegiatan
belajar yang dilakukan bahkan tugas-tugas yang diberikan guru tidak dapat
dikerjakan siswa dengan baik.
Secara keseluruhan berdasarkan hasil observasi awal peneliti menunjukkan
bahwa proses pembelajaran sains yang dilakukan guru kurang mengkondisikan
lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan bagi para siswa serta kurang
menumbuhkan semangat belajar siswa, sehingga tidaklah heran jika masih banyak
siswa yang memperoleh hasil belajar yang rendah pada mata pelajaran sains.
Untuk dapat meningkatkan hasil belajar sains siswa secara optimal, guru
hendaknya dapat menentukan metode pembelajaran yang dapat menciptakan
suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa serta dapat
melibatkan siswa secara aktif dalam belajar. Oleh karena itu, salah satu metode
yang dapat digunakan guru dalam mengajarkan materi-materi sains adalah metode
pembelajaran inquiry-discovery.
Dalam sistem belajar mengajar dengan metode inquiry-discovery guru
menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuk yang final, tetapi siswa diberi
peluang untuk mencari dan menemukannya sendiri. Dengan menggunakan metode
3
ditransfer untuk memecahkan masalah. Melalui metode pembelajaran
inquiry-discovery siswa diharapkan dapat belajar dengan lebih baik, kritis, kreatif dan
lebih bertanggung jawab sehingga materi yang dipelajari mudah dimengerti dan
dipahami yang akhirnya siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perlu dilakukan
penelitian tentang keterkaitan antara metode pembelajaran inquiry dengan hasil
belajar siswa dengan judul: “Meningkatkan Hasil Belajar Sains dengan
Menggunakan Metode Pembelajaran Inquiry-discovery Pada Siswa Kelas V
SD Negeri 106177 Tungkusan Tanjung Morawa T.A. 2012/2013”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat
diidentifikasi beberapa masalah terkait dengan rendahnya hasil belajar sains
siswa, antara lain:
1. Proses pembelajaran sains yang dilakukan guru di dalam kelas masih
tergolong kurang efektif
2. Guru cenderung menggunakan metode ceramah tanpa adanya alat bantu atau
media pembelajaran.
3. Selama proses pembelajaran guru juga kurang melibatkan siswa aktif untuk
belajar
4. Guru juga kurang memotivasi dan membimbing siswa dalam belajar, serta
kurang menumbuhkan semangat siswa untuk belajar.
5. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran sains cenderung hanya diam
4
C. Batasan Masalah
Mengingat banyaknya masalah yang teridentifikasi, maka perlu adanya
batasan masalah agar penelitian yang dilakukan lebih fokus dan terarah. Masalah
dalam penelitian ini lebih dititikberatkan pada meningkatkan hasil belajar sains
pada materi alat pencernaan manusia dengan menggunakan metode pembelajaran
inquiry-discovery pada siswa kelas V SD Negeri 106177 Tungkusan Tanjung
Morawa T.A. 2012/2013.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka masalah dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Apakah dengan menggunakan metode
pembelajaran inquiry-discovery dapat meningkatkan hasil belajar sains siswa pada
materi alat pencernaan manusia di kelas V SD Negeri 106177 Tungkusan Tanjung
Morawa T.A. 2012/2013.
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan menggunakan metode
pembelajaran inquiry-discovery dapat meningkatkan hasil belajar sains siswa pada
materi alat pencernaan manusia di kelas V SD Negeri 106177 Tungkusan Tanjung
Morawa T.A. 2012/2013.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoritis
5
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang belajar dan pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini juga dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak
terutama:
a. Bagi siswa, untuk meningkatkan hasil belajar sains siswa menjadi lebih
baik dengan proses belajar berbuat, mencari dan menemukan sendiri
melalui metode pembelajaran inquiry-discovery
b. Bagi guru, sebagai bahan masukan dan umpan balik dalam upaya
meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran sains dengan
menggunakan metode pembelajaran yang memungkinkan keterlibatan
siswa secara aktif dalam belajar, berbuat, mencari dan menemukan sendiri
melalui metode pembelajaran inquiry-discovery.
c. Bagi kepala sekolah, sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam
upaya meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran yang dilakukan
guru di dalam kelas sebagai upaya meningkatkan hasil dan prestasi belajar
siswa.
d. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan kajian maupun refrensi untuk
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa dengan menggunakan
metode pembelajaran inquiry-discovery dapat meningkatkan hasil belajar sains
siswa pada materi alat pencernaan manusia di kelas V SD Negeri 106177
Tungkusan Tanjung Morawa T.A. 2012/2013. Peningkatan hasil belajar sains
siswa dapat dilihat dari rata-rata nilai dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal.
1. Dari hasil pretes diperoleh rata-rata nilai sebesar 29,4 atau tergolong rendah
dengan persetase ketuntasan secara klasikal sebesar 0%.
2. Pada siklus I, hasil belajar siswa meningkat dengan rata-rata nilai sebesar 65,9
dan jumlah siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 22 siswa atau 68,8%. Hal
ini berarti secara klasikal para siswa masih dinyatakan belum mencapai
ketuntasan dalam belajar karena masih kurang dari 85%, sehingga masih perlu
dilakukan tindakan siklus II.
3. Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II, dari hasil postes
rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi sebesar 82,7 dan jumlah siswa
yang tuntas sebanyak 31 siswa atau 96,9% dan secara klasikal para siswa
dinyatakan telah berhasil mencapai ketuntasan dalam belajar.
B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka
diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Kepada guru diharapkan untuk dapat merancang metode pembelajaran yang
dapat melibatkan siswa aktif selama pembelajaran salah satunya dengan
63
2. Hendaknya dalam menerapkan metode pembelajaran inquiry-discovery, guru
dapat merencanakan dengan baik langkah-langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan mulai dari penentuan masalah, membimbing siswa dalam
merumuskan hipotesis, mengumpulkan dan mengelompokkan data,
menafsirkan data hingga membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan
berdasarkan data-data yang terkumpul.
3. Selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode inquiry-discovery,
guru juga diharapkan dapat merangsang kemampuan berpikir kritis dan kreatif
dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif mencari dan
menemukan sendiri penyelesaian atau jawaban dari masalah yang diberikan,
guru juga perlu memotivasi siswa agar lebih berani bertanya, menjawab
pertanyaan maupun dalam mengungkapkan ide atau pendapat siswa.
4. Kepada kepala sekolah diharapkan untuk lebih memperhatikan efisiensi dan
efektivitas proses pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas, dengan
meminta para guru menyusun dan menyiapkan perencanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode-metode pembelajaran yang dapat melibatkan
siswa secara aktif dalam belajar sehingga para siswa dapat memperoleh hasil
belajar yang lebih baik.
5. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat melanjutkan penelitian ini
agar diperoleh hasil yang lebih menyeluruh sehingga dapat dijadikan sebagai
penyeimbang teori maupun reformasi bagi dunia pendidikan khususnya dalam