BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Alat dan Bahan
3.1.1. Alat
1. Alat soklet
2. Kondesor
3. Neraca analitik
4. Hotplate
5. Gelas ukur 50mL pyrex
6. Desikator
7. Kain/serbet
8. Timbal
9. Labu alas
10.Oven
11.Kapas
3.1.2. Bahan
1. Sampel fiber (serat) dan pada ampas press
3.2. Prosedur Kerja
3.2.1. Pengambilan Sampel
1. Disiapkan plastik
2. Diambil ampas press pada alat press
3. Dicatat tekanan dan suhu pada alat press
3.2.2. Analisa Oil Lossis pada Ampas Press
1. Diambil sampel ampas press pada alat press
2. Dipisahkan fiber pada ampas press
3. Ditimbang cawan dengan kertas
4. Dimasukkan sampel dalam cawan
5. Dioven sampel hingga kering selama 2 jam pada suhu 105ºC
6. Dikeluarkan sampel dari dalam oven kemudian didinginkan dalam desikator
7. Ditimbang kembali cawan yang berisi sampel dengan menggunakan neraca
analitik
8. Ditimbang berat kosong labu alas yang kemudian diisi dengan pelarut
N-Heksana ⁄ isi labu alas
9. Dimasukkan sampel kedalam timbal kemudian dimasukkan kedalam labu
soklet
10.Dirangkai alat soklet
11.Dialirkan air pada konsensor pada alat soklet
12.Dilakukan ekstraksi dengan memanaskan sampel selama ± 5 jam sampai
13.Diuapkan pelarut N-Heksana dengan memasukkan kembali labu yang berisi
minyak kedalam oven selama ± 1 jam
14.Didinginkan labu yang berisi minyak dalam desikator
15.Ditimbang berat minyak yang diperoleh
16.Dicatat hasilnya
Keterangan: Bruto (Berat cawan + Berat kertas saring)
Tarra (Berat cawan)
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Data Percobaan
Hasil yang diperoleh dari kerja praktek yang dilaksanakan di PKS Dolok Ilir
pada saat penentuan kehilangan minyak kelapa sawit pada ampas press di
laboratorium selama bulan Januari 2017 - ebruari 2017. Adapun data yang diperoleh
dapat di lihat pada tabel berikut ini
Tabel 1.1 Hasil Analisa pada sampel fiber (serat) pada ampas press
NB : Norma yang diijinkan di stasiun kempa (press) adalah :
Oil losis pada fiber (serat) : 4,0-6,0 %
Sumber: PKS Dolok Ilir
RUMUS
Minyak Zat Kering =Setelah DiekstraksiSetelah Dioven X %
Minyak Zat Basah =Setelah DiekstraksiSebelum Dioven X %
4.2. Perhitungan
A. Perhitungan Menentukan Minyak Zat Kering (MZK)
4.2.1. Sampel Fiber (serat) pada ampas press
1. MZK = Se e D e
Se e D e X %
= ,
, X %
= 5,72 %
2. MZK =Se e D e
Se e D e X %
= ,
3. MZB =Se e D e
minyak pada fiber sesuai dengan norma.
Menurut (Mangoensoekarjo, 2003) tujuan pengempaan adalah memeras
minyak sebanyak mungkin dari massa remasan, sehingga kehilangan minyak
sekecil-kecilnya. Untuk ini umumnya telah dipakai kempa ulir ganda, karena kempa ulir
adalah yang paling sesuai untuk buah Tenera. Di dalam suatu silinder mendatar yang
dindingnya berperforasi bekerja dua ulir dengan arah putar yang berlawanan. Pada
yang akan keluar. Tekanannya dapat diatur secara optimalnya. Pengaturan posisi
konus dapat dilakukan berdasarkan tekanan dalam kempa atau berdasarkan
pemakaian tenaga listrik. Dinding silinder secara terus menerus dibilas dengan
semprotan air panas. Juga ke dalam massa disemprotkan uap. Kapasitas kempa dapat
diatur dengan penyesuaian putaran ulirnya. Makin tinggi tekanan kempa makin
rendah kadar minyak dalam ampas kempa. Untuk buah Tenera kompromi tersebut
tercapai pada tingkat kehilangan minyak 7,5 % terhadap zat kering.
Persentase kehilangan minyak kelapa sawit yang didapat dari data tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tipe screw press, tekanan kerja screw press
dan air pengencer.
Kondisi worm screw press, Ampas kempa (press cake) harus keluar merata di
sekitar konus, Tekanan hidrolik pada akumulator 50-60 Kg/cm2, Bila screw press
harus berhenti pada waktu yang lama, screw press harus dikosongkan. Tekanan
kempa yang rendah dapat mengakibatkan cake basah, losis pada ampas bertambah,
pemisahan ampas tidak sempurna, bahan bakar ampas basah, sehingga pembakaran
dalam ruang bakar boiler tidak sempurna. Air pengencer yang diberikan pada alat
screw press tergantung pada jenis alat dan juga jumlah air pengencer yang diberikan
sangat tergantung pada suhu air pengencer. Semakin tinggi suhu air pengencer maka
jumlah air yang diberikan akan semakin sedikit. Jumlah air pengencer yang diberikan
pada beberapa alat screw press yaitu 50-75% terhadap kandungan minyak tersebut.
diperhatikan dan diperhitungkan dengan baik jumlah air pengencer yang diberikan
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Persentase kehilangan minyak sawit yang terdapat pada ampas press di Pks Dolok Ilir
dimana sampel fiber yaitu 2,82 - 3,62 % . Norma kehilangan minyak yang diijinkan
dalam stasiun kempa (press) pada fiber yaitu 4,0 - 6,0 % . Hasil sampel fiber sesuai
standar pabrik.
5.2. Saran
1. Bagian pengolahan segera menginformasikan ke teknik jika cone sudah
tumpul. Bagian teknik selalu melakukan monitoring peralatan sehingga
sebelum cone tersebut tumpul sudah diadakan penyediaan spare part.
2. Pada saat pengempaan sebaiknya lubang-lubang yang terdapat pada screw
press diperhatikan dengan teliti. Apabila lubang-lubang tersebut tersumbat
oleh fiber-fiber yang terperas, maka lubang-lubang tersebut harus segera
dibersihkan agar minyak yang keluar akibat pemerasan dapat berjalan dengan
lancar.
3. Bagian laboratorium bekerjasama dengan pengolahan untuk membuat