ABSTRAK
Bana Wibowo Sinurat * HasimPurba** Dedi Harianto ***
Tarif mempunyai peran yang sangat penting dalam angkutan udara baik bagi perusahaan penerbangan, pengguna jasa angkutan udara maupun bagi pemerintah. Dalam penetapan tarif penerbangan berjadwal domestik, tarif penumpang pelayanan kelas ekonomi dihitung berdasarkan komponen besaran tarif per rute penerbangan. Adapun permasalahan adalah bagaimana peraturan terhadap tarif tiket angkutan penumpang oleh perusahaan penerbangan, bagaimana penetapan tarif tiket angkutan penumpang mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat pada perusahaan penerbangan dan bagaimana perlindungan hukum bagi angkutan penumpang oleh perusahaan penerbangan terkait dengan penetapan tarif tiket.
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder serta pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan studi lapangan. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa tarif tiket angkutan penumpang oleh perusahaan penerbangan diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 Tentang Kebandaraudaraan, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 14 Tahun 2016 tentang Mekanisme Fourmulasi Perhitungan dan Penetapan Tarif batas Atas dan Batas Bawah penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 81 Tahun 2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Direktorat Perhubungan Udara dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 18 Tahun 2017 tentang Formulasi Biaya Operasi Penerbangan Angkutan Udara Perintis dan Tarif Penumpang Angkutan Udara Perintis. Penetapan tarif tiket angkutan penumpang mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat pada perusahaan penerbangan adalah untuk menguasai pasar seperti menjual harga tiket yang lebih rendah kepada konsumen, tarif promo bahkan lebih rendah daripada batas bawah yang ditetapkan. Perlindungan hukum bagi angkutan penumpang oleh perusahaan penerbangan terkait dengan penetapan tarif tiket berupa adanya ketentuan secara tertulis yang disediakan kepada penumpang atau konsumen untuk mengajukan klaim atau tuntutan terhadap perselisihan yang berkaitan dengan kompensasi terhadap kurangnya pelayanan selama penerbanga, pertanggungajwaban badan usaha atas penjualan tiket penumpang pelayanan kelas ekonomi yang dilakukan sendiri oleh mintra penjualan tiket, melakukan kebijakan penetapan tarif dan melakukan pengawasan harga yang tercantum di dalam tarif tiket atau bukti pembayaran lain yang dipersamakan, sanksi mencabut rute penerbangan bagi yang melanggarnya.
Kata kunci : Tarif tiket, Angkutan penumpang, Penerbangan
*) Mahasiswa FakultasHukum USU/Penulis
**) Dosen/Staf Pengajar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Dosen Pembimbing I ***) Dosen/Staf Pengajar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Dosen Pembimbing II