• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

17 BAB III METODE PENELITIAN

3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Waktu

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu pada tahun ajaran 2011 / 2012. Tempat penelitian ini di SD Negeri 4 Boloh, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan. Alasan mengambil tempat tersebut dengan pertimbangan, penulis bekerja di sekolah tersebut sehingga memudahkan dalam mengumpulkan data serta tidak mengganggu proses belajar mengajar.

Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Februari sampai bulan April 2012. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan sebagai berikut :

1. Bulan Februari 2012 menyusun proposal penelitian.

2. Bulan Maret 2012 minggu III dilaksanakan perbaikan pembelajaran siklus I (3x pertemuan)

3. Bulan Maret 2012 minggu IV dilaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II (3x pertemuan)

4. Bulan April 2012 minggu ke I dilakukan analisis data dan penyusunan laporan 3.1.2. Karakteristik Subjek Penelitian

Kelas 1 SD Negeri 4 Boloh, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan sebanyak 36 siswa, terdiri dari 25 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Latar belakang siswa ditinjau dari tingkat ekonomi, sosial dan budaya adalah hampir semua siswa berasal dari keluarga petani dan sebagian kecil pedagang. Pengamat dalam hal ini adalah guru kelas I SD Negeri 4 Boloh yang mengamati berlangsungnya proses pembelajaran.

3.2.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel penelitian ini terdiri dari variabel input, variabel proses dan variabel terikat.

1. Variabel input

Variabel input adalah variabel yang mempengaruhi variabel yang lain dalam penelitian. Variabel input dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000: 28)

(2)

dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut

2. Variabel Proses

Variabel proses dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran yang berlangsung dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Rustaman et.al. (2003) menyatakan bahwa proses belajar mengajar merupakan kegiatan antara guru siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar.

3. Varabel output

Variabel output dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika. Winataputra (2004 : 2.6) menyatakan bahwa hasil belajar berupa perubahan tingkah laku. Seseorang yang belajar akan berubah atau bertambah perilakunya, baik yang berupa pengetahuan, keterampilan motorik atau penguasaan nilai-nilai (sikap).

3.3.Prosedur Penelitian

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari dua siklus yang setiap siklusnya terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Masing-masing siklus dilaksanakan selama 3 pertemuan. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang merupakan bentuk kajian yang sistematis dan reflektif dilakukan oleh guru untuk memperbaiki kondisi pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bersifat reflektif maksudnya dalam proses penelitian guru bertindak sebagai peneliti yang harus memecahkan masalah yang terjadi di dalam kelas (Suyanto dalam Subyantoro, 2007:7). Penelitian Tindakan Kelas ini dibagi menjadi dua siklus. Tiap siklusnya terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Dalam siklus I ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa terhadap hasil belajar matematika dengan penerapan pembelajaran model kooperatif tipe NHT. Setelah dilakukan refleksi terhadap proses tindakan siklus I maka akan mendapatkan permasalahan yang muncul dalam kelas tersebut, sehingga untuk memecahkan masalah tersebut perlu dilakukan perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang dan refleksi ulang pada siklus II. Siklus II bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar matematika dengan penerapan model pembelajaran kooperatif model NHT setelah dilakukan perbaikan pada siklus I. Proses penelitian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

3.3.1. Perencanaan

Untuk melakukan penelitian tindakan kelas pada pelajaran matematika ini peneliti merencanakan program perbaikan berdasarkan pada hasil refleksi pra siklus yaitu : (1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang berisikan skenario pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan kompetensi dasar 5.1.

(3)

Membandingkan berat benda (ringan, berat). (2) Menyediakan alat peraga untuk membantu siswa, (3) Menyusun lembar pengamatan untuk aktivitas guru dan siswa sebagai panduan pengamat dalam mengamati pelaksanaan proses pembelajaran. (4) Mempersiapkan lembar kerja siswa. (5) Merancang alat evaluasi tertulis yang berupa soal isian, kunci jawaban dan pedoman penilaian.

3.3.2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang difokuskan pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang telah dipersiapkan. Mulai dari persiapan, pembentukan kelompok, memeriksa kesiapan buku penunjang bagi siswa, pembagian LKS untuk diskusi kelompok, memanggil nomor anggota yang akan memberikan jawaban dan memberikan kesimpulan. Pelaksanaan pembelajaran siklus I diuraikan dalam kegiatan di bawah ini :

Pertemuan I (Siklus 1)

1. Kegiatan Awal

 Apersepsi dilakukan dengan menyanyikan lagu anak-anak “gajah-gajah” agar siswa termotivasi

 Guru memberikan motivasi dengan cara tanya jawab tentang isi lagu yang dinyanyikan

 Menjelaskan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti

 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Masing-masing siswa memasang nomor yang telah dipersiapkan di kepala masing-masing.

 Guru memastikan bahwa setiap siswa / kelompok telah memiliki buku paket matematika

 Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang membandingkan berat benda (ringan, berat) menggunakan alat peraga yang telah disiapkan.

 Siswa melakukan demonstrasi untuk mengetahui berat benda dengan bimbingan guru

 Guru membagikan LKS untuk dipecahkan bersama dalam kelompok. LKS dikerjakan bersama-sama dan meyakinkan bahwa setia siswa mengetahui jawaban dari LKS yang diberikan oleh guru.

(4)

 Guru mengecek pemahaman siswa dengan menyebut salah satu nomor (nama) anggota kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi. Jawaban salah satu siswa yang ditunjuk oleh guru merupakan wakil jawaban dari kelompok.

 Guru memberikan penguatan terhadap jawaban siswa  Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran. 3. Kegiatan Penutup

 Guru memberikan rangkuman materi pelajaran

 Guru memberikan latihan kepada siswa secara individual

 Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor awal ke skor kuis berikutnya (terkini). Pertemuan II (Siklus 1)

1.Kegiatan Awal

 Apersepsi dilakukan dengan tanya jawab tentang materi pada pertemuan I.

 Guru memberikan motivasi agar sungguh-sungguh dalam mempelajari materi dan melakukan diskusi kelompok.

 Menjelaskan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti

 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Masing-masing siswa memasang nomor yang telah dipersiapkan di kepala masing-masing.

 Guru memastikan bahwa setiap siswa / kelompok telah memiliki buku paket matematika

 Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang membandingkan berat benda (ringan, berat) menggunakan media yang telah disiapkan.

 Siswa mengamati media gambar yang ditampilkan guru, kemudian guru meminta siswa untuk menyebutkan perbandingan berat benda.

 Guru membagikan LKS untuk dipecahkan bersama dalam kelompok. LKS dikerjakan bersama-sama dan meyakinkan bahwa setia siswa mengetahui jawaban dari LKS yang diberikan oleh guru.

(5)

 Guru mengecek pemahaman siswa dengan menyebut salah satu nomor (nama) anggota kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi. Jawaban salah satu siswa yang ditunjuk oleh guru merupakan wakil jawaban dari kelompok.

 Guru memberikan penguatan terhadap jawaban siswa  Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran. 4. Kegiatan Penutup

 Guru memberikan rangkuman materi pelajaran

 Guru memberikan latihan kepada siswa secara individual

 Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor awal ke skor kuis berikutnya (terkini).

Pertemuan III (Siklus 1)

Dalam pertemuan ketiga setelah mengetahui hasil tes latihan pada pertemuan II guru memberikan soal tes formatif kepada siswa. Untuk siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (64) akan dilakukan remidi atau perbaikan, sedangkan siswa yang telah tuntas dalam belajar atau yang mendapat nilai di atas (64) akan diberikan penggayaan.

3.3.3. Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung oleh teman sejawat, yaitu guru kelas V SD N 4 Boloh. Hal yang diamati yaitu aktivitas guru selama mengajar dan aktivitas siswa selama jalannya proses pembelajaran dengan menerapkan Model pembelajaran kooperatif tipe NHT kemudian pengamat mencatat semua temuan pada saat proses pembelajaran berlangsung termasuk hasil yang dicapai siswa. Aspek pengamatan yang menjadi perhatian meliputi : (1) Guru meneliti hasil belajar siswa melalui hasil belajar siswa atau hasil tes. (2) Mengamati aktifitas belajar siswa secara individu maupun kelompok. (3) Mencatat masalah-masalah saat tindakan kemudian menjadi refleksi sebagai tindak lanjut.

3.3.4. Refleksi

Pada tahap refleksi peneliti melakukan kerja sama dengan teman sejawat untuk mendiskusikan temuan yang telah dialami oleh peneliti, baik kekurangan maupun

(6)

kelebihan dalam waktu pembelajaran. Hasil refleksi pada siklus pertama akan digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya dan selanjutnya sampai benar-benar diperoleh hasil yang maksimal dari tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 3.3.5. Proses Tindakan Siklus II

Proses tindakan siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. Proses tindakan siklus II dilaksanakan dengan memperhatikan hasil refleksi siklus I. Berdasarkan refleksi siklus I telah teridentifikasi kekurangan-kekurangan yang memerlukan perbaikan dalam pembelajaran matematika pada kompetensi dasar membandingkan berat benda (ringan, berat), untuk dilaksanakan disiklus II. Pelaksanaan siklus II melalui tahap yang sama dengan siklus I, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Paparan selengkapnya tiap tahapan pada siklus II diuraikan di bawah ini

3.3.6. Revisi Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan pada siklus II ini harus lebih baik jika dibandingkan dengan siklus I, perencanaan ini merupakan penyempurnaan dari siklus I. Hal-hal yang harus diperhatikan pada siklus II adalah sebagai berikut : (1) menyusun perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan yaitu penggunaan pembelajaran kooperatif tipe NHT pada kompetensi dasar 5.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan berat benda, (2) menyiapkan dengan lebih baik alat peraga dan media gambar (3) membuat dan menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi, (4) menyiapkan perangkat tes siklus II dan kriteria penilaian, dan (5) melakukan kolaborasi dengan teman dan guru kelas lain dengan cara diskusi dan refleksi.

3.3.7. Tindakan

Tindakan yang dilakukan dalam penelitian pada siklus II ini adalah perbaikan dari siklus I, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan dan hal-hal yang dapat menjadi penghambat pada kegiatan pembelajaran. Hal itu dapat dilakukan dengan cara memperhatikan saran-saran yang diberikan oleh teman pada pembelajaran siklus I dan

(7)

berusaha lebih bervariasi dalam proses pembelajaran pada siklus II. Tindakan yang dilakukan meliputi empat tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

Pertemuan I (Siklus II)

1. Kegiatan Awal

 Apersepsi dilakukan dengan tanya jawab tentang materi yang lalu.

 Guru memberikan motivasi dengan menayangkan gambar dan tanya jawab isi gambar  Menjelaskan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

 Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4–5 siswa, setiap anggota kelompok diberi nomor atau nama. Nomor-nomor tersebut dipasang di kepala siswa sedemikian rupa memungkinkan nomor tersebut dapat terlihat dari berbagai arah.

 Guru memastikan bahwa setiap siswa / kelompok membawa buku paket / pegangan materi berat benda.

 Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang penyelesaian masalah yang berkaitan dengan berat benda.

 Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang bagaimana menyebut berat benda dengan satuan tidak baku, menyebut perbedaan berat benda. Selanjutnya siswa melakukan demonstrasi untuk mengukur berat benda.

 Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk mendapatkan skor dasar atau awal.

 Guru membagikan LKS untuk dipecahkan bersama dalam kelompok. Setiap kelompok mengerjakan LKS bersama-sama dan setiap anggota kelompok harus dipastikan mengetahui jawaban dari LKS yang diberikan guru.

 Guru mengecek pemahaman siswa dengan menyebut salah satu nomor (nama) anggota kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi. Jawaban salah satu siswa yang ditunjuk oleh guru merupakan wakil jawaban dari kelompok.

 Guru membimbing siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada akhir pembelajaran.

3. Kegiatan Penutup

 Guru memberikan soal latihan kepada siswa secara individual

 Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor awal ke skor kuis berikutnya (terkini).

(8)

Pertemuan II (Siklus II) 1.Kegiatan Awal

 Apersepsi dilakukan dengan tanya jawab tentang materi pada pertemuan I.

 Guru memberikan motivasi agar sungguh-sungguh dalam mempelajari materi dan melakukan diskusi kelompok.

 Menjelaskan tujuan pembelajaran. 2.Kegiatan Inti

 Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4–5 siswa, setiap anggota kelompok diberi nomor atau nama, dipasang di kepala siswa sedemikian rupa agar mudah terlihat dari berbagai arah.

 Guru tetap memastikan setiap siswa / kelompok siap dengan buku matematika.  Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang perbedaan hasil berat benda.

 Siswa mengamati media gambar yang ditampilkan guru, kemudian guru meminta siswa untuk melakukan pengukuran dan perbandingan berat benda.

 Siswa menyebutkan pengukuran dan perbandingan berat benda dengan satuan tidak baku yang sama.

 Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk mendapatkan skor dasar atau awal.

 Guru membagikan LKS untuk dipecahkan bersama dalam kelompok.

 Guru mengecek pemahaman siswa dengan menyebut salah satu nomor (nama) anggota kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi. Jawaban salah satu siswa yang ditunjuk oleh guru merupakan wakil jawaban dari kelompok. Kegiatan ini diulangi untuk beberapa langkah.

 Guru membimbing siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada akhir pembelajaran.

4. Kegiatan Penutup

 Guru memberikan soal latihan kepada siswa secara individual

 Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai Pertemuan III (Siklus II)

Dalam pertemuan ketiga setelah mengetahui hasil tes pada pertemuan II guru memberikan tes formatif kepada siswa. Untuk siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (64) akan dilakukan remidi atau perbaikan, sedangkan siswa yang telah tuntas dalam belajar atau yang mendapat nilai di atas (64) akan diberikan penggayaan.

(9)

3.4.Teknik Pengumpulan Data 3.4.1. Sumber Data

Siswa kelas I SD Negeri 4 Boloh Semester 2 tahun pelajaran 2011 / 2012 sebanyak 36 siswa dan Guru SD Negeri 4 Boloh Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. 3.4.2. Pengumpulan Data

Data tentang hasil belajar siswa diperoleh melalui teknik tes evaluasi diakhir materi. Data dari aktivitas belajar siswa dan guru diperoleh melalui observasi terhadap fokus masalah yang telah ditentukan sebelumnya.

3.4.3. Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data pada penelitian ini antara lain instrumen tes dan non tes 3.4.3.1. Instrumen Tes

Dalam instrumen tes terdapat beberapa aspek yang harus dikerjakan oleh siswa setelah mempelajari matematika tentang simbiosis dan rantai makanan dapat dilihat dari tabel 3.1 di bawah ini:

Tabel 3.1 Kisi- kisi Soal Tertulis

Kompetensi Dasar Materi Indikator No

Item Jumlah Item 4.2.1. Membandingka n berat benda (ringan, berat) Pengukuran berat benda

1. Membandingkan berat benda

secara langsung

1,2,3 3

2. Membedakan benda yang

berat dan ringan

4,5,6 3

3. Menimbang dan mengukur

berat benda menggunakan timbangan 7,8,9, 10 4 Jumlah 10 5.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan berat benda Pengukuran berat benda

1. Mengukur benda dengan

satuan tidak baku

1,2,3 3

2. Membedakan hasil

pengukuran berat benda

(10)

Kompetensi Dasar Materi Indikator No Item

Jumlah Item

dengan satuan tidak baku

3. Melakukan pengukuran berat

benda dengan satuan tidak baku yang sama

8,9, 10 3

Jumlah 10

5.1.1. Instrumen Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik penelitian yang sangat penting. Pengamatan itu digunakan karena berbagai alasan. Ternyata ada beberapa tipologi pengamatan. Terlepas dari jenis pengamatan, dapat dikatakan bahwa pengamatan terbatas dan tergantung pada jenis dan variasi pendekatan (Moleong, 2007: 242).

Jorgensen dalam Mulyana (2004:164), mengemukakan bahwa metode pengamatan berperanserta dapat didefinisikan berdasarkan tujuh ciri berikut : minat khusus pada makna dan interaksi manusia berdasarkan perspektif orang-orang dalam atau anggota-anggota situasi atau keadaan tertentu, fondasi penelitian dan metodenya adalah kedisinian dan kekinian kehidupan sehari-hari, bentuk teori dan penteorian yang menekankan interpretasi dan pemahaman eksistensi manusia, logika dan proses penelitian yang terbuka, luwes, oportunistik, dan menuntut redefinisi apa yang problematic, berdasarkan fakta yang diperoleh dalam situasi nyata eksustensi manusia, pendekatan dan rancangan yang mendalam, kualitatif, dan studi kasus, penerapan peran partisipan yang menuntut hubungan.

Menurut Arikunto (2006:229), sebagai contoh dapat dikemukakan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui proses belajar mengajar di kelas. Variabel akan diungkap didaftar, kemudian di tally kemunculannya, dan jika perlu kualitas kejadian itu dijabarkan lebih lanjut. Teknik observasi ini digunakan untuk mengamati secara langsung proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan :

(11)

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi dilakukan dengan observasi partisipan yaitu suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh observer dengan ikut mengambil bagian dalam objek yang diamati. Data yang ingin diperoleh dari kegiatan observasi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan pembelajaran kooperatif tipe NHT yang dilakukan guru serta perkembangan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajarnya dengan penggunaan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Untuk mendapatkan data observasi yang valid digunakan lembar observasi. Adapun kisi-kisi observasi tersebut dapat dilihat pada tabel. 3.2 dibawah ini:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Observasi Kegiatan Guru pada penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe NHT

Langkah

Kegiatan Indikator Item No. Item

Kegiatan Awal 1. Apersepsi dilakukan dengan

menyanyikan lagu anak-anak

“gajah-gajah” agar siswa

termotivasi

2. Guru memberikan motivasi

dengan cara tanya jawab

tentang isi lagu yang

dinyanyikan

3. Menjelaskan tujuan

pembelajaran.

1. Apakah guru melakukan apersepsi

sesuai dengan RPP

2. Apakah guru memberikan motivasi

kepada siswa

3. Apakah guru menjelaskan tujuan

pembelajaran

1

2

3

Kegiatan Inti 1. Guru menyampaikan materi

pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran yang dipilih dan alat peraga

2. Siswa melakukan

demonstrasi untuk

mengetahui berat benda

dengan bimbingan guru

3. Guru memberikan kuis secara

individual kepada siswa untuk mendapatkan skor dasar atau awal.

4. Guru membagi kelas dalam

beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4–5

1. Apakah guru menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe NHT dan alat peraga

2. Apakah guru membantu siswa

yang masih merasa kesulitan dalam demonstrasi

3. Apakah guru memberikan kuis

kepada siswa sesuai materi pembelajaran.

4. Apakah guru membagi kelas

dalam kelompok

4

5

6

(12)

Langkah

Kegiatan Indikator Item No. Item

siswa, setiap anggota

kelompok diberi nomor atau nama.

5. Guru membagikan LKS untuk

dipecahkan bersama dalam kelompok.

6. Guru mengecek pemahaman

siswa dengan menyebut salah satu nomor (nama) anggota

kelompok untuk

menyampaikan hasil diskusi. Jawaban salah satu siswa yang ditunjuk oleh guru merupakan wakil jawaban dari kelompok.

7. Guru membimbing siswa

dalam membuat rangkuman,

mengarahkan, dan

memberikan penegasan pada akhir pembelajaran.

5. Apakah guru memberikan LKS

untuk diskusi kelompok

6. Apakah guru memberikan

penguatan pada siswa setelah siswa diberi tugas

7. Apakah guru membimbing siswa

dalam membuat rangkuman dan memberikan penegasan di akhir pembelajaran

8

9

10

Kegiatan Akhir 1. Guru memberikan tes formatif

kepada siswa secara

individual

2. Guru melakukan analisis tes

formatif dan memberikan tindak lanjut

1. Apakah guru memberikan tes

formatif sesuai dengan indikator pembelajaran

2. Apakah guru melakukan analisis

hasil tes formatif

11

12

Data hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model NHT dalam pembelajaran dinilai dengan rumus berikut ini: Nilai =∑

∑ x 100

Dengan kriteria nilai : 85 – 100 = Sangat Baik 75 – 84 = Baik

65 – 74 = Cukup 55 – 64 = Kurang

54 – 0 = Sangat kurang 3.5.Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah hasil akhir yang menjadikan prasyarat bagi siswa untuk tercapainya keberhasilan dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini pembelajaran dikatakan berhasil jika siswa secara klasikal ketuntasan di atas 75 % dan siswa tuntas dengan nilai rata-rata kelas di atas 70.

(13)

3.6.Analisis Data

Analisis data yang akan digunakan sesuai dengan metode dan jenis data yang dikumpulkan. Pada penelitian ini, data yang dikumpulkan berbentuk kuantitatif maupun kualitatif. Data kuantitatif menggunakan analisis diskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus 1 dan nilai tes setelah siklus 2. Data kualitatif hasil pengamatan maupun wawancara menggunakan analisis diskriptif kualitatif berdasarkan hasil

Gambar

Tabel 3.1  Kisi- kisi Soal Tertulis

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dengan telah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler

disampaikan guru, dan diskusi, siswa dapat mempraktikkan gerak spesifik menahan (menggunakan kaki bagian dalam, dan kaki bagian luar) pada permainan sepak bola

Perbedaan metode ekstraksi maserasi, perkolasi, sokletasi dan refluks dapat menghasilkan kadar flavonoid total yang berbeda dari ekstrak metanol daun kersen (Muntingia

Penelitian ini di latar belakangi oleh pemikiran bahwa Bimbingan Rohani Islam di Rumah Hipnoterapi Ilmiah dan Ruqyah Syar’iyyah Banjarmasin memberikan bimbingan

Masukan sel rata kanan : Jika data lebih panjang dari panjang sel maka lebihnya akan mengisi sel disebelah kirinya yang kosong, jika sel sebelah kiri terisi maka data akan

Tipografi adalah suatu proses untuk menyusun bahan publikasi menggunakan huruf cetak, oleh karena itu menyusun meliputi merancang bentuk huruf cetak hingga merangkainya

Media yang digunakan adalah TSA (Tryptic Soy Agar), dibuat dengan cara: 45,7 g serbuk TSA dituangkan ke dalam 1 L aquades mendidih pada labu Erlenmeyer, kemudian

bermacam bentuk, seperti gerakan separatis dan lain-lain, antara lain: Gerakan Separatis dengan lepasnya Timor Timur dari Indonesia yang dimulai dengan