Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman Majelis Jemaat GPID Bethesda Sipayo mengenai Kredo Rasuli “turun ke dalam kerajaan maut”. Tujuannya untuk menyumbangkan pokok pemikiran dan dapat mengembangkan pemahaman mereka mengenai “turun ke dalam kerajaan maut”. Penelitian ini dilakukan berdasarkan munculnya permasalahan tentang pandangan-pandangan yang telah dikemukakan oleh beberapa Reformator mengenai Yesus “turun ke dalam kerajaan maut”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif untuk memperoleh informasi dengan cara wawancara bersama beberapa Majelis Jemaat GPID Bethesda Sipayo. Oleh sebab itu penulis menemukan hasil dari penelitian ini adalah belum semua mereka memahami 12 butir Pengakuan Iman Rasuli salah satunya “turun ke dalam kerajaan maut”. Kalimat “turun ke dalam kerajaan maut” terdapat pada bagian kedua dari artikel Pengakuan Iman Rasuli, yakni pada struktur Pengakuan Iman Rasuli berbicara tentang Yesus Kristus. Hasil penelitiannya ialah Yesus pergi “turun ke dalam kerajaan maut” atau pergi ke dunia bawah sebenarnya, untuk membebaskan serta memberikan jaminan keselamatan bagi manusia atas hukuman dan dosa. Sehingga manusia tidak perlu lagi untuk merasa takut dengan “maut”/ sheol, karena Yesus yang sudah terlebih dahulu pergi “turun ke dalam kerajaan maut”. Oleh sebab itu dosa dan kerajaan maut sudah tidak memiliki tempat dan masa depan lagi karena orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus tidak akan menikmati kerajaan maut itu sendiri, sebab mereka percaya Yesus telah berkuasa atas kerajaan maut. Penelitian ini direkomendasikan kepada Sinode Gereja Protestan Indonesia Donggala (GPID) dan seluruh warga Gereja yang mengucapkan “Pengakuan Iman Rasuli”.